ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCE SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. Madubaru) - STIE Widya Wiwaha Repository

  ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCE SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. Madubaru) SKRIPSI DINA FITRIANINGRUM 111212627 AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA STIE Widya

  Wiwaha Jangan Plagiat

  

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

DENGAN KONSEP BALANCE SCORECARD

(Studi Kasus Pada PT. Madubaru)

SKRIPSI

  

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Akhir Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata-1 Di Program Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha

  

DINA FITRIANINGRUM

111212627

AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

STIE

  Widya Wiwaha Jangan Plagiat

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

  Yang bertandatangan dibawah ini saya Dina Fitrianingrum, menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan

  

Konsep Balance Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Madubaru)”, adalah hasil

  tulisan saya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk memperoleh gelar pada program Sarjana Ekonomi ataupun program kehlian lainnya. Karya ini adalah milik saya, oleh karena itu pertanggungjawabannya sepenuhnya berada di pundak saya.

  Wiwaha Plagiat Widya

  Yogyakarta, 01 April 2015

  Jangan STIE

  Dina Fitrianingrum

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN SERSANMAJET (SERIUS SANTAI MAJU TERUS)...

  SEGALA HAL POSITIF YANG KITA LAKUKAN ADALAH IBADAH... KEGAGALAN BISA KITA TINGGALKAN DENGAN CARA MENGHADAPINYA...

  Wiwaha Plagiat Widya

  Dengan setulus dan segenap hati kupersembahkan karya ini untuk: Bapak, Ibu

  Jangan STIE

  Kekasihku Semua keluarga besar dan sahabat-sahabat

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah.

  Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayahnya serta dengan izin-Nya skripsi ini terwujud.

  Sholawat dan salam semoga selalu dilimpahkan oleh Allah SWT kapada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, para sahabat serta seluruh pengikut yang istiqomah diatas jalan hidayah-Nya dan senatiasa berjuang mencari keridloan Allah SWT.

  Wiwaha

  Skripsi ini disusun dengan judul “ANALISIS PENGUKURAN KINERJA

  

PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCE SCORECARD (Studi Kasus

PT. Madubaru)”.

  Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Plagiat studi dan guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Sekolah Tinggi Ilmu

  Widya Ekonomi Widya Wiwaha Jurusan Akuntansi jenjang Strata 1 Yogyakarta.

  Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

  Jangan STIE

  1. Suami (Agi Viandy Sitepu) serta Bapak dan Ibu orang tua tercinta, yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, dukungan serta doa tiada henti.

  2. Bapak Moh.Mahsun, SE, M.Si, Ak, CA, CPA selaku ketua STIE Widya Wiwaha

  3. Ibu Dra. Sulastiningih., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.

  4. Bapak Drs. Muda Setia Hamid, MM, Ak selaku penguji skripsi dan yang selalu memberikan nasihat-nasihat dan bimbingan yang baik.

  5. Tim Penguji Ujian Komprehensif, Bapak Muda, Ibu Sulastiningsih dan Bapak Zulkifli.

  6. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan STIE Widya Wiwaha

  Wiwaha Yogyakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

  7. Untuk adikku Diah Dwi Utami yang selalu memberikan semangat dan doanya.

  Terima Kasih. Plagiat

  8. Sahabatku Ambar, Ikhe, Rai, Reni, Azizah, Umi, Nunik dan teman-teman

  Widya

  almamater angkatan tahun 2011 STIE Widya Wiwaha yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan doanya. Terimakasih kawan.

  9. Karyawan PT. Madubaru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  Jangan STIE

  10. Para responden yang telah membantu sehingga kuesioner penelitian ini dapat terisi.

  11. Serta pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis sejak awal hingga selesainya skripsi ini.

  Kepada semuanya, penulis memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT, semoga jasa-jasa dan amal baik yang telah diberikan dapat diterima disisi Allah SWT dan mendapat limpahan Rahmat dari-Nya. Jazakumullah khairan katsiron.

  Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

  Wiwaha

  Yogyakarta, 01 April 2015

  Plagiat

  Penulis

  Widya Jangan STIE

  Halaman SAMPUL .............................................................. Error! Bookmark not defined. HALAMAN JUDUL ............................................ Error! Bookmark not defined.

  Error! Bookmark not defined.

  HALAMAN PENGESAHAN ............................. i HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... Error! Bookmark not defined.

  Error! Bookmark not defined.

  HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .. KATA PENGANTAR .......................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

  DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN .................................... Error! Bookmark not defined.

  Wiwaha 1.1 Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8

  1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 8

  Plagiat

  1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

  1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

  2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 10

  BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN REVIEW PENELITIAN TERDAHULU .... 10 Widya

  2.1.1 Sistem Pengukuran Kinerja ............................................................. 10

  2.1.2 Pendekatan Dalam Pengukuran Kinerja ......................................... 16 2.1.3 Balance Scorecard ............................ Error! Bookmark not defined.

  Jangan STIE

  2.2 Review Penelitan Terdahulu ................................................................... 36

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 41

  3.1 Objek Penelitian .................................................................................... 41

  3.2 Definisi Operasional ............................................................................... 41

  3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 51

  4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 51

  4.1.1 Sejarah Singkat................................................................................ 51

  4.1.2 Profil Perusahaan ............................................................................ 54

  4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................ 55

  4.1.4 Struktur Organisasi dan Tugas Setiap Devisi.................................. 56

  4.1.5 Sumber Daya Manusia .................................................................... 60

  4.1.6 Proses Kegiatan.......... ....................................................................62

  4.1.7 Panenanan.......................................................................................70

  4.1.8 Pengukuran Kinerja Dengan Balance Scorecard............................71 4.2 Kinerja Balance Scorecard ...................... Error! Bookmark not defined.

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 91

  5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 91

  5.2 Saran ....................................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  DAFTAR TABEL No Keterangan Halaman

  3.1 Kriteria .................................................................................................... 45

  4.1 Gambaran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .......................... 72

  4.2 Karakteristik Responden Penelitian Pembelajaran dan Pertumbuhan.... 72

  4.3 Gambaran Perspektif Proses Internal ..................................................... 75

  4.4 Karakteristik Responden Penelitian Perspektif Poses Internal ............... 75

  4.5 Gambaran Perspektif Pelanggan ............................................................ 78

  4.6 Karakteristik Responden Penelitian Pelanggan ...................................... 78

  4.7 Tabel Perhitungan GM ........................................................................... 82

  Wiwaha

  4.8 Tabel Perhitungan NPM ......................................................................... 83

  4.9 Tabel Perhitungan ROA ......................................................................... 84

  4.10 Tabel Perhitungan CR ............................................................................ 86

  Plagiat

  4.11 Tabel Perhitungan TATO ....................................................................... 87

  4.12 Tabel Keseluruhan Ratio ........................................................................ 88

  Widya Jangan STIE

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Surat Ijin Penelitian PT. Madubaru

  2. Struktur Organisasi PT. Madubaru

  3. Laporan Keuangan PT. Madubaru

  4. Kuesioner Karyawan PT. Madubaru

  5. Kuesioner Pelanggan PT. Madubaru

  6. Hasil Olah Data

  Wiwaha Plagiat Widya Jangan

  STIE

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dunia usaha di Indonesia saat ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan bisnis yang juga mengalami suatu perubahan yang semakin kompleks dan semakin kompetitif. Dalam lingkungan bisnis yang dinamik maka perusahaan-perusahaan harus

  Wiwaha lebih peduli terhadap strategi yang telah dijalankan.

  Perusahaan terus berupaya merumuskan dan menyempurnakan strategi-

  Plagiat

  strategi bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga memerlukan pertimbangan terbaik dalam membawa perusahaan menuju masa

  Widya

  depan yang lebih baik. Pertimbangan terbaik hanya dapat dilakukan jika manajemen strategi dilaksanakan secara komprehensif. Dengan demikian perusahaan harus memiliki kompetensi agar dapat bertahan hidup dan mampu bersaing.

  Jangan STIE

  Agar perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang di era globalisasi yang semakin kompetitif ini maka dibutuhkan suatu pengukuran kinerja yang lebih komprehensif. Perusahaan harus dapat menghubungkan antara strategi jangka panjang dan strategi jangka pendek serta melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk dapat memiliki keunggulan dalam bersaing.

  Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan lain. Perubahan kondisi ekonomi dan sosial secara dinamis juga telah mengubah secara drastis perilaku dan sikap konsumen. Dengan demikian dengan banyaknya pilihan produk dan jasa, konsumen memiliki ekspektasi yang lebih besar dari sebelumnya. Mereka

  Wiwaha

  tidak hanya mengharapkan produk dan jasa yag berkualitas tinggi, namun juga harga atas produk dan jasa yang terjangkau.

  Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui efektif atau Plagiat tidaknya strategi yang telah digunakan perusahaan selama ini adalah dengan

  Widya

  cara mengukur kinerja perusahaan. Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi, sedangkan pengukuran kinerja

  Jangan STIE

  (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Mahsun, Firma, Andre, 2011:141). Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan, karena selain berfungsi menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

  (Srimindarti, 2004:2).

  Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan

  Wiwaha

  perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat Plagiat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi

  Widya pada periode yang lalu.

  Metode penilaian kinerja menggunakan laporan keuangan memang cara termudah dalam menilai kinerja manajemen. Ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan karena tidak

  Jangan STIE

  diperhatikan hal-hal lain diluar sisi finansial misalnya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan perusahaan (Kaplan,

  Pengukuran kinerja yang hanya mengandalkan pada ukuran-ukuran keuangan tidaklah cukup dan faktanya dapat menjadi disfungsional karena beberapa alasan. Pertama, hal itu dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan jangka panjang perusahaan. Kedua, manajer unit bisnis mungkin tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, guna memperoleh laba jangka pendek. Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistorsi komunikasi antara manajer unit bisnis dengan manajer senior. Keempat, pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manajer untuk memanipulasi data

  Wiwaha (Anthony dan Govindarajan, 2005:171).

  Pengukuran kinerja perusahaan yang terlalu ditekankan pada sudut pandang finansial sering menghilangkan sudut pandang lain yang tentu saja Plagiat tidak kalah pentingnya. Seperti pengukuran kepuasan pelanggan dan proses

  Widya

  adaptasi dalam suatu perubahan sehingga dalam suatu pengukuran kinerja, diperlukan suatu keseimbangan antara pengukuran kinerja finansial dan pengukuran kinerja non finansial. Keseimbangan antara pengukuran kinerja finansial dan non finansial ini akan dapat membantu perusahaan dalam

  Jangan STIE

  mengetahui dan mengevaluasi kinerja secara keseluruhan (Monika, 2000:23).

  Menilai kinerja perusahaan semata-mata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi-investasi demi kepentingan jangka panjang. Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses belajar dan berkembang (Musatowifin, 2002:245).

  Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balance

  Scorecard.

  Dengan demikian metode balance scorecard para manajer

  Wiwaha

  perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan- kepentingan masa yang akan datang. Serta menunjukkan bagaimana perusahaan Plagiat menyempurnakan prestasi keuangannya (Tunggal, 2002:1).

  Balance Scorecad Widya

  adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Robert Kaplan and David Norton pada awal tahun 1990.

  Balance Scorecard

  berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan

  scorecard

  (kartu skor) (Mahsun, 2006:159). Balanced (berimbang) berarti

  Jangan STIE

  adanya keseimbangan antara kinerja keuangan dan non-keuangan, kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang, antara kinerja yang bersifat internal dan kinerja yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan.

  Mula-mula balance scorecard digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

  Hal lain yang terkait adalah retensi pekerja, dimana hal ini merupakan

  Wiwaha

  kemampuan untuk mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan. Dimana kita mengetahui pekerja merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan.

  Jadi, keluarnya seorang pekerja yang bukan karena keinginan perusahaan Plagiat merupakan loss pada intellectual capital dari perusahaan. Retensi pekerja

  Widya

  diukur dengan persentase turnover di perusahaan. Perlu dicermati pula produktivitas pekerja, ini merupakan hasil dari pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah untuk menghubungkan output yang dihasilkan

  Jangan STIE

  oleh pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya untuk menghasilkan output tersebut. Kapabilitas dari sistem informasi adalah tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk

  PT. Madubaru merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi gula dan spritus. Banyaknya permintaan dan kebutuhan konsumen akan gula dan spritus, maka perusahaan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan produk yang berkualitas. Agar mampu bertahan dengan banyaknya persaingan perusahaan memerlukan pengukuran kinerja yang terorganisir baik dari segi finansial maupun non finansial.

  Selama ini, aspek keuangan memegang peranan sangat penting dalam mengukur kinerja perusahaan. Terfokusnya pada aspek finansial inilah yang sering membuat perusahaan hanya berorientasi pada pencapaian keuntungan

  Wiwaha

  dalam jangka waktu yang pendek sehingga perusahaan kurang mampu menuntun dan mengevaluasi perjalanan perusahan melalui lingkungan yang kompetitif. Selain itu juga membuat perusahaan kurang mendayagunakan aset Plagiat tidak berwujud seperti sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, kualitas

  Widya

  produk dan lain sebagainya. Adanya kepentingan perusahaan untuk peningkatan performansi kerja selain aspek keuangan, mengharuskan perusahaan untuk mengadakan sistem pengukuran kinerja yang dapat mempresentasikan seluruh aktivitas perusahaan baik dari luar maupun dari dalam perusahaan.

  Jangan STIE

  Oleh karena itu untuk dapat menentukan kinerja, perusahaan dapat menerapkan Balanced Scorecard sebagai alat ukur berbasis strategis, seperti

  financial perspective, internal proses business perspective, customer perspective, dan learning dan growth.

  Scorecard

  adalah untuk dapat memberikan ukuran yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan strategis. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, menarik untuk diteliti sejauh mana tingkat keberhasilan kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan konsep Balance Scorecard. Penulis merasa tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: “Analisis Pengukuran Kine rja Perusahaan Dengan Konsep Balance Scorecard (Studi Kasus Pada PT.

  Madu Baru)”.

  Wiwaha Plagiat

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan

  Widya

  masalahnya adalah “Pengukuran kinerja perusahaan PT. Madubaru belum menggunakan empat perspektif, yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses internal bisnis, perspektif pelanggan dan perspektif keuangan”.

  Jangan STIE

  1.3 Pertanyaan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka pertanyaan

  balance scorecard

  yang mencakup perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses internal bisnis, perspektif pelanggan dan perspektif keuangan dalam pengukuran kinerja perusahaan?”

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan balance scorecard yang mencakup perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses internal bisnis, perspektif pelanggan dan perspektif keuangan.

  Wiwaha Plagiat Widya

  1.5 Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapka dari penelitian ini adalah:

  a. Bagi Penulis. Diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan dapat memberikan gambaran umum yang lebih jelas mengenai penerapan

  Jangan STIE balance scorecard.

  b. Bagi Perusahaan. Diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memperoleh manfaat agar dapat meningkatkan kualitas manajemen yang ada sehingga fokus utama atas target dan tujuan perusahaan dapat terlaksana.

  c. Bagi Pihak Lain. Dijadikan bahan kepustakaan serta hasil penelitian ini sebagai suatu informasi bagi penelitian serupa atau peneliti-peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian balance scorecard. Dan hasil penellitian sebagai dasar perumusan kebijakan bagi manajemen perusahaan sebagai landasan dalam perencanaan dan pengendalian kinerja dimasa yang akan datang.

  Wiwaha Plagiat Widya

BAB II Jangan STIE KAJIAN PUSTAKA DAN REVIEW PENELITIAN TERDAHULU

2.1.1 Sistem Pengukuran Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

  Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006:25).

  Sementara pengertian kinerja menurut Robbins dalam (Junaidi, 2002:19) adalah keadaan dimana individu atau kelompok berfungsi penuh penampilan pelaksanaan tugas. Sedangkan menurut Robertson

  Wiwaha

  (dalam Mahsun, 2006:25) pengukuran kinerja (performance

  measurement

  ) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, Plagiat termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam

  Widya

  menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dana jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektifitas tindakan dalam

  Jangan STIE

  mencapai tujuan.

  Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran implementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pengukuran kinerja, manajemen strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Jika faktor-faktor ini diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan strateginya.

  Kesuksesan suatu strategi tergantung pada strateginya itu sendiri. Sistem pengukuran kinerja secara ringkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar berhasil dalam menerapkan strategi perusahaan (Halim, 2003:207). Menurut Kaplan dan Norton (dalam Yuwono, 2002:19), sebuah strategi adalah seperangkat hipotesis dalam model hubungan cause dan effect, yaitu

  Wiwaha

  suatu hubungan yang dapat diekspresikan melalui kaitan antara pernyataan if-then.

  Ada suatu ungkapan yang menggambarkan pentingnya Plagiat pengukuran kinerja, dihubungkan dengan perbaikan mutu

  Widya

  manajemen, yaitu:

  “Jika sesuatu tidak dapat dikuantifikasi, maka sulit diukur Jika sesuatu tidak dapat diukur, maka tidak dapat dievaluasi Jika sesuatu tidak dapat dievaluasi, maka tidak akan ada

  Jangan STIE kemajuan Jika tidak ada kemajuan, maka untuk apa ada manajemen?”

  Ungkapan diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai memperbaiki kinerja perlu dilakukan evaluasi. Cara untuk melakukan evaluasi adalah dengan pengukuran kinerja (Agung, 2008:17).

  Jadi pengertian pengukuran kinerja dapat disimpulkan sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen yang mencakup, baik tindakan yang mengimplikasikan keputusan perencanaan maupun penilaian kinerja pegawai serta operasinya. Dengan demikian, tolok ukur keuangan dapat digunakan untuk menguji hasil dari

  performance driver,

  dalam hal sejauh mana evektivitasnya dalam

  Wiwaha

  memberikan hasil. Pengukuran kinerja sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi control diperlukan disetiap bidang/sistem dan siklus kehidupan organisasi sehingga akan mempengaruhi Plagiat kelangsungan dan pertumbuhan organisasi tersebut.

  Widya

2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja

  Sistem pengukuran kinerja merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu

  Jangan STIE

  strategi melalui alat ukur financial dan non financial (Mahsun, 2006:38). Tujuan dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk membantu dalam menetapkan strategi, dan dalam penerapan sistem pengukuran kinerja terdapat empat konsep dasar (Robert & Anthony, 2001:52), yaitu:

  1. Menentukan Strategi Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dan target organisasi dinyatakan secara aksplisit dan jelas. Strategi harus pertama kali untuk keseluruhan organisasi dan kemudian dikembangkan ke level fungsional dibawahnya.

  2. Menentukan Pengukuran Strategi Pengukuran strategi diperlukan untuk mengartikulasikan strategi

  Wiwaha

  keseluruh angota organisasi. Organisasi tersebut harus fokus pada beberapa pengukuran kritikal saja. Sehingga manajemen tidak terlalu banyak melakukan pengukuran indikator kinerja Plagiat yang tidak perlu.

  Widya

  3. Mengintegrasikan Pengukuran ke Dalam Sistem Manajemen Pengukuran harus merupakan bagian organisasi baik secara formal maupun informal, juga merupakan bagian dari budaya perusahaan dan sumber daya manusia perusahaan.

  Jangan STIE

  Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi apakah masih valid untuk ditetapkan dari waktu ke waktu.

  Pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas metode sistematis dalam penempatan sasaran dan tujuan serta pelaporan periodik yang mengidentifikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan.

  Wiwaha

3. Manfaat Pengukuran Kinerja

  Plagiat

  Pengukuran kinerja dapat dimanfaatkan sebagi proses untuk mengidentifikasi bagian dalam organisasi yang memerlukan koreksi

  Widya

  atau penyesuaian rencana dan pengendalian aktivitas masa yang akan datang.

  Menurut Mulyadi (2001:416), penilaian kinerja dapat dimanfaatkan oleh manajemen untuk:

  Jangan STIE

  a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.

  b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan penembangan karyawan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.

  d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mreka.

  e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

4. Kelemahan Pengukuran Kinerja

  Kaplan dan Norton (dalam Yuliani 2012:12) menyatakan bahwa kelemahan-kelemahan pengukuran kinerja yang menitik beratkan pada kinerja keuangan yaitu:

  1. Ketidakmampuan mengukur kinerja harta-harta tidak tampak (intangible assets) dan harta-harta intellectual (sumber daya manusia) perusahaan.

  2. Kinerja keuangan hanya mampu bercerita mengenai sedikit masa lalu perusahaan dan tidak mampu sepenuhnya menuntut perusahaan kearah yang lebih baik.

  STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

2.1.2 Pendekaan dalam Pengukuran Kinerja

1. Aspek Pokok dalam Pengukuran Kinerja

  Menurut Lohman (dalam Mahsun 2006:31) terdapat aspek- aspek pokok yang harus dipertimbangkandalam pengukuran kinerja organisasi komersial, antara lain:

  1. Sumber Daya

  9 Biaya (misalnya biaya produksi, biaya pemasaran, biaya pelayanan, biaya yang berhubungan dengan persediaan, biaya distribusi dan sebagainya)

  9 Assets (biaya angkut persediaan)

  2. Output

  9 Keuangan (penjualan, keuntungan, return on investment)

  9 Waktu (waktu respon pelanggan, ketepatan waktu pengiriman)

  9 Kualitas (keluhan pelanggan, kerusakan pengiriman)

  3. Fleksibilitas

  9 Fleksibilitas volume (kemampuan merespon perubahan permintaan)

  9 Fleksibilitas pengiriman (tingkat kecepatan atas pengiriman)

  STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  9 Fleksibilitas campuran (kemampuan melayani berbagai jenis permintaan)

  9 Produk baru yang modifikasian (kemampuan menciptakan produk baru atau memodifikasi)

2. Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran Kinerja

  Terdapat berbagai pendekatan dalam pengukuran kinerja suatu organisasi. Salah satunya adalah pengukuran kinerja dengan pendekatan tradisional. Menurut Tjutjuk ( dalam Yuliani 2012:14) pendekatan tradisional yang dimaksud adalah penilaian atau

  Wiwaha

  pengukuran kinerja perusahaan dengan rasio-rasio tertentu yang tidak memasukkan faktor biaya modal (cost of equity). Pendekatan ini mendasarkan pada angka-angka yang tertera dalam laporan Plagiat keuangan suatu perusahaan yang dipublikasikan (neraca dan laporan

  Widya

  laba rugi). Angka-angka tersebut kemudian dihubung-hubungkan, baik angka-angka yang tertera dalam satu laporan keuangan (neraca atau laporan laba rugi saja) maupun antar dua laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) sehingga membentuk rasio.

  Jangan STIE

  Sedangkan menurut Mahsun (2006:131) berbagai pendekatan dalam pengukuran kinerja antara lain:

  1. Analisis Anggaran

  Adalah pengukuran kinerja yang dilakukan dengan cara membandingkan anggaran dengan relisasinya. Hasil yang diperoleh berupa selisih lebih (favourable variance) atau selisih kurang (unfavourable variance). Tehnik ini berfokus pada kinerja input yang bersifat finansial. Data yang digunakan untuk dasar analisis adalah anggaran dan laporan realisasi anggaran.

  2. Analisis Rasio Laporan Keuangan Pengukuran kinerja yang didasarkan atas perhitungan rasio- rasio keuangan, misalnya rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

  Wiwaha

  solvabilitas dan rasio pasar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas Plagiat penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas asset tersebut.

  Widya

  Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan organisasi memenuhi kewajiban nisasi (perusahaan) relatif terhadap nilai buku organisasi (perusahaan) tersebut. Data yang digunakan sebagai dasar untuk analisis ini adalah neraca.

  Jangan STIE

  3. Balanced Scorecard Method Pengukuran kinerja dengan berbasis pada aspek finansial dan non finansial. Dimensi pengukuran mencakup empat proses bisnis internal, perspektif pelanggan dan perspektif finansial.

  4. Performance Audit (Pengukuran Value for Money) Pengukuran dan pemerikasaan kinerja dengan berdasarkan pada ukuran ekonomi, efisiensi dan efektivitas. Ekonomi berkaitan dengan pengukuran seberapa hemat pengeluaran yang dilakukan. Efisiensi berhubungan dengan pengukuran seberapa benar cara yang digunakan yaitu membandingkan input dengan output. Efektivitas berkaitan dengan pengukuran seberapa tepat dalam pencapaian target yaitu dengan membandingkan hasil yang ditargetkan dengan realisasinya.

2.1.3 Balance scorecard

1. Konsep, Sejarah dan Perkembangan Balance Scorecard

  Konsep Balance Scorecard berkembang sejalan dengan perkembangan implementasi konsep tersebut. Balance Scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2) berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh personel di masa

  STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Oleh karena itu, jika kartu skor personel digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan, personel tersebut harus memperhitungkan keseimbangan antara pencapaian kinerja keuangan dan non

  Wiwaha

  keuangan, antara kinerja jangka pendek dan jangka panjang, serta antara kinerja yang bersifat intern dan kinerja yang bersifat ekstern.

  Pada awalnya, Balance Scorecard diciptakan untuk mengatasi Plagiat problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif

  Widya

  yang berfokus pada aspek keuangan. Selanjutnya, Balance

  Scorecard

  mengalami perkembangan implementasinya, tidak hanya sebagai alat pengukuran kinerja eksekutif, namun meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategik. Dengan demikian

  Jangan STIE

  konsep dan penerapan Balance Scorecard telah mengalami perubahan pesat sejak saat diperkenalkan pertama kali di USA.

  Pada tahap awal perkembangannya, Balance Scorecard Sebelum tahun 1990-an, eksekutif hanya diukur kinerja mereka dari perspektif keuangan. Sebagai akibatnya, fokus perhatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan, sehingga terdapat kecenderungan eksekutif untuk mengabaikan kinerja non keuangan, seperti kepuasan customer, produktivitas dan

  cost-effectiviness

  proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa, keberdayaan dan komitmen karyawan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan customers. Oleh karena ukuran kinerja keuangan mengandalkan informasi yang dihasilkan dari

  Wiwaha

  sistem akuntansi yang berjangka pendek (umumnya mencakup satu tahun), maka pengukuran kinerja yang berfokus ke keuangan mengakibatkan eksekutif lebih memfokuskan perwujudan kinerja Plagiat jangka pendek. Di masa itu, kinerja non keuangan yang menjadi

  Widya

  penyebab terwujudnya kinerja keuangan tidak mendapat perhatian dari eksekutif.

  Pada tahun 1990, Nolan Norton Institu, bagian riset kantor akuntan publik KPMG di USA yang dipimpin oleh David P. Norton,

  Jangan STIE

  menyeponsori studi tentang “Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Masa Depan”, studi ini didorong oleh kesadaran bahwa pada waktu itu ukuran kinerja keuangan yang digunakan oleh semua perusahaan

  Scorecard

  digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja kinerja jangka panjang. Hasil studi tersebut diterbitkan dalam sebuah artikel berjudul “Balance

  Scorecard-Measures That Drive Performance

  ” dalam Harvard Business Review (Januari-Februari 1992). Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif di masa depan, diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif: pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis internal,

  Wiwaha customer,

  dan keuangan. Ukuran ini disebut Balance Scorecard, yang cukup komprehensif untuk memotivasi eksekutif dalam mewujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut, agar Plagiat keberhasilan keuangan yang diwujudkan perusahaan bersifat

  sustainable Widya (Mulyadi, 2001:3).

  Dari percobaan penggunaan Balance Scorecard dalam tahun 1990-1992, perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam eksperimen tersebut memperlihatkan pelipatgandaan kinerja

  Jangan STIE

  keuangan mereka. Keberhasilan ini didasari sebagai akibat sebagai akibat dari penggunaan ukuran kinerja Balance Scorecard yang komprehensif. Dengan menambahkan ukuran kinerja non keuangan, proses bisnis/intern serta pembelajaran dan pertumbuhan, eksekutif dipacu untuk memperlihatkan dan melaksanakan usaha-usaha yang merupakan pemacu sesungguhnya (the real drivers) untuk mewujudkan kinerja keuangan. Itulah sebabnya mengapa Balance

  Scorecard disebut sebagai: “measures that drive performance”.

  Setelah mencatat keberhasilan penerapan Balance Scorecard sebagai peluasan kinerja eksekutif, Balance Scorecard kemudian diterapkan ke tahap manajemen yang lebih strategik sebelum penilaian kinerja. Dalam sistem perencanaan, pengukuran kinerja

  Wiwaha

  terjadi pada tahap implementasi rencana. Personel tidak akan dapat dimintai pertanggungjawaban atas kinerjanya jika pada tahap perencanaan, personel tersebut tidak merencanakan kinerja yang Plagiat akan diwujudkan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,

  Widya

  menyusul keberhasilan penerapan Balance Scorecard di tahun 1992, pendekatan Balance Scorecard kemudian diterapkan dalam proses perencanaan strategik.

  Mulai pertengahan tahun 1993, Renaissance Solution, Inc.

  Jangan STIE

  (RSI) sebuah perusahaan konsultasi yang dipimpin oleh David P. Norton (yang semula menjadi CEO Nolan Norton Institu) menerapkan Balance Scorecard sebagai pendekatan untuk perusahaan kliennya. Mulai saat itu, Balance Scorecard tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat pengukur kinerja, namun berkembang menjadi inti sistem manajemen strategik di berbagai perusahaan tersebut dilaporkan dalam suatu artikel di Harvard Business Review (Januari-Februari 1996) berjudul “Using Balance Scorecard as a

  Strategic Manajement System ”.

  Balance Scorecard

  telah mengalami perkembangan pesat selama satu decade sejak saat diujicobakan pertama kali pada tahun 1990. Pada awal tahun 2000, Balance Scorecard telah menjadi inti

  Wiwaha

  sistem manajemen strategik (strategic manajement system), tidak hanya bagi eksekutif, namun bagi seluruh personel perusahaan, terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan secara intensif Plagiat teknologi informasi dalam operasi bisnisnya. Balance Scorecard

  Widya

  memberikan rerangka yang jelas dan masuk akal bagi seluruh personel untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan berbagai kinerja non keuangan.

  Jangan STIE Untuk menafsirkan dampak

  Perumusan Strategi

  hasil analisis lingkungan makro dan industri dan untuk analisis SWOT

  Perencanaan Strategik

  Untuk menerjemahkan

Gambar 2.1. Perkembangan Terkini Peran Balance Scorecard dalam

  Setiap Tahap Sistem Manajemen Strategik (sumber: Mulyadi, 2001:16).

  Wiwaha

2. Pengertian Balance Scorecard

  Balance Scorecard

  terdiri dari kumpulan ukuran kinerja yang Plagiat terintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan yang

  Widya

  mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan (Garrison/Noreen, 2004:423). Sedangkan dalam Mahsun (2006: 158- 159) mengungkapkan Balance Scorecard (BSC) merupakan pendekatan baru terhadap manajemen, yang dikembangkan pada

  Jangan STIE

  tahun 1990-an oleh Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton (Renaissance Solution, Inc). Pengakuan atas beberapa kelemahan dan ketidakjelasan rasioal dari pendekatan pengukuran yang jelas sebagaimana sebuah perusahaan harus mengukur supaya tercapai keseimbangan perspektif keuangan.

  Pendekatan Balance Scorecard dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan pokok (Kaplan & Norton dalam Susetyo, 2014:58) yaitu: 1) Bagaimana penampilan perusahaan dimata para pemegang saham? (perspektif keuangan) 2) Bagaimana pandangan para pelanggan terhadap perusahaan?

  (perspektif pelanggan) 3) Apa yang menjadi keunggulan perusahaan? (perspektif bisnis

  Wiwaha

  internal) 4) Apa perusahaan harus terus-menerus melakukan perbaikan dan menciptakan nilai secara berkesinambungan? (perspektif Plagiat pertumbuhan dan pembelajaran)

  Widya