T2 832008006 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan format metode penelitian
kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode
penelitian, meliputi: uraian dan jumlah variabel penelitian,
definisi

operasional

sebagai

sumber

informasi

yang

menjelaskan bagaimana cara mengukur variabel, penentuan
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, validitas
dan reliabilitas alat ukur dan uji validitas dan reliabilitas
alat ukur; b) teknik analisis data, meliputi: uji asumsi klasik

dan cara pengujian hipotesis.

3.1 VARIABEL PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1
variabel terikat yaitu:
Variabel bebas : Kepuasan kerja dan etos kerja
Variabel terikat : Kinerja

3.2 DEFINISI OPERASIONAL
1. Kinerja guru adalah hasil kerja individu berupa
kemampuan

yang

dimiliki

kewajiban-kewajibannya

dalam


guna

menjalankan

mencapai

tujuan

organisasi. Dalam penelitian ini, kinerja guru diukur
berdasarkan

tiga

aspek

yang

ditetapkan

oleh


Depdiknas yang mengacu pada standar kinerja guru
melalui 12 kompetensi dasar yakni Perencanaan
pembelajaran/pengajaran

(teaching

plans

and
47

materials), prosedur / pelaksanaan pembelajaran
(classroom procedure), dan hubungan antar pribadi
(interpersonal skill) (Depdiknas, 2003; Depdiknas,
2008, dalam Gintoe, 2012).
2. Kepuasan

kerja


adalah

suatu

respon

emosionil/perasaan seorang pekerja terhadap suatu
situasi

kerja

kepuasan

atau

kerja

pekerjaannya.

menggunakan


Job

Pengukuran
Satisfaction

Questionnaire (JSQ) yang telah digunakan dalam
berbagai studi untuk para peneliti terutama untuk
organisasi publik dengan menggunakan lima aspek
yang dikemukakan oleh Deshpande (1996), yakni
kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap promosi,
kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap
penyelia/atasan dan kepuasan terhadap pekerjaan itu
sendiri.
3. Etos kerja guru adalah seperangkat kepercayaan dan
sikap guru yang merefleksikan nilai pokok kerjanya.
Etos

kerja


diukur

dengan

menggunakan

The

Multidimensional Work Ethic Profile (MWEP). Ketujuh
dimensi yang dimaksudkan ialah kepusatan kerja,
kegembiraan/kepuasan yang tertunda, kerja keras,
waktu senggang, moralitas/etika, kepercayaan diri,
dan pemborosan waktu (Miller et al., 2001, dalam
Dammi, 2011).

48

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data menggunakan metode angket.
Angket merupakan kumpulan dari pernyataan-pernyataan

yang diajukan secara tertulis kepada responden dan cara
menjawab dilakukan dengan memberikan tanda silang (X)
pada kolom yang telah disediakan. Penulis menggunakan
angket tertutup karena memberikan kemudahan kepada
responden dalam memberikan jawaban (Arikunto, 2003).
Angket ini disusun berdasarkan skala Likert dengan 4
kategori pilihan jawaban, yakni Sangat Sesuai (SS), Sesuai
(S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
3.4.1 KINERJA GURU
Pengukuran kinerja guru berdasarkan tiga aspek yang
ditetapkan oleh Depdiknas yang mengacu pada standar
kinerja

guru

melalui

12

kompetensi


dasar

yakni

perencanaan pembelajaran/pengajaran (teaching plans and
materials), prosedur / pelaksanaan pembelajaran (classroom
procedure) dan hubungan antar pribadi (interpersonal skill)
(Depdiknas, 2003; Depdiknas, 2008, dalam Gintoe, 2012).

49

Tabel
Blue Print Kuesioner Kinerja Guru
ASPEK

INDIKATOR

Penentuan bahan
pembelajaran dan

perumusan tujuan

Perencanaan
pengorganisasian
bahan pengajaran

Perencanaan
pembelajaran

Perencanaan skenario
pembelajaran

Merancang
pengelolaan kelas

Perencanaan penilaian
hasil belajar siswa

Mengelola ruang, dan
faslitas belajar


ITEM

Menentukan bahan
pembelajaran yang sesuai
dengan krikulum
Merumuskan kompetensi
dasar/indikator yang
sesuai
Mengembangkan dan
mengorganisasikan
pembelajaran
Menentukan dan
mengambangkan alat
bantu pembelajaran
Memilih sumber belajar
Menentukan jenis
kegiatan pembelajaran
Menyusun langkahlangkah pembelajaran
Menentukan alokasi

waktu pembelajaran
Menentukan cara-cara
memotivasi siswa
Menyiapkan pertanyaan
Menentukan penataan
ruang dan fasilitas belajar
Menentukan cara-cara
pengorganisasian siswa
agar dapat
berpartisipasi dalam
pembelajaran
Menentukan prosedur
dan jenis penilaian
Membuat alat penilaian
dan kunci jawaban
Menyiapkan alat, media,
dan sumber belajar.
Melaksanakan tugas
harian kelas dengan tepat
waktu
Kemampuan memulai
kegiatan pembelajaran
Melaksanakan jenis
kegiatan yang sesuai
dengan tujuan, siswa,
situasi, dan lingkungan
Menggunakan alat bantu
(media) pembelajaran

NO
ITEM

1

2
3

4

5
6
7
8
9
10
11
12

13
14
15
16

17
18

19

50

Melaksanakan
kegiatan pembelajaran
di kelas

Pelaksanaan
Pembelajaran

Mengelola interaksi
kelas

Mendemonstrasikan
penguasaan mata
pelajaran

Melaksanakan
evaluasi belajar

Mengembangkan sikap
positif siswa dalam
belajar
Hubungan Antar
Pribadi

yang sesuai dengan
tujuan, siswa, situasi dan
lingkungan
Melaksanakan
pembelajaran dalam
urutan yang logis
Melaksanakan
pembelajaran secara
individual dan/atau
kelompok
Mengelola waktu
pembelajaran secara
efisien
Memberi petunjuk
dan/atau penjelasan yang
berkaitan dengan isi
pembelajaran
Menangani pertanyaan
dan /atau respon siswa
Menggunakan eksperimen
lisan, tulisan, isyarat dan
gerakan badan
Memicu dan/atau
memelihara keterlibatan
siswa
Memantapkan
penguasaan materi
pembelajaran
Mencapai tujuan
komunikatif yang
diinginkan
Memiliki unsur makna
dalam urutan logis
Menggunakan unsurunsur kabahasaan yang
tepat
Menerapkan pembentuk
wacana, sosiokultutal
dan/atau strategi
komunikatif secara tepat
Melaksanakan penilaian
selama proses
pembelajaran
Melaksanakan penilaian
pada akhir pembelajaran
Menunjukkan kegairahan
mengajar
Membantu siswa
menyadari kelebihan dan
kekurangannya
Membantu siswa
menumbuhkan
kepercayaan diri
Menunjukkan sikap

20

21

22

23

24
25

26

27

28

29
30

31

32

33
34
35

36

37

51

Sikap luwes dan
terbuka terhadap
siswa

TOTAL

ramah, hangat, luwes,
terbuka, penuh
pengertian, dan sabar
kepada siswa
Mengembangkan
hubungan antar pribadi
yang sehat dan serasi
38

38

1.4.2 KEPUASAN KERJA
Pengukuran

kepuasan

kerja

menggunakan

Job

Satisfaction Questionnaire (JSQ) yang telah di gunakan
dalam berbagai studi untuk para peneliti terutama untuk
organisasi publik dengan menggunakan lima aspek yang
dikemukakan oleh Deshpande (1996), yakni kepuasan
terhadap

gaji,

kepuasan

terhadap

promosi,

kepuasan

terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap penyelia/atasan
dan kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri.

52

Tabel
Blue Print Kuesioner Kepuasan Kerja
NO ITEM
ASPEK

INDIKATOR

ITEM
F

Membandingkan gaji
yang diterima di
tempat lain.

Kepuasan terhadap
gaji (satisfaction
with pay)

Mempertimbangkan
gaji deng an tanggung
jawab

Tunjangan yang
memuaskan.
Kepuasan terhadap
promosi
(satisfaction with
promotions)
Dasar promosi di
tempat kerja.

Kemajuan karir

Dukungan rekan kerja
dalam pekerjaan.
Kepuasan terhadap
rekan kerja
(satisfaction with
co-workers)

Kerjasama dari rekan
kerja.

Gaji yang saya terima
lebih besar di kantor ini
dibandingkan dengan
kantor lainnya.
Gaji yang saya terima
sesuai atau memadai
dengan
mempertimbangkan
tanggung jawab yang saya
miliki.
Gaji yang saya terima
tidak sesuai
dibandingkan dengan apa
yang saya kerjakan.
Tunjangan-tunjangan
yang saya terima (kesra,
pensiun, dll) memuaskan.
Saya tidak menyukai
sistem atau dasar-dasar
yang digunakan untuk
promosi di tempat saya
bekerja.
Promosi jarang dilakukan
di tempat saya bekerja.
Jika saya bekerja dengan
baik, saya ingin
dipromosikan.
Saya puas dengan tingkat
kemajuan karir saya
dalam kantor ini.
Rekan kerja saya tidak
memberikan dukungan
yang cukup kepada saya
ketika bekerja.
Ketika saya meminta
rekan kerja saya
melakukan sesuatu,
mereka mengerjakan
dengan baik.
Saya adalah orang yang
senang bekerja sama.
Saya bekerjasama dengan
rekan-rekan sekerja yang
bertanggung jawab.

U

1

2

3

4

5

6
7

8

9

10

11
12

53

Kepuasan terhadap
supervisi
(satisfaction with
supervisors)

Dukungan atasan.
Atasan yang memiliki
kompeten di
bidangnya
Sikap tidak
mendengar pendapat
dan perlakuan yang
tidak adil oleh atasan

Kepuasan terhadap
pekerjaan itu
sendiri (satisfaction
with work itself)

Perasaan tertarik
dengan pekerjaan.

TOTAL

Atasan saya selalu
mendukung saya dalam
bekerja.
Atasan saya adalah orang
yang berkompeten di
bidangnya.
Atasan saya tidak pernah
mendengarkan saran
atau pendapat saya.
Atasan saya tidak
memperlakukan saya
dengan adil.
Saya merasa pekerjaan
saya adalah pekerjaan
yang menarik atau
menyenangkan
Dalam pekerjaan di
kantor ini, saya merasa
senang dengan jumlah
beban kerja atau
tanggung jawab yang saya
miliki dalam pekerjaan
ini.
Seandainya ada pilihan,
saya lebih memilih
pekerjaan lain.
Dalam pekerjaan di
kantor ini, saya kurang
berprestasi dalam
mengerjakan tugas.
20

13

14

15

16

17

18

19

20

3.5 ETOS KERJA
Teknik pengumpulan data untuk etos kerja guru
diadopsi dan dikembangkan dari The Multidimensional Work
Ethic Profile (MWEP), yang mengukur tujuh aspek, yaitu:
kepusatan kerja, kegembiraan yang tertunda, kerja keras,
waktu senggang/luang, moralitas, kepercayaan diri, dan
pemborosan waktu.

54

Tabel
Blue Print Kuesioner Etos Kerja
NO ITEM
ASPEK

INDIKATOR

ITEM
F

Kepercayaan diri

Moralitas/Etika

Keyakinan atas
kemampuan diri
sendiri untuk
memiliki
pengharapan yang
realistis.

Nilai/norma yang
menjadi pegangan
seseorang dalam
mengatur tingkah
lakunya.

Kepercayaan diri adalah
kunci untuk menjadi
berhasil.
Seseorang akan menjadi
lebih baik jika mereka
bergantung pada diri
mereka sendiri.
Saya tidak suka
bergantung pada orang
lain.
Saya berusaha untuk
menjadi pecaya diri.
Memiliki banyak
ketidakbergantungan dari
orang lain sangat penting
bagi saya.
Hanya orang yang
bergantung pada diri
sendiri yang maju dalam
hidup.
Seseorang tidak
bertanggung jawab
terhadap tindakantindakannya sendiri.
Orang terkadang
melakukan yang
bertentangan dengan
kebenaran dan atau
keadilan.
Seseorang seharusnya
tidak memberikan
pendapat/keputusan
sampai ia telah
mendengar semua fakta.
Engkau seharusnya tidak
pernah mengatakan
kebohongan tentang orang
lain.
Penting menyenangkan
orang lain sebagaimana
engkau suka
disenangkan.
Tidak pernah layak
mengambil sesuatu yang

U

1

2

3

4
5

6

7

8

9

10

11

12

55

Waktu luang

Kerja keras

Sentralitas kerja

Pemanfaatan waktu
luang untuk
meningkatkan mutu
pribadi dan kerja.

Kesungguhan hati di
dalam mengerjakan
tugas dan tanggung
jawab yang diemban

Fokus kepada
pekerjaan yang

bukan milikku.
Hidup akan menjadi lebih
bermakna jikalau kita
memiliki banyak waktu
luang.
Saya akan suka suatu
pekerjaan yang
mengizinkan saya untuk
memiliki banyak waktu
luang.
Banyak waktu yang saya
dapat habiskan di dalam
aktivitas-aktivitas waktu
luang, saya rasakan lebih
baik.
Pekerjaan yang
menyediakan banyak
waktu luang adalah
pekerjaan bagi saya.
Seseorang seharusnya
memiliki banyak waktu
luang untuk dihabiskan di
dalam bersantai-santai.
Aktivitas-aktivitas waktu
luang lebih menarik
daripada bekerja.
Tidak ada yang mustahil
jikalau engkau bekerja
cukup keras.
Bekerja keras adalah
kunci untuk menjadi
berhasil.
Kerja keras membuat
seseorang menjadi pribadi
yang lebih baik.
Dengan bekerja keras
seseorang dapat
mengatasi setiap
rintangan yang sedang
dihadapinya.
Setiap orang yang mampu
dan mau kerja keras
memiliki kesempatan yang
baik untuk berhasil.
Dengan bekerja cukup
keras, seseorang dapat
mencapai tujuantujuannya.
Saya merasa tenang
ketika tidak ada
pekerjaan untuk saya
lakukan.
Saya merasa senang
ketika saya telah

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

56

sedang dilakukan
dengan saksama.

Waktu yang disia-siakan

Penundaan
kegembiraan/kepuasan

Pemanfaatan waktu
secara efisien di
dalam bekerja,
sehingga tidak disiasiakan.

Kemampuan untuk
menunda kepuasaan
sesaat berkaitan
dengan keyakinan

menghabiskan hari kerja.
Sekalipun saya mampu
secara finansial, saya
tidak berhenti bekerja.
Hal yang sangat penting
bagi saya untuk selalu
mampu bekerja.
Sekalipun itu mungkin
bagi saya untuk berhenti,
saya masih akan terus
bekerja.
Hidup tanpa bekerja akan
menjadi sangat
membosankan.
Penting untuk tetap sibuk
pada pekerjaan dan tidak
membuang-buang waktu.
Waktu seharusnya tidak
disia-siakan, itu
seharusnya digunakan
secara efisien.
Saya mengatur jadwal
saya terlebih dahulu
untuk menghidari
pemborosan/penyianyiaan waktu.
Saya dengan terusmenerus mencari
jalan/cara untuk
menggunakan waktu
secara produktif.
Bagaimana seseorang
menghabiskan waktu
mereka sepenting
bagaimana mereka
menghabiskan uang
mereka.
Hal-hal yang engkau
harus menanti adalah
sangat bermanfaat.
Saya lebih suka
menghemat sampai saya
dapat menghasilkan
sesuatu dan tidak
membayarnya dengan
kredit.
Hal-hal yang terbaik di
dalam hidup ini adalah
engkau harus
menantinya.
Satu-satunya cara untuk
memperoleh sesuatu yang
bermanfaat adalah
engkau harus

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

57

sesorang bahwa
tujuan di masa
mendatang akan
lebih baik.

menghematnya.
Saya tipe orang yang
besar pasak dari pada
tiang.
40

Total

3.6

40

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

3.6.1 Uji Validitas
Uji

validitas

dilakukan

dengan

tujuan

untuk

mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsinya, maka perlu untuk
dilakukan pengukuran secara cermat terhadap pertanyaanpertanyaan. Cara untuk mengetahui validitas dari alat ukur
adalah mengkorelasikan nilai yang diperoleh dari setiap
item dengan skor total, dan untuk memperoleh koefisien
korelasi dengan skor total digunakan teknik korelasi product
moment dari Pearson

menggunakan bantuan komputer

dengan SPSS for windows versi 17.0 pada setiap item dari
kedua angket yang digunakan. Dalam penelitian ini suatu
item dikatakan valid apabila koefisien korelasi item totalnya
lebih besar dari 0.30 (Azwar, 2010).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Analisa reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan
sejauh

mana

hasil

pengukuran

tetap

konsisten

bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama dengan alat ukur yang sama (Aswar 2010).
Penentuan

reliabilitas

dalam

penelitian

ini

menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan alasan
58

karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki item yang dapat
diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan
menggunakan program SPSS for windows versi 17.0.
Menurut Kaplan and Saccuzzo (2001) kriteria reliabilitas
yang digunakan adalah bila:
1. r ≥ 0.7 berarti alat ukur tersebut dapat diandalkan
dalam melakukan penelitian.
2. r ≤ 0.7 berarti alat ukur tersebut tidak dapat
diandalkan dalam melakukan penelitian.

3.7 TEKNIK ANANLISIS DATA
3.7.1 Uji Asumsi Klasik
Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa
sebelum melakukan pengujian hipotesis, data perlu terlebih
dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased
Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter
penduga yang sahih.
1.7.1.1

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa
data itu berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian
normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang
diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi
normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas dilakukan
dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one
sample kolmogorov smirnov.

59

1.7.1.2

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi, maka
terdapat

problem

multikolinearitas.

Pengujian

akan

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai
tolerance ≤ 0.10 dan VIF ≥10 (Ghosali, 2009).
1.7.1.3

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varians tetap maka terjadi problem heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan
untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu
melihat scatterplot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan
residual SRESID). Apabila titik pada grafik scatterplot
menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada
sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
(Santoso, 2000).
1.7.1.4

Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2009), model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Dinyatakan
bahwa tidak adanya autokorelasi jika nilai du < d < 4-du.
Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji
Durbin – Watson.
60

1.7.1.5

Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan
untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas
hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak
signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas
dengan p