PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KI

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
Mohamad Januar Ramadhan
NIM. 165311050
D3 – Bahasa Inggris
Jurusan Bahasa Inggris
Politeknik Negeri Bandung

Abstract
This study examined the phenomenon of employee performance at Warung Nasi
Pasundan. The purposes of this study are to analyze the influence of organizational
structure toward the employee performance. The research method used was analysis
method and observation. This study shows that the organizational structure has
significant influence toward employee performance

Keywords: organizational structure and employee performance.

1.

Latar Belakang/ Pendahuluan
Struktur organisasi merupakan pola tata hubungan yang mantap di antara unsurunsur organisasi. Adanya struktur organisasi ini menggambarkan segala perilaku

kantor dengan jelas dan memisahkan kegiatan pekerjaaan yang satu dengan yang
lainnya. Dengan begitu tidak akan terjadi tumpang tindih pekerjaan antara satu
pekerja dengan yang lainnya. Dengan jelasnya pembagian struktur organisasi dengan
baik, akan menghasilkan mutu dan kualitas yang baik di tubuh perusahaan.
Kinerja Karyawan dapat dipengaruhi oleh banyak hal termasuk struktur
organisasinya. Kinerja Karyawan akan mempengaruhi hasil yang dihasilkan
perusahaan dan juga kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemimpinnya. Oleh
karena itu, kinerja karyawan menjadi faktor penentu apakah struktur organisasi yang
digunakan sudah tepat atau belum tepat.
Oleh karena itu, penulis melakukan studi pustaka dan juga riset atas penelitian
mengenai Pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja pegawai di warung nasi
Pasundan.

2. Tinjauan Teoritis
2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai
komponen dan bagian organisasi. ”Struktur organisasi adalah cara suatu
aktivitas organisasi dibagi, diorganisir, dan dikoordinasikan” (Winardi, 2004:
59).
Dan definisi Struktur organisasi menurut KBBI (2018) merupakan

pola tata hubungan yang mantap di antara unsur-unsur organisasi. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara
yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa
yang akan di kerjakan.

2.2 Bentuk Struktur Organisasi
Berikut adalah bentuk struktur organisasi didalam perusahaan menurut ahli:
a. Struktur Organisasi Garis/ lini
Organisasi Garis/lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan,
sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi Lini
hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Rukun Tetangga
dan Perbengkelan

b. Struktur Organisasi Garis dan staff
Organisasi Garis dan Staf Merupakan bentuk organisasi yang

mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya
pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.

c. Struktur Organisasi Garis, Staff dan Fungsional

Organisasi ini disusun berdasarkan pada sifat dan macam-macam
pekerjaan yang harus dilakukan.

d. Struktur Organisasi Matriks
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya
dilaksanakan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari :

Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya
mempunyai wewenang lini.
Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai
wewenang staf

2.3 Fungsi Struktur Organisasi
Berikut adalah fungsi dari struktur organisasi menurut ahli:

2.2.1 Kejelasan Tanggung Jawab

Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga
apa saja yang harus dipertanggungjawabkan. Bertanggung jawab adalah
sebuah kewajiban untuk setiap pegawai baik kepada dirinya sendiri maupun
kepada orang lain. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat
bertanggung jawab kepada pimpinannya karena pelaksanaan atau kewenangan
tersebut yang perlu dipertanggungjawabkan.

2.2.2 Kejelasan Kedudukan
kejelasan mengenai kedudukan, berarti anggota atau seseorang yang
ada didalam struktur organisasi sebenarnya dapat bekerja sama untuk
kemudahan dalam melakukan komunikasi dan koordinasi oleh adanya
penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah dipercayakan kepada pegawai.

2.2.3 Kejelasan Mengenai Jalur Hubungan
Kejelasan jalur hubungan berarti dalam setiap pelaksanaan pekerjaan
dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah organisasi harus
dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga
dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan dapat

saling memberikan keuntungan. Dengan begitu tidak akan ada sebuah
permasalahan birokrasi yang berbelit-belit dan bisa langsung tertuju kepada
individu atau divisi yang dimaksud.

2.2.4 Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi akan
sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan
pengawasan maupun pengendalian. bagi pegawai lain yang berada di bawah
kendali atasan akan dapat lebih berfokus dengan apa yang akan ia kerjakan
karena uraian tugas yang jelas.

2.4 Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika. Berdasarkan teori Suyadi Prawirosentono (2008:
2) tersebut dapat dikatakan bahwa karyawan memegang peranan penting
dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan agar dapat tumbuh
berkembang mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal membutuhkan
pengelolaan yang baik agar Kinerja Karyawan lebih optimal. Pencapaian
tujuan perusahaan dipengaruhi oleh Kinerja Karyawan perusahaan itu sendiri .
Maka dari itu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang
berpotensial dan berkualitas, baik dari segi pemimpin maupun karyawan pada
pola tugas, tanggung jawab, berdaya guna sesuai dengan peraturan dan
pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.
Muhammad Zainur (2010: 41) mendefinisikan “Kinerja merupakan
keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan
landasan untuk menentukan apakah pekerjaan individu tersebut baik atau
sebaliknya”.
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya . Baik
buruknya pekerjaan seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai hal dan salah
satunya adalah pengaruh struktur organisasi di lingkungan kantor tersebut.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Siti Munafiah (2011: 10-11) terdapat dua faktor yang

mempengaruhi Kinerja Karyawan yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat
seseorang meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik, motivasi, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pengalaman kinerja, latar belakang budaya, dan variabel
personal lainnya.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan yang berasal dari lingkungan meliputi kebijakan organisasi,
kepemimpinan, tindakantindakan rekan kerja, pengawasan, sistem upah, dan
lingkungan sosial.
Menurut Oey dalam jurnalnya Analisis pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kinerja,
yakni:
a. Variabel individual: jenis kelamin, kemampuan dan ketekunan.
b. Variabel organisasional: sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur,
dan desain pekerjaan.
c. Variabel psikologis, terdiri dari: persepsi, kepribadian, belajar, sikap, dan
motivasi.

3. Diskusi
Tidak hanya melalui definisi untuk mengukur sebuah pengaruh struktur

organisasi terhadap kinerja pegawai, namun juga dapat dihubungkan antara setiap
variable dalam tinjauan teoritis serta jurnal-jurnal terkait.
Sebelumnya penulis menyimpulkan beberapa definisi untuk mempertegas
beberapa poin penting dalam jurnal ini: Struktur Organisasi merupakan pola tata
hubungan yang mantap di antara unsur-unsur organisasi.
Struktur organisasi terdapat beberapa bentuk seperti; Struktur organisasi
Garis, Garis dan Staff, Garis, Staff dan Fungsional, dan Matriks.
Adapun fungsi struktur organisasi: kejelasan tanggung jawab, kedudukan, jalur
hubungan dan uraian tugas.
Selain itu, Kinerja dapat disimpulkan sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral maupun etika.
Struktur organisasi memang bukan faktor utama untuk menentukan seberapa
berhasil suatu perusahaan. Namun menjadi faktor yang kuat untuk dapat
mempengaruhi faktor lain, sehingga berdampak domino pada tujuan dan hasil
suatu perusahaan. Dengan meninjau banyak sumber dan juga penelitian
khususnya di Warung Nasi Pasundan, dapat disimpulkan bahwa struktur
organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.


4. Kesimpulan
Struktur Organisasi diciptakan untuk mempermudah pemilik usaha
untuk

mengontrol

dan

mengambil

kebijakan

untuk

masa

depan

perusahaannya. Dengan struktur organisasi yang baik, akan menciptakan

kinerja yang baik juga dari berbagai bidang seperti kejelasan pekerjaan untuk
pegawai.
Dalam sebuah penelitian pengaruh gaya kepemimpinan di Warung
Nasi Pasundan terhadap kinerja pegawai menyatakan bahwa pengaruh
struktur organisasi berdampak sebesar cukup terhadap kinerja pegawai .
Sehingga dengan pertimbangan tinjauan teoritis dan juga hasil penelitian yang
ada, maka penulis menyimpulkan bahwa struktur organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pegawai.

5. Daftar Pustaka
Nurjanah. (2008). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
terhadap Komitmen

.

Rivai, V , & Mulyadi, D. (2009). Kepemimpinan dan perilaku organisasi (2nd
ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Luthans, F. (2006). Perilaku organisasi (10th ed.). Yogyakarta: Andi.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Organizational Behaviour (13th ed.).
Prentice Hall.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat