PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9118 19418 1 SM
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA
SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU
DI SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA
Farah Azizzah, Bambang, Sunarto
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Surakarta, 57126, Indonesia
farahazizzah@ymail.com
ABSTRACT
Farah Azizzah. K7412071. THE EFFECT OF TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP OF HEADMASTER AND TEACHER’S MOTIVATION TO
WORK ON THE PERFORMANCE OF TEACHER IN AL-ISLAM SMA 1
Surakarta Year 2016. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty,
Sebelas Maret University, August 2016.
The purposes of this study are to figure out (1) the effect of transformational
leadership headmasters and motivation to work on the performance of teachers in
SMA Al Islam 1 Surakarta, (2) the effect of work motivation on teacher performance
in SMA Al Islam 1 2016, and ( 3) the effect of transformational leadership style of
headmasters on teacher performance in SMA Al-Islam 1Surakarta.
The population in this study are all teachers who teach in SMA Al Islam 1 Surakarta.
The sampling technique used is convenience sample is all population research
sample. This research uses descriptive quantitative method. The collection of data
carried out by engineering a questionnaire to find out the data related to the
headmaster's transformational leadership and motivation. Try out done on 30
respondents outside the sample, in this study try out to do in SMK Batik 1 Surakarta
with the results of the questionnaire for teachers 32 items about the declared valid
and reliable of 35 questions given, whereas in the questionnaire for school
headmasters across an item about ( 20 questions) declared to have valid and
reliable. Data analysis technique used in this research is multiple linear regression
analysis.
The results of this study are as follows. First, there is positive and significant
correlation between transformational leadership style of headmasters and motivation
to work simultaneously on student learning outcomes. Second, Ho is accepted and
Ha rejected meaning, there are significant positive and significant correlation
between transformational leadership style of the headmaster and motivation. Third,
1
2
there are significant positive and significant correlation between transformational
leadership style of the headmaster and motivation, it can be concluded if either
school infrastructure, student learning outcomes can be increased, and vice versa.
Based on data from the results of this study concluded that transformational
leadership style variable (X1) gives a greater influence on teacher performance
compared to variable work motivation (X2.)
Keywords: transformational leadership of the headmaster, motivation, and
performance of teachers
ABSTRAK
Farah Azizzah. K7412071. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA
GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA
Tahun 2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya (1) pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta, (2) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Tahun 2016, dan (3) pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Al-Islam 1Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh guru di
SMA Al-Islam 1 Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
teknik angket/kuesioner untuk mengetahui data berkaitan dengan gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja. Try out
dilakukan terhadap 30 responden di luar sampel, dalam penelitian ini try out
dilakukan di SMK Batik 1 Surakarta dengan hasil pada kuesioner untuk guru 32 item
soal dinyatakan valid dan reliabel dari 43 soal yang diberikan, sedangkan pada
kuesioner untuk kepala sekolah seluruh item soal (20 soal) dinyatakan telah valid dan
reliabel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Kedua, Ho diterima Ha ditolak
artinya, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru. Ketiga, terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara gaya motivasi kerja guru terhadap kinerja guru,
maka dapat disimpulkan apabila motivasi kerja tinggi maka akan meningkatkan
kinerja guru, begitupun sebaliknya.
3
Kata Kunci: gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja,
dan kinerja guru
PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas pendidikan
Dalam
usaha
meningkatkan
maka
peran
merupakan agenda besar pendidikan di
kinerja
Indonesia. Dalam rangka mewujudkan
sekolah pimpinan sangatlah penting,
pendidikan yang bermutu tentu tidak
sebab sukses tidaknya suatu tujuan
terlepas dari peranan berbagai pihak,
yang dicapai oleh sekolah tergantung
salah satunya adalah peran tenaga
dari kepemimpinan kepala sekolah.
kependidikan. Hamalik (2003 : 9)
Maka dari itu faktor yang mendukung
tenaga kependidikan merupakan suatu
tercapainya kinerja guru salah satuya
komponen
adalah gaya kepemimpinan kepala
yang
penyelenggaraan
penting
dalam
pendidikan,
yang
melatih,
mengembangkan,
meneliti,
mengelola
dan
kepala
seolah dan motivasi kerja guru.
bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar,
guru
Gaya kepemimpinan ialah polapola
perilaku
digunakan
pemimpin
untuk
yang
mempengaruhi
memberikan pelayanan teknis dalam
aktivitas orang-orang yang dipimpin
bidang kependidikan.
untuk mencapai tujuan dalam suatu
Dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan,
aspek
utama
yang
situasi
organisasinya
yang
dapat
berubah
ditentukan adalah kualitas guru. Hal
Motivasi kerja sebagai salah satu
ini disebabkan guru merupakan titik
aspek
sentral
pendidikan yang berkualitas sangat
dalam
pembaharuan
dan
dalam
peningkatan mutu pendidikan, dengan
diperlukan
kata
pembelajaran
lain
salah
satu
persyaratan
pencapaian
dalam
karena
tujuan
kegiatan
motivasi
mutu
merupakan suatu pendorong yang
pendidikan adalah apabila pelaksanaan
dapat mengubah energi dalam diri
proses belajar mengajar dilakukan
guru kedalam bentuk suatu kegiatan
oleh pendidik-pendidik yang dapat
nyata untuk mencapai tujuan tertentu
diandalkan kinerjanya.
dalam pembelajaran. Guru yang tidak
penting
bagi
peningkatan
memiliki motivasi dalam bekerja tentu
4
tidak dapat melakukan pekerjaaan itu
wawancara langsung kepada kepala
dengan baik, dengan demikian dapat
sekolah maupun guru kelas, terdapat
disimpulkan
guru yang mengajar di kelas masih
bahwa
rendahnya
dan
berdasarkan pengalaman masa lalunya
kepemimpinan kepala sekolah akan
dari waktu kewaktu sehingga merasa
berdampak
hasil
menguasai materi diluar kepala dan
kinerja guru yang dapat berimplikasi
tidak mau mengubah kepada hal-hal
kepada rendahnya hasil belajar siswa.
yang
motivasi
kerja
pada
Jumlah
guru
rendahnya
guru
yang
dimiliki
baru
pembelajaran,
sistem
sekolah dan kualifikasinya
termasuk
metode
penggunaan
media,
penilaian
yang
kurang
dipahami dan mengajar secara hafalan
No
Tingkat
Jumlah
dan
Pendidikan
Status guru
Jumlah
atau
tanpa
persiapan
mengajar
sebelumnya.
GT/
GTT/
PNS
guru
Hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan guru-guru dikatakan
bantu
1
S3/S2
7
7
bahwa
2
S1
55
55
menerapkan
3
D3
8
secara
70
bawahannya.
8
Jumlah
kepala
sekolah
fungsi
optimal
belum
kepemimpinan
untuk
Karena
memimpin
banyak
dari
kebijakan yang dilakukan oleh sekolah
SMA
Al-Islam
1
Surakarta
adalah salah satu sekolah menengah
atas yang berada di wilayah kota
surakarta. Sebagai sebuah instansi
pendidikan yang cukup ternama maka
dituntut untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Surakarta dan
sekitarnya.
peneliti
seorang
kepala
sekolah
selaku
pemimpin, tetapi kebijakan tersebut
didasari oleh pemikiran guru selaku
bawahannya. Selain itu kepala sekolah
juga
masih
bawahannya
secara
memperlakukan
sama
tanpa
memperhatikan perbedaan individual
antara guru satu dengan guru yang
Hasil observasi yang dilakukan
oleh
bukan berasal dari pemikiran dari
dengan
melakukan
lainnya. Karena banyak dari tugas
yang diberikan kepala sekolah kepada
5
guru
tidak
Berdasarkan
dipertimbangkan
uraian
diatas,
berdasarkan kemampuan yang dimiliki
dalam
oleh guru tersebut. Sehingga kepala
meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah menganggap bahwa tugas
SMA Al-Islam 1 Surakarta, khususnya
yang diberikan dapat dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan kinerja
oleh semua guru selaku bawahannya.
guru SMA Al-Islam 1 Surakarta
Kepala
sekolah
sebagai
rangka
ikut
berpartisipasi
melalui peningkatan motivasi kerja
pemimpin suatu organisasi seharusnya
guru
dapat
yang
transformasional kepala sekolah, maka
dibutuhkan oleh bawahannya sehingga
penulis tertarik untuk mengadakan
dapat meningkatkan prestasi serta
penelitian
kinerja
“PENGARUH
melihat
guru
kekurangan
antara
lain
dengan
dan
kepemimpinan
dengan
judul
GAYA
memberikan dorongan kepada guru
KEPEMIMPINAN
agar dapat melaksanakan tugas mereka
TRANSFORMASIONAL KEPALA
sesuai dengan aturan dan pengarahan.
SEKOLAH
Karena kinerja paling tidak sangat
KERJA
berkait
KINERJA GURU DI SMA AL-
dengan
organisasi
kepemimpinan
sekolah
dan
juga
kepentingan guru itu sendiri, oleh
DAN
GURU
2016”
Tujuan yang ingin dicapai dalam
kinerja para guru sangat penting.
penelitian ini adalah:
Sedangkan bagi guru itu sendiri
1.
terhadap
kinerja
hal
seperti
dimilikinya.
dapat
bermanfaat untuk menentukan tujuan,
jalur, rencana dan pengembangan bagi
karir seorang guru.
pengaruh
Kepemimpina
dan Motivasi Kerja Guru terhadap
kemampuan,
sehingga
pengaruh
Tansformasional Kepala Sekolah
kinerja guru di SMA Al-Islam 1
kelebihan, kekurangan, dan potensi
yang
Mengetahui
Gaya
dapat
berperan sebagai umpan balik tentang
berbagai
TERHADAP
ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN
karena itu bagi sekolah hasil penilaian
penilaian
MOTIVASI
Surakarta?
2.
Mengetahui
Kepemimpinan
pengaruh
Gaya
Transformasional
Kepala Sekolah terhadap kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta.
6
3.
Mengetahui
pengaruh
Motivasi
dan mengartikulasikan visi organisasi,
Kerja Guru terhadap kinerja guru di
dan bawahan harus menerima dan
SMA Al-Islam 1 Surakarta.
mengakui kredibilitas pemimpinnya.
Bass dan Avolio (1994: 90)
KAJIAN PUSTAKA
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah
mengemukakan
bahwa,
“Kepemimpinan
transformasional
mempunyai
empat
dimensi
yang
kepemimpinan
disebutnya sebagai "the Four I's".
transformasional merupakan model
Dimensi yang pertama disebutnya
yang relatif baru dalam studi-studi
sebagai
kepemimpinan. Model ini dianggap
pengaruh ideal.
Model
sebagai model yang terbaik dalam
idealized
Dimensi
menjelaskan karakteristik pemimpin.
digambarkan
Konsep
pemimpin
kepemimpinan
transformasional
mengintegrasikan
influence
yang
pertama
sebagai
yang
atau
perilaku
membuat
pengikutnya
ini
para
mengagumi,
ide-ide yang dikembangkan dalam
menghormati
pendekatan
mempercayainya. Dimensi yang kedua
watak,
gaya
dan
dan
sekaligus
inspirational
kontingensi. Burns merupakan salah
disebut
satu penggagas yang secara eksplisit
motivation atau motivasi inspirasi.
mendefinisikan
Pemimpin
kepemimpinan
sebagai
transformasional
digambarkan sebagai pemimpin yang
transformasional.
James MacGregor Burns (1998)
menyatakan
bahwa
model
mampu
pengharapan
mengartikulasikan
yang
jelas
terhadap
kepemimpinan transformasional pada
prestasi bawahan, mendemonstrasikan
hakekatnya
komitmennya terhadap seluruh tujuan
pemimpin
menekankan
perlu
bawahannya
seorang
para
organisasi, dan mampu menggugah
melakukan
spirit tim dalam organisasi melalui
memotivasi
untuk
tanggung jawab mereka lebih dari
penumbuhan
yang mereka harapkan. Pemimpin
optimisme.
Dimensi
transformasional
disebut
sebagai
harus
mampu
mendefinisikan, mengkomunikasikan
entusiasme
yang
dan
ketiga
intellectual
stimulation atau stimulasi intelektual.
7
Pemimpin
transformasional
harus
mampu menumbuhkan ide-ide baru,
memberikan
solusi
yang
dan
perilaku
kerja
sesuai
yang
diinginkan.
kreatif
Menurut
Maslow
dalam
terhadap permasalahan-permasalahan
Reksohadiprojo dan Handoko (1996),
yang
membagi kebutuhan manusia sebagai
dihadapi
bawahan,
dan
memberikan motivasi kepada bawahan
berikut:
untuk mencari pendekatan-pendekatan
1.
Kebutuhan fisiologis merupakan
yang baru dalam melaksanakan tugastugas
organisasi.
Dimensi
yang
hirarki kebutuhan manusia yang paling
terakhir disebut sebagai individualized
dasar
consideration
untuk
atau
konsiderasi
Kebutuhan Fisiologis
yang merupakan kebutuhan
dapat
hidup
seperti
individu, dalam dimensi ini pemimpin
makan,minum, perumahan, oksigen,
transformasional digambarkan sebagai
tidur dan sebagainya.
seorang
2.
pemimpin
mendengarkan
yang
dengan
mau
Kebutuhan Rasa Aman
Apabila
penuh
kebutuhan
fisiologis
perhatian masukan-masukan bawahan
relatif sudah terpuaskan, maka muncul
dan
kebutuhan
secara
khusus
mau
yang
kedua
yaitu
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan
bawahan akan pengembangan karir.
akan rasa aman ini meliputi keamanan
akan
Motivasi Kerja Guru
Lembaga sekolah tidak hanya
perlindungan
kecelakaan
kerja,
kelangsungan
dari
bahaya
jaminan
akan
pekerjaannya
dan
mengharapkan guru yang mampu,
jaminan akan hari tuanya pada saat
cakap dan terampil , tetapi yang
mereka tidak lagi bekerja.
terpenting mereka mau bekerja giat
3.
Kebutuhan Sosial
dan berkeinginan untuk mencapai
Jika kebutuhan fisiologis dan
hasil kerja yang optimal. Kepala
rasa aman telah terpuaskan secara
sekolah harus memahami sifat dan
minimal,
motif apa yang mendorong mereka
kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan
mau bekerja keras untuk instansi
untuk
sekolah dengan mempengaruhi sikap
interaksi yang lebih erat dengan orang
maka
persahabatan,
akan
muncul
afiliasi
dana
8
lain. Dalam organisasi akan berkaitan
digunakan tergantung pada kekuatan
dengan
adanya
dorongan yaitu: (1). Kekuatan motif
kompak,
dan kekuatan dasar yang terlibat;
supervisi yang baik, rekreasi bersama
(2). Harapan dan keberhasilannya;
dan sebagainya.
dan (3). Nilai insentif yang terletak
4.
pada tujuan.
kebutuhan
kelompok
akan
kerja
yang
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan
ini
meliputi
kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai
atas
pengakuan
prestasi
atas
seseorang,
kemampuan
dan
keahlian seseorang serta efektifitas
kerja seseorang.
5.
diri
merupakan
hirarki kebutuhan dari Maslow yang
paling
tinggi.
berkaitan
Aktualisasi
dengan
pengembangan
sesungguhnya
dari
Kebutuhan
diri
proses
potensi
untuk
yang
seseorang.
menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi
yang dimiliki seseorang. Kebutuhan
akan
aktualisasi
diri
ada
kecenderungan
potensinya
yang
meningkat
karena
orang
mengaktualisasikan perilakunya.
Teori
Motivasi
Berprestasi
oleh Mc Clelland ini berpendapat
bahwa
cadangan
karyawan
energi
Kinerja dikemukakan Rivai yang
dikutip oleh Syaiful Syagala (2008)
Kinerja merupakan seperangkat hasil
yang dicapai merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan suatu
Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi
Kinerja Guru
mempunyai
potensial,
bagaimana energi ini dilepaskan dan
pekerjaan yang diminta.
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)
menyatakan
bahwa
guru sebagaimana
pasal
8
Kompetensi
dimaksud
meliputi
dalam
kompetensi
pedagogic, kepribadian, sosial dan
professional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.
Standar
kompetensi
guru
mencakup kompetensi inti guru yang
dikembangkan menjadi kompetensi
guru
PAUD/TK/RA,
guru
kelas
SD/MI, dan guru mata pelajaran pada
SD/MI,
SMA/MAK
SMP/MTS,
SMA/MA,
9
Aspek Penilain Kinerja guru
sampel” (Sugiyono, 2013:85). Teknik
adalah sebagai berikut :
pengumpulan data yang digunakan
1.
Pedagogik
adalah teknik angket/kuesioner, doku-
2.
Kepribadian
mentasi, observasi, dan wawancara.
3.
Profesional
Teknik analisis data yang digunakan
4.
Sosial
pada
Standar
kinerja
perlu
dirumuskan untuk dijadikan acuan
dalam mengadakan penilaian, yaitu
membandingkan apa yang dicapai
dengan apa yang diharapkan. Standar
penelitian
adalah
regresi
PENELITIAN
DAN
berganda.
HASIL
PEMBAHASAN
Hasil
uji
hipotesis
dalam
kinerja dapat dijadikan patokan dalam
penelitian ini dapat disajikan dalam
mengadakan
pembahasan sebagai berikut:
pertanggungjawaban
terhadap apa yang telah dilaksanakan.
H1: Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasonal Kepala Sekolah
METODE PENELITIAN
dan Motivasi Kerja Guru terhadap
Penelitian ini dilaksanakan di
Kinerja Guru
SMA Al-Islam 1 Surakarta yang
Berdasarkan hasil pengolahan
berlokasi di Jl. Honggowongso No. 94
data uji F Test atau secara simultan
Solo.
(Tabel 4.7) yang dilihat pada nilai
Populasi pada penelitian ini
thitung dan ttabel, menunjukkan thitung
adalah kepala sekolah dan guru yang
lebih besar dari ttabel yaitu 4,792 >
mengajar
3,128.
di
SMA
Al-Islam
1
Hal
ini
berarti
terdapat
Surakarta. Jumlah populasinya adalah
pengaruh
70 guru dan 1 kepala sekolah di SMA
transformasional dan motivasi kerja
Al-Islam 1 Surakarta Penelitian ini
guru terhdap kinerja guru di SMA Al-
merupakan penelitian populasi maka
Islam 1 Surakarta Tahun 2016
teknik
pengambilan
sampel
yang
gaya
Pengaruh
kepemimpinan
variabel
Gaya
digunakan adalah sampling jenuh,
Kepemipinan
“teknik penentuan sampel bila semua
Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi
anggota populasi digunakan sebagai
kerja guru (X2) terhadap kinerja guru
Transformasional
10
juga dapat dilihat pada tabel Adjusted
diluar model penelitian ini yang
R Square yang menunjukkan bahwa
mempengaruhi kinerja guru sebesar
terdapat pengaruh gaya kepemimpinan
56,20%. Faktor di luar model regresi
transformasional kepala sekolah dan
dan penelitian ini misalnya budaya
motivasi kerja terhadap kinerja guru
sekolah, supervisi oleh kepala sekolah
sebesar
berarti
motivasi
proses
kompetensi
0,099.
kompetensi
Hal
guru
ini
dan
pembelajaran mempunyai pengaruh
kerja,
kepuasan
pedagogik
dan
kerja,
lain
sebagainya yang tidak diteliti.
terhadap hasil belajar sebesar 9,9%.
Hasil
penelitian
ini
sesuai
H2: Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dengan penelitian Roy Johan Agung
Transformasonal Kepala Sekolah
Tucunan (2014) yang menyatakan
terhadap Kinerja Guru
yang
Berdasarkan hasil pengolahan
signifikan antara gaya kepemimpinan
data yang telah dilakukan melalui uji t
transformasional dan motivasi kerja
test atau secara parsial (Tabel 4.10)
terhadap kinerja karyawan.
dengan melihat pada nilai thitung dan
bahwa
terdapat
pengaruh
Mencermati pendidikan sebagai
ttabel. Pada tabel 4.8 menunjukkan
sebuah sistem maka kinerja guru
thitung lebih besar dari ttabel yaitu
tidak
kepemimpian
(2,023> 1,667) sehingga Ho ditolak
kepala sekolah dalam hal headmaster
dan Ha diterima. Hal ini berarti
dan top manajemen dalam mengelola
terdapat
sekolah dan memberdayakan guru.
Kepemimpinan
Semakin baik kepemimpinan kepala
Kepala Sekolah dan variabel Motivasi
sekolah memberdayakan guru kinerja
Kerja Guru terhadap Kinerja Guru di
guru
SMA Al-Islam 1 Surakarta.
terlepas
akan
kenyataan
dari
meningkat.
sebenarnya
Dalam
yang
pengaruh
Gaya
Transformasional
Hasil penelitian tersebut sesuai
mempengaruhi kenerjanya guru tidak
dengan
hasil
penelitian
terdahulu
hanya kepemimpinan kepala sekolah
seperti hasil penelitian penelitian dari
dan
guru,
masih
Cucu Sumaryani, M.Pd (2003) yang
dan
sangat
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
kompleks oleh karenanya faktor lain
gaya kepemimpinan transformasional
profesionalisme
banyak
faktor
lain
11
kepala sekolah dan iklim oganisasi
Surakarta maka kinerja guru semakin
sekolah terhadap produktivitas sekolah
meningkat. Hal ini dibuktikan denga
dan memiliki skor yang tinggi ketika
hasil analisis regresi bahwa koefisien
memiliki kepala sekolah dengan gaya
gaya kepemimpinan transformasional
transformasional
kepala sekolah bertanda positif.
selain
itu
hasil
penelitian yang dilakukan oleh Adlan
Adam (2014) yang menyatakan bahwa
H3: Pengaruh Motivasi Kerja Guru
gaya kepemimpinan kepala sekolah
terhadap Kinerja Guru
mempunyai pengaruh terhadap kinerja
Berdasarkan hasil pengolahan
guru, dan penelitian dari Munawaroh
data yang telah dilakukan melalui uji t
(2011)
bahwa
test atau secara parsial dengan melihat
terdapat pengaruh gaya kepemimpinan
pada nilai thitung dan ttabel. Pada tabel
transformasional
kinerja
4.8 menunjukkan thitung lebih besar dari
guru. Sesuai dengan penelitian yang
ttabel yaitu (2,034 > 1,668), sehingga
dilakukan
(2012)
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menyatakan kontribusi faktor gaya
berarti terdapat terdapat pengaruh
kepemimpinan
sekolah
Gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja guru sebesar 25,8%.
kepala sekolah dan motivasi kerja
Selain itu penelitian yang mendukung
guru tehadap kinerja guru di SMA Al-
dengan
penelitian
ini
Islam 1 Surakarta Tahun 2016.
adalah
penelitian
milik
Andhy
Yahya
yang
menyatakan
oleh
terhadap
Sumarno
kepala
mengungkapkan
selanjutnya
Sukarno
(2010)
bahwa
yang
terdapat
Motivasi
kerja
guru
juga
menjadi salah satu faktor penting yang
menentukan
kelancaran
proses
gaya
pembelajaran di sekolah. Motivasi
sekolah
guru menjadi penting karena guru
dengan
yang akan menyampaikan ilmu kepada
kontribusi sebesar 53,3%. Berdasarkan
siswa harus memiliki semangat dan
hal tersebut, maka kepemimpinan
motivasi
kepala sekolah yang efektif dalam
berpengaruh pada hasil belajar siswa
memimpin organisasinya dalam hal
di sekolah, dan sebaliknya.
pengaruh
signifikan
kepemimpinan
terhadap
ini
kepala
kinerja
sekolah
antara
SMA
guru
AL-Islam
1
yang
nantinya
akan
12
Hasil
penelitian
ini
sesuai
dengan penelitian Elifati Waruwu
(2015)
yang
motivasi
menyatakan
kerja
guru
bahwa
berpengaruh
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
maka
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa secara simultan dan
terhadap kinerja guru yaitu dengan
parsial
ditunjukkan prestasi belajar siswa
transformasioal dan motivasi kerja
yang meningkat dan Kumar Laxman
guru berpengaruh terhadap kinerja
(2013) yang menyatakan bahwa proses
guru. Kontribusi variabel terbesar
pembelajaran aktif mendorong siswa
yaitu variabel gaya kepemimpinan
untuk menemukan pengetahuan baru
transformasional
dan meningkatkan kemampuan dalam
sebesar 0,204 yang mempengaruhi
memecahkan
kinerja guru.
masalah
dengan
menghasilkan pertanyaan – pertanyaan
serta penjelasan yang di dukung bukti,
siswa juga dapat terlibat dalam tingkat
yang lebih tinggi dari penalaran
kognitif di kelas.
Hal ini menunjukkan apabila
motivasi kerja meningkat maka kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta
juga akan meningkat. Hasil penelitian
ini mendukung teori kepuasan (dalam
Hasibuan, 2009: 233) bahwa untuk
memotivasi
dengan
bawahan
memenuhi
dilakukan
keinginan
dan
kebutuhan yang memberikan kepuasan
bagi
mereka.
pertama
Sebab
dalam
menghilangkan
itu
langkah
motivasi
adalah
ketidakpuasan
(Svotwa, Mupambireyi, & Gumbe,
2012.
gaya
kepemimpinan
kepala
sekolah
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas,
maka peneliti dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru harus terus meningkatkan
kinerjanya
adanya
karena
dengan
peningkatan
kinerja
yang baik, pendidikan akan
dapat tercapai sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
bersama. Peningkatan kinerja
tersebut harus didukung oleh
kepatuhan
guru
sebagai
bawahan
terhadap
kepala
sekolah
Hal
itu
dengan
sebagai
atasannya.
dapat
dilakukan
mematuhi
segala
13
kebijakan yang diberikan oleh
kepemimpinan kepala sekolah,
dilakukan
dalam pendidikan.
objek penelitian yang berbeda,
dengan
meneliti
misalnya objek yang dijadikan
yang professional harus selalu
penelitian
meningkatkan kemampuannya
motivasi
dengan
responden siswa di sekolah.
mengikuti
berbagai
workshop atau seminar yang
berkaitan
dengan
bidang
b. Peneliti
adalah
mengukur
guru
dengan
selanjutnya
dapat
melakukan penelitian ulang di
lokasi yang berbeda yang sama
ilmunya.
–
2. Bagi Kepala Sekolah
sama
menerapkan
gaya
Kepala sekolah sebagai figur
kepemimpinan kepala sekolah
sentral
yang
yang
harus
sehingga
di
sekolah
dipimpimpinnya
senantiasa
dan
mengupayakan
memberdayakan
guru
transformasional
dapat
diketahui
pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional
kepala
secara terus menerus agar
sekolah dan motivasi kerja
kinerja guru tetap baik, dan
guru di SMA Al-Islam
guru
Surakarta dengan sekolah lain.
semangat
dalam
melaksanakan tugas dengan
memenuhi hak da kewajiban
guru, memeberikan intensif
kepada guru yang berprestasi.
b.
a. Penelitian selanjutnya dapat
guna untuk mencapai tujuan
b. Guru sebagai tenaga pendidik
a.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepala sekolah hendaknya
memotivasi dan memberikan
kesempatan
seluas-luasnya
kepada guru untuk dapat
bekerja
sesuai
kemampuan
mereka miliki.
yang
dengan
telah
1
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Adlan. 2014. Pengaruh gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SD
Negeri
di
Kecamatan
Gondokusuman,
Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pengantar
Praktik,
Rineka
Cipta,
Jakarta.
Burns, James Mac Gregor. 1998.
Transactionl
and
14
Transformasional
Leadership, in Hicman, Gill
Robinon, Editor Leading
Organizaions: Perspectives
for a New era. London:
Sage Publications
Gary, Yukl. 1998. Kepemimpinan
Dalam Organisasi, Edisi
Bahasa Indonesia, Victory
Jaya Abadi. Jakarta
Hater, JJ., & Bass, B.M. (1988).
Superior’s Evaluation and
Subordinates Perceptions of
Transformational
and
Transactional Leadership.
Journal
of
Applied
Psychology, 73, 695 – 702.
Rachmawati, Yulia. 2013. Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap Kinerja Guru. Vol 01.
No. 01
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta
Sumarno.
2013.
Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan
Profesionalisme
Guru
terhadap Kinerja Guru di
Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan
Paguyuban
Kabupaten Brebres.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru
dan
Dosen
SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU
DI SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA
Farah Azizzah, Bambang, Sunarto
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
Surakarta, 57126, Indonesia
farahazizzah@ymail.com
ABSTRACT
Farah Azizzah. K7412071. THE EFFECT OF TRANSFORMATIONAL
LEADERSHIP OF HEADMASTER AND TEACHER’S MOTIVATION TO
WORK ON THE PERFORMANCE OF TEACHER IN AL-ISLAM SMA 1
Surakarta Year 2016. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty,
Sebelas Maret University, August 2016.
The purposes of this study are to figure out (1) the effect of transformational
leadership headmasters and motivation to work on the performance of teachers in
SMA Al Islam 1 Surakarta, (2) the effect of work motivation on teacher performance
in SMA Al Islam 1 2016, and ( 3) the effect of transformational leadership style of
headmasters on teacher performance in SMA Al-Islam 1Surakarta.
The population in this study are all teachers who teach in SMA Al Islam 1 Surakarta.
The sampling technique used is convenience sample is all population research
sample. This research uses descriptive quantitative method. The collection of data
carried out by engineering a questionnaire to find out the data related to the
headmaster's transformational leadership and motivation. Try out done on 30
respondents outside the sample, in this study try out to do in SMK Batik 1 Surakarta
with the results of the questionnaire for teachers 32 items about the declared valid
and reliable of 35 questions given, whereas in the questionnaire for school
headmasters across an item about ( 20 questions) declared to have valid and
reliable. Data analysis technique used in this research is multiple linear regression
analysis.
The results of this study are as follows. First, there is positive and significant
correlation between transformational leadership style of headmasters and motivation
to work simultaneously on student learning outcomes. Second, Ho is accepted and
Ha rejected meaning, there are significant positive and significant correlation
between transformational leadership style of the headmaster and motivation. Third,
1
2
there are significant positive and significant correlation between transformational
leadership style of the headmaster and motivation, it can be concluded if either
school infrastructure, student learning outcomes can be increased, and vice versa.
Based on data from the results of this study concluded that transformational
leadership style variable (X1) gives a greater influence on teacher performance
compared to variable work motivation (X2.)
Keywords: transformational leadership of the headmaster, motivation, and
performance of teachers
ABSTRAK
Farah Azizzah. K7412071. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA
GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA
Tahun 2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya (1) pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta, (2) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Tahun 2016, dan (3) pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Al-Islam 1Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan seluruh guru di
SMA Al-Islam 1 Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
teknik angket/kuesioner untuk mengetahui data berkaitan dengan gaya
kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan motivasi kerja. Try out
dilakukan terhadap 30 responden di luar sampel, dalam penelitian ini try out
dilakukan di SMK Batik 1 Surakarta dengan hasil pada kuesioner untuk guru 32 item
soal dinyatakan valid dan reliabel dari 43 soal yang diberikan, sedangkan pada
kuesioner untuk kepala sekolah seluruh item soal (20 soal) dinyatakan telah valid dan
reliabel. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut ini. Pertama, terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah
dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Kedua, Ho diterima Ha ditolak
artinya, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan
transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru. Ketiga, terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara gaya motivasi kerja guru terhadap kinerja guru,
maka dapat disimpulkan apabila motivasi kerja tinggi maka akan meningkatkan
kinerja guru, begitupun sebaliknya.
3
Kata Kunci: gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah, motivasi kerja,
dan kinerja guru
PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas pendidikan
Dalam
usaha
meningkatkan
maka
peran
merupakan agenda besar pendidikan di
kinerja
Indonesia. Dalam rangka mewujudkan
sekolah pimpinan sangatlah penting,
pendidikan yang bermutu tentu tidak
sebab sukses tidaknya suatu tujuan
terlepas dari peranan berbagai pihak,
yang dicapai oleh sekolah tergantung
salah satunya adalah peran tenaga
dari kepemimpinan kepala sekolah.
kependidikan. Hamalik (2003 : 9)
Maka dari itu faktor yang mendukung
tenaga kependidikan merupakan suatu
tercapainya kinerja guru salah satuya
komponen
adalah gaya kepemimpinan kepala
yang
penyelenggaraan
penting
dalam
pendidikan,
yang
melatih,
mengembangkan,
meneliti,
mengelola
dan
kepala
seolah dan motivasi kerja guru.
bertugas menyelenggarakan kegiatan
mengajar,
guru
Gaya kepemimpinan ialah polapola
perilaku
digunakan
pemimpin
untuk
yang
mempengaruhi
memberikan pelayanan teknis dalam
aktivitas orang-orang yang dipimpin
bidang kependidikan.
untuk mencapai tujuan dalam suatu
Dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan,
aspek
utama
yang
situasi
organisasinya
yang
dapat
berubah
ditentukan adalah kualitas guru. Hal
Motivasi kerja sebagai salah satu
ini disebabkan guru merupakan titik
aspek
sentral
pendidikan yang berkualitas sangat
dalam
pembaharuan
dan
dalam
peningkatan mutu pendidikan, dengan
diperlukan
kata
pembelajaran
lain
salah
satu
persyaratan
pencapaian
dalam
karena
tujuan
kegiatan
motivasi
mutu
merupakan suatu pendorong yang
pendidikan adalah apabila pelaksanaan
dapat mengubah energi dalam diri
proses belajar mengajar dilakukan
guru kedalam bentuk suatu kegiatan
oleh pendidik-pendidik yang dapat
nyata untuk mencapai tujuan tertentu
diandalkan kinerjanya.
dalam pembelajaran. Guru yang tidak
penting
bagi
peningkatan
memiliki motivasi dalam bekerja tentu
4
tidak dapat melakukan pekerjaaan itu
wawancara langsung kepada kepala
dengan baik, dengan demikian dapat
sekolah maupun guru kelas, terdapat
disimpulkan
guru yang mengajar di kelas masih
bahwa
rendahnya
dan
berdasarkan pengalaman masa lalunya
kepemimpinan kepala sekolah akan
dari waktu kewaktu sehingga merasa
berdampak
hasil
menguasai materi diluar kepala dan
kinerja guru yang dapat berimplikasi
tidak mau mengubah kepada hal-hal
kepada rendahnya hasil belajar siswa.
yang
motivasi
kerja
pada
Jumlah
guru
rendahnya
guru
yang
dimiliki
baru
pembelajaran,
sistem
sekolah dan kualifikasinya
termasuk
metode
penggunaan
media,
penilaian
yang
kurang
dipahami dan mengajar secara hafalan
No
Tingkat
Jumlah
dan
Pendidikan
Status guru
Jumlah
atau
tanpa
persiapan
mengajar
sebelumnya.
GT/
GTT/
PNS
guru
Hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan guru-guru dikatakan
bantu
1
S3/S2
7
7
bahwa
2
S1
55
55
menerapkan
3
D3
8
secara
70
bawahannya.
8
Jumlah
kepala
sekolah
fungsi
optimal
belum
kepemimpinan
untuk
Karena
memimpin
banyak
dari
kebijakan yang dilakukan oleh sekolah
SMA
Al-Islam
1
Surakarta
adalah salah satu sekolah menengah
atas yang berada di wilayah kota
surakarta. Sebagai sebuah instansi
pendidikan yang cukup ternama maka
dituntut untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Surakarta dan
sekitarnya.
peneliti
seorang
kepala
sekolah
selaku
pemimpin, tetapi kebijakan tersebut
didasari oleh pemikiran guru selaku
bawahannya. Selain itu kepala sekolah
juga
masih
bawahannya
secara
memperlakukan
sama
tanpa
memperhatikan perbedaan individual
antara guru satu dengan guru yang
Hasil observasi yang dilakukan
oleh
bukan berasal dari pemikiran dari
dengan
melakukan
lainnya. Karena banyak dari tugas
yang diberikan kepala sekolah kepada
5
guru
tidak
Berdasarkan
dipertimbangkan
uraian
diatas,
berdasarkan kemampuan yang dimiliki
dalam
oleh guru tersebut. Sehingga kepala
meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah menganggap bahwa tugas
SMA Al-Islam 1 Surakarta, khususnya
yang diberikan dapat dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan kinerja
oleh semua guru selaku bawahannya.
guru SMA Al-Islam 1 Surakarta
Kepala
sekolah
sebagai
rangka
ikut
berpartisipasi
melalui peningkatan motivasi kerja
pemimpin suatu organisasi seharusnya
guru
dapat
yang
transformasional kepala sekolah, maka
dibutuhkan oleh bawahannya sehingga
penulis tertarik untuk mengadakan
dapat meningkatkan prestasi serta
penelitian
kinerja
“PENGARUH
melihat
guru
kekurangan
antara
lain
dengan
dan
kepemimpinan
dengan
judul
GAYA
memberikan dorongan kepada guru
KEPEMIMPINAN
agar dapat melaksanakan tugas mereka
TRANSFORMASIONAL KEPALA
sesuai dengan aturan dan pengarahan.
SEKOLAH
Karena kinerja paling tidak sangat
KERJA
berkait
KINERJA GURU DI SMA AL-
dengan
organisasi
kepemimpinan
sekolah
dan
juga
kepentingan guru itu sendiri, oleh
DAN
GURU
2016”
Tujuan yang ingin dicapai dalam
kinerja para guru sangat penting.
penelitian ini adalah:
Sedangkan bagi guru itu sendiri
1.
terhadap
kinerja
hal
seperti
dimilikinya.
dapat
bermanfaat untuk menentukan tujuan,
jalur, rencana dan pengembangan bagi
karir seorang guru.
pengaruh
Kepemimpina
dan Motivasi Kerja Guru terhadap
kemampuan,
sehingga
pengaruh
Tansformasional Kepala Sekolah
kinerja guru di SMA Al-Islam 1
kelebihan, kekurangan, dan potensi
yang
Mengetahui
Gaya
dapat
berperan sebagai umpan balik tentang
berbagai
TERHADAP
ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN
karena itu bagi sekolah hasil penilaian
penilaian
MOTIVASI
Surakarta?
2.
Mengetahui
Kepemimpinan
pengaruh
Gaya
Transformasional
Kepala Sekolah terhadap kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta.
6
3.
Mengetahui
pengaruh
Motivasi
dan mengartikulasikan visi organisasi,
Kerja Guru terhadap kinerja guru di
dan bawahan harus menerima dan
SMA Al-Islam 1 Surakarta.
mengakui kredibilitas pemimpinnya.
Bass dan Avolio (1994: 90)
KAJIAN PUSTAKA
Gaya
Kepemimpinan
Transformasional Kepala Sekolah
mengemukakan
bahwa,
“Kepemimpinan
transformasional
mempunyai
empat
dimensi
yang
kepemimpinan
disebutnya sebagai "the Four I's".
transformasional merupakan model
Dimensi yang pertama disebutnya
yang relatif baru dalam studi-studi
sebagai
kepemimpinan. Model ini dianggap
pengaruh ideal.
Model
sebagai model yang terbaik dalam
idealized
Dimensi
menjelaskan karakteristik pemimpin.
digambarkan
Konsep
pemimpin
kepemimpinan
transformasional
mengintegrasikan
influence
yang
pertama
sebagai
yang
atau
perilaku
membuat
pengikutnya
ini
para
mengagumi,
ide-ide yang dikembangkan dalam
menghormati
pendekatan
mempercayainya. Dimensi yang kedua
watak,
gaya
dan
dan
sekaligus
inspirational
kontingensi. Burns merupakan salah
disebut
satu penggagas yang secara eksplisit
motivation atau motivasi inspirasi.
mendefinisikan
Pemimpin
kepemimpinan
sebagai
transformasional
digambarkan sebagai pemimpin yang
transformasional.
James MacGregor Burns (1998)
menyatakan
bahwa
model
mampu
pengharapan
mengartikulasikan
yang
jelas
terhadap
kepemimpinan transformasional pada
prestasi bawahan, mendemonstrasikan
hakekatnya
komitmennya terhadap seluruh tujuan
pemimpin
menekankan
perlu
bawahannya
seorang
para
organisasi, dan mampu menggugah
melakukan
spirit tim dalam organisasi melalui
memotivasi
untuk
tanggung jawab mereka lebih dari
penumbuhan
yang mereka harapkan. Pemimpin
optimisme.
Dimensi
transformasional
disebut
sebagai
harus
mampu
mendefinisikan, mengkomunikasikan
entusiasme
yang
dan
ketiga
intellectual
stimulation atau stimulasi intelektual.
7
Pemimpin
transformasional
harus
mampu menumbuhkan ide-ide baru,
memberikan
solusi
yang
dan
perilaku
kerja
sesuai
yang
diinginkan.
kreatif
Menurut
Maslow
dalam
terhadap permasalahan-permasalahan
Reksohadiprojo dan Handoko (1996),
yang
membagi kebutuhan manusia sebagai
dihadapi
bawahan,
dan
memberikan motivasi kepada bawahan
berikut:
untuk mencari pendekatan-pendekatan
1.
Kebutuhan fisiologis merupakan
yang baru dalam melaksanakan tugastugas
organisasi.
Dimensi
yang
hirarki kebutuhan manusia yang paling
terakhir disebut sebagai individualized
dasar
consideration
untuk
atau
konsiderasi
Kebutuhan Fisiologis
yang merupakan kebutuhan
dapat
hidup
seperti
individu, dalam dimensi ini pemimpin
makan,minum, perumahan, oksigen,
transformasional digambarkan sebagai
tidur dan sebagainya.
seorang
2.
pemimpin
mendengarkan
yang
dengan
mau
Kebutuhan Rasa Aman
Apabila
penuh
kebutuhan
fisiologis
perhatian masukan-masukan bawahan
relatif sudah terpuaskan, maka muncul
dan
kebutuhan
secara
khusus
mau
yang
kedua
yaitu
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan
bawahan akan pengembangan karir.
akan rasa aman ini meliputi keamanan
akan
Motivasi Kerja Guru
Lembaga sekolah tidak hanya
perlindungan
kecelakaan
kerja,
kelangsungan
dari
bahaya
jaminan
akan
pekerjaannya
dan
mengharapkan guru yang mampu,
jaminan akan hari tuanya pada saat
cakap dan terampil , tetapi yang
mereka tidak lagi bekerja.
terpenting mereka mau bekerja giat
3.
Kebutuhan Sosial
dan berkeinginan untuk mencapai
Jika kebutuhan fisiologis dan
hasil kerja yang optimal. Kepala
rasa aman telah terpuaskan secara
sekolah harus memahami sifat dan
minimal,
motif apa yang mendorong mereka
kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan
mau bekerja keras untuk instansi
untuk
sekolah dengan mempengaruhi sikap
interaksi yang lebih erat dengan orang
maka
persahabatan,
akan
muncul
afiliasi
dana
8
lain. Dalam organisasi akan berkaitan
digunakan tergantung pada kekuatan
dengan
adanya
dorongan yaitu: (1). Kekuatan motif
kompak,
dan kekuatan dasar yang terlibat;
supervisi yang baik, rekreasi bersama
(2). Harapan dan keberhasilannya;
dan sebagainya.
dan (3). Nilai insentif yang terletak
4.
pada tujuan.
kebutuhan
kelompok
akan
kerja
yang
Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan
ini
meliputi
kebutuhan keinginan untuk dihormati,
dihargai
atas
pengakuan
prestasi
atas
seseorang,
kemampuan
dan
keahlian seseorang serta efektifitas
kerja seseorang.
5.
diri
merupakan
hirarki kebutuhan dari Maslow yang
paling
tinggi.
berkaitan
Aktualisasi
dengan
pengembangan
sesungguhnya
dari
Kebutuhan
diri
proses
potensi
untuk
yang
seseorang.
menunjukkan
kemampuan, keahlian dan potensi
yang dimiliki seseorang. Kebutuhan
akan
aktualisasi
diri
ada
kecenderungan
potensinya
yang
meningkat
karena
orang
mengaktualisasikan perilakunya.
Teori
Motivasi
Berprestasi
oleh Mc Clelland ini berpendapat
bahwa
cadangan
karyawan
energi
Kinerja dikemukakan Rivai yang
dikutip oleh Syaiful Syagala (2008)
Kinerja merupakan seperangkat hasil
yang dicapai merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan suatu
Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi
Kinerja Guru
mempunyai
potensial,
bagaimana energi ini dilepaskan dan
pekerjaan yang diminta.
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1)
menyatakan
bahwa
guru sebagaimana
pasal
8
Kompetensi
dimaksud
meliputi
dalam
kompetensi
pedagogic, kepribadian, sosial dan
professional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.
Standar
kompetensi
guru
mencakup kompetensi inti guru yang
dikembangkan menjadi kompetensi
guru
PAUD/TK/RA,
guru
kelas
SD/MI, dan guru mata pelajaran pada
SD/MI,
SMA/MAK
SMP/MTS,
SMA/MA,
9
Aspek Penilain Kinerja guru
sampel” (Sugiyono, 2013:85). Teknik
adalah sebagai berikut :
pengumpulan data yang digunakan
1.
Pedagogik
adalah teknik angket/kuesioner, doku-
2.
Kepribadian
mentasi, observasi, dan wawancara.
3.
Profesional
Teknik analisis data yang digunakan
4.
Sosial
pada
Standar
kinerja
perlu
dirumuskan untuk dijadikan acuan
dalam mengadakan penilaian, yaitu
membandingkan apa yang dicapai
dengan apa yang diharapkan. Standar
penelitian
adalah
regresi
PENELITIAN
DAN
berganda.
HASIL
PEMBAHASAN
Hasil
uji
hipotesis
dalam
kinerja dapat dijadikan patokan dalam
penelitian ini dapat disajikan dalam
mengadakan
pembahasan sebagai berikut:
pertanggungjawaban
terhadap apa yang telah dilaksanakan.
H1: Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasonal Kepala Sekolah
METODE PENELITIAN
dan Motivasi Kerja Guru terhadap
Penelitian ini dilaksanakan di
Kinerja Guru
SMA Al-Islam 1 Surakarta yang
Berdasarkan hasil pengolahan
berlokasi di Jl. Honggowongso No. 94
data uji F Test atau secara simultan
Solo.
(Tabel 4.7) yang dilihat pada nilai
Populasi pada penelitian ini
thitung dan ttabel, menunjukkan thitung
adalah kepala sekolah dan guru yang
lebih besar dari ttabel yaitu 4,792 >
mengajar
3,128.
di
SMA
Al-Islam
1
Hal
ini
berarti
terdapat
Surakarta. Jumlah populasinya adalah
pengaruh
70 guru dan 1 kepala sekolah di SMA
transformasional dan motivasi kerja
Al-Islam 1 Surakarta Penelitian ini
guru terhdap kinerja guru di SMA Al-
merupakan penelitian populasi maka
Islam 1 Surakarta Tahun 2016
teknik
pengambilan
sampel
yang
gaya
Pengaruh
kepemimpinan
variabel
Gaya
digunakan adalah sampling jenuh,
Kepemipinan
“teknik penentuan sampel bila semua
Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi
anggota populasi digunakan sebagai
kerja guru (X2) terhadap kinerja guru
Transformasional
10
juga dapat dilihat pada tabel Adjusted
diluar model penelitian ini yang
R Square yang menunjukkan bahwa
mempengaruhi kinerja guru sebesar
terdapat pengaruh gaya kepemimpinan
56,20%. Faktor di luar model regresi
transformasional kepala sekolah dan
dan penelitian ini misalnya budaya
motivasi kerja terhadap kinerja guru
sekolah, supervisi oleh kepala sekolah
sebesar
berarti
motivasi
proses
kompetensi
0,099.
kompetensi
Hal
guru
ini
dan
pembelajaran mempunyai pengaruh
kerja,
kepuasan
pedagogik
dan
kerja,
lain
sebagainya yang tidak diteliti.
terhadap hasil belajar sebesar 9,9%.
Hasil
penelitian
ini
sesuai
H2: Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dengan penelitian Roy Johan Agung
Transformasonal Kepala Sekolah
Tucunan (2014) yang menyatakan
terhadap Kinerja Guru
yang
Berdasarkan hasil pengolahan
signifikan antara gaya kepemimpinan
data yang telah dilakukan melalui uji t
transformasional dan motivasi kerja
test atau secara parsial (Tabel 4.10)
terhadap kinerja karyawan.
dengan melihat pada nilai thitung dan
bahwa
terdapat
pengaruh
Mencermati pendidikan sebagai
ttabel. Pada tabel 4.8 menunjukkan
sebuah sistem maka kinerja guru
thitung lebih besar dari ttabel yaitu
tidak
kepemimpian
(2,023> 1,667) sehingga Ho ditolak
kepala sekolah dalam hal headmaster
dan Ha diterima. Hal ini berarti
dan top manajemen dalam mengelola
terdapat
sekolah dan memberdayakan guru.
Kepemimpinan
Semakin baik kepemimpinan kepala
Kepala Sekolah dan variabel Motivasi
sekolah memberdayakan guru kinerja
Kerja Guru terhadap Kinerja Guru di
guru
SMA Al-Islam 1 Surakarta.
terlepas
akan
kenyataan
dari
meningkat.
sebenarnya
Dalam
yang
pengaruh
Gaya
Transformasional
Hasil penelitian tersebut sesuai
mempengaruhi kenerjanya guru tidak
dengan
hasil
penelitian
terdahulu
hanya kepemimpinan kepala sekolah
seperti hasil penelitian penelitian dari
dan
guru,
masih
Cucu Sumaryani, M.Pd (2003) yang
dan
sangat
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
kompleks oleh karenanya faktor lain
gaya kepemimpinan transformasional
profesionalisme
banyak
faktor
lain
11
kepala sekolah dan iklim oganisasi
Surakarta maka kinerja guru semakin
sekolah terhadap produktivitas sekolah
meningkat. Hal ini dibuktikan denga
dan memiliki skor yang tinggi ketika
hasil analisis regresi bahwa koefisien
memiliki kepala sekolah dengan gaya
gaya kepemimpinan transformasional
transformasional
kepala sekolah bertanda positif.
selain
itu
hasil
penelitian yang dilakukan oleh Adlan
Adam (2014) yang menyatakan bahwa
H3: Pengaruh Motivasi Kerja Guru
gaya kepemimpinan kepala sekolah
terhadap Kinerja Guru
mempunyai pengaruh terhadap kinerja
Berdasarkan hasil pengolahan
guru, dan penelitian dari Munawaroh
data yang telah dilakukan melalui uji t
(2011)
bahwa
test atau secara parsial dengan melihat
terdapat pengaruh gaya kepemimpinan
pada nilai thitung dan ttabel. Pada tabel
transformasional
kinerja
4.8 menunjukkan thitung lebih besar dari
guru. Sesuai dengan penelitian yang
ttabel yaitu (2,034 > 1,668), sehingga
dilakukan
(2012)
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menyatakan kontribusi faktor gaya
berarti terdapat terdapat pengaruh
kepemimpinan
sekolah
Gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja guru sebesar 25,8%.
kepala sekolah dan motivasi kerja
Selain itu penelitian yang mendukung
guru tehadap kinerja guru di SMA Al-
dengan
penelitian
ini
Islam 1 Surakarta Tahun 2016.
adalah
penelitian
milik
Andhy
Yahya
yang
menyatakan
oleh
terhadap
Sumarno
kepala
mengungkapkan
selanjutnya
Sukarno
(2010)
bahwa
yang
terdapat
Motivasi
kerja
guru
juga
menjadi salah satu faktor penting yang
menentukan
kelancaran
proses
gaya
pembelajaran di sekolah. Motivasi
sekolah
guru menjadi penting karena guru
dengan
yang akan menyampaikan ilmu kepada
kontribusi sebesar 53,3%. Berdasarkan
siswa harus memiliki semangat dan
hal tersebut, maka kepemimpinan
motivasi
kepala sekolah yang efektif dalam
berpengaruh pada hasil belajar siswa
memimpin organisasinya dalam hal
di sekolah, dan sebaliknya.
pengaruh
signifikan
kepemimpinan
terhadap
ini
kepala
kinerja
sekolah
antara
SMA
guru
AL-Islam
1
yang
nantinya
akan
12
Hasil
penelitian
ini
sesuai
dengan penelitian Elifati Waruwu
(2015)
yang
motivasi
menyatakan
kerja
guru
bahwa
berpengaruh
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan
maka
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa secara simultan dan
terhadap kinerja guru yaitu dengan
parsial
ditunjukkan prestasi belajar siswa
transformasioal dan motivasi kerja
yang meningkat dan Kumar Laxman
guru berpengaruh terhadap kinerja
(2013) yang menyatakan bahwa proses
guru. Kontribusi variabel terbesar
pembelajaran aktif mendorong siswa
yaitu variabel gaya kepemimpinan
untuk menemukan pengetahuan baru
transformasional
dan meningkatkan kemampuan dalam
sebesar 0,204 yang mempengaruhi
memecahkan
kinerja guru.
masalah
dengan
menghasilkan pertanyaan – pertanyaan
serta penjelasan yang di dukung bukti,
siswa juga dapat terlibat dalam tingkat
yang lebih tinggi dari penalaran
kognitif di kelas.
Hal ini menunjukkan apabila
motivasi kerja meningkat maka kinerja
guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta
juga akan meningkat. Hasil penelitian
ini mendukung teori kepuasan (dalam
Hasibuan, 2009: 233) bahwa untuk
memotivasi
dengan
bawahan
memenuhi
dilakukan
keinginan
dan
kebutuhan yang memberikan kepuasan
bagi
mereka.
pertama
Sebab
dalam
menghilangkan
itu
langkah
motivasi
adalah
ketidakpuasan
(Svotwa, Mupambireyi, & Gumbe,
2012.
gaya
kepemimpinan
kepala
sekolah
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas,
maka peneliti dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru harus terus meningkatkan
kinerjanya
adanya
karena
dengan
peningkatan
kinerja
yang baik, pendidikan akan
dapat tercapai sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
bersama. Peningkatan kinerja
tersebut harus didukung oleh
kepatuhan
guru
sebagai
bawahan
terhadap
kepala
sekolah
Hal
itu
dengan
sebagai
atasannya.
dapat
dilakukan
mematuhi
segala
13
kebijakan yang diberikan oleh
kepemimpinan kepala sekolah,
dilakukan
dalam pendidikan.
objek penelitian yang berbeda,
dengan
meneliti
misalnya objek yang dijadikan
yang professional harus selalu
penelitian
meningkatkan kemampuannya
motivasi
dengan
responden siswa di sekolah.
mengikuti
berbagai
workshop atau seminar yang
berkaitan
dengan
bidang
b. Peneliti
adalah
mengukur
guru
dengan
selanjutnya
dapat
melakukan penelitian ulang di
lokasi yang berbeda yang sama
ilmunya.
–
2. Bagi Kepala Sekolah
sama
menerapkan
gaya
Kepala sekolah sebagai figur
kepemimpinan kepala sekolah
sentral
yang
yang
harus
sehingga
di
sekolah
dipimpimpinnya
senantiasa
dan
mengupayakan
memberdayakan
guru
transformasional
dapat
diketahui
pengaruh gaya kepemimpinan
transformasional
kepala
secara terus menerus agar
sekolah dan motivasi kerja
kinerja guru tetap baik, dan
guru di SMA Al-Islam
guru
Surakarta dengan sekolah lain.
semangat
dalam
melaksanakan tugas dengan
memenuhi hak da kewajiban
guru, memeberikan intensif
kepada guru yang berprestasi.
b.
a. Penelitian selanjutnya dapat
guna untuk mencapai tujuan
b. Guru sebagai tenaga pendidik
a.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepala sekolah hendaknya
memotivasi dan memberikan
kesempatan
seluas-luasnya
kepada guru untuk dapat
bekerja
sesuai
kemampuan
mereka miliki.
yang
dengan
telah
1
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Adlan. 2014. Pengaruh gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SD
Negeri
di
Kecamatan
Gondokusuman,
Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pengantar
Praktik,
Rineka
Cipta,
Jakarta.
Burns, James Mac Gregor. 1998.
Transactionl
and
14
Transformasional
Leadership, in Hicman, Gill
Robinon, Editor Leading
Organizaions: Perspectives
for a New era. London:
Sage Publications
Gary, Yukl. 1998. Kepemimpinan
Dalam Organisasi, Edisi
Bahasa Indonesia, Victory
Jaya Abadi. Jakarta
Hater, JJ., & Bass, B.M. (1988).
Superior’s Evaluation and
Subordinates Perceptions of
Transformational
and
Transactional Leadership.
Journal
of
Applied
Psychology, 73, 695 – 702.
Rachmawati, Yulia. 2013. Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap Kinerja Guru. Vol 01.
No. 01
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta
Sumarno.
2013.
Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan
Profesionalisme
Guru
terhadap Kinerja Guru di
Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan
Paguyuban
Kabupaten Brebres.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru
dan
Dosen