EFEKTIVITAS MEDIA LAGU BAHASA JERMAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN ADJEKTIVDEKLINATION.

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA LAGU BAHASA JERMAN DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN ADJEKTIVDEKLINATION

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh :

ZAHRA ANNISHA HARAHAP NIM 1103601

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

EFEKTIVITAS MEDIA LAGU BAHASA JERMAN DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN ADJEKTIVDEKLINATION

Oleh

ZAHRA ANNISHA HARAHAP

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

©ZAHRA ANNISHA HARAHAP 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

ZAHRA ANNISHA HARAHAP

EFEKTIVITAS MEDIA LAGU BAHASA JERMAN DALAM

MENINGKATKAN PENGUASAAN ADJEKTIVDEKLINATION

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,

DR. Lucky Herliawan, Y.A, MPd NIP 196401041989031001

Pembimbing II,

Pepen Permana, S.Pd, M.Pd NIP 198002102005011002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman,

FPBS UPI

Drs Amir, M.Pd. NIP 196111101985031005


(4)

ii

Zahra Annisha Harahap, 2015

ABSTRAK

Zahra Annisha Harahap, 2015. Efektivitas Media Lagu Bahasa Jerman dalam Meningkatkan Penguasaan Adjektivdeklination. Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Adjektivdeklination merupakan salah satu materi gramatik yang harus dikuasai dalam

pembelajaran bahasa Jerman. Adjektivdeklination dalam bahasa Jerman memiliki empat

macam kasus, yaitu Nominativ, Akkusativ, Dativ, dan Genitiv. Oleh karena itu tidak

sedikit siswa SMA mengalami kesulitan dalam memahami materi Adjektivdeklination.

Hal tersebut disebabkan antara lain karena cara dan media pembelajaran yang kurang menarik. Media pembelajaran merupakan sesuatu yang nyata, berupa objek atau alat bantu dalam sasaran pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media lagu sebagai alternatif dalam

pembelajaran Adjektivdeklination. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

penggunaan media lagu dapat meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dan SMA Negeri 6 Cimahi. Sampel yang digunakan adalah siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung kelas XII lintas minat bahasa Jerman tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 25 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa SMA Negeri 6 Cimahi kelas XII IPS 5 tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 25 orang sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

(quasi eksperiment) dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.

Instrumen utama penelitian ini adalah tes Adjektivdeklination kasus Nominativ dan

Akkusativ dalam bentuk isian (Lückentexten) sebanyak 25 soal dan instrumen pelengkapnya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil analisis data

menunjukkan bahwa penguasaan Adjektivdeklination kelas eksperimen lebih baik

daripada kelas kontrol sesudah menggunakan media lagu bahasa Jerman, dan hasil uji t

independen menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa media lagu bahasa Jerman efektif dalam meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, disarankan kepada guru agar menggunakan media lagu sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination siswa.


(5)

iii

Zahra Annisha Harahap, 2015

ABSTRAKT

Zahra Annisha Harahap, 2015. Die Effektivität der deutschen Lieder zur Erhöhung der Beherrschung der Adjektivdeklination. Bandung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabte ilung der Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Lite ratur. Pädagogische Universität Indonesiens.

Adjektivdeklination gehört zu Grundkenntnissen der deutschen Sprache, die von den Lernenden beherrscht werden sollen. Adjektivdeklination hat vier Kasus, nämlich Nominativ, Akkusativ, Dativ, und Genitiv. Es ist oft schwierig für die Schüler, die Adjektivdeklination zu verstehen. Diese Schwierigkeiten werden unter anderem von den Medien und Lehrmethoden verursacht. Aufgrund dieses Problems interessiert sich die Verfasserin, eine Untersuchung durchzuführen, in der Lieder als Medium beim Unterrichten der Adjektivdeklination eingesetzt wurden. Das Ziel dieser Untersuchung ist, um zu erkennen, ob die Verwendung der deutschen Lieder die Beherrschung der Adjektivdeklination von den Schülern erhöhen kann. Die Population waren alle Schüler der SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung und SMA Negeri 6 Cimahi. Die Probanden in der Eksperimentklasse waren 25 Schüler der Klasse XII an der SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, die im Schuljahr 2015/2016 Deutsch als Nebenfach gewählt haben, und die Probanden in der Kontrollklasse waren 25 Schüler der Klasse XII IPS 5 an der SMA Negeri 6 Cimahi im Schuljahr 2015/2016. In dieser Untersuchung wurde die Quasi-Experimentsmethode mit dem Nonequivalent Control Group Design verwendet. Der Test zur Adjektivdeklination im Nominativ und Akkusativ mit den Lückentexten war das Hauptinstrument dieser Untersuchung. Der Test besteht aus 25 Aufgaben. Die Lehrskizze gilt als zusätliches Instrument. Die Ergebnisse der Datenanalyse zeigen, dass die Beherrschung bei der Adjektivdeklination nach der Anwendung der deutschen Lieder der Eksperimentklasse besser als Kontrollklasse ist, und das Ergebnis von dem t-independent-Test auf den Nachtest-Ergebnissen von den beiden Klassen zeigen, dass trechnunggroβer als ttabelle ist. Aus den Ergebnissen lässt sich zusammenfassen, dass die Verwendung der deutschen Lieder effektif ist, um die Beherrschung der Adjektivdeklination von den Schülern zu erhöhen. Aufgrund der Untersuchungsergebnisse würde die Verfasserin vorschlagen, dass die Lehrenden die deutschen Lieder als eine der Alternativen zur Erhöhung der Beherrschung der Adjektivdeklination von den Schülern einsetzen könnten.


(6)

vi Zahra Annisha Harahap, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KATA MUTIARA

PERNYATAAN

KATA PENGAN TAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRAKT ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Maslah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Media Pembelajaran ... 6


(7)

vii Zahra Annisha Harahap, 2015

2. Fungsi Media Pembelajaran ... 9

3. Manfaat Media Pembelajaran ... 12

4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13

B. Lagu Sebagai Media Pembelajaran ... 17

1. DefinisiMedia Lagu ... 19

2. Lagu dalam Pembelajaran Bahasa Jerman ... 20

3. Kriteria Pemilihan Media Lagu ... 21

C. Adjektivdeklination ... 23

1. Adjektive ... 23

a. Pengertian Adjektive ... 23

b. Ciri-ciri Adjektive ... 24

c. Klasifikasi Adjektive ... 26

2. Adjektivdeklination ... 27

a. Jenis-jenis Deklinasi Adjetive ... 28

1) Deklinasi Adjektive untuk nomina dengan kata sandang tentu (bestimmterArtikel) ... 29

2) Deklinasi Adjektive untuk nomina dengan kata sandang tak tentu (unbestimmter Artikel) ... 30

3) Deklinasi Adjektive untuk nomina tanpa kata sandang (Nullartikel) ... 30

b. Pentingnya Adjektivdeklination ... 31

3. Cara Mengukur Kemampuan Adjektivdeklination ... 32

D. Kerangka Berpikir ... 33


(8)

viii Zahra Annisha Harahap, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C. Populasi dan Sampel ... 36

D. Variabel Penelitian ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Teknik Pengolahan Data ... 38

H. Prosedur Penelitian ... 38

I. Hipotesis Statistik ... 39

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 40

1. Hasil Penguasaan Siswa terhadap Materi Adkjektivdeklination Sebelum Penggunaan Media Lagu Bahasa Jerman ... 40

2. Hasil Penguasaan Siswa terhadap Materi Adkjektivdeklination Sesudah Penggunaan Media Lagu Bahasa Jerman ... 40

3. Perbedaan Penguasaan Adjektivdeklination Siswa Sebelum dan Sesudah Penggunaan Media Lagu Bahasa Jerman ... 40

a. Uji Persyaratan Analisis ... 41

1) Uji Normalitas Data ... 41

a) Uji Normalitas Skor Pretest Kelas Eksperimen (X0) ... 41

b) Uji Normalitas Skor Posttest Kelas Eksperimen (X1) ... 41


(9)

ix Zahra Annisha Harahap, 2015

d) Uji Normalitas Skor Posttest Kelas Kontrol (Y1) ... 42 2) Uji Homogenitas Variansi Data ... 42

a) Uji Homogenitas Skor Pretest Kelas Eksperimen (X0) dan Kelas Kontrol (Y0) ... 42 b) Uji Homogenitas Skor Pretest (X0) dan Posttest (X1) Kelas Eksperimen ... 42 c) Uji Homogenitas Skor Pretest (Y0) dan Posttest (Y1) Kelas Kontrol ... 43 d) Uji Homogenitas Skor Posttest Kelas Eksperimen (X1) dan Kelas Kontrol (Y1) ... 43 b. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata ... 43

1) Uji-t Perbedaan Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen ... 43 2) Uji-t Perbedaan Rata-rata Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol ... 44 3) Uji-t Independen Rata-rata Skor Pretest Kelas Eksperimen (X0) dan Kelas Kontrol (Y0) ... 44 4) Uji-t Independen Rata-rata Skor Posttest Kelas Eksperimen (X1) dan Kelas Kontrol (Y1) ... 45 4. Efektivitas Penggunaan Media Lagu Bahasa Jerman dalam

Meningkatkan Penguasaan Siswa Terhadap Materi

Adjektivdeklination ... 45 5. Pengujian Hipotesis ... 46 B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 46


(10)

x Zahra Annisha Harahap, 2015

1. Perlakuan 1 ... 47

2. Perlakuan 2 ... 48

3. Perlakuan 3 ... 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 57


(11)

xi Zahra Annisha Harahap, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Deklinasi Adjektive untuk nomina dengan kata sandang tentu (bestimmter Artikel) ... 29

Tabel 2.2: Deklinasi Adjektive untuk nomina dengan kata sandang tak tentu (unbestimmter Artikel) ... 30 Tabel 2.3: Deklinasi Adjektive untuk nomina tanpa kata sandang

(Nullartikel) ... 31 Tabel 4.1: Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest ... 45


(12)

xii Zahra Annisha Harahap, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kisi-kisi Instrumen Sebelum Validitas ... 57

Lampiran 2: Instrumen Penelitian Sebelum Validitas ... 58

Lampiran 3: Hasil Penghitungan Uji Validitas ... 62

Lampiran 4: Instrumen Penelitian Sesudah Validitas ... 72

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perlakuan 1 ... 74

Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perlakuan 2 ... 79

Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perlakuan 3 ... 84

Lampiran 8: Media Lagu Bahasa Jerman ... 89

Lampiran 9: Hasil Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 93

Lampiran 10: Kategori Penilaian Menurut Arikunto ... 97

Lampiran 11: Uji Normalitas Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 98

Lampiran 12: Uji Homogenitas ... 110

Lampiran 13: Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata ... 114


(13)

1

Zahra Annisha Harahap, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini bahasa asing dalam dunia kependidikan di Indonesia sudah merupakan hal yang lazim. Bukan hanya bahasa Inggris, bahasa asing lainnya pun dipelajari sebagai salah satu muatan lokal, salah satunya bahasa Jerman. Di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA/MA/SMK), bahasa Jerman merupakan salah satu mata pelajaran utama mereka. Ini semua merupakan tuntunan untuk memenuhi salah satu kecakapan atau keterampilan hidup dalam menjalani persaingan dunia global masa kini.

Setiap bahasa memiliki ciri khas tersendiri yang menjadikannya unik dan khas dari bahasa lainnya, termasuk bahasa Jerman. Dalam mempelajari bahasa Jerman sebagai bahasa asing, agar seseorang dapat menguasainya dengan baik dan benar, ia harus benar-benar mengikuti kaidah-kaidahnya, karena bahasa tunduk kepada kaidah-kaidah tertentu baik fonetik, fonemik, dan Grammatik.

Sama seperti bahasa lainnya, bahasa Jerman memiliki empat keterampilan yang harus dikuasai, yaitu keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan membaca (Leseverstehen), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Untuk dapat menguasai keempat keterampilan tersebut, diperlukan penguasaan Grammatik yang baik, karena Grammatik merupakan salah satu faktor dasar yang berpengaruh terhadap keterampilan bahasa seseorang. Dalam segi Grammatik, bahasa Jerman memiliki keunikan tersendiri, yang memiliki perbedaan logika berpikir dengan bahasa Indonesia. Ini menjadikan bahasa Jerman dianggap sulit untuk dipelajari, salah satunya dalam mempelajari Adjektivdeklination yang merupakan salah satu bagian dari Grammatik bahasa Jerman.

Deklinasi adjektiva atau Adjektivdeklination dalam bahasa Jerman memiliki karakteristik yang berbeda dengan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari perubahan kasus saat mendeklinasikan


(14)

2

Zahra Annisha Harahap, 2015

adjektiva di antaranya kasus Nominativ, Akkusativ, dan Dativ. Pendeklinasian adjektiva juga bergantung pada artikel dari kata benda yang akan dijelaskan oleh adjektiva tersebut. Berikut adalah contoh kalimat dari masing- masing jenis Adjektivdeklination:

1) Der nette Mann. ‘Lelaki yang baik.‘. ‘The nice man.’. 2) Ein netter Mann. ‘Seorang lelaki baik.‘. ‘A nice man.’. 3) Netter Mann. ‘Lelaki baik.’. ‘Nice man.’.

Dari kalimat-kalimat di atas, dapat dilihat pada akhiran adjektiva, yaitu nett, yang dicetak tebal meskipun memiliki arti yang sama yaitu ‘baik’ namun mengalami perubahan sesuai dengan jenis artikelnya, sehingga yang satunya

berakhiran ‘e’ dan yang lainnya berakhiran ‘er’ walaupun diikuti dengan kata benda yang sama.

Tidak jarang siswa tidak betul-betul menguasai Adjektivdeklination dalam bahasa Jerman, karena siswa tidak terbiasa dengan Grammatik yang berbeda, yang tidak pernah ditemukan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Padahal, Grammatik adalah salah satu aspek utama yang juga paling penting untuk kita kuasai dalam mempelajari bahasa Jerman.

Rendahnya penguasaan Adjektivdeklination pada siswa diduga karena beberapa hal, seperti teknik atau metode pembelajaran untuk Grammatik yang kurang menarik sehingga motivasi dalam mempelajari Adjektivdeklination kurang, keterampilan tata bahasa yang dimiliki siswa kurang, dan alat bantu mengajar atau media kurang mendukung juga kurang menarik. Oleh karena itu, penggunaan media yang lebih menarik dirasa akan menjadi salah satu solusi dan inovasi untuk permasalahan tersebut.

Sejak dulu sampai sekarang, lagu merupakan salah satu media yang paling diminati. Lagu pun digemari oleh setiap lapisan masyarakat apalagi pembelajar bahasa Jerman. Setiap kalangan memiliki jenis lagu kegemarannya masing-masing. Pada penelitian ini, peneliti akan mencoba menggunakan media lagu berbahasa Jerman karena dirasa cukup menarik dan diharapkan dapat membantu meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination siswa secara efektif. Penelitian ini akan dituangkan ke dalam sebuah kajian dengan judul: Efektivitas Media Lagu Bahasa Jerman dalam Meningkatkan Penguasaan Adjektivdeklination.


(15)

3

Zahra Annisha Harahap, 2015 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi Adjektivdeklination?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam memahami materi Adjektivdeklination?

3. Apakah kurangnya tingkat penguasaan Adjektivdeklination disebabkan kurangnya variasi metode dalam pengajaran sehingga membuat siswa cepat bosan?

4. Apakah kurangnya tingkat penguasaan Adjektivdeklination disebabkan kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari Adjektivdeklination?

5. Apakah kurangnya tingkat penguasaan Adjektivdeklination disebabkan oleh media yang kurang menarik dan kurang mendukung pembelajaran?

6. Apakah penggunaan media lagu efektif dalam meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination?

7. Apakah terdapat perbedaan hasil antara pengajaran tentang materi Adjektivdeklination dengan menggunakan media lagu dan pengajaran materi Adjektivdeklination tanpa menggunakan media lagu?

C. Batasan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada penerapan penggunaan lagu- lagu bahasa Jerman jenis Volkslieder dan Kinderlieder dalam pengajaran materi Adjektivdeklination pada bestimmter Artikel, unbestimmter Artikel, dan Nullartikel dalam kasus Nominativ dan Akkusativ. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang akan diteliti terarah dan tidak terlalu meluas. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pengar uh media lagu terhadap penguasaan siswa tentang materi Adjektivdeklination.


(16)

4

Zahra Annisha Harahap, 2015 D. Rumusan Masalah

Berlandaskan pada batasan masalah, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan Adjektivdeklination siswa sebelum menggunakan media lagu dalam pembelajaran?

2. Bagaimana penguasaan Adjektivdeklination siswa sesudah menggunakan media lagu dalam pembelajaran?

3. Apakah terdapat perbedaan penguasaan Adjektivdeklination siswa sebelum dan sesudah menggunakan media lagu dalam pembelajaran?

4. Apakah penggunaan media lagu berbahasa Jerman efektif dalam meningkatkan penguasaan materi Adjektivdeklination siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penguasaan Adjektivdeklination siswa sebelum menggunakan media lagu dalam pembelajaran?

2. Mengetahui penguasaan Adjektivdeklination siswa sesudah menggunakan media lagu dalam pembelajaran?

3. Mengetahui seberapa besar perbedaan penguasaan Adjektivdeklination siswa sebelum dan sesudah menggunakan media lagu dalam pembelajaran?

4. Mengetahui apakah penggunaan media lagu berbahasa Jerman efektif dalam meningkatkan penguasaan materi Adjektivdeklination siswa?

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah khasanah perkembangan ilmu dan penelitian bahasa Jerman khususnya dalam hal penggunaan media dan juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam pengajaran bahasa Jerman maupun bahasa asing lainnya.

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pengajar atau guru untuk dapat lebih kreatif untuk memanfaatkan dan


(17)

5

Zahra Annisha Harahap, 2015

dan dapat memperoleh gambaran mengenai tingkat penguasaan Grammatik para siswa khususnya dalam penguasaan Adjektivdeklination.

2. Siswa, diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination dan dapat memberi motivasi untuk mempelajari lebih dalam Adjektivdeklination sebagai salah satu jenis tata bahasa dalam bahasa Jerman.

3. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi penggunaan med ia pembelajaran dalam pengajaran bahasa Jerman.

4. Peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran bahasa asing lainnya dan dapat menjadi bahan perbandingan dalam penelitian serupa.


(18)

35

Zahra Annisha Harahap, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment atau eksperimen semu. Tujuan dari metode penelitian ini adalah untuk melihat keefektivan penggunaan media lagu dalam pembelajaran Adjektivdeklination. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design yaitu penelitian yang menggunakan satu kelas perlakuan dan satu kelas kontrol serta sampel yang digunakan sudah terbentuk secara alami. Dengan desain tersebut peneliti dapat mengetahui efektifitas media lagu bahasa Jerman dalam meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination siswa.

Pola Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Kelas Eksperimen O1 X O2

Kelas Kontrol O1 - O2

Keterangan:

O1 : Pretest (tes awal) dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum perlakuan.

X : Treatment (perlakuan), berupa pengajaran Adjektivdeklination dengan menggunakan media lagu.

O2 : Posttest (tes akhir), dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah perlakuan.

Langkah-langkah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengadakan pretest untuk mengukur pemahaman siswa dalam materi Adjektivdeklination sebelum perlakuan.


(19)

36

Zahra Annisha Harahap, 2015

2) Memberikan perlakuan, yaitu berupa penggunaan lagu berbahasa Jerman dalam pembelajaran Adjektivdeklination.

3) Mengadakan posttest untuk mengukur pemahaman siswa dalam materi Adjektivdeklination setelah perlakuan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk kelas eksperimen, penelitian dilaksanakan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk kelas kontrol, penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 6 Cimahi, pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dan seluruh siswa SMA Negeri 6 Cimahi.

2. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII lintas minat bahasa Jerman semester ganjil SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 25 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPS 5 semester ganjil SMA Negeri 6 Cimahi tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 25 orang sebagai kelas kontrol.

D. Variabel Penelitian

Variabel atau objek penelitian dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

a. Variabel bebas (x) merupakan penggunaan media lagu dalam materi Adjektivdeklination.

b. Variabel terikat (y) adalah pemahaman siswa dalam materi Adjektivdeklination.


(20)

37

Zahra Annisha Harahap, 2015 E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa tes Adjektivdeklination dalam bahasa Jerman.

Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam memahami materi Adjektivdeklination. Posttest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (treatment). Tes yang digunakan berupa tes dalam bentuk isian (Lückentexten). Tes ini awalnya terdiri atas 40 soal. Namun, sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut layak digunakan atau tidak. Hasilnya tersisa 20 soal, dengan skor untuk masing-masing soal adalah 5, maka skor maksimal atau skor total ada lah 100. Kategori penilaian yang digunakan untuk penelitian ini adalah kategori penilaian menurut Arikunto (2009 : 245), yaitu penilaian skala 0-100. Berikut adalah tabel kategori penilaian menurut Arikunto:

Tabel Kategori Penilaian menurut Arikunto (2009: 245)

Angka 100 Keterangan

80-100 Baik sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

30-39 Gagal

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kajian pustaka, berupa pengumpulan materi- materi dan teori- teori yang relevan dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai landasan atau bahan dasar acuan dalam melakukan penelitian.


(21)

38

Zahra Annisha Harahap, 2015

2) Tes awal atau pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal objek penelitian sebelum mendapatkan perlakuan.

3) Tes akhir atau posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan dalam pemahaman materi Adjektivdeklination pada objek penelitian setelah mendapatkan perlakuan.

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah kegiatan menganalisis dan mengolah data yang sudah terkumpul. Adapun langkah- langkah yang dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Hasil pretest dan posttest diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan, tujuannya untuk mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan, peneliti mencari uji normalitas dan homogenitas sampel, kemudian menguji signifikasi perbedaan rata-rata menggunakan uji-t.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah- langkah kegiatan yang ditempuh dalam penelitian. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Membuat proposal penelitian.

2) Mengadakan studi pendahuluan ke lapangan yakni ke sekolah yang bersangkutan guna memperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan permasalahan dalam pengajaran bahasa Jerman.

3) Mengurus surat ijin penelitian ke SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

4) Membuat skenario pembelajaran/RPP. 5) Menyusun instrumen penelitian.

6) Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. 7) Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

8) Melaksanakan treatment atau perlakuan kepada siswa dengan menggunakan lagu sebagai media pembelajaran.


(22)

39

Zahra Annisha Harahap, 2015

9) Melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan hasil akhir siswa setelah diberikan perlakuan.

10)Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji-t.

11)Menarik kesimpulan.

I. Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis merupakan langkah terakhir. Adapun hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : µ SsP = µ SbP berarti hasil posttest setelah perlakuan sama dengan pretest.

H1 : µ SsP > µ SbP berarti hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari pretest.

Keterangan:

µ SsP = Pemahaman materi Adjektivdeklination bahasa Jerman sesudah perlakuan (posttest).

µ SbP = Pemahaman materi Adjektivdeklination bahasa Jerman sebelum perlakuan (pretest).


(23)

52

Zahra Annisha Harahap, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas media lagu bahasa Jerman dalam meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Penguasaan materi Adjektivdeklination siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung kelas XII lintas minat bahasa Jerman Tahun Ajaran 2015/2016 dan siswa SMA Negeri 6 Cimahi kelas XII IPS 5 Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan termasuk pada kategori gagal.

2. Penguasaan materi Adjektivdeklination siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung kelas XII lintas minat bahasa Jerman Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah diberikan perlakuan termasuk pada kategori cukup dan penguasaan materi Adjektivdeklination siswa SMA Negeri 6 Cimahi kelas XII IPS 5 Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah diberikan perlakuan termasuk pada kategori kurang.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu terjadi kenaikan nilai rata-rata posttest siswa di kelas eksperimen, menjadi termasuk ke dalam kategori cukup. Pada kelas kontrol terdapat pula kenaikan nilai rata-rata posttest menjadi termasuk ke dalam kategori kurang.

4. Penggunaan media lagu bahasa Jerman dalam pembelajaran materi Adjektivdeklination terbukti efektif, karena kenaikan nilai rata-rata di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan menggunakan media lagu bahasa Jerman.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:


(24)

53

Zahra Annisha Harahap, 2015

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa media lagu bahasa Jerman dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi Adjektivdeklination. Oleh karena itu, media ini dapat diterapkan dalam pembelajaran Adjektivdeklination karena media ini menarik dan menyenangkan, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, media juga relatif mudah dan murah untuk didapat, serta dapat digunakan kapanpun dan di manapun.

2. Peneliti lain yang tertarik pada penggunaan media lagu bahasa Jerman dapat menerapkan media ini dalam pembelajaran Grammatik dengan fokus struktur yang lain.


(25)

54

Zahra Annisha Harahap, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Arsyad, Azhar. (1997). Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Barsch, Achim. (2006). Mediendidaktik Deutsch, Paderborn: Verlag Ferdinand

Schönig GmbH.

Cemillan, Dolores R. (Rock) Musik im Fremdsprachenunterricht. [online]. Tersedia: http://www.manfred.huth.de/fbr/unterricht/sek/lola.html [24 Juli 2015]

Dinsel, Sabine dan Monika Reinmann (2004). Fit fürs Zertifikat Deutsch. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Dommel, Hermann und Sacker, Ulrich (1986). Lieder und Rock im Deutschunterricht. München: J. Gotteswinter GmbH.

Drodowski, Prof. Dr. Günter. (1983). Duden: Deutsches Universal-Wörterbuch. Dudenverlag: Mannheim- Leipzig- Wien.

Eisenberg, Peter. et al. (2009). Duden: Die Grammatik. Manheim: Bibliographisches Institut AG.

Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag. Erdmenger, Manfred. (1997). Medien im Fremdsprachenunterricht Hardware,

Software, und Methodik. [online]. Tersedia: http://www.google.co.id/#q=manfred+erdmenger+medien+im+fremdsprac henunterricht/. [21 November 2015].

Götz, Dieter. et al. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München: Langenscheidt KG.

Grebe, Paul. et al. (1970). Der Grosse Duden (Bedeutungswörterbuch). Manheim: Dudenverlag.

Hamdju, Atam. (1980). Pengetahuan Seni Musik. Jakarta. Mutiara Sumber Widya. Jilid Ketiga.

Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (2001). Deutsche Grammatik. Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. Berlin & München: Langenscheidt KG.


(26)

55

Zahra Annisha Harahap, 2015

Hering, Axel. (2010). Ein Übungsgrammatik. München: Max Hueber Verlag. Heringer, Hans Jürgen. (1989). Grammatik und Still Praktische Grammatik des

Deutschens. Frankfurt: Corneisen Verlag Hirschgraben.

Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lehren (Grundwissen für den Unterricht in Deutsch als Fremdsprache). Frankfurt: Diesterweg.

Hoberg. (2009). Der kleine Duden Deutsche Grammatik. Manheim: Dudenverlag. Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompendium. Tübingen: UTB für

Wissenschaft.

Latuheru, D. John. (1988). Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar). Jakarta: Depdikbud.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munadi, Yudhi. (2010). Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nababan dan Subyakto, Sri Utari. (1988). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Neubold, Joachim. (2011). PONS Gramatika Ringkas Berbahasa Jerman. Jakarta: Katalis.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: PT BPFE

Prawiradilaga, Salma Dewi dan Siregar Eveline. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sadiman, S, Arief. et al. (1993). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schönebeck, Mechthild von. (1994). Musiklexikon: Kompaktwissen für Schüler und junge Erwachsene. Frankfurt am Main: Cornelsen Scriptor.

Sheppard, Philip penerjemah Henry Wisnu Dewanto. (2007). Music Makes Your Child Smarter ; Peran Musik Dalam Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo


(27)

56

Zahra Annisha Harahap, 2015

Wagner, Detlev und Zeigner, Petra. (1982). Mit Liedern lernen. München: Verlag für Deutsch.


(1)

Zahra Annisha Harahap, 2015

9) Melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan hasil akhir siswa setelah diberikan perlakuan.

10)Mengolah data penelitian dan mengujinya dengan menggunakan perhitungan uji-t.

11)Menarik kesimpulan.

I. Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis merupakan langkah terakhir. Adapun hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : µ SsP = µ SbP berarti hasil posttest setelah perlakuan sama dengan

pretest.

H1 : µ SsP > µ SbP berarti hasil posttest setelah perlakuan lebih besar dari

pretest.

Keterangan:

µ SsP = Pemahaman materi Adjektivdeklination bahasa Jerman sesudah perlakuan (posttest).

µ SbP = Pemahaman materi Adjektivdeklination bahasa Jerman sebelum perlakuan (pretest).


(2)

Zahra Annisha Harahap, 2015

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas media lagu bahasa Jerman dalam meningkatkan penguasaan Adjektivdeklination, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Penguasaan materi Adjektivdeklination siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung kelas XII lintas minat bahasa Jerman Tahun Ajaran 2015/2016 dan siswa SMA Negeri 6 Cimahi kelas XII IPS 5 Tahun Ajaran 2015/2016 sebelum diberikan perlakuan termasuk pada kategori gagal.

2. Penguasaan materi Adjektivdeklination siswa SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung kelas XII lintas minat bahasa Jerman Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah diberikan perlakuan termasuk pada kategori cukup dan penguasaan materi Adjektivdeklination siswa SMA Negeri 6 Cimahi kelas XII IPS 5 Tahun Ajaran 2015/2016 sesudah diberikan perlakuan termasuk pada kategori kurang.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu terjadi kenaikan nilai rata-rata

posttest siswa di kelas eksperimen, menjadi termasuk ke dalam kategori cukup.

Pada kelas kontrol terdapat pula kenaikan nilai rata-rata posttest menjadi termasuk ke dalam kategori kurang.

4. Penggunaan media lagu bahasa Jerman dalam pembelajaran materi

Adjektivdeklination terbukti efektif, karena kenaikan nilai rata-rata di kelas

eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan menggunakan media lagu bahasa Jerman.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:


(3)

Zahra Annisha Harahap, 2015

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa media lagu bahasa

Jerman dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi

Adjektivdeklination. Oleh karena itu, media ini dapat diterapkan dalam

pembelajaran Adjektivdeklination karena media ini menarik dan menyenangkan, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar. Selain itu, media juga relatif mudah dan murah untuk didapat, serta dapat digunakan kapanpun dan di manapun.

2. Peneliti lain yang tertarik pada penggunaan media lagu bahasa Jerman dapat menerapkan media ini dalam pembelajaran Grammatik dengan fokus struktur yang lain.


(4)

Zahra Annisha Harahap, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Arsyad, Azhar. (1997). Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Barsch, Achim. (2006). Mediendidaktik Deutsch, Paderborn: Verlag Ferdinand

Schönig GmbH.

Cemillan, Dolores R. (Rock) Musik im Fremdsprachenunterricht. [online]. Tersedia: http://www.manfred.huth.de/fbr/unterricht/sek/lola.html [24 Juli 2015]

Dinsel, Sabine dan Monika Reinmann (2004). Fit fürs Zertifikat Deutsch. Ismaning: Max Hueber Verlag.

Dommel, Hermann und Sacker, Ulrich (1986). Lieder und Rock im

Deutschunterricht. München: J. Gotteswinter GmbH.

Drodowski, Prof. Dr. Günter. (1983). Duden: Deutsches Universal-Wörterbuch. Dudenverlag: Mannheim- Leipzig- Wien.

Eisenberg, Peter. et al. (2009). Duden: Die Grammatik. Manheim: Bibliographisches Institut AG.

Engel, Ulrich. (1988). Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag. Erdmenger, Manfred. (1997). Medien im Fremdsprachenunterricht Hardware,

Software, und Methodik. [online]. Tersedia:

http://www.google.co.id/#q=manfred+erdmenger+medien+im+fremdsprac henunterricht/. [21 November 2015].

Götz, Dieter. et al. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München: Langenscheidt KG.

Grebe, Paul. et al. (1970). Der Grosse Duden (Bedeutungswörterbuch). Manheim: Dudenverlag.

Hamdju, Atam. (1980). Pengetahuan Seni Musik. Jakarta. Mutiara Sumber Widya. Jilid Ketiga.

Helbig, Gerhard dan Joachim Buscha. (2001). Deutsche Grammatik. Ein

Handbuch für den Ausländerunterricht. Berlin & München: Langenscheidt


(5)

Zahra Annisha Harahap, 2015

Hering, Axel. (2010). Ein Übungsgrammatik. München: Max Hueber Verlag. Heringer, Hans Jürgen. (1989). Grammatik und Still Praktische Grammatik des

Deutschens. Frankfurt: Corneisen Verlag Hirschgraben.

Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lehren (Grundwissen für den Unterricht in Deutsch als Fremdsprache). Frankfurt: Diesterweg.

Hoberg. (2009). Der kleine Duden Deutsche Grammatik. Manheim: Dudenverlag. Kürschner, Wilfried. (2004). Grammatisches Kompendium. Tübingen: UTB für

Wissenschaft.

Latuheru, D. John. (1988). Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar). Jakarta: Depdikbud.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munadi, Yudhi. (2010). Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Nababan dan Subyakto, Sri Utari. (1988). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Neubold, Joachim. (2011). PONS Gramatika Ringkas Berbahasa Jerman. Jakarta: Katalis.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: PT BPFE

Prawiradilaga, Salma Dewi dan Siregar Eveline. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sadiman, S, Arief. et al. (1993). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schönebeck, Mechthild von. (1994). Musiklexikon: Kompaktwissen für Schüler

und junge Erwachsene. Frankfurt am Main: Cornelsen Scriptor.

Sheppard, Philip penerjemah Henry Wisnu Dewanto. (2007). Music Makes Your

Child Smarter ; Peran Musik Dalam Perkembangan Anak. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo


(6)

Zahra Annisha Harahap, 2015

Wagner, Detlev und Zeigner, Petra. (1982). Mit Liedern lernen. München: Verlag für Deutsch.