BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN - DOCRPIJM 150403337311 BAB 9 (Aspek Pembiayaan)

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

BAB IX
ASPEK PEMBIAYAAN

9.1. ARAHAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BIDANG CIPTA KARYA
Proses Pemprograman dan Penganggfaran bidang Cipta Karya terbagi menjadi 3
tahapan utama, yaitu :
A.

Penyusunan program, merupakan rangkaian aktivitas penyiapan usulan kegiatan
ke-Cipta Karya-an di tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi berupa identifikasi,
formulasi dan sinkronisasi yang selaras dengan pencapaian sasaran kinerja
program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman, peningkatan
kualitas kegiatan dan penanganan isu-isu strategis bidang Cipta Karya. Lihat
Gambar 9.1.
Gambar 9.1
Proses Penyusunan Program dan Anggaran Bidang Cipta Karya

B.


Perencanaan Anggaran, merupakan rangkaian aktivitas penyiapan pelaksanaan
Laporan Final Bab IX - 1

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

program dan rencana anggaran di Kabupaten/Kota maupun Provinsi. Dikarenakan
adanya keterbatasan anggaran, sehingga tidak semua kegiatan dapat diakomodasi
untuk di danai. Oleh karena itu diperlukan adanya mekanisme pemilihan prioritas
kegiatan anggaran.
Adapun kegiatan prioritas penanganan bidang Cipta Karya, yaitu :
1.

Prioritas Kabupaten/Kota Strategis Nasional
a.

Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan,
serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI);


b. Telah memiliki Perda RTRW dan tergabung dalam Program Kota Hijau,
Kota Pusaka, dan Perdesaan Lestari;
c.

Telah memiliki pedoman rencana dan program yang berkualitas di Bidang
Cipta Karya (RPIJM, SPPIP, RPKPP, RTBL, SSK, RISPAM).

2.

Prioritas Penanganan Bidang Cipta Karya
a.

Telah memiliki pedoman rencana dan program yang berkualitas untuk
pemenuhan SPM Bidang Cipta Karya di Daerah;

b. Karakteristik daerah: rawan bencana alam, cakupan air minum/sanitasi
rendah, permukiman kumuh, daerah kritis (miskin);
c.
3.


Memiliki komitmen tinggi dan responsif program;

Inovasi Baru/Creative Program
a.

Di luar dua kategori tersebut di atas, terdapat usulan daerah dan program
bersifat inovasi baru untuk dijadikan creative program DJCK;

b. Diusulkan oleh daerah secara kompetitif dan selektif;
c.
C.

Ditujukan termasuk untuk memfasilitasi daerah berprestasi.

Penyusunan anggaran, merupakan rangkaian aktivitas yang dimulai sejak
ditetapkannnya Pagu Anggaran sampai menjadi dokumen Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Lihat Gambar 9.2.


Laporan Final Bab IX - 2

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

Gambar 9.2
Mekanisme Penyaringan Program Anggaran dan Kegiatan

9.2. PROFIL ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN
MANDAILING NATAL
Struktur APBD Kabupaten/Kota selama 3-5 tahun terakhir dengan sumber data
berasal dari dokumen Realiasasi APBD dalam 5 tahun terakhir. Komponen yang
dianalisis berdasarkan format Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah sebagai berikut :
1.

Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah.

2.


Belanja Daerah yang meliputi : Belanja Daerah Langsung dan Belanja Daerah Tak
Langsung.

3.

Pembiayaan Daerah meliputi : Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan
Pengeluaran.

Laporan Final Bab IX - 3

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

9.2.1. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan,
dan Pendapatan Lain yang Sah. Dapat dilihat pada Tabel IX.1 – Tabel IX.4 berikui ini.

Laporan Final Bab IX - 4


Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

Tabel IX.1
Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Mandailing Natal
Tahun Anggaran 2011–2015
Jenis Penerimaan

Tahun
2011

PENDAPATAN

2012

2013

791 409 493 295

2014


47 675 655 898,24

2015

999 035 888 922,00

1 247 182 198 272,00

A. Pendapatan Asli Daerah
1.Pos Pajak Daerah

14.740.461.258,09

4 155 812 612

23 400 230 800,60

65 372 000 000,00


65 720 594 820,00

2.Pos Laba Perusahaan Milik Daerah

4.031.694.402,06

4 414 597 430

6 769 604 965,00

20 128 000 000,00

19 330 000 000,00

3.Pendapatan Retribusi Daerah

4.590.431.561,00

6 202 572 014


11 042 508 379,00

28 224 000 000,00

16 852 097 000,00

4.Pos Lain-lain PAD yang Sah

4.160.975.167,50

6 501 131 430

5 385 811 764,64

10 000 000 000,00

10 000 000 000,00

624 737 082 263


702 429 458 481,00

788 456 806 305,00

866 961 018 000,00

36 447 520 305,00

65 756 210 000,00

B. Dana Perimbangan
1.Pos Bagi Hasil Pajak

37 878 156 210

34 048 946 309,00

2565305562

4 196 458 053


4 045 812 172,00

3.Pos Dana Alokasi Umum

455393000

541 106 638

625 543 432 000,00

692 133 756 000,00

722 942 098 000,00

4.Pos Dana Alokasi Khusus

48.451.600.000,00

41 555 830

38 791 268 000,00

59 875 530 000,00

78 262 710 000,00

145 207 082 617,007

314 500 585 452,00

-

20 383 197 000,00

7 145 193 008,00

35 609 201 452,00

3.Pos Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

101 470 443 000,00

147 225 760 000,00

4.Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

36 591 446 609,00

11 887 907 000,00

-

99 394 520 000,00

2 Pos Bagi Hasil Pajak Sumber Daya Alam

3.099.913.485

C. Lain-lain Pendapatan Yang Sah
1.Pendapatan Hibah
2.Pos Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya

Pemerintah Daerah Lainnya
5.Pendapatan Lainnya
D. Transfer Pemerintah Pusat lainnya
1. Dana Otonomi Khusus

78 436 816

96 618 337 000,00

0

0

Laporan Final Bab IX - 5

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
2. Dana Penyesuaian
E. Transfer dari Pemerintah Provinsi

78 436 816

96 618 337 000,00

12 866 478 698

24 238 628 908,00

1.Pendapatan Bagi Hasil Pajak

15.793.066.700,00

12 812 329 546

7 141 802 908 00

2.Pendapatan Bagi Hasil Lainnya

84.131.369.320,00

0

0

3. Bantuan Keuangan dari Provinsi

12.546.157.223,00

54 149 152

17 096 826 000,0

Jumlah Penerimaan

679.504.367.679

917 891 685 749,72

999 035 888 922,00

1 247 182 198 272,00

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Laporan Final Bab IX - 6

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
Tabel IX.2
Realisasi Pengeluaran Daerah Otonom Kabupaten Mandailing Natal
Tahun Anggaran 2011–2015
Jenis Pengeluaran

Tahun
2011

2012

2013

2. BELANJA DAERAH

2014

2015

1 077 930 315 878 , 00

1 380 056 329 966 , 00

A. Belanja Tidak Langsung

482 811 689 558

482 811 689 558

28 584 499 218,00

595 618 238 815 , 00

799 957 179 655 ,00

1. Belanja Pegawai / Personil Expense

461 028 523 664

461 028 523 664

5 567 912 425,00

565 388 379 965 , 00

620 217 449 374 , 00

3 033 874

3 033 874

650 000 000,00

2 063 000 000 , 00

36 843 996 085 ,

4 794 287 885

4 794 287 885

5 627 271 000,00

7 366 858 850 , 00

4 350 000 000 , 00

13955044009

13 955 004 009

16 739 315 793,00

16 800 000 000 , 00

118 456 520 000 ,00

4 000 000 000,00

20 089 214 196 , 00

2. Belanja Hibah
3. Belanja Bantuan Sosial
4. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/
Kabupaten/Kota/ dan Pemerintah Desa
5. Belanja Tidak Terduga
B. Belanja Langsung
1.Belanja Pegawai
2.Belanja Barang Dan Jasa
3.Belanja Modal
C. Belanja Tidak Terduga
1. Belanja Tidak Terduga

27831 504 854 369

278 504 854 369

11548 161 838,00

482 312 077 063 , 00

580 099 150 311,00

638 961 646

138.061.646

423 635 000,00

49 478 402 360 , 00

5 946 088 470 ,00

113 819 143 832

143.819.143.832

9 712 444 952,00

227 427 427 124 , 00

286 815 257 218 ,00

133 046 748 891

133.046.748.891

1 412 081 886,00

205 406 247 579 , 00

287 337 804 623 ,00

3 793 277 551

3.793.277.551

2.176.238.800
1 380 056 329 966 , 00

3 793 277 551

3.793.277.551

2.176.238.800

Jumlah Pengeluaran

765 109 821 478

765 109 821 478

42 308 899 856,00

1 077 930 315 878 ,0

D. Pembiayaan

20 629 933 645

20 629 933 645

38 273 513 222,48

78 894 426 956 , 00

1. Penerimaan Daerah

30 629 933 645

30 629 933 645

47 073 513 222,48

87 900 415 643 , 00

137 574 131 694 ,00

30 461 418 121

30 461 418 121

46 929 605 462,48

58 679 284 827 , 00

113 192 965 268

2. Penerimaan Piutang Daerah

168 515 524

168 515 524

143 907 760,00

29 221 130 816 ,00

24 381 166 426 ,00

2. Pengeluaran Daerah

10 000 000

10 000 000

8 800 000 000,00

9 005 988 687 , 00

4 700 000 000 ,00

1.Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

10 000 000

10 000 000

6 800 000 000,00

5 000 000 000 , 00

-

0

2 000 000 000,00

4 005 988 687, 00

-

1. Penggunaan SILPA sebelumnya

2.Pembayaran Utang Pokok Jatuh Tempo

Laporan Final Bab IX - 7

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
3. Penyertaan Modal ( Investasi )

-

4 700 000 000 ,00

0

0

Pemerintah Daerah
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

46 929 605 462

46 929 605 462

913 856 299 116,20

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Laporan Final Bab IX - 8

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
Tabel IX.3
Realisasi Penerimaan PAD Kabupaten Mandailing Natal
Tahun Anggaran 2011–2015
Jenis PAD
A.Pajak Daerah
1. Hotel

Tahun
2011

2012

14 740 461 258,09

4 155 812 612,00

116 191 000,00

121 314 000,00

2. Restoran

2013

2014

2015

6 255 586 247,00

12 238 407 766,00

22 350 000,00

25 650 000,00

25 800 000,00

97 335 000,00

98 107 000,00

99 457 000,00

23 336 032 534,00

3. Hiburan

5 000 000,00

5 300 000,00

5 722 500,00

1 500 000,00

2 150 000,00

4. Reklame

76 843 000,00

125 361 000,00

179 800 649,00

256 277 650,00

248 801 550,00

2 851 996 752,00

2 672 027 771,00

3 534 368 877,00

3 793 048 974,00

4 024 920 436 ,00

0

0

0 ,0

5. Penerangan Jalan
6. Pengambilan Bahan Galian Gol. C
7. Sarang Burung Walet
8. Pajak Air Bawah Tanah
9. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
10. BPHTP

2 000 000 000,00

266 068 000

252 658 400,00

154 400 000,00

126 468 000 ,00

4 779 106,00

7 280 037 000

8 999 138,00

9 963 070,00

5 014 500 ,00

253 910 782,09

376 679 425 000

536 097 700,00

807 812 395,00

171 871 000 ,00

9 431 740 618,00

581 782 379 000

18 728 700 270,00

251 640 656,00

6 536 679 572 ,10

0

857 236 502 ,00

997 245 708,00

11. Pajak Bumi Bangunan
B.Retribusi Daerah

4 590 431 561,00

6 202 572 014,00

10 468 090 379,00

24 724 008 877,00

24 483 177 818 ,00

1. Pelayanan Kesehatan

2 181 958 473,00

2 294 289 411

7 141 717 961,00

21 925 417 727,00

21 681 113 608,00

2.Pelayanan Persampahan

159 634 490,00

215 852 400

268 250 250,00

312 404 500,00

307 004 500 ,00

3. Akta Catatan Sipil/ Cetak KTP

209 291 000,00

164 003 750

195 196 000,00

0

0, 00

4. Parkir

77 195 250,00

163 595 000

206 320 000,00

177 503 000,00

128 610 000 ,00

5. Pasar

373 479 940,00

538 261 200

573 354 100,00

667 269 800,00

676 765 700 ,00

6. Terminal

68 661 000,00

127 298 000

110 900 000,00

107 100 000,00

54 000 000 ,00

7. Rumah Potong Hewan

45 052 500,00

43 572 000

42 527 000,00

39 408 000,00

37 439 000,00

453349100

413139100

415 315 500,00

215 191 800,00

121 748 760,

186 335 316,00

374 500 000

261 000 000,00

258 000 000,00

77 500 000,00

8. Penjualan Produk Usaha Daerah
9. Izin Mendirikan Bangunan

Laporan Final Bab IX - 9

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
10. Izin Gangguan (HO)

206 485 150,00

529 363 200

434 962 850,00

117 480 750,00

765 533 700,00

8 050 000,00

10 820 000

11 860 000,00

7 540 000,00

5 880 000,00

153 450 000,00

-

147 858 300,00

218 118 300,00

408 571 300,00

13. Pengujian Kendaraan Bermotor

55 370 000

72 895 000,00

81 475 000,00

72 350 000,00

14. Pengendalian Menara

504782653

583 083 418,00

594 000 000,00

146 631 250,00

450 000,00

0

30 000,00

7 200 000

2 400 000,00

3 100 000,00

0

124 600 000

0

0

0

4 414 597 430

6 769 604 954,00

5 809 098 421,00

10 257 677 524,00

6 769 604 954,00

5 809 098 421,00

10 257 677 524,00

2. BUMD

0

0

0

3. Penyertaan Modal Pihak ke-3

0

0

0

7 873 850 473,00

10 002 662 710,00

11. Izin Trayek
12. Izin Pemakaian Kekayaan Daerah

Telekomunikasi
15. Izin Lainnya

467 489 342,00

16. Penyediaan dan/atau
Penyedotan Kakus
17. Pemakaian Kendaraan Dinas
Roda 2 dan 4
C. Bagian Laba Badan Usaha

4 031 694 402,06

1. PT. Bank Sumatera Utara

D. Penerimaan lainnya

4 160 975 167,50

6 501 131 430

7 100 969 002,00

1. Jasa Giro

884 782 930,00

2 229 330 691

3 663 844 983,00

2 847 013 350,00

6 544 763 914,00

2. Penjualan Pasar

973 375 000,00

0

1 077 500 000,00

3 000 825 000,00

783 895 000,00

4 271 800 739

2 352 347 379,00

2 024 426 283,00

2 640 655 796,00

7 276 640,00

1 585 840,00

33 348 000,00

47 704 696 869,00

44 662 544 018,00

56 981 925 818,00

3. Pendapatan atas pengembalian

2 302 835 237,50

Belanja
4. Pendapatan dan Jasa dana
Bergulir
Jumlah

27 523 562 388,65

21 274 113 486,00

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Laporan Final Bab IX - 10

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

Tabel IX.4
Realisasi Penerimaan Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Kabupaten Mandailing Natal
Tahun Anggaran 2011–2015
Tahun

Jenis Penerimaan

2011

A. Bagi Hasil Pajak

2012

2013

2014

33.099.913.485

37.878.156.210

44.109.285.330

24 849 683 257,00

16 112 747 473,00

22 656 900 768,00

-

-

15 177 121 270,00

3. Pajak Penghasilan Pasal 21

3 400 405 696,00

8 654 633 235,00

5 360 416 283,00

4. Lainnya

4 849 824 532,00

13 110 775 502,00

914 847 009,00

.565.305.562

419.488.053

1 913 194 765,00

2. Pungutan Hasil Perikanan
3. Pertambangan Minyak Bumi

1. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
2. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

B. Bagi Hasil Non Pajak
1. Iuran Hak Pengusahaan Hutan

(BPHTB)

2015

45 957 386 315,00

46 681 933 203,00

4.045.812.172

7 714 700 187,00

8 957 331 027,00

-

1 857 489 746,00

2 471 392 186,00

2 068 478 136,00

261 048 242,00

343 986 626,00

347 408 873,00

383 182 410,00

703 264 033,00

251 846 794,00

-

549 974 004,00

405 014 645,00

135 149 000,00

728 915 392,00

335 332 200,00

4. Pertambangan Panas Bumi
5. Hasil Pertambangan Umum

35 200 970,00

-

901 813 341,00

3 524 862 208,00

5 715 107 658,00

6.Hasil dari Cukai Tembakau

104 014 791,00

-

389 126 208,00

201 333 346,00

-

-

3 032 224 249,00

C.Dana Alokasi Umum

455 393 393 000,00

541 106 638 000,00

625 543 432 000,00

692 133 576 000,00

722 942 098 000,00

D.Dana Alokasi Khusus

48 451 600 000,00

41 555 830 000,00

38 791 268 000,00

59 875 530 000,00

78 265 060 000,00

31.719.470.840

12.812.329.546

24.238.628.908

5 045 640 683,00

59 990 367 878,00

1. Pajak Kendaraan Bermotor

4 880 127 712,00

3 571 384 902,00

2 001 846 537,00

2. Pajak Kendaraan di Atas Air

641 373,00

-

-

6 659 661 607

3 817 723 755,00

3 000 298 340,00

7.Lainnya

E.Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

3. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Laporan Final Bab IX - 11

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
7.297.478.696

5.277.350.319

2.036.467.093

335 404 229,00

145 870 570,00

103 190 938,00

4 880 127 712,00

3 571 384 902,00

2 001 846 537,00

101 470 443 000,00

147 225 760 000,00

12 546 157 223,00

-

17 096 826 000,00

83 086 094 170,00

5 160 373 900,00

H.Pendapatan Hibah dari Pemerintah

-

20 383 197 000,00

I.Pendapatan Lainnya

-

99 394 520 000,00

5. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT
F.Dana Penyesuaian
G.Bantuan Keuangan dari Provinsi

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Laporan Final Bab IX - 12

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

9.2.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Kabupaten Mandailing
Natal Bersumber Dari APBN dalam 5 Tahun Terakhir
Pembangunan infratruktur permukiman Kabupaten Mandailing Natal adalah
merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan
pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi
SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke
daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang
berlaku (PermenPU No. 14 Tahun 2011). Dari data dana yang dialokasikan pada suatu
kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta
Karya dan realisasinya di daerah tersebut.
Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah,
untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan
melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana APBN yang
dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan
air minum dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan
sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan
kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan.
Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat
berpenghasilan

rendah

di

perkotaan

yang

diselenggarakan

melalui

proses

pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan
berdasarkan Kriteria Umum Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis Dana DAK ini perlu
dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa dianalisis perkembangannya.
Lihat Tabel IX.5 – Tabel IX.9.

Laporan Final Bab IX - 13

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

Tabel IX.5
Kegiatan APBN Kabupaten Mandailing Natal Bidang Cipta Karya Tahun 2016
Alokasi (X 1000)

NO

URAIAN OUTPUT / SUB
OUTPUT

LOKASI

VOLU
ME
OUTP
UT /
SUB
OUTP
UT

SATU
AN
OUTP
UT /
SUB
OUTP
UT

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBN

Rp. MURNI

PLHN

APBD
PROV.

APBD
KAB/K
OTA

Swasta

Masyara
kat

DAK

TAHUN
ANGGAR
AN

1

DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK)

Mandailing
Natal

2

Air Minum

Mandailing
Natal

51

PKT

12.333.210

2016

3

Sanitasi

Mandailing
Natal

15

PKT

8.217.897

2016

TOTAL

KETERAN
GAN

20.551,107

20.551,107

Sumber : Dirjend PU Cipta Karya, 2016

Laporan Final Bab IX - 14

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
Tabel IX.6
Kegiatan APBN Kabupaten Mandailing Natal Bidang Cipta Karya Tahun 2015
Alokasi (X 1000)

NO

1
2
3
4

5

URAIAN OUTPUT / SUB
OUTPUT

Air Minum

7

Sanitasi

SATUA
N
OUTPU
T / SUB
OUTPU
T

Mandailing
Natal

3

Desa

450.000

2015

Mandailing
Natal

3

Desa

450.000

2015

2.087.790

2015

1.314.540

2015

LOKASI

PENGEMBANGAN
KAWASAN PERMUKIMAN
Infrastruktur Perdesaan
(PPIP)
Dana BLM Tahap II dan III
Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan Desa Reguler 1
Dana BLM Tahap II dan III
Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan Desa Reguler 2
DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK)

6

VOLU
ME
OUTP
UT /
SUB
OUTP
UT

Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
TOTAL

APBN
Rp.
MURNI

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBD
APBD
Swast Masyara
KAB/K
PROV.
a
kat
OTA

DAK

TAHUN
ANGGAR
AN

KETERAN
GAN

PLHN

4.302.330

Sumber : Dirjend PU Cipta Karya, 2016

Laporan Final Bab IX - 15

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
Tabel IX.7
Kegiatan APBN Kabupaten Mandailing Natal Bidang Cipta Karya Tahun 2014
Alokasi (X 1000)

NO

1
2
3
4

URAIAN OUTPUT / SUB
OUTPUT

LOKASI

BANGKIM
Infrastruktur Perdesaan
(PPIP)
Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK)

5

Air Minum

6

Sanitasi

Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
TOTAL

VOLU
ME
OUTP
UT /
SUB
OUTP
UT

SATUA
N
OUTPU
T / SUB
OUTPU
T

3

Desa

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBN

Rp. MURNI

PLHN

APBD
PROV.

APBD
KAB/K
OTA

Swast
a

Masyara
kat

DAK

TAHUN
ANGGAR
AN

750.000

2014

1.195.140

2014

963.220

2014

KETERAN
GAN

2.908.360

Sumber : Dirjend PU Cipta Karya, 2016

Laporan Final Bab IX - 16

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
Tabel IX.8
Kegiatan APBN Kabupaten Mandailing Natal Bidang Cipta Karya Tahun 2013
Alokasi (X 1000)

NO

1

2

3
4
5
6

URAIAN OUTPUT / SUB
OUTPUT

LOKASI

Dukungan Infrastruktur
Permukiman Skala
Kawasan
Kawasan Permukiman
Perdesaan Potensial Yang
Meningkat Kualitasnya
Pengawasan/Supervisi
Kontruksi Kws. Sikara Kara
Kab. Mandailing Natal
Infrastruktur Perdesaan
(PPIP)
Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK)

7

Air Minum

8

Sanitasi

Mandailing
Natal

Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
TOTAL

VOLU
ME
OUTP
UT /
SUB
OUTP
UT

TAHUN
ANGGAR
AN

SATUA
N
OUTPU
T / SUB
OUTPU
T

1

PKT

160.000

2013

6

Desa

1.500,000

2013

1.231.250.

2013

733.220

2013

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBN
Rp.
MURNI

PLHN

APBD
PROV.

APBD
KAB/K
OTA

Swast
a

Masyara
kat

KETERAN
GAN

DAK

3.624.470

Sumber : Dirjend PU Cipta Karya, 2016

Laporan Final Bab IX - 17

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal
Tabel IX.9
Kegiatan APBN Kabupaten Mandailing Natal Bidang Cipta Karya Tahun 2012
Alokasi (X 1000)

NO

1
2
3

URAIAN OUTPUT / SUB
OUTPUT

LOKASI

Infrastruktur Perdesaan
(PPIP)
Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan
DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK)

4

Air Minum

5

Sanitasi

Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
Mandailing
Natal
TOTAL

VOLU
ME
OUTP
UT /
SUB
OUTP
UT

SATUA
N
OUTPU
T / SUB
OUTPU
T

6

Desa

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBN
Rp.
MURNI

PLHN

APBD
PROV.

APBD
KAB/K
OTA

Swast
a

Masyara
kat

DAK

TAHUN
ANGGAR
AN

1.050.000

2012

973.410.

2012

807.530

2012

KETERAN
GAN

2.830.940

Sumber : Dirjend PU Cipta Karya, 2016

Laporan Final Bab IX - 18

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

9.2.3. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBD
dalam 5 Tahun
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal memiliki tugas untuk membangun
prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam
melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja
pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir.
Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional
dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada.
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan
Bersama (DDUB) sebagai mana pendamping kegiatan APBN di kabupaten/kota.
DDUB ini menunjukan besaran komitmen pemerintah daerah dalam melakukan
pembangunan bidang Cipta Karya.
9.2.4. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5
Tahun Terakhir
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
memiliki dua fungsi, yaitu untuk menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan
sosial (social oriented) sekaligus untuk menghasilkan laba bagi perusahaan
maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah (profit oriented). Ada
beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang
Cipta Karya, seperti di sektor air minum, persampahan dan air limbah. Kinerja
keuangan dan investasi perusahaan daerah perlu dipahami untuk melihat
kemampuan perusahaan daerah dalam meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan secara berkelanjutan. Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi
salah satu alternatif dalam mengembangkan infrastruktur Cipta Karya.
9.2.5. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari Swata
dalam 5 Tahun Terakhir
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki
pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, maka dunia usaha perlu dilibatkan secara
aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi cost- recovery atau
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar
Laporan Final Bab IX - 19

Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan
Kabupaten Mandailing Natal

hukum pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta
Permen PPN No. 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Sedangkan

landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam UU No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman
modal.

9.3. PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
Dari analisa pengembangan infrastruktur bidang Cipta Karya, di dapat proyeksi
dan rencana investasi pembangunan bidang Cipta Karya yang dibutuhkan untuk
mempercepat pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mandailing Natal.
9.3.1. Proyeksi APBD 5 tahun ke depan
Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan
perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir
menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan
belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun
ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun
sebelum.

Laporan Final Bab IX - 20