Pengaruh Lokasi dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Starbucks Paris van Java (Studi pada Starbucks Paris Van Java).

(1)

i ABSTRACT

This study aims to analyze the influence of the location and brand image on purchase decisions at the Starbucks Paris Van Java Bandung, sample in this study is that consumers who never visited Starbucks Paris Van Java Bandung.

The location is where the company operates or the place where the company to produce goods and services in terms of their economic importance. brand image is the consumer understanding of the overall brand.

Consumer confidence in the specific brand and how customers view or have a certain perception of a brand. consumer purchasing decisions is the selection of the action of two or more alternative options.

Collecting data in the study using a questionnaire containing 20 grains of questions distributed to 110 respondents. The samples in the study using purposive sampling technique with the method of analysis using multiple linear ujiregresi by first referring to the classical assumption.

The results showed that simultaneous location and brand image significantly influence the purchase decision partially Location and brand image significantly influence the purchase decision.


(2)

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lokasi dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada Starbucks Paris Van Java Bandung, Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah mengunjungi Starbucks Paris Van Java Bandung.

Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan.

Kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu dan bagaimana konsumen memandang atau mempunyai persepsi tertentu pada suatu merek. keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative.

Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 20 butir pertanyaan yang disebarkan kepada 110 responden .Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan metode analisis menggunakan ujiregresi linier berganda dengan terlebih dahulu mengacu pada uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan Lokasi dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian secara parsial Lokasi dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.


(3)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Abstract ...………....i

Abstrak ...ii

Kata Pengantar ...iii

Daftar Isi ...v

DaftarTabel ...vii

DaftarGambar ...viii

DaftarLampiran ...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Masalah...1

1.2. Identifikasi Masalah...8

1.3 KegunaanPenelitian……….8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 KajianPustaka………..….9

2.1.1 Manajemen Pemasaran……..………....9

2.1.2 Ritel………..10

2.1.3 Bauran Ritel…….……….10

2.1.4 Store Atmosphere……….11

2.1.5 Lokasi………….………...…...11


(4)

vi

2.1.7 Keputusan Pembelian……….15

2.2 Rerangka Teoritis………..16

2.3 Rerangka Pemikiran………..17

2.4 Penelitian Terdahulu……….18

2.5 Model Penelitian………...19

2.6 Hipotesis………...20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………...21

3.2 Populasi dan Sampel………...21

3.3 Teknik Pengambilan Sampel….……….23

3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV)……….………..27

3.5 Teknik Pengumpulan Data………..……...….28

3.6 Uji Pendahuluan…...………..….…...29

3.6.1 Validitas…………..………...…29

3.6.2 Realibilitas………...29

3.7 Uji Asumsi Klasik……….30

3.7.1 Uji Outliers……….…30

3.7.2 Uji Normalitas………....31

3.7.3 Uji Multikolinearitas………..31

3.7.4 Uji Heteroskedastisitas………..31

3.8 Teknik Analisis Data………32

3.9 Koefisien Determinasi………..32


(5)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Responden…...……….…..34

4.2 Pembahasan Dan Analisis Data……….. 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……….63

5.2 KeterbatasanPenelitian………...63

5.3 Saran Teoritis………..63

DAFTAR PUSTAKA………..64


(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi 2009-2012………..…………...………2 Gambar 2. Rerangka Teoritis………..16


(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Penelitian Terdahulu………18

Tabel II. Definisi Operasional Variable………..…..25

Tabel III Skala Rating………...33

Tabel IV Jenis Kelamin Responden ………34

Tabel V Usia Responden ………...35

Tabel VI Berdasarkan Kunjungan Responden ………...……….…35

Tabel VII Lokasi mudah di jangkau………..…..36

Tabel VIII Akses mudah dan banyak dilalui kendaran umum ……….….…….37

Tabel IX Lokasi strategis di salah satu mall besar yang berada di Bandung Utara...…38

Tabel X Akses menuju lokasi lancar karena melalui jalan raya yang cukup besar…...….………39

Tabel XIStarbuck PVJ dekat dengan tempat hiburan lain ……...………...40

Tabel XII Logo dan kemasan merek mudah dikenali ………..………..40

Tabel XIII Variasi produk berbeda dengan merek lain ………....…..41

Tabel XIV Pengembangan produk yang beragam …….………42

Tabel XV Produk starbucks sesuai dengan harapan..………...43

Tabel XVI Produk mempunyai nilai tambah seperti gengsi ………..44

Tabel XVII Produk starbucks memberikan kesan mewah atau high class …………....45

Tabel XVIII Memberikan rasa percaya diri saat saya menggunakan produknya ……...46

Tabel XIX Menunjukan status sosial ……….….. ……….47 Tabel XX Memberikan kesan yang berbeda di bandingkan tempat


(8)

x

sejenis lainnya...………..48

Tabel XXI Keputusan dan citra merek membantu saya untuk menentukan kebutuhan saya...49

Tabel XXII Produk yang saya terima sesuai dengan harapan saya………. ………...50

Tabel XXIII Merek terkenal membuat ingin mecari informasi dan melakukan pembelian...…..51

Tabel XXIV Merek berpengaruh akan kualitas produk ……….….….52

Tabel XXV Starbucks lebih baik dibandingkan merek lain dengan produk yang sesuai...…….53

Tabel XXVI Saya membeli Starbucks karena mereknya terkenal dan mudah di jangkau...…..54

Tabel XXVI Hasil Uji NormalitasI ………...55

Tabel XXVIIIHasil Uji Multikolinearitas……….56

Tabel XXIX Hasil Uji Heteroskedastisitas ………..………...………..57

Tabel XXXVariabel Brand Image ………...………....58

Tabel XXXI Uji Reliabilitas………...………...………...59

Tabel XXXII Pengaruh secara simultan ………...60

Tabel XXXIIIPengaruh secara parsial ……….………...….61


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini yang semakin berkembang membuat peluang yang semakin bertumbuh dan memberi tantangan dalam dunia bisnis di Dunia. Dengan kondisi persaingan global saat ini yang terus berkembang membuat peluang bisnis di Indonesia semakin berkembang di berbagai sektor, sehingga keunggulan kompetitif merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk mampu bersaing dan meraih sukses dalam bisnis di era globaliasi ini.

Berkembangannya bisnis di Indonesia di tandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan bisnis baru pertahunnya, pada tahun 2010 pertumbuhuhan ekononi di Indonesia mencapai 6%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia melebihi target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pembangunan (APBN-P) 2010 sebesar 5,8% (Suara Pembaharuan, 7 febuari 2011).


(10)

BAB I PENDAHULUAN

2

Gambar 1

Sumber : Majalah Businessweek N0.38/23 Desember 2010 - 12 Januari 2012

Berdasarkan gambar 1 menunjukan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka waktu 2009 sampai 2012. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan dari tahun 2009 hingga tahun 2012, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia dalam berbagai sektor.

Pertumbuhan bisnis di Indonesia semakin berkembang dalam berbagai sektor industri bsinis, pertumbuhan bisnis terjadi cukup pesat terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Surabaya, Bandung, Makasar, Medan dan Djogjakarta. Khususnya kota Bandung yang sekarang semakin berkembang, hal ini juga di dukung oleh letaknya yang dekat dengan ibu kota dan akses yang semakin mudah karena adanya jalan tol sehingga transportasi semakin mudah dan cepat. Hal tersebut juga membuat sektor pariwisata Bandung menjadi meninggkat sehingga banyak bisnis yang tumbuh dan berkembang di kota Bandung khususnya bisnis di Bidang kuliner.

0 1 2 3 4 5 6 7

2009 2010 2011 2012

4,5%

6%

6,3 6,5%


(11)

BAB I PENDAHULUAN

3

Bisnis kuliner pada zaman dulu mungkin sudah cukup banyak dan menjamur karena bisnis kuliner termasuk bisnis yang mudah dan cukup menjanjikan, karena pada dasarnya setiap orang memerlukan makan dan minum. Dengan banyaknya bisnis kuliner yang ada membuat para pelaku bisnis di bidang kuliner harus memiliki strategi pemasaran yang kreatif dan tepat agar mampu bersaing di dunia bisnis yang semakin ketat. Karena setiap saat pangsa pasar dan konsumen akan terus berubah, hal ini juga dapat didukung oleh berbagai faktor seperti gaya hidup, status ekonomi dan lingkungan.

Sedangkan pada zaman sekarang bisnis kuliner tidak lagi hanya sebagai pemenuh kebutuhan untuk memenuhi rasa lapar dan haus, tetapi saat ini bisnis kuliner juga merambah ke dunia gaya hidup. Terdapat pandangan yang baru terhadap bisnis kuliner pada era sekarang, tempat kuliner dengan suasana yang nyaman dan meberikan sesuatu yang berbeda dari bisnis kuliner pada umumnya sehingga meberikan kesan

high class yang berorientasi pada konsumen kota-kota besar saat ini.

Pertumbuhan dan kepadatan kota-kota besar membuat konsumennya memiliki gaya hidup yang berbeda, saat ini konsumen datang ke cafe atau restoran tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum tapi juga untuk menikmati suasana atau melakukan meeting dan pertemuan bisnis, hal ini juga di dukung oleh status sosial dan ekonomi yang mempengaruhi gaya hidup seseorang dan mobilitas orang yang semakin tinggi di kota-kota besar terutama kota Bandung yang letaknya berdekatan dengan ibu kota.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

4

Maka dengan adanya pengaruh dari mobilitas yang tinggi dan status ekonomi yang memberikan dampak berubahnya gaya hidup membuat konsumen rela merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati selaga fasilitas yang disediakan. Seperti yang kita ketahui terdapat beberapa bisnis kuliner yang memiliki harga yang tinggi dan tetap laku. Para konsumen pada jaman sekarang sering membicarakan bisnis di tempat kuliner, belajar, menikmati suasana, bercemkramah dengan rekan-rekan, dan juga menunjukan taraf hidup mereka.

Dengan adanya banyak faktor yang telah disebutkan seperti status sosial, gaya hidup dan tingginya mobilitas membuat semakin ketatnya persaingan bisnis kuliner di kota besar seperti kota Bandung membuat pelaku bisnis harus memiliki startegi bisnis yang baik agar mampu bertahan.

Penentuan lokasi yang tepat merupakan salah satu strategi yang berpengaruh begitu juga dengan citra merek perusahaan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan di benak konsumen berdasaran citra yang ingin perusahaan tanamkan di benak konsumen agar membuat konsumen tertarik dan membuat perusahaan berbeda dengan kompetitor. Menurut Tjiptono(2002:92) Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya. dengan lokasi yang tepat dan citra merek yang baik dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam menentukan pilihan akan pembelian atau transaksi yang ingin dilakukan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

5

Begitu juga dengan penentuan lokasi pada bisnis kuliner merupakan salah satu strategi untuk meraih pangsa pasar sesuai dengan segmen yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Pemilihan lokasi restoran atau cafe yang tepat sesuai dengan lingkungan segmen yang dituju akan memudahkan konsumen dalam menjangkaunya dan akan memberikan dampak yang posotif bagi perusahaan.

Dalam menentukan lokasi juga terkait dengan brand image atau citra merk yang akan dibangun oleh perusahaan, dimana jika perusahaan ingin membangun brand image atau citra merk untuk kalangan menengan keatas maka perusahaan melilih lokasi seperti di lingkungan tengah kota besar, mall mewah dan kawasan hunian mewah.Citra merek adalah sejumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Kotler (2005:404) berpendapat bahwa citra merek (brand image) adalah “The set of held about a particular brand is known as the brand image”. Artinya Citra merek adalah sekumpulan nilai mengenai merek-merek.

Letak lokasi akan menjadi alternatif pilihan, konsumen akan mencari tempat yang strategis juga akses yang mudah untuk dituju, dan juga citra merek mempengaruhi pilihan dari beberapa alternatif, semakin terkenal citra merek tersebut berarti memiliki nilai positif yang lebih baik bagi para konsumen. Menurut Suharno (2010:96) keputusan pembelian adalah tahap di mana pembeli telah menentukan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta mengkonsumsinya.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

6

Salah satu bisnis yang dikenal banyak masyarakat kota Bandung adalah Starbcuks. Berikut adalah kupasan mengenai profile Starbucks. Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.

Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer. Pada tahun fiskal 2004, Starbucks meraih catatan 1,344 toko di seluruh dunia. Saat ini Starbucks menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34 negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu.

Starbucks juga melebarkan sayap hingga ke negara Indonesia, sebetulnya Starbucks berhubungan dengan Indonesia sejak 1970-an. Kantor pusat Starbucks di Seattle, Amerika Serikat, sering memesan kopi dari Sumatera dan Jawa. Meski hubungannya sudah cukup lama, ada banyak pertimbangan untuk membuka gerai di Indonesia. Baru setelah evaluasi di akhir 1999, Starbucks menyeleksi 200 perusahaan calon mitra di Indonesia. Setelah due dilligence 2-3 tahun, akhirnya Mitra Adi Perkasa terpilih pada 2001.

Pasar konsumen Starbucks di Indonesia berada di rentang umur 18-35 tahun. Sebelumnya, didominasi pebisnis atau kalangan yang lebih


(15)

BAB I PENDAHULUAN

7

mapan. Starbcuk memiliki keinginan menambah 100 toko dalam 3 tahun, sehingga dalam 3 tahun mendatang kami akan punya 250 toko (spcsuarapengusaha.com). Target Starbucks tidak terlalu tinggi, karena Starbucks berusaha menyeimbangkan diri dengan pertumbuhan kelas menengah dan volume transaksi yang tidak terlalu besar. Jika membuka terlalu banyak gerai di tempat yang belum siap, Starbucks bisa kehilangan uang.

Untuk pemain lokal ada dua pemain yang patut diperhitungkan. Yang pertama adalah J.Co. donuts&coffee; gerai yang berdiri pada tahun 2006 ini hanya dalam tempo tiga tahun telah berkembang menjadi 51 outlet di seluruh Indonesia. Yang kedua, adalah grup Excelso yang mempunyai total 80 gerai di Indonesia. Sedangkan untuk gerai internasional ada The Coffee Bean and Tea Leaf yang waralabanya dimiliki Trans Coffee, mencapai 31 outlet di seluruh Indonesia. Untuk starbucks sendiri sudah mencapai 125 gerai hingga tahun 2013, oleh berdasarkan jumlah gerai yang tersebar di Indonesia maka starbucks lebih unggul dibandingkan kompetitornya.

Dari pemaparan variabel-variabel penelitian di atas, peneliti mengambil judul penelitian: PENGARUH LOKASI DAN CITRA

MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA


(16)

BAB I PENDAHULUAN

8 1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana terdapat pengaruh Lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di Starbucks PVJ

2. Bagaimana terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen di Starbucks PVJ

1.4 Manfaat

Bagi akademisi : agar penelitian ini dapat menjadi acuan maupun memberikan inspirasi lain bagi peneliti lain untuk mendapatkan hal-hal yang baru, dan apabila peneliti memiliki penelitian yang memiliki topik yang hampir sama, dapat digunakan sebagai referensi untuk membantu penelitian yang akan dilakukan peneliti lain.

Bagi kalangan praktisi : agar dapat berguna dalam menerapkan strategi marketing yang baik, terutama dalam menentukan lokasi dan membangun citra merek yang diinginkan perusahaan. Perusahaan agar bisa bersaing dan mencapai tujuan, maka perusahaan harus dapat menentukan lokasi yang tepat dan membangun citra merek dengan baik agar bisa bersain dengan kompetitor dipersaingan yang semakin ketat.


(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PENGARUH LOKASI DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS PARIS VAN JAVA

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1 ) Terdapat pengaruh simultan Lokasi dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

2 ) Terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian, Terdapat pengaruh Brand Loyalty terhadap Keputusan Pembelian

5.2 Keterbatasan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam hal pelaksanaannya antara lain :

- Hanya meneliti satu gerai yaitu Starbucks Paris Van Java.

5.3 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti mengajukan saran untuk penelitian berikutnya

-Pertama, penelitian selanjutnya dapat diterapkan ke bidang yang lebih luas,seperti melakukan eksperimen lapangan,dengan begitu dapat menyelesaikan permasalahan prakis. Hal ini karena situasi pnrlitian yang melatar belakangi bersifat realistis.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Alhusin, Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Bilson Simamora. 2003, Memenangkan Pasar dengan Pemasar Efektif & Profitabel. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Buchari Alma. 2003, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta

Fandy Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA: Harvard BussinessSchool Press.

Hays, W.L. 1969, Statistics, London: Holt, Rinehart & Winston.

Hermawan Kertajaya. 2005. Marketing in Venus, PT Gramedia. Pustaka. Jakarta Husein Umar, 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat

Kasmir, Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media Group.

Jeni Raharjani. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan

Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada Pengaruh

Kotler, Philips, Karen F.A Fox, 1995, Strategic Marketing for Educatioanal Institutions,second edition, Prentice Hall

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks.Kelompok Gramedia

Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2004, Principles of Marketing, Tenth Edition, PearsonPrentice Hall, New Jersey.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Penerbit PT. Prenhallinda,Jakarta


(19)

Universitas Kristen Maranatha

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management. Pearson. International Edition; New Jersey

Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Salemba Empat.Jakarta.

Poeradisastra, Teguh, 2005, Produk Lokal, Citra Global, www.swa.co.id

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta, Bandung

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta

Suharno. 2010. Marketing in Practice. edisi pertama, penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sutisna. 2005, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya Bandung

Ujang Suwarman. 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.

Utami C.W. 2010. Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta.Sinar Harapan

Umi Narimawati. 2010. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media12

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori danAplikasi. Bandung: Agung Media

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah,

Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada FakultasEkonomi UNIKOM. Genesis: Bekasi


(1)

BAB I PENDAHULUAN

6

Universitas Kristen Maranatha

Salah satu bisnis yang dikenal banyak masyarakat kota Bandung adalah Starbcuks. Berikut adalah kupasan mengenai profile Starbucks. Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 negara. Strabucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.

Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer. Pada tahun fiskal 2004, Starbucks meraih catatan 1,344 toko di seluruh dunia. Saat ini Starbucks menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34 negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu.

Starbucks juga melebarkan sayap hingga ke negara Indonesia, sebetulnya Starbucks berhubungan dengan Indonesia sejak 1970-an. Kantor pusat Starbucks di Seattle, Amerika Serikat, sering memesan kopi dari Sumatera dan Jawa. Meski hubungannya sudah cukup lama, ada banyak pertimbangan untuk membuka gerai di Indonesia. Baru setelah evaluasi di akhir 1999, Starbucks menyeleksi 200 perusahaan calon mitra di Indonesia. Setelah due dilligence 2-3 tahun, akhirnya Mitra Adi Perkasa terpilih pada 2001.

Pasar konsumen Starbucks di Indonesia berada di rentang umur 18-35 tahun. Sebelumnya, didominasi pebisnis atau kalangan yang lebih


(2)

BAB I PENDAHULUAN

7

Universitas Kristen Maranatha

mapan. Starbcuk memiliki keinginan menambah 100 toko dalam 3 tahun, sehingga dalam 3 tahun mendatang kami akan punya 250 toko (spcsuarapengusaha.com). Target Starbucks tidak terlalu tinggi, karena Starbucks berusaha menyeimbangkan diri dengan pertumbuhan kelas menengah dan volume transaksi yang tidak terlalu besar. Jika membuka terlalu banyak gerai di tempat yang belum siap, Starbucks bisa kehilangan uang.

Untuk pemain lokal ada dua pemain yang patut diperhitungkan. Yang pertama adalah J.Co. donuts&coffee; gerai yang berdiri pada tahun 2006 ini hanya dalam tempo tiga tahun telah berkembang menjadi 51 outlet di seluruh Indonesia. Yang kedua, adalah grup Excelso yang mempunyai total 80 gerai di Indonesia. Sedangkan untuk gerai internasional ada The Coffee Bean and Tea Leaf yang waralabanya dimiliki Trans Coffee, mencapai 31 outlet di seluruh Indonesia. Untuk starbucks sendiri sudah mencapai 125 gerai hingga tahun 2013, oleh berdasarkan jumlah gerai yang tersebar di Indonesia maka starbucks lebih unggul dibandingkan kompetitornya.

Dari pemaparan variabel-variabel penelitian di atas, peneliti mengambil judul penelitian: PENGARUH LOKASI DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS PARIS VAN JAVA.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

8

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana terdapat pengaruh Lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di Starbucks PVJ

2. Bagaimana terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen di Starbucks PVJ

1.4 Manfaat

Bagi akademisi : agar penelitian ini dapat menjadi acuan maupun memberikan inspirasi lain bagi peneliti lain untuk mendapatkan hal-hal yang baru, dan apabila peneliti memiliki penelitian yang memiliki topik yang hampir sama, dapat digunakan sebagai referensi untuk membantu penelitian yang akan dilakukan peneliti lain.

Bagi kalangan praktisi : agar dapat berguna dalam menerapkan strategi marketing yang baik, terutama dalam menentukan lokasi dan membangun citra merek yang diinginkan perusahaan. Perusahaan agar bisa bersaing dan mencapai tujuan, maka perusahaan harus dapat menentukan lokasi yang tepat dan membangun citra merek dengan baik agar bisa bersain dengan kompetitor dipersaingan yang semakin ketat.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

63

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PENGARUH LOKASI DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS PARIS VAN JAVA

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1 ) Terdapat pengaruh simultan Lokasi dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian

2 ) Terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian, Terdapat pengaruh Brand Loyalty terhadap Keputusan Pembelian

5.2 Keterbatasan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian yang seharusnya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan penelitian dalam hal pelaksanaannya antara lain :

- Hanya meneliti satu gerai yaitu Starbucks Paris Van Java.

5.3 Saran Teoritis

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti mengajukan saran untuk penelitian berikutnya

-Pertama, penelitian selanjutnya dapat diterapkan ke bidang yang lebih luas,seperti melakukan eksperimen lapangan,dengan begitu dapat menyelesaikan permasalahan prakis. Hal ini karena situasi pnrlitian yang melatar belakangi bersifat realistis.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Pustaka

Alhusin, Syahri, 2003. Aplikasi Statistik Dengan SPSS 10 For Windows. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu

Bilson Simamora. 2003, Memenangkan Pasar dengan Pemasar Efektif & Profitabel. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Buchari Alma. 2003, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta

Fandy Tjiptono, 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Fandy Tjiptono, 2006, Manajemen Pelayanan Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Hamel, Gary & C.K Prahalad, 1994.Competing for the Future, USA: Harvard BussinessSchool Press.

Hays, W.L. 1969, Statistics, London: Holt, Rinehart & Winston.

Hermawan Kertajaya. 2005. Marketing in Venus, PT Gramedia. Pustaka. Jakarta Husein Umar, 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Salemba Empat

Kasmir, Jakfar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media Group.

Jeni Raharjani. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan

Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus Pada Pengaruh

Kotler, Philips, Karen F.A Fox, 1995, Strategic Marketing for Educatioanal Institutions,second edition, Prentice Hall

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks.Kelompok Gramedia

Kotler, Philip & Armstrong, Gary, 2004, Principles of Marketing, Tenth Edition, PearsonPrentice Hall, New Jersey.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Penerbit PT. Prenhallinda,Jakarta


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Kotler, Philip dan Kevin L. Keller. 2009. Marketing Management. Pearson. International Edition; New Jersey

Lamb, Charles. W. et.al. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Salemba Empat.Jakarta.

Poeradisastra, Teguh, 2005, Produk Lokal, Citra Global, www.swa.co.id

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketiga Penerbit: Alfabeta, Bandung

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta

Suharno. 2010. Marketing in Practice. edisi pertama, penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sutisna. 2005, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya Bandung

Ujang Suwarman. 2004, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,Penerbit: PT Ghalia Indonesia, Bogor.

Utami C.W. 2010. Manajemen Ritel : Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta.Sinar Harapan

Umi Narimawati. 2010. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media12

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media

Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori danAplikasi. Bandung: Agung Media

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah,

Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada FakultasEkonomi UNIKOM. Genesis: Bekasi