LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI (3)

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
TERMOREGULASI

Disusun oleh :
NAMA

: MUHAMMAD M HABIBURAHMAN (I1C016062)
MAULINA INTAN ROFIFA (I1C016070)
PANADIA INDAH NUSAPIRANTI (I1C016072)
SARAH NABILAH (I1C016088)
MUHAMMAD VEGISA NUSANTARA (I1C016098)
DIDIK NURSETYA DEWANTARA (I1C016100)

NAMA ASISTEN

: DZAKY LUQMANUL HAKIM

BAB 1
PENDAHULUAN
A. JUDUL PRAKTIKUM
B. WAKTU, TANGGAL PRAKTIKUM


: TERMOREGULASI
:15.00-17.00/RABU,02
NOVEMBER 2016
C. TUJUAN PRAKTIKUM
:
Mahasiswa mampu melakukan pengkuran suhu tubuh secara oral, pada tubuh
manusia
Mahasiswa mampu melakkan pengukuran suhu tubuh secara axilar pada tubuh
manusia
Mahasiswa mampu memahami perbedaan berbagai temperatur di berbagai tepat
di tubuh
Mahasiswa mampu mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh pada
pengukuran suhu tubuh
D. DASAR TEORI

:

Termoregulasi adalah proses fisioogos yang merupakan kegiatan integrasi dan
koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan

perubahan suhu lingkugan yang dingin atau hangat. Fator-faktor yang mempngaruhi
suhu tubuh antara lain irama diurnal, jenis kelamin, dan usia individu pusat
termoregulasi hipotalamus merupakan sekelompok saraf pada area preoptik dn
hipotalamus posterior yang berfungsi sebagai termostat. Termostat hipotalamus
mempunyai semacam titik kontrol yang disesuaika untuk memertahankan suhu tubuh jia
suhu tubuh turun sampai dibawah atau naik sampai diatas titik ini pusat akan memulai
impuls untuk menahan panas atau meningkatkan pengeluaran panas. Termoreseptor
perifer yang terletak di dalam kulit, mendeteksi perubahan suhu kulit dan membran
mukosa tertentu serta mentransmisi informasi tersebut ke hipotalamus. Termoreseptor
sentral yang terletak diantara hipotalamus anterior, medulla spinalis, organ abdomen,
dan struktur internal lainnya, juga mendeteksi perubahan suhu udara.

Mekanisme penahan panas
a. Vasokontriksi pembuuh darah perifer, akibat stimulasi simpatis akan mengurangi
aliran darah dan pengeluaran panas melalui kulit serta menahan darah hangat
pada bagian inti tubuh.
b. Peningkaan aktivitas muskular seperti kontraksi otot volunter dan penggigilan
involunter akan menigkatkan produksi panas
c. Mekanisme hormon yang meliputi peningkatan produksi epinefrin, norepinefrin,
tiroksin, dan glukokortikoid, meningkatkan metabolisme dan produksi panas.

Mekanisme pengeluaran panas
a. Vasodilatasi

pembuluh

darah

perifer,

akibat

inhibisi

saraf

menyebabkan peningkatan aliran darah ke permukaan tubuh

simpatis,
untuk


memperbesar pengeluaran panas dan mengurangi tonus otot sehingga produksi
panas berkurang
b. Peningkatan sekresi kelenjar keringat meningkatkan pengeluaran panas melalui
evaporasi.
Demam
Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal akibat stres fisiologis
seperti reaksi alergi, trauma jaringan, dehidrasi, lesi SSP, atau infeksi bakter atau virus.
Demam termasuk pertahanan nonspesifik terhadap infeksi.

E. Metode pemeriksaan

1. Perrektal/anus 0,6 / 1 derajat celcius lebih tinggi dari peroral 37,6 derajat
celcius
2. Peroral (sublingual) 37 derajat celcius
3. Peraxilar 0,5 derajat celcius lebih rendah dari peroral 36,5 derajat celcius

F. Alat dan Bahan
a. Sebuah termometer air raksa
b. Air es
c. Handuk

d. Kapas
e. Alkohol 70%
f. Termometer kamar

G. Cara Kerja
1. Ambil dan bersihkan termometer air raksa dengan handuk, kemudian
turunkan suhunya hingga 35 °C
2. Masukkan termometer ke dalam mulut, lalu letakkan ujung termometer di
bawah lidah seorang probandus.
3. Tutup mulut probandus dan tunggu hingga 3 menit.
4. Keluarkan termometer dari dalam mulut, kemudian amati dan catat suhu
yang tertera pada termometer.
5. Bersihkan kembali termomter dengan handuk, kemudian turunkan suhunya
kembali hingga 35°C
6. Kemudian masukkan termometer ke dalam mulut probandus dan letakkan
kembali di bawah lidah.
7. Buka mulut probandus dan tunggu hingga 1 setengah menit.
8. Keluarkan termometer dari dalam mulut, kemdian catat suhu yang tertera
pada termometer.
9. Bersihkan termometer dengan handuk, dan turunkan kembali suhunya.

10. Probandus berkumur dengan air es, kemudian ditelan.
11. Masukkan termomeer ke dalam mulut probandus, kemudian letakkan di
bawah lidah.
12. Biarkan mulut probandus terbuka, tunggu hingga 3 menit.
13. Keluarkan termometer, catat dan amati suhunya.
14. Bersihkan kembali termometer, lalu turunkan suhunya

15. Masukkan termometer pada axilar probandus, kemudian tunggu hingga 3
menit.
16. Keluarkan termometer lalu catat suhunya

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. HASIL

Yosfian (I)
Bayu (II)

Mulut tutup
37,1

36,6

Mulut buka
36,9
37,2
36,5
36,8

Mulut kumur es
36,9
36,8

Ketiak
37,3
37,4