UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE
PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LUAS
PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG
DI KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:
Kholidah Sitanggang
NIM. 409411023
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridha-Nya,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ” Upaya
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Menerapkan
Metode Pembelajaran Inkuiri pada Materi Luas Permukaan dan Volume Bangun
Ruang di Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 ” disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di jurusan Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr. W. Rajagukguk, M. Pd, Bapak Drs. Yasifati
Hia, M.Si dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si

yang telah memberikan masukan


dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Asmin,
M. Pd, selaku Pembimbing Akademik, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D
selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Jurusan
Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Ibu Juniati, S. Pd, selaku Kepala SMP Negeri 35
Medan, Dra. Ibu Dewi Ratna, S. Pd selaku guru matematika SMP Negeri 35
Medan, guru dan staf pegawai SMP Negeri 35 Medan yang namanya tidak
memungkinkan penulis menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala arahan
bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tersayang
Radia Nainggolan dan ayahanda tercinta Saut Parningotan Sitanggang

yang

selalu memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan

v


dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Serta kakak dan abang
saya tersayang yaitu Yunita Khairani Sitanggang, Sihol Sihotang, Ronal Regen
Sitanggang, Shelvi Monika Harahap, Ahmad Safii Sitanggang, dan adikku
sipudan

Rismaulina Sitanggang, yang telah memberikan doa dan motivasi kepada

penulis dan tak lupa juga kepada keponaanku yang selalu menghibur penulis pada
saat mengerjakan skripsi yaitu Fadil (Tin) dan Sherin (Ndoro). Terima kasih juga
buat sahabat saya : Desi Radaniyah Munte, Lidya Karmila Berutu dan Ira Ryana
Siregar. Terima kasih juga buat teman-temaan seperjuanganku anak kos Mak
Junet dan teman-teman kelas A Reguler 2009 terima kasih atas doa dan
dukungannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.


Medan,

Juli 2013

Penulis,

Kholidah Sitanggang
NIM. 409411023

iii

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE
PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LUAS
PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG
DI KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN
TAHUN AAJARAN 2012/2013
KHOLIDAH SITANGGANG (409411023)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan

aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode
pembelajaran Inkuiri. Subjek dalam penelitian ini adalah 41 siswa kelas VIII-4
SMP Negeri 35 Medan dan Objek penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar
matematika siswa pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri. Instrumen dalam penelitian yang
digunakan adalah observasi dan tes.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Pada siklus I
diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 58,49% dan pada
pertemuan II sebesar 64,19%. Karena rata-rata persentase aktivitas siswa belum
mencapai 70% maka dilanjutkan dengan siklus II. Dari siklus II diperoleh ratarata persentase aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 74,54% dan pada
pertemuan II sebesar 79,61% . Berdasarkan kriteria aktivitas belajar maka
pembelajaran ini telah mencapai target peningkatan aktivitas yaitu apabila skor
aktivitas siswa minimal 70 %.
Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 7
dari 41 orang (17,07%) dengan rata-rata kelas 36,82. Hasil analisis data pada
siklus I setelah dilakukan penerapan metode pembelajaran inkuiri, banyaknya
siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 29 dari 41 orang (70,73 %)
dengan rata-rata kelas 67,83. Hasil analisis data pada akhir siklus II dengan
strategi pembelajaran yang sama, banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar
adalah 36 dari 41 orang (87,80%) dan rata-rata kelas 76,51. Berdasarkan kriteria

ketuntasan belajar klasikal yaitu minimal 85% dari jumlah siswa mempunyai daya
serap ≥ 65% maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar
klasikal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika
siswa. Saran yang diajukan yaitu bagi guru matematika yang ingin meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume bangun
ruang dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri dengan membuat Lembar
Aktivitas Siswa (LAS) yang bertujuan lebih melatih dan membimbing siswa
dalam menemukan suatu rumus.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh Karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan
yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
kompetensi peserta didik. Konsep tersebut terasa semakin penting ketika
seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan di dunia kerja, karena
yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari maupun yang
akan datang.
Sehubungan dengan itu, Bukhori (dalam Trianto 2011 : 5) menyatakan
bahwa

“Pendidikan

yang

baik

adalah


pendidikan

yang

tidak

hanya

mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.”
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya

proses

pembelajaran. Dalam

proses


pembelajaran,

anak

kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

1

untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak
didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi.
Menurut Trianto (2011 : 5) masalah utama dalam pembelajaran pada
pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap
peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar siswa yang senantiasa sangat
memprihatinkan. Prestasi ini tentu merupakan hasil kondisi pembelajaran yang
masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu

sendirinya, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu.
Pendidikan yang diberikan di sekolah dasar, sekolah lanjutan maupun di
sekolah menengah meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah mata
pelajaran matematika.
Berdasarkan etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan
yang diperoleh dengan bernalar”. (Elea Tinggih). Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu
lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.
Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. (Suherman dan Winataputra, 1999 : 119).
Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2009 : 252)
bahwa “Matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan

hubungan

kuantitatif

dan


keruangan

sedangkan

fungsi

teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”
Hal ini senada dengan James dan James (dalam Suherman dan
winataputra,

1999 : 120) dalam kamus matematikanya menyatakan bahwa

“Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
kedalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri.”

Jadi, dapat disimpulkan matematika adalah ilmu universal yang dapat
meningkatkan kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis, sistematis, aktifitas
kreatif, dan pemecahan masalah.
Matematika dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA
dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan perlunya siswa belajar
matematika menurut Cornelius (Abdurrahman, 2009 : 253) karena

matematika

merupakan: (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5)
sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa
pada

hakikatnya

dapat

disimpulkan

karena

masalah

kehidupan

sehari-

hari. Suherman dan winataputra (1999: 134) mengemukakan bahwa:
Matematika sekolah berperan: (1) Untuk mempersiapkan anak didik agar
sanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan
dunia yang senantiasa berubah, melalui latihan bertindak atas dasar
pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, objektif, kreatif, efektif,
dan diperhitungkan secara analitis-sintetis. (2) Untuk mempersiapkan
anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam
kehidupan sehari-hari dan di dalam menghadapi ilmu pengetahuan.
Namun di lihat pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di
Indonesia sangatlah rendah,

seperti hasil penelitian Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMMS) 1999, matematika Indonesia berada di
peringkat ke 34 dari 38 negara (data UNESCO). Sementara itu, menurut penelitia
n
Leung,Frederick KS, (2003), (http://Rendah,Prestasi Matematika Indonesia-Topix
.html) menyatakan bahwa:
Jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak
dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas
VIII di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika.
Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam.
Namun prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut.
Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411.

Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah,
475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut). Waktu yang
dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan prestasi
yang diraih.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia
masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan kemampuan matematika di negara lain
di dunia.
Kondisi yang

tidak jauh berbeda dapat dijumpai di kelas VIII-4 SMP

Negeri 35 Medan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada
tanggal 19 Februari 2013 berupa wawancara kepada guru mata pelajaran
matematika ibu Dra.Dewi Ratna, S.Pd. Beliau mengatakan bahwa:
Hasil belajar matematika di kelas VIII-4 sangatlah rendah. Hal tersebut
terlihat dari nilai ulangan harian mereka yang masih dibawah KKM
(≤ 65 )dan nilai-nilai tugas mereka yang sangat rendah. Faktor lain yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar tersebut adalah pada saat proses
belajar mengajar berlangsung kebanyakan dari mereka yang kurang
serius dalam belajar dan minat belajar mereka yang kurang.
Dari hasil wawancara tersebut juga diketahui bahwa secara umum
kondisi siswa di kelas VIII-4 adalah memiliki pemahaman konsep yang masih
kurang, motivasi belajar yang kurang, pasif dalam pembelajaran, sehingga di
dalam proses belajar mengajar guru yang lebih berperan aktif.
Hal ini juga sejalan dengan tes yang diberikan kepada siswa kelas VIII-4
berupa soal-soal tentang luas permukaan dan volume kubus dan balok. Dari hasil
tes awal tersebut diperoleh sebanyak 7 orang ( 17,07 %) siswa telah memenuhi
KKM dan sebanyak 35 orang ( 82,93 %) siswa tidak memenuhi KKM. (Lampiran
24).
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut mungkin dilatarbelakangi oleh
pembelajaran matematika di sekolah yang masih menggunakan pembelajaran
tradisional. Pada prosesnya guru menerangkan materi dengan metode ceramah
dan siswa hanya sebagai pendengar saja. Hal ini sesuai dengan pernyataan salah
satu siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Medan (melalui wawancara). Beliau
mengatakan setiap belajar matematika guru hanya memberikan rumus tanpa

melibatkan siswa untuk mencari rumus tersebut, kemudian memberi contoh soal
dan latihan kepada siswa. Hal ini akan menyebabkan aktivitas belajar siswa sangat
rendah karena guru tidak melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar dan
kurangnya komunikasi antara guru dan siswa.
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tradisional
tidak efektif dan tidak seharusnya dilakukan lagi dalam pembelajaran matematika,
karena dapat mengakibatkan siswa bosan, jenuh dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Sementara itu menurut Sardiman (2011 : 97) dalam kegiatan
belajar mengajar, subyek didik/siswa harus berbuat. Dengan kata lain bahwa
dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar
tidak mungkin berjalan dengan baik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus mampu memilih dan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat, sehingga dalam proses belajar
mengajar siswa tidak hanya sebagai pendengar saja melainkan siswa lebih aktif
dan dapat mengetahui darimana didapat rumus yang diajarkannya. Ada beberapa
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa akan konsep
matematika. Salah satunya adalah metode pembelajaran Inkuiri.
Metode pembelajaran inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif dengan konsepkonsep dan prisip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman
dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka untuk menemukan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Senada dengan hal tersebut, Piaget (dalam Mulyasa, 2009 :108)
Mengemukakan bahwa:
Metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik
pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat
apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, menagjukan pertanyaanpertanyaan, mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan penemuan
yang satu dengan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan peserta
didik lain.

Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar diskover, sebab seorang siswa
harus menggunakan kemampuannya berdiskoveri dan kemampuan lainnya. Dalam
inkuiri, seseorang bertindak sebagai seorang ilmuan, melakukan eksperimen, dan
mampu melakukan proses mental berinkuiri.
Metode inkuiri ini bertolak dari pandangan bahwa siswa sebagai subjek
dan objek dalam belajar mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara
optimal

sesuai

kemampuan

yang

dimilikinya.

Proses

pembelajaran

harus

dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang siswa untuk melakukan
kegiatan belajar. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa
sebagai penerima informasi. Seperti yang dikatakan Sagala (2009 : 196) bahwa:
Peranan guru lebih banyak menetapkan diri sebagai pembimbing atau
pemimpin belajar dan fasilitator belajar. Dengan dengan demikian, siswa
lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok
memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru.
Dengan penerapan pembelajaran inkuiri siswa secara aktif terlibat
didalam menemukan suatu prinsip dasar matematika, sehingga siswa akan
memahami konsep dengan baik, ingat lebih lama dan membuat siswa dapat
berfikir secara abstrak. Dan diharapkan pada proses belajar mengajar tidak terjadi
lagi pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) melainkan berpusat pada
siswa (student centered) dan aktivitas siswa akan meningkat.
Bertolak dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan

judul

“UPAYA

MENINGKATKAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

AKTIVITAS

DAN

HASIL

DENGAN MENERAPKAN METODE

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN
VOLUME BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN
TAHUN AJARAN 2012/2013.”
1.2 Identifikasi Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah yaitu :
1.

Rendahnya hasil belajar matematika siswa.

2.

Pembelajaran berpusat pada guru maka aktivitas siswa sangat rendah.

3.

Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar.

4.

Siswa kurang memahami konsep matematika yang diajarkan.

5.

Metode pembelajaran inkuiri belum pernah digunakan dalam proses belajar
mengajar.

1.3 Pembatasan Masalah
Agar

permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar matematika siswa dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri pada
materi luas permukaan dan volume bangun ruang di kelas VIII SMP negeri 35
Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka penulis merumuskan
masalah :
1.

Apakah

dengan

menerapkan

metode

pembelajaran

inkuiri

dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa pada materi luas
permukaan dan volume bangun ruang di kelas VIII SMP negeri 35
medan Tahun Ajaran 2012/2013?
2.

Apakah

dengan

menerapkan

metode

pembelajaran

inkuiri

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan
volume bangun ruang di kelas VIII SMP negeri 35 medan Tahun Ajaran
2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika siswa kelas
VIII SMP Negeri 35 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 dengan penerapan
metode inkuiri pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang.

2.

Untuk Mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMP Negeri 35 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 dengan penerapan
metode inkuiri pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.

Bagi Siswa






Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika,
khususnya pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang
Meningkatkan minat belajar matematika siswa.
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan
metode pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Negeri 35 Medan

4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas

belajar

matematika

siswa

dengan

menerapkan

metode

pembelajaran inkuiri pada materi luas permukaan dan volume bangun
ruang di kelas VIII-4 SMP Negeri 35 Medan mengalami peningkatan
sebesar 15,73%. Pada siklus I rata-rata persentasi aktivitas siswa sebesar
61,34% (kategori cukup baik) dan pada siklus II sebesar 77,07% (kategori
baik). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentasi aktivitas siswa
minimal 70% sudah dipenuhi.
2. Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan metode pembelajaran
inkuiri pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang kelas VIII-4
SMP Negeri 35 Medan Meningkat sebesar 8,68. Pada tes Awal terdapat 7
orang siswa atau sebanyak 17,07% dari 41 siswa yang mencapai daya
serap ≥ 65% dengan nilai rata-rata 36,82. Setelah diberikan tindakan I
dengan menggunakan metode inkuiri diperoleh sebanyak 29 orang atau
70,73% dari 41 siswa yang mencapai daya serap ≥ 65% dengan nilai ratarata 67,83. Namun, jumlah tersebut belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Klasikal yang telah ditentukan. Kemudian dilanjut dengan siklus II,
diperoleh 36 orang siswa atau sebanyak 87,80% dari 41 siswa yang
mempunyai daya serap ≥ 65% dengan rata-rata 76,51. Berdasarkan kriteria
ketuntasan belajar yang ditetapkan dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
belajar pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang telah
dipenuhi.

5.2 Saran
Adapun saran yang diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan
hasil penelitian adalah :

93

1. Bagi guru matematika yang ingin meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang dapat
menerapkan metode pembelajaran inkuiri karena metode ini sangat cocok
dalam penemuan rumus.
2. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan metode yang
sama dengan penelitian ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian
ini dengan lebih baik dan dapat memodifikasi metode ini dengan materi
atau penggunaan media pembelajaran yang lainnya.
3. Hendaknya guru mampu mengontrol waktu sehingga pembelajaran sesuai
dengan apa yang direncanakan.
4. Disarankan agar guru selalu membuat Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
yang bertujuan lebih melatih dan membimbing siswa dalam menemukan
suatu rumus.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MEDIA BANGUN RUANG KELAS VB SD NEGERI 1 NUNGGALREJO PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 60

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 18 58

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELAS Va SDN BUMI AGUNG KALIANDA TP.2011-2012

0 10 38

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE STAD SISWA KELAS VI B SD TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

0 6 79

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI A SDN 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 35

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 49

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8