PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MEDIA CMAPTOOLS TERHADAP KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA.

(1)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MEDIA CMAPTOOLS TERHADAP

KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Fisika Sekolah Lanjutan Sekolah Pascasarjana

Oleh:

DESY EKA MULIANI 1102533

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Desy Eka Muliani, 2013

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MEDIA CMAPTOOLS TERHADAP

KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA

Oleh: Desy Eka Muliani

S.Pd, Universitas Negeri Padang, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Konsentrasi Fisika Sekolah Pasca Sarjana

© Desy Eka Muliani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MEDIA CMAPTOOLS TERHADAP

KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Andi Suhandi, M.Si. NIP.196908171994031003

Pembimbing II

Enjang Akhmad Juanda, M.Pd, MT. NIP.195508261981011001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI,

Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si. NIP.195807121983032002


(4)

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF BERBANTUAN MEDIA CMAPTOOLS TERHADAP

KUANTITAS MISKONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA

(Desy Eka Muliani, 1102533)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan peningkatan pemahaman konsep fisika dan kuantitas miskonsepsi antara kelompok siswa yang mendapat pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools, dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools, serta mendeskripsikan sikap siswa terhadap penerapan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain Randomized

Control Group Pretest-Posttest dan metode deskriptif. Instrumen yang digunakan

meliputi: tes pemahaman konsep yang diintegrasikan dengan identifikasi miskonsepsi, skala sikap siswa dan lembar observasi. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep ditentukan melalui rata-rata N-gain. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata N-gain kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools adalah 0,50 (kategori sedang), sedangkan rata-rata N-gain kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools adalah 0,33 (kategori sedang). Hasil uji statistik (uji-t) menunjukkan bahwa pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep dibanding pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools. Hasil identifikasi miskonsepsi dengan CRI, menunjukkan bahwa kuantitas miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih kecil dibanding kelas kontrol. Hasil analisis skala sikap menunjukkan hampir seluruh siswa menyatakan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools memotivasi siswa memahami materi pembelajaran, memfasilitasi peningkatan pemahaman konsep, serta dapat diterapkan pada pembelajaran konten fisika lainnya.

Kata Kunci: Pembelajaran Konseptual Interaktif, Cmaptools, Pemahaman Konsep, kuantitas miskonsepsi


(5)

v Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pembelajaran Konseptual Interaktif ... 8

B. Cmaptools ... 10

C. Pemahaman Konsep ... 13

D. Miskonsepsi dalam Rangkaian Listrik ... 15

E. CRI (Certainty of Response Index) ... 17

F. Indentifikasi Miskonsepsi dengan CRI ... 19

G. Kerangka Pemikiran ... 21

H. Kaitan Antara sintak Model Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools dengan Indikator Pemahaman Konsep .. 22

I. Hipotesis ... 23

J. Kajian Materi Ajar ... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

C. Prosedur dan Alur Penelitian ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 35

F. Hasil Judgement Validitas Isi dan Konstruk Instrumen ... 37

G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 38

H. Teknik Pengolahan Data ... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44


(6)

2. Keterlaksanaan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan

Media Cmaptools ... 44

3. Peningkatan Pemahaman Konsep ... 46

4. Deskripsi Miskonsepsi pada Materi Listrik Dinamis ... 50

5. Skala Sikap Siswa Terhadap Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools ... 51

B. Pembahasan ... 53

1. Pelaksanaan Penelitian ... 53

2. Peningkatan Pemahaman Konsep ... 55

3. Identifikasi Miskonsepsi Pada Setiap Konsep Listrik Dinamis ... 57

4. Skala Sikap Siswa Terhadap Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools ... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(7)

vii Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kriteria CRI... 17

Tabel 2.2. Kriteria CRI dalam Penelitian ... 18

Tabel 2.3. Ketentuan untuk Membedakan Antara Tahu Konsep, Miskonsepsi, Tidak Tahu Konsep untuk Responden Secara Individu ... 19

Tabel 2.4. Ketentuan Analisis CRI ... 20

Tabel 2.5. Kaitan Antara Sintaks Pembelajaran dengan Indikator Pemahaman Konsep ... 22

Tabel 3.1. Interpretasi Tingkat Kesukaran ... 35

Tabel 3.2. Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 36

Tabel 3.3. Klasifikasi Reliabilitas Tes ... 37

Tabel 3.4. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Pemahaman Konsep ... 38

Tabel 3.5. Kriteria Indeks Rerata Gain Dinormalisasi ... 40

Tabel 3.6. Kriteria Skala Sikap Siswa ... 42

Tabel 3.7. Kriteria Keterlaksanaan Model ... 43

Tabel 4.1. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Cmaptools Oleh Guru dan Siswa ... 45

Tabel 4.2. Skor Rata-rata Pretest, Posttest, dan N-gain Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 47

Tabel 4.3. Rekapitulasi Skala Sikap Siswa Terhadap Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools... 52


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tampilan Cmaptools pada Materi Tekanan pada Zat Cair ... 11

Gambar 2.2. Grafik Hubungan Kuat Arus Listrik dengan Beda Potensial pada Hambatan yang Bersifat Ohmik... 25

Gambar 2.3. Karakteristik hambatan komponen ohmik dan non ohmik ... 26

Gambar 2.4. Rangkaian Hambatan yang Disusun Secara Seri ... 27

Gambar 2.5. Rangkaian Hambatan yang Disusun Secara Paralel ... 29

Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian... 31

Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian... 33

Gambar 3.3. Alur Uji Hipotesis ... 42

Gambar 4.1. Diagram Batang Rata-rata Skor Pretest, Posttest, dan gain ternormalisasi <g> Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen .... 47

Gambar 4.2. Diagram Batang Peningkatan Pemahaman Konsep pada Tiap Indikator ... 48

Gambar 4.3 Diagram Batang Perbandingan Kuantitas Miskonsepsi Siswa Konsep Listrik Dinamis Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51


(9)

ix Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A : Perangkat Pembelajaran ... 68

Lampiran B : Instrumen Tes ... 105

Lampiran C : Lembar Observasi ... 148

Lampiran D : Skala Sikap ... 159

Lampiran E : Uji Statistik ... 162

Lampiran F : Tampilan Cmaptools ... 175


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu diantaranya bidang pendidikan. Dalam menyikapi hal tersebut dibutuhkan pelaksanaan pendidikan yang berkualitas. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi di tengah-tengah persaingan dunia Internasional. Pembelajaran sains yang berkualitas di sekolah pada hakikatnya bertujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana sesuatu terjadi, tetapi juga memberikan pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu terjadi. Sejalan dengan tujuan pembelajaran fisika sebagaimana yang tersirat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu pembelajaran yang membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi. Pembelajaran fisika yang selaras dengan tujuan tersebut, dapat mendorong siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsepnya tentang ide-ide sains.

Pembelajaran fisika merupakan salah satu sarana untuk melatih siswa agar memiliki kecakapan ilmiah, memiliki keterampilan proses sains dan meningkatkan kemampuan cara berpikir dalam memecahkan masalah dan memahami konsep-konsep fisika. Kemampuan memahami konsep sangat penting, karena bila siswa melakukan proses belajar mengajar, maka pertama kali yang akan dicapai dari tujuan belajar adalah memahami apa yang dipelajari, oleh karena itu pembelajaran fisika harus benar-benar dikonstruksi dengan baik, agar dapat berperan dalam memfasilitasi berkembangnya kemampuan tersebut.

Pembelajaran yang terjadi dilapangan belum sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini tercermin dari data hasil studi pendahuluan di salah satu SMA Negeri di kota Cimahi, diperoleh nilai rata-rata pemahaman konsep siswa 40 dari skor ideal 100. Rendahnya pemahaman konsep siswa diduga ada kaitannya


(11)

2

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan proses pembelajaran yang terjadi. Berdasarkan hasil observasi, menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas bersifat pasif dan menghafal, adanya kecenderungan siswa kurang aktif karena pembelajaran bersifat teacher center sehingga lebih menekankan pada hasil.

Dampak dari rendahnya pemahaman konsep, salah satunya yakni mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa, karena pemahaman merupakan tahap awal siswa untuk memiliki kemampuan lebih tinggi lainnya seperti kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir logis, dan kemampuan lainnya. Selain itu rendahnya pemahaman konsep juga dapat menyebabkan miskonsepsi pada siswa, menurut Suparno (2013) miskonsepsi siswa salah satunya disebabkan oleh tidak lengkap atau salahnya pemahaman yang diterima oleh siswa, penyebabnya adalah informasi serta data yang tidak lengkap sehingga siswa tidak dapat memahami konsep dengan baik.

Beberapa hasil penelitian yang terkait dengan miskonsepsi, antara lain penelitian yang dilakukan Rahmayati (2008) menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang mengalami miskonsepsi adalah 72% pada konsep kesetimbangan termal. Penelitian yang dilakukan Rachmach (2012) di salah satu SMP Negeri di kota Bandung menunjukkan bahwa 85% siswa mengalami miskonsepsi pada konsep Hukum 1 Newton, 79% siswa mengalami miskonsepsi pada konsep hukum 2 Newton, dan 91% siswa mengalami miskonsepsi pada konsep hukum 3 Newton.

Dari uraian permasalahan tersebut dapat dinyatakan bahwa pembelajaran fisika yang terdapat di sekolah belum mampu memberikan pemahaman yang baik tentang konsep fisika, sehingga kerap menimbulkan miskonsepsi. Pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari kegiatan belajar mengajar. Untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran fisika maka dapat melalui upaya pemilihan pembelajaran yang tepat dan inovatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika adalah pembelajaran konseptual interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan menunjukkan bahwa pembelajaran konseptual interaktif dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep fisika dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Beberapa studi tentang


(12)

peningkatan pemahaman konsep fisika melalui pendekatan pembelajaran berbasis konseptual interaktif (Suhandi, 2009; Pelita, 2009; Gusrial, 2009) menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran berbasis konseptual interaktif secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa. Pembelajaran konseptual interaktif memiliki karakteristik inti yaitu menekankan pada penanaman konsep terlebih dahulu di awal proses pembelajaran, selalu ada pemantauan tingkat pemahaman konsep dalam proses pembelajaran, menggunakan metode demonstrasi, sistem kaloborasi dalam kelompok kecil, dan mengutamakan interaksi kelas (diskusi).

Upaya yang dilakukan untuk meningkatan pemahaman konsep fisika siwa, salah satunya dengan menggunakan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools. Pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media camptools merupakan pembelajaran yang interaktif bersifat konstruktivistik dimana siswa membangun sendiri atau mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dengan bantuan media cmaptools sebagai alat pemetaan konsep pada bagian penguatan, diharapkan siswa lebih termotivasi untuk memahami pembelajaran. Cmaptools sebagai salah satu media pembelajaran berbasis peta

konsep mempunyai kelebihan-kelebihan yang dapat dimanfaatkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Cmaptools merupakan model pengetahuan visual diperkaya dengan sumber-sumber hypermedia (gambar, animasi, video,

HyperText Markup Language (html), dll). Stimulus yang dihadirkan dalam

pembelajaran semakin beragam diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep fisika siswa pada materi listrik dinamis dengan tampilan media cmaptools pada pembelajaran konseptual interaktif.

Beberapa hasil penelitian tentang implementasi dari cmaptools diantaranya Pertiwi (2012) telah meneliti bahwa penerapan model PKPMBCT (Perubahan Konseptual Dengan Menggunakan Prototype Media Berbasis Cmaptools) dapat mengurangi miskonsepsi siswa pada konsep tekanan. Nuryanti (2012) dengan hasil penelitian bahwa penerapan model pembelajaran 7E PCT (Prototype

Cmaptools) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP pada ranah kognitif,


(13)

4

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berbasis cmaptools antara lain: Tang (2010) menyatakan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis Teaching for Understanding (TfU) dengan menggunakan Cmaptools yang berpusat pada pemahaman visual siswa lebih efektif dalam mengembangkan dan menunjukkan pemahaman siswa dibandingkan dengan praktek tradisional. Alias (2009) hasil penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan dalam pemahaman siswa, yang awalnya persentase pemahaman siswa secara keseluruhan berada pada kisaran 20% sampai 80% menjadi 41% sampai 89%.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools Terhadap Kuantitas Miskonsepsi dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA”.

B. Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana pengaruh penerapan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools terhadap peningkatan pemahaman konsep fisika dan kuantitas miskonsepsi siswa SMA dibandingkan dengan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools?”.

Untuk memperjelas rumusan masalah, maka perumusan di atas diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep fisika siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media camptools dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools?

2. Bagaimanakah perbandingan kuantitas miskonsepsi pada materi listrik dinamis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media camptools dengan yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools?


(14)

3. Bagaimana skala sikap siswa terhadap pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools yang diterapkan pada pembelajaran listrik dinamis?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang:

1. Perbandingan peningkatan pemahaman konsep fisika antara siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media camptools dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools.

2. Perbandingan kuantitas miskonsepsi antara siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media camptools dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media

cmaptools.

3. Skala sikap siswa terhadap pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools yang diterapkan pada pembelajaran listrik dinamis.

D. Manfaat Penelitian

Data dan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empirik tentang potensi pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dalam meningkatkan pemahaman konsep, yang nantinya dapat memperkaya hasil-hasil penelitian sejenis yang dilakukan sebelumnya dan dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini seperti guru-guru sekolah menengah, para mahasiswa di LPTK, para peneliti dalam bidang pendidikan, praktisi pendidikan dan lain-lain.

E. Definisi Operasional

Untuk memberikan konsep yang sama dalam upaya menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional sebagai berikut :


(15)

6

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools merupakan pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman konseptual melalui interaksi aktif siswa dan guru. Pembelajaran konseptual interaktif dikembangkan oleh Savinainen dan Scott (2002) yang dikenal dengan Interaction Conceptual

Interaction Conceptual Instructions (ICI). Pembelajaran konseptual interaktif

yang dikembangkan dalam penelitian ini, memiliki ciri utama, yaitu: berfokus pada penanaman konsep, menggunakan metode demonstrasi atau eksperimen, sistem kolaborasi dalam kelompok kecil, dan adanya interaksi kelas (diskusi). Pembelajaran ini adalah salah satu alternatif pembelajaran perubahan konseptual yang berbasis konstruktivistik dengan berbantuan media

cmaptools dapat membantu siswa membangun sendiri pengetahuan mereka

melalui pemetaan konsep menggunakan software cmaptools. Guru menampilkan cmaptools untuk mengklarifikasi konsep yang dibangun siswa pada tahap penguatan. Keunggulan camptools yakni camptools merupakan

software yang diperkaya dengan tautan yang dapat menyisipkan berbagai teaching material seperti, video, animasi, grafik, gambar, dan teks. Untuk

mengetahui keterlaksanaan proses model pembelajaran digunakan format observasi dan ketercapaiannya dianalisis dengan tafsiran persentase.

2. Pemahaman konsep adalah ukuran kemampuan siswa dalam memaknai dan memahami suatu konsep yang diberikan. Pemahaman konsep menurut Anderson (2010) mencakup kemampuan menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menarik kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan. Batasan pemahaman konsep pada penelitian ini terdiri dari aspek kemampuan menafsirkan, membandingkan, menyimpulkan dan menjelaskan. Pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran diukur melalui tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Peningkatan pemahaman konsep siswa ditunjukkan dengan adanya perubahan yang positif terhadap pemahaman konsep siswa yang dinyatakan dengan rata-rata gain yang dinormalisasi skor pretest dan posttest.

3. Miskonsepsi merupakan konsepsi seseorang yang berbeda dengan konsepsi para ahli (konsepsi ilmuwan). Konsepsi para ahli lebih canggih, lebih


(16)

kompleks, lebih rumit, melibatkan lebih banyak hubungan antar konsep daripada konsepsi siswa. Umumnya miskonsepsi menyangkut kesalahan siswa dalam pemahaman hubungan antar konsep (Van den Berg, 1991). Dalam penelitian ini miskonsepsi siswa diidentifikasi dengan metode CRI (Certainty of Response Index).


(17)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, teknik analisis instrumen, dan teknik pengolahan data.

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan Randomized Control Group Pretest-Posttest (Fraenkel,1993) dan metode deskriptif. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan terhadap informasi yang dapat diperoleh melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini secara khusus bertujuan mengetahui sejauh mana perbedaan peningkatan pemahaman konsep yang dicapai siswa setelah menerima perlakuan dengan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dibandingkan dengan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media

cmaptools.

Model desain ini terdiri atas dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen O X1 O

Kontrol O X2 O

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

O = Pretest dan Posttest

X1 = perlakuan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media


(18)

X2 = perlakuan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media

Cmaptools

Kedua kelompok diberi tes yang sama persis pada awal dan akhir pembelajaran setelah ke dua kelompok diberi perlakuan, kemudian hasil tes kedua kelompok tersebut dianalisis dan dideskripsikan untuk melihat sejauh mana pengaruh pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X pada salah satu SMA Negeri di kota Cimahi. Sampel penelitian diambil dengan cara random sebanyak dua kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 35 siswa yang diterapkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dan kelas kontrol sebanyak 29 siswa dengan pembelajaran konseptual interaktif tanpa berbantuan media cmaptools.

C. Prosedur dan Alur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menempuh empat tahapan yaitu: Pendahuluan meliputi studi literatur, dan survey lapangan, kemudian tahap perencanaan dan penyusunan instrument meliputi, penentuan sampel, penyusunan RPP, mebuat kisi-kisi instrumen, uji coba instrument, analisis soal hasil uji coba dan menyusun instrument tes. Tahapan ketiga pelaksanaan meliputi, melakukan

pretes baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen, implementasi pembelajaran

konseptual interaktif berbantuan cmaptools pada materi listrik dinamis dikelas eksperimen dan implementasi pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools di kelas kontrol, setelah perlakuan dilaksanakan posttest baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tahap keempat pengolahan data dan pelaporan meliputi, pengolahan data tanggapan siswa, lembar observasi keterlaksanaan, pretest dan posttest pemahaman konsep, dan kesimpulan dan saran. Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.2.


(19)

33

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen Penelitian a. Tes Pemahaman Konsep

Tes ini merupakan tes konseptual berbentuk pilihan ganda yang dikembangkan dari beberapa aspek dan indikator. Jumlah pilihan yang diberikan sebanyak lima pilihan. Tes ini dibuat untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi listrik dinamis. Tes dilakukan sebanyak dua kali sebelum dan sesudah pembelajaran. Butir soal tes disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep yang terdiri dari menafsirkan, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Sebelum digunakan instrumen ini

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian

Penentuan Sampel Pembuatan kisi-kisi instrumen, judgement instrumen dan perangkat

pembelajaran

Analisis judgement dan analisis ujicoba instrumen

dan perangkat

Instrumen tes dan perangkat penelitian fix

Penyusunan perangkat pembelajaran dengan menerapkan konseptual

interaktif berbantuan Cmaptools pada pembelajaran fisika materi Listrik Dinamis

Tes awal (pretest) Di kelas eksperimen

dan kontrol

Implementasi konseptual interaktif

berbantuan Cmaptools pada kelompok eksperimen

dan pembelajaran konseptual interaktif

tanpa cmaptoolsdi kelas kontrol

Tes akhir (posttest) Di kelas kontrol dan

eksperimen Pengumpulan data keterlaksanaan dan tanggapan siswa pada

pembelajaran Uji coba instrumen

PENGOLAHAN DATA & PELAPORAN

PENDAHULUAN PERENCANAAN & PENYUSUNAN INSTRUMEN

PELAKSANAAN

Survey lapangan :

 Kondisi Siswa  Hasil Pemahaman

Konsep Siswa  Kondisi Pembelajaran Fisika Studi Literatur:  Pembelajaran Konstruktivistik  Pembelajaran konseptual interaktif (ICI)  Cmaptools Penskoran data, lembar observasi dan

skala sikap

Menghitung gain ternormalisasi dari pretest dan posttest pada pembelajaran yang diterapkan dan

melakukan analisis hasil observasi guru dan skala sikap

siswa Pembahasan Kesimpulan dan Saran Melakukan Uji statistik Penentuan Sampel


(20)

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, judgement oleh para ahli, diujicobakan dan dilakukan analisis untuk mengetahui realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

b. CRI untuk Identifikasi Miskonsepsi

CRI digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi, setiap siswa selain diminta untuk menjawab setiap soal yang diberikan, mereka juga diminta untuk membubuhkan nilai CRI untuk setiap jawaban yang dipilihnya pada setiap soal yang diberikan. Skala nilai CRI yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 0 dan 1. CRI 1 untuk jawaban siswa yakin, dan CRI 0 untuk jawaban siswa yang tidak yakin.

c. Skala Sikap Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools

Skala sikap digunakan untuk memperoleh informasi tentang sikap siswa terhadap pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media

cmaptools dalam pembelajaran fisika pada materi listrik dinamis. Skala sikap

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala, dengan dua kategori yaitu setuju (S) dan tidak setuju (TS).

d. Format Observasi

Lembar observasi digunakan umtuk mengamati sejauh mana tahapan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools yang telah direncanakan terlaksana dalam proses belajar dan pedoman untuk melakukan observasi aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan adalah observasi terstruktur dengan menggunakan daftar cek. Format observasi diisi oleh observer pada saat pembelajaran berlangsung. Format observasi berisi tahapan-tahapan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.


(21)

35

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Teknik Analisis Instrumen Penelitian a. Validitas Isi dan Konstruk

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan atau kesahihan instrumen yaitu kesesuaian tujuan dengan alat ukur yang digunakan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2011). Validitas instrumen yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep fisika siswa pada penelitian ini adalah validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dengan cara judgement (timbangan) kelompok ahli yakni oleh dosen yang memiliki keahlian di bidang materi fisika, untuk melihat kesesuaian standar isi materi yang ada dalam instrumen tes. Seperti halnya validitas isi, validitas konstruk dapat diketahui dengan cara judgement (timbangan) kelompok ahli untuk melihat kesesuaian antara soal yang dibuat dengan indikator soal.

b. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Taraf kesukaran suatu butir soal ialah perbandingan jumlah jawaban yang benar dari seluruh siswa untuk suatu item dengan jumlah seluruh siswa yang mengerjakan soal. Taraf kesukaran dihitung dengan rumus :

JS B

P (3.1)

Keterangan :

P = Taraf Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah Siswa

Interpretasi tingkat kesukaran setiap item soal, dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1.

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Interval Interpretasi 0,00 < P≤ 0,30 Sukar

0,30< P≤ 0,70 Sedang 0,70< P≤ 1,00 Mudah

(Arikunto, 2011) (Arikunto, 2011)


(22)

c. Daya Pembeda (DP) Butir Soal

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda, digunakan rumus :

B B A A

J B J B

DP  (3.2) Keterangan:

DP = indeks daya pembeda butir soal. JA = banyaknya peserta kelompok atas. JB = banyaknya peserta kelompok bawah.

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar.

Sedangkan interpretasi nilai daya pembeda adalah sebagai berikut: Tabel 3.2.

Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

(Arikunto,2011)

d. Reliabilitas Tes

Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Reliabilitas yang digunakan yaitu Tes-Retest method. Instrumen penelitian diujicoba beberapa kali pada responden. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Koefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus:

Nilai DP Kategori

Negatif – 0.00 Tidak baik 0.00 < D≤ 0.20 Jelek (poor)

0.20 < D≤ 0.40 Cukup (satisfactory) 0.40 < D≤ 0.70 Baik (good)

0.70 < D≤ 1.00 Baik sekali (excellent)


(23)

37

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

Tabel 3.3.

Klasifikasi Reliabilitas Tes

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 < rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi 0.60 < rxy≤ 0,80 Tinggi

0.400 < rxy≤ 0,60 Sedang 0.20 < rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2011)

F. Hasil Judgement Validitas Isi dan Konstruk Instrumen

Judgement ahli bertujuan untuk mengetahui validitas isi dan konstruk instrumen pemahaman konsep. Lembar validasi dinilai oleh 3 orang dosen fisika yang berkompeten. Lembar validasi berisikan penilaian terhadap kesesuai soal dengan indikator dan kesesuaian soal dengan jawaban.

Berdasarkan analisis dari lembar judgement diperoleh hasil dari ketiga penilai menyatakan instrumen tes pemahaman konsep memiliki validitas konstruk dan validitas isi yang baik. Validitas konstruk dikatakan baik, dilihat dari 16 soal yang divalidasi, semua penilai menyatakan terdapat kesesuaian antara soal dengan indikator soal. Adapun perbaikan terhadap tes pemahaman konsep sesuai yang disarankan penilai sebagian besar terletak pada pemakaian redaksi kata, penempatan gambar dan grafik. Sedangkan untuk validitas isi dikatakan baik, terdapat kesesuaian antara soal dengan materi ajar.


(24)

G. Hasil Uji Coba Intrumen

Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dinilai oleh pakar dan kemudian diuji cobakan pada siswa uji coba ini dilakukan kepada siswa yang memiliki kesamaan karakter dengan siswa yang menjadi sampel penelitian. Dalam penelitian ini, ujicoba ini dilakukan kepada siswa SMA kelas XI di sekolah yang sama yang sudah mempelajari materi yang diujikan di kelas X. Untuk menghindari faktor lupa pada siswa, maka sebelum melakukan uji coba, siswa dikondisikan untuk mempelajari kembali materi listrik dinamis. Data hasil uji coba kemudian dianalisis yang meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran dan reliabilitas. Sehingga diperoleh instrumen tes yang baik dan layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Hasil uji coba instrumen tes pemahaman konsep dapat dirangkum pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Uji Coba Instrumen Tes Pemahaman Konsep

No

Tingkat Daya

Keterangan

Kesukaran Pembeda Reliabilitas

Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0,90 mudah 0,20 cukup Pakai

2 0,83 mudah 0,20 cukup Pakai

3 0,70 mudah 0,27 cukup Pakai

4 0,63 sedang 0,13 jelek dibuang 5 0,40 sedang 0,27 cukup Pakai

6 0,20 sukar 0,20 cukup Pakai 0,78

7 0,47 sedang 0,73 baik sekali Pakai (Tinggi) 8 0,13 sukar -0,13 jelek dibuang

9 0,63 sedang 0,40 baik Pakai

10 0,90 mudah 0,20 cukup Pakai

11 0,63 sedang 0,53 baik Pakai

12 0,73 mudah 0,47 baik Pakai

13 0,70 mudah 0,53 baik Pakai

14 0,13 sukar 0,27 cukup Pakai

15 0,93 mudah 0,13 Jelek dibuang 16 0,90 mudah 0,07 Jelek dibuang


(25)

39

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.4 di atas, dapat diketahui bahwa 75% soal dapat dipakai dan 25% soal dibuang karena memiliki daya pembeda demgan kategori jelek, sehingga soal yang memiliki daya pembeda yang jelek tidak bisa membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Untuk kategori tingkat kesukarannya serikatar 50% soal berkategori mudah, 33,3% soal berkategori sedang dan 16,7% berkategori mudah. Berdasarkan reliabilitas dengan metode tes-retest diperoleh korelasi dari tes pertama dan kedua positif yakni 0,78 (tinggi).

Berdasarkan data diatas, maka sebanyak 12 butir soal tes pemahaman konsep digunakan sebagai instrumen penelitian, dan 4 butir soal dibuang yaitu soal nomor 4, 8, 15 dan 16.

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian di analisis yang meliputi:

1. Menentukan gain yang dinormalisasi perorangan dilakukan dengan rumus g faktor (N-Gain) dikembangkan oleh Hake (1999), digunakan untuk melakukan uji statistik :

Keterangan:

Spost = Skor Posttest Spre = Skor Pretest

Smaks = Skor Maksimum ideal

2. Peningkatan hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kreatif konsep Kalor oleh siswa yang dikembangkan melalui pembelajaran dihitung berdasarkan rata-rata skor gain yang dinormalisasi <g> (Hake, 1999).

            pre maks pre post S S S S

g (3.5)


(26)

Keterangan :

<Spost > = rata-rata skor tes akhir <Spre> = rata-rata skor tes awal <Smaks> = rata-rata skor maksimum

Dengan kriteria indeks gain seperti diperlihatkan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Kriteria Indeks Rerata Gain yang Dinormalisasi

Kriteria <g> Interpretasi

<g> ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ <g> < 0,70 Sedang

<g> < 0,30 Rendah

3. Uji Normalitas Data Gain yang Dinormalisasi

Melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji normalitas

Kolmogorov Smirnov melalui SPSS 20 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0 : data berasal dari populasi yang terdistribusi normal H1 : data tidak berasal dari populasi yang tidak normal

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak H0 berdasarkan P-value adalah jika P-value < α maka H0 ditolak dan jika P-value ≥ α maka H0 diterima. Dalam program, SPSS 20 digunakan istilah significance yang disingkat sig untuk P-value, dengan kata lain P-value = sig. Uji ini dilakukan untuk keperluan analisis data lebih lanjut, karena asumsi sampel berdistribusi normal atau tidak akan berpengaruh pada kesimpulan yang dibuat. Jika sampel tidak berdistribusi normal, maka kesimpulan berdasarkan penelitian ini tidak berlaku.

4. Melakukan Uji Homogenitas Varians Data Gain yang Dinormalisasi Uji varians dilakukan setelah diketahui sampel terdistribusi normal. Uji ini dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua sampel mempunyai varians yang sama sehingga kegiatan menaksir dan menguji hipotesis bisa dilakukan. Jika kedua sampel mempunyai varians yang sama


(27)

41

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

besar, maka dikatakan homogen. Uji yang digunakan adalah uji Levene menggunakan SPSS 20. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : = H1 :

Dengan H0 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi homogen dengan H1 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi tidak homogen. Dsar pengambilan keputusan, jika P-value > α maka H0 diterima dan H1 ditolak.

5. Uji Hipotesis dengan Uji-t

Uji perbandingan dua rerata pada penelitian ini dilakukan menggunakan uji t dua sampel independen melalui program SPSS 20

dengan taraf signifikansi α = 0,05. Uji t dua sampel independen digunakan

untuk membandingkan selisis dua rerata (mean) dari dua sampel yang independen dengan asumsi data terdistribusi normal. Rumusan hipotesis statistik pada uji ini adalah sebagai berikut:

H0 : H1 :

Dimana H0 adalah rata skor N-gain kelas kontrol sama dengan rata-rata skor N-gain kelas eksperimen dan H1 adalah rata-rata-rata-rata skor N-gain kelas kontrol tidak sama dengan rata-rata skor N-gain kelas eksperimen. Dalam pengujian hipotesis kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0 berdasarkan P-value adalah jika P-value < α maka H0 ditolak dan jika

P-value ≥ α maka H1 diterima. analisis yang dipergunakan adalah analisis parametrik. Jika sampel tidak berasal dari populasi yang normal, maka analisis yang dipergunakan adalah analisis nonparametrik. Statistika nonparametrik yang sesuai adalah Uji Mann-Whitney U karena kedua data bersifat bebas. Pada Gambar 3.2 terdapat alur pengujian statistik yang akan peneliti lakukan.


(28)

2. Skala Sikap Siswa

Data yang diperoleh dari skala sikap dihitung persentasenya menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

T = persentase tanggapan terhadap setiap pernyataan J = jumlah jawaban setiap kelompok pernyataan N = jumlah siswa

Tabel 3.6

Kriteria Skala Sikap Siswa

SS (%) Kriteria

SS = 0

0<SS<25 25≤SS<50

SS=50

50<SS<75 75≤SS<100

Tak satu siswa pun Sebagian kecil siswa Hampir setengah siswa

Setengah siswa Sebagian besar siswa Hampir seluruh siswa

Gambar 3.3 Alur Uji Hipotesis Pengujian

hipotesis dengan uji-t

Kesimpulan

Uji Mann Whitney Data-data

Uji normalitas

Uji homogenitas

Tidak

Ya

Ya

Tidak

Pengujian hipotesis dengan


(29)

43

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SS=100 Seluruh siswa

3. Lembar Observasi

Menganalisis lembar observasi untuk memperoleh deskripsi keterlaksanaan pembelajaran kontekstual interaktif (ICI) berbantuan

cmaptools. Tahapan yang terdiri atas beberapa kegiatan, maka persentase

ketercapaiannya ditentukan dari rata-rata persentase tiap kegiatan. Nilai ini menunjukkan nilai keterlaksanaan kegiatan yang ada dalam pembelajaran ICI berbantuan media cmaptools. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran dapat dihitung dengan persamaan berikut (Sugiono, 2012) :

Untuk mengetahui kategori keterlaksanaan pembelajaran ICI berbantuan media camptools, dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Kriteria Keterlaksanaan Model

KM (%) Kriteria

KM = 0

0<KM<25 25≤KM<50

KM=50

50<KM<75 75≤KM<100

KM=100

Tak satu kegiatan pun Sebagian kecil kegiatan Hampir setengah kegiataan

Setengah kegiatan Sebagian besar kegiatan Hampir seluruh kegiatan

Seluruh kegiatan

4. Membuat kesimpulan dan menyusun laporan. Berdasarkan analisis data hasil penelitian maka diperoleh temuan yang terdiri atas nilai keterlaksanaan program pembelajaran, N-gain pemahaman konsep, miskonsepsi serta temuan keunggulan dan kekurangan model pembelajaran tersebut. Temuan ini menjadi dasar pertimbangan untuk


(30)

menarik kesimpulan hasil penelitian dan selanjutnya membuat laporan yang disusun dalam bentuk tesis.


(31)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan sebelumnya, maka pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dalam meningkatkan pemahaman konsep dan meminimalkan miskonsepsi diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman konsep fisika kelompok siswa yang mendapat pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools

2. Kuantitas miskonsepsi pada kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools lebih kecil dibanding pada kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools

3. Hampir seluruh siswa menyetujui bahwa pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dapat lebih memotivasi siswa untuk memahami materi pembelajaran, dapat memfalitasi peningkatan kemampuan membandingkan, menafsirkan, menjelaskan, dan menyimpulkan serta dapat diterapkan pada pembelajaran konten fisika yang lain

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools pada materi listrik dinamis, ditemui adanya kendala dalam pelaksanaannya. Kurang optimalnya pembelajaran disebabkan oleh minimnya kemampuan siswa dalam menggunakan alat, sehingga menyita waktu pada sesi demonstrasi, dan pengelolaan kelas serta pengelolaan waktu yang kurang optimal oleh guru. Untuk mengantisipasi ketidakterlaksanaan langkah pembelajaran akibat terbatasnya


(32)

waktu, maka pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian sebaiknya disimulasikan atau diujicobakan terlebih dahulu. Guru hendaknya meningkatkan kemampuan dasar dalam mengajar antara lain: kemampuan dalam mengelola kelas, memandu demonstrasi, memandu diskusi keterampilan memotivasi dan keterampilan bertanya.


(33)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, K. (2010). Pembelajaran, Pengajaran dan Assesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Alias, M. (2009). “Integrating Technology Into Classroom Instructions For

Reduced Misconceptions In Statistics”. International Electronic Journal of Mathematics Education. 4, (2)

Arikunto. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bilal, E. dan Erol, M. (2009). “Investigating Students’ Conceptions of Some

Electricity Concepts”. Latin American Journal of Physics Education. 3, (2),

193-201

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan Pendekatan Praktik Teknolgi

Multimedia dan Pembelajaran Online. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah

Atas. Jakarta: Depdiknas.

Engelhardt , P.V & Beichner R.J, (2004). “Students’ understanding of direct

current resistive electrical circuits”. American Journal of Physics. 72, (1),

98-115.

Euwe Van den berg dan Darjito. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Universitas Salatiga : Kristen Satya Wacana.

Fraenkel, J & Wallen, N. (2006). How to design and Evaluation Research in

education. New York: McGraw-Hill

Gusrial. (2009). Penggunaan Media Simulasi Virtual Pada Pembelajaran Dengan

Pendekatan Konseptual Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Meminimalkan Kuantitas Miskonsepsi Pada Materi Kalor. Tesis

FP-IPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hake, R. R. (1998). “Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses”. America Journal Physich. Online, 66, (1), January 1998.

Hasan, S.D, Bagayako, D. dan Kelley, E.L. (1999). “Misconceptions and the


(34)

Henny. (2012). Penerapan Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Problem

Solving Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Sma Pada Materi Fluida Statis. Tesis FP-IPA

UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Iskandar, S. M. (2009). Meningkatkan Hasil Pembelajaran Kimia Organik

Dengan Menggunakan Peta Konsep, Tugas Berumpan Balik, dan Musik Mozart. Malang: Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang.

Kucukozer. H. dan Kocakulah, S. (2007). “Secondary Scholl Students’ Misconception about Simple Electric Circuits”. Journal of Turkish Science Education. 1, (4), 101-115

Khwanda, N. M. (2009). The impact of interactive-engagement models in the

teaching and learning Of physics to first year education students.http://uir.unisa.ac.za/bitstream/handle/10500/2673/dissertation_%2

0khwanda%20m.pdf. (16 Desember 2012).

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Novak, Joseph D. dan Canas, Alberto J. (2008). Technical Report IHMC: The

Theory Underlying Concept Maps and How to Construct and Use Them.

Institute for Human and Machine Cognition. [Online]: www.ihmc.us.

Nuryanti, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7e Dengan

Menggunakan Prototype Cmaptools untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Pelita, P. D. (2011). Efektifitas Penggunaan Video Based Laboratory pada

Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep, Pemahaman Grafik, dan Keterampilan Berpikir Kritis. Tesis

FP-IPA UPI Bandung Bandung: tidak diterbitkan.

Pertiwi, D. E. P. P. (2012). Penerapan Model Perubahan Konseptual Dengan

Menggunakan Prototype Media Berbasis Cmaptools (PMBCT) Untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa Smp. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Prawiradilaga, D S. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Renngiwur, J. (2010). Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif dengan

Menggunakan Animasi pada Konsep Pembiasan Cahaya untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sain. Tesis


(35)

66

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rachmah, N. S. N. (2012). Efektifitas Penerapan Metode Pembelajaran Peer

Instruction With Structured Inquiry (Pisi) dengan Menggunakan Prototype Media Berbasis Cmaptools (Pmbct) untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa.

Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ramayati, D. (2008). Upaya Mengurangi Miskonsepsi Siswa Melalui Penerapan

Model Pembelajaran Generatif. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Savinainen-Scott, P. (2002). “Using the Force Concept Inventory to Monitor Student Learning and a Plan teaching”. Physics Education. 37, (1).

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Santyasa, W. (2013). Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan

Pemecahan Masalah Fisika Bagi siswa SMA dengan Pemberdayaan Model

perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok.

www.freewebs.com/santyasa/pdf2/PENGEMBANGAN_PEMAHAMAN_ KONSEP.pdf. (11 Juni 2013).

Setiawan, T. dan Santana, T. (2009). Fisika Bilingual untuk SMA Kelas X. Bandung: Yrama Widya.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Grasindo.

Subratha, N. I. (2009). Pengembangan Model ICI dengan ALPS KIT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biofisika Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 3, (1), April 2009.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suhandi, A. dan Karniati, I. dkk. (2009). Efektivitas penggunaan Media Simulasi

Virtual pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Meminimalkan Miskonsepsi.

Laporan Penelitian.

Tang, V. (2010). “Visual Understanding through Knowledge Modeling”.


(36)

Taslidere, E. (2013). “Effect of Conceptual Change Oriented Instruction on Students’ Conceptual Understanding and Decreasing Their Misconceptions in DC Electric Circuits”.http://www.scirp.org/journal/ce. 4, (4), April 2013.

Tayubi, R. Y. (2006). “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”. Mimbar pendidikan. No. 3/XXIV/2005.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Wenning, C. J. (2006). “A pramework for teaching the nature of science”. Journal

of Physics Teacher Education Online. 3, (3). 3-10. Available at:


(1)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan sebelumnya, maka pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dalam meningkatkan pemahaman konsep dan meminimalkan miskonsepsi diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan pemahaman konsep fisika kelompok siswa yang mendapat pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools

2. Kuantitas miskonsepsi pada kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools lebih kecil dibanding pada kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konseptual interaktif tanpa bantuan media cmaptools

3. Hampir seluruh siswa menyetujui bahwa pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools dapat lebih memotivasi siswa untuk memahami materi pembelajaran, dapat memfalitasi peningkatan kemampuan membandingkan, menafsirkan, menjelaskan, dan menyimpulkan serta dapat diterapkan pada pembelajaran konten fisika yang lain

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penerapan pembelajaran konseptual interaktif berbantuan media cmaptools pada materi listrik dinamis, ditemui adanya kendala dalam pelaksanaannya. Kurang optimalnya pembelajaran disebabkan oleh minimnya kemampuan siswa dalam menggunakan alat, sehingga menyita waktu pada sesi demonstrasi, dan pengelolaan kelas serta pengelolaan waktu yang kurang optimal oleh guru. Untuk mengantisipasi ketidakterlaksanaan langkah pembelajaran akibat terbatasnya


(2)

63

waktu, maka pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian sebaiknya disimulasikan atau diujicobakan terlebih dahulu. Guru hendaknya meningkatkan kemampuan dasar dalam mengajar antara lain: kemampuan dalam mengelola kelas, memandu demonstrasi, memandu diskusi keterampilan memotivasi dan keterampilan bertanya.


(3)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, K. (2010). Pembelajaran, Pengajaran dan Assesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Alias, M. (2009). “Integrating Technology Into Classroom Instructions For Reduced Misconceptions In Statistics”. International Electronic Journal of Mathematics Education. 4, (2)

Arikunto. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bilal, E. dan Erol, M. (2009). “Investigating Students’ Conceptions of Some

Electricity Concepts”. Latin American Journal of Physics Education. 3, (2), 193-201

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmawan, D. (2012). Inovasi Pendidikan Pendekatan Praktik Teknolgi Multimedia dan Pembelajaran Online. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah

Atas. Jakarta: Depdiknas.

Engelhardt , P.V & Beichner R.J, (2004). “Students’ understanding of direct current resistive electrical circuits”. American Journal of Physics. 72, (1), 98-115.

Euwe Van den berg dan Darjito. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Universitas Salatiga : Kristen Satya Wacana.

Fraenkel, J & Wallen, N. (2006). How to design and Evaluation Research in education. New York: McGraw-Hill

Gusrial. (2009). Penggunaan Media Simulasi Virtual Pada Pembelajaran Dengan Pendekatan Konseptual Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Meminimalkan Kuantitas Miskonsepsi Pada Materi Kalor. Tesis FP-IPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hake, R. R. (1998). “Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses”. America Journal Physich. Online, 66, (1), January 1998.

Hasan, S.D, Bagayako, D. dan Kelley, E.L. (1999). “Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI).” Physics Education 34, (5), 294-299.


(4)

65

Henny. (2012). Penerapan Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Problem Solving Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Sma Pada Materi Fluida Statis. Tesis FP-IPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Iskandar, S. M. (2009). Meningkatkan Hasil Pembelajaran Kimia Organik Dengan Menggunakan Peta Konsep, Tugas Berumpan Balik, dan Musik Mozart. Malang: Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang.

Kucukozer. H. dan Kocakulah, S. (2007). “Secondary Scholl Students’ Misconception about Simple Electric Circuits”. Journal of Turkish Science Education. 1, (4), 101-115

Khwanda, N. M. (2009). The impact of interactive-engagement models in the

teaching and learning Of physics to first year education

students.http://uir.unisa.ac.za/bitstream/handle/10500/2673/dissertation_%2 0khwanda%20m.pdf. (16 Desember 2012).

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Novak, Joseph D. dan Canas, Alberto J. (2008). Technical Report IHMC: The

Theory Underlying Concept Maps and How to Construct and Use Them. Institute for Human and Machine Cognition. [Online]: www.ihmc.us.

Nuryanti, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7e Dengan Menggunakan Prototype Cmaptools untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Pelita, P. D. (2011). Efektifitas Penggunaan Video Based Laboratory pada Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep, Pemahaman Grafik, dan Keterampilan Berpikir Kritis. Tesis FP-IPA UPI Bandung Bandung: tidak diterbitkan.

Pertiwi, D. E. P. P. (2012). Penerapan Model Perubahan Konseptual Dengan Menggunakan Prototype Media Berbasis Cmaptools (PMBCT) Untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa Smp. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Prawiradilaga, D S. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Renngiwur, J. (2010). Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif dengan

Menggunakan Animasi pada Konsep Pembiasan Cahaya untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sain. Tesis FP-IPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(5)

Desy Eka Muliani, 2013

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptool Terhadap Kuantitas Miskon Sepsi Dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rachmah, N. S. N. (2012). Efektifitas Penerapan Metode Pembelajaran Peer Instruction With Structured Inquiry (Pisi) dengan Menggunakan Prototype Media Berbasis Cmaptools (Pmbct) untuk Mengurangi Miskonsepsi Siswa. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ramayati, D. (2008). Upaya Mengurangi Miskonsepsi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Generatif. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Savinainen-Scott, P. (2002). “Using the Force Concept Inventory to Monitor

Student Learning and a Plan teaching”. Physics Education. 37, (1).

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Santyasa, W. (2013). Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi siswa SMA dengan Pemberdayaan Model

perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok.

www.freewebs.com/santyasa/pdf2/PENGEMBANGAN_PEMAHAMAN_ KONSEP.pdf. (11 Juni 2013).

Setiawan, T. dan Santana, T. (2009). Fisika Bilingual untuk SMA Kelas X. Bandung: Yrama Widya.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Grasindo.

Subratha, N. I. (2009). Pengembangan Model ICI dengan ALPS KIT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biofisika Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 3, (1), April 2009.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suhandi, A. dan Karniati, I. dkk. (2009). Efektivitas penggunaan Media Simulasi Virtual pada Pendekatan Pembelajaran Konseptual Interaktif dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Meminimalkan Miskonsepsi. Laporan Penelitian.

Tang, V. (2010). “Visual Understanding through Knowledge Modeling”. International Journal of Arts and Sciences. 3, (17), 97-103.


(6)

67

Taslidere, E. (2013). “Effect of Conceptual Change Oriented Instruction on Students’ Conceptual Understanding and Decreasing Their Misconceptions in DC Electric Circuits”.http://www.scirp.org/journal/ce. 4, (4), April 2013. Tayubi, R. Y. (2006). “Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI)”. Mimbar pendidikan. No. 3/XXIV/2005.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Wenning, C. J. (2006). “A pramework for teaching the nature of science”. Journal of Physics Teacher Education Online. 3, (3). 3-10. Available at: http://www.phy.ilstu. edu/ jpteo.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Kuis Interaktif Berbantuan Komputer terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Suhu dan Kalor

4 31 220

Pengaruh penggunaan media pembelajaran cd interaktif terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa

1 16 0

PENGARUH PENERAPAN ILD BERORIENTASI CONCEPTUAL CHANGE TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENURUNAN KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI PADA MATERI HUKUM NEWTON.

1 10 39

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) BERBANTUAN REFUTATION TEXT TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENURUNAN KUANTITAS MISKONSEPSI SISWA SMP PADA MATERI FLUIDA STATIS.

3 5 61

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI.

1 2 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ECIRR BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA.

2 10 64

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI KOMPUTER PADA PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONSEPTUAL INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 48

PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMA.

0 1 28

PENGGUNAAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONSEPTUAL INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MEMINIMALKAN KUANTITAS MISKONSEPSI PADA MATERI KALOR.

0 0 32

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA FLASH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 5