PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN METODE DISKUSI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SIKLUS
HIDROLOGI KELAS VII SMP YWKA PALEMBANG
1.

Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk menyampaikan suatu pesan dan dapat menarik perhatian peserta didik.
Media pembelajaran dapat memunculkan minat belajar peserta didik dan mendorong
terjadinya proses belajar mengajar.
Menurut Ibrahim dan Nana (2010:112) media pengajaran diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses
belajar mengajar. Pada tahun 50-an, media disebut sebagai alat bantu audio-visual
(audio-visual aids) karena pada saat itu peranan media memang semata-mata untuk
membantu guru dalam mengajar. Tetapi kemudian namanya lebih populer sebagai media
pengajaran atau media belajar.
Media gambar merupakan suatu alat yang berbentuk foto atau lukisan yang
dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar. Media gambar juga dapat
disebut sebagai sarana yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. Media

gambar dapat membantu pendidik untuk memperjelas isi materi pembelajaran yang
akan di sampaikan.
Media gambar menimbulkan daya tarik siswa, dapat menerjemahkan ide-ide
abstrak dalam bentuk nyata, menyingkat suatu uraian, memperjelas bagian-bagian yang
penting, serta mudah disesuaikan dengan materi pelajaran. Media gambar adalah salah

1

satu media visual sederhana yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media
(Arsyad dalam Nopitasari, dkk, 2012)
Metode diskusi merupakan suatu cara yang digunakan dalam proses belajar
mengajar, dimana siswa melakukan percakapan membahas suatu permasalahan guna
memecahkan suatu masalah dengan mengumpukan pendapat dan menarik kesimpulan.
Dalam kegiatan diskusi yang diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti proses
belajar mengajar di dalam kelas, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
Menurut Suryosubroto (2009:167) metode diskusi adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa (kelompokkelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan atas
suatu masalah. Forum diskusi dapat diikuti oleh semua siswa didalam kelas dapat pula

dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil. Para siswa harus dapat berpartisipasi
secara aktif dalam setiap forum diskusi.
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar yang di peroleh siswa dapat dilihat
berdasarkan perubahan tingkah laku, prestasi serta sikap terhadap orang-orang yang
berada disekitanya.
Sanjaya (2012:47) mengemukakan bahwa hasil belajar berkaitan dengan
pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang
direncanakan. Oleh karena itu, guru memiliki tugas utama dalam kegiatan ini untuk
merancang instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa

2

mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut guru dapat mengembangkan
dan memperbaiki program pembelajaran.
Hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa tidak terlepas dari kemampuan
siswa itu sendiri dalam memahami dan menguraikan penjelasan-penjelasan yang
diberikan oleh guru pada mata pelajaran yang di ajarkan. Kemampuan siswa tersebut
ditunjang pula oleh minat yang dimiliki oleh siswa, untuk menarik minat siswa
sabaiknya guru menggunakan media belajar yang menarik sehingga siswa lebih

konsentrasi dalam belajar.
Kegiatan belajar mengajar yang diketahui oleh penulis berdasarkan hasil obserfasi
pada saat PPL di SMP YWKA Palembang masih banyak pendidik yang hanya
menggunakan metode ceramah dan menggunakan media yang kurang menarik perhatian
peserta didik

dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut berdampak pada siswa

merasa jenuh dan bosan mengikuti kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa kurang
memperhatikan dan mendapat nilai yang kurang memuaskan, dari 35 siswa dalam satu
kelas 20 orang mendapat nilai rata-rata 65 sedangkan nilai KKM pada mata pelajaran
geografi yaitu 75. Penggunaan media gambar diharapkan dapat membantu siswa mudah
memahami materi yang disampaikan sehingga kesulitan dalam belajar pada siswa dapat
diatasi.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai
“Pengaruh Penggunaan Media Gambar Dengan Metode Diskusi Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Siklus Hidrologi Kelas VII SMP YWKA
Palembang”.

3


2.

Masalah Penelitian

2.1 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka dalam penulisan proposal ini penulis
membatasi masalah yaitu :
2.1.1 Dalam penelitian ini menggunakan media gambar yaitu gambar-gambar yang
berkaitan dengan siklus hidrologi dan menggunakan metode diskusi yaitu
pemecahan suatu masalah dengan cara mengumpulkan pendapat dan penarikan
kesimpulan mengenai materi pokok siklus hidrologi.
2.1.2 Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dilihat berdasarkan penilaian tes tertulis
setelah pembelajaran menggunakan media gambar.
2.1.3 Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP YWKA Palembang.
2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar dengan metode diskusi
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok siklus hidrologi kelas VII SMP YWKA
Palembang?”.

3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan

media gambar dengan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
siklus hidrologi kelas VII SMP YWKA Palembang.
4

Manfaat Penelitian

4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian, khususnya mengenai

4

pengaruh penggunaan media gambar dengan metode diskusi terhadap hasil belajar
siswa.
4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi:
4.2.1 Bagi Sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
4.2.2 Bagi Guru untuk mengetahui tentang bagaimana cara mengajar yang baik
sehingga dapat menigkatkan minat dan hasil belajar siswa.
4.2.3 Bagi Siswa untuk meningkatkan minat dan hasil
menggunakan media gambar dan metode diskusi.

5

belajar siswa dengan

5. Tinjauan Pustaka
5.1 Media Pembelajaran
5.1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2012:58) media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio,
televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio
dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media
pembelajaran. Media pembelajran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga

dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi dan
Sudjipto, 2016:8).
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar, yang dapat digunakan untuk
menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pada siswa. Media
pembelajaran berfungsi untuk membantu guru memperjelas materi yang disampaikan
sehingga siswa mudah dalam memahaminya.
5.1.2 Fungsi Media Pembelajaran
Menurut sanjaya (2014:170) media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan
untuk:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto,
film, atau direkam melalui video atau audio, kemudia peristiwa tersebut dapat disimpan
dan dapat digunakan mana kala diperlukan, misalnya proses terjadinya gerhana
matahari.

6

2. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang

bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan
verbalisme. Misalnya untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang system peredaran
darah pada manusia dapat disajikan melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian
siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Contoh sebelum
menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa guru
memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industry dan
lain sebagainya.
5.1.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran
Menurut

Sanjaya

(2014:172)

mengemukakan

bahwa


media

gambar

diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:
a. Dilihat berdasarkan jenisnya media di bagi menjadi:
1. Media Auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang
hanya memiliki unsur suara seperti radio dan rekaman suara.
2. Media Visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung
unsure suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah film slide, foto,
transparansi, lukisan, gambar dan dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti
media grafis dan lain sebagainya.
3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsur gambar yang bias dilihat, misalnya rekaman video, berbagi
ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.

7

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya media dibagi menjadi:
1. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.

2. Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film
slide, film, video, dan lain sebsgainya.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya dibagi menjadi:
1. Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain
sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus seperti
film projector untuk memproyeksikan film. Tanpa dukungan alat proyeksi maka
media semacam ini tidak akan berfungsi.
2. Media yang tidak diproyeksi seperti gambar, foto, lukisan, radio dan lain
sebagainya.
5.2 Media Gambar
5.2.1 Pengertian Media Gambar
Menurut Novitasari, dkk, (2012) media gambar adalah salah satu media visual
sederhana yang dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media. Gambar dan foto
merupakan media yang umum dipakai untuk berbagai macam kegiatan pembelajaran.
Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan untuk
melatih keterampilan berfikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi siswa
(Sanjaya, 2012: 166).
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa media gambar
adalah media visual sederhana yang digunakan untuk memunculkan daya tarik siswa
dengan menggunakan gambar-gambar yang dapat menyampaikan pesan yang

disesuaikan dengan materi pelajaran. Media gambar merupakan media yang
memudahkan bagi guru untuk menjelaskan suatu materi juga memudahkan bagi siswa

8

untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru, untuk itu media gambar sangat
membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
5.2.2 Keuntungan Dan Kelemahan Media Gambar
Ibrahim dan Nana (2010:115) mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan
dan kelemahandalam penggunaan media gambar yaitu:
a. Keuntungan dari media cetak (gambar), disamping relative murah pengadaannya,
juga lebih mudah dalm penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan
khusus, serta lebih luwes dalam pengertian mudah digunakan, dibawa atau
dipindahkan.
b. Kelemahan dari media cetak (gambar), terutama jika kurang dirancang dengan baik,
cenderung untuk membosankan. Disamping itu, media ini kurang dapat memberikan
suasana yang “hidup” bagi murid-murid.
5.3 Metode Pembelajaran
Winarno (dalam Suryosubroto, 2009:140) mengemukakan bahwa metode
pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari pada proses pengajaran, atau soal
bagaimana teknisnya suatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid disekolah.
Baik tidaknya metode mengajar sangat tergantung kepada tujuan pengajaran, materi
yang diajarkan, jumlah peserta didik, fasilitas penunjang, kesanggupan individual dan
lain-lain dan atas dasar itu, maka kegiatan pengajaran dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan yang sederhana sampai yang kompleks (Danim, 2010:34).
Menurut Ibrahim dan Nana (2010:109) memilih metode mengajar hendaknya
diupayakan pula agar dapat terwujud proses belajar mengajar yang menantang dan
bermakna serta banyak melibatkan keaktifan siswa.

9

Berdasarkan

pendapat

diatas

maka

dapat

disimpulkan

bahwa

metode

pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar agar dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa
sehingga siswa benar-benar memperoleh pengetahuan yang diberikan oleh guru.
Seorang guru harus pandai dalam memilih metode belajar yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajara yang ingin dicapai.
5.4 Metode Diskusi
5.4.1 Pengertian Diskusi
Menurut Danim (2010:37) diskusi diartikan sebagai suatu proses penyampaian
materi, dimana guru bersama subjek didik mengadakan dialog bersama untuk mencari
jalan pemecahan dan menyerap serta menganalisis satu atau sekelompok materi tertentu.
Dalam diskusi, guru berperan sebagai pengatur lalu lintas informasi, pemberi jalan dan
penampung informasi. Metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi,
pendapat dan unsure-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat
pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik
yang sedang dibahas (Ibrahim dan Nana, 2010:106).
Berdasarkan kutipan diatas maka metode diskusi adalah cara penyampaian bahan
ajar dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok siswa untuk
membahas suatu masalah guna dapat memecahkan masalah dengan mengumpulkan
pendapat, dan menarik kesimpulan. Dalam diskusi setiap siswa diharapkan
menyumbangkan suatu pemikiran atau pendapat guna menemukan pengertian bersama
dalam suatu permasalahan.

10

5.4.2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Diskusi
Suryosubroto (2009:169) mengemukakan langkah-langkah penggunaan metode
diskusi yaitu:
1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan
seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
2. Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi,
memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor (kalau perlu), mengatur tempat
duduk, ruangan, sarana dan sebagainya.
3. Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, sedangkan guru
berkeliling dari kelompok satu ke kelompok lain, menjaga ketertiban serta
memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok
berpartisipasi aktif dan agar diskusi brjalan lancar.
4. Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
semua siswa terutama dari kelompok lain.
5. Terakhir para siswa mencatat hasil diskusi dan guru mengumpulkan laporan hasil
diskusi dari tiap-tiap kelompok sesudah para siswa mencatatnya untuk file kelas.
5.4.3 Keuntungan Dan Kelemahan Metode Diskusi
Menurut Suryosubroto (2009:172) ada beberapa keuntungan dan kelemahan
metode diskusi antara lain sebagai berikut:
a. Keuntungan metode diskusi
1. Metode diskusi melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.
2. Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan
pelajarannya masing-masing.

11

3. Metode diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap
ilmiah.
4. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi
diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan)
diri sendiri.
5. Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan
sikap demokratis para siswa.
b. Kelemahan metode diskusi
1. Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya mengenai bagaimana hasil
sebab tergantung kepada kepemimpinan siswa dan partisipasi anggotaanggotanya.
2. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan tertentu yang belum
pernah dipelajari sebelumnya.
3. Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh beberapa siswa yang
menonjol.
4. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang
bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
5. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak. Siswa tidak boleh
merasa dikejar-kejar waktu. Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan
dalam diskusi sehingga hasilnya tidak bermanfaat.

12

6. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani mengemukakan pikiran
mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya.
7. Sering terjadi dalam diskusi murid kurang berani mengemukakan pendapatnya.
8. Jumlah siswa di dalam kelas yang terlalu besar akan mempengaruhi setiap siswa
untuk mengemukakan pendapatnya.
5.5 Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2011:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar peserta didik
tidak hanya berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam menyerap dan
memahami bahan kajian yang diajarkan, namun juga bagaimana perubahan sikap
terhadap temannya, keluarga, sosial, dan lingkungan sekitar serta keterampilan yang
dicapai setelah mereka belajar.
Menurut Sudijono (dalam Sutrisno, 2016 :114) mengungkapkan hasil belajar
merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berfikir juga
dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek
keterampilan yang melekat pada diri setiap individu peserta didik. Hal ini artinya
melalui hasil belajar dapat terungkap secara holistik penggambaran pencapaian siswa
setelah melalui pembelajaran.
Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan sesuatu yang diperoleh siswa melalui beberapa tahapan pembelajaran yang
telah dilalui. Hasil belajar siswa dapat dilihat berdasarkan nilai, prestasi, perubahan
tingkah laku dan lain sebagainya.
5.6 Hidrologi

13

Jumlah air di bumi ini tetap, tidak berubah. Jumlah air yang tetap dan selalu
bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu siklus yang dinamakan
siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Menurut Waluyo, dkk (2008:133) air di alam dapat berupa air tanah, air
permukaan dan awan. air-air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus
hidrologi . selanjutnya Waluyo, dkk (2008:133) menggambarkan siklus hidrologi yaitu:
1. Daya terik matahari pada siang hari menyebabkan air dipermukaan bumi mengalami
evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air.
2. Uap air kemudian akan naik hingga mengalami pengembunan (kondensasi)
membentuk awan.
3. Akibat pendinginan terus-menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga
akhirnya jatuh menjadi hujan (presipitasi).
4. Selanjutnya, air hujan ini akan meresap kedalam tanah (infiltrasi dan perkolasi) atau
mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air
permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan bumi (laut, danau dan
waduk).

14

Gambar 1. siklus hidrologi
Berdasarkan lama peredaran air, siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang.
1. Siklus Pendek

Gambar 2. Siklus Hidrologi Pendek
Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang
relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Air laut mengalami evaporasi
(penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke
atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk
awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air
yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.
2. Siklus Sedang

Gambar 3. Siklus Hidrologi Sedang
Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena
panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada
ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau

15

terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami
kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya
mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.
3. Siklus Panjang

Gambar 4. Siklus Hidrologi Panjang
Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air
laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau,
sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini
berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh,
sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi
tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan diserap oleh
tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju parit, selokan,
sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan
berakhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air.
Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya paling
lengkap.
5.7 Kajian Terdahulu yang Relevan
Penelitian yang berkenaan dengan pengaruh penggunaan media gambar dengan
metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok siklus hidrologi kelas VII
SMP YWKA Palembang, untuk memperoleh gambaran tentang perbandingan masalah
yang diteliti dengan masalah yang telah diteliti sebelumnya, maka dilakukan analisis

16

terhadap hasil-hasil kajian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis
lakukan, dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Kajian Terdahulu yang Relevan
No

Nama/Judul
Hasil
1. Liana
Mariska Berdasarkan
(2013)
Pengaruh

perhitungan

Persamaan Perbedaan
hasil Penelitian
Tempat atau
diperoleh ini

sama- lokasi

media

visual

hasil belajar siswa kelas sama

sekolah dan

eksperimen

materi

gambar

terhadap

mendapat meneliti

hasil
nilai rata-rata 84,5 dan tentang

pembahasan

hasil belajar siswa kelas pengaruh

yang

kontrol

diberikan.

belajar siswa pada
mata

pelajaran
mendapat

nilai media

geografi kelas X
rata-rata 73,3. Hal tersebut gambar
SMA Setia Darma
menunjukkan
Palembang

bahwa terhadap

tahun
terdapat pengaruh media hasil belajar

pelajaran 2013
visual gambar terhadap siswa.
hasil belajar siswa pada
mata pelajaran geografi
kelas X SMA Setia Darma
Palembang
2. Linda
(2015)
Pengaruh
gambar

tahun

pelajaran 2013.
Hartati Hasil
penelitian

ini Penelitian ini Tempat dan

menunjukkan bahwa nilai sama-sama

lokasi

rata-rata

hasil

belajar meneliti

sekolah.

siswa

pada

kelas tentang

media
terhadap

hasil belajar siswa
eksperimen

75,17 pengaruh

pada materi pokok

17

hidrologi

(IPS sedangkan hasil belajar media

Terpadu) kelas VII pada kelas kontrol 65,77. gambar
di SMP Negeri 7 Sehingga ada pengaruh terhadap hasil
Palembang

tahun media gambar terhadap belajar siswa

pelajaran

hasil belajar siswa pada pada

materi

2014/2015

materi pokok hidrologi pokok siklus
(IPS Terpadu) kelas VII di hidrologi

3. Wike

SMP Negeri 7 Palembang. kelas VII.
Mirnawaty Pengambilan data hasil tes Penelitian

(2012)

akhir pada kelas X.1 di ini

Pengaruh

dapat 76,6 dan untuk kelas sama

penerapan
gambar

sama- lokasi

media X.3 hasil tes akhir didapat meneliti
terhadap 62,9. Berdasarkan hasil tentang

hasil belajar siswa analisis

data

kelas X pada mata simpulan

diperoleh media

bahwa

pelajaran geografi pengaruh

Tempat atau

penelitian
dan

materi

pembelajara
n

yang

ada gambar dan diberikan.

penerapan hasil belajar

di SMA Negeri 8 media gambar terhadap siswa
Palembang.

hasil belajar siswa kelas X
pada

mata

pelajaran

geografi di SMA Negeri 8
Palembang.
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh
peneliti memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya.

Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang pengaruh

18

penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa, dan perbedaannya yaitu tempat
atau lokasi sekolah dan materi pembahasan yang diberikan.
5.8 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu:
Proses Belajar Mengajar Materi
Siklus Hidrologi

Pembelajaran yang menggunakan
metode diskusi tanpa media gamabr
(kelas kontrol).
Tahapan pembelajaran:
1. Apersepsi
2. Membentuk kelompok
3. Memberikan materi
4. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi.
5. Guru memberikan penjelasan
dengan menggunakan media
gambar dan kesimpulan
6. Evaluasi

Pembelajaran yang menggunakan
metode diskusi dan media gambar.
(kelas eksperimen).
Tahapan pembelajaran:
1. Apersepsi
2. Membentuk kelompok
3. Memberikan materi
4. Masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil
diskusi.
5. Guru memberikan penjelasan
dengan menggunakan media
gambar dan kesimpulan
6. Evaluasi

Hasil belajar siswa

Modifikasi dari Liana Mariska (2013)
Dalam penelitian ini dilakukan tes eksperimen dilakukan menjadi dua tahap, yaitu
kelas yang menjadi eksperimen dan kelas yang menjadi control. Pada kelas control
diajarkan metode dalam pembelajaran tidak menggunakan media gambar hanya
menggunakan metode diskusi, kemudian uji pemahaman pada siswa dengan
mengevaluasi setelah materi diajarkan dan kelas eksperimen metode dalam pengajaran
materi yang diajarkan pada siswa menggunakan media gambar dan metode diskusi. Hal

19

ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh media pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan dalam melaksanakan materi tes yang diajarkan
adalah pokok bahasan siklus hidrologi. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam menyerap materi pelajaran, setelah dilakukan eksperimen yaitu saat siswa
diajar dengan menggunakan media gambar dan metode diskusi.
5.9 Anggapan Dasar
Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima
oleh penyelidik (Arikunto, 2010:104). Pada penelitian ini peneliti mengemukakan
anggapan dasar yaitu:
1. Media gambar dapat membantu siswa memahami isi materi pelajaran.
2. Media gambar dan metode diskusi dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
5.10 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto ,
2010:110). Jadi hipotesisnya adalah penggunaan media gambar dan metode diskusi
sangat berpengaruh dan menunjang keberhasilan suatu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

20

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa.
http://www.zonasiswa.com/2014/07/hidrosfer-lapisan-air.html di akses pada 7 maret
2017 pukul 10.00.
https://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/siklus-hidrologi/

di

akses pada 7 maret 2017 pukul 10.00.
Ibrahim, R Dan Nana Sayaodih S. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2016. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Nopitasari, Anggun, Meti Indrowati, dan Slamet Santosa. 2012. Pengaruh Metode
Student Created Case Studies Disertai Media Gambar Terhadap Keterampilan
Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mojolaban Sukoharjo. Jurnal
pendidikan. Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Waluyo, Suwardi, Agung Feryanto, dan Tri Haryanto. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial
untuk kelas VII SMP/Mts. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

21

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22