PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

(1)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran IPS sangat penting bagi siswa, karena mata pelajaran IPS berperan untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan siswa pada tingkat sekolah dasar. Pendidikan dasar adalah tiang penyanggah bagi pendidikan selanjutnya, oleh karena itu pelajaran IPS dipelajari sejak pendidikan dasar. Maka dari itu pendidikan IPS di sekolah dasar harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya dan harus dipelajari dengan sungguh-sungguh.

Menurut National Council for the Social Studies (NCSS) (dalam Susanto, 2013, hlm. 144) “Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu kajian dari ilmu-ilmu sosial untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic

competence)”. Kosasih menyatakan bahwa “IPS merupakan ilmu pengetahuan yang

memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya. kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan” (Sapriya, 2006, hlm. 7).

Dalam pembelajaran di sekolah, banyak model pembelajaran yang sudah dipelajari, namun masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Adanya kecenderungan untuk melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centred) masih lebih dominan dilakukan daripada pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred). Hal ini disebabkan adanya perasaan terlalu banyak hal yang harus dipersiapkan serta dapat juga disebabkan kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran yang tepat untuk digunakan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal yang harus diyakini oleh guru adalah tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

Dalam pelaksanaannya di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sukarasa, IPS masih dianggap sulit dan membosankan, hal ini tercermin dari minat dan hasil belajar siswa kelas tinggi di salah satu SDN di Kecamatan Sukarasa pada pokok


(2)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahasan mempertahankan kemerdekaan yang relatif rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil UTS siswa dengan rata-rata yang rendah. Kelas tersebut memiliki rata-rata 68,78 pada UTS mata pelajaran IPS. Nilai tertinggi dari hasil UTS tersebut adalah 97,5. Sedangkan nilai terendah adalah 20. Kemudian siswa kurang antusisas dalam proses pembelajaran IPS dan siswa kurang menyukai proses pembelajaran IPS. Karena guru yang mengajar kelas tersebut hanya meminta siswa untuk membaca buku pelajaran dan memberikan latihan. Maka dari itu sangat perlu dilakukannya peningkatan pemahaman belajar siswa tersebut, tapi pada dasarnya belajar berarti berusaha mengubah tingkah laku, jadi belajar akan membawa sesuatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Seperti dikatakan (Sardiman, 2004, hlm. 21) bahwa “ perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian dari kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Selain itu dari hasil observasi didapat beberapa kelemahan lain dalam pembelajaran IPS. di antaranya ini diakibatkan kurang bersemangatnya siswa dalam pembelajaran yang dipicu oleh model pembelajaran yang tidak digunakan secara optimal. Guru kurang peka dengan kesulitan–kesulitan yang dialami oleh peserta didik, serta kurangnya keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Akibatnya, pembelajaran ini relatif kecil berpengaruh juga pada peningkatan pemahaman siswa saat belajar.

Adapun untuk mengatasi masalah–masalah tersebut di atas, peneliti merencanakan sebuah tindakan yang dapat dilakukan guna meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Rencana tindakan tersebut berupa penggunaan Model Role Playing. Hal ini dilakukan agar kesan IPS sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan akan terhilangkan, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS pokok bahasan mempertahankan kemerdekaan.

Menurut Fogg (dalam Miftahul, 2014, hlm.209) “Model role playing ini disebut juga bermain peran. Model role playing adalah sejenis permainan gerak


(3)

3

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang didalamnya ada tujuan dan aturan”. Role playing ini merupakan sebuah model pengajaran yang berasal dari dimensi pendidikan individu maupun sosial. Role playing ini juga bisa dikatakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Dalam role playing, siswa dikondisikan pada situasi tertentu diluar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas di mana siswa membayangkan dirinya seolah-olah berada diluar kelas dan memainkan peran orang lain. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS pokok bahasan mempertahankan kemerdekaan. Karena siswa akan terlibat secara langsung dalam skenario yang telah disediakan oleh guru dan siswa akan memerankan tokoh dalam pembelajaran mempertahankan kemerdekaan tersebut. Maka dari itu, peneliti melakukan penelitian untuk pengajuan skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Tentang Materi Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia”.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Model Role Playing untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas tinggi di sala satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa ?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran Model Role Playing tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas tinggi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(4)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Model Pembelajaran Role Playing untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas tinggi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa. 2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dalam Model Pembelajaran Role Playing tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas tinggi di salah satu sekolah dasar di Kecamatan Sukarasa.

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan bagi semua pihak yang ada di dunia pendidikan untuk memberikan variasi dalam menyampaikan pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. Adapun juga untuk menerapkan strategi atau metode serta penggunaan media dalam proses pembelajaran. Dan menilainya apakah strategi atau metode serta penggunaan media itu efektif atau tidak dalam meningkatkan kualitas belajar siswa

2. Manfaat Praktis

Secara khusus Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi: a. Peneliti

Dalam pelaksanaan belajar mengajar penelitian tindakan kelas, maka peneliti sedikit demi sedikit mengetahui strategi, media ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu peneliti dapat menyadari bahwa dalam menciptakan kondisi pembelajaran selain penggunaan metode, strategi dan media juga diperlukan kreatifitas yang tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang sedang belajar.

b. Siswa

Adanya pelaksanaan tindakan kelas maka akan membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang baru dari guru akan memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses


(5)

5

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar mengajar, mengembangkan daya nalar serta mampu untuk berfikir lebih kreatif, sehingga proses pembelajaran akan sesuai dengan yang diharapkan. c. Sekolah

Adapun manfaat Penelitian ini sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran, sedangkan bagi guru yang lain hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dalam memilih dan menerapkan suatu strategi, metode atau media yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi pembelajaran tertentu.

d. Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK)

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagi penelitian selajutnya


(6)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


(7)

23

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 1. Metode Penelitian

Sebuah penelitian perlu adanya metode untuk membantu dalam memecahkan masalah yang akan di teiliti serta mendapatkan sasaran yang tepat dalam mencapai target yang telah dipertimbangkan sebelum melaksanakan penelitian. Metode penelitian yang digunakan penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris Classroom Action Research (CAR) yang selanjutnya disingkat menjadi PTK bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

2. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk bagian yang bersifat reflektif atas tindakan guru yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian ini terdiri atas siklus yang berdaur mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan perefleksian yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan model siklus Kemmis Taggart (dalam Wiriaatmaja, 2007, hlm. 127). Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Rencana tindakan dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang akan ditetapkan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan peralatan belajar materi pembelajaran, dan penilaian belajar. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang disebut RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).


(8)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan (acting)

Rencana yang disusun dicobakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat, yaitu proses bermain peran dengan konsep mempertahankan kemerdekaan indonesia sebagai metode dalam pembelajarannya.

c. Observasi (observing)

Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan oleh tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu.

Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran sesuai yang diharapkan.

d. Refleksi (reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat observasi secepatnya dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaiannya yang efektif pada kegiatan pembelajaran di luar kelas selanjutnya pada tahap berikutnya. Langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh apabila digambarkan adalah sebagai berikut:


(9)

25

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi Awal Rumusan Masalah

Refleksi

Gambar 3.1: Desain Penelitian Kemmis & Taggart

3. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang terletak di kecamatan sukarasa, kota Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas tinggi.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah salah satu kelas tinggi. Siswanya memiliki nilai rata-rata pada pelajaran IPS sebesar 68,78. Jumlah semua siswa 23 orang yang terdiri dari 9 perempuan dan 14 laki-laki. Siswanya berasal dari latar belakang keluarga berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian sebagai buruh, PNS, dan wiraswasta

Perencanaan

Refleksi I Pelaksanaan

Observasi Perencanaan

Refleksi II Pelaksanaan


(10)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan februari sampai dengan awal bulan Mei 2015. Penelitian tersebut dilakukan kurang lebih selama 4 bulan. Dan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar, maka penelitian ini dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran pada sekolah tersebut.

6. Instrumen Penelitian

a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang menggunakan model pembelajaran Role Playing

b. Instrument pengungkap data penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

1) Instrumen Tes

Untuk tes, instrument yang digunakan adalah tes tertulis, yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar tentang materi mempertahakan kemerdekaan indonesia dalam IPS dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada kedua siklus sebagai implikasi PTK.

2) Instrumen Non Tes

Dalam instrument non tes ini digunakan instrument sebagai berikut: a) Lembar observasi aktivitas Role Playing

Lembar observasi belajar mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam mata pelajaran IPS digunanakan untuk mengetahui tingkat aktivitas pemahaman konsep dalam materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Lembar observasi ini juga digunakan untuk merefleksi setiap siklus untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.


(11)

27

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi kelompok siswa digunakan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kelompok siswa selama pembelajaran dengan diterapkan model pembelajaran role playing.

7. Prosedur Penelitian

a. Perencanaan tindakan

1) Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, metode, dan media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

2) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4) Mempersiapkan proses kegiatan pembelajaran role playing.

5) Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran role playing yang perlu disiapkan dan dikembangkan, yaitu: teks skenario, foto tokoh nasional, siswa yang memerankan tokoh nasional, soal sebagai evalusi pemahaman siswa. 6) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran b. Pelaksanaan tindakan

1) Guru menjelaskan secara general tentang materi yang akan dibahas. 2) Guru menjelaskan permainan yang akan dilaksanakan.

3) Guru memberikan foto tokoh-tokoh nasional.

4) Guru membagi peran yang akan dimainkan oleh siswa

5) Guru memberikan teks scenario yang akan dimainkan oleh siswa. 6) Siswa diminta untuk menghafalkan teks scenario yang akan dimainkan. 7) Siswa memainkan peran yang sudah dipersiapkan.

8) Guru membimbing siswa dan mengatur alur cerita yang dimainkan. 9) Guru dan siswa berdiskusi tentang scenario yang sudah dimainkan. 10) Guru memberikan soal untuk menguji pemahaman konsep kepada siswa. 11) Guru melakukan evaluasi dengan memeriksa hasil tes yang sudah diberikan. c. Observasi


(12)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru melakukan observasi kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Guru juga mengobservasi ketercapaian indikator kognitif dan indikator afektif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. Perencanaan, pelaksanaaan, dan refleksi pada siklus II dapat dilakukan atas hasil evaluasi dari siklus I. Apabila pada siklus II belum juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat dihentikan jika hasil belajar yang diinginkan telah tercapai.

8. Rencana pengolahan dan uji keabsahan data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (interactive model analysis). Analisis ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan conclution drawing verifikasi (Sugiyono, 2009, hlm. 337).

a. Rencana pengolahan data

Data yang terdapat pada penelitian ini terdiri dari kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif, seperti hasil observasi. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisa data kuantitatif, seperti hasil belajar siswa yang didapat dengan menggunakan teknik analisis deskriptif.

1) Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Langkah-langkah dalam analisis data kuantitatif adalah sebagai berikut:

a) Pemberian skor terhadap jawaban siswa

Penskoran yang dipakai peneliti menggunakan skala 0 – 20 untuk setiap soal. Penskoran ini diadaptasi dari Charles (dalam Khuswatun, 2013, hlm. 55) dengan indikator skala sebagai berikut:


(13)

29

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) 0 = jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan soal

(2) 10 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal, tetapi jawaban tersebut kurang tepat

(3) 20 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal dan jawabannya benar dan tepat

b) Penilaian aktivitas role playing siswa

Aspek yang dinilai dalam hal ini adalah keberanian, intonasi, ekspresi, dan penghayatan. Masing-masing aspek tersebut memiliki skala nilai 1,2, dan 3.

c) Membuat tabel nilai rata-rata berdasarkan nilai yang diperoleh siswa. Menurut Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus:

�̅ = � � Keterangan:

�̅ = Nilai rata – rata kelas

� = Total nilai yang diperoleh siswa � = Jumlah siswa

d) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

Menurut Santoso (dalam Pratiwi, 2014, hlm. 48) untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan dengan rumus:

�� = � ≥75

� x 100% Keterangan:

� ≥ 75 = Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 75.


(14)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% = Bilangan tetap. �� = Ketuntasan Belajar.

e) Menghitung peningkatan kemampuan siswa

Menurut Khuswatun (2013, hlm. 55-56) menhitung peningkatan kemampuan siswa dari siklus pertama ke siklus berikutnta perlu dihitung untuk memperoleh gambaran peningkatan yang terjadi. Perhitungan ini dilakukan dengan cara mencari selisih skor dari setiap siklus dengan rumus gain dan indeks gain.

2) Analisis data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil lembar observasi guru dan siswa yang akan diuraikan secara deskriptif


(15)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan penelitian penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah dilaksanakan, ada tiga poin yang disimpulkan yaitu mengenai persiapan, pelaksanaan dan hasil dari penelitian tersebut , hal lain yang menjadi kajian yaitu mengenai rekomendasi bagi guru dan bagi peneliti lain .

A. SIMPULAN

Pada pelaksanaan penelitian penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan mencapai target peningkatan skala kategori pemahaman dan hasil belajar yang baik atau kuat. Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang disimpulkan dalam pelaksanaanya yaitu sebagai berikut :

1. Dalam tahap perencanaan penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini

,peneliti menyediakan instrument penelitian yang terdiri dari instrument pembelajaran berupa RPP dan instrument pengungkap data berupa lembar observasi guru, lembar aktivitas kelompok, lembar aktivitas role playing dan siswa juga lembar soal latihan beserta dokumentasi penelitian. Pada pelaksanaan siklus satu ini materi yang disampaikan berdasarkan kompetensi dasarnya yaitu mendeskripsikan perjuangan tokoh pejuang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia .Sedangkan indikator pembelajaranya yaitu menjelaskan makna dari kemerdekaan, menjelaskan peranan dari tkoh-tokoh nasional dalam mempertahankan kemerdekaan, menjelaskan peristiwa dalam dtik-detik menuju kemerdekaan Indonesia, serta memerankan tokoh-tokoh nasional. Sedangkan pada siklus dua perencanaan yang dipersiapkan sama dengan siklus satu yaitu berupa instrument pembelajaran berupa RPP dan


(16)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument pengungkap data berupa lembar aktifitas guru dan siswa juga lembar observasi kelompok siswa, lembar aktivitas role playing, dan lembar soal evaluasi beserta dokumentasi , namun yang menjadi perbedaan yaitu pada RPP poin indikator yang pada siklus dua ini yaitu menjelaskan makna dari mempertahankan kemerdekaan, mendeskripsikan peranan tokoh yang terlibat dalam pertempuran Surabaya, dan mendeskripsikan makna dari hari pahlawan. Hal lain yang menjadi perbedaan pada siklus dua ini yaitu adanya refleksi yang harus ditindak lanjuti dari siklus I sehingga ada beberapa perbaikan yang harus dilaksanakan .

2. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas tinggi ini secara keseluruhan berjalan dengan baik, karena metode ini berpusat pada anak sehingga pembelajaran berlangsung dengan aktif dan menyenangkan ,namun dalam pelaskanaanya ada beberapa kendala baik dari guru maupun murid seperti guru tidak secara intensif mengawasi murid dengan baik dalam proses diskusi sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif ,hal lain yang menjadi permasalahan yaitu pada murid seperti ketika guru menerangkan penjelasan tentang tata cara bermain drama, masih ada beberapa murid yang bergurau,tentunya hal ini menganggu proses pembelajaran.

3. Hasil dari penerapan model pembelajaran role playing mengalami

peningkatan pada setiap siklus dalam hal pemahaman konsep maupun hasil dari tes evaluasi siswa ,hal ini bisa kita lihat berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I yang perolehan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 72,14 sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 84,76.hasil tersebut telah memenuhi kriteria baik atau kuat dalam hal pemahaman konsep . Pada penelitian ini pun penerapan model pembelajaran role playing berpengaruh pada hasil tes evaluasi yang telah dilaksanakan, hal ini bisa terlihat dari pencapaian nilai siswa pada siklus I rata-rata sebesar 72,14 dengan persentase ketuntasan siswa 61,90 % sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan


(17)

71

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi 84,76 dengan persentase ketuntasan siswa menjadi 85,71%,hasil tersebut telah memenuhi kriteria baik dalam hal ketuntasan nilai evaluasi ,dengan melihat hasil tersebut maka penerapan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti membuat sebuah rekomendasi untuk tindakan berikutnya yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Model pembelajaran role playing tipe seharusnya diterapkan secara intensif oleh guru dalam proses pembelajaran dikarenakan metode ini dapat secara efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa ,

b. guru hendaknya terus mengawasi siswa ketika proses pembelajaran supaya kondisi kelas tetap kondusif

c .guru hendaknya memberikan teks drama yang lebih menarik sehingga lebih menarik siswa dalam proses pembelajaran

2. Bagi Peneliti Lain

a. Hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain yaitu pemberian waktu pada siswa ketika proses pembuatan soal jangan terlalu lama supaya anak terpacu motivasinya dalam pengerjaan soal .


(18)

Hardian Nofikri , 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kesuma, Dharma. (2010). SK-KD-ICK-AMP. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Khuswatun, E. N. (2013). Pendekatan Problem Based Learning ( PBL ) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Bilangan Pecahan. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kurniawati, Ai Susi. (2014). Penerapan Strategi React (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-sifat Cahaya Di Sekolah Dasar. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Lestari, Indri N. (2012). Penggunanaan Metode Mengajar Role Playing pada Pembelajaran IPS di Kelas V SDN Haruman 1. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Pamungkas, Tya. (2014). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi Pada Mata Pelajaran IPA. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Pratiwi, Asri. (2010). Peningkatan Pemahaman Konsep “Persiapan Kemerdekaan Indonesia” Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Role Playing pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Blorong, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Pratiwi, L. (2013). Implementasi Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Sutenjaya. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Saputra, Fajar Dayu. (2012). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Drama Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gapura Watukumpul Kabupaten Pemalang. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Sapriya, Susilawati, dan Nurdin,S,. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Wiriaatmadja, Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zahara, Maulida. (2013). Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengomentari Persoalan Faktual. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


(1)

Hardian Nofikri , 2015

(1) 0 = jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan soal

(2) 10 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal, tetapi jawaban tersebut kurang tepat

(3) 20 = jawaban sesuai dengan pertanyaan soal dan jawabannya benar dan tepat

b) Penilaian aktivitas role playing siswa

Aspek yang dinilai dalam hal ini adalah keberanian, intonasi, ekspresi, dan penghayatan. Masing-masing aspek tersebut memiliki skala nilai 1,2, dan 3.

c) Membuat tabel nilai rata-rata berdasarkan nilai yang diperoleh siswa. Menurut Santoso (dalam Pratiwi 2014, hlm. 48) untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan rumus:

�̅ = �

Keterangan:

�̅ = Nilai rata – rata kelas

� = Total nilai yang diperoleh siswa � = Jumlah siswa

d) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

Menurut Santoso (dalam Pratiwi, 2014, hlm. 48) untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan dengan rumus:

�� = � ≥75

� x 100%

Keterangan:

� ≥ 75 = Jumlah peserta didik yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 75.


(2)

30

Hardian Nofikri , 2015

% = Bilangan tetap. �� = Ketuntasan Belajar.

e) Menghitung peningkatan kemampuan siswa

Menurut Khuswatun (2013, hlm. 55-56) menhitung peningkatan kemampuan siswa dari siklus pertama ke siklus berikutnta perlu dihitung untuk memperoleh gambaran peningkatan yang terjadi. Perhitungan ini dilakukan dengan cara mencari selisih skor dari setiap siklus dengan rumus gain dan indeks gain.

2) Analisis data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil lembar observasi guru dan siswa yang akan diuraikan secara deskriptif


(3)

Hardian Nofikri , 2015

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan penelitian penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan pemahaman konsep tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah dilaksanakan, ada tiga poin yang disimpulkan yaitu mengenai persiapan, pelaksanaan dan hasil dari penelitian tersebut , hal lain yang menjadi kajian yaitu mengenai rekomendasi bagi guru dan bagi peneliti lain .

A. SIMPULAN

Pada pelaksanaan penelitian penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara keseluruhan berlangsung dengan baik dan mencapai target peningkatan skala kategori pemahaman dan hasil belajar yang baik atau kuat. Dalam penelitian ini ada tiga tahapan yang disimpulkan dalam pelaksanaanya yaitu sebagai berikut :

1. Dalam tahap perencanaan penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus ini

,peneliti menyediakan instrument penelitian yang terdiri dari instrument pembelajaran berupa RPP dan instrument pengungkap data berupa lembar observasi guru, lembar aktivitas kelompok, lembar aktivitas role playing dan siswa juga lembar soal latihan beserta dokumentasi penelitian. Pada pelaksanaan siklus satu ini materi yang disampaikan berdasarkan kompetensi dasarnya yaitu mendeskripsikan perjuangan tokoh pejuang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia .Sedangkan indikator pembelajaranya yaitu menjelaskan makna dari kemerdekaan, menjelaskan peranan dari tkoh-tokoh nasional dalam mempertahankan kemerdekaan, menjelaskan peristiwa dalam dtik-detik menuju kemerdekaan Indonesia, serta memerankan tokoh-tokoh nasional. Sedangkan pada siklus dua perencanaan yang dipersiapkan sama dengan siklus satu yaitu berupa instrument pembelajaran berupa RPP dan


(4)

70

Hardian Nofikri , 2015

instrument pengungkap data berupa lembar aktifitas guru dan siswa juga lembar observasi kelompok siswa, lembar aktivitas role playing, dan lembar soal evaluasi beserta dokumentasi , namun yang menjadi perbedaan yaitu pada RPP poin indikator yang pada siklus dua ini yaitu menjelaskan makna dari mempertahankan kemerdekaan, mendeskripsikan peranan tokoh yang terlibat dalam pertempuran Surabaya, dan mendeskripsikan makna dari hari pahlawan. Hal lain yang menjadi perbedaan pada siklus dua ini yaitu adanya refleksi yang harus ditindak lanjuti dari siklus I sehingga ada beberapa perbaikan yang harus dilaksanakan .

2. Pelaksanaan penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas tinggi ini secara keseluruhan berjalan dengan baik, karena metode ini berpusat pada anak sehingga pembelajaran berlangsung dengan aktif dan menyenangkan ,namun dalam pelaskanaanya ada beberapa kendala baik dari guru maupun murid seperti guru tidak secara intensif mengawasi murid dengan baik dalam proses diskusi sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif ,hal lain yang menjadi permasalahan yaitu pada murid seperti ketika guru menerangkan penjelasan tentang tata cara bermain drama, masih ada beberapa murid yang bergurau,tentunya hal ini menganggu proses pembelajaran.

3. Hasil dari penerapan model pembelajaran role playing mengalami

peningkatan pada setiap siklus dalam hal pemahaman konsep maupun hasil dari tes evaluasi siswa ,hal ini bisa kita lihat berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I yang perolehan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 72,14 sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 84,76.hasil tersebut telah memenuhi kriteria baik atau kuat dalam hal pemahaman konsep . Pada penelitian ini pun penerapan model pembelajaran role playing berpengaruh pada hasil tes evaluasi yang telah dilaksanakan, hal ini bisa terlihat dari pencapaian nilai siswa pada siklus I rata-rata sebesar 72,14 dengan persentase ketuntasan siswa 61,90 % sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan


(5)

Hardian Nofikri , 2015

menjadi 84,76 dengan persentase ketuntasan siswa menjadi 85,71%,hasil tersebut telah memenuhi kriteria baik dalam hal ketuntasan nilai evaluasi ,dengan melihat hasil tersebut maka penerapan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti membuat sebuah rekomendasi untuk tindakan berikutnya yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Model pembelajaran role playing tipe seharusnya diterapkan secara intensif oleh guru dalam proses pembelajaran dikarenakan metode ini dapat secara efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa ,

b. guru hendaknya terus mengawasi siswa ketika proses pembelajaran supaya kondisi kelas tetap kondusif

c .guru hendaknya memberikan teks drama yang lebih menarik sehingga lebih menarik siswa dalam proses pembelajaran

2. Bagi Peneliti Lain

a. Hal yang perlu diperhatikan bagi peneliti lain yaitu pemberian waktu pada siswa ketika proses pembuatan soal jangan terlalu lama supaya anak terpacu motivasinya dalam pengerjaan soal .


(6)

Hardian Nofikri , 2015

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kesuma, Dharma. (2010). SK-KD-ICK-AMP. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Khuswatun, E. N. (2013). Pendekatan Problem Based Learning ( PBL ) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Bilangan Pecahan. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kurniawati, Ai Susi. (2014). Penerapan Strategi React (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-sifat Cahaya Di Sekolah Dasar. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Lestari, Indri N. (2012). Penggunanaan Metode Mengajar Role Playing pada Pembelajaran IPS di Kelas V SDN Haruman 1. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Pamungkas, Tya. (2014). Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Bunyi Pada Mata Pelajaran IPA. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Pratiwi, Asri. (2010). Peningkatan Pemahaman Konsep “Persiapan Kemerdekaan Indonesia” Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Role Playing pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Blorong, Jumantono, Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Pratiwi, L. (2013). Implementasi Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPA Materi Peristiwa Alam untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 2 Sutenjaya. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Saputra, Fajar Dayu. (2012). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Drama Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gapura Watukumpul Kabupaten Pemalang. (Skripsi). Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Sapriya, Susilawati, dan Nurdin,S,. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Wiriaatmadja, Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zahara, Maulida. (2013). Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengomentari Persoalan Faktual. (Skripsi). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRIPLE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM Penerapan Model Pembelajaran Triple Role Playing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Pada Siswa Kelas Iv Sdn Ii Jatipurwo Kabu

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TRIPLE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM Penerapan Model Pembelajaran Triple Role Playing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat Pada Siswa Kelas Iv Sdn Ii Jatipurwo Kabu

0 0 12

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 27

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING(BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.

0 3 46

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

0 4 34

PENGGUNAAN MEDIA FILM DOKUMENTER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA.

0 2 44

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 3 44

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA.

1 3 50

Penerapan Model Pembelajaran CORE untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 7

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

0 0 219