ANALISIS NILAI NILAI KARAKTER PADA PUISI (1)

PEN (pengajaran Bahasa)
ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER PADA PUISI BAHASA INGGRIS KARYA MAHASISWA
SEBAGAI WUJUD KESADARAN TERHADAP
NILAI-NILAI KARAKTER.
Oleh:
I.G.A. LokitaPurnamikaUtami
email: lokita.purnamika@yahoo.com
jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA)
Abstrak:
Makalah ini adalah sebuah makalah yang bersumber dari penelitian deskriptif
kualitatif yang bertujuan menganalisis nilai-nilai karakter pada puisi bahasa inggris karya
mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris UNDIKSHA. Penelitian ini menganalisis
166 puisi bahasa inggris karya mahasiswa yang merupakan proyek akhir dari mata kuliah
literature 1: poetry. Dari 166 puisi bahasa inggris yang dianalisis ditemukan 137 puisi
yang mengandung nilai-nilai karakter yang mengacu pada 18 nilai karakter oleh
kemendiknas. Puisi-puisi ini dianalisa oleh dua pakar da hasl analisa dibandingkan untuk
mendapatkan kesimpulan akhir. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penyebaran 18 nilai karakter yang diteliti tidaklah merata. Akan tetapi
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setidaknya semua 18 nilai karakter terakomodasi
dalam puisi-puisi karya mahasiswa. Dari 18 nilai karakter 4 nilai karakter mencapai

prosentase tertinggi yaitu: jujur, kerja keras, toleransi dan bersahabat / komunikatif. Hal
ini menunjukkan mahasiswa memiliki kesadaran tertinggi pada 4 nilai karakter ini yang
muncul berdasarkan pengaruh lingkungan dan pengalaman hidup mereka.
Kata-kata kunci: nilai-nilai karakter, puisi bahasa inggris
PENDAHULUAN
Pendidikan karakter sebenarnya bukanlah hal baru lagi pada kancah pendidikan nasional kita.
Menurut kemendiknas terdapat 18 nilai karakter yang perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran
(Anonim, 2009). Nilai-nilai karakter tersebut adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung
jawab. Pendidikan karakter sangat penting dicermati dan dipahami oleh setiap orang, terutama dengan
tergerusnya banyak nilai-nilai moral dimasyarakat sekarang ini. Astuti, Efianningrum dan Sutariani
(2010) menyatakan bahwa krisis karakter dan demoralisasi merambah didunia pendidikan disebabkan
karena proses pembelajaran cenderung mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks dan
kurang dipersiapkan pada siswa untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif.
Masyarakat Pendidikan sudah berusaha melakukan apa yang dicanangkan pemerintah untuk
membangkitakan kembali pendidikan karakter melalui berbagai usaha. Usaha-usaha tersebut meliputi
pengembangan kurikulum bernafaskan pendidikan karakter, pelaksanaan berbagai seminar dan workshop
atau lokakarya tentang pendidikan karakter, bahkan ditingkat perguruan tinggi banyak penelitian yang
diarahkan pada analisis pendidikan karakter. Utami (2012) dalam sebuah artikel yang dimuat di Warta

Undiksha, juga menyoroti bahwa pendidikan karakter dikampus harus mampu mengajarkan mahasiswa
untuk memahami, berkomitmen, dan bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai etika, dengan kata lain,
mahasiswa tahu hal yang benar, memiliki keinginan dan pandangan yang benar dan melakukan hal-hal
yang benar. Selanjutanya Utami (2012) juga menyarankan bahwa UNDIKSHA sebagai lembaga
pendidikan juga perlu memotivasi seluruh civitas akademika untuk membentuk lingkungan dengan
atmosfer pendidikan karakter baik dikelas maupun diluar kelas dalam interaksi sehari-hari.
Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNDIKSHA, penanaman karakter juga dilakukan. Salah
satunya melalui pemaparan materi atau diskusi bersama mahasiswa tentang nilai-nilai kemanusiaan yang
semakin pudar. Salah satu mata kuliah yang menyampaikan nilai-nilai karakter adalah mata kuliah Poetry
atau mata kuliah puisi. Pada mata kuliah ini mahasiswa diajarkan membuat dan mengapresiasi puisi
Termuat dalam prosiding: KOLITA 12 (Konferensi Linguistik Tahunan ke-12). Tahun
2014. Hal 25-29. ISBN 978-602-8474-28-3

berbahasa inggris. Menurut Perrine (1982) puisi memberikan kita rasa dan persepsi tentang kehidupan;
memperluas dan mempertajam sensitivitas kita terhadap sebuah eksistensi. Eksistensi ini dapat berupa
eksistensi nilai-nilai karakter, budaya, keyakinan, moral, etika yang tercermin dalam pengalamanpengalaman kehidupan (Utami, 2011).
Secara umum yang dilakukan mahasiswa JPBI pada perkuliahan poetry terbagi menjadi dua
bagian yaitu kegiatan yang bersifat teori yang meliputi presentasi-presentasi materi serta diskusi-diskusi
tentang analisis puisi-puisi bahasa Inggris dan kegiatan yang bersifat praktek yang meliputi kegiatan
membaca puisi bahasa inggris dan menulis puisi bahasa inggris.

Pada setiap pertemuan satu topik tertentu dibahas, untuk itu mahasiswa harus mempersiapkan diri
mereka dengan topik tersebut. Karena mempelajari puisi bahasa inggris tidak mudah dosen pengajar
meminta mahasiswa untuk mempelajari serta mencari sebuah contoh puisi bahasa inggris yang
mengandung esensi konsep topik itu dalam puisi tersebut. Dosen pengajar sering menggunakan makna
yang dikandung dalam contoh puisi-puisi bahasa inggris untuk mengantarkan mahasiswa pada
pemahaman akan karakter-karakter positif, dan nilai-nilai moral.
Pada kegiatan praktek mahasiswa diminta untuk memahami contoh puisi bahasa inggris dan
diajak berdiskusi bersama-sama untuk mengupas makna puisi tersebut. Tidak hanya itu, mahasiswa juga
diminta mendeklamasikan sebuah puisi tanpa teks didepan kelas. Selain mendeklamasikan puisi,
mahasiswa juga diminta untuk menulis puisi karya mereka sendiri. Hal ini dilakukan setelah semua
konsep tentang puisi diberikan.
Pada latihan membuat puisi, mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengekspresikan perasaan
ataupun pengalaman mereka. Tidak jarang puisi yang mereka hasilkan mengungkapkan perasaanperasaan moral yang mereka pahami. Sehubungan dengan ini perlu diperhatikan bahwa pendidikan
karakter menurut Lickona (1992) adalah upaya penanaman dan pembentukan karakter yang menekankan
pada pentingnya tiga komponen karakter yang baik (components of good characters) yaitu pengetahuan
tentang moral (moral knowing), perasaan tentang moral (moral feeling) dan perbuatan bermoral (moral
action). Hal ini menunjukkan bahwa penugasan mahasiswa pada perkuliahan poetry untuk menulis puisi
merupakan salah satu proses pembelajaran yang menginternalisasi pendidikan karakter, karena
mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan perasaan mereka termasuk perasaan moral
(moral feeling) yang berasal dari pengetahuan moral (moral knowing) mereka. Dengan kata lain, ini

berarti penugasan membuat puisi memungkinkan terinternalisasinya dua dari tiga komponen karakter
yang baik, sebagaimana disampaikan Lickona diatas, yaitu moral feeling dan moral knowing. Walaupun
moral action atau perbuatan bermoral tidak dapat dilihat dari penugasan penulisan puisi, tetapi ini tidak
berarti penugasan penulisan puisi tidak berperan apapun dalam pembentukan kesadaran nilai-nilai
karakter.
Pelajaran Sastra (Puisi) sebagai Wadah Pembentukan Karakter
Karya sastra diyakini mampu “memanusiakan” manusia. Hal ini berarti mampu membuat
manusia memahami dan menghayati esensi kemanusiaan. Sastra adalah kehidupan. Ia bercerita tentang
kehidupan, merefleksikan kehidupan di masa lalu dan memproyeksikan kehidupan di masa depan. Sudah
barang tentu sastra yag dimaksudkan disini adalah karya sastra yang jujur, yaitu karya sastra yang berani
mengungkapkan fakta kehidupan manusia ditilik dari berbagai aspek kehidupan. (Prijanto: 2011)
Sehingga, sastra adalah sebuah media untuk pembelajaran karakter. Sesungguhnya karakter dan sastra
atau sastra dan karakter tidak bisa dipisahkan. Mereka saling melengkapi satu sama lain, saling
mendukung satu sama lain. Karakter yang dibangun melalui proses penulisan sastra menjadi karakter
yang tangguh dan bertanggung jawab.
Puisi sebagai salah satu jenis sastra adalah sebuah wadah untuk menyampaikan ekspresi, rasa,
imajinasi kedalam sebuah pengalaman yang disampaikan dalam bentuk puisi. Secara etimologis, kata
puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris,
padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter
(dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau

mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya,
orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang
yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang
dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.
Puisi sebagai salah satu jenis sastra adalah sebuah wadah untuk menyampaikan ekspresi, rasa,
imajinasi kedalam sebuah pengalaman yang disampaikan dalam bentuk puisi. Secara etimologis, kata
puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris,
Termuat dalam prosiding: KOLITA 12 (Konferensi Linguistik Tahunan ke-12). Tahun
2014. Hal 25-29. ISBN 978-602-8474-28-3

padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter
(dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau
mencipta.
Perrine (1982) menyatakan bahwa literature merupakan sarana pengungkapan ekspresi yang
disebabkan oleh pemahaman intelektual dan perasaan seseorang. Penulis selalu melibatkan perasaan dan
pengetahuan intelektual yang dipengaruhi oleh pengalaman dunia eksternal. Sehingga, ketika mahasiswa
mengungkapkan nilai-nilai karakter diatas dapat dikatakan bahwa dunia eksternal yang memberi
pengaruh pada pengungkapan ekspresinya banyak yang berkaitan dengan
nilai-nilai tersebut.
Pengalaman intelektual dan perasaan terhadap nilai-nilai karakter ini terwujud dalam kesadaran terhadap

makna nilai-nilai karakter tersebut.
Puisi-puisi Bahasa Inggris Karya Mahasiswa yang Bernilai Karakter
Dari hasil analisis 166 puisi karya mahasiswa ditemukan beberapa nilai-nilai karakter yang
menduduki 4 prosentase tertinggi. Nilai-nilai karakter tersebut adalah jujur, toleransi, kerja keras, dan
bersahabat/komunikatif. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai-nilaikarakter ini memberikan pengaruh
yang paling tinggi pada pengungkapan ekspresi dari mahasiswa.
Jujur atau kejujuran adalah salah satu karakter yang menempati kategori 5 prosentase tertinggi.
Berikut adalah puis yang salah satu nilai karakternya adalah kejujuran. Dalam puisi ini kebenaran
diumpamakan seperti gelas seseorang melihat kebenaran dengan mudah, seperti halnya melihat gelas
yang bening dan transparan.
The Glass
I can look it from the edge of the world
I can look everything, inside or outside
It cannot lie to me, I can see the world
it cannot hide anything, not my pride
It looks like my life, too easy to see
People can judge everything
It is good
It is bad
But No!

It is
Not the truth
None can see the truth on glass
By: Novita Sari
Puisi ini juga menyampaika bahwa apa yang terlihat dari luar haruslah sama dengan apa yang ada
didalamnya seperti sebuah gelas, yang transparan, yang jujur. Melalui puisi ini dapat dilihat dengan jelas
bahwa bagi mahasiswa pencipta puisi ini ada pengalaman hidup yang membuatnya mengungkapkan
ekspresinya tentang kejujuran. Dan hal itu dapat dimaknai bahwa ia memiliki kesadaran akan kejujuran.
Kemudia karakter berikutnya adalah kerja keras. Salah satu puisi yang mengungkapkan tentang kerja
keras adalah puisi berjudul snowdrop. Snowdrop adalah bunga daisy yaitu sejenis bunga yang tumbuh
diawal musim semi dan hidup melalui peralihan musim yang berat dari musim dingin ke musim semi.
Berikut puisinya:
Snowdrop
Born in the cold snowy night
Little angel in robed bright
Grown in the embace of die
Sparkle in fate of dust lie
On dance mystical life
With song magical dew love
She fluttering her petals

Wih crown and dresses of pearls
Termuat dalam prosiding: KOLITA 12 (Konferensi Linguistik Tahunan ke-12). Tahun
2014. Hal 25-29. ISBN 978-602-8474-28-3

Only if you believe in hope
And fight for your true desire
You find heaven joy in hell
Snowdrop was blown of herr bell
By: Pingky Purnama
Bunga daisy sendiri memiliki makna simbolis yaitu harapan. Pada bait terakhir tersurat dengan
jelas tujuan puisi ini adalah menyatakan bahwa seseorang harus berjuang untuk mimpinya (baris ke dua,
bait terakhir). Bunga daisy tumbuh tidak denga mudah, ia berjuang dengan temperatur yang sangat dingin
dan harus beradaptasi ketemperatur yang lebih hangat ketika musim semi sudah dimulai. Perjuangannya
yang berat untuk bertahan hidup mengantarkannya tumbuh menjadi bunga yang sangat cantik. Ia berjuang
dan bekerja keras untuk mimpinya. Nilai karakter kerja keras sangat tercermin dalam puisi ini yang
menyiratkan bahwa si pengarang memahami bahwa hidup memerlukan kerja keras untuk mencapai
mimpi.
Nilai karakter berikutnya yang bisa dibahas adalah toleransi. Toleransi bisa bermakna memahami
perbedaan pandangan atau bisa juga bermakna mampu mengatasi kondisi yang sulit. Sebuah puisi dengan
judul Dark and Bright menyiratkan makna yang pertama. Berikut ini puisinya:

Dark and Bright
Bright and dark
The two things that always opposite
Bright against dark
Dark against bright
Bright and dark
The two things that live with
There will be bright when there is dark
There will be dark when there is bright
By: Wiranata
Dalam puisi ini tersirat pemahaman tentang bagaimana sisi gelap dan terang selalu bersandingan. Dan
kita harus menerima itu, kita harus toleran terhadap dua sisi ini. Dua hal yang berlawanan ini akan selalu
hidup berdampingan. Secara luas hal ini bisa dimaknai sebagai sebuah pengungkapan nilai toleransi
terhadap dua hal yang berlawanan sebagai sesuatu yang harus berdampingan.
Nilai karakter lain yang juga banyak ditemui adalah nilai karakter bersahabat. Hal ini tampaknya
tidak susah untuk dipahami karena mahasiswa memiliki kehidupan yang sangat erat dengan persahabatan.
Sebuah puisi yang menyatakan betapa sakitnya perpisahan dua orang sahabat disampaikan oleh puisi
berjudul Departure of a close friend
Departure of a Close Friend
The sun no longer smile at me

Cloud sky no longer blue
Life feels empty without her presence
Time does not favor me
When dusk has passed
It marked the day should end
Later that evening I had to face
That empty life without sun is shining on my life
Now you away from me
You away from me that I could not see anymore
You are not far from the heart I can feel you
You away from a life that I made just for you
To dusk and night, I pray to you
Time before the owner pulled
Termuat dalam prosiding: KOLITA 12 (Konferensi Linguistik Tahunan ke-12). Tahun
2014. Hal 25-29. ISBN 978-602-8474-28-3

Say hello, passing quite evening or night air with you
I will always wait for you, best friend.
By: Komang Fina Sasmita Sari
Puisi ini menyiratkan secara jelas dan buka simbolis tentang betapa pedihnya berpisah dari

seorang teman, terutama teman dekat. Puisi ini menggambarka betapa hidup tak bermatahari lagi ketika
teman dekat ini pergi. Tetapi walaupun ia jauh, dan tidak bisa ditemui lagi tapi ia selalu ada dihati. Akhir
bait jelas menyatakan bahwa teman dekat ini akan selalu ditunggu kehadirannya. Dalam puisi ini nilai
karakter persabahatan sangat jelas terlihat. Perasaan yang sepi tanpa seorang sahabat menyatakan betapa
berartinya kehadiran seorang sahabat. Dan rupanya nilai karakter sahabat banyak tercermin di puisi-puisi
mahasiswa.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai-nilai karakter sebenarnya sudah
masuk ke dalam pemahaman mahasiswa hanya saja perlu dilakukan pendidikan karakter yang
menyeluruh sehingga tidak hanya terbatas pada pemahaman tetapi juga pada pelaksanaan. Melalui
penelitian ini peneliti ingin menyarankan pada seluruh pengajar terutama pengajar sastra untuk selalu
menyelipkan pembelajaran karakter pada materi ajar mereka, sehingga kedepan kita bisa membentuk
anak-anak bangsa yang memiliki nilai-nilai karakter yang baik.

Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Pedoman sekolah (hal 910). Jakarta: Pusat Kurikulum
Astuti, Siti Irene; Efianingrum, Ariefa dan Sutariani, Nany C. 2010. Implementasi Pendidikan Karakter
Pada Matakuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Bagi Mahasiswa UNY Dengan Pendekatan
Pemecahan Masalah. Laporan Penelitian.
Lickona, Thomas. 1992. Educating For Character How Our School Can Teach Respect And
Responsibility. New York : Bantam books
Perrine, Laurence. 1982. Sound and Sense: An Introduction to Poetry. Toronto: Harcourt Brace
Jovanovich, Public
Prijanto, Saksono. 2011. Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Tiga Novel Indonesia Modern: Upaya
Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Karya Sastra. Dimuat dalam prosiding Seminar Nasional
“Membangun Karakter Bangsa Dalam Pluralisme Budaya”
Utami, I.G.A. Lokita Purnamika . 2011. Memperkenalkan puisi-puisi nasional untuk membentuk karakter
Bangsa. Disampaikan pada Seminar Nasional “Membangun Karakter Bangsa Dalam Pluralisme
Budaya” di selenggarakan oleh Kantor Bahasa NTB -Mataram, pada tanggal 24 S.D. 25 Mei 2011
Utami, I.G.A. Lokita Purnamika 2012. Pendidikan Karakter Di Kampus: Bagaimana Memulai?. Warta
Undiksha edisi 01/ tahun 2012/ januari 2012

Termuat dalam prosiding: KOLITA 12 (Konferensi Linguistik Tahunan ke-12). Tahun
2014. Hal 25-29. ISBN 978-602-8474-28-3

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25