this PDF file PERBEDAAN FINANCIAL LITERACY MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNS BERDASARKAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN TEMPAT TINGGA | Sisyawati | Tata Arta 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1- 11
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan A kuntansi
UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017
PERBEDAAN FINANCIAL LITERACY MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNS BERDASARKAN KECERDASAN INTELEKTUAL
DAN TEMPAT TINGGAL
Tatas Sisyawati, Ngadiman, Sohidin
Progam Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jalan Ir Sutami 36A, Jebres, Surakarta
E-mail: sisyatatas26@gmail.com
Abstract
This study is aimed to determine the differences in financial literacy of the student in the Accounting
Education Department of Sebelas Maret University Surakarta based on their intelligence and residence.
This research method is a comparative causal research with sampling technique in the form of simple random sampling. The data collection method in the study was using tests and questionnaires. The analysis
methods were using descriptive statitistic and hypothesis test in the form of one way anova test and t test.
The result of the research shows that there are differences of financial literacy of the students of Accounting Study Program of UNS based on intelligence and there is no difference of financial literacy of the students of Accounting Study Program of UNS based on their place of residence. These results indicate that
students should develop positive financial habits and behavior. In addition universities and their departments can provide the education in the field of financial literacy that can encourage students to perform
well in financial management and to become a smart alumni.
Keywords: Financial literacy, intelligence, place of residence
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan financial literacy mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan kecerdasan intelektual dan tempat
tinggal. Metode penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif dengan teknik pengambilan sampel berupa simple random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan tes dan angket. Metode analisis yang digunakan adalah statitistik deskriptif dan uji hipotesis berupa uji one way anova dan uji t. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi UNS berdasarkan kecerdasan intelektual dan tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa prodi
Pendidikan Akuntansi UNS berdasarkan tempat tinggal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa
harus mengembangkan kebiasaan dan perilaku keuangan yang positif. Selain itu universitas dan progam
studi perlu memberikan pendidikan di bidang financial literacy sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk melakukan pengelolaan keuangan secara lebih baik dan mampu menjadi alumni yang cerdas.
Kata kunci: Financial literacy, kecer dasan intelektual, tempat tinggal
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
PENDAHULUAN
kepentingan utama seperti lembaga keuangan,
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per-
pengusaha, serikat pekerja, kelompok konsumen
tumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun
serta lembaga pendidikan ikut berperan dan ber-
2016
kenaikan
tindak dalam meningkatkan financial education.
dibandingkan triwulan II tahun 2015 dan
Namun, financial education ini masih jarang
triwulan I tahun 2016 sebesar 4,91% (BPS,
ditemui baik di sekolah dasar maupun di
2016). Peningkatan kesejahteraan ini akan men-
perguruan tinggi sekalipun. Sikap konsumtif
dorong
yang tinggi akhir-akhir ini dikalangan generasi
sebesar
5,18%
masyarakat
mengalami
untuk
memanfaatkan
dananya dalam bentuk tabungan maupun inves-
muda
tasi di masa yang akan datang. Namun, hal ini
pengelolaan keuangan menjadi sulit untuk dit-
kurang diimbangi dengan pengetahuan masyara-
erapkan. Kebanyakan dari mahasiswa masih
kat akan produk-produk investasi yang mana fi-
mengandalkan uang dari orang tua mereka kare-
nancial literacy masyarakat masih sangat ren-
na masih belum bisa memperoleh pendapatan
dah yaitu 0,41%. Masyarakat Indonesia tidak
sendiri. Masalah ini menjadi lebih kompleks apa-
memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap
bila uang kiriman dari orang tua mengalami
lembaga jasa keuangan serta tidak memiliki ket-
keterlambatan serta uang habis sebelum wak-
erampilan dalam menggunakan produk dan jasa
tunya.
khususnya
mahasiswa
menyebabkan
keuangan (OJK, 2013). Financial literacy berkai-
Universitas Sebelas Maret Surakarta meru-
tan dengan pengelolaan keuangan seseorang.
pakan salah satu universitas yang sedang
Menurut Lusardi dan Mitchell (2007), financial
mengupayakan agar para mahasiswa melek ter-
literacy sebagai pengetahuan keuangan dan ke-
hadap masalah keuangan. Mahasiswa Program
mampuan dalam mengaplikasikannya di ke-
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas
hidupan sehari-hari dengan tujuan mencapai
Maret Surakarta memeroleh mata kuliah yang
kesejahteraan. Dengan kata lain, apabila finan-
berkaitan dengan literasi keuangan, sehingga
cial literacy seseorang rendah maka akan me-
dapat dianggap sudah melek keuangan dan mam-
nyebabkan rencana keuangan yang salah dan me-
pu mengelola keuangannya dengan baik serta
nyebabkan capaian kesejahteraan yang bias saat
mampu memprioritaskan pengeluaran untuk
usia tidak produktif lagi (Byrne, 2007). Salah
biaya studinya terlebih dahulu dibandingkan
satu upaya untuk memperbaiki keadaan tersebut
dengan pengeluaran yang kurang bermanfaat.
yakni diperlukan adanya financial education mu-
Namun, banyak mahasiswa yang kurang mem-
lai dari usia dini hingga dewasa.
prioritaskan kebutuhan akan studi. Hasil survei
Financial education merupakan proses
menunjukkan mereka cenderung mengeluarkan
panjang yang memicu individu untuk memiliki
uang mereka untuk keperluan yang kurang ber-
rencana
manfaat
keuangan
di
masa
depan
demi
sehingga pada saat kebutuhan akan
mendapatkan kesejahteraan sesuai dengan pola
studi harus dipenuhi, mereka akan merasa kesu-
dan gaya hidup yang mereka jalani (Nababan &
litan dan hanya bisa menyalahkan keadaan. Aki-
Sadalia, 2011). Financial literacy dapat ditingkat-
batnya, kebutuhan studi yang harus dipenuhi
kan apabila pemerintah dan semua pemangku
oleh mahasiswa dianggap tidak terlalu penting,
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
dan pada gilirannya biaya untuk studinya ter-
Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta
ganggu.
berdasarkan tempat tinggal.
Nidar dan Bestari (2012) menemukan be-
Penelitian ini erat kaitannya dengan tiga
berapa kategori faktor-faktor yang memengaruhi
konsep yang terdapat dalam Theory of Planned
financial literacy seseorang berdasarkan demo-
Behaviour (TPB). Konsep sikap terhadap per-
grafi (jenis kelamin, usia, status, tempat tinggal),
ilaku tercermin melalui variabel financial litera-
karateristik sosial dan ekonomi, pengalaman
cy dan kecerdasan intelektual. Konsep norma
keuangan,
kondisi
subjektif dan kontrol perilaku tercermin pada
ekonomi, karakteristik keluarga, aspirasi, dan
variabel tempat tinggal yang mana tekanan so-
lokasi geografis. Capuano dan Ramsay (2011)
sial mahasiswa berasal dari di mana mereka
mengemukakan
personal
tinggal yang artinya bisa dari orangtua maupun
(intelegensi atau kecerdasan intelektual), sosial
teman sebaya. Teori TPB merupakan salah satu
dan ekonomi dapat menentukan financial litera-
teori psikologi sosial yang memprediksi perilaku
cy dan financial behavior seseorang. Penelitian
manusia. Lebih lanjut, Somer (2011) menga-
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Capuano
takan bahwa perilaku manusia bisa disebabkan
dan Ramsay (2011) menjelaskan bahwa kecer-
oleh alasan-alasan atau kemungkinan yang ber-
dasan intelektual berpengaruh positif terhadap
beda, yang dapat diartikan bahwa keyakinan
financial literacy. Mandell (2008) mengemuka-
seseorang tentang konsekuensi dari sikap atau
kan
bahwa seseorang yang tinggal bersama
perilaku, keyakinan akan ekspektasi terhadap
dengan orang tua selama masa kuliah memiliki
orang lain dan adanya faktor-faktor yang
financial literacy yang lebih tinggi dibandingan
kemungkinan akan menghalangi perilaku terse-
dengan seseorang yang tinggal sendiri. Di sisi
but. Teori ini menunjukkan bahwa keadaan so-
lain Keown (2011) menyatakan bahwa maha-
sial dan ekonomi serta faktor personal seperti
siswa yang tinggal sendiri memiliki financial
intelegensi atau kecerdasan intelektual dapat me-
literacy yang tinggi dibandingkan mahasiswa
mengaruhi financial literacy dan financial be-
yang tinggal bersama dengan orang tuanya.
havior seseorang (Capuano dan Ramsay, 2011).
Lebih lanjut, Nidar dan Bestari (2012) serta
Kebutuhan individu yang semakin kom-
Margaretha dan Pambudhi (2015) menyatakan
pleks menuntut masyarakat untuk dapat mem-
bahwa tempat tinggal tidak memengaruhi finan-
iliki kemampuan financial literacy. Hal ini
cial literacy seseorang.
dikarenakan financial literacy sebagai salah satu
pendidikan
bahwa
keuangan,
faktor
Penelitian ini bertujuan. 1) Mengetahui
komponen sumber daya manusia yang dapat
perbedaan financial literacy mahasiswa Progam
meningkatkan kesejahteraan keuangan (Huston,
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas
2010). Krishna, Rofaida dan Sari (2010) men-
Maret Surakarta berdasarkan kecerdasan intel-
jelaskan bahwa financial literacy membantu in-
ektual. 2) Mengetahui perbedaan financial litera-
dividu agar terhindar dari masalah keuangan.
cy
mahasiswa
Progam
Studi
Pendidikan
ASIC (2013: 6) mengungkapkan bahwa finan-
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
cial literacy dapat membantu seseorang untuk
literacy individu. Menurut Chen dan Volpe
membuat keputusan keuangan yang lebih baik
(1998: 109) terdapat empat indikator dian-
serta mendapatkan keuntungan yang lebih ban-
taranya: 1) Pengetahuan umum keuangan, 2) Ta-
yak. Bhusan dan Medury (2013) mengartikan
bungan dan pinjaman, 3) Asuransi, dan 4) Inves-
financial literacy sebagai kemampuan yang di-
tasi.
miliki oleh individu untuk membuat penilaian
Bernstein et. A l (2010: 11) menjelaskan
informasi dan mengambil keputusan yang efektif
bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampu-
tentang penggunaan dan pengelolaan uang. Fi-
an untuk melakukan proses mental lebih tinggi
nancial literacy atau literasi keuangan diartikan
dari penalaran, mengingat, memahami dan me-
sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan
mecahkan masalah. kecerdasan intelektual meru-
pribadi dalam pengambilan keputusan (Chen dan
pakan suatu kemampuan seseorang yang men-
Volpe, 1998:108). Perilaku keuangan pribadi
cakup beberapa kemampuan lain seperti kemam-
merupakan cara individu dalam mengelola sum-
puan numerik, kemampuan verbal, kemampuan
ber dananya untuk digunakan sebagai keputusan
logika dan kemampuan spasiasl yang di-
penggunaan dana, penentuan sumber dana dan
wujudkan
keputusan untuk perencanaan pensiun (Gitman,
Menurut Safaria (2005: 21) terdapat empat pen-
2003).
gukuran atau indikator kecerdasan intelektual,
dalam
pemecahan
permasalahan.
Banyak faktor-faktor yang dapat memen-
diantaranya: 1) Kemampuan verbal, 2) kemam-
garuhi tingkat financial literacy seseorang baik
puan numeric, 3) kemampuan logika, dan 4)
dari segi sosio-ekonomi maupun dari sosio-
kemampuan spasial.
dapat dikatakan melek
Lebih lanjut, Capuano dan Ramsay (2011)
keuangan ketika seseorang memiliki penge-
yang melakukan penelitian, mengemukakan bah-
tahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan
wa kecerdasan intelektual berpengaruh positif
pengetahuan tersebut. Mandell (2008) menjelas-
terhadap financial literacy. Hal ini dikarenakan
kan faktor-faktor yang memengaruhi financial
kecerdasan intelektual yang tercermin melalui
literacy seseorang diantaranya latar belakang/
daya ingat, daya analisis, penilaian dan pema-
demografi, aspirasi, pendidikan mengelola uang,
haman yang dimiliki oleh seseorang akan me-
dan pengalaman mengelola uang. Selanjutnya
mengaruhi mereka untuk menentukan keputusan
Capuano dan Ramsay (2011) menjelaskan bah-
yang tepat dalam hal pengelolaan keuangan.
wa tingkat literacy seseorang dipengaruhi oleh
Kecerdasan
faktor personal (intelegensi atau kecerdasan in-
seseorang untuk berpikir secara kritis agar mere-
telektual), sosial dan ekonomi. Tingkat financial
ka tidak salah dalam menentukan keputusan
literacy individu dapat diketahui melalui bebera-
yang nantinya akan berdampak buruk di masa
pa aspek yang dimiliki. Aspek tersebut secara
depan tentunya dalam hal pengelolaan keuangan.
umum mencakup keuangan yang dijadikan se-
Johnson (2009: 183) menyatakan bahwa berpikir
bagai indikator untuk melihat tingkat financial
kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan
demografi. Seseorang
intelektual
akan
memengaruhi
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
jelas digunakan dalam kegiatan mental seperti
pada masa kuliah akan lebih mudah untuk ber-
memecahkan masalah, mengambil keputusan,
diskusi dan berkomunikasi dengan orang tua.
membujuk, menganalisis pendapat atau asumsi,
METODE
dan melakukan ilmiah.
Bagi sebagian besar mahasiswa, indekos
Penelitian ini merupakan penelitian ex post
merupakan tempat mereka belajar untuk mengel-
facto dengan pendekatan kuantitatif. Menurut
ola keuangan secara mandiri tanpa pengawasan
tingkat eksplanasi, penelitian ini merupakan
penuh dari orang tua (Sabri et.al: 2010). Pada
jenis penelitian komparatif. Populasi dalam
masa perkuliahan, mahasiswa berada dalam ma-
penelitian ini berjumlah 179 mahasiswa dan
sa peralihan dari ketergantungan menuju ke-
sampel berjumlah 124 mahasiswa prodi Pendidi-
mandirian
harus
kan Akuntansi angkatan 2013, angkatan 2014,
mempunyai kemandirian secara finansial serta
dan angkatan 2015. Teknik sampel yang
bertanggung jawab atas keputusan yang akan
digunakan adalah teknik simple random sam-
mereka buat. Keown (2011) mengemukakan
pling. Data dikumpulkan dengan menggunakan
bahwa orang yang tinggal sendiri memiliki ting-
tes dan angket. Tes digunakan untuk memeroleh
kat literasi keuangan personal yang lebih tinggi
data financial literacy dan kecerdasan intelektual
dibanding yang tinggal bersama dengan orang
mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi Univer-
orang tua maupun pasangannya.
sitas Sebelas Maret Surakarta. Angket digunakan
finansial
dan
mahasiswa
Bertempat tinggal bersama dengan orang
untuk memeroleh data financial literacy dan
tua tidak lepas dari pengawasan dan pengendali-
tempat tinggal. Teknik analisis yang digunakan
an dari orang tua serta yang paling penting ada-
adalah uji one way anova dan uji t.
lah pendidikan akan keuangan yang diajarkan
Variabel yang digunakan dalam penelitian
oleh orang tua kepada anaknya. Pendidikan in-
ini terdiri dari satu variabel dependen yakni fi-
formal dalam keluarga memiliki peran yang
nancial literacy dan variabel independen varia-
penting dalam membentuk pola pikir, sikap, dan
bel yakni kecerdasan intelektual dan tempat ting-
tingkah laku anak dalam hal ini adalah maha-
gal. Financial literacy dalam penelitian ini meru-
siswa. Martin (2010: 167) menyebutkan bahwa
pakan
hasil pendidikan anak yang diperoleh dalam
menganalisis dan mengelola keuangan pribad-
keluarga akan menentukan pendidikan anak se-
inya sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip
lanjutnya, baik disekolah maupun di lingkungan
yang mendasar sehingga dapat mencapai kese-
masyarakat. Mandell (2008) menyatakan bahwa
jahteraan di masa yang akan datang. Variabel ini
individu yang tinggal bersama dengan orang tua
diukur dengan indikator yang mengacu pada
selama masa kuliah, memiliki tingkat financial
penelitian Chen dan Volpe (1998: 109) yaitu
literacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Pengetahuan umum keuangan, 2) Tabungan dan
individu yang tinggal sendiri. Hal ini dikare-
pinjaman, 3) Asuransi, dan 4) Investasi. Variabel
nakan mereka yang tinggal bersama orang tua
independen yang pertama dalam penelitian ini
kemampuan
mahasiswa
dalam
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
yakni variabel kecerdasan intelektual. Indikator
ektual yang dimiliki oleh seseorang berhub-
variabel ini mengacu pada Safaria (2005: 21)
ungan dengan kemampuan individu tersebut da-
yaitu 1) Kemampuan verbal, 2) kemampuan nu-
lam memecahkan masalah dan memilih pilihan
merik, 3) kemampuan logika, dan 4) kemampu-
yang terbaik dengan menggunakan pengetahuan
an spasial. Sedangkan variabel independen yang
serta pengalaman yang pernah didapatkan oleh
kedua yakni variabel tempat tinggal yang dibagi
individu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan
menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa yang
bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan
indekos dan mahasiswa yang tinggal bersama
intelektual sedang dan tinggi cenderung mem-
orangtua. Indikator tempat tinggal mengacu pada
iliki financial literacy yang baik atau dengan
pendapat Sumaatmadja (1996: 23) yaitu 1)
kata lain pengelolan keuangan mahasiswa sela-
Faktor fisik alamiah, 2) Faktor sosial, 3) Faktor
ma studi lebih baik apabila dibandingkan dengan
budaya, dan 4) Faktor ekonomi.
mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual
yang rendah. Hal ini berarti dengan kemampuan,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh mahasiswa akan memengaruhi bagaimana mereka
Perbedaan financial literacy mahasiswa
mengelola keuangannya dengan baik sehingga
Progam Studi Pendidikan Akuntansi Univer-
mereka mampu memprioritaskan kebutuhan apa
sitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan
saja yang harus mereka penuhi terlebih dahulu.
kecerdasan intelektual
Berdasarkan
hasil
Sejalan dengan penelitian Capuano dan
pengujian
dapat
Ramsay (2011) yang mengemukakan bahwa
diketahui bahwa terdapat perbedaan financial
kecerdasan intelektual berpengaruh positif ter-
literacy mahasiswa Progam Studi Pendidikan
hadap financial literacy. Kecerdasan intelektual
Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
yang tinggi pada seseorang akan tercermin me-
Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji melalui one
lalui daya ingat, daya analisis, penilaian dan
way Anova yang menunjukkan bahwa nilai fhitung
pemahaman orang tersebut yang nantinya akan
> ftabel (3,455 > 3,07) pada taraf signifikansi 5%
memengaruhi mereka untuk menentukan kepu-
atau 0,05.
tusan yang tepat dalam hal pengelolaan keu-
Kompetensi atau karakteristik yang men-
angan. Implikasi nyata dari kecerdasan intel-
onjol dalam diri seseorang berbeda antara indi-
ektual yang tinggi yakni seseorang akan mempu-
vidu yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan
nyai pola pikir yang kritis sehingga mereka akan
kompetensi atau karakteristik ini dapat juga me-
benar-benar mempertimbangkan baik dan bu-
nyebabkan perbedaan dalam cara berpikir setiap
ruknya keputusan yang akan mereka ambil, ten-
individu. Perbedaan cara berpikir ini akan tercer-
tunya dalam hal ini adalah masalah pengelolaan
min pada sifat-sifat atau ciri-ciri mereka dalam
keuangan. Menurut Cotrell (2005:1), berpikir
kemampuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan
kritis merupakan sebuah proses terarah dan jelas
dalam mengelola keuangan. Kecerdasan intel-
digunakan dalam kegiatan mental seperti me-
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
mecahkan
masalah,
menganalisis
mengambil
pendapat
atau
keputusan,
asumsi,
dan
tunjukkan dengan hasil uji melalui uji t yang
menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel (1,614 <
1,979) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05.
melakukan ilmiah.
Kecerdasan intelektual pada seseorang
Penelitian Keown (2011) dan Mandell
akan lebih memiliki pengaruhnya terhadap ting-
(2008) menyebutkan bahwa tempat tinggal
kat financial literacy apabila orang tersebut
seseorang memengaruhi tingkat financial litera-
mampu bersikap bijaksana dan memahami serta
cy. Keown (2011) lebih lanjut menjelaskan bah-
mengevaluasi secara relevan untuk pengambilan
wa orang yang tinggal sendiri akan memikul
keputusan dengan memahami konsekuensi fi-
tanggung jawab untuk segala transaksi keu-
nansial
yang ditimbulkannya. Akan tetapi
angannya sehari-hari dan untuk keputuan keu-
dengan asumsi bahwa mahasiswa tersebut mem-
angan lainnya. Penelitian lain, Nababan dan
iliki spending habits yang ketat dan baik, artinya
Sadalia (2011) menyebutkan bahwa mahasiswa
mereka memiliki kebiasaan untuk mengeluarkan
yang kos cenderung memiliki financial literacy
atau membelanjakan uang secara ketat (bijak)
yang relatif tinggi. Namun, disisi lain Mandell
dan baik, serta mampu merencanakan, mengel-
(2008) menyebutkan bahwa seseorang yang
ola dan membelanjakan uang mereka sesuai
tinggal di rumahnya sendiri atau tinggal bersama
dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan mereka
keluarga memiliki financial literacy lebih tinggi
penuhi terlebih dahulu. Cummins dkk (2009)
daripada mereka yang tinggal di rumah sewa.
merinci spending habits ke dalam tiga indikator,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yaitu: (1) konsep perencanaan, yaitu merujuk
mahasiswa yang kos dengan mahasiswa yang
pada rencana seseorang dalam mengeluarkan
tinggal bersama dengan orang tua sama-sama
uang atau menghabiskan uang; (2) konsep
memiliki peluang atau kecenderungan agar bisa
menabung, yaitu merujuk pada kepemilikan ta-
memiliki tingkat financial literacy yang lebih
bungan atau tidak; (3) konsep pembelian, yaitu
tinggi. Mahasiswa yang kos di sekitar kampus
merujuk pada hal yang dianggap penting atau
akan menyesuaikan diri dengan kondisi per-
pada pembelian barang-barang yang menjadi
putaran uang di wilayah kampus. Mereka belum
kebutuhan utama.
memiliki pendapatan yang besar dan masih
Perbedaan financial literacy mahasiswa Pro-
mengandalkan uang dari orang tua akan semakin
gam Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
mandiri dan selektif dalam memanfaatkan uang
Sebelas Maret Surakarta berdasarkan tempat
yang didapatkannya sehingga pengetahuan dan
tinggal
kemandirian mengelola keuangan diantara mere-
Berdasarkan
hasil
pengujian
dapat
ka cenderung tinggi. Sementara itu, mahasiswa
diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan finan-
yang tinggal bersama orang tua adalah maha-
cial literacy mahasiswa Program Studi Pendidi-
siswa yang pada umumnya masih berdomisili di
kan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Sura-
Soloraya misalnya Solo, Sukoharjo, Karangan-
karta berdasarkan tempat tinggal. Hal ini di-
yar dan sekitarnya. Mereka terbiasa dengan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
transaksi keuangan di kota-kota besar sehingga
akan menghabiskan waktu lebih banyak dengan
pengetahuan akan keuangan juga cukup tinggi.
teman kuliah, teman kos, maupun teman organ-
Lingkungan berperan penting dalam pem-
isasi sehingga intensitas komunikasi dengan te-
bentukkan financial literacy mahasiswa. Ling-
man sebaya menjadi hal yang utama dalam men-
kungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan
jalani kehidupan pada masa perkuliahan. Dengan
keluarga dan lingkungan teman sebaya. Maha-
demikian teman sebaya dapat memberikan
siswa yang kos dan mahasiswa yang tinggal ber-
pengaruh terhadap kehidupan mahasiswa terma-
sama orang tua perlu adanya pendidikan keu-
suk pengaruh baik maupun buruk dalam hal
angan agar tingkat financial literacy mahasiswa
pengelolaan keuangan.
tersebut dapat meningkat dan nantinya akan
SIMPULAN DAN SARAN
mendukung kelancaran studinya serta dapat berperilaku secara bijak dan tidak bersikap konsumtif. Mandell (2007) menyebutkan hasil
temuan dalam surveinya adalah keterlibatan
orang tua memainkan peran besar dalam pendidikan keuangan dan pemahaman anak karena
sebagian besar anak belajar keterampilan manajemen keuangan dari rumah. Hal ini diperkuat
oleh penelitian Shim (2010) yang menjelaskan
bahwa keluarga dan orang tua merupakan agen
sosialisasi utama dalam proses belajar anak
mengenai uang dan proses pengembangan perilaku pengelolaan keuangan yang dilakukan
dengan tidak sengaja (melalui pengamatan atau
partisipasi langsung) yang diberikan oleh keluarga.
Faktor interaksi teman sebaya juga dapat
membentuk melek keuangan (financial literacy)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Terdapat perbedaan financial literacy
mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan
kecerdasan intelektual. (2) Tidak terdapat financial literacy mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan tempat tinggal.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
yang telah dilakukan terhadap mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sebelas Maret Surakarta, maka saran-saran yang
diberikan adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Universitas
(Susanti, 2016). Lusardi (2010)
Universitas diharapkan ikut aktif dalam
menyatakan bahwa peer (teman sebaya) merupa-
memberikan pendidikan di bidang finan-
kan salah satu kunci dalam pemberian informasi
cial literacy. Hal ini diharapkan dapat
dan sebagai penasehat keuangan. Lebih lanjut
mendorong mahasiswa untuk melakukan
Lusardi (2010) mengemukakan bahwa peran te-
pengelolaan keuangan secara lebih baik
man sebaya memengaruhi tingkat melek keu-
selama masa kuliah sehingga nantinya
angan mahasiswa. Hal ini dikarenakan maha-
menjadi alumni yang cerdas dan mampu
siswa yang jauh dari keluarga dan orang tua
mengelola keuangan secara tepat.
pada anak
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
2.
Bagi Progam Studi
Program studi hendaknya memberikan
workshop atau seminar tentang financial
literacy sesering mungkin. Selain itu,
dosen hendaknya memberikan tugas observasi, studi kasus, bahkan magang kepada mahasiswa di tempat-tempat yang
terkait dengan peningkatan literasi dan perilaku keuangan.
2.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa
hendaknya
manfaatkan
dan
mampu
me-
mempraktikanmateri-
materi tentang keuangan yang sudah diajarkan oleh dosen karena pengetahuan
keuangan akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.Selain itu, mahasiswa
yang mengembangkan kebiasan dan perilaku keuangan yang positif seperti membuat anggaran, mencatat pengeluaran dan
menabung secara rutin maka akan lebih
terjamin kelancaran studinya.
DAFTAR PUSTAKA
Asic’s Financial Literacy Program 2013-14.
(2013). Diperoleh pada 7 Januari 2017,
dari http://www.financialliteracy.gov.au/
media/558514/
financial_literacy_program_report_201314.pdf.
Bhushan, P., & Medury, Y. (2013). Financial
literacy and its determinants. International Journal of Engineering, Business
and Enterprise Applica-tions (IJEBEA),
4(2), 155–160.
Byrne, Alistair. (2007). Employee Saving and
Investment Decisions in Defined Contribution Pension Plans: Surveys Evidence
from the UK. Financial Services Review
16, 19 – 40. Diperoleh pada 22 Novem-
ber 2016. https://papers.ssrn.com/sol3/
papers.cfm?abstract_id=1012855
Capuano, A., & Ian R. (2011). W hat Causes Suooptimal Financial Behaviour? An Exploration Of Financial Lietracy Social
Influences And Behvioural Economics.
Diperoleh pada 11 Desember 2016, dari
http//www.masters.law.unimelb.edu.au/
files/dmfile/
FINACIAL_LITERACY_PROJECT_RESEA
RCH_REPORT_MARCH_20111.pdf.
Bernstein, A. Douglas., (2010). Essential of Psychology (5th ed). University of Michigan,
Cengage Learning.
Byrne, Alistair. (2007). Employee Saving and
Investment Decisions in Defined Contribution Pension Plans: Surveys Evidence
from the UK. Financial Services Review
16, 19 – 40. Diperoleh pada 22 November 2016. https://papers.ssrn.com/sol3/
papers.cfm?abstract_id=1012855
Capuano, A., & Ian R. (2011). W hat Causes Suooptimal Financial Behaviour? An Exploration Of Financial Lietracy Social
Influences And Behvioural Economics.
Diperoleh pada 11 Desember 2016, dari
http//www.masters.law.unimelb.edu.au/
files/dmfile/
FINACIAL_LITERACY_PROJECT_RESEA
RCH_REPORT_MARCH_20111.pdf.
Chen, H., & Volpe, R.P. (1998). A n A nalysisof
Personal Financial Literacy Among College Student. Financial Service Review, 7
(2), 107-128. diakses pada tanggal 3
Desember 2016. Diperoleh pada 3 November
2016,
dari
https://
www.cgsnet.org/ckfinder/userfiles/files/
An_Analysis_of_Personal_Financial_Lit
_Among_College_Students.pdf
Cottrell, S. (2005). Critical Thinking Skills, Developing Effective analysis and Argument. New York: Palgrave Macmillan.
Cummins M., Haskel J. H., & Jenkins S. (2009).
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
Financial Attitudes And Spanding Habits
Of University Fresmen. Journal Of Economics And Economic Education Research. Vol. 10 (1) : pp. 3-6. Diperoleh
pada 3 Desember 2016.
Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Boston: Pearson Addison Wesley.
Huston, Sandra J. (2010). Measuring financial
literacy. The Journal of Consumer Affairs 44(2), 296-316. Diperoleh pada 17
http://
Desember
2016,
dari
onlinelibrarywiley.com/doi/10.1111/
j.1745-6606.2010.01170.x/pdf.
Johnson, Elaine B. (2009). Contextual Teaching
& Learning. Bandung: Kaifa.
Keown, L.A. (2011). The Financial Knowledge
of Canadian. Component of Statistic
Canada Catalogue, 11-008-X, 30-39 diakses pada tanggal 2 Oktober 2016.
Krishna, Ayu,. Rofi Rofaida, & Maya Sari,
(2010). Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa dan
Faktor-Faktor yang Memengaruhinya.
Proceedings of The 4th Internatonal Conference on Teacher Education, UPI &
UPSI, Bandung.
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2007). Financial
Literacy and Retirement Preparedness:
Evidence and Implication For Financial
Education Progams. CFS Working Paper
No. 2007/15. (Online). Diperoleh pada
23 November 2016, dari
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=957796
Lusardi, A., Olivia S. M., & Vista, C. (2010).
Financial Literacy Among The Young:
Evidence and Implications For Consumer Policy. In Pension Reseacrh Workin
Paper. Pension Research Counci, University of Pensylvania. Diperoleh pada 19
Desember 2016, dari http://www/nber/
org/papers/w15352.
Mandell, L., & Linda S.K. (2007). Motivation
and financial literacy. Financial Service
Review, 16 (2): 105-116 pada tanggal 19
http://
Oktober
2016,
dari
controller.ca.gov/
FilesEO/2013_sco_flac_financial_literac
y_motivation.pdf.
Mandell, Lewis. (2008). The Financial Literacy
Among of Young American Adult. Result
of 2008 National Jumpstart Coalition
Survey of High School Seniors and College
Students.
Washington.
The
Jumpstart Coalition for Personal Financial Literacy. Diperoleh pada 23 Desember 2016.
Margaretha, Farah & Pambudhi, Reza Arief.
2015. Tingkat literasi Keuangan pada
Mahasisw S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaa/ Vol 17,
No. 76-85 diakses pada tanggal 15 Oktober 2016.
Martin, Leo. (2010). Financial Planning For A utis Child : Perencanaan Keuangan Untuk
Orang Tua Dengan Anak Penderita Autis. Yogyakarta : Katahati.
Nababan, D., & Isfeni S. (2011). Personal Financial Literacy & Financial Behaviour Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumater Utara. Diperoleh pada
1 Desember 2016, dari http://
jurnal.usu.ac.id/index.php/jmim/artice/
view/651/pdf.
Nidar, S.R & Bestari, Sandi. (2012). Personal
Financial Literacy Among University
Students (Case Study at Padjajaran University Students, Bandung, Indonesia).
World Journal of Social Sciences (2) 4:
162-171. Diperoleh pada 11 Januari
2017,
dari
http://wbiaus.org/13.%
20Sulaeman.pdf
Sabri, M. F. MacDonald, M. Hira, T. K. & Masud, J. (2010). Childhood Consumer Experience And Fianancial Literacy Of Students in Malaysia. Familiy And Consumer Sciences Research Journal Vol 38, No
4 June 2010
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
Shim, S., Barber, B.L., Card, N.A., Xiao, J.J., &
Serifo, J. (2009). Financial Socialization
of First-Year College Students; The
Roles Parents, Work, and Education.
Journal of Youth and Adolescence, 39
(12): 1457-1470.
Somer, Lutz. (2011). The theory Of Planned Behavior And The Impact of Past Behavior.
The International Business & Economics
Research Journal; (10) 1
Safaria, T (2005). Interpersonal Intelligence:
Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak,. Yogyakarta: Asmara
Books, hal. 21-23.
Sumaatmadja, Nursid. (1996). Metodologi Pembelajaran Geografi. Bandung: Bumi
Aksara.
Susanti. (2016). Financial Education, Economic
Learning and Financial literacy Affect Financial Behavior of High School Students in
Surabaya. IAMURE International Journal
of Bussiness and Management. 26-51.
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan A kuntansi
UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017
PERBEDAAN FINANCIAL LITERACY MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNS BERDASARKAN KECERDASAN INTELEKTUAL
DAN TEMPAT TINGGAL
Tatas Sisyawati, Ngadiman, Sohidin
Progam Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jalan Ir Sutami 36A, Jebres, Surakarta
E-mail: sisyatatas26@gmail.com
Abstract
This study is aimed to determine the differences in financial literacy of the student in the Accounting
Education Department of Sebelas Maret University Surakarta based on their intelligence and residence.
This research method is a comparative causal research with sampling technique in the form of simple random sampling. The data collection method in the study was using tests and questionnaires. The analysis
methods were using descriptive statitistic and hypothesis test in the form of one way anova test and t test.
The result of the research shows that there are differences of financial literacy of the students of Accounting Study Program of UNS based on intelligence and there is no difference of financial literacy of the students of Accounting Study Program of UNS based on their place of residence. These results indicate that
students should develop positive financial habits and behavior. In addition universities and their departments can provide the education in the field of financial literacy that can encourage students to perform
well in financial management and to become a smart alumni.
Keywords: Financial literacy, intelligence, place of residence
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan financial literacy mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan kecerdasan intelektual dan tempat
tinggal. Metode penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif dengan teknik pengambilan sampel berupa simple random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan tes dan angket. Metode analisis yang digunakan adalah statitistik deskriptif dan uji hipotesis berupa uji one way anova dan uji t. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi UNS berdasarkan kecerdasan intelektual dan tidak terdapat perbedaan financial literacy mahasiswa prodi
Pendidikan Akuntansi UNS berdasarkan tempat tinggal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa
harus mengembangkan kebiasaan dan perilaku keuangan yang positif. Selain itu universitas dan progam
studi perlu memberikan pendidikan di bidang financial literacy sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk melakukan pengelolaan keuangan secara lebih baik dan mampu menjadi alumni yang cerdas.
Kata kunci: Financial literacy, kecer dasan intelektual, tempat tinggal
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
PENDAHULUAN
kepentingan utama seperti lembaga keuangan,
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per-
pengusaha, serikat pekerja, kelompok konsumen
tumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun
serta lembaga pendidikan ikut berperan dan ber-
2016
kenaikan
tindak dalam meningkatkan financial education.
dibandingkan triwulan II tahun 2015 dan
Namun, financial education ini masih jarang
triwulan I tahun 2016 sebesar 4,91% (BPS,
ditemui baik di sekolah dasar maupun di
2016). Peningkatan kesejahteraan ini akan men-
perguruan tinggi sekalipun. Sikap konsumtif
dorong
yang tinggi akhir-akhir ini dikalangan generasi
sebesar
5,18%
masyarakat
mengalami
untuk
memanfaatkan
dananya dalam bentuk tabungan maupun inves-
muda
tasi di masa yang akan datang. Namun, hal ini
pengelolaan keuangan menjadi sulit untuk dit-
kurang diimbangi dengan pengetahuan masyara-
erapkan. Kebanyakan dari mahasiswa masih
kat akan produk-produk investasi yang mana fi-
mengandalkan uang dari orang tua mereka kare-
nancial literacy masyarakat masih sangat ren-
na masih belum bisa memperoleh pendapatan
dah yaitu 0,41%. Masyarakat Indonesia tidak
sendiri. Masalah ini menjadi lebih kompleks apa-
memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap
bila uang kiriman dari orang tua mengalami
lembaga jasa keuangan serta tidak memiliki ket-
keterlambatan serta uang habis sebelum wak-
erampilan dalam menggunakan produk dan jasa
tunya.
khususnya
mahasiswa
menyebabkan
keuangan (OJK, 2013). Financial literacy berkai-
Universitas Sebelas Maret Surakarta meru-
tan dengan pengelolaan keuangan seseorang.
pakan salah satu universitas yang sedang
Menurut Lusardi dan Mitchell (2007), financial
mengupayakan agar para mahasiswa melek ter-
literacy sebagai pengetahuan keuangan dan ke-
hadap masalah keuangan. Mahasiswa Program
mampuan dalam mengaplikasikannya di ke-
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas
hidupan sehari-hari dengan tujuan mencapai
Maret Surakarta memeroleh mata kuliah yang
kesejahteraan. Dengan kata lain, apabila finan-
berkaitan dengan literasi keuangan, sehingga
cial literacy seseorang rendah maka akan me-
dapat dianggap sudah melek keuangan dan mam-
nyebabkan rencana keuangan yang salah dan me-
pu mengelola keuangannya dengan baik serta
nyebabkan capaian kesejahteraan yang bias saat
mampu memprioritaskan pengeluaran untuk
usia tidak produktif lagi (Byrne, 2007). Salah
biaya studinya terlebih dahulu dibandingkan
satu upaya untuk memperbaiki keadaan tersebut
dengan pengeluaran yang kurang bermanfaat.
yakni diperlukan adanya financial education mu-
Namun, banyak mahasiswa yang kurang mem-
lai dari usia dini hingga dewasa.
prioritaskan kebutuhan akan studi. Hasil survei
Financial education merupakan proses
menunjukkan mereka cenderung mengeluarkan
panjang yang memicu individu untuk memiliki
uang mereka untuk keperluan yang kurang ber-
rencana
manfaat
keuangan
di
masa
depan
demi
sehingga pada saat kebutuhan akan
mendapatkan kesejahteraan sesuai dengan pola
studi harus dipenuhi, mereka akan merasa kesu-
dan gaya hidup yang mereka jalani (Nababan &
litan dan hanya bisa menyalahkan keadaan. Aki-
Sadalia, 2011). Financial literacy dapat ditingkat-
batnya, kebutuhan studi yang harus dipenuhi
kan apabila pemerintah dan semua pemangku
oleh mahasiswa dianggap tidak terlalu penting,
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
dan pada gilirannya biaya untuk studinya ter-
Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta
ganggu.
berdasarkan tempat tinggal.
Nidar dan Bestari (2012) menemukan be-
Penelitian ini erat kaitannya dengan tiga
berapa kategori faktor-faktor yang memengaruhi
konsep yang terdapat dalam Theory of Planned
financial literacy seseorang berdasarkan demo-
Behaviour (TPB). Konsep sikap terhadap per-
grafi (jenis kelamin, usia, status, tempat tinggal),
ilaku tercermin melalui variabel financial litera-
karateristik sosial dan ekonomi, pengalaman
cy dan kecerdasan intelektual. Konsep norma
keuangan,
kondisi
subjektif dan kontrol perilaku tercermin pada
ekonomi, karakteristik keluarga, aspirasi, dan
variabel tempat tinggal yang mana tekanan so-
lokasi geografis. Capuano dan Ramsay (2011)
sial mahasiswa berasal dari di mana mereka
mengemukakan
personal
tinggal yang artinya bisa dari orangtua maupun
(intelegensi atau kecerdasan intelektual), sosial
teman sebaya. Teori TPB merupakan salah satu
dan ekonomi dapat menentukan financial litera-
teori psikologi sosial yang memprediksi perilaku
cy dan financial behavior seseorang. Penelitian
manusia. Lebih lanjut, Somer (2011) menga-
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Capuano
takan bahwa perilaku manusia bisa disebabkan
dan Ramsay (2011) menjelaskan bahwa kecer-
oleh alasan-alasan atau kemungkinan yang ber-
dasan intelektual berpengaruh positif terhadap
beda, yang dapat diartikan bahwa keyakinan
financial literacy. Mandell (2008) mengemuka-
seseorang tentang konsekuensi dari sikap atau
kan
bahwa seseorang yang tinggal bersama
perilaku, keyakinan akan ekspektasi terhadap
dengan orang tua selama masa kuliah memiliki
orang lain dan adanya faktor-faktor yang
financial literacy yang lebih tinggi dibandingan
kemungkinan akan menghalangi perilaku terse-
dengan seseorang yang tinggal sendiri. Di sisi
but. Teori ini menunjukkan bahwa keadaan so-
lain Keown (2011) menyatakan bahwa maha-
sial dan ekonomi serta faktor personal seperti
siswa yang tinggal sendiri memiliki financial
intelegensi atau kecerdasan intelektual dapat me-
literacy yang tinggi dibandingkan mahasiswa
mengaruhi financial literacy dan financial be-
yang tinggal bersama dengan orang tuanya.
havior seseorang (Capuano dan Ramsay, 2011).
Lebih lanjut, Nidar dan Bestari (2012) serta
Kebutuhan individu yang semakin kom-
Margaretha dan Pambudhi (2015) menyatakan
pleks menuntut masyarakat untuk dapat mem-
bahwa tempat tinggal tidak memengaruhi finan-
iliki kemampuan financial literacy. Hal ini
cial literacy seseorang.
dikarenakan financial literacy sebagai salah satu
pendidikan
bahwa
keuangan,
faktor
Penelitian ini bertujuan. 1) Mengetahui
komponen sumber daya manusia yang dapat
perbedaan financial literacy mahasiswa Progam
meningkatkan kesejahteraan keuangan (Huston,
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas
2010). Krishna, Rofaida dan Sari (2010) men-
Maret Surakarta berdasarkan kecerdasan intel-
jelaskan bahwa financial literacy membantu in-
ektual. 2) Mengetahui perbedaan financial litera-
dividu agar terhindar dari masalah keuangan.
cy
mahasiswa
Progam
Studi
Pendidikan
ASIC (2013: 6) mengungkapkan bahwa finan-
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
cial literacy dapat membantu seseorang untuk
literacy individu. Menurut Chen dan Volpe
membuat keputusan keuangan yang lebih baik
(1998: 109) terdapat empat indikator dian-
serta mendapatkan keuntungan yang lebih ban-
taranya: 1) Pengetahuan umum keuangan, 2) Ta-
yak. Bhusan dan Medury (2013) mengartikan
bungan dan pinjaman, 3) Asuransi, dan 4) Inves-
financial literacy sebagai kemampuan yang di-
tasi.
miliki oleh individu untuk membuat penilaian
Bernstein et. A l (2010: 11) menjelaskan
informasi dan mengambil keputusan yang efektif
bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampu-
tentang penggunaan dan pengelolaan uang. Fi-
an untuk melakukan proses mental lebih tinggi
nancial literacy atau literasi keuangan diartikan
dari penalaran, mengingat, memahami dan me-
sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan
mecahkan masalah. kecerdasan intelektual meru-
pribadi dalam pengambilan keputusan (Chen dan
pakan suatu kemampuan seseorang yang men-
Volpe, 1998:108). Perilaku keuangan pribadi
cakup beberapa kemampuan lain seperti kemam-
merupakan cara individu dalam mengelola sum-
puan numerik, kemampuan verbal, kemampuan
ber dananya untuk digunakan sebagai keputusan
logika dan kemampuan spasiasl yang di-
penggunaan dana, penentuan sumber dana dan
wujudkan
keputusan untuk perencanaan pensiun (Gitman,
Menurut Safaria (2005: 21) terdapat empat pen-
2003).
gukuran atau indikator kecerdasan intelektual,
dalam
pemecahan
permasalahan.
Banyak faktor-faktor yang dapat memen-
diantaranya: 1) Kemampuan verbal, 2) kemam-
garuhi tingkat financial literacy seseorang baik
puan numeric, 3) kemampuan logika, dan 4)
dari segi sosio-ekonomi maupun dari sosio-
kemampuan spasial.
dapat dikatakan melek
Lebih lanjut, Capuano dan Ramsay (2011)
keuangan ketika seseorang memiliki penge-
yang melakukan penelitian, mengemukakan bah-
tahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan
wa kecerdasan intelektual berpengaruh positif
pengetahuan tersebut. Mandell (2008) menjelas-
terhadap financial literacy. Hal ini dikarenakan
kan faktor-faktor yang memengaruhi financial
kecerdasan intelektual yang tercermin melalui
literacy seseorang diantaranya latar belakang/
daya ingat, daya analisis, penilaian dan pema-
demografi, aspirasi, pendidikan mengelola uang,
haman yang dimiliki oleh seseorang akan me-
dan pengalaman mengelola uang. Selanjutnya
mengaruhi mereka untuk menentukan keputusan
Capuano dan Ramsay (2011) menjelaskan bah-
yang tepat dalam hal pengelolaan keuangan.
wa tingkat literacy seseorang dipengaruhi oleh
Kecerdasan
faktor personal (intelegensi atau kecerdasan in-
seseorang untuk berpikir secara kritis agar mere-
telektual), sosial dan ekonomi. Tingkat financial
ka tidak salah dalam menentukan keputusan
literacy individu dapat diketahui melalui bebera-
yang nantinya akan berdampak buruk di masa
pa aspek yang dimiliki. Aspek tersebut secara
depan tentunya dalam hal pengelolaan keuangan.
umum mencakup keuangan yang dijadikan se-
Johnson (2009: 183) menyatakan bahwa berpikir
bagai indikator untuk melihat tingkat financial
kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan
demografi. Seseorang
intelektual
akan
memengaruhi
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
jelas digunakan dalam kegiatan mental seperti
pada masa kuliah akan lebih mudah untuk ber-
memecahkan masalah, mengambil keputusan,
diskusi dan berkomunikasi dengan orang tua.
membujuk, menganalisis pendapat atau asumsi,
METODE
dan melakukan ilmiah.
Bagi sebagian besar mahasiswa, indekos
Penelitian ini merupakan penelitian ex post
merupakan tempat mereka belajar untuk mengel-
facto dengan pendekatan kuantitatif. Menurut
ola keuangan secara mandiri tanpa pengawasan
tingkat eksplanasi, penelitian ini merupakan
penuh dari orang tua (Sabri et.al: 2010). Pada
jenis penelitian komparatif. Populasi dalam
masa perkuliahan, mahasiswa berada dalam ma-
penelitian ini berjumlah 179 mahasiswa dan
sa peralihan dari ketergantungan menuju ke-
sampel berjumlah 124 mahasiswa prodi Pendidi-
mandirian
harus
kan Akuntansi angkatan 2013, angkatan 2014,
mempunyai kemandirian secara finansial serta
dan angkatan 2015. Teknik sampel yang
bertanggung jawab atas keputusan yang akan
digunakan adalah teknik simple random sam-
mereka buat. Keown (2011) mengemukakan
pling. Data dikumpulkan dengan menggunakan
bahwa orang yang tinggal sendiri memiliki ting-
tes dan angket. Tes digunakan untuk memeroleh
kat literasi keuangan personal yang lebih tinggi
data financial literacy dan kecerdasan intelektual
dibanding yang tinggal bersama dengan orang
mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi Univer-
orang tua maupun pasangannya.
sitas Sebelas Maret Surakarta. Angket digunakan
finansial
dan
mahasiswa
Bertempat tinggal bersama dengan orang
untuk memeroleh data financial literacy dan
tua tidak lepas dari pengawasan dan pengendali-
tempat tinggal. Teknik analisis yang digunakan
an dari orang tua serta yang paling penting ada-
adalah uji one way anova dan uji t.
lah pendidikan akan keuangan yang diajarkan
Variabel yang digunakan dalam penelitian
oleh orang tua kepada anaknya. Pendidikan in-
ini terdiri dari satu variabel dependen yakni fi-
formal dalam keluarga memiliki peran yang
nancial literacy dan variabel independen varia-
penting dalam membentuk pola pikir, sikap, dan
bel yakni kecerdasan intelektual dan tempat ting-
tingkah laku anak dalam hal ini adalah maha-
gal. Financial literacy dalam penelitian ini meru-
siswa. Martin (2010: 167) menyebutkan bahwa
pakan
hasil pendidikan anak yang diperoleh dalam
menganalisis dan mengelola keuangan pribad-
keluarga akan menentukan pendidikan anak se-
inya sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip
lanjutnya, baik disekolah maupun di lingkungan
yang mendasar sehingga dapat mencapai kese-
masyarakat. Mandell (2008) menyatakan bahwa
jahteraan di masa yang akan datang. Variabel ini
individu yang tinggal bersama dengan orang tua
diukur dengan indikator yang mengacu pada
selama masa kuliah, memiliki tingkat financial
penelitian Chen dan Volpe (1998: 109) yaitu
literacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Pengetahuan umum keuangan, 2) Tabungan dan
individu yang tinggal sendiri. Hal ini dikare-
pinjaman, 3) Asuransi, dan 4) Investasi. Variabel
nakan mereka yang tinggal bersama orang tua
independen yang pertama dalam penelitian ini
kemampuan
mahasiswa
dalam
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
yakni variabel kecerdasan intelektual. Indikator
ektual yang dimiliki oleh seseorang berhub-
variabel ini mengacu pada Safaria (2005: 21)
ungan dengan kemampuan individu tersebut da-
yaitu 1) Kemampuan verbal, 2) kemampuan nu-
lam memecahkan masalah dan memilih pilihan
merik, 3) kemampuan logika, dan 4) kemampu-
yang terbaik dengan menggunakan pengetahuan
an spasial. Sedangkan variabel independen yang
serta pengalaman yang pernah didapatkan oleh
kedua yakni variabel tempat tinggal yang dibagi
individu tersebut. Hasil penelitian menunjukkan
menjadi dua kelompok yaitu mahasiswa yang
bahwa mahasiswa yang memiliki kecerdasan
indekos dan mahasiswa yang tinggal bersama
intelektual sedang dan tinggi cenderung mem-
orangtua. Indikator tempat tinggal mengacu pada
iliki financial literacy yang baik atau dengan
pendapat Sumaatmadja (1996: 23) yaitu 1)
kata lain pengelolan keuangan mahasiswa sela-
Faktor fisik alamiah, 2) Faktor sosial, 3) Faktor
ma studi lebih baik apabila dibandingkan dengan
budaya, dan 4) Faktor ekonomi.
mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual
yang rendah. Hal ini berarti dengan kemampuan,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh mahasiswa akan memengaruhi bagaimana mereka
Perbedaan financial literacy mahasiswa
mengelola keuangannya dengan baik sehingga
Progam Studi Pendidikan Akuntansi Univer-
mereka mampu memprioritaskan kebutuhan apa
sitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan
saja yang harus mereka penuhi terlebih dahulu.
kecerdasan intelektual
Berdasarkan
hasil
Sejalan dengan penelitian Capuano dan
pengujian
dapat
Ramsay (2011) yang mengemukakan bahwa
diketahui bahwa terdapat perbedaan financial
kecerdasan intelektual berpengaruh positif ter-
literacy mahasiswa Progam Studi Pendidikan
hadap financial literacy. Kecerdasan intelektual
Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
yang tinggi pada seseorang akan tercermin me-
Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji melalui one
lalui daya ingat, daya analisis, penilaian dan
way Anova yang menunjukkan bahwa nilai fhitung
pemahaman orang tersebut yang nantinya akan
> ftabel (3,455 > 3,07) pada taraf signifikansi 5%
memengaruhi mereka untuk menentukan kepu-
atau 0,05.
tusan yang tepat dalam hal pengelolaan keu-
Kompetensi atau karakteristik yang men-
angan. Implikasi nyata dari kecerdasan intel-
onjol dalam diri seseorang berbeda antara indi-
ektual yang tinggi yakni seseorang akan mempu-
vidu yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan
nyai pola pikir yang kritis sehingga mereka akan
kompetensi atau karakteristik ini dapat juga me-
benar-benar mempertimbangkan baik dan bu-
nyebabkan perbedaan dalam cara berpikir setiap
ruknya keputusan yang akan mereka ambil, ten-
individu. Perbedaan cara berpikir ini akan tercer-
tunya dalam hal ini adalah masalah pengelolaan
min pada sifat-sifat atau ciri-ciri mereka dalam
keuangan. Menurut Cotrell (2005:1), berpikir
kemampuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan
kritis merupakan sebuah proses terarah dan jelas
dalam mengelola keuangan. Kecerdasan intel-
digunakan dalam kegiatan mental seperti me-
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
mecahkan
masalah,
menganalisis
mengambil
pendapat
atau
keputusan,
asumsi,
dan
tunjukkan dengan hasil uji melalui uji t yang
menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel (1,614 <
1,979) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05.
melakukan ilmiah.
Kecerdasan intelektual pada seseorang
Penelitian Keown (2011) dan Mandell
akan lebih memiliki pengaruhnya terhadap ting-
(2008) menyebutkan bahwa tempat tinggal
kat financial literacy apabila orang tersebut
seseorang memengaruhi tingkat financial litera-
mampu bersikap bijaksana dan memahami serta
cy. Keown (2011) lebih lanjut menjelaskan bah-
mengevaluasi secara relevan untuk pengambilan
wa orang yang tinggal sendiri akan memikul
keputusan dengan memahami konsekuensi fi-
tanggung jawab untuk segala transaksi keu-
nansial
yang ditimbulkannya. Akan tetapi
angannya sehari-hari dan untuk keputuan keu-
dengan asumsi bahwa mahasiswa tersebut mem-
angan lainnya. Penelitian lain, Nababan dan
iliki spending habits yang ketat dan baik, artinya
Sadalia (2011) menyebutkan bahwa mahasiswa
mereka memiliki kebiasaan untuk mengeluarkan
yang kos cenderung memiliki financial literacy
atau membelanjakan uang secara ketat (bijak)
yang relatif tinggi. Namun, disisi lain Mandell
dan baik, serta mampu merencanakan, mengel-
(2008) menyebutkan bahwa seseorang yang
ola dan membelanjakan uang mereka sesuai
tinggal di rumahnya sendiri atau tinggal bersama
dengan kebutuhan-kebutuhan yang akan mereka
keluarga memiliki financial literacy lebih tinggi
penuhi terlebih dahulu. Cummins dkk (2009)
daripada mereka yang tinggal di rumah sewa.
merinci spending habits ke dalam tiga indikator,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yaitu: (1) konsep perencanaan, yaitu merujuk
mahasiswa yang kos dengan mahasiswa yang
pada rencana seseorang dalam mengeluarkan
tinggal bersama dengan orang tua sama-sama
uang atau menghabiskan uang; (2) konsep
memiliki peluang atau kecenderungan agar bisa
menabung, yaitu merujuk pada kepemilikan ta-
memiliki tingkat financial literacy yang lebih
bungan atau tidak; (3) konsep pembelian, yaitu
tinggi. Mahasiswa yang kos di sekitar kampus
merujuk pada hal yang dianggap penting atau
akan menyesuaikan diri dengan kondisi per-
pada pembelian barang-barang yang menjadi
putaran uang di wilayah kampus. Mereka belum
kebutuhan utama.
memiliki pendapatan yang besar dan masih
Perbedaan financial literacy mahasiswa Pro-
mengandalkan uang dari orang tua akan semakin
gam Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
mandiri dan selektif dalam memanfaatkan uang
Sebelas Maret Surakarta berdasarkan tempat
yang didapatkannya sehingga pengetahuan dan
tinggal
kemandirian mengelola keuangan diantara mere-
Berdasarkan
hasil
pengujian
dapat
ka cenderung tinggi. Sementara itu, mahasiswa
diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan finan-
yang tinggal bersama orang tua adalah maha-
cial literacy mahasiswa Program Studi Pendidi-
siswa yang pada umumnya masih berdomisili di
kan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Sura-
Soloraya misalnya Solo, Sukoharjo, Karangan-
karta berdasarkan tempat tinggal. Hal ini di-
yar dan sekitarnya. Mereka terbiasa dengan
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
transaksi keuangan di kota-kota besar sehingga
akan menghabiskan waktu lebih banyak dengan
pengetahuan akan keuangan juga cukup tinggi.
teman kuliah, teman kos, maupun teman organ-
Lingkungan berperan penting dalam pem-
isasi sehingga intensitas komunikasi dengan te-
bentukkan financial literacy mahasiswa. Ling-
man sebaya menjadi hal yang utama dalam men-
kungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan
jalani kehidupan pada masa perkuliahan. Dengan
keluarga dan lingkungan teman sebaya. Maha-
demikian teman sebaya dapat memberikan
siswa yang kos dan mahasiswa yang tinggal ber-
pengaruh terhadap kehidupan mahasiswa terma-
sama orang tua perlu adanya pendidikan keu-
suk pengaruh baik maupun buruk dalam hal
angan agar tingkat financial literacy mahasiswa
pengelolaan keuangan.
tersebut dapat meningkat dan nantinya akan
SIMPULAN DAN SARAN
mendukung kelancaran studinya serta dapat berperilaku secara bijak dan tidak bersikap konsumtif. Mandell (2007) menyebutkan hasil
temuan dalam surveinya adalah keterlibatan
orang tua memainkan peran besar dalam pendidikan keuangan dan pemahaman anak karena
sebagian besar anak belajar keterampilan manajemen keuangan dari rumah. Hal ini diperkuat
oleh penelitian Shim (2010) yang menjelaskan
bahwa keluarga dan orang tua merupakan agen
sosialisasi utama dalam proses belajar anak
mengenai uang dan proses pengembangan perilaku pengelolaan keuangan yang dilakukan
dengan tidak sengaja (melalui pengamatan atau
partisipasi langsung) yang diberikan oleh keluarga.
Faktor interaksi teman sebaya juga dapat
membentuk melek keuangan (financial literacy)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Terdapat perbedaan financial literacy
mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan
kecerdasan intelektual. (2) Tidak terdapat financial literacy mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta berdasarkan tempat tinggal.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
yang telah dilakukan terhadap mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sebelas Maret Surakarta, maka saran-saran yang
diberikan adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Universitas
(Susanti, 2016). Lusardi (2010)
Universitas diharapkan ikut aktif dalam
menyatakan bahwa peer (teman sebaya) merupa-
memberikan pendidikan di bidang finan-
kan salah satu kunci dalam pemberian informasi
cial literacy. Hal ini diharapkan dapat
dan sebagai penasehat keuangan. Lebih lanjut
mendorong mahasiswa untuk melakukan
Lusardi (2010) mengemukakan bahwa peran te-
pengelolaan keuangan secara lebih baik
man sebaya memengaruhi tingkat melek keu-
selama masa kuliah sehingga nantinya
angan mahasiswa. Hal ini dikarenakan maha-
menjadi alumni yang cerdas dan mampu
siswa yang jauh dari keluarga dan orang tua
mengelola keuangan secara tepat.
pada anak
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
2.
Bagi Progam Studi
Program studi hendaknya memberikan
workshop atau seminar tentang financial
literacy sesering mungkin. Selain itu,
dosen hendaknya memberikan tugas observasi, studi kasus, bahkan magang kepada mahasiswa di tempat-tempat yang
terkait dengan peningkatan literasi dan perilaku keuangan.
2.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa
hendaknya
manfaatkan
dan
mampu
me-
mempraktikanmateri-
materi tentang keuangan yang sudah diajarkan oleh dosen karena pengetahuan
keuangan akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.Selain itu, mahasiswa
yang mengembangkan kebiasan dan perilaku keuangan yang positif seperti membuat anggaran, mencatat pengeluaran dan
menabung secara rutin maka akan lebih
terjamin kelancaran studinya.
DAFTAR PUSTAKA
Asic’s Financial Literacy Program 2013-14.
(2013). Diperoleh pada 7 Januari 2017,
dari http://www.financialliteracy.gov.au/
media/558514/
financial_literacy_program_report_201314.pdf.
Bhushan, P., & Medury, Y. (2013). Financial
literacy and its determinants. International Journal of Engineering, Business
and Enterprise Applica-tions (IJEBEA),
4(2), 155–160.
Byrne, Alistair. (2007). Employee Saving and
Investment Decisions in Defined Contribution Pension Plans: Surveys Evidence
from the UK. Financial Services Review
16, 19 – 40. Diperoleh pada 22 Novem-
ber 2016. https://papers.ssrn.com/sol3/
papers.cfm?abstract_id=1012855
Capuano, A., & Ian R. (2011). W hat Causes Suooptimal Financial Behaviour? An Exploration Of Financial Lietracy Social
Influences And Behvioural Economics.
Diperoleh pada 11 Desember 2016, dari
http//www.masters.law.unimelb.edu.au/
files/dmfile/
FINACIAL_LITERACY_PROJECT_RESEA
RCH_REPORT_MARCH_20111.pdf.
Bernstein, A. Douglas., (2010). Essential of Psychology (5th ed). University of Michigan,
Cengage Learning.
Byrne, Alistair. (2007). Employee Saving and
Investment Decisions in Defined Contribution Pension Plans: Surveys Evidence
from the UK. Financial Services Review
16, 19 – 40. Diperoleh pada 22 November 2016. https://papers.ssrn.com/sol3/
papers.cfm?abstract_id=1012855
Capuano, A., & Ian R. (2011). W hat Causes Suooptimal Financial Behaviour? An Exploration Of Financial Lietracy Social
Influences And Behvioural Economics.
Diperoleh pada 11 Desember 2016, dari
http//www.masters.law.unimelb.edu.au/
files/dmfile/
FINACIAL_LITERACY_PROJECT_RESEA
RCH_REPORT_MARCH_20111.pdf.
Chen, H., & Volpe, R.P. (1998). A n A nalysisof
Personal Financial Literacy Among College Student. Financial Service Review, 7
(2), 107-128. diakses pada tanggal 3
Desember 2016. Diperoleh pada 3 November
2016,
dari
https://
www.cgsnet.org/ckfinder/userfiles/files/
An_Analysis_of_Personal_Financial_Lit
_Among_College_Students.pdf
Cottrell, S. (2005). Critical Thinking Skills, Developing Effective analysis and Argument. New York: Palgrave Macmillan.
Cummins M., Haskel J. H., & Jenkins S. (2009).
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3
Financial Attitudes And Spanding Habits
Of University Fresmen. Journal Of Economics And Economic Education Research. Vol. 10 (1) : pp. 3-6. Diperoleh
pada 3 Desember 2016.
Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. Boston: Pearson Addison Wesley.
Huston, Sandra J. (2010). Measuring financial
literacy. The Journal of Consumer Affairs 44(2), 296-316. Diperoleh pada 17
http://
Desember
2016,
dari
onlinelibrarywiley.com/doi/10.1111/
j.1745-6606.2010.01170.x/pdf.
Johnson, Elaine B. (2009). Contextual Teaching
& Learning. Bandung: Kaifa.
Keown, L.A. (2011). The Financial Knowledge
of Canadian. Component of Statistic
Canada Catalogue, 11-008-X, 30-39 diakses pada tanggal 2 Oktober 2016.
Krishna, Ayu,. Rofi Rofaida, & Maya Sari,
(2010). Analisis Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa dan
Faktor-Faktor yang Memengaruhinya.
Proceedings of The 4th Internatonal Conference on Teacher Education, UPI &
UPSI, Bandung.
Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2007). Financial
Literacy and Retirement Preparedness:
Evidence and Implication For Financial
Education Progams. CFS Working Paper
No. 2007/15. (Online). Diperoleh pada
23 November 2016, dari
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=957796
Lusardi, A., Olivia S. M., & Vista, C. (2010).
Financial Literacy Among The Young:
Evidence and Implications For Consumer Policy. In Pension Reseacrh Workin
Paper. Pension Research Counci, University of Pensylvania. Diperoleh pada 19
Desember 2016, dari http://www/nber/
org/papers/w15352.
Mandell, L., & Linda S.K. (2007). Motivation
and financial literacy. Financial Service
Review, 16 (2): 105-116 pada tanggal 19
http://
Oktober
2016,
dari
controller.ca.gov/
FilesEO/2013_sco_flac_financial_literac
y_motivation.pdf.
Mandell, Lewis. (2008). The Financial Literacy
Among of Young American Adult. Result
of 2008 National Jumpstart Coalition
Survey of High School Seniors and College
Students.
Washington.
The
Jumpstart Coalition for Personal Financial Literacy. Diperoleh pada 23 Desember 2016.
Margaretha, Farah & Pambudhi, Reza Arief.
2015. Tingkat literasi Keuangan pada
Mahasisw S-1 Fakultas Ekonomi. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaa/ Vol 17,
No. 76-85 diakses pada tanggal 15 Oktober 2016.
Martin, Leo. (2010). Financial Planning For A utis Child : Perencanaan Keuangan Untuk
Orang Tua Dengan Anak Penderita Autis. Yogyakarta : Katahati.
Nababan, D., & Isfeni S. (2011). Personal Financial Literacy & Financial Behaviour Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumater Utara. Diperoleh pada
1 Desember 2016, dari http://
jurnal.usu.ac.id/index.php/jmim/artice/
view/651/pdf.
Nidar, S.R & Bestari, Sandi. (2012). Personal
Financial Literacy Among University
Students (Case Study at Padjajaran University Students, Bandung, Indonesia).
World Journal of Social Sciences (2) 4:
162-171. Diperoleh pada 11 Januari
2017,
dari
http://wbiaus.org/13.%
20Sulaeman.pdf
Sabri, M. F. MacDonald, M. Hira, T. K. & Masud, J. (2010). Childhood Consumer Experience And Fianancial Literacy Of Students in Malaysia. Familiy And Consumer Sciences Research Journal Vol 38, No
4 June 2010
Tatas Sisyawati, Ngadiman, dan Sohidin. Perbedan Financial Literacy Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi UNS Berdasarkan Kecerdasan Intelektual dan Tempat Tinggal . Desember, 2017 .
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 3, hlm. 1 - 11
Shim, S., Barber, B.L., Card, N.A., Xiao, J.J., &
Serifo, J. (2009). Financial Socialization
of First-Year College Students; The
Roles Parents, Work, and Education.
Journal of Youth and Adolescence, 39
(12): 1457-1470.
Somer, Lutz. (2011). The theory Of Planned Behavior And The Impact of Past Behavior.
The International Business & Economics
Research Journal; (10) 1
Safaria, T (2005). Interpersonal Intelligence:
Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Anak,. Yogyakarta: Asmara
Books, hal. 21-23.
Sumaatmadja, Nursid. (1996). Metodologi Pembelajaran Geografi. Bandung: Bumi
Aksara.
Susanti. (2016). Financial Education, Economic
Learning and Financial literacy Affect Financial Behavior of High School Students in
Surabaya. IAMURE International Journal
of Bussiness and Management. 26-51.