Pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi iklan shampo Rejoice terhadap niat membeli ulang - USD Repository
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG
Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican,
Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Al. Bramantyo Wibisono NIM : 052214101 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMASkripsi PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
Oleh: Al. Bramantyo Wibisono NIM: 052214101 Telah Disetujui oleh:
Pembimbing I Dr. H. Herry Maridjo, M. Si. Tanggal 29 April 2010 Pembimbing II Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si. Tanggal 18 Mei 2010
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Fokus pada satu keinginan memungkinkan pencapaian banyak keinginan. (Mario Teguh) Semua pengetahuan yang saya miliki, orang lain pun dapat memilikinya, tapi hati saya, hanyalah milik saya
(Wibi) Sk r i p Si i n i k u p e r Se m b a h k a n b a g i : ♥ Tu h a n YME ♥ k el u a r g a k u t er c in t a ♥ An isa k u su ma w a r d a n i
ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN
RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI
ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican,
Yogyakarta
Alfonsus Bramantyo Wibisono
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan danparsial intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli
ulang shampo Rejoice. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2009 sampai
Februari 2010 di Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam
penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican,
Yogyakarta yang pernah melihat dan menggunakan shampo Rejoice. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dan teknik
pengambilannya dengan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi secara simultan
berpengaruh terhadap niat membeli ulang, hal ini ditunjukan dari nilai F hitung (6,567)
> F (2,311). Secara parsial, variabel intensitas dan diskriminasi tidak berpengaruh
tabelterhadap niat membeli ulang (t < t ). Sedangkan variabel durasi (X ),
hitung tabel2
eksposur dan relevansi secara parsial berpengaruh terhadap niat membeli ulang (t
hitung > t tabel ). Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 21,9%. Mempunyai
arti variabel intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi mempengaruhi
niat membeli ulang sebesar 21,9%.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INTENSITY, DURATION, DISCRIMINATION,
EXPOSURE AND RELEVANCE SHAMPOO REJOICE ADVERTISEMENT
TOWARDS THE INTENTION TO BUY BACK
Study Case of Student of Sanata Dharma Campus I, Mrican, Yogyakarta
Alfonsus BramantyoWibisono
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2010
This research attempts to investigate the influence simultaneously andpartially of intensity, duration, discrimination, exposure and relevance towards the
intention to buy back rejoice shampoo. This research was conducted during the
month of December 2009 until February 2010 at the University of Sanata Dharma
Campus I, Mrican, Yogyakarta. The data was collected using questionnaires. The
population in this research is Sanata Dharma Student Campus I, Mrican, Yogyakarta
has ever seen and used the shampoo Rejoice. The samples used in this study were 100
respondents, and the technique of uptake by purposive sampling technique. The data
analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this
study showed that the intensityf, duration, discrimination, exposure and relevance
simultaneously influence the intention to buy again, this is shown by the value of F test
(6.567)> F table (2.311 ). Partially, the intensity variable and discrimination had no
effect on the intention to buy back (the t <t table). While the duration variable,
exposure and relevance is partially influence on the intention to buy back (the t
count> t table). The coefficient of determination (adjusted R square) of 21.9%. Has
the meaning of variable intensity, duration, discrimination, exposure and relevance
influencing the intention to buy back 21.9%.KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Pengaruh Intensitas, Durasi, Diskriminasi, Eksposur dan Relevansi Iklan Shampo
Rejoice terhadap Niat Membeli Ulang” Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Mrican Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi
ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya
selama penelitian dan penulisan skripsi ini, yaitu :1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh responden Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican
yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi data yang penulis butuhkan.
7. Bapak Alexander Sutedjo, Ibu Victoria Retnowati, mas Khrisna dan seluruh
keluarga yang saya sayangi dan hormati terima kasih atas dukungan, semangat serta doa yang tidak ternilai harganya.
8. Adit, Bayu, endog, Komang, Titus, Tommi, Guruh, Reny, Riko dan teman-
teman yang lain, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Anisa Kusumawardani yang selalu mendampingi, memberi semangat dan
dukungan dengan penuh cinta.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebukan satu-persatu.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHA ................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………………. vi
ABSTRAK............................................................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................................. viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ……………………………………………………... xii
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………………………... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ……………………………………………. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………...1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………..
3 C. Pembatasan Masalah ………………………………………………..
3 D. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………… 5
A. Landasan Teori ……………………………………………………… 5 B. Penelitan-Penelitian Sebelumnya …………………………………… 26 C. Kerangka Konseptual Penelitian …………………………………..... 28
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………… 31
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 31 B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………………... 31 C. Waktu dan Lokasi Penelitian ……………………………………….. 32D. Variabel Penelitian ………………………………………………….
32 E. Definisi Operasional…………………………………………………. 33
F. Populasi dan Sampel ………………………………………………... 36
G. Teknik Pengambilan Sampel ………………………………………..
36 H. Sumber Data ………………………………………………………..
37 I. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….... .
37 J. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………………. .
38 K. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 40 L. Asumsi Klasik………………………………………………………… 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………………. . 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………………... . 55 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………………... 76 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. . 80LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 82
DAFTAR TABEL
V.1 Jenis Kelamin ……………………………………………………………. 56
V.2 Umur Responden…………………………………………………………. 56
V.3 Program Studi Responden ………………………………………………….. 57
V.4 Angkatan Responden ……………………………………………………… 58
V.5 Pendapatan Perbulan……………………………………………………... .58 V.6 Lama menggunakan Shampo Rejoice …………………………………….
59 V.7 Bentuk Shampo Rejoice yang digunakan ………………………………... 60
V.8 Hasil Uji Validitas Penelitian ………………………………………….…. 62
V.9 Hasil Uji Reliabilitas Penelitian …………………………………………..64 V.10 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ………………………………..
65 V.11 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ……………………………………. 68
V.12 Hasil Regresi Berganda …………………………………………………… 69
V.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ………………………………………….. 70
V.14 Hasil Uji F ………………………………………………………………… 71
V.15 Hasil Uji t …………………………………………………………………. 72
DAFTAR GAMBAR
II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ………………………………………. 28
IV.1 Produk Shampo Rejoice ……………………………………………..... 54
V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………………………….. 66
V.2 Gambar Histogram …………………………………………………….. 67
V.3 Gambar Normal Probability Plot …………………………………….... 68
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 hasil olah data
Print out Lampiran 3 Identitas Responden Lampiran 4 Tabulasi Jawaban 100 Responden
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian besar masyarakat pada umumnya menginginkan suatu hal yang
serba cepat, mudah dan aman di dalam berbelanja. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kelompok produsen untuk membuat suatu produk dengan harga, kualitas dan kemasan tertentu. Semakin banyak produk yang bervariasi saling bermunculan di pasar, membuat para konsumen dituntut lebih selektif dalam memilih dan membeli barang.
Untuk masa sekarang banyak sekali bermunculan barbagai macam produk dikarenakan beberapa hal, antara lain karena barang tersebut lebih baik, lebih murah ataupun karena selera. Seperti halnya juga dengan produk Shampo, biasanya mereka membeli produk menurut selera masing-masing yang tentunya sudah dipikirkan mengenai harga, kualitas dan kemasannya. Keadaan seperti ini memang sering kali terjadi di masyarakat, karena produk Shampo mudah sekali mendapatkannya. Hingga akhirnya perilaku para konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam setiap produk yang mereka inginkan.
Perilaku pembelian sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendukung dan menyusun tindakan. Pengetahuan tentang
yang baik. Konsumen merupakan asset perusahaan yang paling berharga sehingga
diperlukan usaha untuk menciptakan sekaligus menjaga ekuitas tersebut.
Keputusan pembelian karena adanya rangsangan lingkungan belanja yang
merupakan implikasi yang mendukung asumsi bahwa jasa layanan menyediakan
lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen.Konsumen beralih kepada iklan untuk mendapatkan sejumlah informasi.
Iklan memegang peranan penting dalam menyampaikan produk kepada konsumen
atau mengingatkan kepada konsumen akan pentingnya suatu produk. Selain itu
iklan juga memiliki fungsi-fungsi strategis dalam hal menciptakan produk
differensiasi terhadap produk-produk jenis lain terutama produk yang sejenis.
Iklan merupakan media promosi yang memiliki jangkauan luas karena
menekankan pada dua indera, yaitu penglihatan dan pendengaran. Iklan
merupakan media yang memiliki kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi
persepsi. Namun persepsi setiap orang berbeda-beda pada realitas yang sama. Hal
ini dikarenakan perbedaan perceptual selection, dimana kapasitas otak manusia
terbatas menyeleksi atau memperhatikan stimuli dan mengorganisasikan setiap
stimuli yang masuk dan karena perbedaan interprestasi seseorang dalam memberi
arti terhadap stimulus.Oleh karena itu dengan berbagai alasan dan penjelasan yang telah
dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Shampo Rejoice terhadap Niat Membeli Ulang” Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : a. Apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi secara simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang? b. Apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur, dan relevansi secara parsial berpengaruh terhadap niat membeli ulang?
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini peneliti memberi batasan-batasan masalah untuk
menghindari pembahasan yang meluas. Pembatasan masalah tersebut adalah :
a. Responden yang diteliti adalah Mahasiswa Sanata Dharma yang pernah memakai dan melihat iklan shampo Rejoice sebanyak 100 orang.b. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang.
D. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi berpengaruh secara simultan terhadap niat membeli ulang.
b. Untuk mengetahui apakah intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi berpengaruh secara parsial terhadap niat membeli ulang.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma serta sebagai sumber referensi bagi mahasiswa khususnya dibidang studi manajemen.
b. Bagi teman-teman Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sarana untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengaruh intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang.
c. Bagi Perusahaan Sebagai evaluasi akan strategi promosi iklan sehingga dapat menciptakan
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Dimana pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba (Kotler dan Armstrong, 2003:7).
Menurut Boyd, Walker dan Larrece (2000:4) pemasaran adalah suatu proses dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak-pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.
Menurut Kotler dan Susanto (2000:11) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sema lain.
2. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan proses manajemen yang dilakukan perusahaan yang juga merupakan usaha dasar untuk mencapai hasil pertukaran yang diininkan oleh pasar.
Menurut Boyd dkk (2000:18), manajemen pemasaran adalah proses mengenal, merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan program- program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan tujuan bersama.
Banyak orang beranggapan bahwa manajemen pemasaran adalah mencari pelanggan yang cukup banyak untuk output perusahaan saat itu juga, namun pandangan ini terlalu sempit. Perusahaan memiliki suatu tingkat harapan permintaan atas produk-produknya. Pada suatu saat tertentu mungkin saja tidak ada permintaan, permintaan memadai, permintaan tidak teratur atau terlalu banyak permintaan dan manajemen pemasaran harus mencari tahu untuk menghadapi permintaan yang berbada-beda.
B. Periklanan
1. Pengertian Periklanan Periklanan merupakan salah satu dari variabel kegiatan promosi yang sering dilakukan oleh perusahaan atau individu yang ditunjukan untuk mencapai pasar.
Iklan dapat menjangkau begitu banyak pembeli yang tersebar diberbagai tempat dengan biaya tayang yang rendah. Iklan membuat penjual
dan membanding-bandingkan pesan yang disampaikan para pesaing. Iklan
juga amat ekspresif, sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat
mendramatisasi produk melalui seni menggunakan gambar, hasil cetakan,
suara dan warna. Di satu pihak, iklan dapat digunakan untuk membangun citra
jangka panjang suatu produk. Dan dilain pihak, periklanan dapat
mendongkrak penjualan dengan cepat.Pengambilan keputusan periklanan berkaitan dengan penetapan tujuan,
memutuskan seperti apakah pesan itu seharusnya dan bagaimana
menampilkannya, memilih jenis-jenis media dan sarana-sarana apa yang akan
digunakan dengan frekuensi apa, dan menganalisa keefektifan program
periklanan. Menurut beberapa ahli, periklanan dapat didefinisikan sebagai
berikut:a. Periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan
sponsor untuk presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang, dan jasa (Sunarto, 2003:370).b. Menurut Peter dan Olson (1999:181) Iklan adalah penyajian informasi non personal tentang suatu produk,
merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. c. Menurut Husein Umar (2002:35) Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
2. Tujuan Periklanan Tujuan iklan muncul dari analisis mendalam mengenai situasi pemasaran sekarang. Menurut Kotler (2003:277) Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau memperkuat.
a. Iklan Informatif Iklan Informatif adalah iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
b. Iklan Persuasif Iklan Persuasif adalah iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa. Sebagian iklan persuasif menggunakan iklan perbandingan (Comparative ) yang melakukan perbandingan eksplisit antara ciri-ciri dua advertising merek atau lebih. c. Iklan Pengingat Iklan Pengingat adalah iklan yang dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
d. Iklan Penguatan Iklan Penguatan adalah iklan yang dimaksudkan untuk meyakinkan
pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
Tujuan iklan yang lain adalah berusaha mempengaruhi sikap dari pemirsa sasaran terhadap merek berhadapan dengan merek-merek pesaing dan merek subtitusi. Tujuan ini didasarkan pada usaha untuk membangun, mengubah dan memperkuat kembali sikap konsumen terhadap karakteristik yang menonjol (Larreche, 2000:76)
3. Fungsi-fungsi Periklanan Beberapa fungsi periklanan antara lain : a. Memberikan informasi Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak baik tentang barangnya, harganaya ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Nilai yang berguna bagi periklanan tersebut dinamakan faedah informasi. b. Membujuk atau mempengaruhi Periklanan sering juga tidak hanya memberi tahu saja tetapi juga bersifat membujuk terutama pembeli-pembeli potensial dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari produk lainnya.
c. Menciptakan kesan ( image ) Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai pesan tertentu tentang apa yang diiklankan, dalam hal ini pemasang iklan selalu berusaha untuk menciptakan iklan yang sebaik-baiknya, misal dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan lay-out yang menarik.
d. Memuaskan keinginan Sebelum memilih dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin diberi tahu lebih dahulu, bahkan juga ingin dibujuk untuk melakukan yang baik bagi mereka atau bagi masyarakat. Jadi, periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.
e. Sebagai alat komunikasi Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi secar efisien dan efektif.
4. Memilih Pesan Iklan Untuk menyusun strategi yang kreatif, pengiklan harus melewati empat tahap berikut ini (Kotler, 2003:281) : (1) Perencanaan Pesan
Pesan produk (tema, daya tarik) harus direncanakan atau diputuskan pada saat konsep produk itu dikembangkan. Pesan produk mengungkapkan manfaat-manfaat utama yang ditawarkan oleh merek. (2) Evaluasi dan Seleksi Pesan Pembuat iklan harus mengevaluasi berbagai pesan. Iklan yang baik biasanya terfokus pada satu tawaran penjualan inti. (3) Pelaksanaan Pesan Pengiklan harus menyampaikan pesannya agar bisa menarik perhatian dan minat khalayak sasaran. Orang-orang kreatif seharusnya menemuka gaya, nada, kata-kata atau format yang tepat untuk menyampaikan pesan. Setiap pesan dapat disampaikan dalam gaya dan penyampaian yang berbeda-beda seperti: cuplikan kehidupan, gaya hidup, fantasi, suasana, musikal, simbol kepribadian. (4) Kajian Tanggung jawab Sosial Pengiklan dan agen-agen iklannya harus memastikan iklan mereka tidak melampaui norma-norma sosial dan hukum, seperti: iklan tidak boleh pernyataan yang tidak benar, pengiklan harus berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan konsumennya.
5. Media Iklan Media iklan yaitu sebagai komunikasi non pribadi melalui bermacam- macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis, atau organisasi nirlaba atau individu yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu.
Menurut Tjiptono (2002:243-246) secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan dan media lini bawah.
Media cetak yaitu media yang statis mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara dan iklan layanan masyarakat.
Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran (contoh : televisi, radio, internet).
Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara).
Media luar ruang yaitu media iklan yang biasanya dipasang ditempat- tempat khusus lainnya, seperti didalam bis kota, gedung, pagar, tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul dan lain-lain.
Media lini bawah yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan yaitu pameran, direct mail, point of purchase, merchandising dan kalender.
C. Pembelian Ulang ( Repeat Buying )
Apabila konsumen pernah mengkonsumsi suatu produk dan memperoleh kepuasan yang diinginkan, maka mereka akan membeli kembali produk yang menurut mereka telah memberikan kepuasan yang sesuai keinginannya. Apapun jenis produk yang dijual, perhatian pemasaran adalah pada bagaimana meningkatkan kemungkinan pembelian ulang. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan melakukan promosi melalui iklan, diharapkan konsumen membeli merek yang sama berulang kali.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, definisi pembelian ulang terdiri dari dua kata yaitu, pembelian dan ulang dimana pengertian pembelian adalah proses, cara, atau perbuatan membeli, sedangkan definisi ulang adalah dilakukan lebih dari satu kali. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelian ulang ( repeat buying ) adalah kegiatan pembelian yang dilakukan lebih dari satu
D. Produk
Dalam mengembangkan sebuah program dalam mencapai pasar yang
diinginkan maka sebuah perusahaan perlu merancang produk yang dapat
memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan pasar. Kebutuhan, keinginan dan
permintaan manusia memberikan kesan adanya produk untuk memenuhi
semuanya itu. Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi
untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan.Konsep produk tidak terbatas pada benda-benda fisik saja, segala sesuatu
yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan dapat dinamakan produk.Istilah
produk tampaknya kurang lazim pada saat-saat tertentu karenanya dapat diganti
dengan istilah pemuas (satisfier) atau tawaran (offer) yang semua itu
menggambarkan sesuatu yang bernilai bagi individu.Produk sebagai salah satu elemen bauran pemasaran perlu didesain
dengan baik sehingga menarik dan merangsang konsumen untuk membeli dan
memiliki. Menurut Philip Kotler produk memiliki tiga tingkatan :
a) Produk inti (Core Product) yaitu manfaat dan jasa inti dari setiap produk yang
berguna bagi konsumen. Barang yang dijual dipasar bukan dalam bentuk fisik melainkan manfaat yang terdapat dalam keseluruhan produk.
b) Produk berwujud (Actual Product) yaitu barang yang memiliki wujud atau
bentuk tertentu. Wujud produk memiliki beberapa karakteristik yaitu mutu, gaya atau model, ciri-ciri, nama merek dan kemasan.c) Produk yang disempurnakan (Augmented Product) yaitu produk yang memiliki manfaat tambahan sehingga lebih berguna.
Beberapa atribut yang dianggap penting sebagai dasar pertimbangan bagi
konsumen untuk memiliki barang antara lain :a) Mutu produk (Product quality) yaitu setiap produsen harus menetapkan
standar mutu tertentu bagi produknya.
b) Ciri-ciri produk (Product feature) yaitu produk yang memiliki ciri-ciri
tertentu, mempunyai peluang untuk memenangkan persaingan dengan produk pesaing.
c) Gaya atau model produk yaitu model atau desain produk yang menarik dapat
menciptakan keunggulan dalam bersaing.
Klasifikasi produk menurut Kotler (1997: 54-56) dapat dilakukan atas berbagai
macam sudut pandang, berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya. Produk
dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a) Barang tidak tahan lama (Nondurable goods) yaitu barang yang habis
dikonsumsi satu atau beberapa kali pemakaian. Contoh : sabun mandi, shampoo.
b) Barang tahan lama (Durable goods) merupakan barang berwujud yang bias
bertahan lama dengan banyak pemakaian. Contoh : alat-alat elektronik, mobil.
c) Jasa (Services) merupakan manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Contoh : bengkel, salon, hotel.
Selain berdasarkan daya tahannya, produk dapat diklasifikasikan berdasarkan
siapa konsumennya. Berdasarkan kriteria tersebut produk dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :a) Barang konsumen (Consumers goods) Barang konsumen merupakan barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir. Barang tersebut dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : (1). Convenience goods
Convenience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering), dibutuhkan dalam waktu segera dan hanya memerlikan usaha yang minimum dalam pemilikan dan pembeliannya. Convenience goods dapat dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu : (a). Staples yaitu barang yang dibeli konsumen secara rutin. Contoh : shampoo, sabun mandi.
(b). Impulse goods merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha mencarinya. Pada umumnya sehingga konsumen tidak perlu repot-repot mencarinya. Contoh : permen, Koran.
(c). Emergency goods yaitu barang dibeli bila suatu kebutuhan dirasa konsumen sangat mendesak. Contoh : jas hujan dan payung pada musim hujan. (2). Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan
Shopping goods pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contoh : alat-alat rumah tangga.
(3). Specialty goods Specialty goods yaitu barang-barang yang memiliki karakteristik dan atau identifikasi merek yang unik. Pada umumnya konsumen bersedia melakukan usaha-usaha khusus untuk membelinya. Cirri-ciri dari barang ini adalah barang-barang mewah dengan merek dan model khusus. Contoh : pakaian yang dirancang oleh perancang terkenal.
(4). Unsought goods Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen ataupun kalau sudah diketahui konsumen pada umumnya tidak dipikirkan untuk membeli. Contoh : peti mati. b) Barang Industri (Industrial goods) Barang industri yaitu barang-barang yang dikonsumsi oleh industriawan untuk keperluan lain, yaitu untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali.
E. Persepsi
1. Pengertian Persepsi Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh persepsi konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan dipasar. Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan menekan syaraf sensorik seseorang, yaitu mengalirkan data melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan dan rasa. Stimulus tersebut kemudian oleh konsumen diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan dengan cara yang berbeda-beda Persepsi didefinisikan sebagai proses mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita, termasuk sadar akan diri sendiri. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tetapi juga stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut (Kotler dan A.B Susanto, 2000:241).
Para pemasar tidak dapat mengendalikan persepsi orang lain tetapi menggunakan periklanan sebagai media, pemasar mencoba untuk mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu perusahaan. Bagaimana sebuah perusahaan mengampanyekan iklan dengan dasar tangung jawab sosial terhadap masyarakat sekitar untuk mencoba meningkatkan citra mereka dimata konsumen, sehingga konsumen percaya akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Dinamika Persepsi Stimuli dapat dibedakan menjadi dua tipe. Tipe pertama adalah stimuli fisik (physical stimuli) yang datang dari lingkungan sekitar. Tipe kedua adalah stimuli yang berasal dari dalam si individu itu sendiri, seperti harapan (expectations), motivasi (motives), dan pembelajaran (learning) yang didasarkan pada pengalaman sebelumnya (Schiffman, 2008).
Setiap persepsi manusia akan berbeda untuk realitas yang sama, hal ini disebabkan karena ada perbedaan dalam perceptual selection, perceptual
dan perceptual interpretation (Schiffman, 2008).
organization,a) Perceptual Selection Kapasitas otak manusia terbatas, sehingga tidak mungkin semua stimuli tertampung. Secara alamiah, otak manusia menggerakan panca indra untuk menyeleksi stimuli untuk diperhatikan. Stimuli yang terpilih antara lain tergantung pada faktor personal yang meliputi :
(a) Pengalaman, orang cenderung memperhatikan stimuli yang berkaitan
dengan pengalamannya.
(b) Kebutuhan, orang cenderung memperhatikan stimuli yang
berhubungan dengan kebutuhan saat ini.
(c) Pertahanan diri, orang akan melihat apa yang ingin dilihat dan
melewatkan apa yang tidak ingin dilihat.
(d) Adaptasi, semakin konsumen beradaptasi terhadap suatu stimulus,
semakin kurang ia akan memperhatikan stimulus tersebut. Perhatian konsumen lebih tinggi terhadap stimuli yang unik. Adaptasi terjadi karena terbiasa terhadap sensasi tertentu, menjadi terakomodasi terhadap arus tertentu dari rangsangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi adaptasi, yang pada akhirnya adaptasi terhadap stimulus tersebut akan membentuk persepsi seseorang yaitu : (1) Intensitas