UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Flashcard Pada Kelompok B Tk Satu Atap Sd Karangasem Tahun Pelajaran 2011/2012.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN FLASHCARD PADA KELOMPOK B TK SATU
ATAP SD KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KARYA ILMIAH
Disusun Oleh :
SUPARMI
A53C090031
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN FLASHCARD PADA ANAK KELOMPOK B TK
SATU ATAP SD KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Suparmi, A53C090031, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 98 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan
pada anak usia 5-6 tahun di TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran
2011/2012 . Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian
ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru dan kepala sekolah. Subjek penelitian
berjumlah 20 anak. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan metode
alur. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode observasi, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca permulaan
pada anak usia kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran
2011/2012.Hal ini terbukti sebelum dilaksanakan penelitian tindakan Kelas rata rata
kemampuan membaca permulaan anak sebesar 47,85%. Setelah dilakukan tindakan
yang disepakati yaitu dengan menggunakan permainan flashcard proses
pembelajaran. kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan pada
setiap siklus . Siklus I rata-rata kemampuan membaca anak menjadi 61,78%, siklus II
meningkat menjadi 74,1% dan pada siklus III menjadi 85,71%. Hasil penelitian
tindakan kelas tersebut sudah memenuhi indikator pencapaian. Berdasarkan data hasil
penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang
menyatakan bahwa melalui permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem
Kecamatan Andong tahun pelajaran 2011/2012 terbukti dan dapat diterima
kebenarannya.
Kata Kunci : Permainan flashcard, membaca permulaan, anak -anak
'
PERSTTUJUA}T
TIPAYAMENINGKATKAN KEMAMPUAN:}IEMBACA PERMUf,AAN
MELAI,III PERMAINAN FLASHCARD PADA KELOMPOKB TK SATU
ATAP SD KARANGASEM TAIIUN PELAJARAN 2&I1I2O'2
J\
Diper,siapkan
danDisusunOleh:
S.UPARMI
A53C090031
Telah Disetujui dan Disyahkanoleh Pemlimbing I dan PembimbingII
Untuk DipertahankanDihadapanDewan Penguji Skripsi
Fakultaskeguruandan Ilmu Pendidikan
UniversitasMuhammadivahSurakarta
Menggtahui,
PembimbingI
€W
Dra. Surtikanti, SH., M.Pd
PembimbingII
Dra. Sundari,SH., M.Hum
PENGESAIIAN
.
SKRIPil
TJPAYA MENINGKATKAN..KEMAMPUAN
MEMBACA PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN FLASIICARD PADA KELOMPOK B TK SATU
ATAPsDKARANGASEMTAHT'NPELAJARAN20||120|2
Dipersiapkandan Disusun Oleh :
ST'PARIVtr
NIM: A53C090031
Telah dipertahankandi DepanDewan Penguji
PadaTanggal : 8 Agustus 2OI2
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat.
SusunanDewan Penguji
l. Dra. Surtikanti,SH., M.Pd
SH.,M.Hum
2'.' Dra..Sundari,
3. Drs.Ilham Sunaryo,M. Pd. AUD
t$.po
Surakarta,
Surakarta
UniversitasMuhammadiyah
FakultasKeguruandanIlmu Pendidikan
ill
PENDAHULUAN
Perkembangan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai dengan berbagai
kemampuan salah satu diantaranya adalah mampu membaca dan mengungkapkan
sesuatu melalui gambar. Kegiatan mengajarkan membaca dapat dilaksanakan di TK
selama dalam batas-batas aturan pengembangan pra –akademik dan sesuai dengan
karakteristik anak. Pembelajaran persiapan membaca dapat diberikan secara terpadu
dalam program pengembangan kemampuan dasar, dalam bidang pengembangan
bahasa. Durkin (1966; 1966a dalam Dhieni 2007:5.3) mengatakan bahwa pengaruh
membaca dini pada anak tidak ada efek negatif. Anak –anak yang telah diajar
membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah dari anak- anak
yang belum pernah memperoleh membaca dini.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK Satu Atap
SD Karangasem, bahwa
tingkat pencapaian perkembangan dalam lingkup
perkembangan keaksaraan dapat diketahui bahwa anak kelompok B di TK Satu Atap
Karangasem masih dibawah standar tingkat pencapaian perkembangan. Dari lima
indikator yang ditetapkan, tidak semuanya berhasil dikuasai anak. Kelima indikator
tersebut, anak diharapkan: Pertama mampu menyebutkan simbol- simbol huruf yang
dikenal; Kedua mampu mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada
disekitarnya; Ketiga mampu menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi/huruf awal yang sama; Keempat mampu memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf; mampu membaca nama sendiri.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
peneliti terdapat beberapa
penyebab antara lain: metode yang digunakan selama ini dalam pembelajaran
membaca mengunakan buku AISM, banyak anak yang buku AISMnya tertinggal
dirumah sehingga anak tidak membaca karena dalam pembelajaran membaca anak
diprivat membaca satu persatu. Anak langsung masuk ke kelompok B . Anak dalam
membedakan ba dan da masih banyak yang kesulitan, banyak anak yang masih
sering lupa, daya konsentrasi anak lemah, selain itu dikelas tidak ada huruf- huruf
yang ditempel atau gambar- gambar disertai tulisan dibawahnya, yang sebenarnya
dapat memberikan rangsangan awal bagi anak dalam hal membaca. Materi dalam
buku penunjang lebih banyak menuntut anak untuk belajar menulis dengan
menebalkan garis yang sudah ditentukan sebelumnya dan mewarnai gambar.
Berdasarkan masalah dan fenomena diatas, mendorong peneliti untuk memperbaiki
proses pembelajaran membaca melalui permainan flashcard. untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Satu Atap SD
Karangsem.
Perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah Apakah melalui
permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak
kelompok B di TK Satu Atap SD Karangasem Tahun pelajaran 2011/2012?
Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada anak kelompok B TK Satu Atap SD Karangsem tahun
pelajaran 2011/2012. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat
dalam dunia pendidikan, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis tentang
peningkatan kemampuan membaca permulaan pada pembelajaran melalui permainan
flashcard pada anak kelompok B, yaitu bagi guru dapat memberikan alternatif dalam
membelajarkan
kemampuan membaca permulaan, bagi anak dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan
sesuai dengan tingkat perkembangan dan
karakteristik anak, bagi peneliti bermanfaat untuk mengembangkan cara memilih dan
mengunakan metode yang bervariasi dan mengena pada anak yang diberi pelajaran,
bagi Penyelenggara pendidikan, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas atau mutu sekolah.
LANDASAN TEORI
Membaca Permulaan
’’Membaca merupakan serangkaian kegiatan pikiran yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk memahmi suatu informasi melalui indra penglihatan dalam
bentuk simbol-simbol yang rumit, yang disusun sedemikian rupa sehingga
mempunayai arti dan makna.” Sunar (2008: 57) . Sejalan dengan pendapat di atas
Yenni(2011: 10) mengatakan bahwa ”Membaca permulaan adalah kegiatan awal
untuk mengenal simbol-simbol visual yang terwujud dalam bentuk –bentuk huruf
yang merupakan bagian dari penguasaan bahan dan bunyi dari simbol-simbol huruf
yang kemudian dapat dirangkai menjadi kata-kata yang mempunyai arti ”.
`
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian membaca
permulaan mengacu pada kecakapan yang harus dikuasai pembaca yang berada
dalam tahap permulaan. Kecakapan yang dimaksud adalah penguasaan huruf atau
alfabetik, dimana pembaca hanya sebatas membaca huruf perhuruf, mengenal fonem,
dan menggabungkan fonem menjadi suku kata atau kata yang mempunyai arti.
Permainan Flashcard
Banyak para ahli mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Dalam
kehidupan anak bermain mempunyai arti yang sangat penting. Menurut
hurlock(1997) dalam (Musfiroh, 2008:1) Bermain adalah kegiatan yang dilakukan
atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir, kegiatan
tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar.
Montolalu (2007: 7.29) mengatakan bahwa di Taman Kanak-kanak terdapat dua
kategori bermain, yaitu bermain bebas dan bermain terpimpin. Bermaian bebas
adalah bentuk permainan aktif baik dengan alat maupun tanpa alat yang dilakukan
didalam maupun di luar ruangan, pada saat bermain anak bebas
memilih
dan
menggunakan alat yang ingin digunakannya. Bermain terpimpin anak tidak bebas,
melainkan terikat pada peraturan permainan atau kegiatan tertentu, biasanya alat
permainan diciptakan oleh guru sendiri.
Menurut Hariyanto(2009: 84-85) ”media flashcard adalah kartu yang sudah
diberi tulisan dan dibalik kartu disertakan gambar dari kata yang dimaksud. Dari
beberapa uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian permainan flashcard
adalah suatu aktifitas belajar melalui kegiatan bermain dengan menggunakan alat
berupa flashcard yaitu berupa kartu gambar yang dapat dibuat sendiri atau dapat kita
dapatkan dari toko buku yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Kerangka Berpikir
KONDISI
AWAL
Guru/peneliti:
Belum
menggunakan
permainan
flashcard
Anak/yang diteliti:
Kemampuan membaca
permulaan rendah
SIKLUS I
TINDAKAN
Menerapkan
permainan
flashcard
SIKLUS II
KONDISI
AKHIR
Diduga melalui permainan
flashcard dapat meningkatkan
kemampuan membaca
permulaan anak.
SIKLUS III
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan diskripsi teori diatas maka dapat penulis rumuskan hipotesis
bahwa melalui permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada siswa kelompok B TK Satu Atap Karangasem Kecamatan Andong
tahun pelajaran 2011/2012.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TK Satu Atap SD Karangasem selama dua
bulan yaitu bulan mei sampai dengan juni 2012. Subyek penelitian ini adalah anak-
anak kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran 2011/2012 yang
berjumlah 20 anak, 12 perempuan dan 8 laki-laki. Guru yang menjadi peneliti dalam
PTK ini adalah penulis, Suparmi yang dibantu dua orang rekan guru yang menjadi
pengamat.
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dimana stiap siklus dilaksanakan
dengan permainan yang berbeda. Pada siklus pertama terdiri dari 2 pertemuan, siklus
kedua 2 pertemuan dan siklus ke tiga 1 pertemuan. Tiap siklus terdiri atas kegiatan
perencanaan, tindakan observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan penulis
mengadakan observasi awal dan berdiskusi dengan rekan guru untuk mengetahui dan
memecahkan masalah yang ada, dan memilih strategi pembelajaran yang ada. Pada
tahap tindakan penulis menjadi fasilitator dalam pembelajaran yang telah
direncanakan, dan rekan guru menjadi pengamat berdasarkan instrumen penilaian.
Kemudian dilakukan refleksi dari data yang diperoleh untuk didiskusikan penulis dan
observer sebagai bahan pertimbangan siklus berikutnya. Selanjutnya data dianalisis
dengan menghitung skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan, membuat
tabulasi dan menghitung prosentase pada instrumen penilaian membandingkan hasil
prosentase kemudian diambil kesimpulan.
Data yang dikumpulkan berupa informasi tentang peningkatan kemampuan
membaca permulaan dan penerapan permainan flashcard. Data dalam penelitian ini
dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumen dari berbagai sumber
yang meliputi 1) nara sumber yaitu guru dan anak didik 2) pengamatan dari guru dan
kepala sekolah 3) dokumen atau arsip yang berupa hasil karya anak ,RKH, dan buku
penilaian anak dan dokumentasi.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrumen antara
lain:Lembar observasi peningkatan kemampuan membaca permulaan, yang berisi
tentang catatan hasil pelaksanaan kegiatan mengenai kemampuan membaca
permulaan yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Lembar observasi
penerapan permainan flashcard, yang berisi tentang catatan pelaksanaan permainan
flashcard dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan.Komponen
yang dikenai penilaian dalam penerapan permainan flashcard antara lain:
pendahuluan,pelaksanaan inti, penggunaan media dan penutup yang dilakukan pada
waktu pembelajaran berlangsung. Lembar catatan lapangan yang digunakan untuk
mencatat semua kejadian yang terjadi diluar perencanaan atau pencatatan
permasalahan-permasalahan yang muncul pada waktu dilaksanakan kegiatan. RBP(
Rencana Bidang Pengembangan).
Indikator pencapaian pada penelitian ini adalah sekurang-kurangnya pada
siklus 1 60%, siklus II 70%, dan siklus III 80%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Prasiklus
Sebelum diadakan penelitian tindakan kelas ini telah diadakan penilaian.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal anak
dalam kemampuan
membaca permulan pada kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem. Penilaian
dilakukan pada pembelajaran yang dilaksanakan pada hari senin, 28 Mei 2012.
Pembelajaran dilakukan dengan metode pembelajaran kelompok di mana kelas dibagi
menjadi tiga kelompok. Kegiatannya terbagi menjadi kegiatan awal, kegiatan ini, dan
kegiatan akhir. Kegiatan awal diisi dengan kegiatan motorik kasar(yaitu kegiatan
berjalan, lari, lompak, berjongkok dll), berbagi cerita dan bercakap-cakap begitu juga
pada kegiatan akhir. Hanya saja pada kegiatan akhir kegiatan motorik ditujukan pada
pendinginan. Pada kegiatan inti, guru menjadi fasilitator dengan menyediakan
kegiatan pembelajaran beserta alat dan bahan yang berbeda untuk setiap
subkelompok dalam kelompok B tersebut. Kelompok B dibagi menjadi tiga sub
kelompok, sehingga setiap anak dalam satu kelompok diharapkan dapat
menyelesaikan 3 kegiatan bersama teman satu sub kelompoknya secara bergantian
dengan kelompok lainnya.
Pada kenyataannya masih ditemui banyak permasalahan dalam proses
pembelajaran tersebut. Permasalahan itu antara lain adalah adanya anak yang diam
saja tidak mau mencoba dan sebagian lagi mengatakan ”tidak bisa bu”. Sedangkan
siswa yang lain ada yang hanya teratarik pada satu kegiatan saja. Pada kegiatan
mengambil nama anak masih banyak anak yang keliru mengambil nama yang sesuai
dari 20 anak hanya 8 anak yang mampu 4 anak mampu tanpa bantuan dan 4 anak
mampu dengan sedikit bantuan.
Hasil Siklus 1
.
Pada siklus I prosentase pencapaian ditentukan mencapai 60%. Pada siklus
ini dari 20 anak 13 anak sudah mencapai target yang sudah ditentukan dan 7 anak
belum mencapai target karena prosentase rata-rata 7 anak tersebut kurang dari 60%.
Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini mampu mencapai target yang sudah
ditentukan hal ini terbukti dengan prosentase rata-rata anak satu kelas pada siklus I
adalah: 61,78%.
Hasil Siklus II
Siklus II merupakan pelaksanaan tindakan lanjut pembelajaran melalui
permainan flashcard dengan permainan yang melibatkan motorik kasar anak setelah
dilaksanakannya siklus I. Hasil tindakan pada siklus II terdiri atas uraian hasil dari
observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru dalam proses pembelajaran melalui
permainan flashcard yaitu peningkatan kemampuan membaca permulaan. Pada siklus
II ini mengalami peningkatan dari siklus I yang prosentase rata-rata 61,78% menjadi
74,1%.
.Pada siklus II ini prosentase pencapaian ditentukan mencapai 70%. Pada
siklus ini dari 20 anak 16 anak sudah mencapai target yang sudah ditentukan dan 4
anak belum mencapai target , karena prosentase rata-rata 4 anak tersebut kurang dari
70%. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini mampu mencapai target yang
sudah ditentukan hal ini terbukti dengan prosentase rata-rata anak satu kelas pada
siklus II adalah: 74,1%.
Hasil Siklus III
Kegiatan pembelajaran pada siklus ke III ini dapat berjalan dengan baik. .
Pada siklus III ini mengalami peningkatan dari siklus II yang prosentase rata-rata
74,1% menjadi 85,71%. .Pada siklus III ini prosentase pencapaian ditentukan
mencapai 80%. Pada siklus ini dari 20 anak 18 anak sudah mencapai target yang
sudah ditentukan dan 2 anak belum mencapai target, karena prosentase rata-rata 2
anak tersebut kurang dari 80%.Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus III ini
dapat dikatakan berhasil mencapai target yang sudah ditentukan hal ini terbukti
dengan prosentase rata-rata anak satu kelas pada siklus III adalah: 85,71%.
Pembahasan hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainan flashcarad dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Satu
Atap SD Karangasen Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada siklus I terjadi
peningkatan sebesar 13,93 yaitu dari 47,85% menjadi 61,78%. Pada siklus I ini dari
20 anak, 13 anak sudah mencapai target yang ditentukan dan 7 anak belum
mencapai. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 12,32 yaitu dari
61,78%
menjadi 74,1%. Pada siklus II ini16 anak mampu mencapai target dan 4 anak belum
mencapai target yang sudah ditentukan. Pada siklus III terjadi peningkatan sebesar
11,61 yaitu dari 74,1% menjadi 85,71%. Pada siklus III ini 18 anak mampu
mencapai target yang sudah ditentukan dan 2 anak belum mencapai. Hasil penelitian
dapat dilihat pada grafik berikut ini.
20
18
16
14
12
10
Sudah mencapai
8
Belum mencapai
6
4
2
0
siklus I
`
siklus II
siklus III
Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa
penerapan permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada anak.
Disamping aspek pengembangan bahasa pada lingkup
keaksaraan, penerapan permainan flashcard tersebut juga mampu mengembangkan
daya ingat, memperbanyak perbendaharaan kata, meningkatkan keaktifan, keberanian
dan minat anak dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasan(2009: 66) bahwa permainan
flashcard
anak dapat membaca dini, menegembangkan daya ingat otak kanan,
melatih konsentrasi balita dan memperbanyak perbendaharaan kata dari balita. Sesuai
juga dengan pendapat Hariyanto(2009: 86) bahwa dengan menggunakan media
flashcard kita dapat mengajari anak membaca sejak usia dini, mengembangkan daya
ingat otak kanan anak, melatih kemampuan untuk berkonsentrasi dan meningkatkan
perbendaharaan kata dengan cepat.
Oleh karena itu guru perlu memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik anak sehingga proses pembelajaran menarik dan menyenangkan
bagi anak. Dari hasil penelitian berdasarkan lembar perbandingan yang telah
diuraikan pada hasil penelitian diatas bahwa kemampuan anak meningkat dari siklus I
sampai siklus III yaitu pada siklus 1 dari 20 anak 13 anak sudah mencapai target dan
7 anak belum mampu mencapai target, siklus II dari 20 anak 16 anak mampu
mencapai target dan 4 anak belum mampu mencapai target, siklus III dari 20 anak 18
anak mampu mencapai target dan 2 anak yang belum mencapai target. Dari hasil
penelitian dengan melalui permainan flashcard ternyata mampu meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak . Dengan demikian jelaslah bahwa melalui
permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi
siswa kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem Kecamatan Andong Tahun
Pelajaran 2011/2012.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainann
flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak
kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran 2011/2012. Proses
pembelajaran pada tiap siklus berdasarkan hasil refleksi perbaikan pada setiap
silkus ini menyebabkan proses pembelajaran membaca berlangsung dengan lancar
dan mengalami peningkatan dibanding siklus sebelumnya. Hal tersebut ditandai
dengan peningkatan kemampuan membaca permulaan selama melaksanakan
pembelajaran pada setiap siklus.
Penerapan permainan dengan menggunakan media
flashcard dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak didik. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan prosentase rata-rata kemampuan membaca permulaan
pada setiap siklus. Peningkatan ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata
prosentase kemampuan membaca dari sebelum tindakan sampai pada siklus III yaitu
pada saat sebelum tindakan rata-rata prosentase kemampuan membaca 47,85%,
siklus II mencapai 74,1%, siklus III mencapai 80,13%. Pada siklus 1 dari 20 anak
13 anak sudah mampu mencapai dan 7 anak yang belum mencapai target yang
ditentukan. Siklus II 16 anak sudah mampu mencapai dan 4 anak belum mencapai.
Siklus III 18 anak sudah mencapai dan 2 anak belum mencapai.
Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah
berkaitan dengan membaca permulaan . Saran yang diberikannpenulis adalah
1)Kepala sekolah hendaknya mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan mutu
proses pembelajaran dengan melibatkan guru.
Kepala sekolah dan guru dapat
melakukan kolaboratif untuk memperbaiki proses pembelajaran.2) Guru kelas
hendaknya dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan metode yang
sesuai dengan karakteristik anak, menyenangkan dan menarik bagi anak. Menerapkan
prinsip pembelajaran di TK salah satunya yaitu bermain sambil belajar dan belajar
seraya bermain.
3) Orangtua hendaknya tidak terlalu memaksakan suatu metode belajar
kepada anak sebagai alat untuk mencapai harapan pribadi. Suatu paksaan terhadap
anak akan berdampak buruk, dan anak tentunya akan lebih menikmati apapun materi
yang diajarkan jika diberikan secara menyenangkan dan dalam suasana yang akrab.
4) Kepada para praktisi
dalam merancang metode membaca hendaknya
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Lucky. 2007. ”Pengaruh Metode Multisensori Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Taman Kanak Kanak”.
Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.
Aisyiyah, Yenni. 2011. “Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui
metode permainan membaca montesori pada kelompok B di BA Aisyiyah
Qurrataa’yun Kemasan Polokarto tahun ajaran 2010/2011”.Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media.
Aulia. 2011. Mengajarkan Balita Anda Membaca . Jogjakarta: Intan Media
Departemen Pendidikan nasional Direktorat Jenderal Menejemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak Kanak Dan Sekolah
Dasar, 2007. Pedoman Persiapan Membaca Dan Menulis Permulaan
Melalui Permaianan: Jakarta.
Dhieni, Nurbiana. 2007. Metode Pengembangan Bahasa . Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Kerangka Besar Pembangunan
PAUD Indunesia Periode 2011-2025: Jakarta
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal
dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta.
Fathurahman, Pupuh. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Hadidi, Surya. 2009.”Faktor yang Mempengaruhi Membaca”(on line), (http://suryahadidi.blogspot.com/2009/07/faktor-yg-mempengaruhi=membaca.html.,
diakses tanggal 20 juni 2012)
Hariyanto, Agus. 2009. Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca!. Yogyakarta
Diva Press.
Hasan, Maimunah. 2009. PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: Diva Press
Hildayani, Rini dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Kania, Maya Mediani. 2006. ”Mengajarkan Membaca Pada Anak Usia Prasekolah”
(on line), (http://balita-care.blogspot.com/2006/01/mengajarkan-mambacapada-anak-usia.html., diakses tanggal 8 April 2012)
Leonhardt, Mary 1997 99 Ways to Get Kids to Love Reading and Books They’ll Love:
Three Rivers Press. Alwiyah Abdurrahman(penerj.) 99 Cara Menjadikan
Anak Anda “ Keranjingan” Membaca. 2001. Newyork: Kaifa
Malyno, Jufry. 2011. ”Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca”
(online), (http://juprimalino.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html., diakses tanggal 20 juni 2012)
Masitoh, dkk.2007. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.
Masjidi, Noviar. 2007. Agar Anak Suka Mambaca . Yogjakarta: Media Insani.
Montolalu, B.E.Fdkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT Gramedia.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Predana Media Group.
Santoso, Soegeng. 2007. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Media Group.
Sri, Nita Hariyati. 2011. “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Melalui Penggunaan Media Gambar .“ Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Suharso, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Semarang: Widya Karya
Sukardi. 2006. ”Penelitian Kualitatif-Naturalistik Dalam Pendidikan”. Yogyakarta:
Usaha Keluarga.
Sunar, Dwi Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak
Sejak Dini. Jogjakarta: Diva Press.
Supadmi. 2011. “Penggunaan Alat Peraga Puzzle huruf untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK 03 Wukirsawit
Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran
2010/2011.”Skripsi.Surakarta: Univesitas Muhammadiyah Surakarta.
Zaman, Badru dkk. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
MELALUI PERMAINAN FLASHCARD PADA KELOMPOK B TK SATU
ATAP SD KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 2011/2012
KARYA ILMIAH
Disusun Oleh :
SUPARMI
A53C090031
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN FLASHCARD PADA ANAK KELOMPOK B TK
SATU ATAP SD KARANGASEM TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Suparmi, A53C090031, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012, 98 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan
pada anak usia 5-6 tahun di TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran
2011/2012 . Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian
ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru dan kepala sekolah. Subjek penelitian
berjumlah 20 anak. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan metode
alur. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode observasi, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca permulaan
pada anak usia kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran
2011/2012.Hal ini terbukti sebelum dilaksanakan penelitian tindakan Kelas rata rata
kemampuan membaca permulaan anak sebesar 47,85%. Setelah dilakukan tindakan
yang disepakati yaitu dengan menggunakan permainan flashcard proses
pembelajaran. kemampuan membaca permulaan anak mengalami peningkatan pada
setiap siklus . Siklus I rata-rata kemampuan membaca anak menjadi 61,78%, siklus II
meningkat menjadi 74,1% dan pada siklus III menjadi 85,71%. Hasil penelitian
tindakan kelas tersebut sudah memenuhi indikator pencapaian. Berdasarkan data hasil
penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang
menyatakan bahwa melalui permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem
Kecamatan Andong tahun pelajaran 2011/2012 terbukti dan dapat diterima
kebenarannya.
Kata Kunci : Permainan flashcard, membaca permulaan, anak -anak
'
PERSTTUJUA}T
TIPAYAMENINGKATKAN KEMAMPUAN:}IEMBACA PERMUf,AAN
MELAI,III PERMAINAN FLASHCARD PADA KELOMPOKB TK SATU
ATAP SD KARANGASEM TAIIUN PELAJARAN 2&I1I2O'2
J\
Diper,siapkan
danDisusunOleh:
S.UPARMI
A53C090031
Telah Disetujui dan Disyahkanoleh Pemlimbing I dan PembimbingII
Untuk DipertahankanDihadapanDewan Penguji Skripsi
Fakultaskeguruandan Ilmu Pendidikan
UniversitasMuhammadivahSurakarta
Menggtahui,
PembimbingI
€W
Dra. Surtikanti, SH., M.Pd
PembimbingII
Dra. Sundari,SH., M.Hum
PENGESAIIAN
.
SKRIPil
TJPAYA MENINGKATKAN..KEMAMPUAN
MEMBACA PERMULAAN
MELALUI PERMAINAN FLASIICARD PADA KELOMPOK B TK SATU
ATAPsDKARANGASEMTAHT'NPELAJARAN20||120|2
Dipersiapkandan Disusun Oleh :
ST'PARIVtr
NIM: A53C090031
Telah dipertahankandi DepanDewan Penguji
PadaTanggal : 8 Agustus 2OI2
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat.
SusunanDewan Penguji
l. Dra. Surtikanti,SH., M.Pd
SH.,M.Hum
2'.' Dra..Sundari,
3. Drs.Ilham Sunaryo,M. Pd. AUD
t$.po
Surakarta,
Surakarta
UniversitasMuhammadiyah
FakultasKeguruandanIlmu Pendidikan
ill
PENDAHULUAN
Perkembangan berbahasa anak usia 4-6 tahun ditandai dengan berbagai
kemampuan salah satu diantaranya adalah mampu membaca dan mengungkapkan
sesuatu melalui gambar. Kegiatan mengajarkan membaca dapat dilaksanakan di TK
selama dalam batas-batas aturan pengembangan pra –akademik dan sesuai dengan
karakteristik anak. Pembelajaran persiapan membaca dapat diberikan secara terpadu
dalam program pengembangan kemampuan dasar, dalam bidang pengembangan
bahasa. Durkin (1966; 1966a dalam Dhieni 2007:5.3) mengatakan bahwa pengaruh
membaca dini pada anak tidak ada efek negatif. Anak –anak yang telah diajar
membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah dari anak- anak
yang belum pernah memperoleh membaca dini.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK Satu Atap
SD Karangasem, bahwa
tingkat pencapaian perkembangan dalam lingkup
perkembangan keaksaraan dapat diketahui bahwa anak kelompok B di TK Satu Atap
Karangasem masih dibawah standar tingkat pencapaian perkembangan. Dari lima
indikator yang ditetapkan, tidak semuanya berhasil dikuasai anak. Kelima indikator
tersebut, anak diharapkan: Pertama mampu menyebutkan simbol- simbol huruf yang
dikenal; Kedua mampu mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada
disekitarnya; Ketiga mampu menyebutkan kelompok gambar yang memiliki
bunyi/huruf awal yang sama; Keempat mampu memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf; mampu membaca nama sendiri.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
peneliti terdapat beberapa
penyebab antara lain: metode yang digunakan selama ini dalam pembelajaran
membaca mengunakan buku AISM, banyak anak yang buku AISMnya tertinggal
dirumah sehingga anak tidak membaca karena dalam pembelajaran membaca anak
diprivat membaca satu persatu. Anak langsung masuk ke kelompok B . Anak dalam
membedakan ba dan da masih banyak yang kesulitan, banyak anak yang masih
sering lupa, daya konsentrasi anak lemah, selain itu dikelas tidak ada huruf- huruf
yang ditempel atau gambar- gambar disertai tulisan dibawahnya, yang sebenarnya
dapat memberikan rangsangan awal bagi anak dalam hal membaca. Materi dalam
buku penunjang lebih banyak menuntut anak untuk belajar menulis dengan
menebalkan garis yang sudah ditentukan sebelumnya dan mewarnai gambar.
Berdasarkan masalah dan fenomena diatas, mendorong peneliti untuk memperbaiki
proses pembelajaran membaca melalui permainan flashcard. untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Satu Atap SD
Karangsem.
Perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah Apakah melalui
permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak
kelompok B di TK Satu Atap SD Karangasem Tahun pelajaran 2011/2012?
Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada anak kelompok B TK Satu Atap SD Karangsem tahun
pelajaran 2011/2012. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat
dalam dunia pendidikan, baik manfaat teoretis maupun manfaat praktis tentang
peningkatan kemampuan membaca permulaan pada pembelajaran melalui permainan
flashcard pada anak kelompok B, yaitu bagi guru dapat memberikan alternatif dalam
membelajarkan
kemampuan membaca permulaan, bagi anak dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan
sesuai dengan tingkat perkembangan dan
karakteristik anak, bagi peneliti bermanfaat untuk mengembangkan cara memilih dan
mengunakan metode yang bervariasi dan mengena pada anak yang diberi pelajaran,
bagi Penyelenggara pendidikan, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas atau mutu sekolah.
LANDASAN TEORI
Membaca Permulaan
’’Membaca merupakan serangkaian kegiatan pikiran yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk memahmi suatu informasi melalui indra penglihatan dalam
bentuk simbol-simbol yang rumit, yang disusun sedemikian rupa sehingga
mempunayai arti dan makna.” Sunar (2008: 57) . Sejalan dengan pendapat di atas
Yenni(2011: 10) mengatakan bahwa ”Membaca permulaan adalah kegiatan awal
untuk mengenal simbol-simbol visual yang terwujud dalam bentuk –bentuk huruf
yang merupakan bagian dari penguasaan bahan dan bunyi dari simbol-simbol huruf
yang kemudian dapat dirangkai menjadi kata-kata yang mempunyai arti ”.
`
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian membaca
permulaan mengacu pada kecakapan yang harus dikuasai pembaca yang berada
dalam tahap permulaan. Kecakapan yang dimaksud adalah penguasaan huruf atau
alfabetik, dimana pembaca hanya sebatas membaca huruf perhuruf, mengenal fonem,
dan menggabungkan fonem menjadi suku kata atau kata yang mempunyai arti.
Permainan Flashcard
Banyak para ahli mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Dalam
kehidupan anak bermain mempunyai arti yang sangat penting. Menurut
hurlock(1997) dalam (Musfiroh, 2008:1) Bermain adalah kegiatan yang dilakukan
atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir, kegiatan
tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari pihak luar.
Montolalu (2007: 7.29) mengatakan bahwa di Taman Kanak-kanak terdapat dua
kategori bermain, yaitu bermain bebas dan bermain terpimpin. Bermaian bebas
adalah bentuk permainan aktif baik dengan alat maupun tanpa alat yang dilakukan
didalam maupun di luar ruangan, pada saat bermain anak bebas
memilih
dan
menggunakan alat yang ingin digunakannya. Bermain terpimpin anak tidak bebas,
melainkan terikat pada peraturan permainan atau kegiatan tertentu, biasanya alat
permainan diciptakan oleh guru sendiri.
Menurut Hariyanto(2009: 84-85) ”media flashcard adalah kartu yang sudah
diberi tulisan dan dibalik kartu disertakan gambar dari kata yang dimaksud. Dari
beberapa uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian permainan flashcard
adalah suatu aktifitas belajar melalui kegiatan bermain dengan menggunakan alat
berupa flashcard yaitu berupa kartu gambar yang dapat dibuat sendiri atau dapat kita
dapatkan dari toko buku yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Kerangka Berpikir
KONDISI
AWAL
Guru/peneliti:
Belum
menggunakan
permainan
flashcard
Anak/yang diteliti:
Kemampuan membaca
permulaan rendah
SIKLUS I
TINDAKAN
Menerapkan
permainan
flashcard
SIKLUS II
KONDISI
AKHIR
Diduga melalui permainan
flashcard dapat meningkatkan
kemampuan membaca
permulaan anak.
SIKLUS III
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan diskripsi teori diatas maka dapat penulis rumuskan hipotesis
bahwa melalui permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada siswa kelompok B TK Satu Atap Karangasem Kecamatan Andong
tahun pelajaran 2011/2012.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di TK Satu Atap SD Karangasem selama dua
bulan yaitu bulan mei sampai dengan juni 2012. Subyek penelitian ini adalah anak-
anak kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran 2011/2012 yang
berjumlah 20 anak, 12 perempuan dan 8 laki-laki. Guru yang menjadi peneliti dalam
PTK ini adalah penulis, Suparmi yang dibantu dua orang rekan guru yang menjadi
pengamat.
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus, dimana stiap siklus dilaksanakan
dengan permainan yang berbeda. Pada siklus pertama terdiri dari 2 pertemuan, siklus
kedua 2 pertemuan dan siklus ke tiga 1 pertemuan. Tiap siklus terdiri atas kegiatan
perencanaan, tindakan observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan penulis
mengadakan observasi awal dan berdiskusi dengan rekan guru untuk mengetahui dan
memecahkan masalah yang ada, dan memilih strategi pembelajaran yang ada. Pada
tahap tindakan penulis menjadi fasilitator dalam pembelajaran yang telah
direncanakan, dan rekan guru menjadi pengamat berdasarkan instrumen penilaian.
Kemudian dilakukan refleksi dari data yang diperoleh untuk didiskusikan penulis dan
observer sebagai bahan pertimbangan siklus berikutnya. Selanjutnya data dianalisis
dengan menghitung skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan, membuat
tabulasi dan menghitung prosentase pada instrumen penilaian membandingkan hasil
prosentase kemudian diambil kesimpulan.
Data yang dikumpulkan berupa informasi tentang peningkatan kemampuan
membaca permulaan dan penerapan permainan flashcard. Data dalam penelitian ini
dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumen dari berbagai sumber
yang meliputi 1) nara sumber yaitu guru dan anak didik 2) pengamatan dari guru dan
kepala sekolah 3) dokumen atau arsip yang berupa hasil karya anak ,RKH, dan buku
penilaian anak dan dokumentasi.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrumen antara
lain:Lembar observasi peningkatan kemampuan membaca permulaan, yang berisi
tentang catatan hasil pelaksanaan kegiatan mengenai kemampuan membaca
permulaan yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Lembar observasi
penerapan permainan flashcard, yang berisi tentang catatan pelaksanaan permainan
flashcard dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan.Komponen
yang dikenai penilaian dalam penerapan permainan flashcard antara lain:
pendahuluan,pelaksanaan inti, penggunaan media dan penutup yang dilakukan pada
waktu pembelajaran berlangsung. Lembar catatan lapangan yang digunakan untuk
mencatat semua kejadian yang terjadi diluar perencanaan atau pencatatan
permasalahan-permasalahan yang muncul pada waktu dilaksanakan kegiatan. RBP(
Rencana Bidang Pengembangan).
Indikator pencapaian pada penelitian ini adalah sekurang-kurangnya pada
siklus 1 60%, siklus II 70%, dan siklus III 80%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Prasiklus
Sebelum diadakan penelitian tindakan kelas ini telah diadakan penilaian.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal anak
dalam kemampuan
membaca permulan pada kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem. Penilaian
dilakukan pada pembelajaran yang dilaksanakan pada hari senin, 28 Mei 2012.
Pembelajaran dilakukan dengan metode pembelajaran kelompok di mana kelas dibagi
menjadi tiga kelompok. Kegiatannya terbagi menjadi kegiatan awal, kegiatan ini, dan
kegiatan akhir. Kegiatan awal diisi dengan kegiatan motorik kasar(yaitu kegiatan
berjalan, lari, lompak, berjongkok dll), berbagi cerita dan bercakap-cakap begitu juga
pada kegiatan akhir. Hanya saja pada kegiatan akhir kegiatan motorik ditujukan pada
pendinginan. Pada kegiatan inti, guru menjadi fasilitator dengan menyediakan
kegiatan pembelajaran beserta alat dan bahan yang berbeda untuk setiap
subkelompok dalam kelompok B tersebut. Kelompok B dibagi menjadi tiga sub
kelompok, sehingga setiap anak dalam satu kelompok diharapkan dapat
menyelesaikan 3 kegiatan bersama teman satu sub kelompoknya secara bergantian
dengan kelompok lainnya.
Pada kenyataannya masih ditemui banyak permasalahan dalam proses
pembelajaran tersebut. Permasalahan itu antara lain adalah adanya anak yang diam
saja tidak mau mencoba dan sebagian lagi mengatakan ”tidak bisa bu”. Sedangkan
siswa yang lain ada yang hanya teratarik pada satu kegiatan saja. Pada kegiatan
mengambil nama anak masih banyak anak yang keliru mengambil nama yang sesuai
dari 20 anak hanya 8 anak yang mampu 4 anak mampu tanpa bantuan dan 4 anak
mampu dengan sedikit bantuan.
Hasil Siklus 1
.
Pada siklus I prosentase pencapaian ditentukan mencapai 60%. Pada siklus
ini dari 20 anak 13 anak sudah mencapai target yang sudah ditentukan dan 7 anak
belum mencapai target karena prosentase rata-rata 7 anak tersebut kurang dari 60%.
Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini mampu mencapai target yang sudah
ditentukan hal ini terbukti dengan prosentase rata-rata anak satu kelas pada siklus I
adalah: 61,78%.
Hasil Siklus II
Siklus II merupakan pelaksanaan tindakan lanjut pembelajaran melalui
permainan flashcard dengan permainan yang melibatkan motorik kasar anak setelah
dilaksanakannya siklus I. Hasil tindakan pada siklus II terdiri atas uraian hasil dari
observasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru dalam proses pembelajaran melalui
permainan flashcard yaitu peningkatan kemampuan membaca permulaan. Pada siklus
II ini mengalami peningkatan dari siklus I yang prosentase rata-rata 61,78% menjadi
74,1%.
.Pada siklus II ini prosentase pencapaian ditentukan mencapai 70%. Pada
siklus ini dari 20 anak 16 anak sudah mencapai target yang sudah ditentukan dan 4
anak belum mencapai target , karena prosentase rata-rata 4 anak tersebut kurang dari
70%. Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus ini mampu mencapai target yang
sudah ditentukan hal ini terbukti dengan prosentase rata-rata anak satu kelas pada
siklus II adalah: 74,1%.
Hasil Siklus III
Kegiatan pembelajaran pada siklus ke III ini dapat berjalan dengan baik. .
Pada siklus III ini mengalami peningkatan dari siklus II yang prosentase rata-rata
74,1% menjadi 85,71%. .Pada siklus III ini prosentase pencapaian ditentukan
mencapai 80%. Pada siklus ini dari 20 anak 18 anak sudah mencapai target yang
sudah ditentukan dan 2 anak belum mencapai target, karena prosentase rata-rata 2
anak tersebut kurang dari 80%.Maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus III ini
dapat dikatakan berhasil mencapai target yang sudah ditentukan hal ini terbukti
dengan prosentase rata-rata anak satu kelas pada siklus III adalah: 85,71%.
Pembahasan hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainan flashcarad dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Satu
Atap SD Karangasen Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada siklus I terjadi
peningkatan sebesar 13,93 yaitu dari 47,85% menjadi 61,78%. Pada siklus I ini dari
20 anak, 13 anak sudah mencapai target yang ditentukan dan 7 anak belum
mencapai. Pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 12,32 yaitu dari
61,78%
menjadi 74,1%. Pada siklus II ini16 anak mampu mencapai target dan 4 anak belum
mencapai target yang sudah ditentukan. Pada siklus III terjadi peningkatan sebesar
11,61 yaitu dari 74,1% menjadi 85,71%. Pada siklus III ini 18 anak mampu
mencapai target yang sudah ditentukan dan 2 anak belum mencapai. Hasil penelitian
dapat dilihat pada grafik berikut ini.
20
18
16
14
12
10
Sudah mencapai
8
Belum mencapai
6
4
2
0
siklus I
`
siklus II
siklus III
Terjadinya hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa
penerapan permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada anak.
Disamping aspek pengembangan bahasa pada lingkup
keaksaraan, penerapan permainan flashcard tersebut juga mampu mengembangkan
daya ingat, memperbanyak perbendaharaan kata, meningkatkan keaktifan, keberanian
dan minat anak dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hasan(2009: 66) bahwa permainan
flashcard
anak dapat membaca dini, menegembangkan daya ingat otak kanan,
melatih konsentrasi balita dan memperbanyak perbendaharaan kata dari balita. Sesuai
juga dengan pendapat Hariyanto(2009: 86) bahwa dengan menggunakan media
flashcard kita dapat mengajari anak membaca sejak usia dini, mengembangkan daya
ingat otak kanan anak, melatih kemampuan untuk berkonsentrasi dan meningkatkan
perbendaharaan kata dengan cepat.
Oleh karena itu guru perlu memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik anak sehingga proses pembelajaran menarik dan menyenangkan
bagi anak. Dari hasil penelitian berdasarkan lembar perbandingan yang telah
diuraikan pada hasil penelitian diatas bahwa kemampuan anak meningkat dari siklus I
sampai siklus III yaitu pada siklus 1 dari 20 anak 13 anak sudah mencapai target dan
7 anak belum mampu mencapai target, siklus II dari 20 anak 16 anak mampu
mencapai target dan 4 anak belum mampu mencapai target, siklus III dari 20 anak 18
anak mampu mencapai target dan 2 anak yang belum mencapai target. Dari hasil
penelitian dengan melalui permainan flashcard ternyata mampu meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak . Dengan demikian jelaslah bahwa melalui
permainan flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi
siswa kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem Kecamatan Andong Tahun
Pelajaran 2011/2012.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui permainann
flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak
kelompok B TK Satu Atap SD Karangasem tahun pelajaran 2011/2012. Proses
pembelajaran pada tiap siklus berdasarkan hasil refleksi perbaikan pada setiap
silkus ini menyebabkan proses pembelajaran membaca berlangsung dengan lancar
dan mengalami peningkatan dibanding siklus sebelumnya. Hal tersebut ditandai
dengan peningkatan kemampuan membaca permulaan selama melaksanakan
pembelajaran pada setiap siklus.
Penerapan permainan dengan menggunakan media
flashcard dapat
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak didik. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan prosentase rata-rata kemampuan membaca permulaan
pada setiap siklus. Peningkatan ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata
prosentase kemampuan membaca dari sebelum tindakan sampai pada siklus III yaitu
pada saat sebelum tindakan rata-rata prosentase kemampuan membaca 47,85%,
siklus II mencapai 74,1%, siklus III mencapai 80,13%. Pada siklus 1 dari 20 anak
13 anak sudah mampu mencapai dan 7 anak yang belum mencapai target yang
ditentukan. Siklus II 16 anak sudah mampu mencapai dan 4 anak belum mencapai.
Siklus III 18 anak sudah mencapai dan 2 anak belum mencapai.
Saran
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah
berkaitan dengan membaca permulaan . Saran yang diberikannpenulis adalah
1)Kepala sekolah hendaknya mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan mutu
proses pembelajaran dengan melibatkan guru.
Kepala sekolah dan guru dapat
melakukan kolaboratif untuk memperbaiki proses pembelajaran.2) Guru kelas
hendaknya dalam melaksanakan proses pembelajaran menggunakan metode yang
sesuai dengan karakteristik anak, menyenangkan dan menarik bagi anak. Menerapkan
prinsip pembelajaran di TK salah satunya yaitu bermain sambil belajar dan belajar
seraya bermain.
3) Orangtua hendaknya tidak terlalu memaksakan suatu metode belajar
kepada anak sebagai alat untuk mencapai harapan pribadi. Suatu paksaan terhadap
anak akan berdampak buruk, dan anak tentunya akan lebih menikmati apapun materi
yang diajarkan jika diberikan secara menyenangkan dan dalam suasana yang akrab.
4) Kepada para praktisi
dalam merancang metode membaca hendaknya
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Lucky. 2007. ”Pengaruh Metode Multisensori Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Taman Kanak Kanak”.
Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro.
Aisyiyah, Yenni. 2011. “Peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui
metode permainan membaca montesori pada kelompok B di BA Aisyiyah
Qurrataa’yun Kemasan Polokarto tahun ajaran 2010/2011”.Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media.
Aulia. 2011. Mengajarkan Balita Anda Membaca . Jogjakarta: Intan Media
Departemen Pendidikan nasional Direktorat Jenderal Menejemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak Kanak Dan Sekolah
Dasar, 2007. Pedoman Persiapan Membaca Dan Menulis Permulaan
Melalui Permaianan: Jakarta.
Dhieni, Nurbiana. 2007. Metode Pengembangan Bahasa . Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan Informal
Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Kerangka Besar Pembangunan
PAUD Indunesia Periode 2011-2025: Jakarta
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal
dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini: Jakarta.
Fathurahman, Pupuh. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Hadidi, Surya. 2009.”Faktor yang Mempengaruhi Membaca”(on line), (http://suryahadidi.blogspot.com/2009/07/faktor-yg-mempengaruhi=membaca.html.,
diakses tanggal 20 juni 2012)
Hariyanto, Agus. 2009. Membuat Anak Anda Cepat Pintar Membaca!. Yogyakarta
Diva Press.
Hasan, Maimunah. 2009. PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: Diva Press
Hildayani, Rini dkk. 2006. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Kania, Maya Mediani. 2006. ”Mengajarkan Membaca Pada Anak Usia Prasekolah”
(on line), (http://balita-care.blogspot.com/2006/01/mengajarkan-mambacapada-anak-usia.html., diakses tanggal 8 April 2012)
Leonhardt, Mary 1997 99 Ways to Get Kids to Love Reading and Books They’ll Love:
Three Rivers Press. Alwiyah Abdurrahman(penerj.) 99 Cara Menjadikan
Anak Anda “ Keranjingan” Membaca. 2001. Newyork: Kaifa
Malyno, Jufry. 2011. ”Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca”
(online), (http://juprimalino.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-yangmempengaruhi.html., diakses tanggal 20 juni 2012)
Masitoh, dkk.2007. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.
Masjidi, Noviar. 2007. Agar Anak Suka Mambaca . Yogjakarta: Media Insani.
Montolalu, B.E.Fdkk. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT Gramedia.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Predana Media Group.
Santoso, Soegeng. 2007. Dasar-dasar Pendidikan TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Media Group.
Sri, Nita Hariyati. 2011. “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan
Melalui Penggunaan Media Gambar .“ Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Suharso, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Semarang: Widya Karya
Sukardi. 2006. ”Penelitian Kualitatif-Naturalistik Dalam Pendidikan”. Yogyakarta:
Usaha Keluarga.
Sunar, Dwi Prasetyono. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak
Sejak Dini. Jogjakarta: Diva Press.
Supadmi. 2011. “Penggunaan Alat Peraga Puzzle huruf untuk meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK 03 Wukirsawit
Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran
2010/2011.”Skripsi.Surakarta: Univesitas Muhammadiyah Surakarta.
Zaman, Badru dkk. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.