Hubungan persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of control dengan kinerja karyawan : studi kasus PD Taru Martani, Jl. Kompol B. Suprapto 2A Yogyakarta - USD Repository
HUBUNGAN PERSEPSI MENGENAI BUDAYA ORGANISASI
DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus : PD. TARU MARTANI 1918 CIGAR VAN JAVA, Jl Kompol B.
Suprapto 2A Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Gregorius Triniji Tri Purbowaseso
012214210
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Moto
Baik terlihat karena ada buruk. Sukses menyala karena gelapnya kegagalan. Naik
indah kalau pernah turun. Kesucian bergetar karena keluar dari kotoran.
By Gede Prama
Kunci bagi setiap manusia adalah pikirannya. Mungkin ia tampak kuat dan kokoh,
tetapi ada sebuah kendali yang dipatuhinya, yaitu gagasan dengan mana ia
mengelompokkan semua kenyataannya. Ia hanya bisa diperbaharui dengan
menunjukkan gagasan baru yang mengendalikan dirinya.
By Emerson
“Ada sesuatu di dalam diriku dari mana aku dibuat, yang tidak mengenal
ketidakkesempurnaan, kelemahan, atau penyakit. Dunia belum utuh, tetapi Tuhan di
dalam kesadaranku adalah sempurna dan utuh. Tidak ada yang bisa salah kecuali
sikap pribadiku, dan sikap pribadiku hanya bisa salah ketika aku tidak mematuhi
sesuatu yang ada dalam diriku. Sejauh ini, aku adalah perwujudan sempurna dari
Tuhan, dan aku akan terus maju menjadi utuh. Aku akan percaya dan tidak takut”
By Wallace D. Wattles
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI MENGENAI BUDAYA ORGANISASI DAN LOCUS
OF CONTROL DENGAN KINERJA KARYAWAN
Studi kasus pada PD Taru Martani 1918 CIGAR VAN JAVA Yogyakarta
Gregorius Triniji Tri Purbowaseso
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi
karyawan terhadap budaya organisasi dan locus of control dengan kinerja karyawan
secara simultan, parsial, dan dominasi variabel.Analisis data yang digunakan adalah korelasi ganda, korelasi parsial dan
korelasi Product Moment. Korelasi ganda digunakan untuk meneliti hubungan antara
persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dan locus of control dengan kinerja
karyawan secara simultan. Korelasi parsial digunakan untuk meneliti hubungan
antara persepsi karyawan terhadap budaya organisasi dan locus of control dengan
kinerja karyawan secara parsial. Korelasi Product Moment digunakan untuk meneliti
dominasi variabel dengan kinerja karyawan.Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa budaya organisasi dan locus
of control secara bersama-sama (simultan) mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kinerja karyawan. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa budaya
organisasi dan locus of control secara parsial mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kinerja karyawan. Hasil penelitian ketiga menunjukkan bahwa variabel
koefisien korelasi budaya organisasi sebesar 0,600 dan koefisien korelasi locus of
control sebesar 0,483.
ABSTRACT
The Correlation between Employee Perception of Organization Culture And
Locus of Control towards Employees Performance
A Case Study at PD Taru Martani 1918 CIGAR VAN JAVA Yogyakarta
Gregorius Triniji Tri Purbowaseso
Sanata Dharma University
Yogykarta
2008
The purposes of this research were to examine (1) the correlation between
employee perception of organization culture and locus of control with employee
performance both simultaneously and partially, (2) the dominant variable correlated
with employee performance.The data was analysed using Multiple Correlation, Partial Correlation and
Pearson Product Moment Correlation. Multiple Correlation was used to analyze the
correlation between employee perception of organizatioan culture and locus of
control to words employees performance simultaneously. The Partial Correlation was
used to analyze the correlation between employee perception of organizatioan culture
and locus of control with employees performance partially. The Pearson Product
Moment was used to find out the dominant variable correlated with employees
performance.The research found that organizatioan culture and locus of control
correlation simultaneously and partially towards employees performance. The
research also found that the dominant variable correlatd with employees performance
0,600.KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melakukan penelitian
dengan lancar dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana ekonomi, program studi manajemen. Dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini penulis mendaptkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih pada :
1. Rektor, Wakil Rektor dan Pembantu Rektor yang telah memberikan pengarahan,
bimbingan dan informasi selama masa kuliah.
2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah
memberikan bimbingan dan dorong selama kuliah.. yang telah memberikan nasehat dan dorongan dalam menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda M.Si sebagai dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingan, masukkan, saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto M.Si selaku dosen pembimbing 11 yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S selaku dosen pembimbing 111 (penguji)
yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam ujian skripsi.
7. Para Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan semasa kuliah
dan nasehat-nasehat dalam mengajar sehingga penulis bisa mempunyai ilmu ekonomi dan ilmu lainnya yang bermanfaat bagi penulis dan orang lain.
8. Para karyawan sekertariat FE yang telah membantu memberikan informasi
mengenai kuliah dan sekitarnya.
9. Bapak Johanes M. Kedang, selaku kepala Divisi Produksi yang telah mengizinkan
dan memberikan informasi data dalam melakukan penelitian di PD Taru Martani.
10. Mas Joko dan Pak Darsono yang telah membantu memberikan saran, motivasi
dan doa serta membantu dalam pengolahan data.
11. Ayah dan Ibu yang telah memberikan nasehat, semangat dan doa sehingga
Ananda bisa menyelesaikan skripsi ini.Ningrum yang selalu memberi animo, motivasi, nasehat dan doa sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman semasa kuliah : Sih Pangarso, Anton, Bowo, Marianus Agus,
Sukristanto, Ria, Maikel, Yulianto, Dika, Adit dan kawan kawan lainnya yang belum disebutkan, senang rasanya mengalami kebersamaan.
14. Teman teman KKN : Lukito, Arif, Ardo, Nobita, Nina, Ucil dan sebagainya,
senang rasanya berkumpul dengan kalian.
15. Teman-teman kost Samirono : Udin, Mas Agus, Jiman, Happy, Ardha, Sigit,
Nandar, Anto Bimbim, Agus Kribo, Anto Bosok serta sesepuhnya : Mas Dono, Paul, Yetno (gento), Arief, Fatan, Ifham, Iwan dan wawan, hidup dan berbagi bersama kalian sungguh tak terlupakan.16. Sahabatku Santo (tole) yang telah memberikan nasihat, saran dan kritik serta hal- hal lain seperti berkelana di dunia mistik, sungguh pengalaman yang terlupakan.
Meskipun penulis berusaha menyelesaikan skripsi sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik
dan saran yang bersifat membangun.Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, tetapi juga merupakan
sumbangan bagi dunia akademis dan ilmiah serta perusahaan tempat penulis
Yogyakarta, April 2008DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………… iv
HALAMAN MOTO…………………………………................................. v
ABSTRAK………………………………………………………………… vi
ABSTRACT………………………………………………………………. vii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................................. viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………... xii
DARTAR TABEL……………………………………………………….. xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………...1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………
1 B. Rumusan Masalah……………………………………………..
6 C. Batasan Masalah……………………………………………….
7
E. Manfaat Penelitian……………………………………………..
7 F. Sistematika Penulisan………………………………………….
8 BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………..
10 A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia……………….
10 B. Persepsi………………………………………………………..
12 C. Budaya Organisasi…………………………………………….
13 D. Locus Of Control…………………………………………………
28 E. Kinerja……………………………………………………………
33 F. Kerangka Pemikiran……………………………………………..
40 G. Hipotesis…………………………………………………………
42 BAB III METODE PENELITIAN………………………………………….
43 A. Jenis Penelitian………………………………………………….
43 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………...
43 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya………………………...
44 E. Jenis Sumber Data………………………………………………
51 F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………...
51 G. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel……………
52 H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas……………………………
56 I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis…………………
58 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………………
62 B. Bidang Usaha……………………………………………………
65 C. Struktur Organisasi PD Taru Martani…………………………...
67 D. Visi dan Misi PD Taru Martani…………………………………
68 E. Budaya Perusahaan Taru Martani………………………………
69 F. Taru Martani and Society……………………………………….
70 G. Made By Taru Martani………………………………………….
73 H. Proses Pembuatan Cerutu (Cigar Making Procces)…………….
74 I. Quality Control………………………………………………….
80 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………..
82 A. Uji Kualitas Data………………………………………………..
83 B. Analisis Deskriptif………………………………………………
86 C. Analisis Kuantitatif…………………………………………….. 96
D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………… 101
A. Kesimpulan…………………………………………………….. 106
B. Saran……………………………………………………………. 107
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 109
LAMPIRAN
Daftar Tabel
Halaman Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas……………………………………………….84 Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………..
85 Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………….
86 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………………………
87 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan………
88 Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja……………… 89
Tabel 5.7 Analisis Penilaian Karyawan Pada Budaya Organisasi…………. 91Tabel 5.8 Analisis Penilaian Karyawan Pada Locus Of Control……………. 93Tabel 5.9 Analisis Penilaian Karyawan Pada Kinerja Karyawan…………... 95Tabel 5.10 Hasil Analisis Korelasi Berganda………………………………. 97Tabel 5.11 Hasil Uji Korelasi Parsial………………………………………. 99Tabel 5.12 Hasil Analisis Korelasi Pearson Product Moment……………… 100
Daftar Gambar
HalamanGambar 2.1 Work Locus Of Control Scale……………………………………37 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran……………………………………………...
45 Gambar 4.1 Proses Pembuatan Cerutu…………………………………………
84 Gambar 5.1 Uji Distribusi F Variabel X
1 Dan X
2 …………………………..... 108BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah bentuk pengakuan
terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia
yang penting bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan pemanfaatan berbagai
fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa mereka digunakan secara
efektif dan bijak agar bermanfaat bagi induvidu, organisasi dan masyarakat.
Manajemen personalia berfungsi untuk mengelola kegiatan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi perusahaan. Perusahaan yang sudah maju terutama di luar
negeri menyadari betapa pentingnya aset sumber daya manusia sedangkan di dalam
negeri sebagian besar perusahaan masih kurang memanfaatkan manajemen sumber
(Handoko, 2001 : 5).Kemajuan perusahaan atau organisasi tentunya didukung oleh kinerja
karyawan. Seseorang dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik, manakala
mereka dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, artinya mencapai sasaran dengan
atau menurut standar yang ditentukan dengan penilaian kinerja, dengan kata lain akan
mendorong karyawan untuk bersaing memperoleh penghargaan, bonus atau
dipromosikan jabatan.Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang karyawan dalam
melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan (Prawiro suntoro, dalam Moh Pabundu
Tika 2005 :121). Sedangkan menurut Moh Pabundu Tika (2005 :121), kinerja adalah
hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu
organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi
dalam periode waktu tertentu. Untuk mengetahui hasil kerja seseorang yaitu dapat
dilihat dengan adanya penilaian prestasi kerja yang bertujuan untuk perbaikan
prestasi kerja, menentukan kompensasi, penetapan pegawai, usaha pembinaan karier,
dan lain-lain.Kinerja karyawan di dalam pekerjaannya pada dasarnya akan
dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu, yaitu kondisi yang berasal dari dalam
induvidu yang disebut dengan faktor individual, dan kondisi yang berasal dari luar
induvidu yang disebut dengan faktor situasional. Faktor individual meliputi jenis
terdiri dari motivasi, kepribadian, dan locus of control. Adapun faktor situsional
meliputi kepemimpinan, prestasi kerja, hubungan sosial dan budaya organisasi (Alter,
dalam Falikathum, 2003 :264).Budaya organisasi merupakan salah satu faktor situsional yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Selanjutnya variabel lain yang mempengaruhi
kinerja karyawan adalah faktor individual antara lain karakteristik psikologis yaitu
locus of control (Falikhantum, 2003 :264). Budaya organisasi adalah seperangkat
dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal
dan masalah integrasi internal (Phithi Sithi Ammuai dalam Moh Pabundu Tika, 2005
:4). Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh induvidu untuk mengorganisasikan
dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi
lingkungan mereka (Robbins, 2006 : 169). Jadi persepsi mengenai budaya organisasi
adalah proses yang ditempuh induvidu untuk mengorganisasikan serta menafsirkan
kesan-kesan indera mereka yang akan menghasilkan makna berbeda-beda terhadap
budaya organisasi tersebut.Budaya organisasi telah muncul sebagai hal yang sangat penting bagi
keuntungan kompetitif. Budaya organisasi memberikan ciri khas tertentu bagi
organisasi yang memiliki dan membedakan organisasi tersebut dari organisasi
lainnya. Ciri tersebut dapat menjadi suatu daya tarik yang mendukung organisasi
untuk membentuk suatu kesan atau citra tertentu di masyarakat sehingga dapat bergabung atau tidak dengan organisasi itu. Budaya organisasi juga dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan kinerja pegawai pada suatu organisasi.
Kinerja karyawan dapat semakin tinggi karena adanya budaya yang
kuat. Budaya yang kuat dalam organisasi merupakan pembangkit motivasi yang luar
biasa dalam menuntun perilaku diri karyawan, karena budaya organisasi membantu
karyawan melakukan pekerjaan-pekerjaannya dengan lebih baik terutama dalam hal
menjelaskan bagaimana karyawan harus berperilaku setiap saat dan membuat
karyawan merasa lebih baik dengan apa yang dilakukan, sehingga cenderung
membuat karyawan bekerja lebih keras (Deal dan Kennedy dalam Moh Pabundu Tika
2005 :108). Sedangkan menurut Moh Pabundu Tika (2005 :109), budaya organisasi
kuat membangkitkan semangat berperilaku dan bekerja lebih baik. S.P. Robbins
(dalam Moh Pabundu Tika 2005 :111), budaya kuat membuat karyawan betah
bekerja, loyal dan berkomitmen pada organisasi. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa
Kinerja karyawan juga bisa dipengaruhi oleh locus of control. Locus ofcontrol a dalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa, apakah dia merasa
dapat atau tidak dapat mengendalikan perilaku yang terjadi padanya (Rotter, dalam
Falikhatun, 2003 :270). Selanjutnya menurut Stickland dalam Folkman (dalam
Falikhatun, 2003 :265), bahwa induvidu mempunyai locus of control internal
cenderung lebih aktif mencari informasi yang relevan dengan persoalan yang
dihadapinya. Adapun locus of control eksternal ditujukan dengan pandangan bahwa
pada situasi tertentu. Oleh karena itu seseorang yang memiliki locus of control
eksternal percaya bahwa semua peristiwa yang terjadi selalu berada di luar kontrolnya
dan percaya bahwa hidupnya sangat dipengaruhi takdir, keberuntungan, kesempatan,
dan kekuatan lain di luar dirinya.Kinerja karyawan dapat semakin baik atau semakin memuaskan karena
adanya locus of control yang memberikan keyakinan kepada karyawan untuk
menentukan atau mengendalikan kontrol pada dirinya sendiri, hal inilah yang
membuat karyawan dapat yakin menentukan tujuan (Rother, dalam Fred Luthans,
2005 : 183). Karena itu, kinerja karyawan dapat semakin baik dengan adanya locus of
control internal dan eksternal.PD Taru Martani adalah Badan Usaha Milik Daerah yang berstatus
sebagai Badan Hukum dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 8 Tahun 1985, dan telah disahkan oleh Menteri
telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor: 3 Tahun
1986 Seri: D. PD Taru Martani beralamat di Jl. Kompol. B. Suprapto No.2A,
Yogyakarta.PD Taru Martani adalah suatu kesatuan produksi di bidang penyediaan
pelayanan bagi kemanfaatan umum di samping mendapatkan keuntungan. Perusahaan
ini, berusaha di bidang-bidang lain sejenis yang dapat mendorong perkembangan
sektor swasta dan atau koperasi di luar usaha perusahaan serta bertujuan untuk turut
perekonomian nasional pada umumnya guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta
sebagai salah satu sarana bagi sumber pendapatan asli daerah.Untuk mencapai tujuan dimaksud, PD Taru Martani berpedoman pada
asas-asas ekonomi perusahaan serta prinsip-prinsip akuntansi perusahaan, dan dapat
bekerja sama dengan semua pihak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Perusahaan ini, bergerak dalam lapangan usaha processing tembakau untuk
membuat cerutu, tembakau shag, sigaret dan usaha-usaha yang secara langsung ada
sangkut-pautnya dengan usaha tersebut.Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin meneliti “Hubungan Persepsi Mengenai Budaya Organisasi dan Locus of Control Dengan Kinerja Karyawan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
1. Adakah hubungan antara persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of
control secara simultan dengan kinerja karyawan?
2. Adakah hubungan antara persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of
control secara parsial dengan kinerja karyawan?
3. Adakah variabel yang mempunyai hubungan dominan dengan kinerja karyawan?
C. Batasan Masalah
1. Penelitian dilakukan di Perusahaan Daerah Taru Martani
2. Responden yang di pilih adalah karyawan yang bekerja pada bagian produksi (pengelintingan)
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of control secara serentak dengan kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of control secara parsial dengan kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui variabel yang mempunyai hubungan dominan dengan kinerja karyawan
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : Memahami hubungan persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of control dengan kinerja karyawan.
2. Bagi Organisasi atau Perusahaan Memberikan masukan tentang pentingnya pemahaman hubungan persepsi mengenai budaya organisasi dan locus of control dengan kinerja karyawan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai informasi untuk penelitian selanjutnya dan koleksi karya ilmiah di
F. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II. Landasan Teori Bab ini berisi pengertian manajemen sumber daya manusia, persepsi, budaya organisasi (pengertian budaya organisasi, fungsi budaya organisasi, pengertian budaya organisasi kuat, ciri-ciri budaya organisasi kuat, indikator budaya organisasi), locus of control (pengertian locus of control, penggolongan locus of control , indikator locus of control), kinerja (pengertian kineja, tujuan dan manfaat penilaian prestasi kerja, metode dan alat pengukurannya), kerangka pemikiran, hipotesis.
Bab III. Metode Penelitian penelitian, variabel penelitaian dan pengukurannya, jenis sumber data, teknik pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, pengujian validitas dan reliabilitas, teknik analisis data dan pengujian hipotesis
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi Taru Martani history and heritage, bidang usaha (pendirian perusahaan, maksud dan tujuan, lokasi perusahaan, waktu kerja karyawan, fasilitas dan jaminan sosial), struktur organisasi, visi dan misi, budaya perusahaan
taru martani, taru martani and society, made by taru martani, proses pembuatan
cerutu, quality control.Bab V. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab ini berisi uji kualitas data (uji validitas dan uji reliabilitas), analisis deskritif
(karakteristik responden, penilaian variabel penelitian), analisis kuantitatif,
pembahasan hasil penelitianBab VI. Kesimpulan Dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk memahami pengertian manajemen sumber daya manusia,
seyogyanya kita lebih dahulu memahami pengertian manajemen. Berbagai pendapat para ahli tentang pengertian manajemen (dalam Gouzali Saydam, 2005: 7-8), diantaranya yang terkenal adalah pendapat :
1. George R. Terry dalam bukunya Principles of Management mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui kegiatan yang dilakukan oleh orang lain (Management is the accomplishing of a predetermined objective through the effort of the other people ).
Analyses of Managerial Fungtion mengatakan bahwa manajemen adalah upaya mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan orang lain (Management is getting things done through the effort of other people ).
3. Henry Foyal dalam bukunya General and Industrial Management mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengkomandoan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
4. John F. Mee yang menurut Dr. S. P. Siagian, M.P.A. dalam bukunya Filsafat
Administrasi, menyatakan bahwa guru besar Indiana itu mendefinisikan manajemen sebagai proses kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi dan pengawasan yang dilakukan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Drs. P. I Oey Liang Lee dari Universitas Gajah Mada mendefinisikan bahwa
manajemen adalah seni dari ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian sumber daya yang ada (terutama SDM) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dilihat dari susunan katanya, makna manajemen sumber daya manusia
terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan sumber daya manusia. Manajemen
berasal dari kata to manage yang berarti mengelola, menata, mengurus, mengatur
atau mengendalikan. Jadi dapat diterjemahkan menjadi pengelolahan, penataan,
dari human resources, namun ada pula ahli yang menyamakan sumber daya
manusia dengan man power (tenaga kerja). Bahkan sebagian orang menyetarakan
pengertian sumber daya manusia dengan personnel (personalia, kepegawaian).
Beberapa pendapat tentang pengertian manajemen sumber daya manusia, diantaranya :
a. Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggunaan (penggerakan) dan penilaian sumber daya memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada masyarakat (makro) dan organisasi (mikro) dan di pihak lain sumber daya manusia diperlakukan seadil-adilnya sehingga kualitas hidup dan matinya setinggi-tingginya (Taliziduhu Ndraha, 1999) b. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah semua kegiatan yang dilakukan mulai dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian sampai pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia tadi untuk dimanfaatkan bagi kemaslahatan hidup manusia itu sendiri (Gouzali Saydam, 2005 : 16).
c. Manajemen Sumber Daya Manusia (human resource management) adalah pengakuan terhadap pentingnya satuan tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang penting bagi pencapaian tujuan-tujuan organisai, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan personalia untuk menjamin bahwa organisasi masyarakat (Handoko, 2001: 5).
B. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh induvidu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka (S.P. Robbins, 2006 : 169).
Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana induvidu menyeleksi, mengorganisasikan, dan meginterpretasikan stimulus ke dalam suatu
gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimulus merupakan setiap input
yang dapat ditangkap oleh panca indera (Bilson simamora, 2002 : 102).C. Budaya Organisasi
1. Pengertian Budaya Organisasi Sebelum sampai pada pengertian budaya organisasi, terlebih dahulu kita melihat pengertian budaya dan organisasi. Pengertian budaya telah banyak didefinisikan oleh para ahli budaya (dalam Moh. Pabundu Tika 2005 : 2-5)
a. Talizidula Ndraha dalam bukunya Budaya Organisasi mengemukakan definisi budaya menurut Edward Burnett dan Vijay Sathe sebgai berikut Edward Burnett Budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan berbagai masyarakat.
Vijay Sathe Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki bersama anggota masyarakat.
b. Robert G. Owens dalam bukunya Organizational Behavior in Education mengemukakan definisi budaya menurut Terrence Deal and Allan Kenndy sebagai berikut
Budaya adalah suatu sistem pembagian nilai dan kepercayaan yang berinteraksi dengan orang dalam suatu organisasi, struktur organisasi, dan sistem kontrol yang menghasilkan norma perilaku.
c. Edgar H. Schein mendefinisikan budaya dalam bukunya Organizational
Culture and Leadership sebagai berikut Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh karena itu diajarkan atau diwariskan kepada anggota-anggota baru sebagi cara yang tepat memahami,
memikirkan, dan merasakan terkait dengan masalah-masalah tersebut.
Demikian pula organisasi telah banyak didefinisikan oleh para ahli organisasi dan manajemen antara lain sebagai berikut.
Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2) Chester J. Bernard Organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan perorangan yang dikoordinasikan secara sadar.
3) Philip Selznick
Organisasi adalah pengaturan personil guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab.
Budaya organisasi telah didefinisikan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut
a) Peter F. Druicker dalam buku Robert G. Owens, Organizational Behavior in Education.
Budaya organisasi adalah pokok penyelasian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait seperti di atas.
b) Phithi Sithi Ammuai dalam tulisannya How to Build a Corporation
budaya oraganisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal
c) Budaya Organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi lain (Robbins, 2006 : 721). d) Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, norma, persepsi dan pola perilaku yang diciptakan atau dikembangkan dalam sebuah organisasi untuk mengatasi masalah-masalah, baik masalah adaptasi secara eksternal, maupun masalah integrasi secara internal (Wallach; dalam Falikhatun, 2003 :270).
e) Budaya organisasi adalah pola asumsi dasar bersama yang dipelajari oleh kelompok sebagai pemecah masalah terhadap adaptasi eksternal dan integrasi internal dan telah terbukti sahih (valid) dan karenanya diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang benar untuk mempersepsi, memikirkan, dan merasakan dalam kaitannya dengan masalah-masalah tertentu (Schein, dalam Falikhatun, 2003 :266).
f) Budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok yang beranaka ragam (Kreitner dan Kinicki, 1995 : 532).
2. Fungsi Budaya Organisasi.
Ada beberapa pendapat fungsi budaya organisasi (dalam Moh. Pabundu Tika 2005 : 13-16), yaitu sebagai berikut : a. Stephen P. Robbins dalam bukunya Organizational Behavior membagi lima fungi budaya organisasi, sebagai berikut
1) Berperan menetapkan batasan.
3) Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dari pada kepentingan individual seseorang.
4) Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi 5) Sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
b. Schein dalam bukunya Organizational Culture and Leadership
membagi fungsi budaya organisasi berdasarkan tahap pengembangannya, yaitu 1) Fase awal merupakan tahap pertumbuhan suatu organisasi.Pada tahap ini, fungsi budaya organisasi terletak pada pembeda, baik terhadap lingkungan maupun terhadap kelompok atau organisasi lain.
Pada fase ini, budaya organisasi berfungsi sebagai integrator karena munculnya sub-sub budaya baru sebagai penyelamat krisis identitas dan membuka kesempatan untuk mengarahkan perubahan budaya organisasi.
3) Fase dewasa Pada fase ini, budaya organisasi dapat sebagai penghambat dalam berinovasi karena berorientasi pada kebesaran masa lalu dan
c. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam bukunya Oranizational
Behavior membagi menjadi empat fungsi budaya organisasi, yaitu :
1) Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya 2) Memudahkan komitmen kolektif.3) Mempromosikan stabilitas sistem sosial. 4) Membentuknya perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaanya.
d. Persons and Marton mengemukakan bahwa fungsi budaya organisasi
memecahkan masalah-masalah pokok dalam proses survival suatu kelompok dan adaptasinya terhadap lingkungan eksternal serta proses intregasi internal.
e. Susanto dalam bukunya Konsep Budaya Perusahaan menyatakan fungsi