contoh ptk matematika sd

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi tersbut perlu menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Implementasi UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang mencakup 8 standar nasional pendidikan, yaitu : standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari SD untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Konsep-konsep dasar Matematika hendaknya dipahami siswa dengan baik. Seperti halnya pada aspek bilangan, hendaknya konsep pecahan dipahami dengan baik sebelum siswa dilibatkan dengan operasi aritmatika.

Realita yang ada, sering kita jumpai anak salah dalam membaca dan menulis pecahan. Jika membaca dan menulis saja salah, tentunya pemahaman tentang konsep pecahan menjadi lebih parah. Keadaan tersebut dapat terjadi karena beberapa factor, yang salah satunya adalah media pembelajaran atau tidak tersedianya alat peraga. Selama ini masih banyak dijumpai pembelajaran


(2)

Matematika yamh sifatnya verbal dan prosedural. Dalam pembelajaran Matematika siswa nampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan guru. Hal ini berdampak pada lemahnya siswa dalam memahami konsep-konsep dasar Matematika.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti melakukan studi pendahuluan di SDN Pejagan 03 kecamatan Kota Bangkalan, untuk mengamati berbagai kendala yang dihadapi murid kelas III semester 2 tahun pelajaran 2010/2011. Di akhir pembelajaran kepada 26 siswa diberikan tes formatif, yang terdiri dari 10 soal tentang pecahan sederhana yang dijawab benar diberi skor 10 sehingga skor maksimum 100. Hasil tes menunjukkan hanya 15 siswa yang mencapai skor 75%

ke atas menjawab benar, sedang 10 siswa lain masih melakukan kesalahan. Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa antara lain :

1. Kesalahan menuliskan lambing pecahan. 2. Kesalahan menuliskan nama pecahan.

3. Keslahan menentukan gambar dari bilangan pecahan.

Kesalahan ini terjadi karena dimungkinkan siswqa mengalami kesulitan dalam memahami konsep pecahan.

Materi pecahan merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dipelajar dan dikuasai oleh siswa. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar Matematika akan terlihat dari tercapainya target kurikulum yang telah ditentukan. Tercapainya target kurikulum bisa dilihat dari evaluasi yang diberikan kepada siswa. Apabila evaluasi bisa diselesaikan oleh siswa dengan baik, berarti target kurikulum tercapai. Dengan kata lain guru dikatakan berhasil bila pembelajaran yang diberikan bisa dikuasai siswa.

B. Rumusan Masalah

Melalui diskusi dengan teman sejawat dikeathui bahwa factor penyebab siswa kurang menguasai materi yang diajarkan adalah:

a. Siswa kurang termotivasi dalam belajar Matematika. b. Siswa belum mengerti tentang pecahan.

c. Guru tidak menggunakan alat peraga.

d. Kurangnya bimbingan dari guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, yang menjadi focus perbaikan adalah “Bagaimana cara meningkatkan pemahaman anak tentang konsep pecahan sederhana


(3)

secara aktif dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media/alat peraga dari benda konkret maupun gambar-gambar?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakn perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Disamping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412) pada program S 1 PGSD.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pecahan dan penyebab siswa melakukan kesalahan serta menerapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep nilai pecahan dengan menggunakan alat peraga.

Secara khusus penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui hambatan atau kendala dalam menyajikan materi pelajaran tentang konsep pecahan.

2. Mendapatkan suatu cara atau metode yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam suatau materi pembelajaran tentang konsep pecahan.

D. Manfaat Penelitian

Hasilnya diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan, khususnya bagi guru kelas III tentang suatu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep abstrak tentang pecahan melalui penggunaan benda konkret, sehingga bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatan mengajarnya sekaligus sebagai suatu pemberian pengalaman belajar yang dapat mendorong guru melakukan penelitian tindakan kelas di tempatnya pada kesempatan yang lain. Sementara itu, bagi siswa terutama subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya kebebasan dalam belajar secara aktif dan kreatif sesuai perkembangan berpikirnya.

Laporan ini disusun berdasarkan catatan yang dibuat ketika merancang kegiatan perbaikan, serta selama pelaksanaan, observasi, dan diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan dalam 2 siklus PTK untuk mata pelajaran Matematika. Berkenaan dengan itu, laporan ini memuat pendahuluan, perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, temuan atau hasil yang diperoleh, serta kesimpulan dan saran tindak lanjut.


(4)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Heinich, dkk.(1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium

yang secara harfiah berarti “perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Schramm (1977) menjelaskan bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media juga merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya (Briggs, 1977). Selain itu media merupakan saran komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).

Dari beberapa pengertian media di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam kaitannya dengan peranan media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa fungsi media pembelajaran sebagai berikut:

1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2. Sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

3. Selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar. 4. Untuk mempercepat proses belajar.

5. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 6. Dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.


(5)

3. Manfaat Media Pembelajaran

Selain fungsi-fungsi tersebut di atas, media pembelajaran ini juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:

1. Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.

2. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.

3. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. 4. memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

5. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya.

6. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing siswa.

7. Membangkitkan motivasi belajar siswa.

8. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.

9. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh siswa.

10.Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang. 11.Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran a. Media visual

Media visual dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Media visual yang diproyeksikan (projected visual)

Pada dasarnya media visual ini menggunakan alat proyeksi (projector) sehingga gambar atau tulisan tampak pada layer (screen). Media proyeksi ini bisa berbentuk media proyeksi diam, misalnya gambar diam (still pictures) dan media proyeksi gerak, misalnya gambar bergerak (motion pictures). Jenis alat proyeksi yang saat ini bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran diantaranya adalah OHP, slide projector, LCD, dan filmstrips.

2. Media visual tidak diproyeksikan (non projected visual) Jenis media visual tidak diproyeksikan, terdiri atas:


(6)

a. Gambar fotografik

Fotografik ini termasuk ke dalam gambar diam/mati, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. b. Grafis (graphic)

Merupakan media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran. Jenis media grafis yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah grafik, bagan, diagram, poster, kartun/karikatur, dan komik.

c. Media tiga dimensi

Media tiga dimensi dalam hal ini terdiri atas media realia dan model. Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa (direct experiences). Media model merupakan tiruan dari beberapa objek nyata. Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock-up dan diorama. Masing-masing jenis model tersebut ukurannya mungkin persis sama, mungkin juga lebih kecil atau lebih besar dengan objek sesungguhnya.

b. Media audio

Media audio adalah media yamg mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara, CD audio, dan program radio.

Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.

c. Media audiovisual

Sesuai dengan namanya, media merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Apabila menggunakan media ini akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada para siswa, selain itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru.


(7)

Contohnya program video/televise pendidikan, video/televise instruksional, program slide suara, dan program CD interaktif.

5. Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran perlu memperhatikan tujuan yang ingin dicapai, sifat dari bahan ajar, karakteristik sasaran belajar (siswa), dan kondisi tempat/ruangan. Yang menjadi pertimbangan antara lain: kesederhanaan, menarik perhatian, adanya penonjolan/penekanan (misalnya dengan warna), direncanakan dengan baik, serta memungkinkan siswa lebih aktif belajar.

Dalam melaksanakan tindakan perbaikan, penulis menggunakan media visual yang tidak diproyeksikan.

B. METODE MENGAJAR

1. Pengertian Metode Mengajar

Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu metode atau cara mengajara yang efektif. Penggunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa maupun interaksi antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar terutama berkaitan dengan perkembangan kemampuan siswa, diantaranya sebagai berikut:

1. Harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahusiswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.

2. Harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.

3. Harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah.

4. Harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji kebenaran sesuatu.

5. Harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan (inkuiri) terhadap sesuatu topic permasalahan.

6. Harus memungkinkan siswa untuk mampu menyimak. 7. Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.


(8)

8. Harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja sama.

9. Harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.

2. Fungsi Metode Mengajar

Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk kompetensi siswa.

2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran.

4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran.

3. Faktor-faktor Metode Mengajar

Penentuan atau memilih metode mengajar dalam pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa. 2. Karakteristik bahan pelajaran/materi pelajaran. 3. Waktu yang digunakan.

4. Faktor siswa 5. Fasilitas, media, dan sumber belajar.

4. Jenis-jenis Metode Mengajar 1. Metode ceramah

Merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru. Bentuk penyampaiannya sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi, dan menyimpulkan. Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi artinya ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi sehiingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan.

1.1.Karakteristik metode ceramah - Bersifat memberi informasi.


(9)

- Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal. - Lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara. - Perlu adanya dukungan kondisi yang efektif dari guru. 1.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran ceramah

- Guru menguasai teknik-teknik ceramah yang dapat membangkitkan minat, dan motivasi siswa.

- Guru mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pembelajaran.

- Guru menguasai materi pelajaran.

- Guru menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik. - Guru menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas.

- Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang dijelaskan guru.

- Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

- Siswa memiliki emosional yang mendukung untuk memperhatikan dan memiliki motivasi mengikuti pelajaran.

1.3. Keunggulan metode ceramah

- Dianggap ekonomis waktu dan biaya. - Target jumlah siswa akan lebih banyak. - Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan.

- Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa yang bersangkutan.

1.4. Kelemahan metode ceramah

- Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat dengan baik.

- Kemungkinan menimbulkan verbalisme.

- Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara total.

- Peran guru lebih banyak sebagi sumber pelajaran. - Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.


(10)

2. Metode Diskusi

Merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema atau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.

Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil, kelompok sedang, dan kelompok besar ataupun diskusi kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.

2.1. Karakteristik metode diskusi

- Bahan pelajaran dikemukakan dalam topic permasalahan.. - Adanya pembentukan kelompok.

- Kelancaran kegiatan diskusi ditentukan oleh moderator.

- Guru berperan sebagai pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif.

2.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran diskusi

- Guru mampu merumuskan permasalahan sesuai pembelajaran diskusi. - Guru mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan

mengidentifikasi permasalahan serta menarik kesimpulan.

- Guru mampu mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan pengembangan kemampuan siswa.

- Guru mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi. - Guru menguasai permasalahan yang didiskusikan.

- Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat dalam diskusi. - Siswa mampu melaksanakan diskusi.

- Siswa mampu menerapkan belajar secara bersama.

- Siswa mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide. - Siswa mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain. 2.3. Keunggulan metode diskusi

- Bertukar pikiran.

- Menghayati permasalahan.

- Merangsang siswa untuk berpendapat. - Mengembangkan rasa tanggung jawab. - Membina kemampuan berbicara.

- Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain. - Memberikan kesempatan belajar.


(11)

2.4. Kelemahan metode diskusi

- Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.

- Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak akan efektif.

- Materi pelajaran dapat menjadi luas dan yang aktif hanya siswa tertentu. 3. Metode Demonstrasi

Merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Guru dituntut menguasai bahan pelajaran serta mampu mengorganisasikan kelas.

3.1. Karakteristik metode demonstrasi

- Penyampaian pembelajaran pada siswa dalam penguasaan proses objek tertentu.

- Guru berperan sebagai model yang mendemontrasikan pembelajaran. - Mengutamakan aktivitas siswa.

- Bahan dan situasi yang digunakan adalah objek yang sebenarnya. 3.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran demonstrasi

- Guru mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan.

- Guru mampu mengelola kelas.

- Guru mampu menguasai siswa secara menyeluruh. - Guru mampu menggunakan alat bantu yang digunakan. - Guru mampu melaksanakan penilaian proses.

- Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat terhadap topik yang akan didemonstrasikan.

- Siswa mampu memahami tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan. - Siswa mampu mengamati proses yang didemonstrasikan.

- Siswa mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi.

3.3. Keunggulan metode demonstrasi

- Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek yang sebenarnya. - Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa.

- Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis. - Dapat mengetahui hubungan struktural atau urutan objek. - Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.


(12)

3.4. Kelemahan metode demonstrasi

- Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja.

- Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif.

- Sering terjadi siswa yang kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.

4. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah pada hakikatnya sama dengan inkuiri dan discovery. Metode pemecahan masalah dalam pembelajaran merupakan suatu upaya dan cara untuk membelajarkan siswa efektif dengan menggunakan metode ilmiah. Jika dilihat dari filosofinya, metode ini cenderung menggunakan pendekatan konstruktivisme artinya pengetahuan, keterampilan, dan sikap akan dikembangkan dan dibangun oleh siswa di bawah bimbingan guru.

4.1. Karakteristik metode pemecahan masalah

- Metode ini sesuai jika digunakan pada siswa SD di kelas tinggi. - Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan induktif.

4.2. Prasyarat untuk mengoptimalkan pembelajaran metode pemecahan masalah

- Guru mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah.

- Guru menguasai konsep yang di-problem solving-kan. - Guru mampu mengelola kelas.

- Guru mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara efektif.

- Guru mampu memberikan penilaian secara proses.

- Siswa memiliki motivasi, perhatian, dan minat belajar melalui pemecahan masalah.

- Siswa memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah. - Siswa memiliki sikap yang tekun, teliti, dan kerja keras.

- Siswa mampu menulis, membaca, dan menyimak dengan baik. 4.3. Keunggulan metode pemecahan masalah

- Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah. - Mengembangkan kemampuan berpikir kritis.


(13)

- Mempelajari bahan pelajaran yang aktual dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat.

- Jika dilaksanakan secara berkelompok dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa.

- Mengoptimalkan kemampuan siswa. 4.4. Kelemahan metode pemecahan masalah

- Memerlukan waktu relatif lama.

- Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis. - Memerlukan bimbingan dari guru.

Dalam penulisan laporan perbaikan pembelajaran ini, penulis menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan.


(14)

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri Pejagan 03 kecamatan Kota Bangkalan kabupaten Bangkalan. Subyek dari peneltian ini adalah siswa kelas III semester 2. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tanggal 23 Maret 2010 mata pelajaran Matematika siklus pertama. Tanggal 30 Maret 2010 mata pelajaran Matematika siklus kedua.

B. Prosedur Penelitian

Tindakan Perbaikan Siklus I Perencanaan

- Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran. - Menyiapkan materi pelajaran.

- Menyiapkan media pembelajaran.

- Menyiapkan instrument penelitian (lembar kerja siswa). Pelaksanaan

- Memotivasi dalam belajar dengan menunjukkan sebuah benda/makanan yang potong menjadi beberapa bagian yang sama. - Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang mengenal pecahan

sederhana dengan menggunakan benda yang dibelah menjadi empat atau tiga, dan sebagainya.

- Siswa mengerjakan lembar kerja.

- Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok. - Membahas lembar kerja.

- Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru. - Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.

Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil dengan menggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran.

Refleksi

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer, refleksi dilakukan dalam beberapa hal:


(15)

1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. 2. Cara guru memotivasi siswa.

3. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran. 4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.

5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran. 6. Penggunaan waktu secara efisien.

7. Pemantapan penguasaan materi. 8. Pelaksanaan evaluasi.

Tindakan Perbaikan Siklus II Perencanaan

- Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran. - Menyiapkan materi pelajaran.

- Menyiapkan media pembelajaran.

- Menyiapkan instrument penelitian (lembar kerja siswa). Pelaksanaan

- Memotivasi dalam belajar dengan mengadakan tanya jawab tentang materi pecahan yang sudah diajarkan pada pertemuan yang lalu. - Siswa secara kelompok mendiskusikan tentang membaca dan menulis

lambang bilangan pecahan.

- Perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya. - Membahas materi kelompok.

- Siswa mengerjakan lembar kerja. - Membahas lembar kerja.

- Siswa menyimpulkan materi dengan dipandu oleh guru. - Guru memberi soal-soal pekerjaan rumah.

Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data keaktifan siswa, peneliti mengambil dengan menggunakan tes/hasil evaluasi pada akhir pertemuan pembelajaran.

Refleksi

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antara peneliti dan observer, refleksi dilakukan dalam beberapa hal:

1. Kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. 2. Cara guru memotivasi siswa.


(16)

4. Sikap guru dalam menangani respon siswa.

5. Cara penggunaan alat peraga/media pembelajaran. 6. Penggunaan waktu secara efisien.

7. Pemantapan penguasaan materi. 8. Pelaksanaan evaluasi.


(17)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Tabel I

Hasil Belajar Siswa Pada siklus I

No NAMA SISWA

PENGUASAAN MATERI

Pertama Perbaikan I

Betul % Betul %

1 Sahid 5 50 8 80

2 Reni 8 80 10 100

3 Indra 5 50 8 80

4 Maulud 8 80 9 90

5 Halimatus 8 80 9 90

6 Rita Yuliati 5 50 8 80

7 Putra 8 80 10 100

8 Sumaiyah 2 20 5 50

9 Fernando 9 90 10 100

10 Irfan Maulana 10 100 10 100

11 Ach. Tauhid 10 100 10 100

12 Bagas Pratama 5 50 9 90

13 Risky Romadon 6 60 9 90

14 Bagus Romadon 8 80 10 100

15 Masitha Dwi Putri 8 80 9 90

16 Fitri 8 80 10 100

17 Anisa Putri 9 90 10 100

18 Ilham Wahyudi 10 100 10 100

19 Moh. Adi Sugianto 5 50 8 80

20 Faris 4 40 8 80

21 Cindy 3 30 8 80

22 Yuni 10 100 10 100

23 Muazzeh 9 90 10 100

24 Farok 9 90 10 100

25 Mardiyah 10 100 10 100


(18)

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No NAMA SISWA

PENGUASAAN MATERI Perbaikan I Perbaikan II

Betul % Betul %

1 Sahid 8 80 10 100

2 Reni 10 100 10 100

3 Indra 8 80 10 100

4 Maulud 9 90 10 100

5 Halimatus 9 90 10 100

6 Rita Yuliati 8 80 10 100

7 Putra 10 100 10 100

8 Sumaiyah 5 50 10 100

9 Fernando 10 100 10 100

10 Irfan Maulana 10 100 10 100

11 Ach. Tauhid 10 100 10 100

12 Bagas Pratama 9 90 10 100

13 Risky Romadon 9 90 10 100

14 Bagus Romadon 10 100 10 100

15 Masitha Dwi Putri 9 90 10 100

16 Fitri 10 100 10 100

17 Anisa Putri 10 100 10 100

18 Ilham Wahyudi 10 100 10 100

19 Moh. Adi Sugianto 8 80 10 100

20 Faris 8 80 10 100

21 Cindy 8 80 10 100

22 Yuni 10 100 10 100

23 Muazzeh 10 100 10 100

24 Farok 10 100 10 100


(19)

B. Pembahasan Siklus I

Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan siswa mencapai tingkat penguasaan materi yang semakin meningkat, yang dibuktikan dengan pencapaian nilai yang meningkat.

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran I dilaksanakan dengan menggunakan alat peraga yang sesuai materi dan disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikir siswa SD kelas 3. Peneliti bertindak sebagai guru yang dibantu guru kelas IV sebagai pengamat sekaligus teman sejawat.

Hasil tes formatif yang dicapai oleh 25 subyek penelitian mencapai tingkat keberhasilan 80% - 100%. Subjek Fatkur ternyata masih mendapatkan hasil yang belum optimal (50%).

Tindakan perbaikan pembelajaran I difokuskan agar siswa memahami konsep pecahan. Penerapan pembelajaran yang dilengkapi dengan alat peraga ini memang belum dapat dilaksanakan secara optimal, karena siswa masih sangat tergantung pada instruksi guru (peneliti). Namun demikian, hasil tes formatif 1 ternyata mencapai standar yang ditetapkan. Untuk subjek penelitian yang masih melakukan kesalahan diberikan bimbingan langsung.

Berdasarkan hasil tersebut ditetapkan bahwa tujuan tindakan perbaikan pembelajaran I telah tercapai. Oleh karena itu tidak diperlukan mengulang tindakan, dalam arti dapat dilanjutkan ke tindakan perbaikan II.

Hal-hal unik yang muncul pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya adalah pada siklus pertama (1) terjadi perubahan suasana kelas. Dengan kehadiran seorang guru ke dalam kelas (teman sejawat) mebuat siswa terlihat tegang. Perhatian semua siswa tertuju ke depan kelas tanpa ada seorang pun yang bicara. Tetapi setelah diberitahu maksud kedatangan guru tersebut, siswa baru terlihat tenang.

Siklus II

Tindakan perbaikan pembelajaran II merupakan kelanjutan dari tindakan perbaikan I. Pada tindakan perbaikan pembelajaran II difokuskan agar siswa menguasai dan meningkatkan pemahamannya tentang konsep membaca dan menulis pecahan.

Pada tindakan perbaikan II, peneliti telah berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, dan subjek penelitian sudah menampakan


(20)

antusiasme dan motivasi yang tinggi. Hal ini nampak dari keberanian siswa untuk bertanya dan mencoba menggunakan alat peraga yang disediakan. Hasil tes yang dicapai sudah optimal.

Penerapan pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan alat peraga pada tindakan II ini sudah lebih baik disbanding tindakan I, tetapi belum optimal. Alat peraga yang digunakan yang ada di sekitar kelas. Pada tindakan perbaikan pembelajaran II ini, tujuan pembelajaran sudah tercapai.

Pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua, siswa kelas 3 mengalami perubahan tingkah laku. Siswa penuh kosentrasi mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang mengajukan pertanyaan yang kadang-kadang tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran, sehingga guru kelabakan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jean Piaget (dalam Ruseffendi, 1988), mengemukakan perkembangan mental (intelektual) manusia dari lahir sampai dewasa melalui 4 tahap berurutan, yaitu: (1) sensori motor pada usia 0-2 tahun; (2) pra-operasional pada usia 2-7 tahun; (3) operasi konkret pada usia 7-11/12 tahun; dan (4) operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.

Siswa SD yang rata-rata berusia 7-12 tahun, berada pada tahap operasi konkret. Cara berpikir logis siswa masih didasarkan pada bantuan benda-benda konkret. Selanjutnya Piaget (dalam Hudojo, 1990) mengatakan bahwa proses berpikir manusia berkembang secara bertahap dari berpikir intlektual konkret ke abstrak Berdasarkan pendapat tersebut, pembelajaran Matemtika di SD terutama untuk menanamkan konsep hendaknya dimulai dari penyajian konkret ke abstrak. Konsep pecahan dapat dipahami oleh siswa jika siswa terlibat aktif dalam pembelajaran melalui tahap konkret ke abstrak. Pembelajaran yang memanfaatkan alat peraga secara baik dan benar dapat membangkitkan minat serta melibatkan siswa baik secara intelektual maupun emosional. Suasana pembelajaran yang kondusif sangat membantu siswa dalam belajar sehingga tindakan perbaikan pembelajaran I dan II dapat tercapai.


(21)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melalui dua kali siklus perbaikan pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Setiap siswa memiliki kemampuan dan pemenuhan kebutuhan yang berbeda.

2. Siswa memerlukan motivasi dalam belajar.

3. Penguasaan materi oleh siswa dapat ditingkatkan melalui penjelasan disertai contoh-contoh dari benda-benda konkret.

4. Siswa merasa senang dan berkesan jika dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran.

B. Saran Tindak Lanjut

Bedasarkan kesimpulan tersebut, yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas yaitu:

1. Proses pembelajaran hendaknya direkayasa sedemikian rupa sehingga anak terlihat aktif, antusias, kreatif, dan menyenangkan agar tujuan dalam pembelajaran yang kita harapkan dapat tercapai.

2. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran mutlak diperlukan, sebab cara berpikir anak usia kelas III SD (8 – 9 tahun) masih konkret dan spontan. 3. dengan menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi, Dapat

membantu siswa meningkatkan penguasaan konsep.

Disamping itu, berdasrkan pengalaman melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui PTK, kiranya perlu ada kelompok kerja di antara guru untuk selalu bertukar pikiran dan pengalaman berkenaan dengan masalah dan tugas-tugas mengajar sehari-hari.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1997. Matematika SD Kelas III. Balai Pustaka.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta.

Nur Akhsin, Heny K, Thoyibah H, 2004. Matematika 3 untuk SD Kelas III. Cempaka Putih.

Hudoyo, H. 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Universitas Negeri Malang.

Jensen, Robert J. (ed). 1993. Reasearch Ideas for the Classroom Early Chilhood Matematics. New York: Macmillan Company.

Ruseffendi, E.T. 1998. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sumantri, Mulyani, Syoodiq, Nana, 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta, Universitas Terbuka.

Syamsudin, Abin, Budiman, Nandang, 2002. Profesi Keguruan 2. Jakarta, Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K., Wihardi, Kuswaya, Nasution Noehi, 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K., Siti Julaeha, M.A. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta, Universitas Terbuka.

Sri Anitah W, dkk. 2007. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta, Universitas Terbuka.


(23)

Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hikmatul Maulidiyah

NIM : 816442284

UPBJJ-UT : SURABAYA

Menyatakan bahwa:

Nama : Suparti, S.Pd

NIP : 195703201979072001

Tempat Mengajar : SDN Pejagan 03 Kec. Kota Bangkalan Kab. Bangkalan

Guru Kelas : IV (Empat)

Adalah teman sejawat yang telah membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Bangkalan, Maret 2010

Teman Sejawat Yang Membuat Pernyataan

Suparti, S.Pd Hikmatul Maulidiyah

NIP. 195703201979072001 NIM. 816442284

Mengetahui, Kepala Sekolah

Drs. Herdi Susanto NIP195710041979071001


(24)

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2

Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi Bilangan

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaanya dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar

3.1. Mengenal pecahan sederhana C. Tujuan Pembelajaran

Diharapkan siswa dapat:

1. Mengenal pecahan sederhana seperti (setengah, seperempat, sepertiga, seperenam)

2. Membaca lambang pecahan 3. Menulis lambang pecahan D. Indikator

1. Mengenal pecahan sederhana (setengah, seperempat, sepertiga, seperenam) 2. Membaca lambang pecahan

3. Menulis lambang pecahan E. Materi Pokok

Mengenal Pecahan sederhana dan Lambangnya 1. Pecahan setengah dan seperempat

a. Pecahan setengah artinya satu bagian dibagi menjadi dua bagian yang sama besar.

Contoh :

Satu roti A Setengah roti A Setengah roti A Lambang bilangan setengah adalah 1/2

b. Pecahan seperempat artinya satu bagian dibagi menjadi 4 bagian sama besar. Contoh :

Satu coklat

Seperempat coklat Seperempat coklat Seperempat coklat Seperempat coklat Lambang bilangan seperempat adalah 1/4


(25)

2. Pecahan sepertiga dan seperenam

a. Pecahan sepertiga artinya satu bagian dibagi menjadi tiga bagian yang sama besar.

Contoh :

Satu sosis

Sepertiga sosis Sepertiga sosis Sepertiga sosis Lambang bilangan sepertiga adalah

b. Pecahan seperenam artinya satu bagian dibagi menjadi 6 bagian yang sama besar. Contoh :

Satu donat

Seperenam donat Seperenam donat Seperenam donat

Seperenam donat Seperenam donat Seperenam donat Lambang bilangan seperenam adalah 1/6

Secara umum :

1. Jika suatu benda dibagi 2 bagian sama besar, setiap bagian nilainya 1/2 (1/2 bagian). 2. Jika suatu benda dibagi 3 bagian sama besar, setiap bagian nilainya 1/3 (1/3 bagian). 3. Jika suatu benda dibagi 4 bagian sama besar, setiap bagian nilainya 1/4 (1/4 bagian). 4. Jika suatu benda dibagi 5 bagian sama besar, setiap bagian nilainya 1/5 (1/5 bagian). 5. Jika suatu benda dibagi 6 bagian sama besar, setiap bagian nilainya 1/6 (1/6 bagian). F. Metode

1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi Kelompok 4. Penugasan

5. Presentasi

G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit)


(26)

benda/makanan, missal: coklat silverqueen lalu dipotong menjadi beberapa bagian yang sama.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

a. Secara kelompok mendiskusikan tugas: mengenal pecahan sederhana (setengah, seperempat, sepertiga, seperenam) dengan menggunakan benda yang dibelah menjadi empat atau tiga, dan sebagainya.

b. Siswa mengerjakan lembar kerja

c. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok d. Pembahasan lembar kerja

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Dengan dibantu guru, siswa menyimpulkan materi pelajaran. b. Guru memberikan soal-soal PR.

H. Sumber / Alat dan Bahan 1. Sumber

a. Buku "Mari Berhitung 3" untuk SD Kelas 3 b. Buku penunjang "Mutiara" untuk SD Kelas 3 2. Alat dan Bahan

a. Benda konkret: coklat, jeruk, kertas. b. Gambar yang sesuai materi

I. Penilaian Tes: tertulis

Jawablah soal berikut sesuai dengan perintah! 1. Gambarlah pecahan berikut!

a. Sepertiga b. Dua perempat c. 5/6 d. 4/6 2. Tuliskanlah lambang pecahan berikut!

a. Setengah b. Seperlima c. Seperenam d. Dua pertiga 3. Tuliskanlah lambing pecahan yang ditunjukkan oleh gambar berikut!

a. b. c. d.

4. Pada hari ulang tahun Alan yang ke empat, Ia memotong sebuah kue menjadi 4 bagian yang sama besar. Alan mengambil 2 potong kue tersebut. Berapa bagian kue yang di ambil Alan?

5. Arsirlah bagian seperenam pada bangun di bawah ini!


(27)

Kunci Jawaban

1. a. b. c. d.

2. a. 1/2 b. 1/5 c. 1/6 d. 2/3

3. a. 2/3 b. 1/2 c. 3/6 d. 2/4

4. 2/4 bagian kue

5. a. b. c.

Mengetahui Bangkalan, Mei 2008

supervisor Mahasiswa

Dr. Yuliati, M.Pd Hikmatul Maulidiyah


(28)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : III/2

Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi Bilangan

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaanya dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

3.1. Mengenal pecahan sederhana C. Tujuan Pembelajaran

Diharapkan siswa dapat:

1. Mengenal pecahan sederhana seperti (setengah, seperempat, sepertiga, seperenam)

2. Membaca lambang pecahan 3. Menulis lambang pecahan D. Indikator

1. Mengenal pecahan sederhana (setengah, seperempat, sepertiga, seperenam)

2. Membaca lambang pecahan 3. Menulis lambang pecahan E. Materi Pokok

Membaca dan Menulis Bilangan Pecahan 1. Setengah

Pada gambar di atas, ada 2 bagian yang sama b esar. Jika kita ambil satu bagian yang diarsir artinya kita telah mengambil satu bagian dari keseluruhan 2 bagian. Gambar di atas menunjukkan pecahan setengah. Lambang pecahan 1/2 dibaca setengah atau satu perdua.


(29)

2. Sepertiga

Pada gambar di atas, ada 3 bagian yang sama besar. Satu bagian telah diarsir dari keseluruhan 3 bagian. Gambar di atas menunjukkan pecahan sepertiga. Lambang bilangan sepertiga adalah 1/3 dibaca sepertiga atau satu pertiga.

3. Seperempat

Pada gambar di atas ada 4 bagian yang sama besar. Satu bagian telah diarsir dari keseluruhan 4 bagian. Gambar di atas menunjukkan pecahan seperempat. Lambang bilangan seperempat adalah 1/4 dibaca seperempat atau satu perempat.

4. Seperenam

Pada gambar di atas ada 6 bagian yang sama besar. Sat u bagian telah diarsir dari keseluruhan 6 bagian. Gambar di atas menunjukkan pecahan seperenam. Lambang bilangan seperenam adalah dibaca seperenam atau satu perenam.

Secara Umum :

1. Untuk membaca nama suatu bilangan pecahan adalah sebagai berikut :

1 Satu

Per Jadi, 1/4 di baca satu perempat atau seperempat

4 Empat

1 Satu

Per Jadi, 1/6 di baca satu perenam atau seperenam

6 Enam

a a

Per Jadi,a/b di baca a per b


(30)

2. Untuk menentukan lambang pecahan adalah sebagai berikut : Bila pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut.

Pembilang Satu Per Tiga

Penyebut Pembilang Penyebut

Jadi, lambang pecahan satu pertiga adalah 1/3 F. Metode

1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Diskusi Kelompok 4. Penugasan

5. Presentasi

G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit)

Untuk memotivasi siswa dalam belajar, guru mengadakan tanya i awab dengan

siswa tentang materi pecahan yang sudah diajarkan pada pertemuan yang lalu. 2. Kegiatan Inti (50 menit)

1. Secara kelompok mendiskusikan tugas: membaca dan menulis lambang bilangan pecahan.

2. Perwakilan dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya. 3. Pembahasan materi kelompok

4. Siswa mengerjakan lembar kerja 5. Pembahasan lembar kerja

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

1. Dengan dipandu oleh guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Guru memberikan soal-soal PR.

H. Sumber / Alat dan Bahan 1. Sumber

a. Buku "Mari Berhitung 3" untuk SD Kelas 3 b. Buku penunjang "Mutiara" untuk SD Kelas 3

2. Alat dan Bahan

a. Benda konkret: coklat, jeruk, kertas. b. Gambar yang sesuai materi


(31)

I. Penilaian Tes: tertulis

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!

1. Bagian yang diarsir menunjukkan pecahan …………

2. Bagian yang diarsir menunjukkan pecahan ……

3. Kue Ani dan Jesica 8/10 bagian. Jika kue Ani 5/10 bagian, berapa bagian kue Jesica?

4. Tuliskan pecahan 5/10 dan gambarlah pecahan tersebut!

5. Sepotong kayu dipotong menjadi 6 bagian yang sama besar. 2 potong kayu itu kemudian diambil untuk dijual. Berapa bagian kayu yang akan dijual tersebut?

6. Gambarlah pecahan berikut!


(32)

Kunci Jawaban

1. 2/3 2. 3/4

3. Kue Jesica adalah 3/10 bagian. 4. Lima persepuluh

5. 2/6 bagian kayu yang akan dijual.

6. a. b. c.

Mengetahui Bangkalan, Mei 2008

supervisor Mahasiswa

Dr. Yuliati, M.Pd Hikmatul Maulidiyah


(33)

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI

(SIKLUS I)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : III / 2

Hari / Tanggal : Kamis, 17 Maret 2010 Fokus Observasi : Guru

No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar

Ada Tidak Ada 1. Persiapan

a. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

b. Merumuskan tujuan pembelajaran c. Mengorganisasi materi

d. Menentukan alat bantu pembelajaran e. Merencanakan scenario pembelajaran f. Merencanakan prosedur dan jenis penelitian

√ √ √ √ √ √ 2. Pelaksanaan

a. Memotivasi siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengadakan apersepsi

d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan e. Menggunakan media

f. Menggunakan waktu secara efisien g. Menangani pertanyaan dan respon siswa

h. Memantapkan penguasaan materi pembelajaran i. Mengembangkan sikap positif

√ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Evaluasi

a. Melaksanakan evaluasi dalam proses

b. Melaksanakan evaluasi diakhir pembelajaran c. Pembahasan hasil evaluasi

d. Memberi tugas e. Menutup pelajaran

√ √ √ √ √ Pengamat Suparti, S.Pd NIP. 195703201979072001


(34)

LEMBAR OBSERVASI (SIKLUS II)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : III / 2

Hari / Tanggal : Senin, 24 Maret 2010 Fokus Observasi : Guru

No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar

Ada Tidak Ada 1. Persiapan

a. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

b. Merumuskan tujuan pembelajaran c. Mengorganisasi materi

d. Menentukan alat bantu pembelajaran e. Merencanakan scenario pembelajaran f. Merencanakan prosedur dan jenis penelitian

√ √ √ √ √ √ √ 2. Pelaksanaan

a. Memotivasi siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengadakan apersepsi

d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan e. Menggunakan media

f. Menggunakan waktu secara efisien g. Menangani pertanyaan dan respon siswa

h. Memantapkan penguasaan materi pembelajaran i. Mengembangkan sikap positif

√ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Evaluasi

a. Melaksanakan evaluasi dalam proses

b. Melaksanakan evaluasi diakhir pembelajaran c. Pembahasan hasil evaluasi

d. Memberi tugas e. Menutup pelajaran

√ √ √ √ √ Pengamat Suparti, S.Pd NIP. 195703201979072001


(35)

Lembar Kerja Siswa

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 anak. 2. Bersama kelompokmu belilah 4 buah .

A B C D

3. Bagilah keempat tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut : Coklat A dibagi menjadi 2 sama besar.

Coklat B dibagi menjadi 3 sama besar. Coklat C dibagi menjadi 4 sama besar. Coklat D dibagi menjadi 5 sama besar. 4. Buatlah laporan seperti table berikut.

Coklat Gambar Coklat Nilai Tiap Bagian

Coklat Sebelum dipotong Sesudah dipotong

A …………

B …………

C …………

D …………

Nama anggota :

1. ………

2. ………

3. ………

4. ………


(36)

Lampiran 4

DATA-DATA HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN

Tabel I

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No NAMA SISWA

PENGUASAAN MATERI Pertama Perbaikan I

Betul % Betul %

1 Sahid 5 50 8 80

2 Reni 8 80 10 100

3 Indra 5 50 8 80

4 Maulud 8 80 9 90

5 Halimatus 8 80 9 90

6 Rita Yuliati 5 50 8 80

7 Putra 8 80 10 100

8 Sumaiyah 2 20 5 50

9 Fernando 9 90 10 100

10 Irfan Maulana 10 100 10 100

11 Ach. Tauhid 10 100 10 100

12 Bagas Pratama 5 50 9 90

13 Risky Romadon 6 60 9 90

14 Bagus Romadon 8 80 10 100

15 Masitha Dwi Putri 8 80 9 90

16 Fitri 8 80 10 100

17 Anisa Putri 9 90 10 100

18 Ilham Wahyudi 10 100 10 100

19 Moh. Adi Sugianto 5 50 8 80

20 Faris 4 40 8 80

21 Cindy 3 30 8 80

22 Yuni 10 100 10 100

23 Muazzeh 9 90 10 100

24 Farok 9 90 10 100


(37)

DATA-DATA HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN

Tabel II

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No NAMA SISWA

PENGUASAAN MATERI Perbaikan I Perbaikan II

Betul % Betul %

1 Sahid 8 80 10 100

2 Reni 10 100 10 100

3 Indra 8 80 10 100

4 Maulud 9 90 10 100

5 Halimatus 9 90 10 100

6 Rita Yuliati 8 80 10 100

7 Putra 10 100 10 100

8 Sumaiyah 5 50 10 100

9 Fernando 10 100 10 100

10 Irfan Maulana 10 100 10 100

11 Ach. Tauhid 10 100 10 100

12 Bagas Pratama 9 90 10 100

13 Risky Romadon 9 90 10 100

14 Bagus Romadon 10 100 10 100

15 Masitha Dwi Putri 9 90 10 100

16 Fitri 10 100 10 100

17 Anisa Putri 10 100 10 100

18 Ilham Wahyudi 10 100 10 100

19 Moh. Adi Sugianto 8 80 10 100

20 Faris 8 80 10 100

21 Cindy 8 80 10 100

22 Yuni 10 100 10 100

23 Muazzeh 10 100 10 100

24 Farok 10 100 10 100


(1)

Kunci Jawaban

1. 2/3 2. 3/4

3. Kue Jesica adalah 3/10 bagian. 4. Lima persepuluh

5. 2/6 bagian kayu yang akan dijual.

6. a. b. c.

Mengetahui Bangkalan, Mei 2008

supervisor Mahasiswa

Dr. Yuliati, M.Pd Hikmatul Maulidiyah


(2)

Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI

(SIKLUS I)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : III / 2

Hari / Tanggal : Kamis, 17 Maret 2010 Fokus Observasi : Guru

No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar

Ada Tidak Ada 1. Persiapan

a. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

b. Merumuskan tujuan pembelajaran c. Mengorganisasi materi

d. Menentukan alat bantu pembelajaran e. Merencanakan scenario pembelajaran f. Merencanakan prosedur dan jenis penelitian

√ √ √ √ √ √ 2. Pelaksanaan

a. Memotivasi siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengadakan apersepsi

d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan e. Menggunakan media

f. Menggunakan waktu secara efisien g. Menangani pertanyaan dan respon siswa

h. Memantapkan penguasaan materi pembelajaran i. Mengembangkan sikap positif

√ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Evaluasi

a. Melaksanakan evaluasi dalam proses

b. Melaksanakan evaluasi diakhir pembelajaran c. Pembahasan hasil evaluasi

d. Memberi tugas e. Menutup pelajaran

√ √ √ √ √ Pengamat Suparti, S.Pd NIP. 195703201979072001


(3)

LEMBAR OBSERVASI (SIKLUS II)

Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : III / 2

Hari / Tanggal : Senin, 24 Maret 2010 Fokus Observasi : Guru

No Aspek yang diobservasi Kemunculan Komentar

Ada Tidak Ada 1. Persiapan

a. Menggunakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

b. Merumuskan tujuan pembelajaran c. Mengorganisasi materi

d. Menentukan alat bantu pembelajaran e. Merencanakan scenario pembelajaran f. Merencanakan prosedur dan jenis penelitian

√ √ √ √ √ √ √ 2. Pelaksanaan

a. Memotivasi siswa

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Mengadakan apersepsi

d. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan e. Menggunakan media

f. Menggunakan waktu secara efisien g. Menangani pertanyaan dan respon siswa

h. Memantapkan penguasaan materi pembelajaran i. Mengembangkan sikap positif

√ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Evaluasi

a. Melaksanakan evaluasi dalam proses

b. Melaksanakan evaluasi diakhir pembelajaran c. Pembahasan hasil evaluasi

d. Memberi tugas e. Menutup pelajaran

√ √ √ √ √ Pengamat Suparti, S.Pd NIP. 195703201979072001


(4)

Lembar Kerja Siswa

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 anak. 2. Bersama kelompokmu belilah 4 buah .

A B C D

3. Bagilah keempat tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut : Coklat A dibagi menjadi 2 sama besar.

Coklat B dibagi menjadi 3 sama besar. Coklat C dibagi menjadi 4 sama besar. Coklat D dibagi menjadi 5 sama besar. 4. Buatlah laporan seperti table berikut.

Coklat Gambar Coklat Nilai Tiap Bagian

Coklat Sebelum dipotong Sesudah dipotong

A …………

B …………

C …………

D …………

Nama anggota :

1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ………


(5)

Lampiran 4

DATA-DATA HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN

Tabel I

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

No NAMA SISWA

PENGUASAAN MATERI Pertama Perbaikan I Betul % Betul %

1 Sahid 5 50 8 80

2 Reni 8 80 10 100

3 Indra 5 50 8 80

4 Maulud 8 80 9 90

5 Halimatus 8 80 9 90

6 Rita Yuliati 5 50 8 80

7 Putra 8 80 10 100

8 Sumaiyah 2 20 5 50

9 Fernando 9 90 10 100

10 Irfan Maulana 10 100 10 100

11 Ach. Tauhid 10 100 10 100

12 Bagas Pratama 5 50 9 90

13 Risky Romadon 6 60 9 90

14 Bagus Romadon 8 80 10 100

15 Masitha Dwi Putri 8 80 9 90

16 Fitri 8 80 10 100

17 Anisa Putri 9 90 10 100

18 Ilham Wahyudi 10 100 10 100

19 Moh. Adi Sugianto 5 50 8 80

20 Faris 4 40 8 80

21 Cindy 3 30 8 80

22 Yuni 10 100 10 100

23 Muazzeh 9 90 10 100


(6)

DATA-DATA HASIL PELAKSANAAN PERBAIKAN

Tabel II

Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

No NAMA SISWA

PENGUASAAN MATERI Perbaikan I Perbaikan II Betul % Betul %

1 Sahid 8 80 10 100

2 Reni 10 100 10 100

3 Indra 8 80 10 100

4 Maulud 9 90 10 100

5 Halimatus 9 90 10 100

6 Rita Yuliati 8 80 10 100

7 Putra 10 100 10 100

8 Sumaiyah 5 50 10 100

9 Fernando 10 100 10 100

10 Irfan Maulana 10 100 10 100

11 Ach. Tauhid 10 100 10 100

12 Bagas Pratama 9 90 10 100

13 Risky Romadon 9 90 10 100

14 Bagus Romadon 10 100 10 100

15 Masitha Dwi Putri 9 90 10 100

16 Fitri 10 100 10 100

17 Anisa Putri 10 100 10 100

18 Ilham Wahyudi 10 100 10 100

19 Moh. Adi Sugianto 8 80 10 100

20 Faris 8 80 10 100

21 Cindy 8 80 10 100

22 Yuni 10 100 10 100

23 Muazzeh 10 100 10 100

24 Farok 10 100 10 100