PENGEMBANGAN MEDIA KARTU GAMBAR ISYARAT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA SISWA TUNARUNGU KELAS DASAR DI SLB KOTA CIMAHI.

(1)

Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat untuk

Meningkatkan Kosa Kata Anak Tunarungu Kelas Dasar

di SLB Kota Cimahi

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Pendidikan Kebutuhan Khusus Pasca Sarjana

Oleh:

GUN GUN GUNTARA

NIM: 1104494

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat untuk Meningkatkan Kosa Kata Anak Tunarungu Kelas Dasar

di SLB Kota Cimahi

TESIS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Juang Sunanto, M.Ed. Ph.D NIP 19610515 198703 1 002

Pembimbing II

Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd. NIP 19700417 199402 2 001

Mengetahui;

Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus Program Pascasarjana S2

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Djadja Rahardja, M.Pd. NIP 19590414 198503 1 005


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat Untuk Meningkatkan Kosa Kata Anak Tunarungu Tingkat Dasar ” ini beserta seluruh isinya adalah benar -benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain, terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Nopember 2013. Yang membuat pernyataan,

Gun Gun Guntara NIM. 1104494


(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke-Khadirat Allah SWT. karena atas rakhmat dan karunia-Nya-lah peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Alhamdulillah penulisan penelitian ini dapat selesai berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Juang Sunanto, M.Ed, Ph.D Selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sumbangan pemikiran untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan tesis ini

2. Ibu Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan sumbangan pemikiran dalam penyelesaian tesis ini.

3. Bapak Dr. Djadja Rahardja, M.Ed.. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus yang telah banyak memberikan saran dan motivasi kepada peneliti dalam penyelesaian tesis ini

4. Seluruh Staf Dosen pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus yang telah banyak memberikan saran secara tidak langsung kepada peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

5. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengikuti kuliah di SPs UPI Bandung.

6. Kepala Bidang PLB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti program beasiswa.

7. Kepala Seksi Kurikulum PK dan PLK Bidang PLB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang telah memberi motivasi dalam penyelesaian studi.

8. Kepala Sekolah dan guru SLB N A Citeureup Kota Cimahi yang telah memberikan bantuan kepada peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini.

9. Kepala Sekolah dan guru SLB B C Pambudi Dharma 2 Kota Cimahi yang telah memberikan bantuan kepada peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini.


(5)

10.Kepala Sekolah dan guru SLB B C Hanjuang Jaya Kab. Bandung Barat yang telah memberikan bantuan kepada peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini.

11.Kepala Sekolah dan guru SLB B C Yatira Kota Cimahi yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan obesrvasi dan bantuan kepada peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini.

12.Kepala Sekolah dan guru SLB Nurani Kota Cimahi yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan obesrvasi dan bantuan kepada peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini.

13.Kepala Sekolah dan guru SLB N B C Aras Kota Cimahi yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan obesrvasi dan bantuan kepada peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian ini.

14.Ibu, Bapak dan Ibu mertua tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan doanya.

15.Lia Lisdiawulan, istriku tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doanya serta keikhlasannya dalam membagi waktunya sehingga selesainya penulisan tesis ini.

16.Anak-anakku tercinta yang telah menjadi motivasi peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

17.Kepada seluruh sahabat angkatan 2011 kelas kerjasama S2 Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus PPS UPI Bandung yang telah saling memberi motivasi dalam upaya penyelesaian studi.

Akhirnya kepada semua pihak, rekan serta sahabat yang tidak dapat disebutkan namanya peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas bantuan dan motivasinya.

Bandung, Nopember 2013. Peneliti


(6)

KATA PENGANTAR

Hambatan auditoris yang dialami oleh anak tunarungu secara tidak langsung akan berdampak terhadap kemampuan bicara atau bahasa ekspresifnya. Anak tunarungu cenderung mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka ketahui melalui kemampuan reseptifnya sehingga anak tunarungu dianggap sebagai anak yang miskin akan penguasaa kosa kata. Implikasi yang sering ditimbulkan dari keterbatasan kosa kata yang dimiliki anak adalah kesulitan untuk mengkomunikasikannya melalui bahasa yang berdampak pada terhambatnya perkembangan kepribadian, kecerdasan, dan penampilannya sebagai mahluk sosial.

Pembelajaran bahasa bagi anak tunarungu diprioritaskan kepada dua hal yaitu kemampuan bahasa reseptif dan kemampuan bahasa ekspresifnya sehingga anak tunarungu kaya akan penguasaan kosa katanya. salah satu yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan media pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan produk media kartu gambar berisyarat untuk meningkatkan kosa kata anak tunarungu yang efktif dan efisien. Sehingga media ini dapat dimanfaatkan oleh para siswa dan guru yang mengajar anak tunarungu tingkat dasar. Media pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini merupakan desain yang masih bersifat konvensional, dengan demikian hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk peneliti selanjutnya dalam rangka mengembangkan Media pembelajaran bagi anak tunarungu ke arah yang lebih baik.

Laporan penelitian ini terdiri dari: bab satu pendahuluan, membahas latar belakang masalah, focus penelitian, pertanyaan penelitian, dan metode penelitian. Bab dua landasan teoritis membahas tentang konsep dasar ketunarunguan, penguasaan kosa kata anak tunarungu, dan konsep media pembelajaran .Bab tiga metode penelitian, berisi pendekatan, subyek dan lokasi, teknik pengumpulan data dan pengembangan instrument, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab empat hasil penelitian dan pembahasan. Bab lima kesimpulan dan saran.


(7)

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait dan semoga dapat menambah khasanah keilmuan dunia pendidikan kebutuhan khusus. Terima kasih atas dukungan, saran, dan kritikannya.

Bandung, Desember 2013. Peneliti


(8)

ABSTRAK

Gun Gun Guntara. 1104494. Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat Untuk Meningkatkan Kemampuan Kosakata Siswa Tunarungu Kelas Dasar di SLB Kota Cimahi. 2013. Program Studi Kebutuhan Khusus Pascasarjana UPI Bandung

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar, dimana kemampuan penguasaan kosakata ini merupakan salah satu prasyarat untuk keterampilan berbahasa, berinteraksi dan berkomunikasi. Penyebab dari permasalahan ini adalah ketidaktepatan penggunaan media pembelajaran yang dirasa kurang memfasilitasi siswa untuk memahami kosakata yang diberikan guru pada saat proses belajar mengajar.

Penelitian ini bertujuan menciptakan pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Mix Method dengan desain dan analisis data secara kualitatif dan kuantitatif, melibatkan 6 subjek penelitian. Desain dan analisis data kualitatif meliputi dua data deskriptif yaitu 1) mengenai kemampuan penguasaan kosakata siswa tuanrungu kelas dasar baik secara umum maupun siswa tunaurngu yang menjadi subjek penelitian, 2) mengenai media yang digunakan siswa tuanrungu, sedangkan data kuantitatif mengulas mengenai sejauh mana keefektifan hasil pengukuran dari pengembangan media pembelajaran yang diciptakan peneliti.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : (1) sebagian besar siswa tunarungu tingkat dasar memiliki penguasaan kosakata yang rendah,sehingga pengembangan media pembelajaran perlu diciptakan sesuai dengan kebutuhan siswa di lapangan. (2) penggunaan pengembangan media kartu gambar isyarat terbukti dapat meningkatkan kemampuan penguasaan siswa tunarungu tingkat dasar yang menjadi subjek penelitian.

Implikasinya adalah pengembangan media kartu gambar isyarat ini dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran siswa tunarungu tingkat dasar untuk meningkatkan penguasaan kosakata baik di sekolah maupun di rumah, selain itu diperlukannya penelitian lanjutan yang difokuskan kepada upaya peningkatan penguasaan kosakata siswa tunarungu.

Kata Kunci : Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat, Penguasaan Kosakata Siswa Tunarungu Tingkat Dasar


(9)

ABSTRACT

Gun GunGuntara. 1104494. Developing Gesture Drawing Card Media to Improve the Vocabulary Ability of Elementary-Level Hearing-Impaired Students at Special Needs School Cimahi Municipality. 2013. Special Needs Education Program, School of Postgraduate Studies, Indonesia University of Education, Bandung.

The research was prompted by the low vocabulary mastery among elementary-level hearing-impaired students, where this ability of vocabulary mastery is one of the prerequisites of language skills, interaction and communication, and it has an impact on students’ learning achievements. One of the causes of this problem is the inadequate use of instructional media that are thought to be inaptly facilitating students to understand the vocabulary given by teachers during the teaching and learning process.

The research aimed to develop instructional media to improve the ability of vocabulary mastery among elementary-level hearing-impaired students. The research method employed was qualitative approach using mix method.The design and analysis of data were done qualitatively and quantitatively by involving 6 research subjects. The qualitative design and analysis involved: 1) The ability of vocabulary mastery of elementary-level hearing-impaired students in general and the hearing-impaired students who became the subjects of this research;and 2) the media used by hearing-impaired students.Meanwhile, the quantitative data revealed the effectiveness of measurement results of the instructional media development.

Based on the research results, it is found that: 1) The majority of elementary-level hearing-impaired students had low vocabulary mastery, especially concerning the expressive language, such as nouns, so that instructional media development had to be created according to the student’s actual needs; 2) The development of gesture drawing card media was proven to improve the vocabulary mastery of elementary-level hearing-impaired students.

The implication of this research is that the gesture drawing cards can be used as an alternative instructional medium for elementary-level hearing-impaired students to improve their vocabulary mastery, both at school and at home; in addition, there needs to be further research focused on the efforts to improve vocabulary mastery of hearing-impaired students.

Keywords: Development of Gesture Drawing Cards, Vocabulary Mastery of Elementary-Level Hearing-Impaired Students


(10)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR BAGAN DAFTAR GAMBAR ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ... i ii iii v viii ix xii xiii xiv xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……….... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……...………... C. Pertanyaan Penelitian .………... D. Tujuan Penelitian ...………... E. Manfaat Penelitian .……….... F. Sistematika Penulisan...………...

1 5 5 6 6 7 BAB II. Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat Untuk

Meningkatkan Kosa Kata Anak Tunarungu Tingkat Dasar

A. Konsep Dasar Ketunarunguan

1. Pengertian Anak Tunarungu/ Gangguan Pendengaran... 2. Klasifikasi Anak Tunarungu... 3. Dampak Ketunarunguan... B. Penguasaan Kosa Kata Anak Tunarungu

1. Pengertian Kosakata... 2. Manfaat Kosakata... 3. Jenis –Jenis Kosakata... 4. Pemerolehan KosaKata Anak Tunarungu Dalam Berbahasa.. C. Media Pembelajaran

1. Konsep Dasar Media Pembelajaran... 2. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran... 3. Pengembangan Media Pembelajaran ... 4. Media Kartu Gambar Isyarat ...

9 12 14 17 19 20 23 25 26 28 29


(11)

D. Bahasa Isyarat Anak Tunarungu ... E. Kerangka Berpikir ... F. Penelitian Yang Relevan... G. Hipotesis Penelitian...

33 35 36 39 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ...………... B. Lokasi dan Subyek Penelitian ………. C. Prosedur Penelitian …... D. Teknik Pengumpulan Data ...……. E. Teknik Analisis Data ………....

40 41 43 45 47

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………... B. Pembahasan ………...

52 83 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ………...

B. Rekomendasi ………....

86 88 LAMPIRAN :

1. Panduan Penggunaan Media Kartu Gambar Isyarat 2. Judgment :

a. Surat Pernyataan b. Kisi-kisi

c. RPP

d. Instrumen :

1). Instrumen soal siswa 2). Instrumen untuk Guru 3) Instrumen Media

e. Hasil Validitas dan Realibilitas 3. Pedoman Penelitian

4. Keputusan Direktur SPs UPI tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Thesis (S2)

5. Surat Permohonan Ijin Penelitian

6. Surat keterangan melaksanakan penelitian dari SLB di Kota Cimahi 7. Photo Kegiatan Penelitian


(12)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel :

2.1 Contoh Kosakata Aktif ... 21 3.1 Lokasi dan Subjek Peneltian untuk Studi Pendahuluan ... 43 3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43 4.1 Rangkuman Perubahan Pengembangan Media dari Tahap Awal Sampai

Tahap Akhir………... 76

1.2 Hasil Perhitungan Pre-test dan Post-test MenggunakanTesRangking Bertanda Wilcoxon……… 80


(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik :

4.1 Skor Pre Test Penguasaan Kosakata ………. 76 4.2 Skor Post Test Penguasaan Kosakata ... 78 4.4 Rekapitulasi selisih skor pre-test danskor post-test ... 79


(14)

DAFTAR BAGAN

Bagan :

2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ... 38 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ………... 45 4.1 Visualisasi Konsep Pengembangan Kartu Gambar Isyarat……….... 63


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

2.1 Proses Pencapaian Bahasa Anak Tunarungu ... 23 4.2 Desain Kotak Penyimpanan Kartu Gambar Isyarat (Tahap Awal)……… 64 4.3 Spesifikasi Kotak Penyimpangan Kartu Tahap Awal………. 65 4.4 Desain Kartu Gambar Isyarat Tahap Awal………. 66 4.5 Spesifikasi Kartu Gambar Isyarat Tahap Awal……….. 67 4.6 Desain Papan Permainan Kartu Gambar Isyarat Tahap Awal………..… 68 4.7 Spesifikasi Papan Permainan Kartu Gambar Isyarat Tahap Awal………. 70 4.8 Cara Penggunaan Media Kartu Gambar Isyarat Tahap Awal ………….. 71 4.9 Desain Media Kartu Gambar Isyarat Tahap Akhir………. 74 4.10 Desain Tempat Penyimpanan Media Kartu Gambar Isyarat


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkomunikasi dianggap ciri khas manusia sebagai mahluk sosial. Kemampuan berbahasa baik secara reseptif maupun ekspresif merupakan hal yang paling krusial agar tidak menimbulkan kekeliruan untuk berinteraksi, seperti kesalahan persepsi ataupun komunikasi. Pencapaian kemampuan berbahasa pada anak tunarungu atau anak pada umumnya akan dimulai dengan penguasaan bahasa reseptifnya yang selanjutnya dimanifestasikan dalam bentuk bahasa ekspresif, kemampuan bahasa reseptif akan dipengaruhi oleh kemampuan inderawi yang secara kompensatoris menunjang terhadap proses kognitif untuk dapat dipersepsi dan diingat menjadi suatu bahasa yang dapat dikomunikasikannya sehingga berimplikasi terhadap kemampuan anak untuk menerima dan memahami bahasa. Bagi anak tunarungu penguasaan bahasa reseptif lebih banyak mengoptimalkan kemampuan visual dibanding anak pada umumnya untuk memahami dan mengingat agar mereka dapat berkomunikasi. Karena dalam proses perolehan bahasa reseptifnya berbeda dengan anak pada umumya, maka kemampuan berbahasa pada anak tunarungu akan sedikit terlambat

Hambatan auditoris yang dialami oleh anak tunarungu secara tidak langsung akan berdampak terhadap kemampuan bicara atau bahasa ekspresifnya. Anak tunarungu cenderung mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka ketahui melalui kemampuan reseptifnya dari lingkunan, sehingga anak tunarungu dianggap sebagai anak yang miskin akan penguasaa kosa kata. Implikasi yang sering ditimbulkan dari keterbatasan kosa kata yang dimiliki anak adalah kesulitan untuk mengkomunikasikannya melalui bahasa ekspresif yang berdampak pada terhambatnya perkembangan kepribadian, kecerdasan,


(17)

2

dan penampilannya sebagai mahluk sosial. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Tarigan (1987:2) bahwa :

Kualitas keterampilan berbahasa sesesorang jelas tergantung pada kualitas kosakata yang dimilikinya, semakin kaya seseorang akan kosakata yang dimilikinya, semakin besar pula kemungkinan terampil dalam berbahasa.

Dari pernyataan di atas maka pembelajaran bahasa bagi anak tunarungu diprioritaskan kepada dua hal yaitu kemampuan bahasa reseptif dan kemampuan bahasa ekspresifnya serta kemampuan melatih berkomunikasi dengan tujuan untuk menyampaikan kebutuhan, keinginan dan apresiasinya. Pembelajaran bahasa bagi anak tunarungu, guru tentunya harus dapat memilih dan memanfaatkan berbagai strategi, metode dan media pembelajaran yang dapat mendukung dan mengembangkan potensi kemampuan berbahasanya, serta meningkatkan kemampuan kosa kata sebagai modal utama dalam berkomunikasi.

Penggunaan media pembelajaran tidak bisa dilepaskan dengan kondisi serta karakteristik belajar peserta didik. Sebab, kondisi tersebut akan mempengaruhi respon peserta didik terhadap jenis media dengan yang digunakan gurudalam pembelajaran. Kesesuaian media dengan karakter anak didik dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi media yang digunakan. Penggunaan media pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakter belajar peserta didik akan menimbulkan bias dalam pembelajaran, karena fokus peserta ddik tidak pada isi (content) media, namun pada media itu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi pada bulan Desember 2012 di tiga SLB kota Cimahi yakni, SLB Yatira, SLB Aras dan SLB BC Pambudi Dharma tentang media pembelajaran serta ketertarikan siswa tunarungu terhadap media yang digunakan diperoleh data bahwa media pembelajaran yang digunakan guru pada tingkat dasar adalah media gambar diam dengan persentase 41.66%, menggunakan media gambar gerak sebanyak 8.33%, menggunakan media tiruan 25% dan menggunakan media papan


(18)

3

Berdasarkan ketertarikan siswa Tunarungu terhadap media yang digunakan diperoleh hasil rating scale, siswa tunarungu tertarik dengan media gambar diam sebesar 50%, media gambar gerak sebesar 8.33%, media tiruan sebesar 25%, dan media papan tulis sebesar 16.66%.

Dari data-data di atas peneliti menganalisis kebanyakan dari guru menggunakan media gambar diam dan siswa tunarungu cenderung tertarik dengan penggunaan media diam dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan terhadap beberapa media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran bahasa, peneliti menemukan beberapa media yang dianggap perlu adanya pengembangan seperti; guru masih menggunakan gambar animasi (bukan gambar real) yang dapat menimbulkan mispersepsi, bahan yang dibuat mudah rusak dan penggunaan media tersebut kurang mengikut sertakan atau keterlibatan siswa untuk menggunakan media pembelajaran.

Ketepatan dan kejelasan media pembelajaran merupakan salah satu modalitas guru untuk menigkatkan penguasaan kosa kata bagi anak tunarungu, maka hal tersebut sangatlah penting untuk membantu dalam menyampaikan materi, media yang sesuai mempermudah siswa memahami kosakata dengan makna yang jelas, tidak sekedar mengingat tapi siswa dapat mengkomunikasikan hal yang terasa sulit dengan baik, jika persepsi akan kosakatanya tersebut telah dipahaminya.

Pada saat melaksanakan observasi dan wawancara pra penelitian, penliti menemukan kondisi media pengajaran yang digunakan guru kebanyakan berupa kartu gambar, dan foto, dimana jenis dari media ini termasuk pada media gambar diam. Para guru beranggapan bahwa penggunaan media gambar diam ini dikarenakan lebih mudah didapat dan tidak menyulitkan guru saat mengaplikasikannya. Para guru senior yang umumnya berusia lanjut, memaparkan bahwa penggunaan media ini lebih mudah dan praktis, tidak perlu memiliki keterampilan khusus, seperti penguasaan keterampilan IT untuk menggunakannya, sehingga guru lebih nyaman untuk menggunakan media gambar diam yang bersifat konvensional.


(19)

4

Para guru berpendapat bahwa efektifitas dari media gambar diampun cukup teruji baik untuk digunakan, sehingga dapat menambah pencapaian prestasi belajar siswa dan membantu meningkatkan kosakata, namun pada kenyataannya siswa tunarungu masih rendah dalam penguasaan kosa katanya. Pada saat peneliti mencoba menanyakan kata-kata dasar melalui gambar yang telah disediakan, hampir keseluruhan responden tidak dapat menjawab sesuai dengan harapan peneliti, dimana anak hanya menjawab gambar yang ditampilkan dengan mencari dan menunjuk benda yang aslinya ataupun hanya merenung dan terkadang hanya bergumam tanpa arti bahkan kebanyakan anak mengisyaratkannya dengan cara seperti melukis diatas udara sesuai dengan gambar yang dimaksud.

Berlandaskan hal-hal di atas maka peneliti menganggap perlu adanya pengembangan media gambar jenis kartu yang tidak sekedar mendeskripsikan, tetapi dapat memahami bahasa yang akan dikomunikasikan melalui isyarat dengan atmosfir pembelajaran yang menyenangkan dalam menguasai kosakata, selain itu pengaplikasiannya bersifat konvensional sehingga mempermudah guru dalam menggunakannya karena tidak menuntut keahlian akan pengoperasian sofistikasi teknologi serta disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak, maka melalui penelitian “ Pengembangan Media Kartu Gambar Isyarat untuk Meningkatkan Pengusaan Kosa Kata Anak Tunarungu Tingkat Dasar” dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bagi anak tunarungu di sekolah tingkat dasar.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Banyak permasalahan yang dapat diidentifikasi peneliti dalam mengembangkan media kartu gambar isyarat, adapun indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(20)

5

a. Kurangnya penguasaan kosakata anak tunarungu pada kelas dasar berimplikasi pada kemampuan berbahasa, baik secara reseptif maupun ekspresif sehingga berpengaruh pada aktivitas interaksi dan komunikasi anak.

b. Masalah berbahasa yang dikarenakan minimnya penguasaan kosakata mempengaruhi prestasi belajar anak tuanrungu.

c. Media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa tunarungu belum sesuai dengan kebutuhannya sehingga diperlukan pengembangan yang menunjang ke arah pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Batasan Masalah

Agar penelitian tidak keluar dari tujuan atau meluas pada hal-hal yang tidak perlu, maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut :

a. Peningkatan penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar yang difokuskan terhadap penguasaan kosakata hanya kata benda b. Pengembangan media kartu gambar isyarat berdasarkan hasil

kajian terhadap literatur dan kebutuhan di lapangan

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini akan dibuat rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

“Apakah pengembangan media kartu gambar isyarat cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan kosa kata anak tunarungu kelas dasar di SLB kota Cimahi?

D. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu di kelas dasar ?


(21)

6

2. Bagaimana mana konseptual rancangan media kartu gambar ? 3. Bagaimanakah rancangan media kartu gambar tahap awal? 4. Bagaimana hasil akhir media kartu gambar yang dikembangkan ? 5. Bagaimanakah efektivitas pengembangan media gambar tersebut

terhadap penguasaan kosakata siswa tunarungu ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh media kartu gambar isyarat terhadap penguasaan kosa kata anak tunarungu kelas dasar di SLB yang ada di Kota Cimahi

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui jenis media yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa di sekolah luar biasa di Kota Cimahi

b. Mengetahui kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu kelas dasar di SLB Kota Cimahi

c. Mengetahui model media yang efektif dan efisien dalam pembelajaran bahasa terutama yang terkait dengan peningkatan penguasaan kosa kata anak tunarungu kelas dasar di SLB Kota Cimahi

d. Mengetahui dampak penerapan media pengembangan kartu gambar isyarat terhadap peningkatan penguasaan kosa kata anak tunarungu kelas dasar di SLB Kota Cimahi

e. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan media kartu gambar isyarat terhadap peningkatan penguasaan kosa kata anak tunarungu di kelas dasar


(22)

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu penelitian yang berkaitan dengan pengembangan penguasaan kosakata anak tunarungu, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Pengembangan media kartu gambar isyarat diharapkan dapat meningkatkan penguasaan kosa kata siswa tunarungu

2. Bagi Guru

Memberikan kontribusi bagi guru sebagai alternatif media yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosa kata siswa tunarungu

3. Bagi sekolah

Diharapkan dapat mendukung dan memfasilitasi pengembangan media kartu gambar isyarat terhadap peningkatan kosa kata siswa tunarungu

4. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan teori dengan pengalaman di lapangan.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disajikan untuk mendapatka gambaran yang jelas tentang penelitian yang akan dilakukan. Sistematika penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bab, diantaranya :

Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, perumusan, masalah, tujuan penelitian, manfaat dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan teori . Pada bab ini diungkapkan beberapa landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji.

Bab III Metode penelitian yang meliputi lokasi penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan penyajian hasl analisis


(23)

8

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan, mengungkap hasil penelitian secara keseluruhan dan pembahasan yang membahas kesesuaian antara fakta dan teori

Bab V Kesimpulan dan rekomendasi, berisi kesimpulan dari keseluruhan kegiatan peneltian berdasarkan sudut pandang peneliti, dan rekomendasi untuk referensi tindak lanjut bagi pihak-pihak terkait dan penelitian selanjutnya


(24)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode campuran (mix methode) dengan menggunakan strategi campuran sekuensial. Metode mix memiliki beberapa peristilahan diantaranya multi-metode, metode konvergensi, metode kombinasi dan metode terintegrasi.

Creswell (2012 : 22) menerangkan bahwa metode mix adalah “metode gabungan kualitatif dan kuantitatif yang dapat menetralisasi atau menghilangkan bias-bias dalam metode lain menggunakan triangulasi sumber data dalam mencari konvergensitas data”.

Mengacu pada pendapat Creswell tersebut, maka peneliti berkesimpulan bahwa metode mix adalah metode penelitian hasil dari penggabungan metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk menyatukan database yang digunakan secara berdampingan yang berfungsi memperkuat data satu sama lain.

Tujuan penelitian metode campuran berisi informasi mengenai unsur-unsur penelitian kuantitatif dan kualitaif dan alasan/ rasionalisasi untuk mencampur dua unsur masalah penelitian. (Creswell, 2012 : 181)

Metode campuran pada penelitian ini berguna untuk mengungkap data yang dapat dianalisis bertahap secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitaif melibatkan metode eksperimental untuk menguji keampuhan media


(25)

41

pengembagannya, sedangkan analisis kualitatif berisi data deskriptif untuk menghimpun dan mengevaluasi penelitian.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, srategi yang digunakan dalam metode penelitian campuran ini adalah strategi sekuensial yang bersifat eksploratoriss atau lebih dikenal dengan strategi eksploratoris sekuensial.

Strategi eksplontoris sekuensial ini melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap pertama, yang kemudian diikuti oleh pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil-hasil tahap pertama. Pada level yang paling dasar, tujuan dari strategi ini adalah menggunakan data dan hasil-hasil kualitatif untuk membantu menafsirkan penemuan-penemuan kualitatif (Creswell, 2012 : 317)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian melibatkan 3 SLB di kota Cimahi yang diprioritaskan terhadap siswa tunarungu tingkat dasar, untuk lebih jelasnya lagi lokasi penelitian dipaparkan dalam tabel berikut ini :


(26)

42

Tabel. 3.1

Lokasi dan Subjek Penelitian Untuk Studi Pendahuluan

No. Lokasi Penelitian Ket

Nama Instansi

Nama

Siswa Usia

Jenis Kelamin

1 SLB BC Yatira

AR 9 Thn Laki-Laki Tunarungu Sedang YM 10 Thn Perempuan Tunarungu Sedang BD 9 Thn Laki-Laki Tunarungu Ringan KL 11 Thn Laki-Laki Tunarungu Sedang

2 SLB BC Aras

MI 10 Thn Laki-Laki Tunarungu Berat LN 10 Thn Perempuan Tunarungu Berat SL 9 Thn Laki-Laki Tunarungu Sedang FA 9 Thn Perempuan Tunarungu Ringan

3 SLB BC Nurani

JA 8 Thn Laki-Laki Tunarungu Berat RD 10 Thn Laki-Laki Tunarungu Berat TS 9 Thn Perempuan Tunarungu Sedang IM 9 Thn Perempuan Tunarungu Sedang Jumlah : 12 Orang subjek penelitian Tabel. 3.2

Lokasi dan Subjek Penelitian Untuk Studi Pendahuluan

No. Lokasi Penelitian Ket

Nama Instansi

Nama

Siswa Usia

Jenis Kelamin

1 SLB N Citereup

SB 7 Thn Perempuan Tunarungu Sedang NV 7 Thn Laki-Laki Tunarungu Sedang 2 SLB Pambudi

Dharma 2

DK 7 Thn Laki-Laki Tunarungu Ringan RH 8 Thn Laki-Laki Tunarungu Sedang

3 SLB Hanjuang Jaya

NR 8 Thn Perempuan Tunarungu Sedang AY 8 Thn Perempuan Tunarungu Ringan Jumlah : 6 Orang subjek penelitian


(27)

43

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian pengembangan media kartu gambar dilakukan melalui lima tahapan sebagai berikut:

Bagan 3.1.

Prosedur pelaksanaan Penelitian

TAHAPAN KEGIATAN HASIL

Studi Pendahuluan (Penguasaan kosakata)

Survei Lapangan (Observasi , wawancara)

Deskripsi umum mengenai penguasaan kosakata siswa tunarungu

tingkatdasar dan media pembelajaran yangdigunakan guru

Studi Literatur Kajian Teori Terhadap Konsep Media Berdasarkan Literatur

Konseptual Media Kartu Gambar

Pengembangan Media Kartu Gambar

FGD

Rancangan Media

Hasil Akhir Media Kartu Gambar yang Dikembangkan Pengembangan

Media Kartu Gambar

Validasi Revisi

Uji Efektivitas Pre Test-Post Test Media yang efektip Untuk meningkatkan penguasan kosakata


(28)

44

Berdasarkan bagan prosedural penelitian di atas, maka untuk memahami bagan tersebut peneliti menguraikan pemaparannya seperti di bawah ini

1. Studi pendahuluan

Studi pendahuluan berupa pengumpuan data (Research and Information collecting)mengenai penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar dan penggunaan media yang digunakan guru. Hal yang dilakukan adalah melakukan observasi dan wawancara yang menghasilkan deskripsi umum, (format observasi dan wawancara terlampir)

2. Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahapan peneliti untuk mengkaji teori mengenai media pembelajaran yang menghasilkan konseptual media kartu gambar yang relevan untuk menunjang penelitian

3. Pengembangan Media Kartu Gambar

Pengembangan media kartu gambar dilakukan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertujuan untuk memperoleh kelayakan pada rancangan media baik secara konseptual maupun praktis. (Format FGD terlampir)

Proses FGD melibatkan tim Praktisi lapangan yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu :

4. Revisi

Revisi pada tahapan ini dilakukan sebagai tahapan untuk mencapai penyempurnaan pada rancangan media awal melalui validasi yang akan mengahasilkan hasil akhir dari media kartu gambar isyarat .

Nama Intansi Jabatan

R R, M.Pd SLB Guru Kelas Spesialisasi B

A S SLB Guru Kelas Spesialisasi B


(29)

45

5. Uji Efektivitas

Uji efektivitas dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan model one group pretest-posttest design. Hasil data yang dihasilkan menjadi referensi mengenai keterujian media yang efektif untuk menignkatkan penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar dan direkomendasikan sebagai media pembelajaran di SLB-SLB.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan pertanyaan penelitian, meliputi :

1. Penguasaan Kosakata Siswa Tunarungu Tingkat Dasar

Dalam proses pengumpulan data penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar, peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara.

Observasi yang dilakukan bersifat partisipatoris difokuskan terhadap siswa, sedangkan wawancara difokuskan terhadap guru, dimana guru merupakan sumber data yang dapat memberikan data yang akurat mengenai kondisi penguasaan kosakata siswa. (Format observasi dan wawancara terlampir)

2. Konseptual Media Kartu Gambar

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui konseptual media kartu yang dilakukan peneliti adalah melalui studi dokumentasi. Studi dokumentasi yang dimaksudkan bersumber dari buku literatur yang dikombinasikan dengan dasar pemikiran dari hasil catatan lapanngan berupa catatan hasil observasi dan wawancara, sehingga peneliti mengkaji teori berdasarkan literatur dan mengkaji hasil catatan lapangan untuk mendapatkan konsep media yang sesuai untuk meningkatkan kosakata


(30)

46

3. Rancangan Media Kartu Gambar Tahap Awal

Sama halnya dengan konseptual media, rancangan kartu gambar tahap awal inipun berdasarkan teknik pengumpulan data dari studi dokumentasi dan angket.

Agar didapat sinkronisasi, rancangan media tahap awal didasari oleh hasil studi dokumentasi, berupa hasil studi literatur dan hasil catatan lapangan (observasi dan wawancara) serta angket berupa format analisis melalui FGD dari para ahli. (Format FGD Terlampir)

4. Media Akhir Kartu Gambar

Untuk menyelesaikan proses pembuatan media kartu gambar, teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi berupa catatan hasil FGD, berdasarkan catatan hasil FGD tersebut, peneliti dapat melakukan revisi media, yang validitasnya teruji sehingga menciptakan media akhir kartu gambar yang diharapkan.

5. Efektivitas Pengembangan Media

Teknik pengumpulan data untuk mengetahui efektivitas dari media yang dikembangkan peneliti adalah teknik pengumpulan data melalui tes. Tes yang digunakan tergolong pada tes hasil belajar (achievement test)bersifat formatif, karena tes dalam penelitian ini berupaya untuk mengukur tingkat penguasaan kosakata siswa, tes inipun termasuk pada tes buatan guru. Peneliti menyebut tes pada penelitian ini sebagai “Tes Penguasaan Kosakata”, yang mana hsil dari tes ini adalah untuk mengetahui efektivitas media berdasarkan tingkat penguasaan kosakata siswa tunarungu yang menjadi subjek penelitian.


(31)

47

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini disesuaikan dengan pertanyaan penelitian, seperti di bawah ini:

1. Penguasaan Kosakata Siswa Tunarungu Tingkat Dasar

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data observasi dan wawancara yang tersedia, baik data primer maupun data sekunder. Proses analisis data yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : a) Reduksi Data.

Data yang diperoleh dariobservasi danwawancara direduksi (diambil yang pentingnya saja), kemudian dilakukan pengkodean dengan menggunakan analisis konten, dan diorganisasi sedemikian rupa dengan menggunakan analisis domain berdasarkan kategori-kategori yang ditemukan. Kemudian dilakukan analisis komparatif dengan melakukan crosscheck atau cek silang di antara kedua data tersebut. Setiap sumber data di crosscheck dengan sumber data lainnya. Dengan demikian, validitas data yang ada dapat dipertanggung jawabkan.

b) Penyajian Data.

Berupa sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

c) Menarik kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan dan verifikasi dilakukan selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni sebagai validitas dari data itu sendiri.

Hasil dari ke tiga tahapan tersebut akan dilanjutkan dengan tahapan triangulasi data dalam bentuk tabel.


(32)

48

2. Konseptual Media Kartu Gambar

Teknik analisis data untuk mengetahui konseptual media kartu yang dilakukan peneliti sama halnya dengan teknik analisis data untuk mengetahui kosakata siswa tunarungu, yaitu dengan mereduksi data, display data , dan verifikasi data, serta dihimpun melalui teknik triangulasi data, baik secara teoritis maupun berdasarkan catatan lapangan.

3. Rancangan Media Kartu Gambar Tahap Awal

Sama halnya dengan konseptual media, rancangan kartu gambar tahap awal inipun teknik pengumpulan datanya melalui tiga tahap, yaitu reduksi, display dan verifikasi data serta dihimpun dengna teknik triangulasi data sesuai hasil studi literatur, catatan lapangan dan format angket FGD.

4. Media Akhir Kartu Gambar

Untuk menyelesaikan proses pembuatan media kartu gambar, teknik analisis datanya melalui reduksi, display dan verifikasi data yang dihimpun melalui teknik triangulasi data hasil studi dokumentasi berupa catatan hasil revisi.

a) Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sugiyono, 2006:135) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Penelitian ini memilih validitas menggunakan teknik penilaian ahli (judgement / justifikasi) dimana penilaian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan instrumentyang telah disusun peneliti, data yang diperoleh dari penilaian tim ahli dinilai validitasnya menggunakan rumus sebagai berikut:


(33)

49

∑ x100% Ket :

∑ : Jumlah cocok

∑ : Jumlah penilaian tim ahli P : Presentase

b) Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kelayakan sebuah instrument sehingga menghasilkan data yang dapat dipercaya, dalam penelitian ini reliabilitas merujuk pada kelayakan intrumen untuk mengukur kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu, halinibertujuanuntukmengetahuireliabilitas instrument. Ujicoba instrument ditujukan terhadap subjek dengan kemampuan yang hamper sama dengan subjek penelitian sehingga subjek yang digunakan adalah siswa tunarungu dengan kemampuan penguasaan kosakata yang tidak jauh berbeda namun diluar dari subjek penelitian .

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas internal. Metode yang digunakan adalah metode belahdua (Split Half Method) ganjil genap dengan cara menghitung korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑


(34)

50

Keterangan :

rb= Koefisienkorelasi n = JumlahSiswa

X= Jumlah skor butir ganjil untuk setiap subjek Y= Jumlahskorbutirganjiluntuksetiapsubjek

Perhitungan tes secara keseluruhan menggunakan rumus Spearmen- Brown dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r = Koefisien internal seluruh item

rb = Korelasi product moment antar belahan

Tingkat reabilitas data dianalisis dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria Interpretasi

0.00 – 0.20 Sangatrendah

0.21 – 0.40 Rendah

0.41 – 0.60 Cukup

0.61 – 0.80 Tinggi

0.81 – 1.00 SangatTinggi

Tabel di atas menunjukkan tingkat reabilitas sebuah instrument sebagai alat pengumpul data, sehingga instrumen tersebut layak digunakan dalam sebuah penelitian

5. Efektivitas Pengembangan Media

Analisis data untuk mengetahui efektivitas dari media yang dikembangkan peneliti adalah dengan menggunakan desain randomize one group pre test post test yaitu eksperimen yang dilakukan pada suatu kelompok saja tanpa kelompok pembanding, dimulai dengan pengukuran


(35)

51

lalu dilanjutkan dengan proses perlakuan untuk jangka waktu tertentu kemudian dilakukan pengukuran akhir. Hasil akhir dari data analisis ini untuk melihat pengaruh atau efektifitas eksperimental berupa efektifitas media pengembangan kartu gambar isyarat untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu yang menjadi subjek penelitian ini.Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(Creswell, 2012 : 242) Keterangan :

O1 : tes awal (pre test) sebelum subjek mendapat perlakuan X : perlakuan (treatment)

O2 : tes akhir (post test) setelah subjek mendapat perlakuan

Berdasarkan desain penelitian tersebut, maka langkah-langkah penelitian ini ditetapkan, sebagai berikut :

a) memilih dan menentukan subjek untuk kelompok eksperimen b) melaksanakan pretest tanpa menggunakan pengembangan media

kartu gambar isyarat

c) melaksanakan treatment atau perlakuan pada siswa tunarungu menggunakan pengembangan media kartu gambar isyarat

d) melaksanakan posttest untuk menemukan efektivitas dari media yang dikembangkan


(36)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan

Kesimpulan secara umum dari keseluruhan proses penelitian, peneliti berpendapat bahwa penelitian ini telah mencapai tujuannya, yakni menciptakan media kartu gambar isyarat untuk meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar di SLB Kota Cimahi. Secara lebih spesifik, penelitian ini memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut ini: Pertama, berdasarkan studi awal mengenai kemampuan kosakata siswa tunaurngu tingkat dasar masih tergolong rendah, kosakata yang didapatkan siswa umumnya berasal dari bahasa ibu dan bahasa yang berkembang di lingkungan siswa tunarungu. Implikasi yang didapatkan dari rendahnya kemampuan kosakata tunarungu tingkat dasar mempengaruhi kehidupan siswa baik secara reseptif maupun ekspresif, seperti prestasi belajar serta keterampilan berbahasa, interaksi dan komunikasi yang cenderung rendah. Salah satu hal yang memlatar belakangi fenomena tersebut adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang sesuai digunakan guru.

Kedua, media yang efektif digunakan guru untuk meningkatkan kosakata adalah media gambar diam berupa kartu gambar, media ini biasa digunakan untuk siswa tunarungu diberbagai jenjang, karena gambar dapat merepresentasikan hal yang abstrak bagi siswa, berpijak berdasarkan hal tersebut maka, meda yang dibutuhkan siswa tunarungu berupa media gambar diam yang memuat gambar secara real, namun dibutuhkan penegasan dari pola kartu sehingga penguasaan kosakata siswa bertambah dengan mempertimbangkna criteria pembuatan media yang baik, seperti bentuk, ukuran, warna, dll.

Ketiga, pengembangan media pembelajaran yang diciptakan peneliti berorientasi keada pengembangan media kartu gambar isyarat yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tunarungu dalam upaya meningkatkan kemampuan kosakatanya. Pola gambar isyarat yang terdapat pada kartu


(37)

87

bertujuan untuk meningkatkan kosakata siswa sehingga mengurangi verbalisme, dengan adanya pola tersebut dapat memperkaya kosakata yang bermakna bagi siswa tunarungu. Tampilan konvensional disertai dengan pola permainan dalam pembelajarannya diprioritaskan untuk mencitrakan pola belajar yang menyenangkan dimana hal ini dapat mempengaruhi psikologis positif pada kegiatan belajar.

Keempat, secara konseptual dan konstektual pengembangan media ini dapat diterima dengan perubahan kea rah penyempurnaan dengan memperhatikan pertimbangan produksi, pertimbangan peserta didik, pertimbangan isi (kurikulum) dan pertimbangan guru, sehingga secara konten media ini representatif dijadikan media pembelajaran khusus untuk siswa tunarungu dan memiliki kekuatan isi ang berhubungan dengan kurikulum , sehingga tidak keluar dari aspek-aspek pembelajaran yang dibutuhkan.

Kelima, melalui uji efektivitas pengembangan media didapatkan fakta bahwa pengembangan kartu gambar isyarat ini berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini, hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor pre tes dan post test yang secara keseluruhan ada dikisaran 10-17 dengan selisih peningkatan sebesar 7 point.

Adapun kelebihan media pengembangan dalam penelitian ini adalah mampu meningkatkan penguasaan kosakata, minat siswa sehingga berpartisipasi aktif dalam pembelajaran kosakata, membangun atmosfir pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membuat siswa merasa nyaman sehingga siswa mampu mengekplorasi diri dalam belajar, sedangkan kelemahan dari media ini adalah belum mampu meningkatkan kemampuan siswa secara progresif yang dilatarbelakangi oleh kepentingan dari waktu penelitian, sehingga kondusifitas dari peneliti selanjutnya dibutuhkan, selain itu penyempurnaan dari media diperlukan untuk menunjang penelitian yang lebih baik.


(38)

88

B.Rekomendasi

Penggunaan media merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran setiap siswa karena berperan pula sebagai pembantu keberhasilan, pencapaian materi belajar dan pengajaran. Dalam penelitian ini pengembangan media kartu gambar isyarat merupakan alternatif yang dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu, dengan adanya media ini pembelajaranpun menjadi hal yang menyenangkan, berdasarkan penelitian di lapangan, rekomendasi yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagi Pihak Sekolah dan Guru

Mengacu pada keberhasilan penelitian, pengembangan media kartu gambar isyarat ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah, karena dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pelajaran, melatih kosakata untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa tunarungu.

Guru dapat termotivasi untuk mengadakan inovasi-inovasi pembelajaran menggunakan media ini dengan pola-pola permainan yang beragam

2. Bagi Orang Tua

Pengembangan media kartu gambar isyarat dapat menjadi acuan untuk menimbulkan dan memotivasi minat belajar anak dalam meningkatkan kosakata di rumah, dengan bimbingan yang baik membawa arahan dan kontribusi positif serta progresif bagi perkembangan siswa

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan media kartu gambar isyarat, dengan ragam yang berbeda dan kemampuan kosakata siswa tunarungu, sehingga penelitian selanjutnya merupakan penyempurnaan dari penelitian-penelitian yang sudah ada.


(39)

DAFTAR PUSTAKA Adi. (2010). Metode Kuantitatif. . [Online] tersedia

:http://baseadi.blogspot.com/2010/06/metode-kuantitatif.html?m=1

Adung. (2013). Pengertian Desain. [Online] tersedia :http://www.indoartedu.com/pengertian-desain/

Afhie. (2011). Pengertian Pengembangan Media Pendidikan Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran. [Online] tersedia : http://afhie-cirebon.blogspot.com/2011/12/pengertian-pengembangan-media.html

Ahira, A. (2013). Pengertian kartu gambar. [Online] tersedia : http://www.anneahira.com/pengertian-kartu-gambar.html

Arsyad, A. (2007). MediaPembelajaran.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada Arikunto, S.(2006).Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara Arikunto, S. (2010).Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Aprilia, I.D. (2010). Model Bimbingan Konseling Untuk Mengembangkan Kemandirian Remaja Tunarungu Di SLB-B Bandung. Disertasi. Bandung : Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tidak Diterbitkan.

Apipah. (2012). Pengertian Penelitian Kualitatif. [Online] tersedia

:http://www.diaryapipah.com/2012/05/pengertian-penelitian-kualitatif.html?m=1

Budiawan, A. (2009). StrategiPembelajaranAnakBerkebutuhanKhusus. Bandung :BalaiPelatihan Guru SLB DinasProvinsiJawa Barat.

Bunawan, L & Yuwati, C.S. (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta : Yayasan Santi Rama

Burhanudin, A. (2013). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. [Online] tersedia : http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif

Creswell, J.W. (2009). Resesarch Design Qualitative, Quantitative & Mixed Methods Approaches (Third Edition). California : Sage Publication


(40)

Delphie, B. (2009). Bimbingan Perilaku Adaptif. Sleman : PT. Intan Sejati Klaten KTSP.

Hasan. (2011). Pengertian Kosakata .[Online] tersedia : http://hasan2u.blogspot.com/2011/03/pegertian-kosakata.html

Keraf, G. (1991). Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasatya.

Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008

Mega, R. (2013) Karakteristik Perkembangan Anak.[Online] tersedia :

http://rezamega1911.blogspot.com/2013/02/karakteristik-perkembangan-anak_6.html

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kuliatatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Nugroho, S. (2012). Klasifikasi Aanak Berkelainan Fisik .[Online] tersedia :

http://setyonug.blogspot.com/2012/03/klasifikasi-anak-berkelainan-fisik.html

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta :Depdiknas

Rohani, M. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sadiman, S.A. et al (2003) . Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sadja’ah, E. (2003). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran

Dalam Keluarga. Bandung : San Grafika

Saputra, I.H. (2013). Pengertian Data Kuantitatif dan Kualitatif .[Online] tersedia

:

http://www.plengdut.com/2013/08/pengertian-data-kuantitatif-dan-kualitatif/html?m=1.

Somad P. & Hernawati T. (1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.


(41)

Sugiyono. (2009) MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Susetyo, B. (2012). Statiska Untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan Desan SPSS dan Ms.Office Excel. Bandung : PT. Refika Aditama

Tarigan, H.G. (1987). Menulis sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Wardani I.G.A.K,.Hernawati T, Astati. (2004).

PengantarPendidikanLuarBiasa.Jakarta :PusatPenerbitanUniversitas Terbuka

Widisudharta Metode Penelitian. :

http://wisdisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html.

Wiki. Flascard [Online] tersedia :http://en.wikipedia.org/wiki/Flashcard pimsleur flashcard


(1)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan

Kesimpulan secara umum dari keseluruhan proses penelitian, peneliti berpendapat bahwa penelitian ini telah mencapai tujuannya, yakni menciptakan media kartu gambar isyarat untuk meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar di SLB Kota Cimahi. Secara lebih spesifik, penelitian ini memperoleh kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut ini: Pertama, berdasarkan studi awal mengenai kemampuan kosakata siswa tunaurngu tingkat dasar masih tergolong rendah, kosakata yang didapatkan siswa umumnya berasal dari bahasa ibu dan bahasa yang berkembang di lingkungan siswa tunarungu. Implikasi yang didapatkan dari rendahnya kemampuan kosakata tunarungu tingkat dasar mempengaruhi kehidupan siswa baik secara reseptif maupun ekspresif, seperti prestasi belajar serta keterampilan berbahasa, interaksi dan komunikasi yang cenderung rendah. Salah satu hal yang memlatar belakangi fenomena tersebut adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang sesuai digunakan guru.

Kedua, media yang efektif digunakan guru untuk meningkatkan kosakata adalah media gambar diam berupa kartu gambar, media ini biasa digunakan untuk siswa tunarungu diberbagai jenjang, karena gambar dapat merepresentasikan hal yang abstrak bagi siswa, berpijak berdasarkan hal tersebut maka, meda yang dibutuhkan siswa tunarungu berupa media gambar diam yang memuat gambar secara real, namun dibutuhkan penegasan dari pola kartu sehingga penguasaan kosakata siswa bertambah dengan mempertimbangkna criteria pembuatan media yang baik, seperti bentuk, ukuran, warna, dll.

Ketiga, pengembangan media pembelajaran yang diciptakan peneliti berorientasi keada pengembangan media kartu gambar isyarat yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa tunarungu dalam upaya meningkatkan kemampuan kosakatanya. Pola gambar isyarat yang terdapat pada kartu


(2)

87

bertujuan untuk meningkatkan kosakata siswa sehingga mengurangi verbalisme, dengan adanya pola tersebut dapat memperkaya kosakata yang bermakna bagi siswa tunarungu. Tampilan konvensional disertai dengan pola permainan dalam pembelajarannya diprioritaskan untuk mencitrakan pola belajar yang menyenangkan dimana hal ini dapat mempengaruhi psikologis positif pada kegiatan belajar.

Keempat, secara konseptual dan konstektual pengembangan media ini dapat diterima dengan perubahan kea rah penyempurnaan dengan memperhatikan pertimbangan produksi, pertimbangan peserta didik, pertimbangan isi (kurikulum) dan pertimbangan guru, sehingga secara konten media ini representatif dijadikan media pembelajaran khusus untuk siswa tunarungu dan memiliki kekuatan isi ang berhubungan dengan kurikulum , sehingga tidak keluar dari aspek-aspek pembelajaran yang dibutuhkan.

Kelima, melalui uji efektivitas pengembangan media didapatkan fakta bahwa pengembangan kartu gambar isyarat ini berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu tingkat dasar yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini, hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor pre tes dan post test yang secara keseluruhan ada dikisaran 10-17 dengan selisih peningkatan sebesar 7 point.

Adapun kelebihan media pengembangan dalam penelitian ini adalah mampu meningkatkan penguasaan kosakata, minat siswa sehingga berpartisipasi aktif dalam pembelajaran kosakata, membangun atmosfir pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membuat siswa merasa nyaman sehingga siswa mampu mengekplorasi diri dalam belajar, sedangkan kelemahan dari media ini adalah belum mampu meningkatkan kemampuan siswa secara progresif yang dilatarbelakangi oleh kepentingan dari waktu penelitian, sehingga kondusifitas dari peneliti selanjutnya dibutuhkan, selain itu penyempurnaan dari media diperlukan untuk menunjang penelitian yang lebih baik.


(3)

88

B.Rekomendasi

Penggunaan media merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran setiap siswa karena berperan pula sebagai pembantu keberhasilan, pencapaian materi belajar dan pengajaran. Dalam penelitian ini pengembangan media kartu gambar isyarat merupakan alternatif yang dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata siswa tunarungu, dengan adanya media ini pembelajaranpun menjadi hal yang menyenangkan, berdasarkan penelitian di lapangan, rekomendasi yang diajukan dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagi Pihak Sekolah dan Guru

Mengacu pada keberhasilan penelitian, pengembangan media kartu gambar isyarat ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah, karena dimanfaatkan untuk menyampaikan materi pelajaran, melatih kosakata untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa tunarungu.

Guru dapat termotivasi untuk mengadakan inovasi-inovasi pembelajaran menggunakan media ini dengan pola-pola permainan yang beragam

2. Bagi Orang Tua

Pengembangan media kartu gambar isyarat dapat menjadi acuan untuk menimbulkan dan memotivasi minat belajar anak dalam meningkatkan kosakata di rumah, dengan bimbingan yang baik membawa arahan dan kontribusi positif serta progresif bagi perkembangan siswa

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan media kartu gambar isyarat, dengan ragam yang berbeda dan kemampuan kosakata siswa tunarungu, sehingga penelitian selanjutnya merupakan penyempurnaan dari penelitian-penelitian yang sudah ada.


(4)

DAFTAR PUSTAKA Adi. (2010). Metode Kuantitatif. . [Online] tersedia

:http://baseadi.blogspot.com/2010/06/metode-kuantitatif.html?m=1 Adung. (2013). Pengertian Desain. [Online] tersedia

:http://www.indoartedu.com/pengertian-desain/

Afhie. (2011). Pengertian Pengembangan Media Pendidikan Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran. [Online] tersedia : http://afhie-cirebon.blogspot.com/2011/12/pengertian-pengembangan-media.html

Ahira, A. (2013). Pengertian kartu gambar. [Online] tersedia : http://www.anneahira.com/pengertian-kartu-gambar.html

Arsyad, A. (2007). MediaPembelajaran.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada Arikunto, S.(2006).Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara Arikunto, S. (2010).Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Aprilia, I.D. (2010). Model Bimbingan Konseling Untuk Mengembangkan Kemandirian Remaja Tunarungu Di SLB-B Bandung. Disertasi. Bandung : Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tidak Diterbitkan.

Apipah. (2012). Pengertian Penelitian Kualitatif. [Online] tersedia

:

http://www.diaryapipah.com/2012/05/pengertian-penelitian-kualitatif.html?m=1

Budiawan, A. (2009). StrategiPembelajaranAnakBerkebutuhanKhusus. Bandung :BalaiPelatihan Guru SLB DinasProvinsiJawa Barat.

Bunawan, L & Yuwati, C.S. (2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta : Yayasan Santi Rama

Burhanudin, A. (2013). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. [Online] tersedia : http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif

Creswell, J.W. (2009). Resesarch Design Qualitative, Quantitative & Mixed Methods Approaches (Third Edition). California : Sage Publication Thousand Oaks.


(5)

Delphie, B. (2009). Bimbingan Perilaku Adaptif. Sleman : PT. Intan Sejati Klaten KTSP.

Hasan. (2011). Pengertian Kosakata .[Online] tersedia : http://hasan2u.blogspot.com/2011/03/pegertian-kosakata.html

Keraf, G. (1991). Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasatya.

Kamus Sistem Isyarat Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta 2008

Mega, R. (2013) Karakteristik Perkembangan Anak.[Online] tersedia : http://rezamega1911.blogspot.com/2013/02/karakteristik-perkembangan-anak_6.html

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kuliatatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Nugroho, S. (2012). Klasifikasi Aanak Berkelainan Fisik .[Online] tersedia :

http://setyonug.blogspot.com/2012/03/klasifikasi-anak-berkelainan-fisik.html

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta :Depdiknas

Rohani, M. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Sadiman, S.A. et al (2003) . Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sadja’ah, E. (2003). Pendidikan Bahasa Bagi Anak Gangguan Pendengaran Dalam Keluarga. Bandung : San Grafika

Saputra, I.H. (2013). Pengertian Data Kuantitatif dan Kualitatif .[Online] tersedia : http://www.plengdut.com/2013/08/pengertian-data-kuantitatif-dan-kualitatif/html?m=1.

Somad P. & Hernawati T. (1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.


(6)

Sugiyono. (2009) MetodePenelitianPendidikanPendekatanKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Susetyo, B. (2012). Statiska Untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan Desan SPSS dan Ms.Office Excel. Bandung : PT. Refika Aditama

Tarigan, H.G. (1987). Menulis sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Wardani I.G.A.K,.Hernawati T, Astati. (2004).

PengantarPendidikanLuarBiasa.Jakarta :PusatPenerbitanUniversitas Terbuka

Widisudharta Metode Penelitian. : http://wisdisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html.

Wiki. Flascard [Online] tersedia :http://en.wikipedia.org/wiki/Flashcard pimsleur flashcard