PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENTS HAVE DENGANMENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITASDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI SMA PADA POKOKBAHASAN KOLOID.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENTS HAVE
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP
AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS XI SMA PADA POKOK
BAHASAN KOLOID

Oleh:
Sikstin Nopembri Purba
NIM 409131074
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iii

Penerapan Model Pembelajaran Question Students Have dengan
Menggunakan Media Handout terhadap Aktivitas
dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas XI SMA pada Pokok
Bahasan Koloid

Sikstin Nopembri Purba (NIM 409131074)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
question students have dengan menggunakan media handout terhadap aktivitas
dan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI SMA pada pokok bahasan koloid.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI. Sampel penelitian ini
sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen yang diajarkan dengan model
pembelajaran question students have dan kelas kontrol yang diajarkan tanpa
menggunakan model pembelajaran question students have. Sebagai alat
pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang
telah valid dengan realibilitas adalah 0,806.
Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen adalah

26,17 dan rata-rata pre-test kelas kontrol adalah 27,17. Setelah diberikan
perlakuan diperoleh nilai rata-rata post-test kelas eksperimen adalah 81,5 dan
kelas kontrol adalah 71,83. Semua data pre-test, post-test berdistribusi normal dan
kedua kelas sampel homogen. Dari data tersebut setelah dianalisis, maka
diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah sebesar 75%
dan peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol adalah sebesar 61%. Dan sesuai
dengan uji-t diperoleh bahwa thitung >ttabel yaitu 3,82>1,671 maka hipotesis diterima
(Ho ditolak) maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa melalui penerapan
model pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout lebih
tinggi dari hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran Question Students Have dengan
menggunakan media handout pada pokok bahasan sistem koloid.

Dari hasil observasi yaitu melihat aktivitas siswa diperoleh hubungan
aktivitas siswa dengan hasil belajar. Untuk melihat hubungan tersebut maka
dilakukan uji regresi linier dengan membandingkan nilai F yang diperoleh (F-hit)
dengan F tabel(0,05)(1)(28)=4,22 pada α=0.05, dengan kriteria : jika F-hit > F-tabel
yaitu 41,98>4,22 maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan aktivitas yang
ditimbulkan melalui penerapan model Question Students Have terhadap peningkatan
hasil belajar siswa SMA kelas XI IPA pada pokok bahasan sistem koloid. Dengan itu
diperoleh koefisien determinasi (koefisien regresi) dalam persen adalah 0,473 x


100% = 47,3 %. Maka sumbangan variabel X (aktivitas belajar) terhadap variabel
Y (hasil belajar) adalah 47,3 %

vi

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN

i

RIWAYAT HIDUP

ii

ABSTRAK

iii


KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

vi

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

BABI PENDAHULUAN

1


1.1.Latar Belakang

1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3.Batasan Masalah

5

1.4.Rumusan Masalah

5

1.5.Tujuan Penelitian

5


1.6.Manfaat Penelitian

6

1.7.Definisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

8

2.1.Hakikat Belajar dan Mengajar

8

2.1.1. Pengertian Belajar

8


2.1.2. Hasil Belajar

9

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

10

2.1.4. Aktivitas Belajar

12

2.2.Model Pembelajaran Aktif

13

vii

2.2.1.


Implementasi Pembelajaran Aktif

15

2.2.2. Indikator – Indikator Pembelajaran Aktif

16

2.3.Model Pembelajaran Question Students Have

17

2.4.Model Pembelajaran Konvensional

20

2.5.Handout

22


2.6.Materi Koloid

26

2.6.1. Pengertian Koloid

26

2.6.2. Jenis-Jenis Koloid

27

2.6.3. Sifat-Sifat Koloid

28

2.6.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob

29


2.6.5. Pembuatan Sistem Koloid

30

2.6.6. Pemurnian Koloid

32

2.6.7. Penggunaan Sistem Koloid

32

2.7.Kerangka Konseptual

33

2.8.Hipotesis Penelitian

35


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

37

3.1.Tempat dan Waktu Penelitian

37

3.2.Populasi dan sampel

37

3.3.Variabel Penelitian

37

3.4.Rancangan Penelitian

38

3.5.Prosedur Penelitian

38

3.6.Instrumen Penelitan

41

3.7.Alat Pengumpul Data

41

3.7.1. Validitas Tes

41

3.7.2. Taraf Kesukaran Tes

42

3.7.3. Daya Pembeda

42

3.7.4. Reliabilitas tes

42

3.8.Tehnik Analisis data

43

3.8.1. Uji Normalitas Data

43

3.8.2. Uji Homogenitas Data

44

viii

3.8.3. Pengujian Hipotesis Penelitian

44

3.8.4. Uji Aktivitas Siswa

45

3.8.5. Uji Analisis Regresi Linier

46

3.8.6. Peningkatan Hasil Belajar

46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

48

4.1. Hasil Penelitian

48

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian

48

4.1.2. Validitas Test

48

4.1.3. Taraf Kesukaran Test

48

4.1.4. Daya Beda Test

48

4.1.5. Realibilitas Test

48

4.2. Analisis Data

49

4.2.1. Menghitung Rata-rata Nilai Pre-test dan Post-test

49

4.2.2. Analisis Data Awal

49

4.2.2.1.Uji Normalitas

49

4.2.2.2.Uji Homogenitas

50

4.2.2.3. Uji Hipotesis

50

4.3.Uji Regresi Linier

51

4.4.Peningkatan hasil belajar

52

4.5.Pembahasan

52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

54

5.1. Kesimpulan

54

5.2.Saran

54

DAFTAR PUSTAKA

56

LAMPIRAN - LAMPIRAN

58

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Question Student Have dan Konvensional

22

Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid

27

Tabel 2.3. Perbedaan Sifat Sol hidrofil dan Sol hidrofob

30

Tabel 2.4. Aplikasi Koloid

33

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

38

Tabel 4.1. Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test

49

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre-test

50

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre-Test

50

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Post-Test

50

Tabel 4.5. Uji Hipotesis Penelitian

51

Tabel 4.6. Uji Regresi Linier

51

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Silabus

58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran

61

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen

85

Lampiran 4. Instrumen Tes

89

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Tes

102

Lampiran 6. Handout

104

Lampiran 7. Kunci Jawaban handout

113

Lampiran 8. Lembar Aktivitas Belajar Siswa

117

Lampiran 9. Deskriptor Penilaian Aktivitas

121

Lampiran 10. Lembar Hasil Aktivitas Belajar Siswa

122

Lampiran 11. Validitas

126

Lampiran 12. Tingkat Kesukaran Soal

129

Lampiran 13. Daya Beda

131

Lampiran 14. Reabilitas

133

Lampiran 15. Deskripsi Data Penelitian

136

Lampiran 16. Normalitas Data

143

Lampiran 17. Homogenitas Data

146

Lampiran 18. Uji Hipotesis

148

Lampiran 19. Nilai Rata-rata Aktifitas Siswa

152

Lampiran 20. Uji Regresi Linier

153

Lampiran 21. Persen Peningkatan Hasil Belajar

158

Lampiran 22. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

162

Lampiran 23. Tabel Nilai r-Product Moment

165

Lampiran 24. Nilai Chi Kuadrat

166

Lampiran 25. Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t)

167

Lampiran 26. Dokumentasi

168

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Era globalisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan kompetitif. Hal ini berkaitan dengan peran serta pendidikan yang
mempunyai prioritas penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
itu sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tentu
dengan cara penggunaan model yang tepat untuk materi yang diajarkan. Ini
berlaku pada semua bidang ilmu, termasuk kimia.
Dalam konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa
dikatakan tuntas belajar apabila ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi
atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan
pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik
yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal 65%, sekurang-kurangnya
85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Sekolah perlu
memberikan perlakuan khusus terhadap siswa yang mendapat kesulitan belajar
melalui kegiatan remidi. Peserta didik yang cemerlang diberikan kesempatan
untuk tetap mempertahankan kecepatan belajarnya melalui kegiatan pengayaan.
(Mulyasa, 2006).
Menurut Adi W. Gunawan (Gunawan, 2007), dalam setiap pembelajaran
selalu ada 3 komponen penting yang saling terkait satu sama lain. Ketiga
komponen itu adalah: (1)Kurikulum, materi yang diajarkan, (2) Proses, bagaimana
materi diajarkan, (3) Produk, hasil dari proses pembelajaran. Keterkaitan antara
ketiga komponen inilah yang harus melibatkan guru dan siswa harus bisa saling
memahami dan saling bertindak aktif. Keaktifan ini berarti dua pihak. Artinya
siswa punya kesempatan yang sama untuk menyampaikan sesuatu kepada guru.
Untuk membangun pengetahuan dan kompetensi siswa secara aktif di dalam
proses belajar mengajar.
Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki
keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu guru
sebagai pengajar hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak
1

2

tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari
yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari
yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi ril anak seperti ini, selama ini
kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Pembelajaran yang kurang
memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru,
akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan
pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada
pembelajaran konvensional (Hartono, 2008).
Peran guru dalam hal ini adalah untuk mengaktifkan siswa untuk
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar sehingga siswa bebas untuk bertanya
mengenai hal-hal yang belum diketahuinya. Pada kenyataannya tidak jarang
didapati siswa yang belum paham mengenai materi yang disampaikan guru justru
tidak mau mengungkapkan pertanyaannya karena malu. Siswa tersebut malah
memilih untuk diam, yang artinya diam akan tetap tidak tahu. Oleh karena itu
strategi penyampaian

materi juga merupakan faktor yang penting dalam

berhasilnya pemberian materi pengajaran (Sri Nurhayati,dkk, 2009).
Apa yang membuat kegiatan belajar “aktif”? pada saat kegiatan belajar itu
aktif, peserta didik melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan.
Mereka menggunakan otak mereka, mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan
berbagai masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif
merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dansecara pribadi menarik
hati (Silberman, 2009).
Suatu cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan jawaban yang
tidak atau belum diketahui adalah dengan bertanya. Rasa ingin tahu merupakan
dorongan atau ransangan efektif untuk belajar dan mencari jawaban. Kegiatan
bertanya di kelas adalah aktivitas yang penting dalam proses balajar mengajar
(Rahayu, dkk, 2011).
Namun fakta yang terjadi adalah masih banyak dari siswa yang justru
diam membisu ketika guru bertanya atau memberikan kesempatan untuk bertanya
di kelas. Hal ini disebabkan karena ketidakpercayaan diri siswa untuk bertanya.
Jadi, budaya bertanya di kelas juga sangat jarang terjadi. Selain itu, siswa kurang

3

berani mengemukakan gagasan dalam kegiatan belajar dan kurang peduli di kelas.
Mungkin sebagian dari siswa sering mengemukakan pendapatnya, tetapi
jumlahnya sangat terbatas dan cenderung siswa pemberani hanya didominasi oleh
siswa yang pintar. Sehingga sebagian besar hanya mengikuti walaupun tidak
paham.
Yamin (2007) mengemukakan bahwa keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimiliki,
berfikir kritis dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran aktif Question Students Have merupakan salah satu
solusi untuk mengatasi masalah di atas. Pertanyaan dari siswa (Question Student
Have) adalah pertanyaan dari siswa atau pertanyaan yang dimiliki atau kepunyaan
siswa. Dalam pelaksanaan model ini siswa diberikan kertas kosong kemudian
meminta siswa menyusun pertanyaan pada materi yang telah diajarkan sehingga
diharapkan mampu melatih ketrampilan berpikir dan ketrampilan bertanya siswa
serta mampu memunculkan aktivitas-aktivitas yang selama ini tidak terlihat dalam
kegiatan belajar mengajar (Rahayu, dkk, 2011).
Silberman (2009) mengungkapkan Question Students Have

merupakan

cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka
butuhkan dan harapkan sehingga mengundang untuk berpartisipasi melalui
penulisan bukan pembicaraan.
Untuk meningkatkan pembelajaran ini, model Question Students Have
disertai dengan Handout. Penelitian dengan menggunakan media Handout juga
telah dilakukan sebelum dan menghasilkan hasil yang baik. Asriati (2012)
menyimpulkan bahwa pengaruh model Make A Match menggunakan media
handout dapat menguatkan konsep materi hidrokarbon adalah sebesar 30,43 %.
Selain itu, media Handout sangat membantu meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mempelajari materi Sistem Periodik Unsur di kelas XI. Peningkatan
itu lebih tinggi dari media lain seperti peta konsep. Peningkatan yang diperoleh
sebesar 6,25% dan terbukti lebih efektif (Erita, 2012).
Handoutjuga akan mempermudah siswa mengikuti alur pembelajaran.
Karena handout adalah tulisan yang disiapkan oleh guru dalam membantu siswa

4

untuk menguasai materi pokok sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dimiliki siswa. Handout ini akan memacu siswa untuk memahami materi yang
telah diajarkan dan menimbulkan keingintahuan untuk materi yang masih belum
jelas diketahuinya (Chairil, 2009).
Dengan adanya kombinasi antara model Question Students Have

dan

media Handout akan lebih meningkatkan aktivitas belajar yang rendah dapat
menghambat proses pemerolehan perubahan perilaku siswa, sedangkan aktivitas
belajar yang tinggi dapat membantu proses pencapaian perubahan perilaku siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul : Penerapan Model Pembelajaran Question Students
Have

dengan Menggunakan Media Handout terhadap Aktivitas dan

peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA pada Pokok Bahasan Koloid.

1.2 Indetifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menguraikan berbagai
permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran dalam memahami materi
koloid. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi hal-hal yang terkait dalam masalah
yang akan diteliti. Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, maka
penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
a) Penggunaan model mengajar yang monoton pada siswa.
b) Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar masih
kurang karena siswa tidak memiliki keberanian dalam mengajukan pertanyaan
atau pendapat
c) Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis
d) Apakah penerapan model pembelajaran Question Students Have

dengan

menggunakan media handout dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa SMA kelas XI IPA terhadap pokok bahasan sistem koloid?

5

1.3 Batasan masalah
Agar penelitian ini dapat mencapai sasarannya, maka penulis membatasi
masalah yang akan diteliti. Ini bertujuan agar masalah yang diteliti lebih fokus.
Pada penelitian ini masalah yang difokuskan adalah
1. Objek penelitian adalah siswa SMA Negeri 15 Medan kelas XI IPA semester
Genap T.A 2012/2013.
2. Subjek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Question Students
Have pada pokok bahasan sistem koloid
3. Pokok bahasan yang dikaji adalah sistem koloid.

1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout
lebih tinggi dari hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran Question
Students Have dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan
sistem koloid?
2. Apakah ada hubungan aktivitas yang ditimbulkan melalui penerapan model
Question Students Have terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA kelas
XI IPA pada pokok bahasan sistem koloid?

1.5 Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dilakukan
adalah:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model
pembelajaran Question Students Have dengan menggunakan media handout
lebih tinggi dari
Students Have
sistem koloid.

hasil belajar siswa tanpa model pembelajaran Question
dengan menggunakan media handout pada pokok bahasan

6

2. Mengetahui adakah hubungan aktivitas yang ditimbulkan melalui penerapan
model Question Students Have terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA
kelas XI IPA pada pokok bahasan sistem koloid.

1.6 Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari diadakannya penelitian ini adalah:
1. Memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih memahami pokok bahasan
koloid
2. Memberikan gambaran dan informasi kepada guru tentang pemilihan model
yang tepat dalam peningkatan hasil belajar siswa.
3. Sebagai bahan masukan kepada guru pada umumnya dan bagi peneliti
khususnya sebagai calon guru dalam usaha mengatasi kesulitan siswa dalam
mempelajari materi koloid
4. Sebagai informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian yang berhubungan dengan model dalam melaksanakan proses
pembelajaran.

1.7 Definisi operasional
Istilah-istilah penting yang terkait dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Question Students Have, aktivitas, hasil belajar dan media handout.
Question Student Have adalah teknik yang dipakai untuk mengetahui kebutuhan
dan harapan peserta didik dengan menggunakan teknik dalam memperoleh
partisipasi peserta didik secara tertulis, dimana tujuan siswa dalam membuat
pertanyaan adalah mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan masalah
suatu soal, menyelediki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran,
membangkitkan minat siswa untuk sesuatu sehingga akan menimbulkan keinginan
untuk mempelajarinya (Hisyam Zaini, 2008).
Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar atau segala
kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini

7

aktivitas tersebut meliputi siswa aktif menulis, mengajukan pertanyaan,
mengerjakan latihan atau soal dan menjawab pertanyaan (Oemar Hamalik, 2010).
Media handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Media handout ini berisi materi
koloid dan soal-soal atau latihan yang akan dikerjakan siswa setelah proses
pembelajaran (Arsyad Azhar, 2002).
Hasil belajar itu merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
menyelesaikan suatu proses pembelajaran, yang dapat diukur dalam berbagai
bentuk melalui proses evaluasi tertentu , hasil yang dicapai dapat berupa ranah
kognitif (pengetahuan) yaitu nilai dari hasil belajar dan psikomotorik
(keterampilan) yaitu aktivitas belajar siswa (Djamarah dan Zain, 2006).

55

DAFTAR PUSTAKA
Anni, Catharina Tri, ( 2005), Psikologi Belajar, UPTMKK UNNES, Semarang.
Anwar, Budi, ( 2009), 1700 Soal Bimbingan Pemantapan Kimia SMA/MA, Yrama
Widya, Bandung.
Asriati, (2012), Pengaruh Model Pembelajran Make A Match dengan Media
Handout Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Hidrokarbon di
SMA Kelas X, Universitas Negeri Medan, Medan.
Azhar, Arsyad, (2002), Media Pengajaran, Raja Grafindo Persada,Jakarta.
Chairil, (2010), Media Handout, http://Chai-Chairil.blogspot.com diunduh 19
februari 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain Aswan, (2006), Strategi Belajar Mengajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Dalyono, (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Erita, (2012),Perbandingan penggunaan Media Handout dengan Media Peta
Konsep Bentuk Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi
Sistem Periodik Unsur dan Struktur Atom di SMA Kelas X, Universitas
Negeri Medan, Medan.
Gunawan, Adi, (2007), Genius Learning Strategy, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Hamalik, Oemar, (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Hartono,

(2008),

Strategi

Pembelajaran

Active

Learning

dalam

http://eduarticle.com diunduh tanggal 5 februari 2013]
Kenan, dkk, (1995), Kimia untuk universitas, Erlangga, Jakarta.
Lehawir,

(2010),

Berbagi

Ilmu

Dengan

Question

Students

Have

http/.blogspot.com.(diunduh 5 Fbruri)
Melvin, Silberman, (2009), Active Learning 101 Strategi pembelajaran Aktif,
Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
Marsh, Colin, (1996), Handbook for beginning teachers, Addison Wesley
Longman Australia Pry Limited, Sydney.
Mulyasa, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.

56

Nana Sudjana, (2006) Penilaian Hasil Belajar. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nurhayati, Sudarmin, Widhi Mahatmandi, Fivi Dessi Khodijah, (2009),
Keefektifan pembelajaran berbasis Question Students Have

dengan

bantuan Chemon-Edutainment Media key Relation chart Terhadap hasil
belajar siswa Kelas X SMA N1 kedungwuni Tahun Pelajaran 2008/2009,
Jurnal Pendidikan kimia, vol.3,no.1, hal: 379-384.
Nuranimahabbah,

(2009),

Koloid,

suspensi,

Koloid

dan

larutan.

http:nuramihabibah.wordpress.com.(diunduh 5 februari 2013).
Rahayu, Eni, Alvi Rosyidi, Meti Indrowati, (2011). Achievement of Biology Using
Question Students Have

Active Learning Observed From Learning

Activity of Student’s on XI IPA Grade of SMA Negeri 1 Sukoharjo, Jurnal
Pendidikan, vol.3, no.3, hal: 51-60.
Rintyastini, Yulita, (2012), Handout sebagai Media Pembelajaran. http://smags.tarakanita.or.id (diunduh 5 Februari 2013).
Sanjaya, Wina, (2008). Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.
Silitonga, Pasar Maulim, (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,
Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudarmo, Unggul, (2007), Kimia untuk SMA kelas XI, Phibeta, Surakarta.
Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT.
Rineka Cipta, Jakarta.
Sukardjo, (2009). Kimia SMA/MA Kelas XI. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Sutresna, Nana, (2007), Kimia untuk SMA kelas XI, Grafindo, Bandung.
Tambunan, Menanti M., dan Amser Simanjuntak, (2009), Strategi Belajar
Mengajar, FMIPA UNIMED, Medan.
Zainab, (2009), Active Learning. Dalam http:// nurulzainab.blogspot.com/.
[diunduh tanggal 5 februari 2013]
Zaini, Hisyam, (2008).
Jogjakarta.

Strategi pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani,

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP AKTIVITAS DAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS KELAS X.

9 47 22

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI.

0 3 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOKBAHASAN HIDROKARBON KELAS X SMA.

0 4 22

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

0 4 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWAKELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

0 2 23

PERBEDAAN MEDIA HANDOUT DAN MEDIA SCRAMBLE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID.

3 11 27

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA WEBLOG DAN HANDOUT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 22

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA HANDOUT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOKBAHASAN HIDROKARBON DI MAN 1 MEDAN.

0 1 13

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DENGAN MEDIA POWER POINT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA SWASTA SETIA BUDIABADI PERBAUNGAN KELAS XI PADA POKOKBAHASAN SISTEM KOLOID.

2 7 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) BERBASIS LABORATORIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOKBAHASAN KOLOID DI SMA.

0 1 20