UNSUR DIDAKTIS PUISI KARYA WS RENDRA DAN MANFAATNYA SEBAGAI BAHAN AJAR UNTUK MENULIS PUISI PADA SISWA SMA KELAS X.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR ………...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………...iv

DAFTAR ISI ………..…………..viii

DAFTAR LAMPIRAN ………...………….. ..xiv

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM………...xv

BAB I. PENDAHULUAN ………...………....1

A.Latar Belakang Masalah Penelitian ………...….……….1

B.Pembatasan Masalah Penelitian……….……7

C.Rumusan Masalah Penelitian……….8

D.Manfaat Penelitian ………...8

E. Definisi Operasional ………....…9

F. Paradigma Penelitian………...…10

BAB II. LANDASAN TEORITIS………..………..11

A.Kareakteristik Puisi ………11

1. Pengertian Puisi……….11

2. Struktur Puisi ………15

a. Struktur Fisik Puisi ………..16

1) Diksi/Pilihan Kata ………... 17

2) Majas/Gaya Bahasa ………....20


(2)

3) Kata Konkret………...………..…...25

4) Pencintraan/ Pengimajinasian ………..…...26

5) Versifikasi (Rima dan Ritma)……….………..…….28

6) Tata Wajah/Tipografi……….………...……….……30

a. Struktur Batin puisi ……….………..….30

1) Tema ……….……….... 31

2) Nada dan Suasana………...……….. ..32

3) Perasaan……….……….. …..33

4) Amanat ………...……33

A. Sepuluh Petunjuk Dalam Memahami Puisi………34

B.Unsur Didaktis ………..37

C.Pembelajaran Sastra di SMA ………39

D.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan……….….….39

1. Prinsip pengembangan kurikulum………....….…..41

2. Prinsip pelaksanaan kurikulum………..………..………43

E. Tinjauan Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMA……….45

F. Standar Kompetensi Kurikulum Apresiasi Puisi……… ……..…….……45

G.Pemilihan Bahan Ajar……… ………….…54

H.Rancangan Proses Pembelajaran………...58

BAB III. METODE DAN TEKNIK PENELITIAN ………...60

A. Metode Penelitian ……….60

B.Teknik Pengumpulan Data ……….61

C.Data dan Sumber Data Penelitian ………...61 ix


(3)

D.Instrumnen Penelitian ………...65

E. Prosedur Analisis Penelitian………....67

BAB IV. DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA ………...68

A.Deskripsi Data ………...…….………..68

B.Pengantar tentang Pengarang………….……...……….……...68

C.Deskripsi Data Penelitian ……….……….. ..71

D.Analisis Data ………..………...74

1. Struktur fisik Puisi …...………...74

a. Analisis Diksi ……… ………..….…...74

b. Analisisi Gaya Bahasa/ Majas……….………83

1) Majas Metafora………83

2) Majas Personifikasi……….……….89

3) Majas Anafora ………..…...91

4) Majas Litotes. ………...……94

5) Majas Perbandingan/ Simile ………...95

6) Majas Erotesis…………... ……….……….98

c. Analisis Pencitraan/ Pengimajinasian ………….………..…100

1) Citraan Penglihatan (Visual) ………..………..…102

2) Citraan Pendengaran (auditory)………..……..….105

3) Citraan Penciuman (olfaktif)……….…....…107

4) Citraan Rasa (taktilis)………....109

5) Citraan Gerak (kinaestetik).………..……...111

6) Citraan Badan (organik)………...114 x


(4)

d. Versifikakasi………...…...116

1) Rima………..………...117

2) Ritma………..………120

2. Struktur Batin………...123

a. Analisis Tema………...124

1) Tema Ketuhanan……….………..…...124

2) Tema Kemanusiaan ……….………...128

3) Tema Patriotisme……….…..133

4) Tema Keadilan Sosial………134

b. Analisis Nada dan Suasana………...……….…....142

1) Nada Bertema Ketuhanan……….….142

2) Nada Bertema Kemanusiaan………...….…..143

3) Nada Bertema Patriotisme………..…...144

4) Nada Bertema Keadilan Sosial………...144

c. Analisis Perasaan……….……….….…145

1) Perasaan Berdasarkan Tema Ketuhanan.………..…..…...145

2) Perasaan Berdasarkan Tema Kemanusiaan…….………...…...147

3) Perasaan Berdasarkan Tema Patriotisme……….………..………150

4) Perasaan Berdasarkan Tema Keadilan Sosial…….………..………….151

d. Analisis Amanat……….…………..…...156

3. Unsur Didaktis………..……160

a. Nilai Kehidupan Yang Berhubungan Antara Manusia Dengan Tuhan ……….161


(5)

b. Nilai Kehidupan Yang Berhubungan Antara Manusia Dengan

Manusia ………...166

c. Nilai Kehidupan Yang Berhubungan Antara Manusia Dengan Diri sendiri ………..…...171

d. Nilai Kehidupan Yang Berhubungan Antara Manusia Dengan Kehidupan………..………175

e. Nilai Kehidupan Yang Berhubungan Antara Manusia Dengan Kematian………..………..185

4. Pembahasan Hasil Analisis………..…..…….….…..187

a. Diksi………....………….…..187

b. Gaya Bahasa………..…...……….188

c. Pencitraan/ Pengimajinasian………..………189

d. Rima………..…….…191

e. Ritma………..………....192

f. Tema………..…………193

g. Nada dan Suasana………...………..……….194

h. Perasaan………...…..………195

i. Amanat………..…….196

j. Unsur Didaktis………...198

5. Pemanfaatan Hasil Analisis Puisi Karya WS Rendra, Sebagai Bahan Ajar Untuk Menulis Puisi Pada Siswa SMA Kelas X………..…….200


(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN . ………... .215

A. Simpulan ……… .215

B. Saran ……… … 217

DAFTAR PUSTAKA ………..218

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….221

RIWAYAT HIDUP PENULIS……….282


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Puisi.………..……….221

Lampiran 2 Diksi………...…….236

Lampiran 3 Majas/Gaya Bahasa………..………..…….241

Lampiran 4 Pengimajinasian/ pencintraan………..…...255

Lampiran 5 Versifikasi (Rima dan Ritma)………..…...267

Lampiran 6 Tema………...……271

Lampiran 7 Nada dan Suasana………..…….272

Lamapiran 8 Perasaan………..……..……273

Lampiran 9 Amanat……...………...……..274

Lampiran 10 Unsur Didaktis ……….……....275


(8)

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM

Tabel 2.1 Sebaran Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Meteri

Pembelajaran Apresiasi Puisi Untuk Kelas X dan XII Semester 1 dan 2………...48 Tabel 3.1 Format Analisis………...65 Table 3.2 Pedoman Analisis ………...66 Diagram 3.1 Prosedur Analisis ……….………..67


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada pembelajaran apresiasi sastra khususnya apresiasi puisi perlu dibuat sebuah bahan ajar yang nilai relevansinya tinggi, atau kesesuaian antara materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Bahan ajar mempunyai kedudukan sentral dalam proses belajar mengajar, yang merupakan komponen belajar yang mengarahkan segala bentuk aktivitas belajar demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam kurikulum.

Bahan ajar merupakan salah satu komponen dari proses pembelajaran di sekolah. Tanpa bahan ajar tidak akan terjadi proses pembelajaran. Ada atau tidaknya guru bahan ajar akan menjadi inti dari proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu bahan ajar harus mendapat perhatian khusus bagi guru sebelum mengajar.

Dari gambaran tersebut, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memilih dan menyusun bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tuntutan kurikulum. Dengan adanya kurikulum baru seperti KTSP dimana guru diberi peluang untuk menjabarkan bahan ajar tersebut menjadi bahan ajar yang lengkap dan terintegrasi. Selain hal tersebut, hal lain yang berhubungan dengan pemanfaatan bahan ajar adalah bagaimana cara guru menggunakannya dan bagaimana siswa mempelajarinya.

Penyusunan bahan tidak hanya meliputi cara penentuan materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan terhadap materi pembelajaran, tetapi juga bagaimana bahan ajar itu menjadi alat bantu pembelajaran memahami materi pokok yang telah digariskan dalam kurikulum. Oleh karena itu, bahan ajar sebaiknya disusun oleh guru sebagai


(10)

2 penjabaran dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan materi pokok dalam kurikulum.

Salah satu upaya untuk mengembangkan dan menyuburkan pendidikan adalah mengoptimalkan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah. Melalui pembelajaran apresiasi sastra yang optimal siswa akan dibawa pada situasi pembelajaran yang memungkinkan mereka untuk menafsirkan, menilai, menemukan, dan mengkonstruksi materi ajar yang mereka terima sesuai dengan pengalaman belajar yang mereka temukan. Siswa bukan sebagai objek yang hanya menerima suapan mentah dan kering dari sang guru, tetapi siswa harus benar-benar otonom dan mandiri sebagai subjek didik yang memiliki kebebasan dalam bercurah, berpikir, berpendapat, berprakarsa, dan berinisiatif, sehingga talenta dan potensi mereka tidak hilang.

Salah satu materi pembelajaran apresiasi sastra yang penting dan strategis untuk menumbuh kembangkan pendidikan karakter adalah puisi. Melalui pembelajaran apresiasi puisi yang optimal, siswa secara tidak langsung akan mendapatkan nutrisi dan gizi bathin yang akan mampu memberikan imbas positif terhadap perkembangan kepribadian dan karakter mereka. Dengan puisi, hati dan perasaan anak-anak akan terlibat secara intens dan emosional kedalam teks puisi yang mereka pelajari, sehingga kepekaan nurani mereka menjadi lebih tersentuh dan terasah. Dengan cara demikian, tanpa melalui pola instruksional dan indoktrinasi yang monoton dan membosankan, anak-anak secara tidak langsung akan belajar mengenal, memahami dan menghayati berbagai macam nilai kehidupan, untuk selanjutnya mereka aplikasikan dalam ranah kehidupan nyata sehari-hari. Menurut Rusyana (1982:43), bahwa puisi haruslah menjadi sumber kenikmatan bagi murid.

Pemilihan bahan ajar menjadi faktor yang penting dan mutlak untuk diperhatikan oleh guru, Puisi sebagai salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaraan


(11)

3 apresiasi puisi, namun tidak semua puisi cocok digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. Guru perlu memperhatikan aspek kejiwaan, latar belakang budaya, dan tingkat kebahasaan siswa, sehingga siswa dapat terlibat secara intens dan emosional ke dalam teks puisi. Berkaitan dengan hal ini, maka kami mengambil beberapa puisi WS.Rendra yang dapat di jadikan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi pada siswa SMA khususnya siswa kelas X, dengan tidak terlepas dari pendekatan didaktis yang terdapat dalam puisi tersebut, kemudian dapat dijadikan sebagai bahan ajar.

Setiap pelajar berkembang sesuai dengan perkembangannya sendiri. Oleh karena itu cakupan dan urutan bahan pengajaran hendaknya sesuai dengan perkembangan itu, sehingga pelajar dapat belajar dengan hasil yang lebih baik.

Pengajaran apresiasi sastra selama ini sangat monoton, tidak menarik bahkan membosankan, siswa tidak diajak untuk menjelajahi dan menggauli keagungan nilai yang terkandung dalam teks puisi, tetapi sekadar disampaikan dengan pengetahuan-pengetahuan tentang puisi yang bercorak teoretis dan hafalan. Mereka tidak diajak mengapresiasi teks-teks puisi yang sesungguhnya, tetapi sekadar menghafalkan nama-nama sastrawan berikut hasil karyanya. Dengan kata lain, apa yang disampaikan guru dalam pengajaran puisi baru kulit luarnya saja, sehingga siswa gagal menikmati “lezat”-nya isi dan aroma kandungan nilai dalam puisi tersebut.

Sebagaimana yang telah dikatakan di atas pengajaran apresiasi puisi baru sebatas menyajikan kulit luarnya saja seperti, pengertian tentang diksi, rima, pencitraan, tema atau pesan moral yang terkandung di dalamnya. Tidak heran kalau pengajaran apresiasi puisi belum banyak berkiprah dalam membentuk watak dan kepribadian siswa. Dari tahun ke tahun, pengajaran apresiasi puisi tidak lebih dari rutinitas pengajaran untuk memenuhi tuntutan kurikulum belaka, belum memberikan inspirasi kepada siswa didik untuk menjadi


(12)

4 manusia yang berbudaya, yakni manusia yang memiliki sikap responsif terhadap nilai-nilai moral dan keluhuran budi.

Agar pelajaran bahasa Indonesia itu menarik terutama pembelajaran sastra khususnya puisi, maka seorang guru harus pandai memilih bahan ajar. Dalam pemilihan bahan ajar berupa puisi. Menurut Situmorang (1981: 25), bahwa tujuan pengajaran sastra itu menanamkan rasa cinta sastra, sehingga kelak dapat menimbulkan kegemaran, kemampuan mengapresiasi dan menilai terhadap hasil-hasil sastra.

Pengajaran puisi hanyalah sebagian dari pengajaran sastra. Sedangkan pengajaran sastra di sekolah lanjutan, dimasukkan dalam pengajaran bahasa. Kesusastraan atau seni sastra hanya sebagian kecil dari kesenian sedangkan kesenian merupakan bagian kecil dari kebudayaan. Kalau kita mengerjakan puisi, maka kita akan memasuki daerah kesenian sedangkan unsur-unsur yang utama dalam kesenian ialah keindahan (estetika).

Pembuatan bahan ajar bagi seorang guru, sangatlah penting. Agar guru tidak hanya berharap dari buku paket yang telah ada. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kreatifitas guru dalam proses pembelajaran serta memberikan suasana baru bagi siswa, agar mereka tidak merasa bosan dengan bahan ajar yang monoton yang terdapat dalam buku paket, terutama tentang pembelajaran puisi. Mengingat bahwa buku paket yang ada, hanya menampilkan hal-hal yang itu terus. Misalnya tentang sebuah puisi. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa dalam buku paket selalu saja menampilkan puisi yang sama, yang dapat menimbulkan rasa bosan terhadap siswa karena puisi itu mereka kenal sejak mereka SD sampai duduk di bangku SMA.

Oleh karena itu, peneliti mencoba membuat suasana baru, dengan mencoba menampilkan puisi dengan pengarang yang lain yaitu puisi karya WS Rendra, hampir semua orang yang pernah membaca puisi-puisi karya WS Rendra, akan memberikan penilaian


(13)

5 bahwa puisi-puisinya bersifat kritik. Namun banyak orang tidak pernah menyadari bahwa dibalik kritikan itu banyak hal positif yang dapat kita jadikan perenungan untuk masa depan bangsa ini. Dengan membaca pusi-puisi karya WS Rendra akan memberikan semangat tersendiri bagi pembacanya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang puisi karya WS Rendra yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti tetap melihat pada kurikulum dan kondisi siswa dalam memahami puisi, dengan tidak terlepas dari struktur fisik maupun struktur batin puisi. Dalam hal ini peneliti mencoba melihat unsur didaktis yang terdapat dalam puisi tersebut, dengan harapan dapat memberikan motivasi bagi siswa dalam menulis puisi.

Penggunaan puisi karya WS Rendra sebagai bahan ajar untuk menulis puisi didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, pembelajaran sastra sejak dulu sampai sekarang tidak banyak mengalami peningkatan. Sejalan dengan itu, beberapa pengamat mengatakan bahwa pengajaran apresiasi di sekolah belum memenuhi harapan sebagai suatu pengajaran apresiasi yang berhasil. Menurut Sayuti (1994 : 1), mengatakan bahwa pembelajaran sastra sering hanya berbentuk hafalan sejarah atau historisnya sedangkan hal-hal yang bersifat apresiatif tidak disentuh. Berdasarkan kenyataan yang ada, maka untuk memilih bahan ajar khususnya puisi haruslah disajikan bahan ajar yang tidak jauh dari lingkungan dan kehidupan siswa.

Kedua, karena kurang lengkapnya materi sastra yang terdapat dalam buku-buku paket yang telah disediakan, menyebabkan guru tidak leluasa dalam memilih bahan untuk disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu perlunya menghilangkan ketergantungan guru pada buku paket yang telah disediakan, tujuannya agar guru dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam memilih bahan ajar yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa.


(14)

6 Ketiga, untuk pencapaian keberhasilan pengajaran sastra di sekolah, maka bahan ajar yang disajikan pada mata pelajaran tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain metode pengajaran yang tepat, bahan ajar yang disajikan harus menarik agar dapat membangkitkan minat siswa terhadap mata pelajaran yang diikutinya. Sebagaimana yang telah dikatakan, Rusyana (1984:334), bahwa guru harus mempunyai inisiatif dalam memilih bahan ajar agar materi yang diajarkan menarik dan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswanya.

Oleh karena itu penelitian terhadap puisi karya WS Rendra dan manfaatnya sebagai bahan ajar sastra merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan apresiasi sastra siswa. Serta meningkatkan minat dan bakat siswa dalam menulis puisi.

Diantara beberapa jenis bahan ajar, terutama dalam pelajaran apresiasi puisi, bahan ajar yang digunakan adalah puisi itu sendiri. Agar siswa dapat lebih memahami makna yang terkandung dalam puisi serta termotivasi untuk menulis sebuah puisi. sebagaimana dalam penelitian ini yaitu mengambil beberapa puisi Rendra dengan melihat unsur didaktis yang terdapat dalam puisi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk menulis puisi bagi siswa SMA kelas X, yang disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA 2007.

KTSP dikembangkan dan disusun oleh satuan pendidikan atau sekolah yang disesuaikan dengan kondisinya masing-masing dengan kurikulum yang berbeda pada tiap sekolah. Dengan demikian, bahan ajar yang digunakan juga mempunyai perbedaan. Tidak ada ketentuan tentang buku pelajaran yang dipakai dalam KTSP. Buku yang sudah ada dapat dipakai. Pembelajaran didasarkan pada kurikulum yang dikembangkan sekolah maka bahan ajar harus disesuaikan dengan kurikulum tersebut. Oleh karena itu, guru dapat mengurangi dan menambah isi buku pelajaran yang digunakan.


(15)

7 Sebagaimana disebutkan dalam KTSP, bahwa kompetensi yang harus dicapai adalah, mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi, mengungkapkan isi puisi, menulis puisi dengan memperhatikan bait, irama dan rima, memberikan gambaran tentang pencitraan serta menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya dan masyarakat.

Penulis berharap dengan kajian ini, dapat menemukan unsur didaktis yang terdapat dalam puisi karya WS Rendra sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi.

B.Pembatasan Masalah Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan puisi karya WS Rendra yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi dengan melihat unsur didaktisyang terdapat di dalamnya. Tidak semua puisi dapat dijadikan sebagai bahan ajar, maka peneliti mencoba mengambil beberapa puisi Rendra yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar.

Kata-kata dalam puisi tidaklah keluar dari apa yang tersimpan dalam ingatan, kata-kata dalam puisi lahir dan dibentuk pada waktu pengucapannya. Tidak ada perbedaan kata-kata dengan pikiran yang terdapat dalam puisi, tetapi kita juga tidak bisa lepas pada penafsiran tiap orang yang berbeda terhadap kata yang ada dalam puisi untuk memaknainya.

Oleh karena itu peneliti mencoba mengambil 12 buah puisi karya Rendra dari 89 puisi yang peneliti ambil dari berbagai sumber yang akan dijadikan sebagai bahan ajar. Puisi-puisi tersebut dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi siswa agar mereka dapat menulis Puisi-puisi. Untuk dapat memahami sebuah puisi maka perlu dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kajian struktural agar dapat lebih memahami puisi tersebut.

Sedangkan untuk struktur fisik peneliti membatasi pada diksi, majas/ gaya bahasa, pencitraan/ pengimajinasian dan versifikasi (rima dan ritma).


(16)

8 C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka peneliti merumuskan ada empat rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah struktur fisik puisi karya Rendra ?

2. Bagaimanakah struktur batin puisi karya Rendra ?

3. Apakah puisi karya Rendra mengandung unsur didaktis ?

4. Apakah puisi karya Rendra dapat dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran puisi ?

D.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian di atas, dan perumusan masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

1. Mendeskripsikan struktur fisik karya Rendra 2. Mendeskripsikan struktur batin puisi karya Rendra 3. Menemukan unsur didaktis dalam puisi karya Rendra

4. Mendeskripsikan Puisi karya Rendra yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada apresiasi sastra khususnya pada materi apresiasi puisi, bahwa penerapan dan pengembangan bahan ajar dengan menggunakan puisi sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar yang efektif, manfaat lain yaitu memperkuat teori bahwa penerapan dan pengembangan bahan ajar dapat memicu kreatifitas siswa khususnya dalam menulis puisi


(17)

9 2. Manfaat Praktis

Dengan adanya penerapan dan pengembanagan bahan ajar yang menggunakan puisi dapat mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, produktif serta dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam berprestasi khususnya pada apresiasi puisi. F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul penelitian, di bawah ini diuraikan penjelasan sebagai berikut :

1. Unsur didaktis

Unsur didaktis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam puisi karya Rendra yang nantinya akan memberikan motivasi kepada siswa dalam penulisan puisi.

2. Puisi

Puisi yang dijadikan data penelitian diambil dari berbagai sumber, untuk puisi Seonggok Jagung dan Doa Untuk Anak Cucu, diambil dari buku Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi dengan editor Taufiq Ismail, puisi lain seperti Sajak Anak Muda diambil dari buku Teori dan Apresiasi Sastra, karya Herman. J. Waluyo. Dan Sajak Sebatang Lisong diambil dari buku Memahami puisi karya Mursal Esten sedangkan untuk puisi yang lain diantaranya; Sajak Orang Kelaparan, Doa di Jakarta, Tuhan, Aku Cinta Padamu, Hai Ma!, Sajak Ibunda, Makna Sebuah Titipan, Bunda, diambil dari internet

3. Bahan ajar

Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar dari hasil analisis struktur puisi terhadap 12 judul puisi karya WS. Rendra


(18)

10

Bagan 1.1

Paradigma Penelitian

Struktur fisik • Diksi

• Majas

• Pengimajinasian (pencitraan) • Persajakan/bunyi

Struktur batin

• Tema

• Nada

• Suasana


(19)

60

BAB III

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A.Metode Penelitian

Menurut Syamsuddin (2009:14), metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode juga merupakan cara kerja untuk memahami dan menjalani objek yang menjadi sasaran. Melalui metode yang tepat, seseorang peneliti tidak hanya mampu melihat fakta sebagai kenyataan, tetapi juga mampu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi melalui fakta itu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan struktural dalam menggali dan memahami struktur yang terdapat dalam puisi untuk menemukan unsur didaktis dalam puisi Rendra yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan ajar.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan menginterprestasikan struktur yang terdapat dalam puisi. Analisis dilakukan terhadap struktur fisik dan struktur batin dalam puisi, untuk menemukan unsur didaktis yang terdapat dalam puisi tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar untuk memotivasi siswa dalam menulis puisi.

Peneliti akan menganalisis satu persatu puisi Rendra. Untuk mendapatkan hasil analisis, peneliti akan mengkaji satu persatu puisi tersebut berdasarkan struktur fisik dan struktur batin yang terdapat dalam puisi, dengan menganalisis bait perbait untuk mendapatkan unsur didaktis dalam puisi tersebut.


(20)

61

B.Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan maka digunakan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi Teks

a. Membaca secara berulang-ulang dengan seksama bahan yang hendak diteliti.

b. Mengadakan penyeleksian terhadap data yang telah diperoleh. Data yang sangat berhubungan dengan masalah yang akan dibahas merupakan prioritas utama dalam penyeleksian data.

c. Menelaah dan membahas seluruh data yang telah diseleksi, kemudian menerapkannya dalam pembahasan masalah.

2. Menafsirkan Teks

Melaksanakan penafsirkan terhadap struktur puisi dan unsur didaktis yang terdapat di dalam puisi.

3. Studi pustaka

Teknik ini digunakan untuk menggali teori yang relevan dengan hal-hal yang akan dikaji dalam penelitian ini.

C. Data dan Sumber Data Penelitian

Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi Rendra, yang penulis dapat dari berbagai sumber. Namun tidak semua puisi WS Rendra yang peneliti gunakan sebagai data penelitian.

WS Rendra adalah seorang Maestro Seni Indonesia adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “ Burung Merak”, semua orang mengenalnya dengan WS Rendra, dengan


(21)

62

nama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra, lahir di Solo, 7 Nopember 1935. Ketika menikahi istri keduanya yaitu Sitoresmi Prabuningrat pada tahun 1970 Rendra memeluk agama Islam, beliau mengganti nama menjadi Wahyu Sulaeman Rendra. Pada tanggal 31 Juli 2009 Sebelum ajal memanggil dalam perawatan dokter, Rendra masih menyempatkan diri membuat sebuah puisi yang berjudul “Tuhan Aku Cinta PadaMu”, merupakan salah satu puisi yang akan penulis teliti.

Pendidikan:

- SMA St. Josef, Solo

- Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta - American Academy of Dramatical Art, New York, USA (1967) Karya-Karya

Drama:

- Orang-orang di Tikungan Jalan

- SEKDA dan Mastodon dan Burung Kondor - Oedipus Rex

- Kasidah Barzanji

- Perang Troya tidak Akan Meletus - dll

Pergi Untuk Selamanya, Karyamu masih bersama kami Sajak/Puisi:

Beberapa sajak dan puisi karya WS Rendra yang telah dibukukan seperti : 1. Ballada Orang-Orang Tercinta berjumlah 19 buah puisi

2. Potret Pembangunan Dalam Puisi berjumlah 19 buah puisi 3. Sajak-Sajak Sepatu Tua berjumlah 38 buah puisi


(22)

63

4. Blues Untuk Bonnie 5. Empat Kumpulan Sajak

Sedangkan yang belum dibukukan yaitu : - Jangan Takut Ibu

- Rick dari Corona

- Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta - Pesan Pencopet kepada Pacarnya

- Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan) - Perjuangan Suku Naga

- Pamphleten van een Dichter - State of Emergency

- Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api - Mencari Bapak

- Rumpun Alang-alang - Surat Cinta

- Stanza - Episode - Khotbah

- Pemandangan Senjakala - Barangkali Karena Bulan - Pertemuan Malam

- Perempuan yang tergusur - Megatruh Bandung


(23)

64

Kegiatan Lain:

Anggota Persilatan PGB Bangau Putih Dianugerahi UGM Doktor Honoris Causa Penghargaan:

- Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1957) - Anugerah Seni dari Departemen P & K (1969)

- Hadiah Seni dari Akademi Jakarta (1975 (ech-wan@nusantaraku)

Data penelitian ini diambil dari berbagai sumber yang berjumlah 89 buah puisi, namun yang akan dianalisis hanya 12 buah puisi yaitu (1) Sajak Ibunda (Potret Pembangunan Dalam Puisi/internet), (2) Tuhan, Aku Cinta Padamu (internet), (3) Doa di Jakarta (internet), (4) Hai Ma! (internet), (5) Bunda (Empat Kumpulan Sajak/internet), (6) Doa Untuk Anak Cucu, (Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi dengan editor Taufiq Ismail), (7) Jangan Takut Ibu, (Horison Majalah sastra), (8) Makna Sebuah Titipan (internet), (9) Sajak Seonggok Jagung (Potret Pembangunan Dalam Puisi/ Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi dengan editor Taufiq Ismail), (10) Sajak Orang Kelaparan (Sajak-Sajak Sepatu Tua/internet), (11) Sajak Sebatang Lisong (Potret Pembangunan Dalam Puisi/Memahami puisi karya Mursal Esten), (12) Sajak Anak Muda (Potret Pembangunan Dalam Puisi/Teori dan Apresiasi Sastra, karya Herman. J. Waluyo).

Dari 89 buah puisi karya WS Rendra yang penulis dapat, hanya 12 buah puisi yang penulis teliti karena memenuhi syarat untuk diajarkan pada siswa SMA kelas X, karena pilihan kata/diksi yang digunakan mudah dipahami. Selain itu juga dari 12 buah puisi yang dipilih terdapat nilai-nilai yang mengandung unsur didaktis yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai motivasi dalam menulis puisi.


(24)

65

Table 3.1 Format Analisis (puisi Karya WS Rendra)

No. Judul Puisi Kode Analisis Keterangan Puisi Struktur

Fisik

Struktur Batin

Unsur Didaktis

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Sajak bunda

Tuhan, aku cinta padaMu Doa di Jakarta

Hai, ma! Bunda

Doa untuk anak cucu Jangan takut ibu Makna sebuah titipan Sajak seonggok jagung Sajak orang lapar Sajak sebatang lisong Sajak anak muda

Puisi 1 Puisi 2 Puisi 3 Puisi 4 Puisi 5 Puisi 6 Puisi 7 Puisi 8 Puisi 9 Puisi 10 Puisi 11 Puisi 12 Hasil analisis

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2009 : 101) instrument merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan instrument pengumpulan data. Instrumen penelitian diperlukan untuk mendukung langkah-langkah operasional penelitian, terutama yang berkaitan dengan teknik pengumpulan data. Untuk melaksanakan teknik penelitian digunakan alat pendukung sebagai berikut


(25)

66

2. pedoman analisis teks yaitu pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam menganalisis puisi

Tabel 3.2 Pedoman Analisis

No Pokok Analisis Unsur Pembangun Tujuan

1 2 3 4

1 Analisis struktur fisik puisi

a. Diksi adalah pemilihan kata yang sangat berperan penting dalam penentuan makna pada sebuah puisi, dari pemilihan kata inilah sehingga puisi berbeda dengan karya sastra lainnya

b. Gaya bahasa adalah cara yang khas dalam menyampaikan sesuatu dalam bahasa

c. Pencitraan atau pengimajinasian, mengingatkan kembali kita tentang pengalaman yang pernah terjadi karena kemahiran penyair dalam menggambarkan suatu peristiwa. Jadi kita diajak seolah berada pada kejadian yang ada dalam puisi tersebut. d. Persajakan atau bunyi yaitu persaman bunyi

dalam puisi yang terdiri dari ritma dan rima

Untuk mengetahui dan memahami makna yang terdapat dalam puisi namun untuk persajakan bunyi tidak dapat dijadikan dasar untuk memperoleh pemaknaan karena dalam analisis ini penulis menggunakan analisis wacana untuk memamahi makna teks yang berupa paparan kalimat yang mempunyai hubungan satu dengan yang lain

2. Analisis struktur

batin

a. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair, pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama b. Nada sering dikaitkan dengan suasana, nada

merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan dan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana berarti keadaan perasaan yang ditimbulkan oleh nasa dan llingkunganyang ditangkap oleh pancaindera c. Perasaan sesuatu yang ingin diungkapkan

penyair melalui karyanya.

d. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair

3 Unsur didaktis salah satu upaya menemukan nilai-nilai

pendidikan yang tertuang dalam puisi.

untuk mengetahui unsur didaktis yang terdapat dari masing-masing puisi yang di analisis


(26)

67

E. Prosedur Analisis Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, sebagi berikut : 1. Membaca puisi Rendra

2. Mengidentifikasi struktur fisik dan struktur batin puisi 3. Mengklasifikasikan struktur fisik dan struktur batin puisi 4. Menemukan unsur didaktis yang terdapat dalam puisi Rendra

5. Menampilkan contoh Rencana Program Pembelajaran, terhadap hasil analisis puisi Rendra, dan

6. Kesimpulan

Diagram 3.1

Prosedur Analisis Penelitian

Puisi

Analisis struktur fisik dan struktur batin

puisi

Unsur didaktis

Pengklasifikasian masing-masing struktur

puisi

Pendeskripsian hasil analisis dan unsur

didaktis


(27)

212

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Sebagai hasil akhir dari penelitain yang telah dilakukan terhadap 12 buah puisi karya WS Rendra dengan melihat unsur didaktis yang terdapat di dalamnya untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, di bawah ini akan dikemukakan simpulan sebagai berikut.

Puisi karya WS Rendra, memilki unsur pembangun berupa struktur fisik, yaitu diksi, majas/ gaya bahasa, pengimajinasian/ pencitraan dan versifikasi (rima dan ritma), yang bervariasi, sehingga menimbulkan nilai estetik terhadap puisi. Pada 12 buah puisi yang dianalisis terdapat struktur fisik yang saling mendukung, sehingga terdapat berbagai makna yang ditimbulkan, yaitu rasa kemanusiaan, rasa cinta pada tuhan, bangsa, dan tanah air serta rasa kepedulian yang terjadi pada lingkungan dan masyarakat. Dengan hal tersebut maka 12 buah puisi yang telah dianalisis dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelajaran apresiasi sastra di sekolah. Adapun yang menjadi harapan adalah untuk mengatasi persoalan tentang kurangnya materi atau bahan ajar yang potensial dalam pengajaran apresiasi sastra di sekolah.

Selanjutnya hasil analisis juga menemukan struktur batin yang terdapat dalam puisi Karya WS Rendra yang dapat dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran di sekolah. Karena dengan tema yang bervariasi dapat menimbulkan motivasi dalam diri siswa pada proses pembelajaran. Dalam analisis puisi, ditemukan 5 buah tema yang di dasarkan pada pancasila. Mengingat bahwa dengan mengambil tema berdasarkan pancasila akan memudahkan siswa dalam memaknai puisi yang di baca. Tema yang terdapat pada 12 buah puisi tersebut diantaranya, tema ketuhanan, yaitu bertujuan menanamkan rasa ketuhanan yang ada dalam diri siswa, kedua tema kemanusiaan bertujuan, menanamkan rasa kemanusiaan,


(28)

216

agar siswa mempunyai rasa kepedulian terhadap sesama, ketiga tema patriotisme, bertujuan menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan tanah air, dengan cara belajar, meningkatkan kreatifitas agar dapat berkarya demi bangsa, selanjutnya keempat keadilan sosial, bertujuan agar siswa dapat bersikap adil dalam bersikap yang diawali dengan kegiatan ekstra yang terdapat di sekolah.

Kemudian dari hasil analisis data, ditemukan nilai didaktis yang dapat dijadikan teladan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan permasalahan hidup yang dialami setiap manusia, dapat dijadikan pedoman untuk bergaul dan hidup bermasyarakat. Nilai kehidupan yang terdapat pada analisis puisi Rendra yaitu, nilai kehidupan yang berhubungan antara manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, manusia dengan kehidupan serta manusia dengan kematian. kelima nilai tersebut merupakan persoalan hidup yang dialami setiap manusia. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap tuhan untuk meningkatkan pengabdian pada tuhan, serta memupuk rasa kepedulian terhadap sesama dan lingkungan serta menanamkan rasa kemandirian dalam diri siswa untuk dapat meningkatkan kreatifitas dan memotivasi diri dalam meningkatkan prestasi belajar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis puisi karya WS Rendra dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi bagi siswa SMA. Pemilihan bahana ajar yang tepat dapat menimbulkan motivasi serta kratifitas siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya dalam berkarya melalui puisi. Pemanfaatan bahan ajar tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


(29)

217

B.Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan oleh berbagai pihak, sehubungan dengan hasil penelitian ini.

Pertama, diperlukan variasi pemilihan bahan pengajaran agar tidak menimbulkan rasa bosan pada siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Dengan adanya variasi bahan ajar akan menimbulkan motivasi serta minat siswa dalam proses pembelajaran

Kedua, penanaman nilai-nilai kehidupan sejak dini kepada siswa, agar mereka dapat mengetahui berbagai problema hidup. Melihat kehidupan sekarang yang sangat modern maka dengan mengetahui nilai-nilai kehidupan dengan sendirinya siswa dapat melihat pergaulan hidup yang sesuai dengan norma-norma agama dan kehidupan yang dilandasi dengan pancasila.

Ketiga, pemanfaatan hasil analisis puisi karya WS Rendra sebagai bahan ajar, dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk berekspresi dan berkreasi dalam hal menulis puisi.

Keempat, pihak pemerintah harus dapat memperhatikan bahan ajar yang dapat digunakan dan dimanfaatkan siswa, dengan menyesuaikan situasi dan kondisi siswa, sehingga bahan pelajaran tersebut dapat bermanfaat bagi mereka

Kelima, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penelitian lain tentang objek yang sama masih sangat mungkin untuk dapat dilakukan, baik sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maupun mengangkat masalah lain yang terdapat dalam puisi.


(30)

212

Daftar Pustaka

Agung, Iskandar. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana Murni.

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. AR, Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Binar, Agni. 2010. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta: Hi-Fest Publishing.

BNSP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Model Silabus Mata Pelajaranm Bahasa Indonesia Kelas X, IPA, IPS dan Bahasa SMA/MA. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. 25 Naskah Terbaik Lomba Mengulas Karya Sastra 2004. Jakarta : Peningkatan Perpustakaan Sekolah dan Pelajaran Sastra.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kumpulan Permendiknas Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi, Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung: Nuansa. Esten, Mursal. 2007. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Rosda.

Ismail, Taufiq (Editor). Dkk . 2002. Horison Sastra Indonesia 1. Jakarta : Horison. Luxemburg, Jan Van. Dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta : Gramedia.

Musthafa, Bachrudin. 2008. Teori dan Praktik sastra (Dalam Penelitian dan Pengajaran). Bandung : SPs UPI.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nadeak, Wilson. 2010. Tentang Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Nasution, S. 2010. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi aksara.


(31)

219

N, Sri Utari Subyakto. 1988. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rosidi, Ajib. 1986. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : Bina Cipta. Rusyana, Yus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung : Gunung Larang.

Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro. Tarigan, Hendri Guntur. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung : Angkasa.

Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta : Gramedia. UPI. 2007. Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Sanjaya, wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardjono, Partini. 1992. Pengantar Pengkajian Sastra. Bandung : Pustaka Wina.

Sayuti, A. Suminto. 1996. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo. Situmorang, B.P. 1981. Puisi danMetode Pengajarannya. Medan : Nusa Indah. Sudjiman, Panuti. 2006. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusatraan. Jakarta : Gramedia. Tim penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.


(32)

220

Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta : Kawan Pustaka.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusatraan. Jakarta : Gramedia. Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta : Pustaka.

www.ardi33.net/info/puisi-didaktis.html

Zaidan, Abdul Rozak. Dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Balai Pustaka. Zaidan, Hendi. 1993. Kesusatraan Indonesia 1. Bandung : Angkasa.


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Sebagai hasil akhir dari penelitain yang telah dilakukan terhadap 12 buah puisi karya WS Rendra dengan melihat unsur didaktis yang terdapat di dalamnya untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, di bawah ini akan dikemukakan simpulan sebagai berikut.

Puisi karya WS Rendra, memilki unsur pembangun berupa struktur fisik, yaitu diksi, majas/ gaya bahasa, pengimajinasian/ pencitraan dan versifikasi (rima dan ritma), yang bervariasi, sehingga menimbulkan nilai estetik terhadap puisi. Pada 12 buah puisi yang dianalisis terdapat struktur fisik yang saling mendukung, sehingga terdapat berbagai makna yang ditimbulkan, yaitu rasa kemanusiaan, rasa cinta pada tuhan, bangsa, dan tanah air serta rasa kepedulian yang terjadi pada lingkungan dan masyarakat. Dengan hal tersebut maka 12 buah puisi yang telah dianalisis dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelajaran apresiasi sastra di sekolah. Adapun yang menjadi harapan adalah untuk mengatasi persoalan tentang kurangnya materi atau bahan ajar yang potensial dalam pengajaran apresiasi sastra di sekolah.

Selanjutnya hasil analisis juga menemukan struktur batin yang terdapat dalam puisi Karya WS Rendra yang dapat dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran di sekolah. Karena dengan tema yang bervariasi dapat menimbulkan motivasi dalam diri siswa pada proses pembelajaran. Dalam analisis puisi, ditemukan 5 buah tema yang di dasarkan pada pancasila. Mengingat bahwa dengan mengambil tema berdasarkan pancasila akan memudahkan siswa dalam memaknai puisi yang di baca. Tema yang terdapat pada 12 buah puisi tersebut diantaranya, tema ketuhanan, yaitu bertujuan menanamkan rasa ketuhanan yang ada dalam diri siswa, kedua tema kemanusiaan bertujuan, menanamkan rasa kemanusiaan,


(2)

agar siswa mempunyai rasa kepedulian terhadap sesama, ketiga tema patriotisme, bertujuan menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan tanah air, dengan cara belajar, meningkatkan kreatifitas agar dapat berkarya demi bangsa, selanjutnya keempat keadilan sosial, bertujuan agar siswa dapat bersikap adil dalam bersikap yang diawali dengan kegiatan ekstra yang terdapat di sekolah.

Kemudian dari hasil analisis data, ditemukan nilai didaktis yang dapat dijadikan teladan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan permasalahan hidup yang dialami setiap manusia, dapat dijadikan pedoman untuk bergaul dan hidup bermasyarakat. Nilai kehidupan yang terdapat pada analisis puisi Rendra yaitu, nilai kehidupan yang berhubungan antara manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, manusia dengan kehidupan serta manusia dengan kematian. kelima nilai tersebut merupakan persoalan hidup yang dialami setiap manusia. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap tuhan untuk meningkatkan pengabdian pada tuhan, serta memupuk rasa kepedulian terhadap sesama dan lingkungan serta menanamkan rasa kemandirian dalam diri siswa untuk dapat meningkatkan kreatifitas dan memotivasi diri dalam meningkatkan prestasi belajar.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis puisi karya WS Rendra dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar untuk menulis puisi bagi siswa SMA. Pemilihan bahana ajar yang tepat dapat menimbulkan motivasi serta kratifitas siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya dalam berkarya melalui puisi. Pemanfaatan bahan ajar tersebut dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


(3)

B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan oleh berbagai pihak, sehubungan dengan hasil penelitian ini.

Pertama, diperlukan variasi pemilihan bahan pengajaran agar tidak menimbulkan rasa bosan pada siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Dengan adanya variasi bahan ajar akan menimbulkan motivasi serta minat siswa dalam proses pembelajaran

Kedua, penanaman nilai-nilai kehidupan sejak dini kepada siswa, agar mereka dapat mengetahui berbagai problema hidup. Melihat kehidupan sekarang yang sangat modern maka dengan mengetahui nilai-nilai kehidupan dengan sendirinya siswa dapat melihat pergaulan hidup yang sesuai dengan norma-norma agama dan kehidupan yang dilandasi dengan pancasila.

Ketiga, pemanfaatan hasil analisis puisi karya WS Rendra sebagai bahan ajar, dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk berekspresi dan berkreasi dalam hal menulis puisi.

Keempat, pihak pemerintah harus dapat memperhatikan bahan ajar yang dapat digunakan dan dimanfaatkan siswa, dengan menyesuaikan situasi dan kondisi siswa, sehingga bahan pelajaran tersebut dapat bermanfaat bagi mereka

Kelima, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penelitian lain tentang objek yang sama masih sangat mungkin untuk dapat dilakukan, baik sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maupun mengangkat masalah lain yang terdapat dalam puisi.


(4)

Daftar Pustaka

Agung, Iskandar. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana Murni.

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. AR, Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Binar, Agni. 2010. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta: Hi-Fest Publishing.

BNSP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/ Model Silabus Mata Pelajaranm Bahasa Indonesia Kelas X, IPA, IPS dan Bahasa SMA/MA. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. 25 Naskah Terbaik Lomba Mengulas Karya Sastra 2004. Jakarta : Peningkatan Perpustakaan Sekolah dan Pelajaran Sastra.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kumpulan Permendiknas Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Djojosuroto, Kinayati. 2005. Puisi, Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung: Nuansa. Esten, Mursal. 2007. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Rosda.

Ismail, Taufiq (Editor). Dkk . 2002. Horison Sastra Indonesia 1. Jakarta : Horison. Luxemburg, Jan Van. Dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta : Gramedia.

Musthafa, Bachrudin. 2008. Teori dan Praktik sastra (Dalam Penelitian dan Pengajaran). Bandung : SPs UPI.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Nadeak, Wilson. 2010. Tentang Sastra. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Nasution, S. 2010. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta : Bumi aksara.


(5)

N, Sri Utari Subyakto. 1988. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rosidi, Ajib. 1986. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : Bina Cipta. Rusyana, Yus. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Bandung : Gunung Larang.

Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra Dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro. Tarigan, Hendri Guntur. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung : Angkasa.

Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta : Gramedia. UPI. 2007. Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Sanjaya, wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardjono, Partini. 1992. Pengantar Pengkajian Sastra. Bandung : Pustaka Wina.

Sayuti, A. Suminto. 1996. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo. Situmorang, B.P. 1981. Puisi danMetode Pengajarannya. Medan : Nusa Indah. Sudjiman, Panuti. 2006. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia. Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1988. Apresiasi Kesusatraan. Jakarta : Gramedia. Tim penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.


(6)

Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta : Kawan Pustaka.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusatraan. Jakarta : Gramedia. Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta : Pustaka.

www.ardi33.net/info/puisi-didaktis.html

Zaidan, Abdul Rozak. Dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta : Balai Pustaka. Zaidan, Hendi. 1993. Kesusatraan Indonesia 1. Bandung : Angkasa.


Dokumen yang terkait

Gaya Bahasa Dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Kelayakannya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia di SMA

8 150 52

HUBUNGAN PENGUASAAN UNSUR INTRINSIK PUISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 8 26

GAYA KATA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU KARYA W.S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Gaya Kata dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (Kajian Stilisti

0 6 29

GAYA KATA DALAM KUMPULAN PUISI DOA UNTUK ANAK CUCU KARYA W.S. RENDRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Gaya Kata dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (Kajian Stilisti

0 6 13

PENDAHULUAN Gaya Kata dalam Kumpulan Puisi Doa Untuk Anak Cucu Karya W.S. Rendra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA (Kajian Stilistika).

2 6 6

MAJAS DAN CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI BLUES UNTUK Majas danCitraan dalam Kumpulan Puisi Blues untuk Bonnie Karya W.S. Rendra dan Pemaknaannya: Kajian Stilistika dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA.

1 3 14

CITRA PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI BLUES UNTUK Citra Perempuan Dalam Kumpulan Puisi Blues Untuk Bonnie Karya W.S. Rendra: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Di SMA.

0 2 10

PENDAHULUAN Citra Perempuan Dalam Kumpulan Puisi Blues Untuk Bonnie Karya W.S. Rendra: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Di SMA.

1 9 7

Kritik sosial dalam kumpulan puisi potret pembangunan dalam puisi karya W.S Rendra dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas X.

0 2 213

potret pembangunan puisi karya ws rendra

0 0 30