PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Oleh:

Hariani Siregar
NIM 4103331017
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala berkat
dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Menggunakan Media Tebak
Kata dan Words Square pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra.
Gulmah Sugiharti, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dra. Ani Sutiani,
M.Si dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan
selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada ibu Dra. Ani
Sutiani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan
Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah

membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah
mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan
terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Dra.
Linda Simanjuntak., SH dan Ibu Teti Dian Sari S.Pd ) dan siswa/i kelas XI IPA1
dan XI IPA2 SMA Negeri 18 Medan yang telah banyak membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya,
Ayahanda (Alm) Aminuddin Siregar S.Ag dan Ibunda Zuraidah Harahap S.Pd
yang sangat saya cintai terimakasih atas investasi tulus semua ini, doa yang
mengalir tanpa henti, semangat pantang menyerah untuk menjalani pendidikan
setinggi-tingginya. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-

rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Medan kelas Ekstensi 2010 khususnya buat Syarifah Aini, Purti Pertiwi, dll yang
telah menjalin keakraban bersama, suka duka, dukungan dan semangatnya selama
menjalani perkuliahan ini.
Penulis telah berupaya dengan seoptimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun jika ada kesalahan penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.


Medan, September 2014
Penulis,

Hariani Siregar

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE
PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Hariani Siregar (4103331017)
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil
belajar siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Teams Games Tournament) dengan Media Tebak Kata dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Teams Games Tournament) dengan media Words Square pada pokok bahasan

hidrokarbon. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas
XI IPA SMA Negeri 18 Wahidin yang terdiri dari 3 kelas dengan total jumlah
siswa 110 orang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan
teknik random sampling sebanyak 2 kelas, yakni satu kelas sebagai kelas
eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II. Masing – masing kelas
terdiri atas 40 orang siswa. Siswa pada kelas eksperimen diberi pengajaran
menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) dengan Media Tebak Kata. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen
II diberi model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament)
dengan media Words Square. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada
kelas ekperimen I memiliki rata – rata nilai pretest 29,25 + 8,74 dan post-tes 81,50
+ 6,52 dengan rata – rata gain sebesar 0,75. Sedangkan siswa pada kelas
eksperimen II memiliki rata – rata nilai pretest 34,13 + 9,73 dan pos-tes 82,50 +
6,60 dengan rata – rata gain sebesar 0,74. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua
pihak menggunakan data gain diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 2,222
sedangkan nilai ttabel sebesar 2,021 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga
thitung>ttabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournament) dengan Media Tebak kata dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang diajar melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games

Tournament) dengan media Words Square pada pokok bahasa hidrokarbon.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv

vi
viv
vv
vvi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

6

1.3. Batasan Masalah

6


1.4. Rumusan Masalah

7

1.5. Tujuan Penelitian

7

1.6. Manfaat Penelitian

7

1.7. Defenisi Operasional

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

10


2.1. Kerangka Teoritis

10

2.1.1 Hakikat Belajar Kimia

10

2.1.2 Gaya Belajar

12

2.1.3 Hasil Belajar Kimia

16

2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia

18


2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif

20

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

24

2.1.7 Media Pembelajaran

26

2.1.8 Media Tebak Kata

28

2.1.9 Media Words Square

32


vii

2.1.10 Hidrokarbon

33

2.2. Kerangka Konseptual

50

2.3. Hipotesis Penelitian

51

BAB III METODE PENELITIAN

53

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


53

3.1.1 Lokasi Penelitian

53

3.1.2 Waktu Penelitian

53

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

53

3.2.1 Populasi

53

3.2.2 Sampel

53

3.3. Variabel Penelitian

53

3.4

3.3.1 Variabel Terikat

53

3.3.2 Variabel Bebas

54

3.3.3 Variabel Kontrol

54

Instrument Penelitian

54

3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian

54

3.6. Prosedur Penelitian

56

3.7

Alat Pengumpul Data

56

3.8. Teknik Analisis Data

60

3.8.1. Uji Normalitas

60

3.8.2. Uji Homogenitas

60

3.8.3. Uji Hipotesis

61

3.8.4. Peningkatan Hasil Belajar

63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

64

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas

64
64
68
69
69

viii

4.2.2. Uji Homogenitas
4.2.3. Uji Hipotesis
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.3. Pembahasan

69
70
71
71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

76

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

76
76

DAFTAR PUSTAKA

77

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

22

Tabel 2.2

Nama Awal Senyawa Alkana

37

Tabel 2.3

Penamaan Gugus Alkil

38

Tabel 2.4

Lima Suku Pertama Alkena

40

Tabel 2.5

Empat Suku Pertama Alkuna

42

Tabel 3.2

Rancangan Penelitian

54

Tabel 4.1

Data Hasil Penelitian

68

Tabel 4.2

Normalitas Data Pre-Test,Post-Test dan Gain

69

Tabel 4.3

Homogenitas Data Pre-Test,Post-Test dan Gain

70

Tabel 4.4

Hasil Uji Hipotesis Data Post Test

70

Tabel 4.5

Persentase Peningkatan Hasil Belajar

71

vvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.

Silabus

80

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen I

83

Lampiran 3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen II

98

Lampiran 4.

Apersepsi

113

Lampiran 5.

Lembar Kerja Siswa Pertemuan I

114

Lampiran 5a.

Kunci Jawaban LKS Pertemuan I

115

Lampiran 6.

Lembar Kerja Siswa Pertemuan II

116

Lampiran 6a.

Kunci Jawaban LKS Pertemuan II

117

Lampiran 7.

Lembar Kerja Siswa Pertemuan III

118

Lampiran 7a.

Kunci Jawaban LKS Pertemuan III

119

Lampiran 8.

Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I Pertemuan I

120

Lampiran 8a.

Kunci Jawaban Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I

122

Pertemuan I
Lampiran 9.

Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I Pertemuan II

123

Lampiran 9a.

Kunci Jawaban Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I

125

Pertemuan II
Lampiran 10

Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I Pertemuan III

126

Lampiran 10a.

Kunci Jawaban Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I

128

Pertemuan III
Lampiran 11.

Media Words Square Kelas Eksperimen II Pertemuan I

129

Lampiran 11a.

Kunci Jawaban Media Words Square Kelas Eksperimen

131

II Pertemuan I
Lampiran 12.

Media Words square Kelas Eksperimen II Pertemuan II

132

Lampiran 12a.

Kunci Jawaban Media Words Square Kelas Eksperimen

134

II Pertemuan II
Lampiran 13.

Media Words Square Kelas Eksperimen II Pertemuan III

135

Lampiran 13a.

Kunci Jawaban Media Words Square Kelas Eksperimen

136

II Pertemuan III

vvii

Lampiran 14.

Aturan Permainan

137

Lampiran 15.

Kisi – Kisi Instrumen Tes Sebelum Valid

138

Lampiran 16.

Instrumen Tes Sebelum Valid

153

Lampiran 16a.

Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Valid

164

Lampiran 16b. Lembar Jawaban Siswa Sebelum Valid

165

Lampiran 17.

Kisi – Kisi Instrumen Tes Setelah Valid

166

Lampiran 18.

Instrumen Tes Setelah Valid

173

Lampiran 18a.

Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Valid

178

Lampiran 18b.

Lembar Jawaban Siswa Setelah Valid

179

Lampiran 19.

Perhitungan Validitas Tes

180

Lampiran 19.

Tabel Validasi Instrumen Tes

182

Lampiran 20.

Perhitungan Reabilitas Tes

183

Lampiran 20.

Tabel Reliabilitas Instrumen Tes

184

Lampiran 21.

Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

185

Lampiran 21.

Tabel Tingkat Kesukaran Tes

187

Lampiran 22.

Perhitungan Daya Beda Tes

188

Lampiran 22.

Tabel Daya Beda Instrumen Tes

190

Lampiran 23.

Rekap Analisis Instrumen Tes

191

Lampiran 23a

Rekap Analisis Instrumen Tes Setelah Valid

192

Lampiran 23b

Data Hasil Perhitungan Jenjang Kemampuan C1,C2 dan

194

C3 pada Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
Lampiran 24.

Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas

196

Eksperimen II
Lampiran 25.

Uji Normalitas

201

Lampiran 26.

Uji Homogenitas

206

Lampiran 27.

Perhitungan Hipotesis

208

Lampiran 28.

Uji Gain

209

Lampiran 29.

Jadwal Kegiatan Penelitian

214

Lampiran 30.

Dokumentasi Penelitian

215

Lampiran 31.

Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment

Lampiran 32.

220
2

Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X )

221

vviii

Lampiran 33.

Tabel t

222

Lampiran 34.

Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi F

223

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanak an
proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin sehingga dapat mencetak
generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Proses
pembelajaran membantu siswa / pelajar untuk mengembangkan potensi intelektual
yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang
dilakukan agar intelek setiap pelajar dapat berkembang (Drost, 1999). Selain itu,
proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru
sebagai pengajar, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
pedagogik yang mencakup strategi, metode maupun model mengajar (Nurhadi
dan Senduk, A., 2003).
Pelaksanaan proses pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan,
dimana siswa tidak boleh lagi dianggap sebagai obyek pembelajaran semata,
tetapi harus diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran
sehingga siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru
bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Ilmu kimia merupakan
salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sudah mulai
diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat
penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di dalam
kehidupan sehari-hari. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia.
Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya.
Kesempatan belajar murid dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa
secara aktif dalam belajar. Hal ini berarti kesempatan belajar makin banyak atau
optimal dan guru menunjukkan keseriusan dalam mengajar sehingga dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa unutk belajar. Semakin banyak siswa

2

terlibat aktif dalam belajar, semakin tinggi kemungkinan prestasi belajar yang
dicapainya (Usman, 2002).
Pada

tahun

ajaran

baru

2013/2014

pemerintah

menetapkan

diberlakukannya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 menggantikan KTSP.
Penyusunan Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan
KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, dimana
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati (Sisdiknas, 2012).
Terdapat banyak perbedaan antara struktur kurikulum 2013 dengan
kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai
sudut. Pertama, dari pengertian struktur kurikulum itu sendiri, kurikulum 2013
tidak menyebutkan adanya standar kompetensi mata pelajaran dan menggantinya
dengan istilah kompetensi inti. Kedua, jumlah mata pelajaran pada kurikulum
2013 lebih sedikit dibandingkan dengan KTSP. Ketiga, kurikulum 2013 menuntut
pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik integratif, berbeda dengan
KTSP yang masih menggunakan pendekatan mata pelajaran. Keempat, beban
belajar yang dicantumkan pada kurikulum 2013 mengalami penambahan
dibanding KTSP. Dan yang kelima, pengembangan kurikulum 2013 mencakup
silabus, buku teks, dan buku pedoman guru, berbeda dibanding KTSP yang hanya
sampai pada kompetensi dasar (Deksa Ferdika, 2012)
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah
pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat
lambat. Oleh karena itu, mereka sering kali harus menempuh cara yang berbeda
untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Apabila
seorang guru dapat mengidentifikasi kencenderungan gaya belajar siswa maka hal
ini akan bermanfaat sekali dalam mengembangkan proses belajar mengajar
(Hamzah B. Uno, 2008)

3

Gaya belajar yang biasa dilakukan seseorang dalam menuntut ilmu dapat
saja menjadi suatu kebiasaan. Seorang siswa yang mempunyai gaya belajar
berbeda dengan gaya belajar siswa lainnya tentu saja diharapkan dapat memahami
materi yang disampaikan tercapai. Namun demikian, karena gaya belajar yang
berbeda tersebut dapat berakibat pada pemahaman yang berbeda. Oleh karena
pemahaman yang berbeda sebagai akibat gaya belajar yang berbeda tersebut bisa
saja mempunyai hubungan pada prestasi belajarnya (S. Nasution, 2003)
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Tanjung Pura, Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat relative biasa karena guru yang mengajar masih
terlalu monoton. Guru masih menerapkan metode ceramah dalam penyampaian
materi dan latihan serta hanya berpusat pada guru sehingga siswa menjadi kurang
aktif dalam proses belajar mengajar yang membuat siswa menjadi vakum.
Kemudian kurangnya interaksi dan kerjasama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis. Oleh karena itu siswa yang
kurang mampu ataupun kurang paham pada materi yang disampaikan guru
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam perhitungan, penamaan maupun
reaksi-reaksinya sehingga hasil belajar kimia siswa tersebut menjadi rendah.
Konsep hidrokarbon merupakan salah satu konsep dari ilmu kimia yang sulit
dipahami siswa, karena disamping harus mengingat jenis-jenis senyawanya juga
harus bisa mengenal struktur dasarnya, menuliskan nama senyawanya dan bisa
juga menuliskan ataupun menggambar rumus struktur dari senyawanya.
Ketidakmampuan siswa dalam menguasai konsep dasar mengakibatkan siswa
tidak mampu menguasai konsep dasar senyawa hidrokarbon (Haetami, 2011).
Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu model pembelajaran yang
berbasis media yang dapat membantu siswa dalam memahami senyawa
hidrokarbon dan memunculkan gaya belajar yang berbeda pada siswa sehingga
proses belajar mengajar lebih aktif dan berkembang. Untuk membantu siswa
memudahkan menguasai materi senyawa hidrokarbon, maka pembelajarannya

4

sangat

tepat

adalah

pembelajaran

kooperatif

tipe

TGT(Teams

games

tournaments).
TGT merupakan model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan
menarik minat belajar siswa karena TGT merupakan model pembelajaran yang
menyenangkan (Wanda Sue dalam Slavin, 2008). Pada model pembelajaran tipe
TGT, siswa dapat termotivasi untuk belajar karena model pembelajaran ini
melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status dan melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya serta mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Model
pembelajaran TGT memiliki nilai praktis dalam pelaksanaannya karena model ini
terdapat unsur permainannya.
Media pembelajaran dengan memanfaatkan permainan bisa diterapkan
sebagai salah satu media pembelajaran alternatif bagi guru untuk meningkatkan
minat belajar siswa dan memotivasi siswa dengan menggunakan pendekatan
permainan yang menyenangkan, menantang, seru dan menarik serta focus kepada
topik yang akan dibahas yaitu bidang sains. Hal ini juga, bisa digunakan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan, serta memperdalam pelajaran di bidang
sains melalui latihan soal-soal yang menyenangkan tanpa membuang waktu
bermain, di mana anak – anak akan merasa tertantang untuk menebak semua
permaianan yang ditampilkan sehingga sudah bisa merangsang minat belajarnya
tanpa harus diarahkan terlebih dahulu (Chomsin S.Widodo. Jasmadi, 2002)
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Melalui media
pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme
(Wina Sanjaya, 2010). Hidrokarbon yang bersifat abstrak dapat dipahami lebih
mudah, jika materi ini dijelaskan melalui media diantaranya yaitu media tebak
kata dan media words square.

5

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments hasil belajar siswa
mengalami peningkatan seperti pada penelitian oleh Warlan Sugiyo,dkk (2008)
mengungkapkan bahwa Model pembelajaran Team Game Tournament (TGT)
dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar disertai penilaian portofolio pada pokok
bahasan koloid dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa sebesar 97,37%
dengan nilai pretes 58,73 dan postes 74,40. Peneliti yang lain yaitu Tarti Harjani
(2011) menyatakan data prestasi belajar kognitif pada model pembelajaran
koopetarif tipe TGT nilai tertinggi 91,00, nilai terendah 64,00 dan nilai rata –
ratanya 77,88 serta standar deviasinya adalah 7,39.
Selain model pembelajaran, penggunaan media merupakan salah satu
komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Media merupakan
satu diantara sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran yang dapat
menyampaikan materi dengan tepat sasaran. Berdasarkan penelitian Jein Asriyanti
Arbie,dkk (2013) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan menggunakan media word square pada materi hidrokarbon sebesar
81,92%. Dan untuk media tebak kata, berdasarkan penelitian Ima Nurul Safitri
(2010) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kimia siswa yaitu
rata – rata pretest sebesar 29,688 sedangkan rata – rata posttest sebesar 60,938.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pembelajaran kooperatif menggunakan media. Untuk itu peneliti mengadakan
penelitian dengan mengambil judul “PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE PADA POKOK
BAHASAN HIDROKARBON”.

6

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah yang diidentifikasi adalah:
1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai seorang fasilitator
dan mediator.
2. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan
guru.
3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal metode konvensional
masih mendominasi dalam pembelajaran berdasarkan hasil Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang peneliti lakukan tanggal 26 Agustus
2013 – 11 November 2013.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis berdasarkan hasil
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang peneliti lakukan tanggal 26
Agustus 2013 – 11 November 2013.

1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah dalam penenlitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 18.
2. Materi yang diajarkan adalah hidrokarbon.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan menggunakan
media tebak kata.
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan menggunakan
media words square.

7

5. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data dari hasil belajar pada
Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
“Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments ) dengan
Media Tebak Kata dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournaments ) dengan media Words Square pada pokok bahasan hidrokarbon
di kelas XI SMAN 18 Medan ?”

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
“Mengetahui Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (teams games tournaments)
dengan Media Tebak kata dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (teams games tournaments)
dengan media Words Square pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas XI IPA
SMAN 18 Medan.”

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa: Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran
dan melatih siswa untuk bekerjasama, sehingga siswa menjadi senang selama
pembelajaran.
2. Bagi sekolah yang bersangkutan: dapat dijadikan sebagai perhatian yang
serius bahwa seorang guru hendaknya mampu mengembangkan dan

8

menerapkan model pembelajaran yang signifikan dengan dunia pendidikan
saat ini agar tidak monoton dalam KBM.
3. Bagi guru: sebagai masukan kepada guru maupun tenaga kependidikan
lainnya agar lebih tepat dalam menentukan model pembelajaran sehingga
mencapai tujuan dengan baik.
4. Bagi peneliti: dapat dijadikan suatu tambahan ilmu pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai
calon guru.

1.7. Defenisi Operasional
1.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa
yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda dan melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung
unsur permainan dan reinforcement.

2.

Media
Media pembelajaran merupakan wahana penyampai informasi
belajar atau pengantar pesan dari komunikator (guru) kepada komunikan
(siswa) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak di capai. Media
Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Media tebak kata
dan words square yang diharapkan dapat melatih siswa lebih aktif dan
bekerjasama pada timnya untuk meningkatkan hasil belajar.

3.

Hasil Belajar Kimia
Hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan dan penguasaan
siswa terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil
dalam belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya
yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut
yang sebelumnya tidak ada atau tingkah laku tersebut lemah atau kurang

9

yang dapat diamati melalui kemampuan siswa dalam menerapkan hasil
belajar kimia baik dari kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
4.

Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan materi kimia yang diberikan kepada siswa
kelas XI semester ganjil yang membahas tentang cara penentuan tata
nama, membedakan rumus alkana, alkena, dan alkuna, penentuan isomer,
serta reaksi – reaksinya.

767272

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Semakin meningkatnya minat belajar sehingga aktifitas belajar naik secara
signifikan, karena siswa diahadapkan dengan suatu metode pengajaran yang
bersifat permainan sehingga tidak terlalu monoton dalam proses belajar
mengajar. Ada perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II (Pos
Tes : 82.50 + 6,60 dan gain 74%) dibandingkan dengan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen I ( Pos Test 81,50 + 6,52 dan gain 75%) pokok
bahasan hidrokarbon. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia
siswa adalah 1%.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
Hal berikut :
Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran TGT
(Teams Games Tournament) dikombinasikan dengan Words Square atau
Tebak Kata pada pokok bahasan Hidrokarbon untuk meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga mampu membangun potensi siswa yang terkadang
stagnan.

77

DAFTAR PUSTAKA
Arbie, Jein Asriyanti, dkk, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Words Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hidrokarbon Siswa
Kelas X SMA Tridharma Gorontalo, FMIPA – UNG, Gorontalo
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFMIPA/article/view/3748
(diakses
maret 2014).
Asniar, (2009), Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament
(TGT) pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Ketapang, Pontianak, FKIP Untan.
Chomsin S.Widodo. Jasmadi, (2002), Media Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.
Clark, (1981), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Press,
Jakarta
Daryanto, H, (2001), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rhineka cipta, Jakarta.
Dedi,

(2013),
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yangmempengaruhi-hasil-belajar.html, (Diakses 20 Februari 2014).

Deksa Ferdika, (2012), Makalah Kurikulum 2013. blogspot.com. (Online),
(http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum2013.html, diakses 17 Juli 2014)
Departemen Pendidikan Nasional, (2003), Pedoman Khusus Pengembangan
Silabus dan Penilaian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus dan Pengembangan
Silanbus & Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolahan
Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.
Depdiknas, (2004), Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup,
Penerbit Puskur Balitbang Depdiknas, Jakarta.
De Porter, Bobbi dan Hernacki, (2002), Quantum Learning (cetakan VII), Mizan
Media Utama, Bandung.
Dimyati, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Drost , J.J.S, (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, Penerbit
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Gafur, A., (1980), Perkembangan dan Kepribadian Ana,
Jakarta.
Haetami., (2011), Pembelajaran Inovatif Kimia
www.artikelpendidikan.go.id. (diakses maret 2014)

Anggota IKAPI,

Organik,

http:

//

78

Hamzah B. Uno, (2008), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Harjani, Tarti, (2011), Pembelajaran Kimia dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Teams Games Tournament Ditinjau
dari Aktivitas Belajar dan Kemampuan Memori, Tesis, FMIPA – UNS,
Surakarta
http://eprints.uns.ac.id/4274/1/193141411201108091.pdf
(diakses maret 2014).
Harjanto, (2003), Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Ibrahim, dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri
Surabaya, Surabaya.
Isjoni, (2009), Coopertif Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia I. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Nunan, (1991) , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Penerbit P.T.
Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Nurhadi, dan Senduk, A, (2003), Pembelajaran (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK, Penerbit Universitas
Negeri Malang, Malang.
Oktaviani, M.A., (2010), Efektivitas Model Kooperatif Tipe TGT (Teams-GamesTournament) terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Materi Termokimia Di
Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak, Pontianak, FKIP Untan.
Rostianingrum, H.A, (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada
Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan Di SMA,
Skripsi,
Penerbit
FMIPA
UPI,
Bandung
(diakses
http://repository.upi.edu/operator/s_kim_044065_chapter2.pdf
pada februari 2013)
Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Safitri, Ima Nurul, (2010), Studi Komparasi Penggunaan Media Komputer Dan
Tebak Kata Pada Pembelajaran Kooperatif Metode TGT (Teams Games
Tournaments) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tata
Nama Senyawa Kelas X SMAN 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.
Skripsi, Penerbit Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta,
Surakarta

79

http://eprints.uns.ac.id/7878/1/139511108201009111.pdf (diakses maret
2014).
Sanjaya, W., (2010), Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA – Universitas Negeri Medan , Medan.
Slavin, Robert E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik,
Bandung, Nusa Media.
S. Nasution, (2003), Psikologi Belajar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2001), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti, Gulmah., (2012), Evaluasi Penelitian Hasil Belajar Kimia, Penerbit
FMIPA – UNIMED, Medan
Sugiyo,Warlan.,dkk., (2008), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model
Pembelajaran Team Game Tournament Melalui Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar Dan Penilaian Fortofolio. Skripsi. Penerbit FMIPA UNNES,
Semarang
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1224/1186.pdf
(diakses pada maret 2014).
Sularso, Bagas, (2006) , Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar, Penerbit Jemmars,
Bandung.
Sunardi,dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, Penerbit
PT.SEWU, Bandung.
Suprijono, Agus., (2012), Cooveratve LearningTeori dan Aplikasi PAIKEM,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Taniredja, Tukiran, dkk., (2012), Model-Model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta,
Bandung
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Usman, Drs.Moh Uzer, (2002), Menjadi Guru Profesional, Penerbit PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Widyoko,E . Putro, (2009), Evaluasi Program Pembelajaran, Penerbit Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.

RIWAYAT HIDUP

Hariani Siregar dilahirkan di desa Padang Garugur, Kecamatan Barumun
Tengah pada tanggal 19 November 1992. Ibu bernama Zuraida Harahap dan ayah
bernama Alm.Aminuddin Siregar. Penulis merupakan anak tunggal. Pada tahun
1998, penulis masuk SD Negeri 142894 Aek Nabara Tonga dan lulus pada tahun
2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 3 Barumun
Tengah dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 2 Plus Sipirok dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PUZZLE DAN CHEM-CARD COMBINATORIAL PADA POKOK BAHASAN HDROLISIS GARAM.

0 3 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA MIND MAPPING DAN MOLYMOOD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 9

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT ( TEAMS GAMES TOURNAMENTS) DENGAN MEDIA MAIN MAPPING DAN MOLYMOOD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN.

1 3 21

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TAI MENGGUNAKAN DEMOSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 3 21

EFEKTIFITAS MEDIA PUZZLE PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF, KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 11 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA PENGAJARAN HIDROKARBON.

0 5 22

PENGARUH MEDIA KARTU PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJASAMASERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENTS) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS.

0 2 20