Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal (Studi Kasus pada Paris Van Java Mal Bandung).

(1)

ABSTRAK

Rico Shendy, 2009, Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal. di bawah bimbingan Ir. Zuhriati Zainudin, PhD., MBA.

Munculnya sejumlah Mal baru di Bandung semakin memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk memilih tempat berbelanja, sehingga semakin meningkatkan persaingan diantara pengelola Mal. Store atmosphere merupakan salah satu hal yang penting dalam menarik minat pengunjung untuk berbelanja di suatu pusat perbelanjaan.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal. Adapun variabel yang digunakan meliputi exterior, general interior, store layout, dan interior point interest display. Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan menyebarkan kuesioner kepada 100 pengunjung Paris Van Java Mal, sedangkan pemilihan sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi pearson, pengujian hipotesis, dan analisis koefisien determinasi.

Dari hasil penelitian diketahui besarnya korelasi pearson antara store atmosphere dan kepuasan pengunjung adalah 0,925 dengan nilai t hitung 24,099. Yang berarti terdapat hubungan positif antara store atmosphere dengan kepuasan pengunjung dan hubungan kedua variabel tersebut sangat erat. Kemudian didapat besaran koefisien determinasi sebesar 85,6% yang artinya 85,6% kepuasan pengunjung dipengaruhi oleh store atmosphere, sisanya sebesar 14,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain


(2)

ABSTRACT

Rico Shendy, 2009, The Influence of Store Atmosphere on The Visitor’s Satisfaction of Paris Van Java Mall, under guidance Ir. Zuhriati Zainudin, PhD., MBA.

Recently, the presence of new malls in Bandung provides more options for consumer to choose, in consequence of the increasing of competition among mall managements. One of the most important things for shopping centre to attract

consumer’s interest is store atmosphere.

This research tried to identify the influence of store atmosphere on the visitor’s satisfaction at Paris Van Java Mall, using the variable of include exterior, general interior, store layout, and interior point interest display. Method of research is observing and distributing questionnaires to 100 visitors at Paris Van Java Mall, while the sampling was based on a simple random sampling technique. The analysis methods used were Pearson correlation analysis, hypothesis test, and determination coefficient analysis.

Based on the research, indentified that pearson correlation number between the store atmosphere and the visitor’s satisfaction is 0,925, with the value of t is 24,099. It means that there’s a positive relationship between store armosphere and visitor’s satisfaction and it’s very significant. Then obtained that determination coefficient number is 85,6 which mean that 85,6% of visitor’s satisfaction has been influenced by store atmosphere, and the 14,4% remaining has been affected by other variables


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….………. i

HALAMAN PENGESAHAN ………..……..… ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………...……. iii

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI ………...…… iv

ABSTRAK ………..………..………..… v

ABSTRACK ………...……….……….… vi

KATA PENGANTAR ……… vii

DAFTAR ISI ……….………..… x

DAFTAR GAMBAR ………..……… xiv

DAFTAR TABEL ……….……….… xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….……….… xiii

BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ………..……….….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………..… 8

1.3 Tujuan Penelitian …...………..……….…… 8

1.4 Kegunaan Penelitian ……….… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……….…….. 10

2.1 Pemasaran ………...….. 10

2.1.1 Bauran Pemasaran ……….…… 11

2.2.2 Variabel-Variabel Bauran Pemasaran ……….….. 11

2.2 Ritel ………..…. 16

2.3 Bauran Ritel ……….…. 17

2.4 Store Atmosphere ……….. 19


(4)

2.4.2 Penciptaan Store Atmosphere………..…... 31

2.4.3 Atmosfer dan Perilaku Berbelanja ……….…... 35

2.5 Kepuasan Pelanggan ………...……….…. 41

2.5.1 Strategi Kepuasan Pelanggan ……….…….….. 44

2.5.2 Model Kepuasan Pelanggan ……….……. 51

2.5.3 Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan ……….….. 55

2.5.4 Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan ……….… 57

2.5.5 Manfaat Kepuasan Pelanggan ……….….. 58

2.6 Kerangka Pemikiran ……….… 59

2.7 Hipotesis Penelitian ……….…. 65

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ………....… 66

3.1 Objek Penelitian ……….... 66

3.2 Metode Penelitian ……….…… 66

3.2.1 Variabel Penelitian ………..…….. 67

3.2.2 Operasional Variabel ………..……... 68

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ……….…... 72

3.2.4 Teknik Penentuan Sampel ……….…… 73

3.3 Metode Analisis ……….…... 76

3.3.1 Korelasi Pearson ……….…..…. 79

3.3.2 Analisis Determinasi ……….… 81

3.3.3 Pengujian Hipotesis………...……. 81

3.3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ……….... 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….… 83

4.1 Gambaran Umum Paris Van Java Mal ……….… 83

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……….…. 83

4.1.2 Konsep Pusat Perbelanjaan Yang Ditawarkan Paris Van Java Mal ……… 84

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ………...………….…… 86


(5)

4.2.1 Pelaksanaan Exterior………..…… 90

4.2.2 Pelaksanaan General Interior……….…... 93

4.2.3 Pelaksanaan Store Layout……….…. 95

4.2.4 Pelaksanaan Interior Point Interest Display……….…... 96

4.3 Analisis Profil Responden ……….…... 97

4.3.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ……….….. 97

4.3.2 Berdasarkan Usia ……….…. 98

4.3.3 Berdasarkan Pekerjaan ……….…. 99

4.3.4 Berdasarkan Tingkat Pengeluaran ……….... 100

4.3.5 Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Dalam Satu Bulan .… 101 4.4 Analisis Penilaian Pengunjung Terhadap Store Atmosphere Paris Van Java Mal ………... 102

4.4.1 Analisis Dimensi Exterior……….. 104

4.4.2 Analisis Dimensi General Interior……….... 108

4.4.3 Analisis Dimensi Store Layout……….. 112

4.4.4 Analisis Dimensi Interior Point Interest Display……….. 115

4.4.5 Penilaian Pengunjung Terhadap Store Atmosphere Paris Van Java Mal ……… 116

4.5 Analisis Harapan Pengunjung Terhadap Store Atmosphere Paris Van Java Mal ………... 117

4.5.1 Analisis Dimensi Exterior……….. 118

4.5.2 Analisis Dimensi General Interior………. 122

4.5.3 Analisis Dimensi Store Layout……….. 126

4.5.4 Analisis Dimensi Interior Point Interest Display……….. 129

4.5.5 Penilaian Pengunjung Terhadap Store Atmosphere Paris Van Java Mal ……….... 130

4.6 Hubungan Antara Store Atmosphere dan Kepuasan Pengunjung.. 131

4.7 Pengujian Keberartian Koefisien Korelasi ………... 132


(6)

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ……… 135

4.9.1 Uji Validitas ……….. 135

4.9.2 Uji Reliabilitas ……….. 138

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 140

5.1 Kesimpulan ………... 140

5.2 Saran ………. 142

DAFTAR PUSTAKA ………. 143


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pusat Perbelanjaan Sejenis Paris Van Java Mal Di Bandung ……… 5

Tabel 2.2 Dua Macam Perilaku Berbelanja ………... 39

Tabel 2.3 Perbedaan Strategi Pangsa Pasar dan Kepuasan pelanggan ……….. 46

Tabel 3.1 Profil Responden ………... 69

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel X (Store Atmosphere) ………... 70

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Y (Kepuasan Pengunjung) ……… 71

Tabel 3.4 Jumlah Pengunjung Paris Van Java Mal Periode Juni-Oktober 2009 …... 75

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian dan Interval Variabel X ... 78

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian dan Interval Variabel Y ... 78

Tabel 3.7 Tingkat Keeratan Hubungan Korelasi ... 80

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 97

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 98

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 99

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 100

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Dalam Satu Bulan.. 101

Tabel 4.6 Skala Likert Alternatif Jawaban dan Bobot Variabel X ... 102

Tabel 4.7 Kriteria Penilaian dan Interval Variabel X ... 103

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap Kinerja Daya Tarik Bagian Depan Paris Van Java Mal (X.1.1) …... 104

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap Kinerja Kejelasan Papan Nama Paris Van Java Mal (X.1.2) ……... 105

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap Kinerja Kenyamanan Fasilitas Parkir Paris Van Java Mal (X.1.3) ... 106

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap Kinerja Keunikan Desain Bangunan Paris Van Java Mal (X.1.4) ... 107 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap


(8)

Kinerja Daya Tarik Desain Lantai Paris Van Java Mal (X.2.1) …... 108 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Musik/Backsound Yang Diputar (X.2.2) ………... 109 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Kesejukan Suhu Udara Paris Van Java Mal (X.2.3) ……... 110

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Kebersihan Paris Van Java Mal (X.2.4) ………... 111

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Alokasi Ruangan Paris Van Java Mal (X.3.1) …………... 112

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Keleluasaan Sirkulasi/Arus Orang (X.3.2) ………... 113

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Kebersihan Toilet (X.3.3) ………... 114

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Penilaian Pengunjung Terhadap

Kinerja Daya Tarik Dekorasi Paris Van Java Mal (X.4.1) ………... 115

Tabel 4.20 Rekapitulasi Penilaian Pengunjung Terhadap

Store Atmosphere Paris Van Java Mal ………... 116 Tabel 4.21 Skala Likert Alternatif Jawaban dan Bobot Variabel Y... 117 Tabel 4.22 Kriteria Penilaian dan Interval Variabel Y ... 118 Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Daya Tarik Bagian Depan Paris Van Java Mal (Y.1.1) …... 118

Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Kejelasan Papan Nama Paris Van Java Mal (Y.1.2) ……... 119

Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Kenyamanan Fasilitas Parkir Paris Van Java Mal (Y.1.3) ... 120 Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Keunikan Desain Bangunan Paris Van Java Mal (Y.1.4) ... 121 Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap


(9)

Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Musik/Backsound Yang Diputar (Y.2.2) ………... 123 Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Kesejukan Suhu Udara Paris Van Java Mal (Y.2.3) ……... 124

Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Kebersihan Paris Van Java Mal (Y.2.4) ………... 125

Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Alokasi Ruangan Paris Van Java Mal (Y.3.1) …………... 125

Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Keleluasaan Sirkulasi/Arus Orang (Y.3.2) ………... 127

Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Kebersihan Toilet (Y.3.3) ………... 128

Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Harapan Pengunjung Terhadap

Daya Tarik Dekorasi Paris Van Java Mal (Y.4.1) ………... 129

Tabel 4.35 Rekapitulasi Harapan Pengunjung Terhadap

Store Atmosphere Paris Van Java Mal ………... 130 Tabel 4.36 Hasil Korelasi Pearson Pengaruh Store Atmosphere Terhadap

Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal ………... 131 Tabel 4.37 Tingkat Keeratan Hubungan Korelasi ... 132 Tabel 4.38 Uji t Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung ……….. 133 Tabel 4.39 Analisis Koefisien Determinasi Store Atmosphere Terhadap

Kepuasan Pengunjung ……… 134 Tabel 4.40 Uji Validitas Variabel X dan Y ………. 137 Tabel 4.41 Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ……….. 138


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Bauran Pemasaran ………..……… 16

Gambar 2.2 Elemen-elemen Store Atmosphere………. 30

Gambar 2.3 Model dari Dampak Suasana Toko ………... 37

Gambar 2.4 Atmosfer dan Prilaku Pembelian ………... 38

Gambar 2.5 Suasana dalam Gerai dengan Tujuan Mencapai Hasil Segera dan Hasil Jangka Panjang ……….………... 40

Gambar 2.6 Konsep Kepuasan Pelanggan ……… 44

Gambar 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal ……... 64

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Paris Van Java Mal ………... 87

Gambar 4.2 Bagian Depan Paris Van Java Mal ……… 90

Gambar 4.3 Papan Nama Paris Van Java Mal ……….. 91

Gambar 4.4 Area Parkir Paris Van Java Mal ……… 92

Gambar 4.5 Desain Bangunan Paris Van Java Mal ……….. 92

Gambar 4.6 Desain Lantai Paris Van Java Mal ……… 93

Gambar 4.7 Area Indoor Paris Van Java Mal ……….. 94

Gambar 4.8 Kebersihan Paris Van Java Mal ……… 94

Gambar 4.9 Sirkulasi Arus/Orang di Paris Van Java Mal ……… 95

Gambar 4.10 Kebersihan Toilet Paris Van Java Mal ………. 96


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ………... 145

Lampiran B Tabulasi Data Kuesioner ……… 148

Lampiran C Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ………. 155

Lampiran D Uji Korelasi ……… 162

Lampiran E Validitas Instrumen (X dan Y) ………... 163


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu persaingan. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut untuk terus berusaha mengembangkan usahanya agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Keberadaan suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini membuat para pengusaha berupaya untuk mengembangkan strategi bisnis mereka masing-masing sehingga dapat mengalahkan para pesaingnya dan menguasai pangsa pasar yang ada. (Suparmoko,2002:10)

Bisnis ritel atau eceran saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal tersebut ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel modern maupun munculnya ritel modern yang baru. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk mengubah paradigma lama pengelolaan ritel tradisional menuju paradigma pengelolaan ritel modern. Disamping itu, tingginya potensi bisnis ritel di Indonesia yang mencapai angka Rp. 600 trilyun (Info Bisnis, Maret 2007) menyebabkan banyaknya perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia sehingga persaingan bisnis ritel mengalami perkembangan yang sangat pesat di negeri ini.


(13)

Bab I. Pendahuluan 2

Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk, jasa, atau keduanya pada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang-barang yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan konsumen.

Sebagai industri yang dinamis, kondisi sosial, ekonomi, demografi serta perubahan life style mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kegiatan ritel. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat dan tingginya tingkat urbanisasi mengakibatkan semakin banyak jumlah penduduk yang tinggal di kota, sehingga keberadaan pusat belanja menjadi salah satu fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka bermunculan berbagai Mal khususnya di kota-kota besar.

Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan yang teratur sehingga berada diantara toko-toko kecil yang saling berhadapan. Oleh karena bentuk arsitektur bangunannya yang luas, umumnya sebuah Mal memiliki tinggi tiga lantai (www.wikipedia.org). Salah satu ciri khas dari Mal adalah memuat banyak gerai mulai dari toko biasa hingga supermarket, department store, amusement center, dan foodcourt (Ma’ruf,2006:75). Mal dibuat untuk memuaskan dan memanjakan para pengunjung sehingga mereka merasa nyaman walaupun tidak berbelanja atau hanya sekedar berjalan-jalan.


(14)

Bab I. Pendahuluan 3

Seiring dengan perkembangannya, Mal telah berevolusi bukan hanya sekedar sebagai pusat berbelanja saja, melainkan juga sebagai tempat untuk mendapatkan hiburan, berinteraksi sosial bersama teman, keluarga, maupun kolega bisnis. Sebuah survei mengutarakan bahwa 52% pengunjung datang ke Mal untuk hang out, 24% karena akan membeli sesuatu, 18% untuk window shopping, dan sisanya 3% karena urusan pekerjaan dan sebagai tempat transit. (www.mix.co.id)

Mal sebagai salah satu sarana perdagangan, kian menjamur di Kota Bandung. Pembangunan Mal di Kota Bandung khususnya setelah tahun 2000 dianggap cukup pesat. Pada tahun 2000, hanya ada dua Mal di Bandung, yaitu Bandung Indah Plaza dan King’s Shopping Center. Pada tahun 2004 hanya tiga bangunan pusat perbelanjaan yang didirikan, pada tahun 2005 terdapat tiga Mal baru yang beroperasi, dan pada tahun 2006 didirikan dua belas Mal baru yaitu Paris van Java Mal di Jalan Sukajadi, Paskal Hyper Square di Jalan Pasirkaliki, Braga City Walk di Jalan Braga, IBCC di Jalan Ahmad Yani, ITC Kebon Kelapa di Jalan Pungkur, Bee Mal di Jalan Naripan, IITC Kopo Mas di Jalan Kopo, Jatinangor Town Square dan Pajajaran Plaza di Jatinangor, Cimahi Mal, Metro Trade Center di Jalan Soekarno Hatta, dan Surapati Core di Jalan Suci. Luas ruangan yang dijual dari seluruh Mal tersebut bertambah dari 86.000 meter persegi pada tahun 2000 menjadi 750.000 meter persegi. Pesatnya pembangunan Mal tersebut disebabkan oleh perilaku masyarakat yang konsumtif. (Kompas, Maret 2006)

Bagi warga Bandung, keberadaan Mal seolah sudah menjadi bagian dari hidup keseharian dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Aktivitas mereka selalu


(15)

Bab I. Pendahuluan 4

terkait erat dengan Mal atau pusat perbelanjaan. Selain dinilai lebih lengkap, jenis ritel modern seperti ini juga lebih praktis dan higienis dalam menyajikan barang dan jasa yang ditawarkannya.

Salah satu Mal terbesar di Bandung saat ini adalah Paris Van Java Mal. Paris Van Java Mal diresmikan dan mulai beroperasi pada juli 2006 dan telah menarik perhatian masyarakat karena desain bangunannya unik dan inovatif dibanding Mal lainnya. Dengan mengusung tagline “resort and lifestyle”, Mal ini dirancang dengan nuansa open air yang bersahabat dengan alam. Konsep yang ditawarkan Paris van Java Mal merupakan kombinasi mainstreet dan alfresco dining dimana desain bangunannya bernuansa Eropa dan konsep Mal tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.

Sebagai one stop shopping, Paris Van Java Mal terbagi menjadi first floor, ground floor, upper ground serta lower ground dengan tenants seperti Carrefour Hypermarket, Sogo department store, BlitzMegaplex, Gramedia, Clubbing Spot (Mansion, Odeum dan Pure Lounge), beberapa butik seperti Bally, Mango, Everbest, Guess, Esprit, VNC. Beberapa Cafe seperti Starbucks, J.Co, Black Canyon Coffee, M.U. Bar, SushiGroove. The 1st Inul Vizta Karaoke, Strawberry Farm diatas gedung, dan lain-lain.

Kehadiran Paris Van Java Mal memang fenomenal, respon pasarnya sangat bagus. Market yang pada awalnya terkonsentrasi pada Bandung supermall dan Cihampelas Walk dapat diraih dengan cepat. Pada akhir pekan, jumlah pengunjung Paris Van Java Mal mencapai 40.000 per hari, pada hari biasa 15.000 – 18.000


(16)

Bab I. Pendahuluan 5

pengunjung per hari, sedangkan jika ada acara, jumlah pengunjung mencapai 75.000 orang. (Kompas,Maret 2007)

Ketatnya persaingan pusat perbelanjaan di Bandung tidak menghambat Paris Van Java Mal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, Berikut adalah Tabel daftar pusat perbelanjaan sejenis Paris Van Java Mal di Bandung :

Tabel 1.1

Pusat Perbelanjaan Sejenis Paris Van Java Mal Di Bandung

Mal Tenant

Cihampelas Walk

Yogya department store, 2 Bioskop (Ciwalk 21 dan Ciwalk XXI). Beberapa toko fashion seperti U2 Express, Hammer, dll. Beberapa Cafe seperti Starbucks, J.Co, Embargo, dll. Dan Clubbing Spot yaitu Embassy dan Score Bandung.

Bandung Supermal

Metro department store, bioskop BSM XXI, Kota Fantasi Indoor Amusement Park, Food Court, butik-butik seperti Hugo Boss, Aigner, Bally, Lacoste, Mango, Next, Esprit, Guess, Raoul, dll. Starbucks, The Coffee Bean, J.Co, Oh lala, Excelso, dll. Giant Hypermarket.

Istana Plaza

Giant Supermarket, Rimo department store, Ace Hardware, J.Co, Pizza Hut, McD, Nike, Adidas, dll. Serta terdapat Ice Skating Arena.

Bandung Indah Plaza

Matahari department store, Yogya supermarket, Hypermart, bioskop Empire 21, Gunung Agung, Starbucks, Pizza Hut, McD, Texas, Rice Bowl, A&W, Nike, Adidas, dll. Mall ini terintegrasi dengan Hyatt Regency Hotel Bandung.

Sumber : www.wikipedia.org

Persaingan Mal di Bandung saat ini sangat kompetitif, hal tersebut dikarenakan banyaknya jumlah Mal yang tersedia sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Umumnya setiap Mal memiliki


(17)

Bab I. Pendahuluan 6

strategi masing-masing untuk dapat menarik pengunjung sebanyak mungkin. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan penciptaan suasana/store atmosphere yang menarik.

Store atmosphere merupakan salah satu dari berbagai unsur dalam retail marketing mix. Berperan penting memikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa saja yang perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Suasana yang dimaksud adalah dalam arti atmosfer dan ambiance yang tercipta dari gabungan unsur-unsur desain toko/gerai, perencanaan toko, komunikasi visual, dan merchandising. (Ma’aruf, 2006:201)

Store atmosphere tidak hanya dapat memberikan suasana lingkungan yang menyenangkan saja, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Selain itu, store atmosphere juga akan menentukan citra tempat perbelanjaan. Citra yang baik dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan untuk bertahan terhadap persaingan dalam membentuk pengunjung yang loyal.

Loyalitas dari pengunjung akan tercipta setelah mereka merasa puas atas kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan (Kotler:2005). Saat ini kepuasan konsumen telah menjadi konsep penting dalam konsep pemasaran dan riset pemasaran. Memelihara kepuasan merupakan tuntutan yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan karena dengan terpeliharanya kepuasan maka akan mempunyai dampak yang profitable bagi perusahaan, antara lain :


(18)

Bab I. Pendahuluan 7

1. Reputasi perusahaan semakin positif di mata masyarakat pada umumnya dan pengunjung pada khususnya.

2. Dapat mendorong terciptanya kedatangan ulang / loyalitas pengunjung dan menciptakan minat beli dari para pengunjung.

3. Memungkinkan terciptanya rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.

4. Meningkatkan volume penjualan dan keuntungan.

5. Mendorong setiap anggota organisasi untuk bekerja dengan tujuan serta kebanggaan yang lebih baik.

6. Menekan biaya melayani pengunjung sebagai dampak faktor familiaritas dan relasi khusus dengan pengunjung.

7. Terbukanya peluang melakukan penjualan silang ( cross selling ) produk. (Tjiptono, 2000:7)

Sebuah survei menemukan bahwa store atmosphere suatu tempat perbelanjaan dapat mempengaruhi perilaku pengunjung. Mayoritas 61% dari responden berkata bahwa dalam beberapa bulan terakhir, suatu lingkungan perbelanjaan yang nyaman mendukung mereka untuk berbelanja lebih lama di Mal (Anonymous,2005). Menurut Mueller, Dentiste, Broderick, Amanda J (1995) satu analisa menguraikan survei tentang kepuasan pengunjung sebesar 63% dipengaruhi oleh store atmosphere, store layout, kebersihan, servis yang baik, serta mutu suatu produk.


(19)

Bab I. Pendahuluan 8

Mengingat pentingnya masalah pelaksanaan store atmosphere dalam Mal yang meliputi Exterior display, General interior, Store layout dan Interior display serta pengaruhnya terhadap kepuasan pengunjung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pengunjung Paris Van Java Mal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan store atmosphere Paris Van Java Mal?

2. Bagaimana tanggapan pengunjung terhadap store atmosphere Paris Van Java Mal?

3. Bagaimana kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal?

4. Seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengelolaan store atmosphere Paris Van Java Mal.

2. Untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap store atmosphere Paris Van Java Mal.


(20)

Bab I. Pendahuluan 9

3. Untuk mengetahui kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh sehubungan dengan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pengelola bisnis atau pemasar.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam mengevaluasi pelaksanaan store atmosphere yang selama ini telah dijalankan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan store atmosphere di masa yang akan datang.

2. Bagi peneliti.

Menambah pengetahuan dan memberikan gambaran yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi store atmosphere terhadap kepuasan pengunjungnya.

3. Bagi akademis.

Untuk memperkaya pengetahuan dan bahan informasi tambahan dalam pengembangan disiplin ilmu ekonomi manajemen pemasaran pada umumnya dan khususnya pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pengunjung. Di samping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal Bandung maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya yang dilakukan oleh Paris Van Java Mal untuk meningkatkan kepuasan pengunjung adalah dengan mendesain dan merancang store atmosphere senyaman dan semenarik mungkin pada setiap aspek exterior, general interior, store layout, dan interior point interest display agar para pengunjung Paris Van Java Mal merasa nyaman.

2. Store atmosphere yang terdapat di Paris Van Java Mal sudah baik, hal ini dapat dilihat dari tanggapan pengunjung terhadap daya tarik bagian depan Mal, kejelasan papan nama Mal, keunikan desain bangunan Mal, daya tarik desain lantai, kesejukan suhu udara di dalam Mal, kebersihan Mal, pengaturan alokasi ruangan, kebersihan toilet, dan daya tarik dekorasi Mal yang memiliki skor kinerja rata-rata berada pada interval 3,40 – 4,19 yang berarti baik. Sedangkan pengunjung menganggap kenyamanan musik/backsound dan keleluasaan sirkulasi/arus orang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata kinerjanya yang berada pada interval 2,60 - 3,39, dan kenyamanan fasilitas parkir di dalam Paris Van Java Mal menurut para pengunjung tidak baik karena skor rata-rata penilaian pengunjung terhadap kenyamanan fasilitas parkir berada pada interval 1,80 - 2,59. Namun secara


(22)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 141

keseluruhan, penilaian pengunjung terhadap kinerja store atmosphere Paris Van Java Mal yang meliputi Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Point Interest Display adalah baik. Hal ini ditunjukan dengan nilai skor rata-rata keseluruhan berada pada interval 3,40 – 4,19. Secara umum pengunjung telah menyatakan bahwa store atmosphere Paris Van Java Mal sudah baik. 3. Berdasarkan data kuesioner yang telah diolah dari variabel Y (kepuasan

pengunjung) menunjukan bahwa pengunjung sudah puas dengan pelaksanaan store atmosphere Paris Van Java Mal yang meliputi daya tarik bagian depan Mal, kejelasan papan nama Mal, kenyamanan fasilitas parkir, keunikan desain bangunan Mal, daya tarik desain lantai Mal, kenyamanan musik/backsound yang diputar, kesejukan suhu udara di dalam Mal, kebersihan Mal, pengaturan alokasi ruangan, keleluasaan sirkulasi/arus orang di dalam Mal, kebersihan toilet, serta daya tarik dekorasi Mal.

4. Berdasarkan perhitungan product moment pearson dan uji hipotesis, diperoleh nilai r sebesar 0,925 dan nilai t hitung 24,099 yang berarti terdapat korelasi/hubungan yang positif antara store atmosphere dengan kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal dan korelasi/hubungan kedua variabel sangat erat. Arah hubungan yang positif tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kinerja store atmosphere akan membuat kepuasan pengunjung cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil kinerja store atmosphere akan membuat kepuasan pengunjung cenderung menurun. Berdasarkan perhitungan analisis koefisien determinasi, diperoleh nilai determinasi variabel store atmosphere sebesar 85,6, yang berarti 85,6% kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal dipengaruhi oleh store atmosphere


(23)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 142

dan sisanya sebesar 14,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi masukan guna meningkatkan kinerja store atmosphere Paris Van Java Mal, antara lain :

1. Memprioritaskan peningkatan kinerja pada kenyamanan fasilitas parkir karena variabel tersebut berada pada kategori tidak baik. Peningkatan kinerja tersebut dapat dilakukan dengan cara memperluas area parkir Paris Van Java Mal dan memaksimalkan fasilitas vallet parking khususnya pada akhir pekan disaat jumlah pengunjung sangat tinggi.

2. Mempertahankan kinerja bagian depan Mal, kejelasan papan nama Mal, keunikan desain bangunan, desain lantai, kenyamanan musik/backsound yang diputar, kesejukan suhu udara, kebersihan Mal, pengaturan alokasi ruangan, keleluasaan sirkulasi arus/orang, kebersihan toilet, dan dekorasi Mal agar mampu mempertahankan kepuasan pengunjung.

3. Meskipun secara keseluruhan store atmosphere Paris Van Java Mal baik dan sesuai harapan para pengunjung, akan lebih baik lagi jika Manajemen Paris Van Java Mal mampu meningkatkan hubungan komunikasi dengan para pengunjungnya sehingga pengunjung akan merasa memiliki, yang pada akhirnya Paris Van Java Mal akan menjadi pilihan utama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan sarana bagi para pengunjung untuk


(24)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 143

memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan store atmosphere Paris Van Java Mal.

4. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, store atmosphere memiliki pengaruh sebesar 85.6% terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal yang berarti masih terdapat faktor lain sebesar 14,4% yang mempengaruhi kepuasan pengunjung selain store atmosphere, seperti lokasi, merchandise, pricing, periklanan dan promosi, serta retail service. Untuk itu peneliti menyarankan agar pihak Paris Van Java Mal melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan pengunjung dengan variabel lokasi, merchandising, pricing, periklanan dan promosi, serta retail service.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2005, Store Atmospherics Provide Competitive Edge, Chain Store Age. New York:. Vol. 81, Iss. 13; pg. 74, 1 pgs

Berman, Barry, and Evans, Joel R. 2004, Retail Management, A Strategic Approach, Prentice Hall International. Inc.London.

Buchari, Alma, 2007, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi Alfabeta, Bandung.

Donovan, R.J., Rossiter, J.R, 1982, Store atmosphere : an environmental psychology approach, Journal of Retailing, Vol. 58 pp.34-57.

Engel, James F., Blackwell, Roger D., & Miniard, Paul W. 1995, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta

Freddy, Rangkuti, 2002, Measuring Customer Satisfaction : Teknik Mengukur & Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN-JP, Gramedia, Jakarta

Hasan, Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Edisi Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta

Hernanda, A.R. 2007. Peta Persaingan Bisnis Ritel Modern. Info Bisnis. Jakarta, Maret, hal. 28-31.

Husein, Umar, 1999, Metodologi Penelitian : Aplikasi dalam Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

J, Supranto, 2006, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar, Rhineka Cipta, Jakarta

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 2, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 1, PT Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 2, PT Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip & Gary Amstrong, 2004, Priciples of Marketing, Fourth Edition, Prentice Hall, New Jersey

Levy, Michael, Weitz, Borton A, 2004, retailing Management. Fourth Edition, McGraw-Hill International Edition, Singapore


(26)

Ma’ruf, Hendri, 2006, Pemasaran Ritel, Edisi Kedua, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Masri Singarimbun & Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta

Mowen,C John & Minor Michael,2002, Prilaku Konsumen, Edisi Kelima, Jilid 2 PT Penerbit Erlangga, Jakarta

Mudrajad, Kuncoro, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta

.Nazir, Mohammad, 2003, Metode Penelitian, Edisi Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 1999, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 1999, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Jilid 2, Erlangga, Jakarta

Rahayu, Sri, 2005, SPSS versi 12.00, Alfabeta, Bandung

Saladin, Djaslim. 2004. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung

Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sekaran, Uma, 2000, Research Method For Business A Skill Building Approach, Fourth Edition, Prentice Hall, New Jersey

Sudjana, 1997, Metode Statistika, Edisi Keenam, Tarsito, Bandung

Suparmoko, M. 2002. Ekonomika Pembangunan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tjiptono, Fandy, 1995, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Andi Offset. Yogyakarta. Utami, Christina Whidya. 2006, Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal Bandung maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya yang dilakukan oleh Paris Van Java Mal untuk meningkatkan kepuasan pengunjung adalah dengan mendesain dan merancang store atmosphere senyaman dan semenarik mungkin pada setiap aspek exterior, general interior, store layout, dan interior point interest display agar para pengunjung Paris Van Java Mal merasa nyaman.

2. Store atmosphere yang terdapat di Paris Van Java Mal sudah baik, hal ini

dapat dilihat dari tanggapan pengunjung terhadap daya tarik bagian depan Mal, kejelasan papan nama Mal, keunikan desain bangunan Mal, daya tarik desain lantai, kesejukan suhu udara di dalam Mal, kebersihan Mal, pengaturan alokasi ruangan, kebersihan toilet, dan daya tarik dekorasi Mal yang memiliki skor kinerja rata-rata berada pada interval 3,40 – 4,19 yang berarti baik. Sedangkan pengunjung menganggap kenyamanan musik/backsound dan keleluasaan sirkulasi/arus orang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari skor rata-rata kinerjanya yang berada pada interval 2,60 - 3,39, dan kenyamanan fasilitas parkir di dalam Paris Van Java Mal menurut para pengunjung tidak baik karena skor rata-rata penilaian pengunjung terhadap kenyamanan fasilitas parkir berada pada interval 1,80 - 2,59. Namun secara


(2)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 141

Universitas Kristen Maranatha

keseluruhan, penilaian pengunjung terhadap kinerja store atmosphere Paris Van Java Mal yang meliputi Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Point Interest Display adalah baik. Hal ini ditunjukan dengan nilai skor rata-rata keseluruhan berada pada interval 3,40 – 4,19. Secara umum pengunjung telah menyatakan bahwa store atmosphere Paris Van Java Mal sudah baik. 3. Berdasarkan data kuesioner yang telah diolah dari variabel Y (kepuasan

pengunjung) menunjukan bahwa pengunjung sudah puas dengan pelaksanaan

store atmosphere Paris Van Java Mal yang meliputi daya tarik bagian depan

Mal, kejelasan papan nama Mal, kenyamanan fasilitas parkir, keunikan desain bangunan Mal, daya tarik desain lantai Mal, kenyamanan musik/backsound yang diputar, kesejukan suhu udara di dalam Mal, kebersihan Mal, pengaturan alokasi ruangan, keleluasaan sirkulasi/arus orang di dalam Mal, kebersihan toilet, serta daya tarik dekorasi Mal.

4. Berdasarkan perhitungan product moment pearson dan uji hipotesis, diperoleh nilai r sebesar 0,925 dan nilai t hitung 24,099 yang berarti terdapat korelasi/hubungan yang positif antara store atmosphere dengan kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal dan korelasi/hubungan kedua variabel sangat erat. Arah hubungan yang positif tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kinerja store atmosphere akan membuat kepuasan pengunjung cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil kinerja store atmosphere akan membuat kepuasan pengunjung cenderung menurun. Berdasarkan perhitungan analisis koefisien determinasi, diperoleh nilai determinasi variabel store atmosphere sebesar 85,6, yang berarti 85,6% kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal dipengaruhi oleh store atmosphere


(3)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 142

dan sisanya sebesar 14,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yang kiranya dapat menjadi masukan guna meningkatkan kinerja store atmosphere Paris Van Java Mal, antara lain :

1. Memprioritaskan peningkatan kinerja pada kenyamanan fasilitas parkir karena variabel tersebut berada pada kategori tidak baik. Peningkatan kinerja tersebut dapat dilakukan dengan cara memperluas area parkir Paris Van Java Mal dan memaksimalkan fasilitas vallet parking khususnya pada akhir pekan disaat jumlah pengunjung sangat tinggi.

2. Mempertahankan kinerja bagian depan Mal, kejelasan papan nama Mal, keunikan desain bangunan, desain lantai, kenyamanan musik/backsound yang diputar, kesejukan suhu udara, kebersihan Mal, pengaturan alokasi ruangan, keleluasaan sirkulasi arus/orang, kebersihan toilet, dan dekorasi Mal agar mampu mempertahankan kepuasan pengunjung.

3. Meskipun secara keseluruhan store atmosphere Paris Van Java Mal baik dan sesuai harapan para pengunjung, akan lebih baik lagi jika Manajemen Paris Van Java Mal mampu meningkatkan hubungan komunikasi dengan para pengunjungnya sehingga pengunjung akan merasa memiliki, yang pada akhirnya Paris Van Java Mal akan menjadi pilihan utama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan sarana bagi para pengunjung untuk


(4)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 143

Universitas Kristen Maranatha

memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan store atmosphere Paris Van Java Mal.

4. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, store atmosphere memiliki pengaruh sebesar 85.6% terhadap kepuasan pengunjung Paris Van Java Mal yang berarti masih terdapat faktor lain sebesar 14,4% yang mempengaruhi kepuasan pengunjung selain store atmosphere, seperti lokasi, merchandise, pricing, periklanan dan promosi, serta retail service. Untuk itu peneliti menyarankan agar pihak Paris Van Java Mal melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kepuasan pengunjung dengan variabel lokasi, merchandising, pricing, periklanan dan promosi, serta retail service.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2005, Store Atmospherics Provide Competitive Edge, Chain Store Age. New York:. Vol. 81, Iss. 13; pg. 74, 1 pgs

Berman, Barry, and Evans, Joel R. 2004, Retail Management, A Strategic Approach, Prentice Hall International. Inc.London.

Buchari, Alma, 2007, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi Alfabeta, Bandung.

Donovan, R.J., Rossiter, J.R, 1982, Store atmosphere : an environmental psychology approach, Journal of Retailing, Vol. 58 pp.34-57.

Engel, James F., Blackwell, Roger D., & Miniard, Paul W. 1995, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid 2, Binarupa Aksara, Jakarta

Freddy, Rangkuti, 2002, Measuring Customer Satisfaction : Teknik Mengukur & Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN-JP, Gramedia, Jakarta

Hasan, Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Edisi Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta

Hernanda, A.R. 2007. Peta Persaingan Bisnis Ritel Modern. Info Bisnis. Jakarta, Maret, hal. 28-31.

Husein, Umar, 1999, Metodologi Penelitian : Aplikasi dalam Pemasaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

J, Supranto, 2006, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar, Rhineka Cipta, Jakarta

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jilid 2, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 1, PT Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jilid 2, PT Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip & Gary Amstrong, 2004, Priciples of Marketing, Fourth Edition, Prentice Hall, New Jersey

Levy, Michael, Weitz, Borton A, 2004, retailing Management. Fourth Edition, McGraw-Hill International Edition, Singapore


(6)

Ma’ruf, Hendri, 2006, Pemasaran Ritel, Edisi Kedua, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Masri Singarimbun & Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta

Mowen,C John & Minor Michael,2002, Prilaku Konsumen, Edisi Kelima, Jilid 2 PT Penerbit Erlangga, Jakarta

Mudrajad, Kuncoro, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta

.Nazir, Mohammad, 2003, Metode Penelitian, Edisi Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 1999, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 1999, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Jilid 2, Erlangga, Jakarta

Rahayu, Sri, 2005, SPSS versi 12.00, Alfabeta, Bandung

Saladin, Djaslim. 2004. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Linda Karya, Bandung

Simamora, Bilson, 2004, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sekaran, Uma, 2000, Research Method For Business A Skill Building Approach, Fourth Edition, Prentice Hall, New Jersey

Sudjana, 1997, Metode Statistika, Edisi Keenam, Tarsito, Bandung

Suparmoko, M. 2002. Ekonomika Pembangunan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tjiptono, Fandy, 1995, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Andi Offset. Yogyakarta. Utami, Christina Whidya. 2006, Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel