PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT: Penelitian Terhadap Siswa Di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013.
Irawati,2013
BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT
(Penelitian Terhadap Siswa Di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh
IRAWATI
0809492
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
(2)
PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA
PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP
DI SMKN 2 GARUT
Oleh IRAWATI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Irawati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013
(3)
Irawati,2013
Bandung, Juni 2013
PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT
OLEH IRAWATI
0809492
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I,
Drs.Salmon ZT.,M.T NIP. 130 367 137
Pembimbing II,
Fauzi Rahmanullah, S.Pd., M.T. NIP. 19761207 200501 1 003
Mengetahui :
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung
(4)
Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2 005
(5)
Irawati,2013
PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TGB PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMKN 2 GARUT
(Penelitian Terhadap Siswa Di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013)
ABSTRAK
Cara belajar siswa harus jadi perhatian khusus mengingat siswa SMK yang disiapkan sebagai tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja, kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam materi tersebut mungkin disebabkan oleh cara belajar yang kurang sesuai. Dimana pada akhirnya masalah ini berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa dilihat dari nilai Ujian Tengah Semester siswa.
Metode dan jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa data hasil penyebaran angket memiliki validitas dan reliabilitas yang layak bagi hasil penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana dengan taraf signifikansi α = 0,05 didapat
Fhitung = 0,37< Ftabel = 1,67 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari cara belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 2 Garut. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dengan korelasi Sedang terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran menggambar konstruksi atap.
Kata Kunci: cara belajar, prestasi belajar, menggambar konstruksi atap, SMK Negeri 2 Garut.
(6)
EFFECT OF LEARNING HOW TO ACHIEVEMENT
STUDENT LEARNING CLASS XI TGB DEPARTMENT OF ROOF CONSTRUCTION DRAWING LESSONS IN SMKN 2 GARUT
(Students Against Research In Garut SMK Negeri 2 Academic Year 2012/2013)
ABSTRACT
Student learning should be special attention given vocational students are prepared as skilled labor in order to enter the workforce, learning difficulties faced by students in such materials may be caused by a less appropriate way of learning. Where in the end this issue adversely affects student achievement seen from the Mid-Semester Exam students.
This type of research methods and descriptive correlational method. In this study there are two types of variables, the independent variable (X) and the dependent variable (Y). While the population in this study was a class XI student majoring in Architecture Engineering Construction Roofing Drawing subjects.
Results of data analysis showed that the data of distributing questionnaires have adequate validity and reliability of the research results. Based on a simple regression calculation with α = 0.05 significance level obtained F value = 0.37 <F table = 1.67 it can be concluded that there is a significant effect of learning on learning achievement in the subjects in vocational Roof Construction Drawing 2 Garut . Based on the results of hypothesis testing can be concluded that there is a positive and significant influence with Moderate correlation to student achievement in the subjects roof construction drawing.
Keywords: how to learn, learning achievement, drawing roof construction, SMK Negeri 2 Garut.
(7)
Irawati,2013
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ABSTRAK
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GRAFIK ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
F. Tujuan Penelitian ... 5
G. Kegunaan Penelitian ... 5
E. Penjelasan Istilah dalam Judul ... 6
H. Relevansi Hasil Penelitian Orang Lain ... 7
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian belajar ... 11
(8)
2. Cara belajar ... 12
3. Prestasi Belajar ... 16
4. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Cara Belajar ... ...17
5. Mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap... . ...18
6. Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar... ... ...19
B. Anggapan Dasar ... 20
C. Hipotesis ... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23
B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 24
C. Data dan Sumber Data ... 25
D. Populasi dan Sampel ... 27
E. Teknik pengumpulan data dan Instrumen Penelitian... 29
F. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 42
1. Gambaran Umum Cara Belajar ... 42
a. Gambaran Umum Tiap Indikator ... 44
2. Gambaran Umum Prestasi belajar siswa ... 48
B. Analisis Data Penelitian ... 51
1. Uji Validitas Instrumen ... 51
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 53
(9)
Irawati,2013
4. Uji Hipotesis ... 55
a. Pengujian hipotesis antara variabel X dan Y ... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
1. Pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran - Saran... 61
Daftar Pustaka ... 64 Lampiran-Lampiran
(10)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan pemberlakuan kurikulum SMK edisi 2004 dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah cara belajar siswa. Mengingat keberhasilan pencapaian tujuan belajar tidak hanya semata-mata ditentukan faktor kurikulum melainkan faktor cara belajar yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pendidikan. Thabrany(1993) mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktor kunci yang menentukan berhasil tidaknya belajar. Hal ini sangat penting mengingat siswa SMK disiapkan sebagai tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan tersebut tercapai maka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian lulusan SMK harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
Masalah cara belajar dewasa ini perlu mendapat perhatian karena kualitas cara belajar siswa SMK cukup memprihatinkan. Dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada siswa SMKN 2 Garut khususnya kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan umumnya mereka kurang memiliki kemauan bekerja keras untuk meraih keberhasilan/prestasi belajar. Mereka umumnya hanya belajar saat menghadapi ujian, jarang sekali melakukan studi atau belajar secara rutin. Sukir (1995) mengemukakan bahwa masih cukup banyak siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti belajar dengan waktu yang tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menonton TV atau mendengarkan radio,
(11)
Irawati,2013
melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering terlambat masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja.
Buruknya cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga menyebabkan menurunnya mutu pendidikan. Slameto (2002) mengemukakan bahwa faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik.
Aspek lain yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan cara belajar siswa adalah karakteristik mata pelajaran yang dipelajari. Setiap mata pelajaran memiliki sifat maupun ciri khusus yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Menurut Winkel (1996: 245) dilihat dari segi sasaran belajar karakteristik mata pelajaran dibedakan menjadi : 1). Menuntut kemampuan pengetahuan, 2) Mengutamakan aspek sikap, 3) Mengutamakan aspek keterampilan.
Dari hasil observasi awal di SMKN 2 Garut saat penulis menjalani Program Praktek Lapangan (PPL) diperoleh data bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan dalam menggambar konstruksi atap, dikarenakan yang tidak tahu atau mengerti jarang langsung bertanya kepada guru atau temannya. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam materi tersebut mungkin disebabkan oleh cara belajar yang kurang sesuai.
Cara belajar bukanlah satu-satunya variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain motivasi dan minat belajar, lingkungan, sarana,
(12)
prasarana, guru, dan lain sebagainya. Jadi dalam penelitian ini hanya meneliti tentang cara belajar siswa, sehubungan dengan masih rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Seorang Guru diruang kelas dihadapkan dengan sejumlah siswa yang mempunyai latar belakang dan karakteristik berbeda. Yaitu cara siswa belajar, menangkap, menyerap dan mengolah informasi dari materi yang disampaikan oleh guru, pada saat proses belajar mengajar.
SMKN 2 Garut merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki berbagai jurusan dan bidang keahlian yang berorientasi pada kemampuan psikomotor, produktifitas dan keterampilan siswa. Terdapat mata pelajaran produktif yang dipelajari disetiap jurusan, salah satunya adalah mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap.
Mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap merupakan mata pelajaran produktif yang membahas mengenai bentuk-bentuk atap, jenis rangka atap, dasar konstruksi kuda-kuda dan batang konstruksi kuda-kuda.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil judul
untuk penelitian ini adalah “Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Jurusan TGB Pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 2 Garut”.
(13)
Irawati,2013
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dimaksudkan sebagai usaha untuk menemukan sumber-sumber pokok permasalahan dengan gejala-gejala yang menjadi indikatornya. Dengan demikian masalah-masalah tersebut benar-benar perlu diteliti dan dicari alternatif pemecahannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian kali ini berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Berikut permasalahan yang ditemukan oleh peneliti yaitu :
a. Setiap siswa SMKN 2 Garut mempunyai cara belajar yang berbeda. b. Siswa SMKN 2 Garut mempunyai nilai ulangan tengah semester pada
mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap yang bervariasi.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan serta terbatasnya kemampuan yang ada pada penulis, mengacu pada pendapat dalam penelitian di SMKN 2 Garut ini peneliti hanya membatasi pada hal-hal tertentu saja yaitu:
Peninjauan cara belajar siswa SMKN 2 Garut berdasarkan cara belajar dengan aspek-aspek yaitu persiapan belajar siswa, cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri, pola belajar siswa dan cara siswa mengikuti ujian.
(14)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah:
Berapa besar pengaruh cara belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi atap ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu:
Mengetahui pengaruh cara belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas XI pada mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Atap di SMKN 2 Garut.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan
Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui aspek-aspek cara belajar
(15)
Irawati,2013
siswa maka guru dapat menyesuaikan proses belajar mengajar yang diciptakan.
3. Bagi Siswa
Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan cara belajar sehingga dapat diperoleh prestasi yang memuaskan.
4. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
G. Penjelasan Istilah dalam Judul
Penjelasan istilah adalah uraian tentang pengertian secara garis besar terhadap peristilahan judul penelitian yang digunakan didalam penelitian.
Penjelasan istilah berguna untuk membatasi tentang pengertian terhadap peristilahan dimaksud dalam penelitian. Sehingga diharapkan para pembaca atau pihak lain tidak salah menafsirkan terhadap istilah yang dipakai.
Penulis menjelaskan istilah sebagai berikut: 1. Pengertian pengaruh
Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas dan variabel terikat).
(16)
2. Pengertian Cara Belajar siswa
Cara belajar siswa adalah cara atau strategi siswa dalam usahanya mencapai prestasi belajar yang diharapkannya. Pada penelitian ini penulis membagi cara belajar menjadi 5 yaitu :
a. Persiapan belajar
b. Cara mengikuti pelajaran c. Aktifitas belajar
d. Pola belajar
e. Cara mengikuti ujian. 3. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya 4. Prestasi belajar
Prestasi belajar dalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu.
H. Referensi Hasil Penelitian sebelumnya
Relevansi hasil penelitian orang lain ini merupakan kumpulan hasil penelitian yang telah dilaksanakan orang lain sebelum peneliti yang sekarang, dengan syarat tema pembahasan penelitiannya sama dan fungsi relevansi ini yaitu salah satu cara untuk menghindari plagiat dan juga merupakan referensi penulis dalam menulis
(17)
Irawati,2013
skripsi ini. Penulis mengambil relevansi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis yang jurusannya beda dengan peneliti sekarang yaitu Pendidikan Teknik Sipil dan Mesin.
Tabel 1.1
Referensi Hasil Penelitian Sebelumnya
NO NAMA / NIM JUDUL HASIL
1 2 Muhammad Akbar Ramadan 0700952 Pendidikan Teknik Sipil UPI Rudi Suhendi 0551011034 Pendidikan Teknik Mesin UPI
Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI TGB 2 pada Mata Pelajaran Produktif di
SMKN 1 Cilaku
Cianjur 2011/2012. Studi Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta Diklat Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut
Terdapat gaya belajar auditori dan kinestik 33% dan 27% tergolong gaya belajar visual.
1. Tingkat cara belajar yang dilakukan oleh peserta diklat kelas II Program Keahlian Machining SMKN 12
Bandung selama
mengikuti dan
menyelesaikan proses
pembelajaran di
sekolah termaksud dalam kategori cukup. 2. Tingkat prestasi beajar
peserta diklat kelas II Program Keahlian Machining SMK N 12 Bandung.
(18)
3. Antara cara belajar yang dilakukan peserta diklat dengan prestasi belajar yang diperoleh setelah menyelesaikan proses pembelajaran pada mata diklat Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut memiliki hubungan yang kuat arah positif dengan taraf tinggi.
(19)
Irawati,2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sugiyono (2007:72) berpendapat bahwa, “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis
penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional.
Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini karena bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang variabel yang diteliti dan bersifat korelasi karena penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. (Arikunto, 1993: 215).
Menurut Suyatna Basar (1987) metode penelitian deskriptif adalah :
Penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dengan dilakukan interprestasi data secara dan bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan dari seseorang atau masyarakat tertentu pada saat sekarang, berdasarkan faktor-faktor yang nampak saja di dalam situasi yang sedang diselidiki.
(20)
B. Variabel dan Paradigma penelitian 1. Variabel
Menurut Kidder (1981) variabel merupakan suatu kualitas (qualities) dimana penulis mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Sedangkan Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk ( constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Jadi variabel dalam suatu penelitian yaitu tentang apa yang akan diteliti, kemudian memperdalam pencarian informasinya sehingga bisa ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Cara belajar siswa.
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa SMKN 2 Garut, yaitu prestasi belajar pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap.
Gambar 1. Paradigma sederhana Cara Belajar
(X)
Prestasi belajar siswa (Y)
(21)
Irawati,2013
2. Paradigma penelitian
Secara skematis pengaruh antara kedua variabel dan alur pemikiran (Paradigma) dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini :
Gambar 2. Paradigma Penelitian C. Data dan Sumber Data
1. Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:161) menyatakan bahwa “Data adalah
segala fakta angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu
keperluan”.
Data merupakan hasil pencatatan suatu penelitian baik yang berupa angka maupun fakta yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi, data yang ingin diperoleh penelitian ini adalah data yang bersifat terukur (parametrik) yang
Siswa SMKN 2
Garut
(Variabel X) Cara Belajar :
Persiapan belajar Siswa
Cara mengikuti pelajaran
Aktivitas belajar mandiri
Pola belajar siswa
Cara siswa mengikuti ujian
(Variabel Y) Prestasi belajar siswa SMKN 2 Garut,
Dapat dilihat dari nilai akhir mata pelajaran yang diteliti.
Hasil Pembahasan
(22)
dimaksudkan untuk menghindari prediksi dan untuk mendekati penelitian deskriptif.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu :
a. Gambaran cara belajar
Dalam penelitian ini data yang diperhatikan adalah gambaran cara belajar dari cara belajar siswa SMKN 2 Garut, yang dikelompokkan menjadi persiapan belajar siswa, cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri, pola belajar siswa, cara siswa mengikuti ujian. Data yang diperoleh dari variabel bebas diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket penelitian.
b. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar disini yaitu prestasi pada salah satu mata pelajaran produktif dikelas XI SMKN 2 Garut, yaitu mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data dari hasil ulangan tengah semester siswa pada mata pelajaran tersebut.
2. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data
diperoleh. “Sumber data diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu Person atau
sumber data berupa orang, Place sumber data berupa tempat, dan Paper atau
sumber data berupa Simbol” (Arikunto, 1998). Yang menjadi sumber data dalam
(23)
Irawati,2013
a. Siswa
Siswa merupakan sumber data yang digunakan untuk memperoleh data tentang cara belajar diketahui melalui penyebaran angket.
b. Guru
Guru yaitu guru mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap, sumber data untuk memperoleh nilai mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Arikunto (1998: 115) berpendapat “Populasi merupakan subyek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (1997:57) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Atap. Rincian jumlah populasi yang akan diteliti sebagai berikut :
Tabel 3.1 Populasi
Kelas Jumlah Siswa
XI TGB 1 XI TGB 2
26 26
Jumlah Total 52
(24)
Berdasarkan tabel di atas, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 orang.
2. Sampel
Menurut Arikunto (2002:10) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono menjelaskan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang penulis gunakan yakni sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1989 : 53) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian nya merupakan penelitian populasi.
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah population sampling yang teknik pelaksanaannya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada di dalam populasi, karena jumlah sampel/subyek penelitian yang tidak mencapai 100 orang.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Sampel
XI TGB 1
XI TGB 2
52 52
Gambar 4. Sampel penelitian
Dari tabel di atas, maka sampel yang akan diambil ialah semua sampel atau sampel total karena subjeknya kurang dari 100 orang.
(25)
Irawati,2013
E. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data
Arikunto menyatakan bahwa menyusun instrument adalah pekerjaan penting didalam langkah penelitian. akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi. terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsure minat peneliti. itulah sebabnya menyusun instrumen pengumpulan data harus ditangani secara serius agar diperoleh hasil yang sesuai dengan kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat.
Menurut Arikunto (2009:100) „Metode pengumpulan data adalah cara-cara
yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data‟. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dapat diukur, yaitu cara belajar sebagai variabel bebas dan Prestasi belajar sebagai variabel terikat. Jika merujuk pada pernyataan Arikunto, maka metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi.
a. Angket
Menurut Sugiyono kuesioner atau angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Sugiyono (1997: 96) menyatakan
“metode ini digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan
baik dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai cara belajar siswa berupa pertanyaan dalam pilihan ganda kepada siswa kelas XI SMKN 2 Garut di jurusan TGB.
(26)
Angket yang digunakan berupa skala Likert dimana pada setiap butir pernyataan memiliki 4 butir sikap yang dapat dipilih oleh responden. Butir-butir tersebut adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Di dalam skala Likert ini, responden tinggal memberi tanda pada sikap yang mereka pilih.
Data yang terkumpul kemudian di berikan skor sehingga dapat terukur. Untuk pernyataan yang berarah positif, kemungkinan skor-skor nya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Skor Pernyataan Angket
PERNYATAAN POSITIF
PERNYATAAN SKOR
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
b. Dokumentasi
Arikunto (2002: 135) mengatakan “Dokumentasi asal katanya dokumen,
yang artinya barang-barang yang tertulis”. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dengan catatan harian, serta dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, gambaran umum SMKN 2 Garut, data prestasi belajar nilai Ujian Tengah Semester tahun ajaran 2012/2013 mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Atap.
(27)
Irawati,2013
2. Instrumen Penelitian
„Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya‟ (Arikunto, 2009:101).
Instrumen untuk mengukur cara belajar siswa adalah angket, dalam hal ini angket yang diberikan adalah angket tertutup. menurut Arikunto (2009:102)
„Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai. angket tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dirumuskan sebelumnya.
Dalam penelitian ini, untuk pengumpulan data dengan teknik angket atau kuesioner langkah-langkah penyusunan instrument penelitian adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi instrumen
(28)
Tabel 3.5
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Konsep Variabe
l
Aspek Yang
Diukur Indikator
No
Item Responden
PENGARUH CARA BELAJAR SISWA TERHADA PRESTASI
BELAJAR SISWA kelas XI pada Mata Pelajaran
Menggambar Konstruksi Atap di SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 2012/2013) Cara belajar Aspek-aspek cara belajar 1. Persiapan belajar siswa 2. Cara mengikuti pelajaran 3. Aktivitas belajar mandiri 4. Pola belajar siswa
5. Cara siswa mengikuti Ujian a. Persiapan mental b. Persiapan sarana - Melakukan persiapan - persiapan dengan mempelajari materi-materi yang akan dibahas. a. Aktivitas belajar sendiri b. Aktivitas belajar kelompok a. Siswa membuat perencanaan belajar a. Persiapan menghadapi ulangan b. Saat ulangan
berlangsung c. Setelah ulangan selesai 1-6 7-12 13-18 19-24 25-30
Siswa SMK Negeri 2
Garut Jurusan Teknik
Gambar Bangunan
(TGB) kelas XI
(29)
Irawati,2013
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono menyatakan analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1) Validitas Instrumen
Instrumen yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur. Content validity (validitas isi) yang dilakukan untuk efektivitas pelaksanaan program yaitu dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan. Dalam menguji indeks validitas digunakan rumus korelasi product moment memakai angka kasar dengan rumus sebagai berikut :
Suprian. A. S (2007: 87)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
X = skor total soal nomor-n (1,2,3,……,dst) Y = skor total responden ke-n (1,2,3,….,dst)
Nilai rxy yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mencari harga-t untuk mengetahui apakah instrument tersebut terpercaya atau tidak.
(30)
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
NO HASIL HITUNG KEPUTUSAN
R T t 99%= 2.39 t 95% = 1.67
1 0.73 6.07 VALID VALID
2 0.64 4.73 VALID VALID
3 0.44 2.75 VALID VALID
4 0.60 4.19 VALID VALID
5 0.47 3.02 VALID VALID
6 0.41 2.55 VALID VALID
7 0.56 3.85 VALID VALID
8 0.58 4.05 VALID VALID
9 0.58 4.06 VALID VALID
10 0.61 4.35 VALID VALID
11 0.50 3.23 VALID VALID
12 0.52 3.46 VALID VALID
13 0.50 3.29 VALID VALID
14 0.65 4.78 VALID VALID
15 0.52 3.46 VALID VALID
16 0.62 4.50 VALID VALID
17 0.64 4.65 VALID VALID
18 0.54 3.64 VALID VALID
19 0.63 4.55 VALID VALID
20 0.69 5.40 VALID VALID
21 0.56 3.78 VALID VALID
22 0.51 3.36 VALID VALID
23 0.66 4.90 VALID VALID
24 0.66 4.96 VALID VALID
25 0.56 3.85 VALID VALID
26 0.56 3.83 VALID VALID
27 0.60 4.19 VALID VALID
28 0.68 5.20 VALID VALID
29 0.65 4.87 VALID VALID
30 0.58 3.98 VALID VALID
(31)
Irawati,2013
2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
r
11=
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai r11 hitung > nilai r pada tabel
sehingga angket tersebut dinyatakan reliabel.
Uji reliabilitas merupakan pengujian terhadap keterandalan instrumen. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik split half methode yang merupakan salah satu metode dalam uji reliabilitas internal.
Dalam pengujian ini digunakan half split methode dengan membagi butir menjadi dua belahan yaitu awal dan akhir yang kemudian dikorelasikan dan untuk memperoleh reliabilitas, hasil korelasi tersebut diperhitungkan kembali dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.
r
11=
Nilai r11 yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 0,627903. Hasil
ini jika dibandingkan dengan tabel r product moment pada N=52, rt5%
=0,279 , rt1% =0,361, perbandingan tersebut menunjukkan bahwa r11 > rtabel ,
(32)
3) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapat berdistribusi normal atau tidak. pengujian normalitas ini dilakukan dengan
menguji χ². sebelum pengujian dilakukan, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan. langkah tersebut adalah :
1. Menyusun ungrouped data menjadi grouped data yang berupa tabel distribusi frekuensi
2. Hitung nilai rata-rata 3. Hitung simpangan baku
4. Menentukan batas bawah atau atas kelas suatu interval dan mengubahnya menjadi nilai z
5. Frekuensi hasil observasi = o diperoleh dari frekuensi tiap kelas interval 6. Frekuensi harapan = E diperoleh dari hasil kali antara n (jumlah data)
dengan peluang atau luas dibawah kurva normal.
4) Uji hipotesis
Untuk menguji hipotesis maka hipotesis penelitian diubah menjadi hipotesis statistik. Setelah mmengubah hipotesis maka dilakukan uji hipotesis dengan perhitungan korelasi, koefisien determinasi, uji-t dan analisis regresi sederhana.
a. Analisis korelasi
Karena penelitian ini merupakan penelitian korelasional maka teknik analisi data yang digunakan pun adalah teknik analisis data untuk penelitian
(33)
Irawati,2013
korelasional. dalam hal ini penelitian korelasional dapat dianalisis dengan metode statistik.
Ada tidaknya hubungan antara veriabel ditentukan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi. Koefisienn korelasi merupakan ukuran statistik yang menunjukan arah dan besarnya hubungan antara dua variabel.
Koefisien korelasi untuk sampel dilambangkan dengan r dengan harga terkecil -1 dan terbesar satu, atau dapat ditulis:
Dan makna koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.7 Koefisien korelasi
KOEFISIEN KORELASI MAKNA KOEFISIEN KORELASI
R = -1 Korelasi negatif sempurna
-1 < r ≤ - 0,80 Korelasi negatif tinggi sekali
- 0,80 < r ≤ -0,60 Korelasi negatif tinggi
-0, 60 < r ≤ -0,40 Korelasi negatif sedang
-0,40 < r ≤ -0,20 Korelasi negatif rendah
-0,20 < r < 0 Korelasi negatif rendah sekali
r = 0 Tidak mempunyai korelasi linier
0 < r < 20 Korelasi rendah sekali
0,20 ≤ r < 0,40 Korelasi rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Korelasi sedang
0,60 ≤ r < 0,80 Korelasi tinggi
(34)
0,80 ≤ r < 1 Korelasi tinggi sekali
r = 1 Korelasi sempurna
Sedangkan untuk menghitung besarnya koefisien korelasi, digunakan rumus product moment dari Pearson dengan persamaan:
rxy = ∑xy
√ (∑X²) –(∑y² ﴿ Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
x = X-Mx y = Y-My
b. Koefisisen Determinasi
Koefisien korelasi jamak baru bermakna setelah dipangkat duakan menjadi koefisien determinasi jamak. Besarnya koefisien determinasi ini yang bermakna besarnya pengaruh satu variabel terhadap variabel yang lain. Besarnya koefisien determinasi dirumuskan dengan :
Hasil perhitungan tersebut bermakna besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang besarnya ditunjukkan dengan persentasi.
(35)
Irawati,2013
c. Uji Signifikansi (Uji-t)
Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan dengan menggunakan uji-t. Untuk mencari nilai-t dilakukan dengan menggunakan rumus :
t = r
Keterangan :
t = taraf signifikansi
r = koefisien korelasi yang telah dihitung
n = banyaknya data
Nilai-t hasil perhitungan atau disebut dengan thitung kemudian
dikonsultasikan dengan nilai-t pada tabel dengan ketentuan apabila thitung > ttabel
maka pengaruh tersebut bersifat signifikan. Sedangkan apabila sebaliknya maka pengaruh tersebut tidak signifikan atau hipotesis nol diterima.
d. Analisis regresi
Analisis regresi tidak hanya mengukur derajat keeratan hubungan antar variabel, tetapi juga menduga besarnya serta arah dari hubungan tersebut dan juga menduga besarnya variabel terikat. Dalam analisis regresi, dapat terjadi hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Analisis regresi juga dapat disajikan dalam bentuk grafik.
(36)
Persamaan regresi dapat ditulis seperti :
Keterangan :
Ŷ = harga – harga pada variabel Y yang diramalkan X = harga – harga pada variabel X
a = perpotongan garis regresi, yaitu apabila X = 0
b= koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X
Sedangkan harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus :
Ŷ = a + bX
(37)
Irawati,2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada akhir bab ini, akan diuraikan mengenai kesimpulan penelitian yang merupakan hasil analisis data yang terkumpul. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian persiapan belajar siswa, cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri, pola belajar siswa dan cara siswa mengikuti ujian adalah baik. Kesimpulan cara belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
Pengaruh antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI TGB (Teknik Gambar Bangunan) di SMKN 2 Garut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan korelasi Sedang terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran menggambar konstruksi atap.
B. SARAN-SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian di atas penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:
1.Bagi Sekolah Menengah Kejuruan
Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan. Sehingga untuk prasarana yang ada di sekolah harus dioptimalkan lagi dengan memberikan
(38)
kenyamanan kepada siswa agar bisa belajar dengan tenang dengan adanya kelengkapan fasilitas belajar yang mendukung bagi mereka. Dan sekolah harus memperhatikan kelengkapan fasilitas atau sarana belajar yang belum lengkap supaya dilengkapi agar proses belajar siswa dapat belajar sesuai dengan keinginan mereka dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap di jurusan tersebut.
2. Bagi Guru
Sebaiknya bagi guru sebagai tenaga pendidik diharapkan dapat memahami dan memaklumi adanya perbedaan cara belajar siswa, serta diupayakan seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk mampu belajar secara mandiri dengan menerapkan cara belajar sesuai dengan tujuan kompetensi yang diterapkan oleh setiap guru, sehingga dapat membantu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik. Dan sebaiknya juga guru bisa menjelaskan job sheet dengan jelas dan benar supaya siswa dapat memahaminya dengan baik.
3. Bagi Siswa
Agar lebih meningkatkan cara belajarnya dan diharapkan untuk lebih memperhatikan pola cara belajar dengan cara memiliki cara belajar yang lebih teratur dan sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih teratur dan sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar dengan jalan membiasakan cara belajar yang baik sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang optimal.
(39)
Irawati,2013
Diharapkan pada penelitian yang akan datang, untuk meneliti tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dari cara belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain intelegensi, kesiapan, minat, kesehatan, fasilitas belajar, bimbingan orang tua, keadaan ekonomi, guru dan lingkungan sekolah itu sendiri.
(40)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hadi, S. 1983. Metedologi Research. Yogyakarta: Andi Offset
Hamalik, O. 1994. Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Kerlinger, Fred N. 1990. Aspek-aspek Penilaian behavioral. Terjemahan oleh Landeng R. Simatupang. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Martin, A, Bhaskara. 2002. Kamus bahasa Indonesia Millenium. Surabaya: Penerbit Karina
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Saputra, Suprian Atmaja. 2007. Evaluasi Pengajaran. Buku Perkuliahan (tidak diterbitkan)
Saputra, Suprian Atmaja. 2007. Statistika. Buku Perkuliahan (tidak diterbitkan) Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soeryabrata, S, Drs. 1989. Proses belajar Mengajar di Pergururan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(1)
c. Uji Signifikansi (Uji-t)
Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan dengan menggunakan uji-t. Untuk mencari nilai-t dilakukan dengan menggunakan rumus :
t = r
Keterangan :
t = taraf signifikansi
r = koefisien korelasi yang telah dihitung
n = banyaknya data
Nilai-t hasil perhitungan atau disebut dengan thitung kemudian
dikonsultasikan dengan nilai-t pada tabel dengan ketentuan apabila thitung > ttabel
maka pengaruh tersebut bersifat signifikan. Sedangkan apabila sebaliknya maka pengaruh tersebut tidak signifikan atau hipotesis nol diterima.
d. Analisis regresi
(2)
Persamaan regresi dapat ditulis seperti :
Keterangan :
Ŷ = harga – harga pada variabel Y yang diramalkan X = harga – harga pada variabel X
a = perpotongan garis regresi, yaitu apabila X = 0
b= koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X
Sedangkan harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus :
Ŷ = a + bX
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada akhir bab ini, akan diuraikan mengenai kesimpulan penelitian yang merupakan hasil analisis data yang terkumpul. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian persiapan belajar siswa, cara mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri, pola belajar siswa dan cara siswa mengikuti ujian adalah baik. Kesimpulan cara belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
Pengaruh antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI TGB (Teknik Gambar Bangunan) di SMKN 2 Garut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan korelasi Sedang terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran menggambar konstruksi atap.
B. SARAN-SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian di atas penulis mengemukakan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:
(4)
kenyamanan kepada siswa agar bisa belajar dengan tenang dengan adanya kelengkapan fasilitas belajar yang mendukung bagi mereka. Dan sekolah harus memperhatikan kelengkapan fasilitas atau sarana belajar yang belum lengkap supaya dilengkapi agar proses belajar siswa dapat belajar sesuai dengan keinginan mereka dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap di jurusan tersebut.
2. Bagi Guru
Sebaiknya bagi guru sebagai tenaga pendidik diharapkan dapat memahami dan memaklumi adanya perbedaan cara belajar siswa, serta diupayakan seorang guru harus dapat mengarahkan siswa untuk mampu belajar secara mandiri dengan menerapkan cara belajar sesuai dengan tujuan kompetensi yang diterapkan oleh setiap guru, sehingga dapat membantu siswa memperoleh prestasi belajar yang baik. Dan sebaiknya juga guru bisa menjelaskan job sheet dengan jelas dan benar supaya siswa dapat memahaminya dengan baik.
3. Bagi Siswa
Agar lebih meningkatkan cara belajarnya dan diharapkan untuk lebih memperhatikan pola cara belajar dengan cara memiliki cara belajar yang lebih teratur dan sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih teratur dan sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar dengan jalan membiasakan cara belajar yang baik sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang optimal.
(5)
Diharapkan pada penelitian yang akan datang, untuk meneliti tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dari cara belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain intelegensi, kesiapan, minat, kesehatan, fasilitas belajar, bimbingan orang tua, keadaan ekonomi, guru dan lingkungan sekolah itu sendiri.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hadi, S. 1983. Metedologi Research. Yogyakarta: Andi Offset
Hamalik, O. 1994. Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Kerlinger, Fred N. 1990. Aspek-aspek Penilaian behavioral. Terjemahan oleh Landeng R. Simatupang. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Martin, A, Bhaskara. 2002. Kamus bahasa Indonesia Millenium. Surabaya: Penerbit Karina
Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Saputra, Suprian Atmaja. 2007. Evaluasi Pengajaran. Buku Perkuliahan (tidak diterbitkan)
Saputra, Suprian Atmaja. 2007. Statistika. Buku Perkuliahan (tidak diterbitkan) Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soeryabrata, S, Drs. 1989. Proses belajar Mengajar di Pergururan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Thabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada