PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MERENCANAKAN DAN MENGELOLA PERTEMUAN/RAPAT DI SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2013/2014.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN MERENCANAKAN DAN MENGELOLA PERTEMUAN/RAPAT

DI SMK NEGERI 1 MEDAN T.P 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

ZAHRA HAFIZAH NIM : 7103141158

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa jenjang S1 pada Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak yang berkenan demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima masukan, arahan serta dorongan semangat yang tak ternilai harganya dari beberapa pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi


(6)

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, M.S selaku ketua Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Medan dan sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah begitu banyak meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Syarifah Hafnizar selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan masukan serta arahan kepada penulis selama penulis menyelesaikan studi.

6. Para dosen dan pegawai Pendidikan Ekonomi Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah mendidik dan membantu dalam studi dan penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Asli Br. Sembiring, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Medan, dan Ibu Dra. Suparti selaku Guru Bidang Studi Administrasi Perkantoran serta siswa-siswi kelas XI AP2 SMK Negeri 1 Medan yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Teristimewa dan dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda Haris Sofyan dan Ibunda Sri Hanum Siregar serta adik saya Fadil Pahlevi, Nurul Ulfa, dan Atikah Fitridhani atas segala doa, kasih sayang, motivasi, perhatian dan dukungan moril serta materil yang telah senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh sayang kepada penulis.


(7)

9. Buat teman-teman ADP A Reguler Stambuk 2010 dan teman-teman PPLT Galang atas doa, kebersamaan dan motivasi yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Buat teman-teman seperjuanganku (Fahmia Annisa, Margaretha Sinaga, Meilin M. Simorangkir, Khairunnisa, Husna Rambe) atas bimbingan dan juga bantuan dalam doa, materil maupun moral yang diberikan.

11.Seluruh teman-teman mahasiswa Pendidikan Ekonomi dan semua rekan-rekan yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya oleh penulis. Terima kasih atas kebersamaan yang selama ini terjalin.

12.Terkhusus buat orang yang kusayang Agung Wijaya atas segala doa, kasih sayang, motivasi, perhatian dan dukungan moril yang telah senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh sayang kepada penulis.

Dan akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Zahra Hafizah NIM. 7103141158


(8)

ABSTRAK

Zahra Hafizah, NIM. 7103141158, Penerapan Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merencanakan Dan Mengelola Pertemuan/Rapat Di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat Tahun Pembelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI AP SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI AP SMK Negeri 1 Medan yang terdiri dari 4 kelas, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 146 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AP2 dengan jumlah 37 siswa.

Dalam pengambilan data teknik yang digunakan adalah teknik penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Tes yang diberikan berupa essay tes sebanyak 5 soal di pretest dan 10 soal di postest, dan observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Sebagai indikator ketuntasan belajar siswa, ditetapkan 75% siswa memperoleh nilai 75.

Dari hasil analisis data diperoleh data tes sebelum penerapan 18,92% atau 7 siswa. Yang belum tuntas 83,78% atau 31 siswa. Perolehan ini belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 75% siswa harus memperoleh nilai ≥75, sehingga perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pada tes siklus I jumlah siswa yang tuntas dalam belajar adalah 43,24% atau 16 siswa terjadi peningkatan 24,32% atau 9 siswa. Yang tidak tuntas 56,76% atau 21 siswa. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas dalam belajar adalah 78,38% atau 29 siswa terjadi peningkatan 35,14% atau 13 siswa. Yang tidak tuntas 21,62% atau 8 orang.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat kelas XI AP SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat.


(9)

ABSTRACT

Zahra Hafizah, NIM. 7103141158, Applying Model Study of Role Playing To Increase Result of Learning Student at Subject Planning And Managing Meetings / Meetings at SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014. Skripsi. Economic Majors Education of Program Study Office Administration. Faculty of Economics, University of Medan.

This study aims to determine the improvement of student learning outcomes by applying a learning model of role playing on the subjects of planning and managing a meeting / conference Year of Learning 2013/2014.

This research was conducted in class XI AP SMK Negeri 1 Medan Year of Learning 2013/2014. The population in this study were all class XI AP SMK Negeri 1 Medan which consists of 4 classes, with a total of as many as 146 people. The samples in this study were students of class XI AP2 with the number of 37 students.

In the data collection technique used is the technique of classroom action research conducted in two cycles, where each cycle consists of four stages: planning, action, observation, and reflection. For data collection techniques used were tests and observation. The tests were administered in the form of an essay test as much as 5 questions in pretest and 10 question in postest, and observations made during the learning takes place. As an indicator of mastery learning students, assigned 75% of students scored 75.

From the analysis of the data obtained before the application of test data 18.92% or 7 students. Unresolved 83.78% or 31 students. This acquisition has not met the completeness criteria in classical ie 75% of students must obtain a value ≥ 75, so it is necessary to continue to the next cycle. In the first cycle tests the number of students who completed the study was 43.24% or an increase of 16 students or 24.32% 9 students. 56.76% incomplete or 21 students. In the second cycle the number of students who completed the study was 78.38% or an increase of 29 students or 13 students 35.14%. 21.62% incomplete or 8 people. It can be concluded that the application of the learning model of role playing (playing a role) on the subjects of planning and managing a meeting / conference AP class XI SMK Negeri 1 Medan Year of Learning 2013/2014, can improve student learning outcomes. This means that this learning model can be used as an alternative in learning to plan and manage a meeting / conference room.


(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.Pembatasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian... 6

1.6.Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 7


(11)

2.1.2. Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) ... 9

2.1.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Role Playing ... 13

2.1.4. Hasil Belajar ... 14

2.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 18

2.3. Kerangka Berpikir ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 21

3.2. Populasi Dan Sampel ... 21

3.2.1. Populasi Penelitian ... 21

3.2.2. Sampel Penelitian ... 22

3.3. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 22

3.4. Prosedur Penelitian ... 23

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.6. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Hasil Tes Belajar Siswa... 33

4.1.2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 35


(12)

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39 4.3.1. Siklus I... 39 4.3.2. Siklus II ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 48 5.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(13)

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel ... 21

Tabel 3.2 Siklus Tindakan Kelas ... 27

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran ... 29

Tabel 3.4 Kategori Ketuntasan Penguasaan Materi Pelajaran ... 31

Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai dan Persentase Siswa ... 34

Tabel 4.2 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alur PTK ... 24

Gambar 4.1 Hasil Perolehan Nilai dan Persentase Siswa ... 34

Gambar 4.2 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siklus 1 ... 35

Gambar 4.3 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siklus 2 ... 36

Gambar 4.4 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus 1... 44


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 53

Lampiran 2. RPP Siklus I ... 56

Lampiran 3. RPP Siklus II ... 66

Lampiran 4. Materi Pembelajaran ... 76

Lampiran 5. Soal Pre-Test dan Kunci Jawaban Soal Pre-Test... 88

Lampiran 6. Soal Post-Test Siklus I dan Kunci Jawaban Soal Post-Test Siklus I ... 90

Lampiran 7. Soal Post Tes Siklus II dan Kunci Jawaban Soal Post-Test Siklus II ... 93

Lampiran 8. Daftar Kumpulan Nilai (DKN) ... 99

Lmapiran 9. Daftar Nama Siswa ... 105

Lampiran 10. Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Pre-Test ... 107

Lampiran 11. Hasil Perolehan Nilai Siswa pada Post-Test Siklus I Dan Siklus II ... 109

Lampiran 12. Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Pre-Test, Post-Test Siklus I dan Siklus II ... 113

Lampiran 13. Total Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II ... 115

Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 1, 2, 3, dan 4 ... 117

Lampiran 15. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 125


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan seumur hidup yang akan memajukan kehidupan manusia dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Berkaitan dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


(18)

Salah satu keberhasilan sebuah negara adalah eksistensi guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, membuat guru harus lebih kreatif dalam menyampaikan segala informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Apabila ingin meningkatkan hasil belajar tentunya tidak akan lepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, faktor utama yang paling berperan adalah guru, karena gurulah yang merancang sekaligus menjadi pelaksana proses pembelajaran yang akan berlangsung di kelas sehingga guru harus memiliki model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan. Penentuan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar merupakan salah satu faktor yang sangat penting, oleh karena model pembelajaran yang tepat untuk suatu materi pembelajaran akan membantu pencapaian tujuan pembelalajaran yang optimal. Namun kenyataannya proses belajar mengajar masih cenderung didominasi oleh guru, sedangkan siswa cenderung pasif dan hanya menunggu informasi dari guru, dan hal ini yang membuat siswa tidak terdorong untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMK Negeri 1 Medan diperoleh keterangan dari guru bidang studi administrasi perkantoran menunjukkan bahwa hasil belajar pada mata diklat merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat di sekolah tersebut masih rendah selama tiga tahun terakhir dari tahun 2010 sampai 2011, diperoleh dari 40 siswa hanya 60% yang dinyatakan tuntas sedangkan sisanya tidak tuntas dengan nilai rata-rata


(19)

dalam kriteria ketuntasan minimal yaitu 70, di tahun 2011 sampai 2012 dari 40 siswa diperoleh 55% yang dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata dalam kriteria ketuntassan minimal yaitu 70, dan pada tahun 2012 sampai 2013 dari 38 siswa hanya 50% yang dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata dalam kriteria ketuntasan minimal yaitu 75, padahal seharusnya siswa harus mencapai Standar Ketuntasan Belajar (SKB) yaitu dengan nilai 75 yang juga dinyatakan dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kualitas proses belajar mengajar yang kurang optimal, kebanyakan guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana pada umumnya guru dalam proses belajar-mengajar sering kali atau dominan menggunakan model pembelajaran konvensional dimana guru menjadi pusat kegiatan. Guru lebih banyak menjelaskan di depan dan kurang melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, siswa hanya mendengar, mencatat, dan menghapal. Selain itu di dalam kelas jarang yang bertanya jika guru menjelaskan dikarenakan siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran. Akibatnya siswa sering merasa bosan dan kurang tertarik pada saat proses belajar-mengajar di dalam kelas.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya upaya memperbaiki kualitas pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan, pemahaman dan hasil belajar siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran Role Playing (bermain peran).


(20)

Model pembelajaran Role Playing adalah suatu model pembelajaran dengan melakukan permainan peran yang di dalamnya terdapat aturan, tujuan, dan unsur senang dalam melakukan proses belajar-mengajar. Dalam Role Playing, siswa dituntut dapat menjadi pribadi yang imajinatif, mempunyai prakarsa, mempunyai minat luas, mandiri dalam berfikir, ingin tahu, penuh energi dan percaya diri.

Dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing ini diharapkan siswa dapat saling bekerja sama untuk membagi informasi mengenai materi pembel ajaran yang diberikan oleh guru dan berani mengemukakan pendapatnya di dalam kelas, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat dapat meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013 / 2014”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran yang masih bersifat ceramah dan berpusat pada guru yang mengakibatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat masih rendah.


(21)

2. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak efisien.

3. Kurangnya variasi mengajar yang mengakibatkan proses belajar mengajar terkesan membosankan dan tidak menyenangkan.

4. Belum tercapainya kompetensi belajar yang mengakibatkan menurunnya nilai siswa.

1.3.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penelitian dibatasi hanya pada “Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing (bermain peran) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014”.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Role Playing dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?”.


(22)

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Role Playing pada Mata Pelajaran Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti sebagai calon pendidik tentang model pembelajaran Role Playing yang digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan khususnya bagi guru administrasi perkantoran dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Sebagai sumber referensi dan bahan informasi bagi penulis lain dalam


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diruaikan pada sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan:

1. Penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat. Hal ini terlihat partisipasi dan kemauan siswa untuk ikut bermain peran dalam proses pembelajaran dan dalam menerima materi pelajaran.

2. Hasil observasi terhadap sikap siswa menunjukkan adanya peningkatan. Secara umum, hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan siswa tekun dan antusias mengemukakan pendapatnya. Pada siklus I, aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama sebesar 42,03% (sangat kurang), kemudian meningkat pada pertemuan kedua sebesar 60,68% (kurang). Pada siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 68,11% (cukup), dan meningkat lagi pada pertemuan keempat sebesar 78,11% (baik). Dengan demikian, dapat dikatakan hasil belajar siswa cenderung meningkat setelah penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat di kelas XI SMK Negeri 1 Medan.


(24)

3. Hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) masih tergolong rendah yaitu sebesar 7 siswa atau 18,92% yang tuntas dalam belajar. Sedangkan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) pada siklus I adalah 43,24% atau 16 siswa, terjadi peningkatan sekitar 24,32% atau 9 siswa yang tuntas dalam belajar. Dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 78,38% atau 29 siswa, terjadi peningkatan 35,14% atau 13 siswa. Jadi terdapat peningkatan 59,46% yang tuntas dalam belajar. Ketuntasan secara klasikal sebesar 75% telah memenuhi KKM sekolah yaitu ≥75.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Model pembelajaran role playing (bermain peran) dapat dipilih sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat.

2. Kepada guru dihimbau agar dapat menggunakan model pembelajaran role playing (bermain peran) untuk materi yang tepat, karena melalui penggunaan model pembelajaran bermain peran siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan dapat menyenangkan bagi siswa.

3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian ini lebih lanjut, dapat dilakukan dengan sumber atau referensi yang lebih luas dan waktu yang relatif efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu studi perbandingan bagi


(25)

guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dharma, Hadi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Pertemuan Rapat Kelas XI AP SMK Swasta Pembangunan Galang T.P. 2012/2013. Skripsi, FE. UNIMED: Medan.

Djamarah, Syaiful Bahri Dan Azwa Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Hartati, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi FE. ISSN 2252-6544. Universitas Negeri Semarang. Vol 1. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Legowo, Budi. November 2007. Penyampaian Materi Aplikasi Tenaga Nuklir Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan Dengan Strategi Role Playing. Jurnal Pendidikan Fisika FMIPA. ISSN 1978-0176. Yogyakarta: Universitas Sebelas Maret Vol 21-22.

Ngalin, Purwanto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Gramedia

Novita, Hertaty. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dasar Surat-Menyurat Dengan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Siswa Kelas X SMK Marisi Medan Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, FE. UNIMED: Medan.

Nurrohmah, Fida, dkk. April 2013. Improving Speaking Ability of Kindergarten Students by Using Role Play. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIP PGRI Sidoarjo. Volume 1 Nomor 1.

Rizky, Nursyifah Dwi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK Budisatrya Medan T.P. 2012/2013. Skripsi, FE. UNIMED: Medan. Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Setyorosadi, Devit Dwi dan Pardijono. 2014. Perbedaan Penggunaan Metode Demonstration Dan Metode Role Playing Terhadap Hasi Belajar Spike Bolavoli. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01,


(27)

Hal: 70-75.

Siska, Yulia. (Agustus 2011). Penerepan Metode Bermain Peran (Irole Playing) dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan. ISSN 1412-565X. Edisi Khusus No.2. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumantri, Mulyani, dkk. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi

Tawil, Muh. 2008. Kemampuan Penalaran Formal Dan Lingkungan Pendidikan Keluarga Dikaitkan Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas X Sma Negeri 1 Sungguhminasa Kabupaten Gowa: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja. No. 075.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana.

Trianto. (2011).Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis. Jakarta:Prestasi Pustaka.


(1)

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Role Playing pada Mata Pelajaran Merencanakan dan Mengelola Pertemuan/Rapat di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014.

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti sebagai calon pendidik tentang model pembelajaran Role Playing yang digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan khususnya

bagi guru administrasi perkantoran dalam memilih model

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Sebagai sumber referensi dan bahan informasi bagi penulis lain dalam


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diruaikan pada sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan:

1. Penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat. Hal ini terlihat partisipasi dan kemauan siswa untuk ikut bermain peran dalam proses pembelajaran dan dalam menerima materi pelajaran.

2. Hasil observasi terhadap sikap siswa menunjukkan adanya peningkatan. Secara umum, hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan siswa tekun dan antusias mengemukakan pendapatnya. Pada siklus I, aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama sebesar 42,03% (sangat kurang), kemudian meningkat pada pertemuan kedua sebesar 60,68% (kurang). Pada siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 68,11% (cukup), dan meningkat lagi pada pertemuan keempat sebesar 78,11% (baik). Dengan demikian, dapat dikatakan hasil belajar siswa cenderung meningkat setelah penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat di kelas XI SMK Negeri 1 Medan.


(3)

3. Hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) masih tergolong rendah yaitu sebesar 7 siswa atau 18,92% yang tuntas dalam belajar. Sedangkan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran role playing (bermain peran) pada siklus I adalah 43,24% atau 16 siswa, terjadi peningkatan sekitar 24,32% atau 9 siswa yang tuntas dalam belajar. Dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 78,38% atau 29 siswa, terjadi peningkatan 35,14% atau 13 siswa. Jadi terdapat peningkatan 59,46% yang tuntas dalam belajar. Ketuntasan secara klasikal sebesar 75% telah memenuhi KKM sekolah yaitu ≥75.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Model pembelajaran role playing (bermain peran) dapat dipilih sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat.

2. Kepada guru dihimbau agar dapat menggunakan model pembelajaran role playing (bermain peran) untuk materi yang tepat, karena melalui penggunaan model pembelajaran bermain peran siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan dapat menyenangkan bagi siswa.

3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian ini lebih lanjut, dapat dilakukan dengan sumber atau referensi yang lebih luas dan waktu yang relatif efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu studi perbandingan bagi


(4)

guru dalam meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya pada mata pelajaran merencanakan dan mengelola pertemuan/rapat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dharma, Hadi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Pertemuan Rapat Kelas XI AP SMK Swasta Pembangunan Galang T.P. 2012/2013. Skripsi, FE. UNIMED: Medan.

Djamarah, Syaiful Bahri Dan Azwa Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Hartati, dkk. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi FE. ISSN 2252-6544. Universitas Negeri Semarang. Vol 1. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Legowo, Budi. November 2007. Penyampaian Materi Aplikasi Tenaga Nuklir Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan Dengan Strategi Role Playing. Jurnal Pendidikan Fisika FMIPA. ISSN 1978-0176. Yogyakarta: Universitas Sebelas Maret Vol 21-22.

Ngalin, Purwanto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Gramedia

Novita, Hertaty. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dasar Surat-Menyurat Dengan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Siswa Kelas X SMK Marisi Medan Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi, FE. UNIMED: Medan.

Nurrohmah, Fida, dkk. April 2013. Improving Speaking Ability of Kindergarten Students by Using Role Play. Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris. STKIP PGRI Sidoarjo. Volume 1 Nomor 1.

Rizky, Nursyifah Dwi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK Budisatrya Medan T.P. 2012/2013. Skripsi, FE. UNIMED: Medan. Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Setyorosadi, Devit Dwi dan Pardijono. 2014. Perbedaan Penggunaan Metode Demonstration Dan Metode Role Playing Terhadap Hasi Belajar Spike Bolavoli. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01,


(6)

Hal: 70-75.

Siska, Yulia. (Agustus 2011). Penerepan Metode Bermain Peran (Irole Playing) dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan. ISSN 1412-565X. Edisi Khusus No.2. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumantri, Mulyani, dkk. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi

Tawil, Muh. 2008. Kemampuan Penalaran Formal Dan Lingkungan Pendidikan Keluarga Dikaitkan Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas X Sma Negeri 1 Sungguhminasa Kabupaten Gowa: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja. No. 075.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana.

Trianto. (2011).Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis. Jakarta:Prestasi Pustaka.