PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I SDLB-B DI SLB TARBIYATUL MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG.
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I SDLB-B DI SLB
TARBIYATUL MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Khusus
oleh :
LELY KUSTIYANINGSIH NIM. 1004942
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
LELY KUSTIYANINGSIH
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I SDLB-B DI SLB TARBIYATUL
MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I,
Dr. Sunardi, M.Pd. NIP. 196002011987031002
Pembimbing II,
Drs. H. Maman Abdurahman. S, M.Pd. NIP. 195706131985031001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Khusus
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. Sunaryo, M.Pd. NIP. 19560722 198503 1 001
(3)
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I SDLB-B DI SLB
TARBIYATUL MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG
oleh :
LELY KUSTIYANINGSIH
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Lely Kustiyaningsih Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, dicopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(4)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATAPENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Sasaran Tindakan ... 4
C.Rumusan Masalah ... 4
D.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PENGGUNAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA PADA SISWA TUNARUNGU A.SiswaTunarungu ... 6
1. Definisi Siswa Tunarungu ... 6
2. Klasifikasi Siswa Tunarungu ... 7
3 Dampak Ketunarunguan ... 9
4 Pembelajaran Bagi Siswa Tunarungu ... 11
B.Media Kartu Kata ... 12
1. Konsep Dasar Pengertian Media Kartu Kata ... 12
2. Kegunaan Media Kartu Kata ... 14
3. Kelebihan Media Kartu Kata ... 15
4. Penggunaan Media Kartu Kata Dalam Pembelajaran ... 16
C.Konsep dasar kosakata ... 18
1. Pengertian Kosakata ... 18
2. Fungsi Kosakata ... 19
3. Jenis Kosakata ... 19
4. Penguasaan Kosakata Pada Siswa Tunarungu ... 21
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 25
E. Kerangka Berfikir... 27
F. Hipotesis Tindakan ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian (Rencana Tindakan ... 29
(5)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 29
C.Siklus Tindakan ... 30
D.Variabel Penelitian ... 32
E. Tekhnik Pengumpulan Data ... 33
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 34
G.Tekhnik Pengolahan Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 37
1. Asesmen ... 37
2. Siklus I ... 39
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ... 39
b. Pelaksanaa Tindakan Siklus I ... 41
c. Pengamatan Kegiatan Siklus I ... 43
d. Refleksi Penelitian Siklus I ... 44
3. Siklus II ... 45
a. Perencanaan Tindakan Siklus II ... 46
b. Pelaksanaa Tindakan Siklus II ... 47
c. Pengamatan Kegiatan Siklus II ... 49
d. Refleksi Penelitian Siklus II ... 50
4. Proses Belajar Mengajar ... 50
B.Pembahasan ... 52
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan ... 59
B.Rekomendasi ... 59 DAFTAR PUSTAKA
(6)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
2.1 Klasifikasi Tunarungu Menurut ISO ... 8
3.1 Daftar Nama Subyek Penelitian Tindakan Kelas ... 30
4.1 Hasil Observasi Tes Awal Pemahaman Kosakata ... 38
4.2 Hasil Tes peningkatan Kosakata Pada Siklus I ... 42
4.3 Hasil Tes Peningkatan Kosakata Pada Siklus II ... 48
4.4 Rekap Rata-rata Pencapaian Indikator Siklus I dan Siklus II ... 49
(7)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
2.1 Tangga Pengalaman Belajar ... 12 2.2 Kerangka Berfikir ... 28 3.1 Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 32
(8)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
Lampitan 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 Lampiran 4. Kriteria Penilaian Siklus I Pertemuan 1 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemun 2 Lampiran 6. Kriterian Penilaina Siklus I Pertemuan 2 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 3 Lampiran 8. Kriteria Penilaian Siklus I Pertemuan 3 Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 10.Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1 Lampiran 11.Kriteria Penilaian Siklus II Pertemuan 1 Lampiran 12.Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 Lampiran 13.Kriterian Penilaian Siklus II Pertemuan 2
Lampiran 14.Kisi-Kisi Penyusuna Silabus Penggunaan Media Kartu Kata dalam Peningkatan Kosakata Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I SDLB-B
Lampiran 15.Kisi-Kisi Soal Tes dan Lembar Kerja Siswa Penggunaan Media Kartu Kata dalam Meningkatkan Kosakata
Lampiran 16.Kisi-Kisi Kriteria Penilaian Tes Siklus I dan Siklus II Lampiran 17.Kisi-Kisi Instrumen Pengamatan Peningkatan Kosakata Lampiran 18.Lembar Penilaian Keterampilan Guru dalam KBM Lampiran 19.Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Lampiran 20.Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 21.Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Kepada Badan Kesbangpol Linmasda
Lampiran 22.Surat Rekomendasi Dari Bidang PLB untuk Melakukan Penelitian di
SLB Tarbiyatul Muta’alimin
Lampiran 23.Surat Keterangan Melakukan Penelitian dari SLB Tarbiyatul
(9)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran 24.Dokumentasi KBM Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I SDLB-B Lampiran 25.Riwayat Hidup
(10)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA
PADA SISWA TUNARUNGU KELAS I SDLB-B DI SLB TARBIYATUL
MUTA’ALIMIN KABUPATEN SUBANG.
Hasil pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang kosakata pada anak tunarungu Kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Subang sangat rendah. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi memecahkan masalah kosakata sebagaimana yang ditetapkan dalam KKM sebesar 70%. Terdapat beberapa faktor yang menghambat ketercapaian dalam penyampaian materi. Salah satunya adalah media pembelajaran yang kurang sesuai. Penggunaan metode, strategi, dan pendekatan yang relevan dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar serta kualitas pembelajaran maka digunakan salah satu media pembelajaran yang sesuai, yaitu penggunaan media kartu kata. Tujuan untuk mengetahui media kartu kata dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu dan untuk mengetahui penggunaan media kartu kata yang seperti apa yang dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes pemahaman siswa tentang kosakata. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara penyajian data, melakukan prediksi, dan membuat perbandingan antar siklus. Hasil penelitian pada siklus I nilai rata-rata prestasi siswa hasil pencapaian Indikator kemampuan menyebutkan nama-nama benda meningkat pada siklus 1 diperoleh persentase 60% kemudian meningkat pada siklus II sebesar 80%, dan indikator kemampuan menunjukkan nama-nama benda meningkat menjadi 55 % pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 85%, sedangkan pada indikator mengisyaratkan nama-nama benda pada siklus 1 menigkat menjadi 55% dan pada siklus II 80 %..Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kosakata dapat ditingkatkan melalui penggunaan media kartu kata pada siswa tunarungu SDLB-B Kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.Rekomendasi bagi para guru bahwa peningkatan kosakata dapat ditingkatkan melalui menggunaan media kartu kata.
(11)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siswa tunarungu merupakan salah satu anak yang dipandang dari dunia pendidikan luar biasa mengalami hambatan perkembangan berbahasa dan berbicara. Bicara dan bahasa merupakan media utama untuk mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan kemampuan mengartikulasikan kosakata untuk menyampaikan maksud. Kemampuan bicara sangat penting untuk berimajinasi, mengemukakan ide, atau berkomunikasi secara luas. “ Bicara pada dasarnya adalah proses menerima dan menyatakan atau proses pengindraan yang meliputi tahap menangkap bunyi sampai dengan mengartikan bunyi bahasa atau bicara orang lain yang dengan sengaja mengajak dan diajak bicara.” Wardani (2007, hlm. 10 )
Salah satu pembelajaran di sekolah luar biasa adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan bagian pembelajaran untuk tunarungu (SLB - B) yang meliputi pengajaran penggunaan bahasa, kaidah bahasa , kosakata, pemahaman dan sastra. Dalam kurikulum tahun 1994 (termasuk kurikulum tahun 2004 dan 2007/ KTSP) disebutkan bahwa tujuan akhir pengajaran Bahasa Indonesia di SLB-B adalah untuk memberikan pengalaman berbahasa kepada siswa secara langsung sehingga siswa dapat memproduksi kalimat dalam bahasa Indonesia serta memahami kata dan kalimat yang diproduksi orang lain. Adapun materi yang akan diajarkan kepada anak terdapat dalam Buku Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada standar kompetensi nomor tiga dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada tingkat dasar kelas kata adalah siswa mampu menirukan kata dan kalimat sederhana dan memahami bacaan sedangkan pada kompetensi dasarnya adalah siswa diharapkan dapat membaca beberapa kata sederhana. Seberat apapun kondisi kelainan pendengaran yang dihadapi anak tunarungu, tidak tertutup kemungkinan bagi mereka untuk dapat meningkatkan kemampuan kosakatanya, asalkan disertai dengan berbagai upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak, terutama dari pihak guru sebagai pasilitator dalam menyampaikan bahan ajar yang disampaikan supaya bisa diterima siswa dengan mudah dimengerti sesuai dengan
(12)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan sisiwa yang dimilikinya. Selain itu, berdasarkan tuntutan kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), semester I kelas I siswa seharusnya sudah mampu membaca kata dengan KKM 70 pada pembelajaran bahasa Indonesia (KTSP).
Penguasaan kosakata merupakan syarat mutlak dalam membangun kemampuan berkomunikasi, bicara dan bahasa yang merupakan media untuk mengadakan interaksi dengan lingkungannya tidak terjadi pada anak tunarungu, Bicara dan bahasa merupakan media untuk mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Pada anak tunarungu mengalami hambatan berbahasa dan bicara, mereka tidak memperoleh kesan bunyi atau suara dari luar sehingga mereka tidak terdorong untuk meniru bicara orang lain atau tidak mampu untuk mengucapkan kembali kata dan bunyi. “ Pada hakekatnya anak yang tunarungu sama halnya dengan anak yang lainnya tetapi hambatan tersebut dikarenakan dengan adanya ketidakmampuan dalam menangkap bunyi bahasa sehingga menunjukkan kesan kemampuan intelektual dibawah rata-rata yang mengakibatkan anak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas- tugasnya “Sadja’ah (2005, hlm. 15).
Berdasarkan pengalaman mengajar di SDLB-B kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin ditemukan bahwa perbendaharaan kata pada siswa tunarungu sangat kurang. Kemampuan siswa tunarungu SDLB-B kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin dalam menyelesaikan materi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan kosakata siswa masih rendah, diantaranya berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan belum terjangkau. Data terdahulu menunjukkan siswa tunarungu SDLB-B kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin hasil evaluasi sehari hari berada pada nilai rata-rata di bawah 50%, dan ketika siswa tersebut ditugaskan untuk menyebutkan, menunjukkan dan mengisyaratkan nama benda seperti penggaris, bola basket, bendera, komputer, pinsil, kulkas, kipas angin, tempat sampah, setrika, dan sepeda siswa tersebut selalu tidak bisa. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman siswa mengenai kosakata masih belum bisa menyebutkan nama benda seperti penggaris, bola basket, bendera, komputer, pinsil, kulkas, kipas angin, tempat sampah, setrika, dan sepeda. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang pernah dilakukan dengan menggunakan media kartu kata berkaitan dengan peningkatan kemampuan
(13)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kosakata siswa kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin jarang digunakan dan memiliki beberapa kelemahan, guru belum menemukan strategi atau metode yang tepat dan efektif dalam memberikan pemahaman, pendayagunaan sumber belum optimal karena masih terfokus pada penggunaan yang sangat sederhana. Keterbatasan media pembelajaran dan metode yang diterapkan oleh guru sering membuat siswa belum mampu mengoptimalkan kemampuan dalam hal peningkatan kemampuan kosakatanya.
Melihat kondisi nyata bahwa anak tunarungu memiliki keterbatasan dalam bahasa, maka dalam upaya mengoptimalkan potensinya melalui pendidikan di sekolahnya. Pembelajaran bahasa menjadi suatu bidang pengajaran yang sangat penting peranannya, karena pengajaran bahasa merupakan sarana untuk mengembangkan aspek-aspek lainnya dan merupakan modal utama bagi anak tunarungu dalam mempelajari dan mengembangkan bidang-bidang pengetahuan lainnya.
Mengatasi kondisi demikian dan mengingat penguasaan kosakata merupakan syarat mutlak dalam membangun kemampuan berkomunikasi maka diperlukan media pengajaran yang tepat yaitu dengan menggunakan alat bantu untuk memahami kosakata melalui media visual yaitu kartu kata. Kartu kata merupakan salah satu media yang bersifat visual dalam pengajaran artikulasi, sesuai dengan karakteristik siswa tunarungu karena mengingat siswa tunarungu lebih banyak mengandalkan penglihatannya dari pada pendengarannya, maka media ini dimungkinkan dapat diangkat sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa siswa tunarungu, khususnya dalam meningkatkan kosakata
Berdasarkan tuntutan kurikulum dan fakta dan pengalaman mengajar peniliti di atas maka mendorong peneliti untuk mencari solusinya dalam bentuk penelitian dengan judul “Penggunaan Media Kartu Kata dalam Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I SDLB-B di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang”.
B. Sasaran Tindakan
Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian adalah SLB Tarbiyatul Muta’alimin. Sekolah ini terletak di Jalan Raya Kamarung Nomor 56 Desa Kamarung Rt/Rw 37/10 Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang. Adapun subjek dalam penelitain ini adalah
(14)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa SDLB-B kelas I sebanyak dua orang siswa. Penelitian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran kosakata dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang ?
2. Penggunaan media kartu kata yang seperti apa yang dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang ?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian untuk mengetahui:
1) Penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran kosakata dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Tarbiatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
2) Untuk mengetahui penggunaan media kartu kata yang seperti apa yang dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa tunarungu kelas 1 SDLB-B di SLB Tarbiatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:
a. Manfaat Teoriti
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam penggunaan media kartu kata dalam meningkatkan kosakata pada siswa tunarungu SDLB-B kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
b. Manfaat Praktis
(a) Merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru yang profesional
(15)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(b) Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam meningkatkan pengetahuan dan penggunaaan media kartu kata dalam meningkatkan kosakata pada siswa tunarungu.
(c) Dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
(d) Meningkatkan motivasi siswa tunarungu dalam belajar.
(e) Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah sehingga diharapkan target pendidikan di sekolah tersebut dapat tercapai dengan baik
(f) Menumbuhkan inovasi-inovasi baru sehingga sedikit demi sedikit permasalahan pembelajaran dapat diatasi
(16)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian (Rencana Tindakan)
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Penggunaan metode penelitian tindakan kelas dipandang tepat oleh peneliti karena permasalahan yang diteliti berada pada ruang lingkup permasalahan proses belajar mengajar di dalam kelas. Metode penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas.
Mulyasa (2011:10) menyebutkan bahwa ”penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.” Proses Penelitian Tindakan Kelas merupakan serangkaian spiral atau siklus tindakan dan penelitian yang terdiri dari urutan perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect).
B. Seting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas dilakukan di SLB Tarbiyatul Muta’alaimin, jalan Raya Kamarung Nomor 56 Pagaden Subang. Waktu penelitian dilaksanakan pada pertengahan semester II tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara penulis dan teman sejawat (guru kelas, seorang guru).
Subjek penelitian ini adalah siswa SDLB-B kelas I di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang yang berjumlah dua orang siswa. Adapun nama-nama siswa yang akan dijadikan subyek penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
(17)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1.
Daftar Nama Subyek Penelitian Tindakan Kelas No Nama
Siswa Kelas Umur
Jenis Kelamin
Kondis iAnak
1. RN I 8 Tahun P Tidak dapat
mendengar (Tunarungu Sedang)
2. RD I 7 Tahun L Tidak dapat
mendengar (Tunarungu Sedang)
C. Siklus Tindakan
Siklus tindakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui beberapa siklus dengan memperhatikan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2011, hlm. 70). Siklus dalam rencana tindakan penelitian memiliki empat fase yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Secara rinci fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap perencanaan, disusun rencana tindakan berdasarkan permasalahan di lapangan, yaitu :
1) Menganalisis SK KD yang akan diajarkan kepada siswa.
2) Mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.
3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu dan media pembelajaran yang menunjang pembentukkan SK KD dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas,
4) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.
(18)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan kedua ini ialah melaksanakan tindakan dengan melakukan proses pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Media yang digunakan adalah kartu kata dalam meningkatkan kosakata.
c. Observasi (Observing)
Tahapan ini guru berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai pengamat (observer) sehingga observer dapat mengamati dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang terjadi ketika tindakan dilakukan. Dalam observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses data dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.
Tahap ini, pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan pedoman berupa format lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Untuk memperoleh data yang akurat dan obyektif dari sebuah observasi/pengamatan maka observasi/pengamatan dilakukan selain oleh peneliti juga melibatkan satu orang guru. Hasil observasi dan pengamatan berupa catatan-catatan tentang seluruh kegiatan proses belajar mengajar dari awal hingga akhir.
d. Refleksi (Reflecting)
Tahapan refleksi ini mendiskusikan hasil-hasil yang diperoleh melalui pengamatan tadi. Dengan kegiatan refleksi, dapat mengetahui penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan kosakata pada anak tunarungu. Selain itu diketahui juga kelemahan-kelemahan dari proses belajar mengajar yang dijadikan dasar untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
(19)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siklus penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1.
Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Mulyasa, 2011, hlm. 73)
D.Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009, hlm. 2). Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka terdapat macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjdi lima macam variabel. Sugiyono (2011, hlm. 39) menjelaskan bahwa dua dari lima macam variebal tersebut adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen atau disebut variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang akibat karena adanya variabel bebas.
Adapun variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini adalah penggunaan media kartu kata. Penggunaan media kartu kata
1. Rencana
2. Tindakan 4. Refleksi
1.Rencana
3. Observasi 4. Refleksi
3. Observasi
(20)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipandang lebih tepat karena merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru mengaitkan materi yang akan diajarkannya.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah meningkatkan kosakata. Yang dimaksud meningkatkan kosakata adalah salah satu aspek bahasa yang sangat penting keberadaannya
Secara operasional variabel terikat ini dibatasi dalam indikator sebagai berikut: 1. Menyebutkan nama-nama benda
2. Menunjukkan nama-nama benda 3. mengisyaratkan nama-nama benda
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti mencakup : 1. Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi dua hal :
a. Observasi proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tema meningkatkan kosakata.
b. Observasi aktivitas anak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tema meningkatkan kosakata.
2. Tes pemahaman siswa tentang media kartu kata
Jenis tes yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes perbuatan dengan prosedur proses. Bentuk tes yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, Demostrasi, dan pemberian tugas. Tes yang digunakan mengacu kepada indikator meningkatkan kosakata.
(21)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen diartikan sebagai alat bantu penelitian untuk melaksanakan metode pengumpulan data. Bentuk instrumen berupa tes untuk meningkatkan kosakata dan lembar pengamatan. Langkah dalam penyusunan instrumen penelitian adalah :
1) Membuat Silabus dan Rencana program pembelajaran (RPP), yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Kisi-kisi penyusunan silabus dan RPP diambil dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I SDLB-B.
2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk memperoleh data kemampuan siswa selama proses pembelajaran.
3) Membuat soal tes. Soal tes akan digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa setelah proses pembelajaran. Untuk menyusun soal tes dibuat kisi-kisi penyusunan soal tes dan lembar kerja siswa (LKS). Berikut adalah kisi-kisi soal tes dan lembar kerja siswa (LKS).
Mengolah hasil tes perbuatan mengacu pada kriteria penilaian. Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Penilaian = 100 Nilai
maksimum Skor
diperoleh yang
Skor
4) Menetapkan Kriteria Kemampuan Siswa
Untuk menentukan Kriteria Kemampuan Siswa dalam peningkatan kosakata harus melihat permsalahnan yang muncul di lapangan. Kompetensi dasar untuk mengetahui kosakata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dibuat berdasarakan kondisi subyek penelitian kelas I SDLB mengacu pada asesmen.
5) Kriteria Keberhasilan PTK
Kriteria Ketercapaian Tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sekurang-kurangnya peserta didik mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 atau lebih, hal ini dapat dilihat dari skor perolehan peserta didik pada saat mengerjakan soal-soal membaca pemahaman. Serta nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sekurang-kurangnya 70.
6) Membuat Format Lembar Pengamatan.
Format lembar pengamatan digunakan untuk mencatat hasil pengamatan keterampilan siswa, kerja sama siswa, kreativitas siswa, dan pemahaman siswa terhadap
(22)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep yang diberikan. Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan untuk membuat format lembar pengamatan. Kisi kisi terlampir
7) Membuat lembar penilaian guru dalam proses belajar mengajar.
Hal ini sangat penting sebagai kontrol untuk melihat kemajuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar melalui media kartu kata. Kisi-kisi untuk penilaian guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat lampiran.
8) Wawancara, digunakan untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data atau subjek penelitian secara langsung.
G.Teknik Pengolahan Data
Data yang terkumpul di analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis dilakukan mulai dari pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas seperti iklim kelas, suasana pembelajaran, cara mengajar dan interaksi pembelajaran. Kemudian analisis juga dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.
Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011, hlm. 147). Data diperoleh dari hasil tes peningkatan kosakata dan hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Adapun tahapan-tahapan dalam pengelohan data dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penyajian Data
Pada tahapan ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil tes peningkatan kosakata dan hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar di kelas ke dalam bentuk tabel. Data tersebut memberikan gambaran tentang seluruh hasil perolehan data dalam penelitian, dan akan memberikan informasi yang jelas untuk kegiatan pengolahan data selanjutnya.
(23)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data dalam bentuk tabel tersebut kemudian ditentukan kriteria nilai sebagai ukuran dalam memprediksi data hasil penelitian sebagai standar tingkat keberhasilan atau peningkatan variabel yang diteliti.
3. Membuat Perbandingan
Hasil prediksi dari tiap data, baik dari hasil tes peningkatan kosakata maupun hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar, kemudian dibandingkan dengan hasil dari perolehan data dari masing-masing siklus.
(24)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang peningkatan pemahaman kosakata melalui media kartu kata pada siswa tunarungu kelas I SDLB di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan pemahaman kosakata pada siswa
tunarungu kelas I SDLB-B di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang. Hasil pencapaian Indikator kemampuan menyebutkan nama-nama benda meningkat pada siklus 1 diperoleh persentase 60% kemudian meningkat pada siklus II sebesar 80%, dan Indikator kemampuan menunjukkan nama-nama benda meningkat menjadi 55 % pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 85%, sedangkan pada indikator mengisyaratkan nama-nama benda pada siklus 1 menigkat menjadi 55% dan pada siklus II 80 %.
2. Bentuk media karta kata berupa perpaduan gambar, kata dan warna dapat meningkatkan pemahaman kosakata pada anak tunarungu.
B.Rekomendasi
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang telah diungkapkan maka ada beberapa hal yang perlu peneliti sampaikan sebagai suatu rekomendasi dalam pembelajaran disekolah Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi
1. Kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai superpisor perlu mensosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk menggunakan media kartu sebagai salah satu media untuk meningkatkan kosakata
2. Para guru, bahwa peningkatan kosakata dapat ditingkatkan melalui penggunaan media kartu kata.
Peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan penelitian selanjutnya pada subjek yang berbeda
(25)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, D. dan Sugiarto, Moch.(2000). Pedoman Pengajaran Wicara untuk Anak Tunarungu. Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar Bagian Proyek Peningkatan Mutu Sekolah LuarBiasa.
Alwi, Hasan. dkk. (1999). Tata Bahasa Baku Basa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Badan Pembina Koordinasi Kegiatan Sosial. (2010. Pedoman Didaktik Bicara Bahasa untuk guru sekolah anak tunarungu. Jakarta : BPKKS
Bunawan, L. dan Yuwati, C. S.(2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta : Yayasan Santi Rama. Tidak diterbitkan
Elita dkk.(2009). Media. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Kemis dkk. (2011). Media Pembelajaran untuk Anak dengan Gangguan Pendengaran. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Muhammad Jamila. (2007). Panduan Pendidikan Khusus Anak dengan Ketunaan. Jakarta: Mizan Publika
Sadja’ah, E.( 2005). Gangguan Bicara -Bahasa. Bandung : San Grafika.
Santrock, J . W.( 2011). Masa Perkembangan Anak.Jakarta : Salemba Humanika.
Somad, P. (2008). Dampak Ketunarunguan terhadap Perkembangan Individu.[Online]. Tersedia : http : // permanarian somad. blogspot. com/. [11 Mei 2014].
Somad, P. dan Hernawati, T.( 1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta : DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI.
Tarigan, H.G. (2007). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung:Angkasa
Tarigan, H.G. (2007). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, H.G.( 2005). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa
Purwadarminta.(19920. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka
(26)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wardani, I. G. A. K, dkk.( 2007 ). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka
(1)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen diartikan sebagai alat bantu penelitian untuk melaksanakan metode pengumpulan data. Bentuk instrumen berupa tes untuk meningkatkan kosakata dan lembar pengamatan. Langkah dalam penyusunan instrumen penelitian adalah :
1) Membuat Silabus dan Rencana program pembelajaran (RPP), yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Kisi-kisi penyusunan silabus dan RPP diambil dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I SDLB-B.
2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk memperoleh data kemampuan siswa selama proses pembelajaran.
3) Membuat soal tes. Soal tes akan digunakan untuk memperoleh data kemampuan siswa setelah proses pembelajaran. Untuk menyusun soal tes dibuat kisi-kisi penyusunan soal tes dan lembar kerja siswa (LKS). Berikut adalah kisi-kisi soal tes dan lembar kerja siswa (LKS).
Mengolah hasil tes perbuatan mengacu pada kriteria penilaian. Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Penilaian = 100 Nilai
maksimum Skor
diperoleh yang
Skor
4) Menetapkan Kriteria Kemampuan Siswa
Untuk menentukan Kriteria Kemampuan Siswa dalam peningkatan kosakata harus melihat permsalahnan yang muncul di lapangan. Kompetensi dasar untuk mengetahui kosakata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dibuat berdasarakan kondisi subyek penelitian kelas I SDLB mengacu pada asesmen.
5) Kriteria Keberhasilan PTK
Kriteria Ketercapaian Tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Sekurang-kurangnya peserta didik mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 atau lebih, hal ini dapat dilihat dari skor perolehan peserta didik pada saat mengerjakan soal-soal membaca pemahaman. Serta nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sekurang-kurangnya 70.
6) Membuat Format Lembar Pengamatan.
Format lembar pengamatan digunakan untuk mencatat hasil pengamatan keterampilan siswa, kerja sama siswa, kreativitas siswa, dan pemahaman siswa terhadap
(2)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsep yang diberikan. Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan untuk membuat format lembar pengamatan. Kisi kisi terlampir
7) Membuat lembar penilaian guru dalam proses belajar mengajar.
Hal ini sangat penting sebagai kontrol untuk melihat kemajuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar melalui media kartu kata. Kisi-kisi untuk penilaian guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat lampiran.
8) Wawancara, digunakan untuk mengumpulkan data lisan dari sumber data atau subjek penelitian secara langsung.
G.Teknik Pengolahan Data
Data yang terkumpul di analisis sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis
dilakukan mulai dari pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas seperti iklim kelas, suasana pembelajaran, cara mengajar dan interaksi pembelajaran. Kemudian analisis juga dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.
Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011, hlm. 147). Data diperoleh dari hasil tes peningkatan kosakata dan hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar di kelas.
Adapun tahapan-tahapan dalam pengelohan data dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penyajian Data
Pada tahapan ini, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil tes peningkatan kosakata dan hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar di kelas ke dalam bentuk tabel. Data tersebut memberikan gambaran tentang seluruh hasil perolehan data dalam penelitian, dan akan memberikan informasi yang jelas untuk kegiatan pengolahan data selanjutnya.
(3)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data dalam bentuk tabel tersebut kemudian ditentukan kriteria nilai sebagai ukuran dalam memprediksi data hasil penelitian sebagai standar tingkat keberhasilan atau peningkatan variabel yang diteliti.
3. Membuat Perbandingan
Hasil prediksi dari tiap data, baik dari hasil tes peningkatan kosakata maupun hasil observasi aktivitas kegiatan belajar mengajar, kemudian dibandingkan dengan hasil dari perolehan data dari masing-masing siklus.
(4)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang peningkatan pemahaman kosakata melalui media kartu kata pada siswa tunarungu kelas I SDLB di SLB
Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan media kartu kata dapat meningkatkan pemahaman kosakata pada siswa tunarungu kelas I SDLB-B di SLB Tarbiyatul Muta’alimin Pagaden Kabupaten Subang. Hasil pencapaian Indikator kemampuan menyebutkan nama-nama benda meningkat pada siklus 1 diperoleh persentase 60% kemudian meningkat pada siklus II sebesar 80%, dan Indikator kemampuan menunjukkan nama-nama benda meningkat menjadi 55 % pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 85%, sedangkan pada indikator mengisyaratkan nama-nama benda pada siklus 1 menigkat menjadi 55% dan pada siklus II 80 %.
2. Bentuk media karta kata berupa perpaduan gambar, kata dan warna dapat meningkatkan pemahaman kosakata pada anak tunarungu.
B.Rekomendasi
Berdasarkan simpulan dan hasil penelitian yang telah diungkapkan maka ada beberapa hal yang perlu peneliti sampaikan sebagai suatu rekomendasi dalam pembelajaran disekolah Hasil penelitian ini merekomendasikan bagi
1. Kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai superpisor perlu mensosialisasikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk menggunakan media kartu sebagai salah satu media untuk meningkatkan kosakata
2. Para guru, bahwa peningkatan kosakata dapat ditingkatkan melalui penggunaan media kartu kata.
Peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dilakukan penelitian selanjutnya pada subjek yang berbeda
(5)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, D. dan Sugiarto, Moch.(2000). Pedoman Pengajaran Wicara untuk Anak Tunarungu. Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar Bagian Proyek Peningkatan Mutu Sekolah LuarBiasa.
Alwi, Hasan. dkk. (1999). Tata Bahasa Baku Basa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
Badan Pembina Koordinasi Kegiatan Sosial. (2010. Pedoman Didaktik Bicara Bahasa untuk guru sekolah anak tunarungu. Jakarta : BPKKS
Bunawan, L. dan Yuwati, C. S.(2000). Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta : Yayasan Santi Rama. Tidak diterbitkan
Elita dkk.(2009). Media. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Kemis dkk. (2011). Media Pembelajaran untuk Anak dengan Gangguan Pendengaran. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Muhammad Jamila. (2007). Panduan Pendidikan Khusus Anak dengan Ketunaan. Jakarta: Mizan Publika
Sadja’ah, E.( 2005). Gangguan Bicara -Bahasa. Bandung : San Grafika.
Santrock, J . W.( 2011). Masa Perkembangan Anak.Jakarta : Salemba Humanika.
Somad, P. (2008). Dampak Ketunarunguan terhadap Perkembangan Individu.[Online]. Tersedia : http : // permanarian somad. blogspot. com/. [11 Mei 2014].
Somad, P. dan Hernawati, T.( 1995). Ortopedagogik Anak Tunarungu. Jakarta : DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI.
Tarigan, H.G. (2007). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa
Tarigan, H.G. (2007). Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, H.G.( 2005). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa
Purwadarminta.(19920. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka
(6)
Lely Kustiyaningsih, 2014
Penggunaan Media Kartu Kata untuk Meningkatkan Kosakata pada Siswa Tunarungu Kelas I Sdlb-B Di Slb Tarbiyatul Muta’alimin Kabupaten Subang.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wardani, I. G. A. K, dkk.( 2007 ). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka