PERANAN GURU PKn DALAM PEMBINAAN MORAL SISWAKELAS VII SMP NEGERI 27 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

(1)

PERANAN GURU PKn DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ASTIKA NANDA NAIBAHO NIM. 3103311008

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

ASTIKA NANDA NAIBAHO NIM. 3103311008 “PERANAN GURU PKn DALAM PEMBINAAN MORAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 27 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan guru PKn dalam membina moral siswa kelas VII di SMPN 27 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan teknik metode penelitian deskriptif kulaitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 200 orang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah dengan mengambil 10% dari jumlah populasi dengan menggunakan teknik Random Sampling. Yang menjadi alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi, wawancara, dan penyebaran angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus tabel frekuensi.

Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan guru PKn dalam membina sikap moral terhadap siswa kelas VII di SMPN 27 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah berperan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat bagaimana sikap siswa sehari-hari di sekolah. Hipotesis dalam penelitian ini adalah menunjukkan 75%-100% guru sudah berperan dalam membina sikap moral siswa. Dalam hal ini guru PKn harus meningkatkan terus peranan mereka sebagai guru PKn yakni dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kepada peserta didiknya, maapu menciptakan karakter siswa yang baik sesuai dengan tujuan pengajaran dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya yang telah diberikan kepada yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peranan Guru PKn dalam Pembinaan Moral Siswa Di SMP Negeri 27 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Dalam skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Untuk itu dengan segenap ketulusan hati, penulis banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr.Reh Bungana PA, S.H, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan

5. Bapak Arif Wahyudi, S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Buha Simamora, S.H, M.H, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan mulai dari awal sampai selesainya skripsi ini.


(6)

iii

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, M.Si, selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

8. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

9. Ibu Sri Yunita,S.Pd, M.Pd, selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.

10.Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, serta staf pegawai di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

11.Teristimewa buat kedua orangtuaku Ayahanda Wahab Naibaho dan Ibunda

Adriani Purba atas pengorbanannya selama ini kepada penulis, baik dari segi moril, materil, dan untaian doa dan kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama selema penyelesaian skripsi ini.

12.Terima kasih juga buat kedua adikku tersayang, Yogi Pranata Naibaho, Gina Tamara Naibaho, dan Habib Farhan Naibaho yang telah banyak memberikan mendukung penulis selama perkuliahan dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

iv

13.Buat teman-teman di Jurusan PP-Kn khususnya stambuk 2010 yang

merupakan teman seperjuangan selama menimba ilmu di Jurusan PP-Kn dan telah banyak memberikan dukungan moral dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Terima kasih juga buat teman-temanku Dewi Novitasary Siregar, Donna Damanik yang telah memberikan dukungan semangat kepada penulis. 15.Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Irsan Munthe yang telah

memberi semangat dan doa kepada penulis .

16.Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini telah diselesaikan dengan sangat maksimal walaupun masih terdapat banyak kesalahan dalam proposal ini. Untuk itu saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran agar proposal ini menjadi lebih sempurna. Harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2015

Astika Nanda Naibaho NIM. 3103311008


(8)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...ii

KATA PENGANTAR... iii

ABSTRAK...iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR LAMPIRAN ...vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

B. Kerangka Berpikir... 19

C. Hipotesis ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22


(9)

vi

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Variabel dan Defenisi Operasional……….25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 61


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah siswa Kelas VII SMPN 27 Medan

Tabel 2 Jumlah sampel

Tabel 3 Pengetahuan siswa tentang pengertian moral

Tabel 4 Siswa menyukai mata pelajaran PKn

Tabel 5 Cara mengajar guru PKn

Tabel 6 Pengetahuan siswa tentang hakikat norma

Tabel 7 Guru memberi nasihat untuk memiliki sikap moral kepada siswa

Tabel 8 Kejujuran siswa pernah atau tidak melawan guru

Tabel 9 Adanya sikap moral terhadap teman yang berbeda agama

Tabel 10 Penerepan Pengetahuan Agama Dalam Kehidupan Sehari-hari

Tabel 11 Sikap Siswa Melihat Teman Yang Berkelahi

Tabel 12 Nilai-Nilai PKn Berpengaruh Terhadap Sikap Moral

Tabel 13 Moral Terhadap Kebebasan Beragama Di Sekolah


(11)

Tabel 15 Sikap Siswa Ketika Melihat Temannya Terkena Musibah

Tabel 16 Pemahaman Siswa Terhadap Guru Mengajarkan Perbedaan Agama

Tabel 17 Pelajaran PKn Sangat Berpengaruh Terhadap Sikap Moral

Tabel 18 Sikap Moral Dikelas Sudah Berjalan Dengan Baik

Tabel 19 Sikap Siswa berteman Dengan Teman Sebaya

Tabel 20 Peran PKn Dalam Menciptakan Persatuan dan Kesatuan

Tabel 21 Kerjasama Antar Anggota Masyarakat Yang Berbeda Suku, Ras, Agama, dan Status Soaial


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 : Wawancara

Lampiran 2 : Angket

Lampiran 3 : Nota Tugas

Lampiran 4 : Surat Penelitian Dari Jurusan

Lampiran 5 : Surat Penelitian Dari Fakultas

Lampiran 6 : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian

Lampiran 7 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPK-n

Lampiran 8 : Surat Ketarangan Perpustakaan UNIMED

Lampiran 9 : Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

Lampiran 10 : Lembar Keaslian Pernyataan Keaslian Tulisan


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menetukan bagi kehidupan manusia; demikian pula bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang cukup penting, karena melalui pendidikanlah kualitas sumber daya manusia( SDM) suatu bangsa dibentuk dan ditingkatkan. Sehubungan dengan hal tersebut maka suasana belajar dan proses pembelajaran harus direncanakan sedemikian rupa agar siswa secara aktif dan mengembangkan potensi dirinya guna memiliki spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang di perlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa maupun negara.

Pendidikan adalah pengajaran, keterampilan, pengembangan aspek-aspek moral. Dimana kegiatan pendidikan itu adalah untuk meningkatkan ketakwaan, kecerdasan, mempertinggi budi pekreti dan memperkuat kepribadian.

Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha dasar yang di lakukan oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran, pembinaan dan latihan untuk membantu peseta didik untuk menuju kearah tercapainya kepribadian yang dewasa. Dengan demikian, pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki yang luhur dan moral yang baik. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha


(14)

manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. .

Pendidikan Nasional memiliki fungsi sebagaimana yang tercantum pada UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yaitu:

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu item yang tersurat dalam tujuan pendidikan itu adalah membentuk peserta didik yang berakhlak mulia. Untuk membentuk peserta didik sebagaimana yang dimaksud tersebut bisa diwujdkan melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Sebab, pelajaran PKn menitikberatkan pada pendidikan moral yang bermuara pada sikap disiplin, jujur, bertanggungjawab, sopan santun, pantang menyerah, dan yang lebih penting mencintai bangsa dan negaranya.

Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.


(15)

Dari defenisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawab sebagai warganegara.

Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan ini, diharapkan muncul invidu– individu yang mampu melaksanakan hak dan kewajibannya secara santun, jujur, demokratis dan ikhlas. Intinya Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu Pendidikan dengan tujuan agar warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEKS yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

PKn di Indonesia dapat diharapkan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tetapi, pada kenyataan banyak peserta didik yang kurang mencerminkan sikap yang diharapkan sesuai dengan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. Misalnya, banyak peserta didik terlibat tawuran, sering bolos saat jam pelajaran berlagsung, bersikap kurang sopan baik kepada guru maupun teman sebayanya, atau saat proses pembelajaran di lingkungan sekolah. Kurang sopannya peserta didik, misalnya, ditunjukan dengan tidak sopannnya cara berpakaian, tidak sopannya berbicara, dan lain sebagainya.


(16)

Maka dari itu, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang membentuk karakter siswa supaya terarah sehingga memungkinkan setaip nilai-nilai dalam pendidikan kewarganegaraan bisa di laksanakan dalam kehidupan siswa sehari-hari terutama nilai-nilai sopan santun yang terkandung dalam mata pelajaran PKn. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan peran dan tanggung jawab seorang guru. Peran guru bukanlah sebatas yang harus dilaksanakan didepan kelas saja, namum seluruh hidupnya didedikasikan untuk pendidikan. Peran seorang guru dalam membentuk kepribadian siswa sangat di perlukan. Hal ini diawali dari sejak seorang anak mengecap pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk membuat suatu penelitian yang berjudul: Peran Guru PKn Dalam Pembinaan Moral Siswa Kelas VII SMP Negeri 27 Medan Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat didentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini. Agar penelitian menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu diadakannya pengidentifikasian masalah adalah:

1) Peran guru PKn dalam membina moral siswa.


(17)

3) Faktor- faktor yang mempengaruhi peran guru PKn dalam membina moral siswa.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Upaya guru PKn yang dapat berpengaruh dalam membina Moral siswa

di SMP Negeri 27 Medan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran guru PKn dalam membina

moral siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Upaya apa saja yang dilakukan guru PKn dalam membina moral siswa di

SMP Negeri 27 Medan?

2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peran guru PKn dalam membina


(18)

E. Tujuan Penelitian

Arikunto (2010: 40) menyatakan bahwa:

Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponennya atau elemen generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu dipelukan ketajaman dalam merumuskan tujuan penelitian yang dilakukan. Karena tujuan penelitian pada dasarnya titik tanjak dan titik tinju yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1)Untuk mengetahui peran guru PKn dalam membina moral siswa di SMP

Negeri 27 Medan.

2)Untuk mengetahui upaya yang dilakukkan guru PKn dalam membina moral

siswa di SMP Negeri 27 Medan.

F. Manfaat Penelitian

1) Secara Akademik untuk menambah keilmuan peneliti dalam hal

pentingnya peran guru PKn dalam membina moral siswa.

2) Secara teoritis dapat menambah wawasan dan informasi peran guru-

guru dan calon guru dalam membina moral.

3) Bagi khalayak secara praktis hasil penelitian ini dpaat dimanfaatkan sebagai informasi bahwa peran guru PKn sangat besar dalam pembinaan moral.


(19)

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Guru PKn sudah berperan dalam pembinaan sikap moral antar siswa

kelas VII di SMPN 27 Medan. Hal ini dapat dilihat dari usaha-usaha guru PKn dalam pembinaan sikap moral antar siswa kelas VII di SMPN 27 Medan. Guru PKn sangat besar perannya dalam pembentukan karakter dan pembinaan sikap moral peserta didik yang berada di skala 75%-100%. Peran guru dalam pembinaan moral siswa di SMPN 27 Medan adalah membangun pendidikan kewarganegaraan dengan paradigm baru, mengembangkan pembelajaran penerapan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

2. Dalam usaha pembinaan sikap moral antar siswa kelas VII di SMPN 27

Medan, guru PKn juga mengalami hambatan, baik yang berasal dari

peserta didik, lingkungan sekolah, masyarakat maupun

keluarga.Hambatan-hambatan yang kerap kali ditemukan guru PKn dalam membina moral siswa di sekolah adalah sikap dan karakter siswa itu sendiri. Guru merasa kesulitan ketika mengajar di dalam kelas dengan hikmat dikarenakan keadaan siswa yang rebut di dalam kelas,


(21)

kebanyakan siswa kurang menyukai mata pelajaran PKn, dan lain sebagainya. Namun, dengan demikian guru PKn dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Usaha yang dilakukan oleh guru PKn dalam pembinaan sikap moral siswa kelas VII di SMPN 27 Medan adalah melalui pembelajaran yang diajarkan oleh guru, memberikan pemahaman tentang konsep pendidikan kewarganegaraan tentang nilai-nilai yang terkandung dalan PKn serta mengajarkan kepada peserta didik sikap dan perilaku yang baik dan benar, guru tidak hanya memberikan materi saja tetapi juga harus disertakan dengan contoh sikap yang dapat ditiru dan diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian peserta didik memiliki karakter yang baik sesuai dengan harapan dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Adapun usaha yang dilakukan guru PKn dalam pembinaan moral siswa

di SMP N. 27 Medan seperti melalui pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang konsep pendidikan moral yang benar kepada siswa , tidak hanya memberikan materi pelajaran guru juga harus memberikan contoh sikap yang dapat digugu dan ditiru, dan sikap positif yang dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.


(22)

B.Saran

1. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan profesionalismenya

dalam mengajar agar lebih meningkatkan sikap moral terhadap peserta didik.

2. Guru PKn diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik terhadap

peserta didik amaupun keluarga peserta didik untuk mengetahui informasi serta masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik sehingga dengan demikian guru lebih mudah menyikapi peserta didik dan peserta didik juga tidak hanya menganggap guru hanya sekedar guru melainkan orangtua mereka di sekolah.

3. Siswa harus lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai sesuai dengan

pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan yakni Pendidikan nilai dan moral, tidak hanya di lingkungan sekolah melainkan di lingkungan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Peran orangtua juga cukup besar dalam pembinaan sikap moral siswa

terutama dalam hal moral Pancasila, untuk itu diharapkan juga kepada para orangtua harus bisa menajdlin kerja sama yang baik pula kepada guru-guru sehingga mereka mengetahui bagaimana perkembangan anak mereka di sekolah


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penulisan suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta

Dalyono, M.2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineke Cipta

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Mudjiono. 2006. Belajar pembelajaran. Jakarta: PT. Abdi Mahasatya

Porwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sardiman. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Setiawan, Deny. 2014.Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: Cahaya Ilmu Press Setiawan, Deny. 2013. Metodoligi Penelitian. Medan : Unimed

Sugiyono, DR. 2010. Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sispenas. Bandung : Fokus Media

http://destiasriyani.blogspot.com/2012/12/dasar-dasar-pendidikan-moral.html

http://dodisupandiblog.blogspot.com/2010/05/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html

http://ilm4a7eng.wordpress.com/2011/11/03/peran-pkn-dalam-mananggulangi-pergeseran-nilai-moral/

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka


(24)

(1)

(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Guru PKn sudah berperan dalam pembinaan sikap moral antar siswa kelas VII di SMPN 27 Medan. Hal ini dapat dilihat dari usaha-usaha guru PKn dalam pembinaan sikap moral antar siswa kelas VII di SMPN 27 Medan. Guru PKn sangat besar perannya dalam pembentukan karakter dan pembinaan sikap moral peserta didik yang berada di skala 75%-100%. Peran guru dalam pembinaan moral siswa di SMPN 27 Medan adalah membangun pendidikan kewarganegaraan dengan paradigm baru, mengembangkan pembelajaran penerapan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

2. Dalam usaha pembinaan sikap moral antar siswa kelas VII di SMPN 27

Medan, guru PKn juga mengalami hambatan, baik yang berasal dari

peserta didik, lingkungan sekolah, masyarakat maupun

keluarga.Hambatan-hambatan yang kerap kali ditemukan guru PKn dalam membina moral siswa di sekolah adalah sikap dan karakter siswa itu sendiri. Guru merasa kesulitan ketika mengajar di dalam kelas dengan hikmat dikarenakan keadaan siswa yang rebut di dalam kelas,


(3)

kebanyakan siswa kurang menyukai mata pelajaran PKn, dan lain sebagainya. Namun, dengan demikian guru PKn dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Usaha yang dilakukan oleh guru PKn dalam pembinaan sikap moral siswa kelas VII di SMPN 27 Medan adalah melalui pembelajaran yang diajarkan oleh guru, memberikan pemahaman tentang konsep pendidikan kewarganegaraan tentang nilai-nilai yang terkandung dalan PKn serta mengajarkan kepada peserta didik sikap dan perilaku yang baik dan benar, guru tidak hanya memberikan materi saja tetapi juga harus disertakan dengan contoh sikap yang dapat ditiru dan diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian peserta didik memiliki karakter yang baik sesuai dengan harapan dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Adapun usaha yang dilakukan guru PKn dalam pembinaan moral siswa di SMP N. 27 Medan seperti melalui pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang konsep pendidikan moral yang benar kepada siswa , tidak hanya memberikan materi pelajaran guru juga harus memberikan contoh sikap yang dapat digugu dan ditiru, dan sikap positif yang dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.


(4)

B. Saran

1. Guru PKn diharapkan dapat lebih meningkatkan profesionalismenya dalam mengajar agar lebih meningkatkan sikap moral terhadap peserta didik.

2. Guru PKn diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik terhadap peserta didik amaupun keluarga peserta didik untuk mengetahui informasi serta masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik sehingga dengan demikian guru lebih mudah menyikapi peserta didik dan peserta didik juga tidak hanya menganggap guru hanya sekedar guru melainkan orangtua mereka di sekolah.

3. Siswa harus lebih mampu mengimplementasikan nilai-nilai sesuai dengan pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan yakni Pendidikan nilai dan moral, tidak hanya di lingkungan sekolah melainkan di lingkungan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Peran orangtua juga cukup besar dalam pembinaan sikap moral siswa terutama dalam hal moral Pancasila, untuk itu diharapkan juga kepada para orangtua harus bisa menajdlin kerja sama yang baik pula kepada guru-guru sehingga mereka mengetahui bagaimana perkembangan anak mereka di sekolah


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penulisan suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta

Dalyono, M.2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineke Cipta

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Mudjiono. 2006. Belajar pembelajaran. Jakarta: PT. Abdi Mahasatya

Porwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Sardiman. 2011. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Setiawan, Deny. 2014.Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: Cahaya Ilmu Press Setiawan, Deny. 2013. Metodoligi Penelitian. Medan : Unimed

Sugiyono, DR. 2010. Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sispenas. Bandung : Fokus Media

http://destiasriyani.blogspot.com/2012/12/dasar-dasar-pendidikan-moral.html

http://dodisupandiblog.blogspot.com/2010/05/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html

http://ilm4a7eng.wordpress.com/2011/11/03/peran-pkn-dalam-mananggulangi-pergeseran-nilai-moral/

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka


(6)