MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya).

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

DALAM MEMAHAMI ISI PUISI

MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Ai Samsiyahtul Munawaroh 1004142

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA


(2)

AI SAMSIYAHTUL MUNAWAROH

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

DALAM MEMAHAMI ISI PUISI

MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I

Dra. Hj. Hodidjah, M.Pd. NIP. 195504061984032001

Pembimbing II

Dra. Hj Momoh Halimah, M.Pd. NIP. 195307061974032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Tasikmalaya

Drs. Rustono, WS, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(3)

(4)

Lembar Hak Cipta

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA

DALAM MEMAHAMI ISI PUISI

MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INTRINSIK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres

Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

Oleh :

AI SAMSIYAHTUL MUNAWAROH

Sebuah Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Hak cipta ini dilindungi undang-undang dskripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dicetak ulang, di foto copy atau cara lainnya tanpa ijin


(5)

(6)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI TEKNIK PENGEMBANGAN UNSUR INSTRINSIK DI

KELAS II SEKOLAH DASAR INPRES

(PenelitianTindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)

oleh

Ai Samsiyahtul Munawaroh

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan siswa dalam memahami isi puisi. Hal ini ditunjukan dengan nilai siswa yang belum mencapai KKM yaitu 47. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode PenelitianTindakan Kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini terdiri atas empat langkah kegiatan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi. Data penelitian diambil dari siswa Kelas II Sekolah Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dengan jumlah 31 orang. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan tes,kemudian diolah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa: 1) kemampuan guru dalam merancang RPP dengan menggunaakan teknik pengembangan unsure instrinsik meningkat dari68,75% pada siklus I menjadi 90,25% pada siklus II; 2) kemampuan guru dalam mengelola pembelajara nmeningkat dari 64% menjadi 90,25%; 3) aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dari 70% menjadi 92,75%; dan4) hasil belajar siswa dalam pembelajaran meningkat dari 65% menjadi 83%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik pengembangan unsure instrinsik dalam memahami isi puisi di kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.


(7)

ABSTRACT

IMPROVING SKILLS STUDENTS UNDERSTAND THE CONTENTS OF ENGINEERING DEVELOPMENT THROUGH POETRY IN CLASS II

ELEMENTS INTRINSIC PRIMARY INPRES

(PenelitianTindakan Against Class II Grade Elementary Instruction Kawalu District of Tasikmalaya)

by

Ai Samsiyahtul Munawaroh

This research is motivated by the lack of skills of the students in understanding the content of the poem. This is evidenced by the value of students who have not reached KKM is 47. Thus, this study aims to improve the quality of planning, implementation, and results of learning to understand the content of the poem through development techniques intrinsic elements. The method in this study using a method adapted from PenelitianTindakan Class Kemmis and Mc models. Taggart. This model consists of four steps of activities, namely: planning, action, observation, danrefleksi. Data were taken from students of Class II Directive Primary School Kawalu Tasikmalaya District of the number 31. Data collected by observation and tests, then processed using qualitative descriptive technique. The results of the research cycle I and II cycle showed that: 1) the ability of teachers in designing lesson plans using pieces development techniques dari68,75% increase intrinsic elements of the first cycle to 90.25% in the second cycle; 2) the ability of teachers to manage pembelajara nmeningkat from 64% to 90.25%; 3) students in learning activities increased from 70% to 92.75%; dan4) student learning outcomes in the study increased from 65% to 83%. Based on these results, it can be concluded that the use of techniques intrinsic element in understanding the development of the content of the poem in class II Elementary Instruction Tasikmalaya District of Kawalu proven to improve student learning outcomes and overall quality of learning


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Hakikat Membaca di Sekolah Dasar ... 7

B. Standar Kompetensi Membaca Puisi ... 9

C. Teknik Pengembangan Unsur InstrinsikPuisi ... 9

D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pemahaman Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Instrinsik Puisi ... 11

E. Kerangka Berpikir ... 15

F. Hipotesis Tindakan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Model Penelitian ... 18

B. Subjek Penelitian ... 20

C. Fokus Tindakan ... 20

D. Definisi Operasional Variabel ... 20


(9)

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Teknik Analisis Data ... 26

H. Kriteria Keberhasilan ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran-Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dari Mc. Taggart (Kasbolah, 2000) ... 19 3.2. Tahap Pelaksanaan PTK ... 22


(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

3.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 25 4.1 Keadaan Siswa SD Negeri Lengkong Tahun Pelajaran 2012/2013 .... 29 4.2 Perolehan Nilai Awal Kelas II sebagai Identifikasi Awal/ Sebelum

Penelitian ... 31 4.3 Hasil Observasi Untuk Menilai Kemampuan Guru Dalam Merancang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Isi Puisi Melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 37 4.4 Hasil Observasi untuk Mengukur Kemampuan Guru dalam Proses

Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 38 4.5 Hasil Observasi untuk Mengukur Sikap dan Aktivitas Siswa dalam

Proses Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 39 4.6 Perolehan Nilai Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas II Memahami Isi

Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus I ... 42 4.7 Hasil Observasi Untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Merancang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Isi Puisi Melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 48 4.8 Hasil Observasi untuk Mengukur Kemampuan Guru dalam Proses

Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 49 4.9 Hasil Observasi untuk Mengukur Sikap dan Aktivitas Siswa dalam

Proses Pembelajaran Memahami Isi Puisi melalui Teknik Pengembangan Unsur Instrinsik Siklus II ... 50 4.10 Perolehan Nilai Evaluasi Kemampuan Siswa Kelas V Memahami Isi


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Penilaian dalam Membuat RPP Siklus I

dan Siklus II ... 56 Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 58 Grafik 4.3 Perbandingaan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 60


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 64

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 68

3. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 72

4. Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 74

5. Lembar Evaluasi Siklus I ... 76

6. Lembar Evaluasi Siklus II ... 78

7. Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 80

8. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan RPP Siklus I ... 81

9. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Siklus I ... 84

10. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan RPP Siklus II... 86

11. Hasil Observasi untuk Menilai Kemampuan Guru dalam Pembelajaran Siklus II ... 89

12. Dokumentasi Kegiatan Belajar Mengajar ... 91

13. Surat Keputusan Pengesahan Judul ... 93

14. Surat Permohonan Izin Penelitian dari UPI ... 94

15. Surat Izin dari Kesbang ... 95

16. Surat Izin Kepala Sekolah ... 96


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar merupakan kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai dengan Hamalik Oemar (2005, hlm.21) yang menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. Untuk mempelajari ilmu pengetahuan diperlukan bahasa pengantar sebagai alat untuk berkomunikasi. Ditegaskan Depdiknas (2007, hlm.5) “Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi”. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Selain membantu perkembangan intelektual, sosial dan emosional, bahasa juga dapat membantu peserta didik dalam mempelajari semua bidang studi yang yang ada di sekolah.

Salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswadi sekolah dasar yaitu bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.5) yang menyatakan bahwa: “Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia”. Adapun keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, mambaca dan menulis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan keterampilan berbahasa merupakan Standar Kompetensi yang harus dikuasai siswa. Dijelaskan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.5):

Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya kesastraan manusia Indonesia.


(15)

2

Selain diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, pembelajaran bahasa Indonesia juga diarahkan untuk menunbuhkan apresiasi terhadap karya sastra. Salah satu jenis karya sastra yang harus dipahami oleh siswa sekolah dasar adalah puisi.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2007, hlm.7), salah satu Standar Kompetensi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II yang harus dikuasai siswa yaitu: “Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak”. Kemudian Kompetensi Dasarnya yaitu, “Menjelaskan isi puisi anak yang dibaca”. Kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menuntut siswa mampu memahami isi puisi yang dibacanya.

Menurt Pradopo (dalam Irman 2008, hlm.39) “Puisi lebih diartikan pada wujud ekspresi pikiran dan batin seseorang melalui kata-kata yang terpilih dan dapat mewakili berbagai ungkapan makna sehingga menimbulkan tanggapan khusus, keindahan, dan penafsiran beragam”. Unsur pembentuk puisi disebut unsur instrinsik dan ekstrinsik. Untuk memahami isi puisi seorang pembaca yang kreatif akan bereaksi dan merespon karya yang telah dibacanya, memilih apa yang telah diperolehnya dalam proses pembacaan kemudian mengolahnya untuk mendapatkan kreasi baru atau tujuan tertentu. Tingkat pemahaman terhadap puisi pada setiap individu akan berbeda-beda berdasarkan pada tingkat pengetahuan dan kematangan psikologisnya.

Memahami isi puisi merupakan pembelajaran yang dianggap cukup sulit oleh para siswa, mulai dari siswa tingkat dasar sampai tingkat menengah. Begitu pula yang terjadi di kelas II Sekolah Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Keterampilan siswa dalam memahami isi puisi masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Dari hasil observasi, ketika siswa ditugaskan untuk menjawab lima pertanyaan tentang isi puisi yang berjudul “Kasih Sayang Ibu”, hanya empat orang saja yang dapat menjawab tiga pertanyaan dengan benar. Kebanyakan dari siswa hanya dapat menjawab satu sampai dua pertanyaan dengan benar. Sedangakan untuk soal nomor empat dan


(16)

3

Dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, diperoleh informasi bahwa selama ini dalam pembelajaran memahami isi puisi guru hanya menugaskan siswa untuk membaca puisi secara mandiri kemudian mengisi beberapa pertanyaan yang terkait dengan puisi tersebut. Guru tidak membimbing siswa tentang bagaimana cara untuk memahami isi puisi, sehingga siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan.

Melihat kondisi siswa tersebut, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi puisi. Salah satu teknik yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi puisi yaitu teknik pengembangan pemahaman unsur instrinsik. Wellek dan Waren (2004, hlm 13) menyatakan bahwa: “Dalam memahami puisi, siswa harus memperhatikan bahasa yang sesuai dengan unsur-unsur yang ada dalam puisi”. Dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada dalam puisi, siswa akan lebih mudah dalam memahami isi puisi yang dibacanya. Menurut Tarigan (2005, hlm.48) “Unsur instrinsik puisi merupakan unsur yang menyususn isi sebuah puisi. Unsur instrinsik puisi dari segi isi terdiri dari tema, rasa, nada, dan amanat”. Dengan demikian melalui teknik pengembangan unsur instrinsik ini siswa akan lebih mudah dalam memahami isi puisi karena terlebih dahulu mempelajari apa saja unsur pembangun puisi yang dibacanya.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas agar kemampuan siswa dalam pemahaman isi puisi dapat meningkat. Untuk itu penulis menetapkan judul penelitian “Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Memahami Isi Puisi melalui Teknik pengembangan Unsur Instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:


(17)

4

2. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres?

3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran dalam meningkatkan pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres.

3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II Sekolah Dasar Inpres.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian secara teoritis diharapkan dapat mengembangkan hasanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan, terutama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur intrinsik.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti


(18)

5

b. Bagi siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur intrinsik.

c. Bagi guru

Dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran pemahaman isi puisi pada siswa di masa yang akan datang dengan menentukan suatu teknik kreatif yang menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu menarik perhatian dan minat bakat siswa.

d. Bagi Sekolah Dasar

Melaksanakan amanat kurikulum seperti yang diamanatkan oleh undang-undang sistem pendidikan nasional dan KTSP. Hal tersebut antara lain sebagai bentuk pengembangan sumber dan metode serta strategi pembelajaran yang merujuk pada karakteristik yang dituntut oleh KTSP.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka. Bab ini berisi kajian pustaka yang terdiri dari pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar, keterampilan membaca, membaca puisi, teknik pengembangan unsur instrinsik puisi, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik, kerangka pemikiran, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode. Penelitian Bab ini terdiri dari model penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan kriteria keberhasilan.

Bab VI Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan.


(19)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Menurut IGAK Wardhani (2007, hlm.14) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.” Sedangan menurut Kasihani Kasbolah (1999, hlm.15) “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan oleh guru dalam lingkup kelas untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas, berkaitan dengan proses pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proses pembelajaran bukan hanya dipandang sebagai rutinitas kegiatan yang selesai begitu saja tanpa adanya tindak lanjut ke arah perbaikan, tetapi harus memikirkan berbagai upaya perbaikan yang kontinuitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Melalui Penelitian Tindakan Kelas, guru dapat melakukan pengamatan pada setiap proses pembelajaran yang dilanjutkan pada tahap perenungan untuk menelaah dan mengkaji berbagai kelemahan dan kekurangan pada proses pembelajaran.

Berdasarkan hal tersebut, maka metode Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk mendeskripsikan data hasil penelitian berupa data perencanaan pengajaran, data proses belajar mengajar, dan data hasil kemampuan siswa. Penelitian ini dirancang melalui dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari tahapan: 1) rencana


(20)

26

Stepen Kemmis dan Mc. Taggart (1992). Pemilihan model ini berdasarkan pada kesederhanaan model sehingga lebih mudah dipahami dan fokus tindakan relatif tidak kompleks. Pada setiap siklusnya terdapat empat tahapan pokok yang dikemukakan oleh Stepen Kemmis dan Mc. Taggart yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Tahap Setiap Siklus

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas II Sekolah Dasar Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasimalaya. SD Inpres beralamat di Jl. Saguling Panjang Desa Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Alasan lokasi penelitian ini antara lain:

a. Siswa kelas II SD Inpres kurang memahami pembelajaran bahasa Indonesia terutama tentang memahami isi puisi.

b. Baik guru dan kepala sekolah maupun pejabat terkait telah memberikan izin dilaksanakannya penelitian,

2. Subjek Penelitian

PERENCANAAN (Planning)

TINDAKAN (Action)

PENGAMATAN

(Observation)

REFLEKSI (Reflection)


(21)

27

Jumlah siswa sebagai subjek penelitian sebanyak 31 orang yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Latar belakang siswa kelas II SD Inpres ini beragam, sehingga beragam pula karakteristik siswa tersebut. Sebagian siswa di kelas II mempunyai sifat pendiam dan pemalu, dan sifat ini didominasi oleh murid perempuan. Sedangkan sebagian lainnya mempunyai sifat sangat aktif meskipun keaktifan siswa tersebut masih cenderung menuju hal-hal negatif seperti menjahili siswa yang lainnya. Sifat seperti ini didominasi oleh siswa laki-laki. Karakter guru di kelas II ini baik dan sabar dalam menghadapi setiap siswanya. Beliau juga tegas dalam membimbing siswanya. Siswa berasal dari lingkungan keluarga dengan keadaan ekonomi beragam, tapi kebanyakan orang tua dari siswa sendiri bekerja sebagai buruh.

3. Fokus Tindakan a. Kinerja Guru

1) Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaaan pembelajaran pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik.

2) Kemampuan guru mengelola pembelajaran terutama dalam hal pengembangan unsur intrinsik puisi.

3) Kemampuan guru menilai hasil pembelajaran pemahaman isi puisi.

b. Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa

Aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik di kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahapan (fase) yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observation), dan (4) refleksi (reflection). Keempat komponen tersebut


(22)

28

memecahkan masalah. Untuk jelasnya rancangan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Identifikasi Masalah Menyusun Rencana 1

Siklus 1 Refleksi Siklus 1

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1

Perbaikan Rencana 2

Siklus 2 Refleksi Siklus 2

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 2

Dst

Gambar 3.2


(23)

29

Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam kegiatan penelitian. Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah ini difokuskan pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi di kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Kegiatan orientasi dan identifikasi masalah yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian meliputi hal-hal berikut:

a. Program pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Kemampuan guru mengajarkan Bahasa Indonesia tentang pembelajaran pemahaman isi puisi.

c. Kemampuan siswa dalam memahami isi puisi. d. Fasilitas dan bahan pembelajaran.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

Perencanaan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal berikut:

a. Menetapkan jadwal penelitian tindakan dan jumlah siklus yang akan dilaksanakan dengan melihat program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk materi pemahaman isi puisi. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal pelajaran sehari-hari.

b. Menentukan bahan pengajaran berupa Puisi yang sesuai dengan minat dan karakteristik siswa.

c. Merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada saat Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat untuk dua siklus.

d. Kegiatan siswa memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik.

e. Merumuskan dan membuat instrumen pembelajaran proses mengajar dan proses belajar siswa yang terdiri dari : 1) Lembar observasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 2) Lembar observasi proses pelaksanaan pembelajaran, dan 3) Lembar observasi hasil evaluasi untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.


(24)

30

a. Siklus 1

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Hal pertama yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus I peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Selanjutnya peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK. Setelah itu peneliti membuat lembar kerja siswa dan instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK. Di akhir perencanaan peneliti menyusun alat evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I yaitu peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

Pada proses pembelajaran di kegiatan awal, pertama guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab bersama siswa seputar puisi anak. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pada kegiatan inti guru memberikan contoh puisi dan menugaskan siswa untuk membacanya. Setelah siswa selesai mebaca puisi, guru kembali membacakan puisi dengan intonasi yang benar. Langkah selanjutnya, guru memberikan penjelasan mengenai cara memahami puisi. Kegiatan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya jawab sesuai dengan isi puisi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan yaitu: Apa tema pada puisi tersebut? Bagaimana perasaan yang diungkapkan oleh pengarang pada puisi tersebut? Amanat atau pesan apa yang dapat kamu ambil dari puisi tersebut? dan lain sebagainya.

Pada kegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi siswa sesuai dengan petunjuk untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi puisin yang telah


(25)

31

Observasi tindakan pada siklus I dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti dan mitra peneliti (Observer).

4) Refleksi Tindakan Siklus I

Pada tahap refleksi peneliti melakukan kolaborasi bersama observer yaitu Ibu Entin S. selaku wali kelas II untuk menganalisis hasil observasi yang terdiri dari rencangan pembelajaran siklus I, proses pembelajaran siklus I, dan hasil belajar siswa tentang memahami isi puisi. Analisis hasil observasi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan mengenai hal-hal yang telah memenuhi target dan kekurangan dalam pembelajaran yang perlu diperbaiki atau disempurnakan. Setelah itu, peneliti dan observer berdiskusi untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang muncul sekaligus sebagai langkah perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Hal yang dilaksanakan dalam perencanaan tindakan siklus II yaitu peneliti melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I. Pertama peneliti menyiapkan materi pembelajaran tentang memahami isi puisi. Selanjutnya peneliti menentukan puisi yang sesuai dengan tema dalam kurikulum, dan membuat rancangan pembelajaran tentang materi memahami isi puisi sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Hal yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan siklus II yaitu peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Pada proses pembelajaran di kegiatan awal, pertama guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab bersama siswa seputar


(26)

32

Pada kegiatan inti guru memberikan contoh puisi dan menugaskan siswa untuk membacanya. Setelah siswa selesai mebaca puisi, guru kembali membacakan puisi dengan intonasi yang benar. Langkah selanjutnya, guru memberikan penjelasan mengenai cara memahami puisi. Kegiatan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Guru dan siswa melakukan tanya jawab sesuai dengan isi puisi yang sedang dibahas. Pertanyaan yang diajukan yaitu: Apa tema pada puisi tersebut? Bagaimana perasaan yang diungkapkan oleh pengarang pada puisi tersebut? Amanat atau pesan apa yang dapat kamu ambil dari puisi tersebut? dan lain sebagainya. Pada kegiatan akhir guru membagikan lembar evaluasi siswa sesuai dengan petunjuk untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi puisin yang telah dibacanya.

3) Observasi Tindakan Siklus II

Observasi tindakan pada siklus II dilakukan selama proses pembelajaran memahami isi puisi melalui teknik pengembangan unsur intrinsik. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati antara peneliti dan mitra peneliti (observer).

4) Refleksi Tindakan Siklus II

Pada tahap refleksi peneliti melakukan kolaborasi bersama observer yaitu Ibu Entin S. selaku wali kelas II untuk menganalisis hasil observasi yang terdiri dari rencangan pembelajaran siklus II, proses pembelajaran siklus II, dan hasil belajar siswa tentang memahami isi puisi untuk dijadikan bahan pada tindakan siklus pembelajaran berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yang terlebih dahulu dikomunikasikan dengan observer, yaitu:

1. Observasi

Menurut Kunandar (2008, hlm.129) “Observasi atau pengamatan adalah prosedur perekaman data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan


(27)

33

penilaian kinerja siswa yang merupakan alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami puisi.

2. Tes Tertulis

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes dilakukan diakhir pembelajaran bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi puisi melalui teknk pengembangan unsur intrinsik.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Teknik tersebut mencakup kegiatan mengungkapkan kelebihan dan kekurangan kerja siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar yang terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan tahapan penelitian menurut Suharsimi (2012, hlm.5) yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi data, yaitu memilih data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan penelitian.

2. Klasfikasi data, yaitu mengelompokan data yang telah diseleksi berdasarkan rumusan masalah penelitian.

3. Inerpretasi data, yaitu memberikan gambaran data yang diperoleh pada setiap rumusan masalah penelitian.

4. Menarik kesimpulan, yaitu menarik kesimpulan hasil interpretasi data sebagai jawaban terhadap rumusan masalah penelitian.

Hasil analisis data yang telah diperoleh selanjutnya digunakan untuk menyusun rencana tindakan kelas berikutnya.

F. Kriteria Keberhasilan

Menurut Nasir (1983, hlm.78) “Model penilaian analisis dapat menggunakan skala dengan pembobotan masing-masing unsur (persekoran) atau interval.”


(28)

34

pengembangan unsur instrinsik ditetapkan kriteria keberhasilan penelitian tindakan yang akan dijadikan acuan sebagai berikut :

1. Guru mengalami peningkatan kemampuan merancang teknik pembelajaran pemahaman puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 75%;

2. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 75%;

3. Siswa mengalami peningkatan kemampauan memahami isi puisi dengan mempergunakan teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya rata-rata kelas 75%;


(29)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalay. Pada tindakan pertama perencanaan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 68,75%, sedangkan rencana pembelajaran tindakan kedua memperolah skor rata-rata 90,25%. Hal ini berarti terdapat peningkatan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Skor rata-rata aktivitas guru pada tindakan pertama yaitu 64%, sedangkan tindakan kedua mendapat skor rata-rata 92,75%. Untuk aktivitas siswa pada tindakan pertama siswa mendapat skor rata-rata 70% dan pada tindakan kedua mendapat skor rata-rata 95,25%. Sesuai dengan hasil tersebut aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ternyata mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa hasil penelitian dapat meningkatkan proses pembelajaran guru dan siswa.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya sebelum tindakan memperoleh rata-rata 59%. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang pada awalnya hanya sebesar 69%, pada


(30)

53

tindakan kedua menjadi sebesar 83%. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa teknik pengembangan unsur instrinsik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan pada pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah, hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan keleluasaan pada guru dalam rangka merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai teknik pengembangan pembelajaran khususnya dalam memahami isi puisi.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai teknik pembelajaran khususnya dalam pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Bagi Siswa, dalam menyimak melalui kegiatan bercerita pada pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, khususnya


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Teknik pengembangan Praktek. Yogyakarta; Rineka Cipta.

Ahmadi. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi

Sastra. Malang YAS.

Eneste. 1978. Kesusastraan pengantar teori dan Sejarah Bandung: Angkasa Eneste. 1991. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Heilman. 1977. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aminudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung; Sinar Baru

Depdiknas, (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: BSNP.

Djuanda, Dadan, dkk. 2006. Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press.

Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Bahasa Indonesia 3 untuk SMK. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kasbolah, Kasihani. 1999/2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud. Sudjana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Tarigan, Henry Guntur. (2005). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa;

Widjojoko, dkk. 2006. Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press. Wellek, dkk. 2004. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Yogyakarta: Mitra Gama Wydia.

Nasir. 1983. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Rahamanto.1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Resmini, Novi. 2006. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan

Sastra. Yogyakarta: BPFE

Rusyana 1997. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung Diponogoro.


(32)

(33)

(1)

34

pengembangan unsur instrinsik ditetapkan kriteria keberhasilan penelitian tindakan yang akan dijadikan acuan sebagai berikut :

1. Guru mengalami peningkatan kemampuan merancang teknik pembelajaran pemahaman puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 75%;

2. Guru mengalami peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran pemahaman isi puisi melalui teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya mencapai nilai untuk setiap aspek dari RPP dengan nilai rata-rata tidak kurang dari 75%;

3. Siswa mengalami peningkatan kemampauan memahami isi puisi dengan mempergunakan teknik pengembangan unsur instrinsik sekurang-kurangnya rata-rata kelas 75%;


(2)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalay. Pada tindakan pertama perencanaan pembelajaran memperoleh skor rata-rata 68,75%, sedangkan rencana pembelajaran tindakan kedua memperolah skor rata-rata 90,25%. Hal ini berarti terdapat peningkatan kinerja guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Skor rata-rata aktivitas guru pada tindakan pertama yaitu 64%, sedangkan tindakan kedua mendapat skor rata-rata 92,75%. Untuk aktivitas siswa pada tindakan pertama siswa mendapat skor rata-rata 70% dan pada tindakan kedua mendapat skor rata-rata 95,25%. Sesuai dengan hasil tersebut aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran ternyata mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa hasil penelitian dapat meningkatkan proses pembelajaran guru dan siswa.

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya sebelum tindakan memperoleh rata-rata 59%. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang pada awalnya hanya sebesar 69%, pada


(3)

53

tindakan kedua menjadi sebesar 83%. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa teknik pengembangan unsur instrinsik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi puisi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan pada pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah, hasil-hasil penelitian tentang pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik di Kelas II SD Inpres Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan keleluasaan pada guru dalam rangka merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai teknik pengembangan pembelajaran khususnya dalam memahami isi puisi.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran untuk mempertimbangkan penggunaan berbagai teknik pembelajaran khususnya dalam pembelajaran memahami isi puisi dengan menggunakan teknik pengembangan unsur instrinsik untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3. Bagi Siswa, dalam menyimak melalui kegiatan bercerita pada pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat memberi motivasi dan meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Teknik pengembangan Praktek. Yogyakarta; Rineka Cipta.

Ahmadi. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang YAS.

Eneste. 1978. Kesusastraan pengantar teori dan Sejarah Bandung: Angkasa Eneste. 1991. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Heilman. 1977. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aminudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung; Sinar Baru

Depdiknas, (2006) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: BSNP. Djuanda, Dadan, dkk. 2006. Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press.

Irman, Mokhamad, dkk. 2008. Bahasa Indonesia 3 untuk SMK. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kasbolah, Kasihani. 1999/2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud.

Sudjana. 1999. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Tarigan, Henry Guntur. (2005). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa;

Widjojoko, dkk. 2006. Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press. Wellek, dkk. 2004. Problematika Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Yogyakarta: Mitra Gama Wydia.

Nasir. 1983. Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Rahamanto.1988. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Resmini, Novi. 2006. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa. Jakarta: Erlangga Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

Rusyana 1997. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung Diponogoro.


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARADENGAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri II Nambangan, Selogiri, Wonogiri)

1 41 285

PENINGKATAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) Peningkatan Kemampuan Vocabulary Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris melalui Teknik Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas V SDN 03 Sumb

0 0 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LCD PROJECTOR.

0 3 37

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipete 1 Kecamatan Curug Kota Serang.

0 1 36

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI MELALUI MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Yos Sudarso Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

0 2 25

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENGGUNAAN TEKNIK MENGARANG GOTONGROYONG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV: Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Curug Kota Serang Tahun Ajaran 2013/2014.

0 0 26

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI PENGGUNAAN TEKNIK CLOZE PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Semester II SDNegeriI Cibanteng Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya.

1 3 41

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK NOVEL REMAJA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15

0 0 11