HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG DAN AMAN (B2SA) DAN KONSUMSI PANGAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMK PENCAWAN.

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG BERAGAM, BERGIZI

SEIMBANG, AMAN (B2SA) DAN KONSUMSI PANGAN

DENGAN STATUS GIZI SISWA SMK PENCAWAN MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

Oleh

NANIN KARTIKA

NIM. 509142027

JURUSAN PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

NANIN KARTIKA; NIM 509142027; Hubungan Pengetahuan Tentang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Siswa SMK Pencawan; Skripsi; Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengetahuan gizi siswa SMK Pencawan Medan, (2) mengetahui konsumsi pangan siswa SMK Pencawan Medan, (3) mengetahui status gizi siswa SMK Pencawan Medan, (4) mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi siswa SMK Pencawan Medan, (5) mengetahui hubungan antara konsusmi pangan dan status gizi siswa SMK Pencawan Medan, (6) mengetahui hubungan antara Pengetahuan B2SA dan Konsumsi pangan terhadap status gizi siswa SMK Pencawan Medan.

Penelitian ini termasuk penelitian deseain crossectional. Penelitian ini menggunakan populasi sebesar 30 siswa yang diambil dari seluruh siswa program Keahlian Tata Boga SMK Pencawan Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total simple sampling. Waktu penelitian pada bulan Mei –Juli 2015. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes pengetahuan dan formulir recall . Validitas instrumen diuji menggunakan korelasi Product Moment. Reliabilitas instrumen diuji menggunakan rumus Alpha cronbach. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji persyaratan analisis dan analisis korelasi Pearson dan Regresi Lenier Berganda.

Penelitian menunjukkan: (1)Pengetahuan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Siswa SMK Pencawan Medan pada kategori tinggi 10%, pada kategori cukup 37%, pada kategori cukup 10 dan kategori rendah 43%; (2) Konsumsi pangan pada siswa berjenis kelamin laki-laki sumber energi kategori kurang 100%, protein kategori kurang 100%, lemak kategori kurang 100%, karbohidrat kategori kurang 100%, vitamin A kurang kategori 100%, vitamin C kategori baik 60% dan zat besi kategori kurang 100%. Sedangkan konsumsi pangan pada siswa berjenis kelamin perempuan sumber energi kategori kurang 100%, protein kategori kurang 100%, lemak kategori kurang 100%, karbohidrat kategori kurang 100%, vitamin A kurang kategori 96%, vitamin C kategori lebih 72% dan zat besi kategori kurang 100%; (3) Status gizi Siswa SMK Pencawan Medan anak lagi-laki pada kategori sangat kurus 20%, kategori kurus 60% dan kategori normal 20%. Siswa berjenis kelamin perempuan pada kategori sangat kurus 20%, kategori kurus 52%, kategori normal 8%, gemuk 20%. (4) Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi r = -0,15 < α 0,349; (5) Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi r = -0,13 < α 0,349; dan (6) Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA dan konsumsi pangan terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi f = 24,33 > α 3,32


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan penuh kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sejak awal hingga dapat diselesaikannya skripsi yang bejudul Hubungan Pengetahuan tentang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Siswa SMK Pencawan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Namun demikian, inilah yang terbaik yang dapat penulis selesaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus pada semua pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terkasih dan terhormat:

1. Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan FT Unimed, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan FT Unimed, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Unimed.

3. Ibu Dra. Adikahriani, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji, IbuDra. Sulistiawikarsih, M.Pd dan Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, M.Pd selaku Dosen Penguji Skripsi.

4. Ibu Dr.Erli mutiara,M.Si , selaku Ketua Prodi Jurusan Tata Boga

5. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, ayahanda Karman dan Ibu Denita Simangunsong, yang selalu menguatkan langkah kudalam berfikir, bersikap dan bertindak. Terima kasih atas bimbingan, doa, kasih sayang tak terhingga serta perhatian dan kesabaran yang sangat besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Nanang Munandar, A,Md, selaku adik penulis yang telah memberikan dorongan kepada penulis.


(7)

iii

6. Sahabat terbaikku, Nurmasyita, S.Pd, Siti Hafnisa Saragih, S.Pd, Ratih Purnama Sari, S.Pd dan Muhammad Akhyar Tanjung, S.T yang banyak mendukung, memberi semangat dan menjadi sahabat setia dalam setiap kesempatan. Terimakasih buat kebersamaan kita selama ini yang tidak akan terlupakan. Dan tidak lupa kepada Lidya, Dewi, Pandi dan Farida yang telah banyak membantu di masa sulit ini.

Penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebanding atas jasa darisemua pihak.

Medan, April 2016 Penulis,

NaninKartika NIP. 509142027


(8)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pengertian Pengetahuan B2SA………. ... 7

a. Beragam... 8

b. Bergizi ……… ... 9

c. Seimbang ……….. . 10

d. Aman ………. ... 15

2. Konsumsi Pangan ... 18

a.Energi . ………… ... 20

b. Karbohidrat ... ... 20

c. Lemak ... 22

d. Protein ……….. ... 22

e. Vitamin A……….. .. 22

f. Vitamin C………. 23

g. Besi……… 24


(9)

v

B. Penelitian yang Relavan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 29

D. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Desain Penelitian ... 31

B. Definisisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 31

1. Difinisi Operasional ... 31

2. Variabel Penelitian ... 32

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Uji Validitas ... 33

2. Uji Reabilitas ... 34

3. Tingkat Kesukaran ... 35

4. Daya Pembeda ... 36

E. Hasil Uji Coba Instrumen... 38

F. Teknik Anlisis Data... 38

1. Deskripsi Data Pengetahuan B2Sa ... 39

2. Uji Persyaratan Analisis ... 40

3. Konsumsi Pangan ... 41

4. Status Gizi Siswa ... 42

5. Uji Hipotesis ... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Pengetahuan Siswa Tentang B2SA ... 45

2. Uji Persyaratan Normalitas ... 46

3. Konsumsi Pangan dan Tingkat Konsumsi Pangan... 47

4. Status Gizi Siswa Berdasarkan Indeks BB/TB ... 52

5. Pengujian Hipotesis ... 53


(10)

vi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengolompokan Pangan Menurut Fungsinya 15

Tabel 2 Angka Kecukupan Energi, Protein, Karbohidrat Vitamin A, Vitamin C dan Zat Besi

20

Tabel 3 Kisi-kisi Pengetahuan Siswa Terhadap B2SA 33

Tabel 4 Interpretasi Koefisien Korelasi 34

Tabel 5 Tingkat Kesukaran Tes 35

Tabel 6 Penilaian Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/TB 43

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan B2SA 45

Tabel 8 Kelas Kecendrungan Variabel Pengetahuan B2SA 46

Tabel 9 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas 47

Tabel 10 Sebaran Konsumsi Pangan Berdasarkan AKG 48

Tabel 11 Sebaran Konsumsi Pangan Siswa 49


(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Pengetahuan B2SA 62

Lampiran 2. Recall Konsumsi Pangan 69

Lampiran 3. Hasil Uji Coba Kuesioner Pengetahuan B2SA 72 Lampiran 4. Perhitungan Validitas Kuesioner Pengetahuan B2SA 73 Lampiran 5. Perhitungan Reabilitas Kuesioner Pengetahuan B2SA 76 Lampiran 6. Hasil Tingkat Kesukaran Kuesioner Pengetahuan B2SA 79 Lampiran 7. Perhitungan Tingkat Kesukaran Kuesioner Pengetahuan

B2SA

80

Lampiran 8. Hasil Daya Pembeda Kuesioner Penegtahuan B2SA 82 Lampiran 9. Perhitungan Daya Pembeda Kuesioner Pengetahuan B2SA 83

Lampiran 10. Data Pengetahuan B2SA 85

Lampiran 11. Perhitungan Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan B2SA

86

Lampiran 12. Identifikasi Tingkat Kecendrungan Variabel Penelitian SMK Pencawan

89

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Variebel Penelitian 91 Lampiran 14. Data Konsumsi Pangan Siswa SMK Pencawan 93 Lampiran 15. Hasil Penelitian Konsumsi Berdasarkan Zat Gizi dan

Tingkat Konsumsi Zat Gizi

96

Lampiran 16. Tabel Penolong Uji Hipotesis Pengetahuan B2SA dan Konsumsi Pangan

97

Lampiran 17. Uji Hipotesis 98


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Siswa Menengah Atas (SMA) tergolong usia remaja yang merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang berawal dari usia 10 tahun dan berakhir pada usia 19 tahun (Proverawati, 2010) Remaja adalah kelompok yang rentan terhadap perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sekitarnya, khususnya masalah konsumsi makanan. Masalah yang terkait dengan konsumsi makanan yaitu kebiasaan remaja yang sangat beragam terhadap makanan yang dikonsumsi, seperti acuh, terhadap pemilihan makanan yang dikonsumsinya padahal tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, makan berlebih, mengikuti trend dengan makanan cepat saji tanpa memperhatikan kecukupan gizi yang mereka butuhkan, lupa waktu makan karena padatnya aktivitas dan sebagainya.

Pada masa remaja, tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik maupun psikis. Remaja memiliki tugas perkembangan yang tidak mudah. Mereka harus mendapatkan identitas diri yang positif agar dapat berkembang sebagai dewasa muda yang sehat dan produktif (Depkes, 2003).

Dalam masa pencarian identitas ini, remaja cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan. Pertumbuhan cepat, perubahan emosional, dan perubahan sosial merupakan ciri yang spesifik pada usia remaja. Segala sesuatu berubah secara cepat dan untuk mengantisipasinya maka makanan sehari-hari menjadi sangat penting. Oleh karena itu perlu ditunjang oleh kebutuhan makanan (zat-zat gizi) yang tepat dan memadai, karena masa remaja merupakan masa "rawan gizi", yaitu


(14)

2

kebutuhan akan gizi sedang tinggi-tingginya. Sementara mereka tidak tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi dan sering tidak mau memenuhinya sehingga menimbulkan masalah gizi (Arisman, 2004).

Salah satu penyebab timbulnya masalah gizi dan perubahan kebiasaan makan pada masa remaja adalah pengetahuan gizi yang rendah. Notoatmodjo (2003) berpendapat bahwa pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Selanjutnya, Notoatmodjo (2003) menjelaskan bahwa pengetahuan gizi dapat diartikan sebagai kepandaian memilih makanan yang merupakan sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam memilih makanan jajanan yang sehat. Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Pengetahuan gizi remaja sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan. Seorang remaja akan mempunyai gizi yang cukup jika makanan yang mereka makan mampu menyediakan zat gizi yang cukup diperlukan tubuh.

Pengetahuan gizi memegang peranan yang sangat penting di dalam penggunaan dan pemilihan bahan makanan dengan baik, sehingga dapat mencapai keadaan gizi seimbang (Suhardjo, 2000). Selanjutnya, Sediaoetomo (2000) berpendapat bahwa semakin tinggi pengetahuan gizinya semakin diperhitungkan jenis dan kualitas makanan yang dipilih dikonsumsinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup pengetahuan khususnya pengetahuan gizi, kecerdasan, persepsi, emosi dan motivasi dari luar.


(15)

3

Konsumsi makanan dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Kurangnya konsumsi makanan baik secara kuantitas maupun kualitas pada segala usia dapat menyebabkan gangguan dalam proses produksi tenaga dan pertahanan tubuh. Gangguan dalam produksi tenaga dapat menyebabkan individu kekurangan tenaga untuk bekerja dan melakukan aktifitas lainnya. Sedangkan gangguan dalam hal pertumbuhan tubuh dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menyebabkan sesorang mudah terserang penyakit (Wardlaw, 2004).

Penganekaragaman pangan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan mutu gizi makanan dengan pola konsumsi yang beragam. Berkenaan dengan hal tersebut, Badan Ketahan Pangan bertekad untuk mewujudkannya dengan membuat program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) pada tahun 2009 yang telah disosialisai di seluruh wilayah Indonesia. Program tersebut berisi variasi menu makanan beragam, bergizi, berimbang, aman dan menawarkan umbi-umbian sebagai pangan alternatif sumber karbohidrat pengganti beras (Suhardjo, 2009)

Penelitian ini difokuskan pada siswa saja guna untuk memahami pemikirannya terhadap makanan bergizi dan perilaku makannya sebagai hasil penerapan dari pemahaman gizi secara mendalam yang juga berkaitan langsung pada perilaku keputusan untuk memilih makan yang sehat.

Oleh karena itu bagaimana pengetahuan makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman (B2SA) menjadi fokus utama penulis dikarenakan asupan makanan yang dipilih untuk dikonsumsi siswa akan bepengaruh terhadap kesehatan, perkembangan tubuh dan konsentrasi dalam belajar. Siswa sebagai


(16)

4

generasi penerus bangsa diharapkan memiliki pengetahuan gizi dan perilaku makan yang sehat.

SMK Pencawan merupakan salah satu sekolah yang di bekali ilmu tentang makanan. Mulai dari cara memilih bahan, mengolah bahan, bahkan sampai memasarkan makanan yang sudah diolah. Konsusmsi pangan akan mempengaruhi zat gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan yang akan berpengaruh terhadap kondisi status gizi serta proses pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan Pengetahuan Tentang B2SA dan Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Siswa SMK Pencawan Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas dapat dilihat beberapa permasalahan antara lain:

1. Bagaimanakah pengetahuan siswa SMK Pencawan tentang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) ?

2. Bagaimanakah memilih makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)?

3. Bagaimanakah konsumsi pangan siswa SMK Pencawan ? 4. Bagaimanakah status gizi siswa SMK Pencawan ?

5. Bagaimanakah berat badan siswa SMK Pencawan? 6. Bagaimanakah tinggi badan siswa SMK Pencawan?


(17)

5

7. Bagaimanakah hubungan pengetahuan siswa tentang B2SA dan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pengetahuan siswa SMK Pencawan dibatasi pada pengetahuan tentang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)

2. Konsumsi pangan siswa SMK Pencawan dibatasi pada zat gizi karbohidrat, lemak, protein, vitamin A, vitamin c, zat besi dan energi.

3. Status gizi siswa SMK Pencawan dibatasi pada status gizi buruk, gizi kurang, gizi baik dan gizi lebih.

4. Subjek penelitian adalah siswa Kelas XI SMK Pencawan. D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengetahuan siswa SMK Pencawan tentang B2SA? 2. Bagaimanakah konsumsi pangan siswa SMK Pencawan?

3. Bagaimanakah status gizi siswa SMK Pencawan?

4. Bagaimanakah hubungan pengetahuan tentang B2SA dengan status gizi Siswa SMK Pencawan Medan?

5. Bagaimanakah hubungan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan Medan?

6. Bagaimanakah hubungan pengetahuan tentang B2SA dan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan Medan?


(18)

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengetahuan siswa SMK Pencawan tentang B2SA. 2. Menganalisis konsumsi pangan siswa SMK Pencawan

3. Menganalisis status gizi siswa SMK Pencawan

4. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang B2SA dengan status gizi siswa SMK Pencawan.

5. Mengetahui hubungan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan.

6. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang B2SA dan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa SMK Pencawan Medan didalam meningkatkan pengetahuan mengenai makanan yang sehat sesuai dengan B2SA.

Bagi sekolah, memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pangan siswa serta sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam mengolah dan mengkonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan B2SA.

Bagi kepala sekolah, memberikan masukan dan gambaran dalam membantu siswa untuk mengkonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan B2SA.


(19)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Siswa SMK Pencawan Medan pada kategori tinggi 10%, pada kategori cukup 37%, pada kategori cukup 10 dan kategori rendah 43%

2. Konsumsi pangan pada siswa berjenis kelamin laki-laki sumber energi kategori kurang 100%, protein kategori kurang 100%, lemak kategori kurang 100%, karbohidrat kategori kurang 100%, vitamin A kurang kategori 100%, vitamin C kategori baik 60% dan zat besi kategori kurang 100%. Sedangkan konsumsi pangan pada siswa berjenis kelamin perempuan sumber energi kategori kurang 100%, protein kategori kurang 100%, lemak kategori kurang 100%, karbohidrat kategori kurang 100%, vitamin A kurang kategori 96%, vitamin C kategori lebih 72% dan zat besi kategori kurang 100%

3. Status gizi Siswa SMK Pencawan Medan anak lagi-laki pada kategori sangat kurus 20%, kategori kurus 60% dan kategori normal 20%. Siswa berjenis kelamin perempuan pada kategori sangat kurus 20%, kategori kurus 52%, kategori normal 8%, gemuk 20%.

4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi r = -0,15 < α 0,349 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan terhadap status


(20)

58

6. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA dan konsumsi pangan terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi f = 24,33 > α 3,32

B. Saran

1. Tingkat pengetahuan gizi setiap siswa perlu ditingkatkan demi mencapai perilaku positif terhadap pola konsumi makanan

2. Siswa diharapkan memperhatikan pola konsumsi makan yang sesuai dengan gizi seimbang guna tercapainya status gizi yang baik, sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran sehari-hari terutama untuk proses tumbuh kembang

3. Keberagaman konsumsi makan harus senantiasa diterapkan agar kebutuhan gizi setiap orang dapat tercukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini dapat dilakukuan dengan melakukan variasi konsumsi setiap harinya.


(21)

59

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :GramediaPustakaUtama. Arikunto, 2006.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan dan Praktis). Jakarta:

RinekaCipta

Arisman. 2004.Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

. 2007. Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC

Baliwati. 2004.Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: PenebarSwadaya. Budiyanto MAK. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMM Press.

Dasuki. 2002. Konsumsi Lemak dan Status Gizi Remaja di Bogor.[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Demak.Diakses 4 Desember 2012.http://eprints.undip.ac.id/14280/Huriah, T., 2006. Hubungan Perilaku Ibu dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi dengan Status Gizi Batita di Kecamatan Beji Kota Depok. Diakses 5

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI.

Desember. 2012.http://eprints.ui.ac.id/308/Wawan, 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.

Emilia, O., 2008. Promosi kesehatan dalam lingkup kesehatan reproduksi.

Hariyadi, D., 2010. Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga danPerilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di

Provinsi Kalimantan Barat.Diakses 4 Desember


(22)

60

Hendrayati, dkk, 2010.Pengetahuan Gizi Pola Makan dan Status Gizi Siswa SMP Negeri 4 Tompobulu Kabupaten Bantaeng.Diakses 15 september 2012. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/91103340_1858-4608.pdf

Hermina. 1993. Keamanan dan Gizi. DalamWidya karya NasionalPangan dan Gizi VIII. Jakarta: LIPI.

Indrawati.dan Waluyo, K., 2009. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV. Yrama Widya

Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta Simatupang, M.R., 2008. Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik dan Keturunan terhadap Kejadian Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta PT

Rineka Cipta

. 2003. PendidikandanPrilakuKesehatan. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Rakhmawati. 2013. Hubungan Tipe Kepribadian Pemilihan Karir Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan. FPTK. UPI

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. (Cetakan Ke Enam). Bandung: Alfabeta.

Riyadi. 2001. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri. Diktat Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

. 2006. Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sanjur. 1982. Social and Culture Perspective in Nutrition. Englewood Cliffts,Prentice-Hall, New Jersey.


(23)

61

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarata: Dian Rakyat.

Suhardjo, Hardinsyah, Riyadi H. 1988. Survey Konsumsi Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Suhardjo, Hardinsyah, Riyadi H. 2009. Survey Konsumsi Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor

Suhardjo.2000. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Supadi, J., 2002. Analisis Faktor-faktor Pola Asuh Gizi Ibu dengan Status Gizi Anak Umur 0-36 Bulan di Puskesmas Wonosalam II Kabupaten

Supariasa. 2012.Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Swasta di Kecamatan Medan Baru.Diakses 23 Mei

2012.http://repository.usu.ac.id/

Talahatu, A. H., 2006. Kajian Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Pertambahan Berat Badan IbuHamil serta hubungannya dengan Tumbuh Kembang Bayi Lahir di Kota Ambon.Diakses 4 Desember 2012.http://repository.ipb.ac.id

Widowati S, Djoko SD. 2001. Menggali sumberdaya pangan lokal dan peran teknologi pangan dalam rangka ketahanan pangan nasional. Jakarta :Majalah Pangan Media Informasi dan Komunikasi, Edisi No.36/X/Jan 2006.

Winarno FG. 1997. Gizi dan Makanan bagi Bayi dan Anak Sapihan.Jakarta :Pustaka Sinar Harapan.

Zulaekah, S., 2011.EfektivitasPendidikanGizidengan Media Booklet

terhadapPengetahuanGiziAnak SD. Diakses 20 Juni


(1)

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui pengetahuan siswa SMK Pencawan tentang B2SA. 2. Menganalisis konsumsi pangan siswa SMK Pencawan

3. Menganalisis status gizi siswa SMK Pencawan

4. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang B2SA dengan status gizi siswa SMK Pencawan.

5. Mengetahui hubungan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan.

6. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang B2SA dan konsumsi pangan dengan status gizi siswa SMK Pencawan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa SMK Pencawan Medan didalam meningkatkan pengetahuan mengenai makanan yang sehat sesuai dengan B2SA.

Bagi sekolah, memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pangan siswa serta sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam mengolah dan mengkonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan B2SA.

Bagi kepala sekolah, memberikan masukan dan gambaran dalam membantu siswa untuk mengkonsumsi makanan yang sehat sesuai dengan B2SA.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Siswa SMK Pencawan Medan pada kategori tinggi 10%, pada kategori cukup 37%, pada kategori cukup 10 dan kategori rendah 43%

2. Konsumsi pangan pada siswa berjenis kelamin laki-laki sumber energi kategori kurang 100%, protein kategori kurang 100%, lemak kategori kurang 100%, karbohidrat kategori kurang 100%, vitamin A kurang kategori 100%, vitamin C kategori baik 60% dan zat besi kategori kurang 100%. Sedangkan konsumsi pangan pada siswa berjenis kelamin perempuan sumber energi kategori kurang 100%, protein kategori kurang 100%, lemak kategori kurang 100%, karbohidrat kategori kurang 100%, vitamin A kurang kategori 96%, vitamin C kategori lebih 72% dan zat besi kategori kurang 100%

3. Status gizi Siswa SMK Pencawan Medan anak lagi-laki pada kategori sangat kurus 20%, kategori kurus 60% dan kategori normal 20%. Siswa berjenis kelamin perempuan pada kategori sangat kurus 20%, kategori kurus 52%, kategori normal 8%, gemuk 20%.

4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi r = -0,15 < α 0,349 5. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan terhadap status


(3)

6. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA dan konsumsi pangan terhadap status gizi Siswa SMK Pencawan Medan dengan signifikansi f = 24,33 > α 3,32

B. Saran

1. Tingkat pengetahuan gizi setiap siswa perlu ditingkatkan demi mencapai perilaku positif terhadap pola konsumi makanan

2. Siswa diharapkan memperhatikan pola konsumsi makan yang sesuai dengan gizi seimbang guna tercapainya status gizi yang baik, sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran sehari-hari terutama untuk proses tumbuh kembang

3. Keberagaman konsumsi makan harus senantiasa diterapkan agar kebutuhan gizi setiap orang dapat tercukupi baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini dapat dilakukuan dengan melakukan variasi konsumsi setiap harinya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :GramediaPustakaUtama. Arikunto, 2006.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan dan Praktis). Jakarta:

RinekaCipta

Arisman. 2004.Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

. 2007. Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC

Baliwati. 2004.Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: PenebarSwadaya. Budiyanto MAK. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMM Press.

Dasuki. 2002. Konsumsi Lemak dan Status Gizi Remaja di Bogor.[Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Demak.Diakses 4 Desember 2012.http://eprints.undip.ac.id/14280/Huriah, T., 2006. Hubungan Perilaku Ibu dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi dengan Status Gizi Batita di Kecamatan Beji Kota Depok. Diakses 5

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI.

Desember. 2012.http://eprints.ui.ac.id/308/Wawan, 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.

Emilia, O., 2008. Promosi kesehatan dalam lingkup kesehatan reproduksi.

Hariyadi, D., 2010. Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga danPerilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di

Provinsi Kalimantan Barat.Diakses 4 Desember


(5)

Hendrayati, dkk, 2010.Pengetahuan Gizi Pola Makan dan Status Gizi Siswa SMP Negeri 4 Tompobulu Kabupaten Bantaeng.Diakses 15 september 2012. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/91103340_1858-4608.pdf

Hermina. 1993. Keamanan dan Gizi. DalamWidya karya NasionalPangan dan Gizi VIII. Jakarta: LIPI.

Indrawati.dan Waluyo, K., 2009. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV. Yrama Widya

Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta Simatupang, M.R., 2008. Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik dan Keturunan terhadap Kejadian Obesitas pada Siswa Sekolah Dasar Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta PT

Rineka Cipta

. 2003. PendidikandanPrilakuKesehatan. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Rakhmawati. 2013. Hubungan Tipe Kepribadian Pemilihan Karir Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan. FPTK. UPI

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. (Cetakan Ke Enam). Bandung: Alfabeta.

Riyadi. 2001. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri. Diktat Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

. 2006. Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sanjur. 1982. Social and Culture Perspective in Nutrition. Englewood Cliffts,Prentice-Hall, New Jersey.


(6)

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarata: Dian Rakyat.

Suhardjo, Hardinsyah, Riyadi H. 1988. Survey Konsumsi Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Suhardjo, Hardinsyah, Riyadi H. 2009. Survey Konsumsi Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor

Suhardjo.2000. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Supadi, J., 2002. Analisis Faktor-faktor Pola Asuh Gizi Ibu dengan Status Gizi Anak Umur 0-36 Bulan di Puskesmas Wonosalam II Kabupaten

Supariasa. 2012.Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Swasta di Kecamatan Medan Baru.Diakses 23 Mei

2012.http://repository.usu.ac.id/

Talahatu, A. H., 2006. Kajian Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Pertambahan Berat Badan IbuHamil serta hubungannya dengan Tumbuh Kembang Bayi Lahir di Kota Ambon.Diakses 4 Desember 2012.http://repository.ipb.ac.id

Widowati S, Djoko SD. 2001. Menggali sumberdaya pangan lokal dan peran teknologi pangan dalam rangka ketahanan pangan nasional. Jakarta :Majalah Pangan Media Informasi dan Komunikasi, Edisi No.36/X/Jan 2006.

Winarno FG. 1997. Gizi dan Makanan bagi Bayi dan Anak Sapihan.Jakarta :Pustaka Sinar Harapan.

Zulaekah, S., 2011.EfektivitasPendidikanGizidengan Media Booklet

terhadapPengetahuanGiziAnak SD. Diakses 20 Juni


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

13 146 110

Analisis Hubungan Pengetahuan Gizi dan Keamanan Pangan serta Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar

0 4 4

Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

0 8 110

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG, AMAN DAN PERSEPSINYA DILIHAT DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN.

0 5 26

HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN PENGETAHUAN IBU MEMILIH MENU BERAGAM, BERGIZI, SEIMBANG DAN AMAN DENGAN PEMENUHAN GIZI IBU DI KELURAHAN SUNGGAL KECAMATAN MEDAN SUNGGAL.

2 8 26

Cover Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

0 0 16

Abstract Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

0 0 2

Chapter I Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

0 0 6

Reference Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

1 5 4

Appendix Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Makanan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman Melalui Buku Cerita Bergambar Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Sekolah Dasar Negeri 060895 Medan

0 0 34