Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

ABSTRAK
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angkaangka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan barang atau jasa. Dalam syarat/
pengakuan timbulnya hak atas merek bagi kepemilikan merek menurut sistem
konstitusi adalah mendaftarkan mereknya pada Direktorat Jendral HKI
sebagaimana terdapat UU Merek Nomor 15 Tahun 2001. Pada kasus ini berawal
dari gugatan yang diajukan pihak PT. Toyota Jidhosha Kabushiki Kaisha kepada
PT. Lexus Daya Utama. Pihak penggugat menganggap adanya itikad tidak baik
dalam pendaftaran merek yang diajukan oleh tergugat I yaitu PT. Lexus Daya
Utama, walaupun pendaftaran tersebut berbeda kelas barang namun terdapat unsur
pemboncengan merek terkenal dari pihak PT. Toyota Jidhosha Kabushiki Kaisha.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepastian hukum,
dimana penulisan tersebut berdasarkan hukum normatif yang berupa analisis
peraturan-peraturan yang berlaku khususnya tentang Merek.
Perbedaan pendapat pada putusan Hakim Pengadilan Niaga dan Hakim
Mahkamah Agung menerangkan bahwa putusan judex facti membenarkan adanya
persamaan pada pokok atau keseluruhan pada barang dan/jasa dibenarkan namun
judex facti tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa merek “LEXUS”
adalah merek terkenal. Namun, Mahkamah Agung memenangkan PT. Toyota
Jidhosha Kabushiki Kaisha dikarenakan merek “LEXUS” milik penggugat
memiliki hak eksklusif dan tunggal sehingga Pasal 6 Ayat 1 hufuf b UU Merek

Nomor 15 Tahun 2001 dapat diterapkan, Merek “LEXUS” yang diproduksi oleh
penggugat memiliki investasi di berbagai dunia dengan cara mempromosikan
merek tersebut secara gencar dan terus menerus baik di majalah, iklan dan
mudahnya mengakses situs merek Lexus di berbagai belahan dunia.
Pendaftaran merek yang memiliki persamaan pada pokoknya atau
keseluruhan pada kelas barang yang berbeda jenis itu diperbolehkan asalkan tidak
melanggar Pasal 4 UU Merek Nomor 15 Tahun 2001, dan juga diteleti kembali
keterkenalan merek tersebut sesuai dengan peraturan- peraturan yang membahas
tentang merek terkenal.

Kata kunci : Sengketa Merek, Merek Terkenal

i

ABSTRACT
Brand is a mark which consists of pictures, names, words, alphabets,
figures, color arrangement, of the combination of these elements which have
distinctive power and are used in the activities of goods and services. The
requirement/recognition on the right of brand for the brand ownership, according
to constitution, is by registering it to the Directorate General of HKI as it is

stipulated in Law on Brand No. 15/2001. This case began from the claim which
was filed by PT. Toyota Jidhosha Kabushiki Kaisha to PT. Lexus Daya Utama.
The plaintiff regarded that there was bad faith in registering a brand claimed by
defendant I, PT. Lexus Daya Utama; although the registration was in different
goods, there was the element of famous brand sponging from PT. Toyota Jidhosha
Kabushiki Kaisha.
The research used the theory of legal certainty, based on judicial
normative method by analyzing the prevailing legal provisions, especially on
brand.
Split decision on the judges’ verdict at the Court of Commerce and at the
Supreme Court indicated that judex facti verdict justified the similarity in the
main and the whole goods and services, but judex facti did not find evidence
which indicated that “LEXUS’ brand was a famous brand. However, the Supreme
Court made PT. Toyota Jidhosha Kabushiki Kaisha because ‘LEXUS’ brand,
owned by the plaintiff, had exclusive and sole right so that Article 6, Paragraph 1,
point b of Law on Brand No. 15/2001 could be implemented. ’LEXUS’ brand,
produced by the plaintiff had investment in various countries by promoting the
brand incessantly and continuously in magazines and advertisements so that it
was easily accessed throughout the world.
Brand registration which has similarity in mainly and wholly different

types of goods is permitted provided that it does not violate Article 4 of Law No.
15/2001and is reexamined its fame according to the provisions which discusses
famous brands.

Keywords: Brand Dispute, Famous Brand

ii

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Sengketa Perjanjian Pembangunan PLTM Silau 2 Simalungun antara PT. Hutama Karya (Persero) dengan PT. Bersaudara (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 146 K/PDT.SUS/2012)

6 96 83

Analisis Yuridis Penolakan Paten Terkait Dengan Penyempurnaan Invensi (Studi Kasus Pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 802 K/PDT.SUS/2011)

11 119 100

ANALISIS YURIDIS SENGKETA MEREK BIORE DENGAN MEREK BIORF (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 590 K/PDT.SUS/2012)

12 72 143

Perlindungan Hukum Atas Karya Cipta Seni Lukis (Analisis Putusan Mahkamah Agung No.596k/Pdt.Sus/2011)

0 22 131

Persemaan merek cardinal dengan cadinar (Analisis Putusan MA No. 892 K/Pdt.Sus/2012 dalam Kasus PT. Multi Garmenjaya dengan PT. Gisha Cahaya Mandiri)

9 46 100

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 165 PK/PDT.SUS/2012 MENGENAI PEMBATALAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 697 K/PDT.SUS/2011 TERKAIT ADANYA UNSUR PERSAMAAN PADA POKOKNYA DALAM MEREK ( PT.ANGS.

0 0 1

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

0 1 15

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

0 0 26

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

1 5 24

Analisis Yuridis Terhadap Sengketa Kepemilikan Merek “Lexus” Antara Perusahaan PT. Toyota Jidosha Kabushiki Kaisha Dengan PT. Lexus Daya Utama (Studi Kasus Putusan No. 194.K Pdt.Sus 2011)

1 3 6