IMPLEMENTASI PROGRAM BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG, AMAN DAN PERSEPSINYA DILIHAT DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN.

(1)

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAGAM, BERGIZI,

SEIMBANG, AMAN DAN PERSEPSINYA DILIHAT

DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

(Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

Oleh:

RATIH PURNAMA SARI

NIM.509442006

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Triguna Makanan……… ….……… 9

Gambar 2 Model Pemerosesan Informasi ………. 25

Gambar 3 Proses Pembentukan Persepsi………... 28

Gambar 4 Peneliti dan Pak Irsan Nasution selaku Lurah Glugur Darat 1 ... 87

Gambar 5 Peneliti dan beberapa Staf Pegawai Kelurahan Glugur Darat 1... 87

Gambar 6 Peneliti Memberi Petunjuk pada Responden... 88


(3)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. LANDASAN TEORI DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Pengertian Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ... 8

2. Implementasi ... 23

3. Persepsi ... 25

B. Kerangka Berpikir ... 32

C. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Desain Penelitian ... 34

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

D. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 36


(4)

vii

BAB IV. HASIL PENELTIAN ... 44

A. Karakteristik Responden ... 44

B. Implementasi Masyarakat ... 47

C. Persepsi Masyarakat ... 52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58


(5)

(6)

(7)

(8)

ABSTRAK

Ratih Purnama Sari: Implementasi Program, Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan Persepsinya dilihat dari Latar Belakang Pendidikan (Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur). Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2015.Tujuan dari penelitian ini: (1) Mengidentifikasi karakteristik responden masyarakat; (2) Mengidentifasi implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman dilihat dari latar belakang pendidikan; (3) Mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman dilihat dari latar belakang pendidikan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan desain penelitian deskriptif persentase analisis. Program komputer yang digunakan adalah Microsoft Excel. Penelitian dilakukan di Glugur darat 1 Kecamatan Medan Timur, Medan. Pemilihan lokasi dilakukan sengaja (purposive) dengan pertimbangan Keluragan Glugur Darat 1 dekat dengan puskesmas yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang telah mensosialisasikan program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di wilayah Glugur Darat. Penarikan sampel dilakukan dengan cara random sampling, jumlah sampel 74 orang yang diambil di sekitar wilayah puskesmas. Sebelum angket digunakan terlebih dahulu diujicobakan di masyarakat Jl. Pasar 3 Glugur Darat 1 non sample dengan jumlah 30 orang. Untuk melihat validitas (kesahihan) instrumen penelitian dihitung dengan rumus product moment dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikansi 5%. Dari 10 butir kuesioner implementasi yang diujicobakan diperoleh 9 butir kuesioner valid dengan reabilitas 0,787 tergolong cukup (0,600-0,800). Sedangkan 40 butir kuesioner persepsi yang diujicobakan diperoleh 32 butir kuesioner yang valid dengan reabilitas 0,857 tergolong tinggi (0,800-1,00). Kuesioner yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian sebenarnya. Implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ditinjau dari pendidikan terakhir responden dengan 4 indikator. Adapun persentase tiap indikator adalah: (1) Beragam, tingkat pendidkan SMA sering menerapkan makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase 86,40%; (2) Bergizi, tingkat pendidikan SMP sering menerapkan makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase 83,33%; (3) Seimbang, untuk indikator ini keseluruhan responden baik yang berpendidikan SMP sampai Perguruan Tinggi kadang-kadang menerapkannya; (4) Aman, hanya pendidikan terakhir Diploma yang sering menerapkan indikator aman dalam menentukan pangan yang dikonsumsi dengan persentase 79,37%. Keseluruhan responden yang berpendidikan SMP, SMA, Diploma dan Perguruan Tinggi memiliki persepsi yang baik pada program yang dibuat oleh Ketahanan Pangan yang ditinjau dari 4 indikator yaitu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman


(9)

KATA PENGANTAR

Dengan penuh kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sejak awal hingga dapat diselesaikannya skripsi yang bejudul Implementasi Program Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan Persepsinya Dilihat dari Latar Belakang Pendidikan (Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Namun demikian, inilah yang terbaik yang dapat penulis selesaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus pada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terkasih dan terhormat:

1. Dra. Nila Handayani, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud. dan Dra. Fatma Tresno Intyas, M.Si selaku pembimbing II, Penasehat Akademik dan sekretaris jurusan yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

2. Dr. Esi Emilia, M.Si dan Dra. Ade Chirunnisa Gultom, MPd, selaku Dosen Penguji Skripsi.

3. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Unimed Medan.

4. Dr.Erli mutiara,M.Si , selaku Ketua Prodi Jurusan Tata Boga

5. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed 6. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Teknik Unimed 7. Bapak Irsan Nasution, selaku Lurah serta staf pegawai kantor Kelurahan


(10)

v

8. Ayahanda Suyatno dan Ratnawati, selaku kedua Orangtua penulis yang selalu menguatkan langkahku dalam berfikir, bersikap dan bertindak. Terimakasih atas bimbingan, doa, kasih sayang tak terhingga serta perhatian dan kesabaran yang sangat besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Siti Wulandari, S.Pd, selaku kakak penulis dan Resa Permata Sari, adik penulis yang telah memberikan dorongan kepada penulis.

9. Fakar Suhartami Pratama, S.Pd yang selau setia menemani baik suka maupun duka. Terima kasih dukungan, doa dan semangat tiada henti.

10.Sahabat terbaikku, Eka Mutiara Sari, S.Pd, Nanin Kartika, Nurmasyita, S.Pd, Siti Hafnisa Saragih, S.Pd, Annisa Fifi, S.Pd dan Akbar Kurniawan Hadi ST yang banyak mendukung, memberi semangat dan menjadi sahabat setia dalam setiap kesempatan. Terima kasih buat kebersamaan kita selama ini yang tidak akan terlupakan.

Penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebanding atas jasa dari semua pihak.

Medan, Maret 2015 Penulis,

Ratih Purnama Sari NIP. 509442006


(11)

`DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pola Pangan Harapan……… 14

Tabel 2 Pengelompokkan Pangan Menurut Fungsinya………. 16

Tabel 3 Bahan Makanan Penukar Nasi……….. 17

Tabel 4 Bahan Makanan Sumber Protein Hewani………. 17

Tabel 5 Bahan Makanan Sumber Protein Nabati………... 18

Tabel 6 Bahan Makana Sumber Sayuran……….. 18

Tabel 7 Bahan Makanan Sumber Buah-Buahan……… 19

Tabel 8 Bahan Makanan Sumber Susu……….. 20

Tabel 9 Bahan Makanan Sumber Minyak……….. 20

Tabel 10 Kisi-Kisi Kuisioner Penelitian……….. 36

Tabel 11 Interpretasi Koefisian Korelasi..………... 38

Tabel 12 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase Implementasi.……… 40

Tabel 13 Kriteria Analissi Deskripitf Persentase Persepsi... 41

Tabel 14 Data dan Pengolahan Data... 42

Tabel 15 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 44

Tabel 16 Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 44

Tabel 17 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan... 45

Tabel 18 Distribursi Responden Berdasarkan Status Pernikahan... 45

Tabel 19 Distribusi Responden Berdasarkan Pendikan Terakhir... 46

Tabel 20 Implementasi Masyarakat terhadap program B2SA... 47


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman dan Persepsinya dilihat dari latar belakang Pendidikan...

63

Lampiran 2 Hasil Uji Coba Kuisioner mplementasi...………..…... 67

Lampiran 3 Perhitungan Validitasi Kuisioner Implementasi...……… 68

Lampiran 4 Hasil Uji Coba Kuisioner Persepsi... 70

Lampiran 5 Perhitungan Validitasi Kuesioner Persepsi... 72

Lampiran 6 Perhitungan Validitas dan Reabilitasi Kuisioner Implementasi... 74

Lampiran 7 Perhitungan Validitas dan Reabilitasi Kuesioner Persepsi... 77

Lampiran 8 Tabulasi Kuesioner Implementasi ... 80

Lampiran 9 Tabulasi Kuesioner Persepsi... 82

Lampiran 10 Perhitungan Kriteria Implementasi dan Persepsi... 84

Lampiran 11 Perhitungan Tabulasi Frekuensi Karakteristik Responden... 86


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disusun dalam ingatan (Engel, Blackwell & Miniard 1994). Pengetahuan gizi dan kesehatan adalah pengetahuan tentang peran makanan dan zat gizi, zat gizi pada makanan, makanan yang aman untuk dimakan sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana cara hidup sehat (Notoatmodjo 1993). Khomsan (2000) menegaskan bahwa pengetahuan gizi menjadi landasan penting yang menentukan konsumsi pangan keluarga. Individu yang berpengetahuan gizi baik akan mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun pengetahuan pangan sehingga konsumsi pangan yang mencukupi lebih terjamin.

Pengetahuan gizi diperoleh melalui pendidikan formal dan non formal . Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan dan terdapat kronologis yang ketat untuk tingkatan umur populasi sasarannya. Pendidikan non formal tidak berjenjang, lebih pendek dan lebih merupakan respon terhadap kebutuhan yang mendesak. Contoh pendidikan non formal adalah penyuluhan dan kursus keterampilan, sedangkan pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang berlangsung seumur hidup yang mempelajari aspek kehidupan sehingga tidak diselenggarakan secara khusus (Pranadji 1988). Lebih lanjut Pranadji menjelaskan


(14)

2

tingkat pendidikan yang lebih tinggi membuat seseorang semakin terbuka terhadap hal-hal baru karena semakin mudah menerima informasi yang diberikan.

Pendidikan formal terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri (Anonim 2008).

Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya berpengaruh pada keadaan gizi individu yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya. Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurang pengertian tentang kebiasaan makan yang baik, serta pengertian yang kurang tepat mengenai kontribusi gizi dari berbagai makanan akan menimbulkan gizi salah yang dapat merugikan kecerdasan dan produktivitas (Irawati, Damanhuri dan Fachrurrozi 1992).

Penganekaragaman pangan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan mutu gizi makanan dengan pola konsumsi yang beragam atau usaha untuk lebih menganekaragamkan jenis konsumsi. Upaya penganekaragaman pangan dilakukan dengan cara: (1)


(15)

3

penyediaan pangan yang beragam; (2) mengembangkan perilaku dan sikap keluarga/masyarakat agar tetap menyukai makanan setempat; (3) meningkatkan daya beli; (4) meningkatkan pengetahuan.

Dalam rangka menuju percepatan penganekaragaman pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian telah menerbitkan buku berjudul Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Berbasis Potensi Wilayah (2009), Menu Makanan Berbasis Budaya Lokal (2009), dan Umbi-umbian Sebagai Bahan Pangan Alternatif. Ketiga buku ini menjadi acuan dalam mensosialisasikan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan untuk masyarakat di Indonesia. Ketiga buku tersebut berisi variasi menu makanan beragam, bergizi, berimbang, aman, dan menawarkan umbi-umbian sebagai penganan alternatif sumber karbohidrat pengganti beras. Menu makanan yang ditawarkan berbasis pada potensi pertanian dan peternakan setempat dan budaya lokal, serta disesuaikan dengan pendapatan penduduk baik kalangan bawah, menengah dan atas.

Berkenaan dengan hal tersebut, Badan Ketahanan Pangan bertekad mengembangkan konsumsi pangan dari jenis umbi-umbian sebagai pangan anternatif sumber karbohidrat pengganti beras yang meliputi: ketela pohon, ubi jalar, huwi, gadung, gembili, ganyong, garut, kentang, talas, suweg (Suhardjo, 2009). Untuk mewujudkan upaya tersebut, berbagai jalur dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi program terkait. Melalui Tim Penggerak PKK di tingkat desa maupun kecamatan dibekali pengetahuan mengenai pentingnya pangan non-beras dan non-terigu, sehingga mereka menjadi fasilitator dalam merealisasikan


(16)

4

program tersebut di masyarakat, sehingga diharapkan akan mendorong tumbuhnya industri pangan olahan non-beras skala rumah tangga berbahan baku umbi-umbian (Mardi Sucipto, 2009). Kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan DPRD terus didorong untuk mendukung gerakan konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang, aman dari bahan non-beras dan non-terigu. Anak-anak sekolah didorong mengkonsumsi pangan beragam (Suhardjo, 2009).

Pasaribu dan Simanjntak, (1986) kaitannya dengan peran serta masyarakat dalam program tertentu, peranan tokoh masyarakat baik formal maupun non-formal sangat penting terutama dalam mempengaruhi, memberi contoh, dan menggerakkan keterlibatan seluruh warga masyarakat di lingkungannya guna mendukung keberhasilan program B2SA. Apalagi di masyarakat perkotaan, peran tersebut menjadi faktor determinan karena kedudukan para tokoh masyarakat masih sangat kuat pengaruhnya, bahkan sering menjadi tokoh panutan dalam segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat.

Suksesnya suatu program dalam hal ini program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), tergantung dari aktif atau tidak aktifnya partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program tersebut. Sehingga dalam posisi ini peran aktif masyarakat sangat penting artinya bagi kelancaran dan keberhasilan program tersebut dan tercapainya tujuan secara mantap. Program B2SA dicanangkan dalam rangka usaha pemerintah untuk diversifikasi pangan lokal.

Bagaimana tanggapan masyarakat tentang program pola pangan Beragam, Bergizi, Simbang dan Aman (B2SA) yang telah disosialisasikan oleh


(17)

5

Ketahanan Pangan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi pertanyaan peneliti? Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis “Implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan Persepsinya Dilihat dari Latar Belakang Pendidikan (Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi,

Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur?

2. Bagaimanakah peran pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang sadar gizi di Kelurahan Gelugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur?

3. Bagaimana implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur

4. Bagaimana hubungan antara persepsi dan implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur?

5. Faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi persepsi dan impelementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur?


(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul. Maka masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:

1. Implementasi/pelaksanaan program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur. 2. Persepsi/pemahaman tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan

Aman (B2SA) masyarakat di kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur.

3. Masyarakat yang tinggal di Lingkungan 3 Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur yang menjadi sampel dalam penelitian.

4. Karakteristik masyarakat yang diteliti dalam penelitian ini berdasarkan pada umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu:

1. Bagaimana implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur? 2. Bagaimana persepsi tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman


(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur. 2. Mengetahui persepsi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)

masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk masyarakat maupun untuk penulis, yaitu:

1. Menambah pengetahuan bagi tentang persepsi dan implementasi masyarakat tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) masyarakat di Kecamatan Medan Timur.

2. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah referensi dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan salah satu acuan bagi peneliti selanjutnya.


(20)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang dilakukan melalui penyebaran kuisioner, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ditinjau dari pendidikan terakhir responden dengan 4 indikator. Adapun persentase tiap indikator adalah: (1) Beragam, tingkat pendidkan SMA sering menerapkan makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase 86,40%; (2) Bergizi, tingkat pendidikan SMP sering menerapkan makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase 83,33%; (3) Seimbang, untuk indikator ini keseluruhan responden baik yang berpendidikan SMP sampai Perguruan Tinggi kadang-kadang menerapkannya; (4) Aman, hanya pendidikan terakhir Diploma yang sering menerapkan indikator aman dalam menentukan pangan yang dikonsumsi dengan persentase 79,37%.

B. SARAN

Dalam penelitian ini, peneliti membuata beberapa saran sebagai berikut: 1. Pihak ketahanan pangan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan hendaknya

menyediakan lebih banyak sosialisasi tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman untuk meningkatkan minat masyarakat dalam melaksanakan program tersebut. Sesekali pihak ketahanan pangan perlu


(21)

58

menyediakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, misalnya menyusun menu beragam, bergizi, seimbang dan aman.

2. Bagi pihak masyarakat perlu meningkatkan frekuensi perilaku hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan beragam serta berpartisipasi aktif dalam menyukseskan sosialisasi yang telah dibuat oleh pihak Ketahanan Pangan.

3. Masukkan bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti faktor-faktor masyarakat terhadap penerapan program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2010. Kementerian terus Kampanyekan Diversifikasi Pangan Menuju Pangan Beragam. http/www.formatfpuns.bbgspot.com [diakses Desember 2013].

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Amalia, Rizqa. 2011. Lama Menjadi Kader, Frekuensi Pelatihan, Pengetahuan Gizi dan Sikap Kader Posyandu dengan Prilaku Penyampaian Informasi tentang Pesan Gizi Seimbang. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponogoro Semarang.

Anonym. 2008. Pemerintah Ajak Semua Kalangan Dukung Perilaku Sehat. http//www.depkominfo.go.id [Diakses Februari 2014]’

Apriadji, W.H. 1996. Gizi Keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya

Arikunto, Suharsini. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.

Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Peneribit Buku Kedokteran. Ayu, Sukmi. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FKUI tentang

Pola Makan Gizi Seimbang Tahun 2011 serta Faktor-faktor Yang Berhubungan. Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.

Azwar, Azrul. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang dan Angka Kecukupan gizi. Jakarta: Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Baliwati, dkk. 2004. Pengantar Makan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya. Departemen Kesehatan Republik Indoneisa. 2006. Buku Kader Posyandu dalam


(23)

60

Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Depkes. 2002. Pedoman Umum Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadargizi). Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. 2002 Buka Panduan 14 Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta.

Fauji, Lutfi. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Sadar Gizi pada Keluarga Balita di Kelurahan Karangbanimpal Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

Gunarsa, Y.S. D. 2002. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: Gunung Mulia.

Hardiansyah. (2007). Review Determinan Keragaman Konsumsi Pangan. Jurnal Gizi dan Pangan, vol 2 Juli 2007.

Indrawaty, Nur. 2007. Menu Beragam, Bergizi, Berimbang untuk Hidup Sehat. Fakultas Kedokteran. Universitas Andalas.

Irawati A, Damanturi, Fachrurozi. 1992. Pengetahuan Gizi Murid SD dan SLTP di Kotamadya Bogor. Penelitian Gizi dan Makanan. Bogor:Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi.

Ivencevich, JM, Konopaske, R & Matteson, M.T. 2005. Organizational Behavior and Management. Jakarta: Erlangga.

Khomsan, A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Kotler P. Amstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. (D.Sihombing). Jakarta: Erlangga.


(24)

61

Khomsan, A. 2006. Studi Tentang Pengetahuai Gizi Ibu dan Kebiasaan Makan pada Rumah Tangga di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai. Jurnal Gizi dan Pangan.

Kurniasih. 2012. Persepsi tentang Makanan Sehat pada Anak Usia Sekolah di SDN 02 Duren Sawit Jakarta Timur. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan”. Universitas Indonesia.

Madihah. 2002. Faktor-faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadargizi) di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan Tahun 2002. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Marina. 2009. Konsumsi Pangan yang Beragam Memenuhi Kaidah Keamanan Pangan. http://.www.keamananpangan.com. [diakses September 2013]. Melz, Dinoth: http//www.4sehat5sempurna.net. [ diakses Agustus 2013].

Monks, F.J. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajamada University Press.

Mowen JC. Minor M. 2002. Prilaku Konsumen. Jilid 1. Salim L, Penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Notoatmodjo S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta: Andi Ofset.

. 2005. Promosi Kesehatan (Teori dan Aplikasinya). Jakarta: Rineka Cipta.

. 2007. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurdin dan Usman. Pengertian Impelementasi dari Berbagai Sumber:


(25)

62

Pranadji DK. 1988. Pendidikan Gizi (Proses Belajar Mengajar) [diktat]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertaninian Bogor.

Pribadi, Ning. 2003 Ketersediaan dan Ketahanan Pangan, dalam Kemandirian Pangan Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Jakarta: LISPI

Prihardany, D. 2004. Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan dan Keterampilan Karyawan terntang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Persepsi Terhadap Resiko di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citeureup Bogor. Jakarta: Universitas Indoneisa. Tesis Master tidak Diterbitkan.

Robbins, S.P & Judge T.A. 2008. Organizational Behavior 12th ed. Nere Jersey: Pearson Educational.

Roucek. 2008. Tinjauan Pengertian Masyarakat. http://www.masyarakat.co.id. [diakses Februari 2014].

Santoso, Sugeng dan Rianti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta Sarwono. S. 2005. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gajahmada University

Press.

Silvia, S. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Parttisipasi Angkatan Kerja Wanita di Provinsi Aceh. Universitas Syiah Kuala. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Singarimbun, M & Efendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta Siswanti.2007. Hubungan Body Image dengan Prilaku Makan, Prilaku Sehat

Status Gizi dan Kesehatan Mahasiswa. Bogor: Fakultas Pertanian. Institute Pertanian Bogor.

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta. Depdiknas.


(26)

63

Sri, Yesa. 2008. Persepsi dan Sikap Terhadap Rubrik Gizi dan Kesehatan di Media Cetak Dihubungkan dengan Prilaku Sehat Mahasiswa. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sumarwan U. 2004. Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sutopo. 1996. Persepsi Siswa dan Kepedulian Lingkungan Hidup. Tesis Master, Universitas Indonesia. Jakarta. Indonesia.

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawata. Jakarta. EGC

Suryani. 2012. Gerakan Pola Pangan B2SA. http.beragam, bergizi, seimbang dan aman.com. [diakses Januari 2014].

Tumpeng Gizi Seimbang: http//www.gizi.net/PUGS-PDF. [Di anduh September 2013]

UNICEF. 2002. Pedoman Hidup Sehat. UNICEF. New York Wade, C & Tavris, C. 2009. Psikologi. Jakarta: Erlangga.

WHO. 1992. Pendidikan Kesehatan: Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar. Tjitarsa IB, penerjemah. Bali: Penerbit Universitas Udayana.

WHO. 2010. Preventing and Managing The Global Epidermis. Geneva: WHO Technical Report.


(1)

58

menyediakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk hidup sehat, misalnya menyusun menu beragam, bergizi, seimbang dan

aman.

2. Bagi pihak masyarakat perlu meningkatkan frekuensi perilaku hidup lebih

sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan beragam serta

berpartisipasi aktif dalam menyukseskan sosialisasi yang telah dibuat oleh

pihak Ketahanan Pangan.

3. Masukkan bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti faktor-faktor masyarakat


(2)

2013].

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Amalia, Rizqa. 2011. Lama Menjadi Kader, Frekuensi Pelatihan, Pengetahuan Gizi dan Sikap Kader Posyandu dengan Prilaku Penyampaian Informasi tentang Pesan Gizi Seimbang. Fakultas Kedokteran. Universitas Diponogoro Semarang.

Anonym. 2008. Pemerintah Ajak Semua Kalangan Dukung Perilaku Sehat.

http//www.depkominfo.go.id [Diakses Februari 2014]’

Apriadji, W.H. 1996. Gizi Keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya

Arikunto, Suharsini. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara.

Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Peneribit Buku Kedokteran.

Ayu, Sukmi. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FKUI tentang Pola Makan Gizi Seimbang Tahun 2011 serta Faktor-faktor Yang Berhubungan. Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.

Azwar, Azrul. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang dan Angka Kecukupan gizi. Jakarta: Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Baliwati, dkk. 2004. Pengantar Makan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Departemen Kesehatan Republik Indoneisa. 2006. Buku Kader Posyandu dalam Usaha Perbaikan Gizi. Jakarta: Depkes RI.


(3)

60

Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Depkes. 2002. Pedoman Umum Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadargizi). Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI

Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. 2002 Buka Panduan 14 Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta.

Fauji, Lutfi. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Sadar Gizi pada Keluarga Balita di Kelurahan Karangbanimpal Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

Gunarsa, Y.S. D. 2002. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: Gunung Mulia.

Hardiansyah. (2007). Review Determinan Keragaman Konsumsi Pangan. Jurnal Gizi dan Pangan, vol 2 Juli 2007.

Indrawaty, Nur. 2007. Menu Beragam, Bergizi, Berimbang untuk Hidup Sehat. Fakultas Kedokteran. Universitas Andalas.

Irawati A, Damanturi, Fachrurozi. 1992. Pengetahuan Gizi Murid SD dan SLTP di Kotamadya Bogor. Penelitian Gizi dan Makanan. Bogor:Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi.

Ivencevich, JM, Konopaske, R & Matteson, M.T. 2005. Organizational Behavior and Management. Jakarta: Erlangga.

Khomsan, A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Kotler P. Amstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. (D.Sihombing). Jakarta: Erlangga.


(4)

Khomsan, A. 2006. Studi Tentang Pengetahuai Gizi Ibu dan Kebiasaan Makan pada Rumah Tangga di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai. Jurnal Gizi dan Pangan.

Kurniasih. 2012. Persepsi tentang Makanan Sehat pada Anak Usia Sekolah di SDN 02 Duren Sawit Jakarta Timur. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan”. Universitas Indonesia.

Madihah. 2002. Faktor-faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadargizi) di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan Tahun 2002. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Marina. 2009. Konsumsi Pangan yang Beragam Memenuhi Kaidah Keamanan Pangan. http://.www.keamananpangan.com. [diakses September 2013].

Melz, Dinoth: http//www.4sehat5sempurna.net. [ diakses Agustus 2013].

Monks, F.J. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajamada University Press.

Mowen JC. Minor M. 2002. Prilaku Konsumen. Jilid 1. Salim L, Penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Notoatmodjo S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta: Andi Ofset.

. 2005. Promosi Kesehatan (Teori dan Aplikasinya). Jakarta: Rineka Cipta.

. 2007. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurdin dan Usman. Pengertian Impelementasi dari Berbagai Sumber: http//www.definisi implementasi.co.id [Diakses Oktober 2013].


(5)

62

Pranadji DK. 1988. Pendidikan Gizi (Proses Belajar Mengajar) [diktat]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertaninian Bogor.

Pribadi, Ning. 2003 Ketersediaan dan Ketahanan Pangan, dalam Kemandirian Pangan Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Jakarta: LISPI

Prihardany, D. 2004. Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan dan Keterampilan Karyawan terntang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Persepsi Terhadap Resiko di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Citeureup Bogor. Jakarta: Universitas Indoneisa. Tesis Master tidak Diterbitkan.

Robbins, S.P & Judge T.A. 2008. Organizational Behavior 12th ed. Nere Jersey: Pearson Educational.

Roucek. 2008. Tinjauan Pengertian Masyarakat. http://www.masyarakat.co.id. [diakses Februari 2014].

Santoso, Sugeng dan Rianti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta

Sarwono. S. 2005. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Silvia, S. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Parttisipasi Angkatan Kerja Wanita di Provinsi Aceh. Universitas Syiah Kuala. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Singarimbun, M & Efendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta

Siswanti.2007. Hubungan Body Image dengan Prilaku Makan, Prilaku Sehat Status Gizi dan Kesehatan Mahasiswa. Bogor: Fakultas Pertanian. Institute Pertanian Bogor.

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta. Depdiknas.


(6)

Sri, Yesa. 2008. Persepsi dan Sikap Terhadap Rubrik Gizi dan Kesehatan di Media Cetak Dihubungkan dengan Prilaku Sehat Mahasiswa. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sumarwan U. 2004. Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sutopo. 1996. Persepsi Siswa dan Kepedulian Lingkungan Hidup. Tesis Master, Universitas Indonesia. Jakarta. Indonesia.

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawata. Jakarta. EGC

Suryani. 2012. Gerakan Pola Pangan B2SA. http.beragam, bergizi, seimbang dan aman.com. [diakses Januari 2014].

Tumpeng Gizi Seimbang: http//www.gizi.net/PUGS-PDF. [Di anduh September 2013]

UNICEF. 2002. Pedoman Hidup Sehat. UNICEF. New York

Wade, C & Tavris, C. 2009. Psikologi. Jakarta: Erlangga.

WHO. 1992. Pendidikan Kesehatan: Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar. Tjitarsa IB, penerjemah. Bali: Penerbit Universitas Udayana.

WHO. 2010. Preventing and Managing The Global Epidermis. Geneva: WHO Technical Report.