ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X DISMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM DAN SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
DI SMA NEGERI LUBUK PAKAM
KAB. DELI SERDANG

Oleh :
Wanri Et Vince Telaumbanua
NIM. 4102131019
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di

SMA Negeri Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang”. Adapun penyusunan

skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada

Bapak Drs.Amser Simanjuntak, M.Pd

sebagai

dosen


pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran

motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan
Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan
dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Iis
Siti Jahro, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan
ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Badarudin Tarigan, M.Pd selaku Kepala Sekolah di SMA Negeri 1

Lubuk Pakam serta kepada Bapak Drs. H.Ramlan, M.Pd selaku kepala sekolah di

SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Juga kepada guru – guru Kimia baik di SMA
Negeri 1 Lubuk Pakam maupun di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang telah


bersedia mendampingi dan membantu penulis selama berlangsungnya penelitian

dan terimakasih kepada seluruh siswa – siswi di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan
SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang jug bersedia membantu dalam proses
penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua orang tua

saya, yaitu ayahanda Rusli Telaumbanua dan ibunda Yuliba Lahagu yang telah

banyak mencucurkan keringat dan rela berkorban demi menyekolahkan penulis

v

dan selalu mendoakan penulis sehingga dapat memperoleh gelar sarjana.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Kak Meta Sumbayak yang telah
mebantu dan memotivaasi penulis dalam penyusunan skripsi ini. Juga kepada


Bang Agus Emanuel Mendrofa yang selalu memberi dukungan serta semangat
kepada penulis, hingga selesainya skripsi ini.

Terimakasih buat teman seperjuangan Meriandani Sebayang, dan Piter

Marbun yang selalu ada dan setia membantu penulis dari awal penyusunan sampai

selesainya penulisan skripsi. Juga terimaksih kepada teman - teman Pendidikan
Kimia 2010 B yang telah memberi warna dalam kehidupan, mengajarkan

kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan selama 4 tahun bersama – sama
menimba ilmu di Universitas Negeri Medan. Terimakasih juga penulis sampaikan

kepada teman - teman dan adik penulis di Kost Tobanauli (Wawan Sembiring,
Andre Panjaitan, Julita Silaban, Junika Saragih, Delvi Boru Topu, Wisa Silalahi

dan lasbe Tumangger) dan terlebih – lebih buat sahabatku Harati Elfrida
Sihombing, Lisnawati Simatupang yang telah rela memebri waktunya unuk

membantu penulis serta memotivasi penulis selama penyusunan skripsi ini. Tidak


lupa juga penulis ucapkan terimaksih kepada Ikatan Keluarga Besar Kristen

Kimia yang telah menjadi keluarga bagi penulis dalam suka dan duka, serta
banyak mengajarkan penulis arti sebuah komitmen dan pentingnya sebuah

pelayanan selain kuliah. Dan seluruh teman - teman yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang selalu memberikan senyuman hangat dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Penulis

Wanri Et Vince Telaumbanua


iii

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 LUBUK PAKAM DAN
SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM
KABUPATEN DELI SERDANG
Wanri Et Vince Telaumbanua (4102131019)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013
terhadap hasil belajar Kimia siswa di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan di SMA
Negeri 2 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IPA yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 60 orang
untuk SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan berjumlah 70 orang untuk SMA Negeri 2
Lubuk Pakam. Instrumen yang digunakan adalah instrument non tes berupa
angket atau kuesioner. Instrumen non tes berupa angket (kuesioner) digunakan
untuk mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terdiri dari 14 indikator.
Hasil analisis data kuesioner menunjukkan bahwa pelaksanaan Kurikulum

2013 di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam berada pada kualifikasi baik sedangkan di
SMA Negeri 2 Lubuk Pakam berada pada kualifikasi sangat baik. Berdasarkan
hasil analisis korelasi, maka untuk SMA Negeri 1 Lubuk Pakam didapat rhit =
0,093 dan rtabel pada α = 0,05 (N= 60) adalah sebesar 0,254. Karena rhit < rtabel
maka Ho diterima. Berarti tidak ada korelasi positif dan signifikan antara
pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan hasil belajar Kimia siswa kelas XI di SMA
Negeri 1 Lubuk Pakam. Selanjutnya untuk SMA Negeri 2 Lubuk Pakam,
berdasarkan hasil analisis korelasi, maka didapat rhit = 0,267 dan rtabel pada α =
0,05 (N= 70) adalah sebesar 0,235. Karena rhit > rtabel maka Ho ditolak. Berarti ada
korelasi positif dan signifikan antara pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan hasil
belajar Kimia siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam. Besarnya
kontribusi pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam sebesar 7,5%.

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kurikulum
2.2. Fungsi Kurikulum
2.3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2.4. Pengembangan KTSP menjadi Kurikulum 2013
2.5. Kurikulum 2013
2.5.1 Landasan Kurikulum 2013

2.5.2 Karakterisstik Kurikulum 2013
2.5.3 Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
2.5.4 Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi
2.5.5 Tingkat pengembangan Kurikulum
2.5.6 Prinsip Pengembangan Kurikulum
2.5.7 Implementasi Kurikulum 2013
2.5.7.1 Pembelajaran Kurikulum 2013
2.5.7.2 Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
2.5.7.3 Program Pembelajaran
2.5.8 Sistem Penilaian Kurikulum 2013
2.5.8.1 Penilaian Sikap
2.5.8.1.1 Penilaian diri (Self Assessment)
2.5.8.1.2 Penilaian antar teman

Halaman
i
ii
iii
iv
vi

ix
x
xi
1
1
4
4
4
4
5
5
6
6
7
10
12
16
19
21
22

23
24
27
28
29
30
31
34
35
36
37

vii

2.5.8.2 Penilaian Pengetahuan
2.5.8.3 Penilaian Melalui Penugasan
2.5.8.4 Penilaian Keterampilan
2.5.9 Identifikasi Keunggulan dan kelemahan Kurikulum 2013
2.5.10 Kunci Sukses Kurikulum 2013
2.5.10.1 Kepempinan Kepala Sekolah
2.5.10.2 Kreatifitas Guru
2.5.10.3 Aktifitas Peserta Didik
2.5.10.4 Sosialisasi Kurikulum 2013
2.5.10.5 Fasilitas dan Sumber Belajar
2.5.10.6 Lingkungan yang Kondusif Akademik
2.5.10.7 Partisipasi Warga Sekolah
2.6 Hasil Belajar Kurikulum 2013
2.7 Kerangka Kontekstual
2.8 Hipotesis penelitian

39
39
39
40
42
43
44
45
46
46
47
47
48
50
50

BAB III METODOE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel dan Instrument Penelitian
3.3.1 Angket
3.3.2 Wawancara
3.3.3 Observasi
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Teknik Pengumpul Data
3.5.1 Persiapan penelitian
3.5.2 Pelaksanaan penelitian
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1 Skoring
3.6.2 Tabulating
3.6.3 Anlisis deskriptif
3.6.4 Analisis korelasi
3.6.5 Interpretasi data

52
52
52
52
52
53
53
54
54
54
55
55
55
55
55
56
56

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen
4.1.1.1 Validitas Item Kuesioner
4.1.2 Deskripsi Data
4.1.2.1 Hasil Angket

59
59
59
59
59
59

viii

4.1.2.1.1 Hasil Analisis Deskripsi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Lubuk Pakam
4.1.2.1.1.1 Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013
4.1.2.1.1.2 Analisis Per Inikator Pelaksanaan Kurikulum 2013
4.1.2.1.2 Hasil Analisis Deskripsi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 2 Lubuk Pakam
4.1.2.1.2.1 Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013
4.1.2.1.2.2 Analisis Per Indikator Pelaksanaan Kurikulum 2013
4.1.2.2 Hasil Wawancara
4.1.2.2.1 Hasil Wawancara Guru Kimia SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
4.1.2.2.2 Hasil Wawancara Guru Kimia SMA Negeri 2 Lubuk Pakam
4.1.2.3 Hasil Observasi
4.1.4 Pengujian Korelasi dan Interprestasi Data
4.2 Pembahasan

67
68
69
75
75
77
80
82
83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

86
86
87

DAFTAR PUSTAKA

89

60
60
61

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013

15

Tabel 2.3 Landasan pengembangan kurikulum

20

Tabel 2.5 Identifikasi keunggulan dan kelemahan Kurikulum 2013

40

Tabel 2.2 Masalah – masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tabel 2.4 Elemen – elemen perubahan kurikulum
Tabel 3.1 Nilai “r” product moment

Tabel 4.1 Data Satatistik Deksriptif Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri 1 Lubuk Pakam

Tabel 4.2 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013

Tabel 4.3 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikator di

18

24

54
60

61

SMA Negeri 1 Lubuk Pakam

62

di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam

62

Negeri 2 Lubuk Pakam

67

Tabel 4.4 Tabel Kategori Nilai Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikator
Tabel 4.5 Data Statistik Deskriptif Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Tabel 4.6 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013

Tabel 4.7 Kategori Data Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikatorr di

68

SMA Negeri 2 Lubuk Pakam

69

di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam

70

Negeri 1 Lubuk Pakam

80

Negeri 2 Lubuk Pakam

81

Tabel 4.8 Tabel Kategori Nilai Pelaksanaan Kurikulum 2013 per Indikator
Tabel 4.9 Hasil Observasi Pelaksanaan Kurikulum Kurikulum di SMA
Tabel 4.10 Hasil Observasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ruang Lingkup Analisis penilaian

Gambar 4.1 Diagram pendapat siswa terhadap Pelaksanaan

35

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam

61

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam

68

Gambar 4.2 Diagram pendapat siswa terhadap Pelaksanaan

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tabel kisi – kisi instrumen non tes (kuesioner)
Lampitan 2. Instrumen non tes (kuesioner) sebelum valiasi

Lampiran 3. Lembar pedoman wawancara guru tentang pelaksanaan

91

94

Kurikulum 2013

98

Kurikulum 2013 di SMA Negeri 1 dan 2 Lubuk Pakam

99

Lampiran 4. Lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan
Lampiran 5. Perhitungan valiasi item non tes (kuesioner)
Lampiran 6. Tabel validasi item kuesioner

Lampiran 7. Tabel kisi – kisi instrumen non tes (kuesioner) setelah

101

105

divalidasi di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan

106

Negeri 1 SMA Percut Sei Tuan

108

Lampiran 8. Instrumen non tes (kuesioner) setelah divalidasi di SMA
Lampiran 9. Hasil wawancara guru tentang pelaksanaan Kurikulum 2013
Lampiran 10. Hasil obesrvasi pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA
Negeri Lubuk Pakam

Lampiran 11. Tabulasi skor instrumen non tes (kuesioner)

Lampiran 12. Analisis data dsekriptif pelaksanaan Kurikulum 2013

111

118

120

127

Lampiran 13. Tabel tabulasi skor instrumen non tes (kuesioner)

135

belajar Kimia siswa di SMA Negeri Lubuk Pakam

143

Lampiran 14. Analisis korelasi pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan hasil
Lampiran 15. Tabel analisis korelasi

Lampiran 16. Tabel nilai – nilai dalam distribusi-t (tabel t)
Lampiran 17. Tabel nilai – nilai r-product moment
Lampiran 18. Dokumentasi penelitian

145

151

152

154

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam

pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses
dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah,
1995).

Salah satu komponen penting dari pendidikan tersebut adalah kurikulum,

karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan dalam
setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun penyelenggara; khususnya

oleh guru dan kepala sekolah. Kurikulum mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau
beberapa teori kurikulum, dan suatu teori kurikulum diturunkan atau dijabarkan

dari pendidikan tertentu. Kurikulum dapat dipandang sebagai rencana konkret
penerapan dari suatu pendidikan (Sariono, 2013).

Ada beberapa sekolah yang masih menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

(KTSP),

yang

dinilai

masih

terdapat

permasalahan

dalam

pelaksanaannya. KTSP dinilai belum tanggap terhadap perubahan sosial yang

terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global (Kemendikbud, 2012). Standar
penilaian KTSP dinilai belum mengarah pada penilaian berbasis kompetensi. Hal

tersebut bertentangan dengan penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003
bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati.

Salah satu masalah utama penddikan di Indonesia, yaitu menurunnya akhlak

dan moral peserta didik, seperti yang muncul pada pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang lebih mengarah kepada pembentukan
pengetahuan siswa, dinilai tidak sesuai dengan penjelasan UU nomor 20 Tahun

2

2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Sehingga Kemendikbud menilai perlu
dikembangkan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum

2013 dilakukan karena adanya tantangan internal maupun tantangan eksternal.
(Kemendikbud, 2012). Tantangan internal terkait tuntutan pendidikan yang

mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan dan faktor perkembangan penduduk
Indonesia. Tantangan eksternal berkaitan dengan tantangan masa depan,

kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogik, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Hasil analisis PISA (Programme Internationale for Student Assesment)

menunjukkan hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai

level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6

(Kemendikbud, 2012). Selain itu, fenomena negatif akibat kurangnya karakter

yang dimiliki peseta didik menuntut pemberian pendidikan karakter dalam
pembelajaran. Pernyataan tersebut didukung presepsi masyarakat bahwa

pembelajaran terlalu menitikberatkan pada kognitif, beban siswa terlalu berat, dan
kurang bermuatan karakter. Berdasarkan hasil uji publik yang dilakukan 29

November - 25 Desember 2012 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyetujui implementasi kurikulum 2013. Sebanyak 71 % responden

menunjukan setuju terhadap justifikasi dan SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
kurikulum 2013. Selain itu sebanyak 81 % responden menyetujui mengenai
penyiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013 (http://kurikulum2013.go.id)

Penyelenggaraan Kurikulum 2013 di sekolah, sangat bergantung pada

kesiapan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah sebagai unsur paling
terdepan dalam mengimplementasikan kurikulum baru tersebut di sekolah

sasaran. Kurikulum 2013 kini telah mulai dilaksanakan sejak tanggal 15 Juli 2013

di sejumlah sekolah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP

2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu (Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, 2012).

3

Meskipun banyak sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013 ini,

namun masih banyak juga pihak – pihak sekolah yang mengalami beberapa
masalah

dalam

mengimplementasikannya.

Ada

berbagai

pihak

yang

mengemukakan bahwa Kurikulum 2013 ini dinilai terpaksa dan secara terburu –

buru untuk diterapkan di sekolah, namun persiapan pihak sekolah masih belum
maksimal untuk menerapkannya. Persiaan yang dimaksud yaitu kesiapan guru
dalam mengajar, buku yang digunakan, fasilitas sekolah, sarana dan prasarana,
pelatihan yang masih belum maksimal, juga biaya yang dinilai sangat besar.

Ketua Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan

mengatakan, ada masalah ketidaksiapan guru dan proses peminatan siswa yang
butuh biaya besar dari orang tua. Menurut Iwan, salah satu kalangan guru yang

tidak siap menerapkan kurikulum baru ada di tingkat SMA. Masalahnya, guruguru yang dilatih dari sekolah hanya untuk tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa

Indonesia, Matematika, dan Sejarah. Sedangkan kurikulum baru, kata Iwan,
mencakup semua mata pelajaran sejak awal tahun akademik yang dimulai pada 15

Juli 2013. Ketentuan itu mengacu pada instruksi Tim Pengembangan Kurikulum.

Selain itu, proses peminatan siswa SMA yang langsung diberlakukan sejak kelas
X membawa masalah lain. Sekolah yang harus memilah minat siswanya perlu

mengadakan sejumlah tes untuk mengetahui bakat, potensi, dan minat (Tempo.co,
2014).

Implementasi Kurikulum 2013 ini, sebelumnya telah dianalisis oleh Deden

Cahaya

Kusuma

(Jurnal

Analisis

Komponen-Komponen

Pengembangan

Kurikulum 2013). Berdasarkan penelitiannya yang terbatas hanya menganalisis

tentang komponen – komponen pengembangan Kurikulum 2013 pada bahan uji
publik Kurikulum 2013, yang terdiri dari komponen tujuan, komponen isi,
komponen

metode,

dan

komponen

evaluasi.

Sehingga

peneliti

perlu

menindaklanjutinya dengan menganalisis pelaksaan Kurikulum 2013 terhadap

hasil belajar siswa. Dari beberapa sekolah yang telah menerapkan Kurikulum

2013, peneliti memilih SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan SMA Negeri 2 Lubuk
Pakam sebagai sampel karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti dtemukan bahwa dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di

4

sekolah tersebut terdapat kendala yakni kurangnya sosialisasi pelaksanaan
Kurikulum 2013 dari pemerintah. Sehingga kompetensi dan kesiapan guru dalam

mengajar kurang maksimal. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik
melakukan

penelitian

dengan

judul

:

ANALISIS

PELAKSANAAN

KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
KELAS XI SMA NEGERI LUBUK PAKAM KAB. DELI SERDANG T.A
2013/2014.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah terhadap pelaksanaan Kurikulum
2013.

2. Kurangnya kompetensi dan kesiapan guru dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan Kurikulum 2013.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu : Pelaksanaan Kurikulum

2013 pada mata pelajaran Kimia kelas XI di SMA Negeri Lubuk Pakam Kaupaten
Deli Serdang tahun ajaran 2013/ 2014.
1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Lubuk
Pakam?

2. Bagaimanakah hubungan pelaksanan Kuikulum 2013 terhadap hasil
belajar kimia siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1 Untuk menganalisis pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA Lubuk Pakam

5

2 Untuk mengetahui hubungan pelaksanan Kuikulum 2013 terhadap hasil
belajar kimia siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumber informasi bagi sekolah, untuk mengetahui kendala
pelaksanaan Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa atau calon guru yang akan
menggunakan Kurikulum 2013.

3. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti
permasalahan yang sama.

1.7 Defenisi Operasional

Sebagaiamana telah dijelaskan di atas, maka peneltiaan ini terdiri dari satu

variabel atau varibel mandiri, namun agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam
memahami hasil dari penelitian ini, maka dberikan defenisi operasional yaitu :

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana pengelolaan substansi dan bahan
ajaran serta cara – cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar.

2. Kurikulum 2013 adalah kurikulum generasi emas. Yang artinya dapat
menhasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui
penguatan sikap, keterampilan dan penguatan yang terintegrasi.

3. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses

pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru
setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

ii

RIWAYAT HIDUP
Wanri Et Vince Telaumbanua dilahirkan di Simandraolo, pada tanggal 26

Januari 1992. Ayah bernama Rusli Telaumbanua dan Ibu bernama Yuliba Lahagu

dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1998, penulis
masuk SD Impres 071042 Tuhemberua dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun

2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Tuhemberua dan lulus pada
tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1

Tuhemberua dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.