ARAH DAN KEBIJAKAN KEUDA 2013 Al BAGI HA

ARAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2013

DISAMPAIKAN PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH TAHUN ANGGARAN 2013
TANGGAL 2 APRIL 2013

I. Dasar Hukum Pengganggaran
a. UU No. 32 Tahun 2004 ttg Pemerintahan Daerah.

b. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
c.
c.
d.
e.
f.

Nasional
PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
PP 38 tahun 2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintah,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten / Kota
PP 58 tahun 2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah
PP 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi
Pemerintah.
Permendagri No. 13 thn 2006 ttg PPKD sebagaimana
telah diubah
beberapa kali terakhir dengan
Permendagri nomor 21 tahun 2007 ttg Perubahan
Kedua Atas Permendagri No 13 tahun 2006 ttg PPKD.

Lanjutan Dasar Hukum ....................
Permendagri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang
Dianggarkan Melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
j.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 62 Tahun
2011 ttg Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS).

k. Perda No. 1 tahun 2007 ttg Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah.
l.
Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 tentang
RPJMD Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015.
m. Peraturan Gubernur No. 2 Tahun 2012 tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
i.

II. HAL-HAL YANG MENJADI PERHATIAN DAN ACUAN DALAM
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013.

Memenuhi Amanat UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 49 ayat (1) dan PP
No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
yang menyatakan bahwa anggaran untuk fungsi
pendidikan sekurang-kurangnya sebesar 20% dari total
anggaran belanja daerah.
Memperhatikan amanat UU Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan Pasal 171 ayat (2) yang menyatakan

anggaran kesehatan pemerintah, pemerintah daerah
provinsi dan pemerintah daerah kab/kota dialokasikan
minimal 10 % dari total anggaran belanja daerah di luar
gaji.

Lanjutan Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian dan Acuan
Kebijakan Keuangan Daerah ...
Memenuhi amanat PP Nomor 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten / Kota, pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) yang
antara lain mengatur :
a. Bahwa
anggaran
belanja
daerah
harus
mengutamakan terpenuhinya belanja urusan wajib
dan urusan pilihan sesuai dengan tingkat
kewenangan masing-masing pemerintahan.

b. Prioritas utama anggaran belanja TA. 2013 provinsi
Kalimantan Tengah diarahkan untuk memenuhi
urusan wajib pemerintah provinsi.

Lanjutan Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian dan Acuan Kebijakan
Keuangan Daerah ...

c. Urusan wajib pemerintahan yang merupakan
kewenangan kabupaten/kota dianggarkan melalui
APBD kabupaten/kota, atau apabila diperlukan
dukungan anggaran dari pemerintah provinsi, dilakukan
melalui Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan
Kabupaten/Kota yang bersifat khusus, sehingga tidak
boleh dianggarkan pada SKPD Provinsi.
d. Kesalahan penganggaran yang bertentangan dengan
PP 38 Tahun 2007 telah menjadi temuan yang berulang
dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Terhadap
Hasil Evaluasi Raperda tentang APBD Provinsi
Kalimantan Tengah dan Rapergub tentang Penjabaran
APBD Provinsi Kalimantan Tengah dari tahun ke

tahun.

Lanjutan Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian dan Acuan Kebijakan
Keuangan Daerah ...
Memenuhi amanat pasal 18 ayat (2) PP Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang menyatakan bahwa:
penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harus didukung
dengan dasar hukum yang melandasinya.
Memenuhi amanat Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Dianggarkan
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Bab III Hibah
dan Bab IV Bantuan Sosial yang antara lain mengatur :
a. Penganggaran belanja hibah dan bantuan sosial dilakukan
setelah lebih dulu mengutamakan belanja urusan wajib
pemerintah daerah.
b. Penganggaran Hibah dan Bantuan Sosial baik dalam bentuk
uang tunai maupun dalam bentuk barang dan jasa dilakukan
melalui proses evaluasi terhadap proposal yang masuk oleh
Pejabat SKPD yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur.


Lanjutan Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian dan Acuan Kebijakan
Keuangan Daerah ...

Hasil Evaluasi oleh SKPD terkait disampaikan kepada
TAPD, selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut
TAPD menyampaikan rekomendasi kepada Gubernur
untuk diputuskan usulan proposal mana saja yang
memenuhi persyaratan dan berapa anggaran yang
diberikan
d. Hibah dan Bantuan Sosial dalam bentuk uang tunai
dianggarkan dan di rinci pada RKA atau DPA – Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), sedangkan Hibah
dan Bantuan Sosial dalam bentuk Barang dan Jasa
dianggarkan pada RKA atau DPA –SKPD yang
bersangkutan, dan diserahkan pada tahun anggaran
berkenaan.
e. Total belanja Hibah dan Bantuan Sosial dimasukan dalam
KUA dan PPAS.
c.


Lanjutan Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian dan Acuan Kebijakan
Keuangan Daerah ...

Memenuhi amanat PP Nomor 24 Tahun 2005 ttg Standar
Akutansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan PP 71
Tahun 2010 ttg Standar Akuntansi Pemerintah dan Pasal 50
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Permendagri No.21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Permendagri No. 13 Tahun 2006, yang antara lain mengatur :
a. Penyediaan anggaran belanja harus disesuaikan dengan
sifat dan output kegiatan dengan jenis anggaran belanja
yang terdiri dari : Belanja Pegawai. Belanja Barang dan
Jasa, dan Belanja Modal, sebagai diatur dalam PP No. 24
Tahun 2005 ttg Standar Akuntansi Pemerintah sebagaimana
telah diubah dengan PP No. 71 Tahun 2010 tentang
Perubahan PP No.24 Tahun 2005 ttg Standar Akuntansi
Pemerintah

Lanjutan Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian dan Acuan

Kebijakan Keuangan Daerah ...
b. Bahwa kesalahan penganggaran menurut sifat dan

output kegiatan dengan jenis belanja langsung yaitu
belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan
belanja modal, selama ini menjadi temuan berulang
hasil pemeriksaan instansi / aparat pengawasan.
c. Bahwa apabila kesalahan penganggaran melebih 5
% dari total anggaran belanja akan mempengaruhi
Opini BPK.
d. Hal ini perlu menjadi perhatian serius oleh seluruh
SKPD.

III. ARAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2012
DAN TAHUN ANGGARAN 2013 BERDASARKAN PERDA NO. 1
TAHUN 2011 TENTANG RPJMD TA. 2010 – 2015.

1. Tahun Anggaran 2012
a. Belanja Tidak Langsung ..........Rp. 1.007.788.799.651,00
b. Belanja Langsung ................... Rp. 967.905.152.349,00

---------------------------------Total Belanja ........................ Rp. 1.975.693.952.000,00
2. Tahun Anggaran 2013

a. Belanja Tidak Langsung ........ Rp. 1.064.695.667.584,00
b. Belanja Langsung .................. Rp. 1.027.299.832.416,00
--------------------------------Total Belanja ....................... Rp. 2.091.995.500.000,00

IV. ARAH & KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BERDASARKAN
APBD TA. 2012 DAN KERANGKA PENDANAAN TA. 2013 :
1. Struktur

anggaran
APBD
TA.
2012
berjumlah
sebesar
Rp.2.248.744.203.499,00 yang terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung Rp.1.247.605.982.673,00 yang terdiri dari:
 Belanja Pegawai Rp.379.867.633.396,00

 Belanja Bunga Rp. 0,00
 Belanja Subsidi Rp.20.623.711.000,00
 Belanja Hibah Rp.355.962.923.950,00
 Belanja Bantuan Sosial Rp.133.933.252.174,00.
 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan
Desa Rp. 272.896.215.990,00
 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab/Kota dan
Pemerintah Desa Rp. 47.865.001.060,00
 Belanja Tidak Terduga Rp.36.457.245.102,00
b. Belanja Langsung Rp.1.001.138.220.826,00 yang terdiri dari :
 Belanja Pegawai Rp. 69.501.014.773,00
 Belanja Barang dan Jasa Rp. 415.142.439.895,00
 Belanja Modal Rp. 516.494.766.157,00

LANJUTAN ARAH & KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BERDASARKAN
APBD TA. 2012 & KERANGKA PENDANAAN TA. 2013 :

2. Struktur anggaran belanja menurut Kerangka Pendanaan TA. 2013 sebesar
Rp . 2.301.012.239.624,00 yang terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung Rp.1.286.422.019.167,00 yang terdiri dari :

 Belanja Pegawai Rp. 379.867.633.396,00
 Belanja Bunga Rp. 0,00
 Belanja Subsidi Rp.25.423,711.000,00
 Belanja Hibah Rp.300.218.214.796,00
 Belanja Bantuan Sosial Rp.59.968,969.796,00.
 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintahan Desa
Rp. 357.904.860.217,00
 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab/Kota dan Pemerintah
Desa Rp. 65.865.001.060,00
 Belanja Tidak Terduga Rp.97.173.628.902,00
b. Belanja Langsung Rp.1.014.590.220.457,00

LANJUTAN ARAH & KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BERDASARKAN
APBD TA. 2012 & KERANGKA PENDANAAN TA. 2013 :

3. Dengan demikian apabila dibandingkan antara rencana
penggunaan kapasitas kemampuan keuangan daerah antara
yang tercantum dalam Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang
RPJMD Tahun 2010 – 2015 dan yang tercantum dalam APBD
TA. 2012 dan kerangka pendanaan TA. 2013, maka pada TA.
2012 terdapat pelampauan anggaran belanja sebesar Rp.
273.050.251.499,00 atau 12,14% % dibandingkan RPJMD
(Rp.2.248.744.203.499 – Rp.1.975.693.952.000 x 100 %)
sedangkan pada TA. 2013 terdapat pelampauan anggaran
belanja sebesar Rp. 209.016.739.624 atau 9,08 %
dibandingkan RPJMD (Rp.2.301.012.239.624 – Rp.
2.091.995.500.000)

V. KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TA. 2013:
1. Dari
total
Belanja
Tidak
Langsung
sebesar
Rp.1.286.422.019.167,00 diarahkan untuk :
a. Belanja Pegawai Rp.379.867.633.396,00, yaitu belanja Gaji
PNSD, tunjangan daerah dan uang minum.
b. Belanja Subsidi Rp.25.423.711.000,00, yaitu untuk Subsidi :
 Subsidi Penerbangan Perintis Rp. 19.460.411.000,00
 Subsidi Pasar Murah Rp. 1.163.300.000,00
 Subsidi Penerbangan Haji dari Embarkasi Antara Bandara
Tjilik Riwut ke Jakarta Rp. 4.800.000.000,00
c. Belanja Hibah Rp.300.218.214.796, meliputi :
 Hibah Fungsi Pendidikan (APBD ) Rp. 25.171.445.000,00
 Hibah
Fungsi
Pendidikan
BOS
(Dana
Transfer)
Rp.245.077.800.000,00
 Hibah kepada organisasi, kelompok dan anggota masyarakat
Rp.29.968.969.796,00

Lanjutan KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TA.
2013

d. Belanja

Bantuan

Sosial

Rp.59.968.969.596,00,

meliputi :
 Bantuan
Sosial
Fungsi
Pendidikan
Rp.
30.000.000.000,00
 Bantuan
Sosial
kepada
organisasi
sosial
kemasyarakatan,
kelompok
dan
anggota
masyarakat Rp. 29.968.969.796,00
d. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab/Kota dan
Pemerintahan Desa Rp. 357.904.860.217,00 yaitu
belanja bagi hasil kepadakabupaten/kota, sesuai
Perda Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 7 Tahun
2010 tentang Pajak Daerah:

Lanjutan KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TA.
2013
f. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kab/Kota dan

Pemerintah Desa Rp. 65.865.001.060,00 yang meliputi :
 Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Kab/Kota
dalam rangka mendukung Pilkada pada 9 Kabupaten
dan 1 Kota Tahun 2013 Rp. 10.000.000.000,00
 Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Kab/Kota
dalam rangka mendukung Tentara Manunggal Masuk
Desa (TMMD) Rp. 300.000.000,00.
 Bantuan keuangan Kepada Desa / Kelurahan dalam
rangka
menunjang
program
dan
kegiatan
pembangunan Desa/ Kelurahan Rp. 28.143.456.500,0
 Bantuan keuangan kepada Desa/Kelurahan dalam
rangka PM2L Rp. 3.825.000.000,00

Lanjutan KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG TA.
2013
 Bantuan Keuangan kepada Desa dalam rangka memberikan

insentif
kepada
Kepala
Desa
se-Kalteng
Rp.
8.259.308.560,00
 Bantuan Keuangan kepada Desa/Kelurahan dalam rangka
memberikan insentif kepada Ketua RT dan Ketua RW
sebesar Rp. 10.383.500.000,00
 Bantuan Keuangan kepada Desa/Kelurahan dalam rangka
memberikan insentif kepada Damang, Sekretaris Damang
dan Mantir Adat se-Kalimantan Tengah Rp. 4.953.736.000,00
g.

Belanja Tidak Terduga Rp.97.173.628.902,00 yang terdiri dari :
 Penyediaan anggaran untuk keadaan mendesak dan darurat
yang tidak masuk dalam program dan kegiatan, tidak biasa
dan tidak bisa diperkirakan serta untuk pengembalian
kelebihan penerimaan tahun sebelumnya yang telah ditutup
sebesar Rp.47.995.419.371,00

Lanjutan KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA TIDAK TERDUGA TA.
2013

 Menampung

sementara
DAK
TA.
2013
Rp.45.347.383.800,00
 Menampung sementara Dana Bagi Hasil Cukai
Tembakau (Provinsi) sebesar Rp.504.000.000,00
 Menampung sementara Sisa Dana DAK TA. 2010
dan 2011 sebesar Rp.3.326.825.731,00

VI. KEBIJAKAN ANGGARAN BERDASARKAN URUSAN WAJIB DAN
URUSAN PILIHAN (BELANJA LANGSUNG) TA. 2013:
1. Dari
total
anggaran
Belanja
Langsung
sebesar
Rp.1.014.590.220.457,00 apabila dilihat dari urusan pemerintahan
sebagai berikut :
a. Urusan Wajib Rp. 920.090.220.500,00 yang terdiri dari :
 Pendidikan Rp.163.434.000.000,00
 Kesehatan Rp.99.300.000.000,00
 Pekerjaan Umum Rp.335.750.000.000,00
 Perencanaan Pembangunan Daerah Rp.15.732.220.500,00
 Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informasi
Rp.25.200.000.000,00
 Lingkungan Hidup Rp.4.700.000.000,00
 Pemberdayaan
Perempuan,
Anak
dan
KB
Rp.4.000.000.000,00
 Sosial Rp.7.100.000.000,00
 Penanggulangan Bencana Daerah Rp. 2.600.000.000,00

LANJUTAN : KEBIJAKAN ANGGARAN BERDASARKAN URUSAN
WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TA. 2013:
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rp. 9.800.000.000,00
 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Rp.5.000.000.000,00
 Kepemudaan dan Olah Raga Rp.24.400.000.000,00
 Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Rp.5.800.000.000,00
 Otonomi daerah, Pemerintahan Umum. Administrasi
keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan
Persandian Rp.206.174.000.000.000,00
 Pemberdayaan Masyarakat Desa Rp.7.600.000.000,00
 Penanaman Modal Daerah Rp.3.500.000.000,00
Urusan Pilihan sebesar Rp. 94.500.000.000,00 yang meliputi :
 Pertanian dan Peternakan Rp.28.500.000.000,00
 Ketahanan Pangan Rp.3.250.000.000,00


b.

LANJUTAN : KEBIJAKAN ANGGARAN BERDASARKAN URUSAN
WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TA. 2013:







Perkebunan Rp. 18.350.000.000,00
Kehutanan Rp. 7.900.000.000,0
Pertambangan dan Energi Rp. 11.400.000.000,00
Kebudayaan dan Pariwisata Rp. 9.500.000.000,00
Kelautan dan Perikanan Rp.8.900.000.000,00
Perindustrian dan Perdagangan Rp. 6.700.000.000,00

VII. AGGARAN URUSANN WAJIB FUNGSI PENDIDIKAN
TA. 2013
Amanat UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, bahwa
anggaran untuk fungsi pendidikan sekurang-kurangnya sebesar
20% dari total belanja daerah.
Angaran Fungsi Pendidikan TA. 2013
sebesar Rp.
483.212.571.000,00 atau 21 % dari total anggaran belanja sebesar
Rp. 2.301.012.239.624,00 yang terdiri dari :
a. Dianggarkan pada Dinas Pendidikan Rp. 182.963.326.000,00 :
 Belanja Langsung .. Rp. 163.434.000.000,00
 BTL (Gaji PNSD) ..... Rp. 19.529.326.000,00
b. Dianggarkan pada DPA-PPKD Rp.300.249.245.000,00 :
 Bantuan Sosial Rp. 30.000.000.000,00
 Hibah Rp. 25.171.445.000,00
 Hibah BOS (dana transfer Pusat ) Rp. 245.077.800.000,00

VIII. AGGARAN URUSAN WAJIB FUNGSI KESEHATAN TA. 2013
1. Sesuai UU Kesehatan No. 32 Tahun 2010 tentang Kesehatan Pasal
91 (ayat2) bahwa belanja urusan wajib kesehatan minimal 10 %
dari total angaran belanja APBD provinsi dan kabupaten/kota.
2. Pada TA. 2013 belanja urusan wajib kesehatan di anggarkan
sebesar Rp. 164.368.084.500,00 atau 7,14 % (termasuk gaji
pegawai) dari total anggaran, yang terdiri dari :
a. Dianggarkan pada Dinas Kesehatan Rp. 39.578.486.940,00
 Belanja Langsung Rp. 25.100.000.000,00
 Belanja Tidak Langsung (Gaji PNSD) Rp.14.478.486.940,00
b. Dianggarkan
ada
RSUD
Dr.
Doris
Sylvanus
Rp.124.789.597.593,0 yang terdiri dari :
 Belanja Langsung Rp.74.200.000.000,00
 Belanja Tidak Langsung (Gaji PNSD) Rp. 50.589.597.593,00
3. Dengan demikian belanja untuk Urusan Wajib Kesehatan belum
memenuhi ketentuan tersebut diatas, dan akan dianggarkan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

IX. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH :
1. Penerimaan

Pembiayaan
TA.
2013
sebesar
Rp.73.466.694.824,00 bersumber dari perkiraan Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran Sebelumnya (SiLPA).
2. Pengeluaran
Pembiayaan
TA.
2013
sebesar
Rp.28.000.000.000,00 yang terdiri dari :
 Pembentukan Dana Cadangan Pilkada provinsi
tahun 2015 Rp. 15.000.000.000,00
 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Rp.13.000.000.000,00
3. Dengan demikian terdapat pembiayaan Netto sebesar
Rp.45.466.694.824,00 untuk menutup Defisit Anggaran
dengan jumlah yang sama.

HARAPAN :
WTP TERCAPAI “ Masyarakat Sejah

TERIMA KASIH