Upaya Sekolah Dalam Mendorong Keaktifan Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan Di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah Karangjati, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang Tahun 2016 - Test Repository

  

UPAYA SEKOLAH

DALAM MENDORONG KEAKTIFAN SISWA

DALAM MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN

DI MADRASAH TSANAWIYAH AL USWAH KARANGJATI,

KEC. BERGAS, KAB. SEMARANG TAHUN 2016

  

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

FATMA MAULIDA

NIM: 111-12-042

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017 ii

iii

  

MOTTO

) ٤ : حُٓتًًنا ( ...

  َُّعَي ٍَْيِرَّنا َٔ َىْيَِْسْتِا ْيِف ٌج َْٕسُأ ْىُكَن ْتََ اَك ْدَق

  Artinya:

  

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan

orang- orang yang bersama dengan dia...” (QS. Al Mumtahana :4)

  

َس ِخَلأا َو َْٕيْنا َٔ َالله ُْٕج ْسَي ٌََاك ًٍَِْن ٌحََُسَح ٌج َْٕسُأ ِالله ِل ُْٕسَز ْيِف ْىُكَن ٌََاك ْدَقَن

  21 ) : بازحلأا ( ًاسْيِثَك َالله َسَكَذ َٔ

  Artinya:

  

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab :21)

  

PERSEMBAHAN

  Karya kecil ini kupersembahkan kepada: 1.

  Kepada Ibu Umayah serta bapak Kasiran sebagai orang tua ku yang telah mendukung dan do’a yang diberikan selama ini, semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan keselematan kepadanya dan Allah SWT selalu meridho’i-Nya kepada mereka berdua.

  2. Untuk suamiku yaitu Miftakhul Arifin sebagai pemimpin dalam keluarga kecilku, semoga Allah SWT selalu menjaganya dalam keadaan apapun.

  3. Para dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa depanku, mulai semester awal hingga akhir.

  4. Kepada bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi saya dengan sabar dan ikhlas hingga sampai terselesaikannya skripsi ini.

  5. Sahabatku Lisna Oktavia yang selalu siap untuk aku ajak berjuang demi kelancaran skripsi.

  6. Sahabatku Winda yang selalu mengantarku dalam proses penelitianku, terima kasih atas bantuan yang diberikannya.

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat han hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah kita nanti- nantikan syafa’atnya kelak di yaumul kiyamah. Segala syukur penulis panjatkan sehingga dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan judul

  “UPAYA SEKOLAH DALAM MENDORONG KEAKTIFAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MADRASAH TSANAWIYAH AL USWAH, KARANGJATI, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016”.

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, sehingga dalam menyelesaikannya penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

  Islam

  Maulida, Fatma. 2016.

  “Upaya Sekolah Dalam Mendorong Keaktifan Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan Di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah Karangjati, kecamatan Bergas, kabupaten Semarang Tahun 2016”. Program Studi S1 PAI Institut Agama Islam Negeri.

  Pembimbing Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

  Kata Kunci: Kegiatan Keagamaan, Metodologi Pendidikan Agama Islam

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan apa yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (a) Apa bentuk kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016, (b) Apa upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016, (c) Bagaimana tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016, (d) Apa problem dan solusi yang dihadapi di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016, untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

  Dalam melaksanakan penelitian penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang dari penelitian tersebut menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun subjek dan objek penelitian tersebut yaitu kepala sekolah, koordinator agama dan guru mata pelajaran agama Islam sedangkan objeknya yaitu MTs Al Uswah Bergas. Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun dalam proses pengecekan dan keabsahan data, peneliti menggunakan metode triangulasi data yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

  Berdasarkan analisa data yang didapatkan bahwa kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah dilaksanakan dengan dua macam ibadah mahdah dan ghairu mahdah serta upaya sekolah yang dilakukan sekolah dalam mendorong keaktifan siswa dengan cara pembinaan dan pendampingan. Tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti keagamaan sangat tinggi dilihat selama peneliti melaksanakan penelitian dan juga ada problematika bagi siswa yaitu rendahnya kesadaran siswa dalam mengikuti keagamaan dan problematika dari guru kurangnya keteladanan dari guru dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ .i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. .ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... .iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... .iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ .v MOTTO............................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 5 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian......................................................................... 6 E. Penegasan Istilah ........................................................................... 7 F. Metode Penelitian .......................................................................... 8 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian...............................................8 2. Kehadiran Peneliti....................................................................8 3. Lokasi Penelitian......................................................................9 4. Sumber Data............................................................................9 5. Teknik Pengumpulan Data......................................................9

  Analisi data...............................................................................11 7. Pengecekan Keabsahan Data....................................................12 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 13

  BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 16 A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi...................................................................16 2. Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik...............................16 3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ................................................ 18 B. Metodologi Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Metodologi Pendidikan Agama Islam.....................19 2. Ruang Lingkup Metodologi Pendidikan Agama Islam.............21 3. Tujuan Metodologi Pendidikan Agama Islam...........................23 C. Pendekatan Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendekatan Pendidikan Agama Islam.....................26 2. Macam-Macam Pendekatan Pendidikan Agama Islam.............26 D. Metode Pembiasaan 1. Pengertian Metode Pembiasaan.................................................29 2. Landasan Teori Metode Pembiasaan.........................................29 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan......................30 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN.........................32 A. Paparan Data Madrasah Tsanawiyah Al Uswah ........................... 32 1. Identitas Sekolah .................................................................... 32 2. Sejarah Sekolah........................................................................33

  Visi dan Misi .......................................................................... 33 4. Sarana dan Prasarana................................................................34 5. Data Ketenagaan dan Siswa.....................................................36 6. Kegiatan Ekstrakulikuler..........................................................40 7. Jadwal Pembiasaan Sholat Dhuha dan Dhuhur.......................41 8. Struktur Organisasi..................................................................43 B. Temuan Penelitian…......................................................................43 1.

  Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah......................................................................................44 2. Upaya Sekolah dalam Mendorong Keaktifan Siswa di Madrasah

  Tsanawiyah Al Uswah.............................................................48 3. Tingkat Keaktifan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah........................................49

  4. Problematika Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah......................................................................................52

  BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................54 A. Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah............54 B. Upaya Sekolah dalam Mendorong Keaktifan Siswa di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah....................................................................60 C. Tingkat Keaktifan Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah....................................................64 D. Problematika Kegiatan Keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah.............................................................................................68

  A.

  Kesimpulan....................................................................................73 B. Saran..............................................................................................75

  DAFTAR PUSTAKA......................................................................................76 RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN DOKUMENTASI

1. Daftar SKK 2.

  Nota Pembimbing 3. Surat Izin Penelitian 4. Surat Keterangan Penelitian 5. Daftar Inisial 6. Lembar Konsultasi 7. Dokumentasi 8. Jadwal Kegiatan Siswa 9. Catatan Kabid Daftar Siswa Madrasah Tsanawiyah Al Uswah 10.

  Daftar Alamat Guru Madrasah Tsanawiyah Al Uswah 11. Daftar Riwayat Hidup

PENDAHULUAN A.

   Latar Belakang Masalah

  Lembaga pendidikan merupakan suatu instuisi, media, forum, atau situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan terselengaranya proses pembelajaran, baik secara terstruktur maupun secara tradisi yang telah diciptakan sebelumnya (Roqib, 2009: 121). Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tujuan, sistem, kurikulum, gedung jenjang, dan jangka waktu yang telah tersusun rapi dan lengkap. Salah satunya yaitu madrasah yang memiliki potensi besar sebagai sekolah umum yang bercorak Islam dengan memadukan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum didalamnya.

  Menurut Hamid an-Nashir dan Kulah Abd al-Qadir darwis, mendefinisikan pendidikan Islam sebagai proses pengarahan perkembangan manusia

  (r’ayah) pada sisi jasmani, akal, bahasa, tingkah laku, dan kehidupan

  sosial dan keagamaan yang diarahkan pada kebaikan menuju kesempurnaan (Roqib, 2009: 17). Pendidikan dapat terwujud dengan baik apabila didalamnya terdapat guru baik pula sebagai wujud perkembangan mutu pendidikan. Guru sebagai tenaga pendidik dalam memajukan perkembangan peserta didik. Serta dengan adanya guru mampu adanya dorongan untuk melakukan aktifitas kegiatan belajar mengajar.

  Seorang guru adalah pembangkit semangat bagi siswanya terutama di dalam lingkungan sekolah. Mereka yaitu para pendidik yang mampu memberikan fasilitator bagi siswa, yang memberikan arahan dengan baik.

  Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang (Sardiman, 1994: 123). Guru juga sebagai teladan bagi siswanya, guru harus bisa memberikan contoh keteladan yang bisa memotivasi siswa sehingga apa yang dilakukan guru dapat ditiru siswa dengan baik. Di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah guru melaksanakan kegiatan sholat berjama’ah dengan giat maka akan ditiikuti dengan siswa yang bersemangat juga dalam melaksanakan kegiatan rutinitas tersebut di sekolahan. Sehingga antara guru dan siswa saling melaksanakan kewajibannya dengan tujuan yang sama yaitu untuk melatih kedisiplinan dan juga ibadah tersebut dilaksanakan semata-mata hanya karena untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

  Menurut James W. Brown (dalam Sardiman, 1994: 142) mengemukakan tugas dan peranan guru antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Seperti halnya kegiatan keagamaan yang ada di Madrsah Tsanawiyah dengan bentuk kegiatan rutinan yang berbeda-beda yang dilakukan siswa di Madrasah Al Uswah. Banyak lembaga sekolah yang bisa maupun dilingkungan sekolah. Salah satunya adalah di Madrsah Tsanawiyah Al Uswah yang bisa dikatakan adalah sekolah yang kebanyakan siswanya adalah aktif dalam mengikuti semua kegiatan keagamaan yang ada di sekolahannya. Kegiatan yang ada disekolah sangat diperlukan karena dengan adanya kegiatan tersebut mampu mendorong minat siswa untuk terus melakukan kegiatan tanpa adanya suruan dari guru.

  Salah satunya di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah yang memiliki banyak kegiatan keagamaan akan tetapi disisi lain banyak faktor yang mempengaruhinya.

  Kurangnya kesadaran dari siswa ketika melaksanakan kegiatan keagamaan seperti sholat dhuha dan dhuhur jamaah yang terkadang siswa ada yang males, terlalu lama ketika mengambil air wudhu dan juga alasan lainnya. Sekolah yang berbasis Islam ini sebagian sudah ada yang tertib dalam hal keagamaan seperti halnya ketika sholat dhuha yang dilaksankan setiap harinya dengan bergantian sesuai urutan kelas mulai dari kelas tujuh sampai dengan kelas sembilan. Sholat dhuha di sekolahan sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun sehingga anak-anak sudah terbiasa dengan adanya kegiatan tersebut.

  Pelaksanaan sholat dhuha di rolling atau bergantian dikarenakan supaya tidak bertempuran dengan kelas lain yang sedang proses kegiatan belajar mengajar.

  Sehingga pembiasaan sholat sudah ada jadwal sendiri sesuai kelas masing-masing. Sholat dilaksanakan jam 08.00-09.00 WIB. Tidak hanya itu, di Madrasah Tsanawiyah tersebut juga melaksanakan sholat dhuhur berjamaah yang keagamaan. Akan tetapi disisi lain masih ada siswa yang bertele-tele ketika hendak mengambil air wudhu sebelum melaksankan sholat. Terutama bagi anak putra, ada yang mainan sama temannya, ada yang masih nongkrong di depan tempat wudhu. Namun tidak memungkiri pula bahwa ketika mendengar adzan tiba seluruh siswa di Madrasah Tsanawiyah langsung bergegas langsung keluar untuk melaksanakan sholat dhuhur berjamaah, dengan di imam dari salah satu guru di Madrasah Tsanawiyah sesuai jadwal yang sudah dibuat. Di Madrasah Tsnawiyah Al Uswah juga dibiasakan guru kelas atau wali untuk membaca asmaul husna sebagai kegiatan apel pagi di dalam kelas masing-masing.

  Kegiatan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah di bedakan dalam tiap kelas yang berbeda misalnya kelas tujuh diwajibkan menghafal huruf hijayyah karena untuk mengetahui seberapa bisa siswa tersebut, tujuan dilaksanakan menghafal huruf hijayyah tersebut karena kelas awal yaitu kelas tujuh ada yang almuni dari Madrasah Ibtida’iyah (MI) ataupun Sekolah Dasar (SD) sehingga perlu adanya pengulangan dasar. Sedangkan kelas sembilan yang harus diwajibkan menghafal surat pendek dan materi tentang sholat wajib. Kelas sembilan sebagai kelas yang paling tertua di wajibkan harus bisa tahlil atau yasinan. Karena berhubung kebanyakan masyarakat sekitar Madrasah Tsanawiyah Al Uswah Nahdiyin maka dari itu permintaan warga supaya siswa Madrasah Tsanawiyah mampu tahlil. Karena pandangan warga sekitar anak zaman sekarang itu tidak bisa tahlil, dan ketika salah satu orang tua ada yang meninggal dapat mendo’akanynya dengan tahlil. Maka dari itu diharuskan bisa tahlil khusus untuk kelas sembilan.

  Banyak permasalahan yang menjadi faktor untuk mengetahui bagaimana upaya sekolah tersebut untuk mendorong semangat dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah. Demi menjawab uraian permasalahan dan pemikiran tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul : UPAYA SEKOLAH DALAM MENDORONG KEAKTIFAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MADRASAH TSANAWIYAH AL USWAH, KARANGJATI, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016.

B. Rumusan Masalah

  Sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan, yaitu:

1. Apa bentuk kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah,

  Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016 ? 2. Apa upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan sholat berjamaah di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati,

  Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016 ? 3. Bagaimana tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di

  Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016 ? Apa problem dan solusi yang dihadapi di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016 ? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui bentuk kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

  3. Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

  4. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat pada umumnya dan khususnya dapat bermanfaat bagi para pendidik yaitu guru dan seluruh anggota sekolah. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: Manfaat Theoretical Secara teorietis penelitian ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan, mengenai upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa untuk mengikuti kegiatan keagamaan.

2. Manfaat Praktis

  Secara praktis hasil penelitian sebagai bahan masukan, terutama bagi sekolah dan guru di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, mengenai upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa untuk mengikuti kegiatan keagamaan.

E. Penegaasan Istilah

  Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi di atas, maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

1. Keaktifan

  Aktif yang berasal dari giat (bekerja, berusaha) sedangkan keaktifan adalah kegiatan yang dilakukan dengan kesibukan (Poerwadarminta KUBI, 2007: 20).

  Aktif adalah pembelajaran model PAKEM yang digunakan dengan memungkinkan peserta didik berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek tersebut.

  Dalam hal ini guru pun terlihat secara aktif, baik dalam hal merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajarannya (Daryanto, 2012: 111-112). Keagamaan Agama adalah segenap kepercayaan kepada Tuhan serta dengan ajaran kebangkitan dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu sedangkan keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama (Poerwadarminta KUBI, 2007: 10).

F. Metode Penelitian

  Dalam suatu penelitian, metode mutlak diperlukan karena merupakan cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Metode ini diperlukan agar hasil penelitian dapat diperoleh secara optimal.

  1. Pendekatan dan Jenis penelitian Pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009: 6).

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama pengambil data. Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. segalanya dari keseluruhan proses penelitian (Moleong, 2009: 168).

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

  4. Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip oleh (Moleong, 2009: 168) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan foto.

  Jenis-jenis data diatas digolongkan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang dikumpulkan langsung dari informan utama yaitu kepala sekolah dan guru agama dan siswa di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang mendukung penelitian seperti dari guru mata pelajaran lain selain agama dan juga bahan pustaka serta dokumentasi lapangan.

  5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu: a. Teknik Observasi

  Teknik observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam tertentu (Zaenal, 2011: 153). Tehnik ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah.

  b.

  Teknik Interview atau wawancara Teknik wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (Burgin, 2011: 155).

  Wawancara merupakan percakapan antar muka dalam kesempatan dimana pihak (guru, siswa dan orang tua) menggunakan keingintahuannya untuk saling berbagi pengetahuan dan pemahaman terhadap suatu isu, topik atau masalah yang menjadi minat bersama (Basuki, 2014: 61).

  Interview atau wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1)

  Bentuk kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

  2) Upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa di Madrasah

  Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

  3) Tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di

  Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016. Problematika yang dihadapi di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang tahun 2016.

  c.

  Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi ini digunakan unuk memperoleh data keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Madrsah Tsanawiyah Al Uswah.

6. Analisis Data

  Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Kasiram, 2010: 288).

  Sifat interaktif koleksi data atau pengumpulan data dengan analisis data menurut Hubermen dan Miles (Bungin, 2012: 69-70) yaitu: a.

  Data Colection Peneliti harus mengumpulkan data dengan melakukan perbandingan- perbandingan yang ada di lapangan. Tanpa secara aktif melakukan perbandingan-perbandingan dalam pengumpulan data tak akan mungkin terjelajah dan terlacak secara induktif hingga ke tingkat memadai muatan- muatan yang tercakup dalam suatu konsep, kategori atau teori.

  b.

   Data Reduction

  Istilah reduksi data dalam penelitian kualitatif dapat disejajarkan maknanya dengan istilah pengelolaan data (mulai dari editing, koding, hingga tabulasi data) dalam penelitian kualitatif.

   Data Display

  Reduksi data juga perlu diorganisasikan ke dalam suatu bentuk tertentu

  (display data) sehingga terlihat lebih utuh, itu dibuat mirip semacam pembuatan tabel atau diagram dalam tradisi penelitian kuantitatif.

  d.

   Conclusion Drawing dan Verifying

  Dalam penelitian kulalitatif diperlukan upaya pemaparan dan penegasan kesimpulan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Pengecekan keabsahan data menggunakan metode triangulasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan dua atau lebih metode pengumpulan data dalam suatu penelitian. Tujuan triangulasi ialah untuk menjelaskan lebih lengkap tentang kompleksitas tingkah laku manusia dengan lebih dari satu sudut pandang dengan menggunakan, baik data kuantitatif maupun data kualitatif.

  Peneliti menggunakan data triangulation yaitu triangulasi data, dimana peneliti menguji keabsahan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari beberapa sumber tentang data yang sama. Menggunakan triangulasi dengan sumber yaitu dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2009: 330).

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

  2) Membandingan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

  3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

  4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menegah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.

  5) Membandingkan dengan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Rangkaian laporan penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : LANDASAN TEORI Menjelaskan tentang pengertian Pendidikan Agama Islam, Ruang lingkup Metodologi Pendidikan Agama Islam, Landasan Metodologi Pendidikan Agama Islam, Fungsi Metodologi Pendidikan Agama Islam, tentang motivasi.

  BAB III : LAPORAN PENELITIAN Merupakan pembahasan tentang gambaran umum Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Karangjati, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang meliputi identitas Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, sejarah Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, visi dan misi Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, data ketenagaan dan siswa Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, kegiatan ekstrakulikuler Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, jadwal kegiatan keagamaan Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, dan temuan data penelitian.

  BAB IV : ANALISIS DATA Kemudian dalam BAB IV membahas mengenai analisis data yang meliputi: kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, upaya sekolah dalam mendorong keaktifan siswa di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah, dan problematika kegiatan keagamaan di Madrasah Tsanawiyah Al Uswah.

  Di dalam BAB V ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran. Sedangkan bagian akhir skripsi ini berisi lampiran-lampiran yang mendukung isi dari skripsi, kemudian daftar pustaka.

  LANDASAN TEORI A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi

  Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2009: 73).

  Menurut Mc. Donald, yang dikutip oleh Djamarah (2011: 148) motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

  Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan dalam aktivitas belajar. Karena dalam memotivasi dirinya yaitu dengan motivasi instrinsik atau motivasi dari dalam diri siswa tersebut dan pemberian motivasi dari luar yaitu motivasi ekstrinsik.

2. Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik a.

  Motivasi Instrinsik Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

  Faktor intrinsik terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis: Faktor fisiolologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.

  Faktor fisiologis terdiri dari: a.

  Keadaan tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar.

  b.

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi tertentu, terutama terkait dengan panca indra yang ada dalam diri individu.

  2) Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor- faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

  b.

  Motivasi Ekstrinsik Motivasi Ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi instrinsik.

  Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar (Djamarah, 2011: 149-151).

  Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial: 1)

  Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung dan sejenisnya.

  Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial yaitu faktor yang bersal berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat termasuk teman pergaulan anak (Sriyanti, 2014: 20-21).

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar

  Fungsi motivasi dalam belajar yaitu: a.

  Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar.

  Sesuatu yang dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu.

  b.

  Motivasi sebagai pengerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.

  Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar (Djamarah, 2011: 157- 158).

B. Metodologi Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Metodologi Pendididikan Agama Islam a.

  Secara Bahasa Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata:

  “metodos” berarti “cara” atau “jalan”, dan “logos” yang berarti “ilmu”.

  b.

  Secara Istilah 1)

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Metode” adalah “cara kerja yang tersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan”.

  Menurut Mahmud Yunus yang dikutip oleh Arief, (2002: 87) mengatakan metode adalah “jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan lainnya”. 3)

  Istilah Metodologi Pengajaran sebenarnya sama dengan Metodik, yakni suatu ilmu yang membicarakan bagaimana cara atau tehnik menyajikan bahan pelajaran terhadap siswa agar tercapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Usman, 2004: 4).

  4) Menurut M. Zein yang dikutip Arief, (2002: 88), menjelaskan metodologi Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas cara-cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.

  Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa Metodologi Pendidikan Agama Islam adalah cara yang paling tepat untuk digunakan seseorang terutama pendidik dalam proses pembelajaran dengan anak didik dengan menggunakan metode-metode tertentu dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

  Islam adalah suatu agama yang berisi ajaran tentang hidup yang diturunkan Allah kepada umat manusia melalui para rasul-Nya, sejak dari nabi Adam sampai kepada nabi Muhammad SAW. ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk meujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2008: 75).

  Ajaran Islamlah yang pertama kali menyuruh orang untuk menuntut ilmu sepanjang hayat, seperti sabda Nabi Muhammad saw:

  ِدْ ّهنا َٗنِ دًَْْٓنا ٍَِي َىْهِعناا ُٕثُهْ ُا Artinya : “Tuntutlah ilmu itu sejak ari ayunan sampai keliang kubur”.

2. Ruang Lingkup Metodologi Pendidikan Agama Islam

  Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam pada dasarnya mencakup tujuh unsur pokok yaitu: Al Qur’an Hadits, keimanan, syariah, ibadah, muamalah, akhlak dan tarikh (sejarah Islam) yang menekankan pada perkembangan politik (Muhaimin, 2008: 79).

  Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam adalah ilmu yang membicarakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran agama Islam kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Strategi dan pendekatan yang dipakai dalam pengajaran agama Islam lebih banyak ditekankan pada suatu model pengajaran “seruan” atau “ajakan” yang bijaksana dan pembentukan sikap manusia (Usman, 2004: 5).

  Menurut Abu Ahmadi, dalam bukunya “Didaktik dan Metodik” mengatakan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam pada dasarnya mengacu kepada lima hal seperti di bawah ini: a.

  Perencanaan Perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan suatu aktivitas.

  b.

  Bahan Pembelajaran Bahan disebut juga dengan materi yaitu: sesuatu yang diberikan kepada siswa saat berlangsungnya proses mengajar (PBM).

  c.

  Strategi Pembelajaran Strategi yang berarti “rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus” adalah tindakan guru dalam melaksanakan rencana pembelajaran. Artinya, usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pembelajaran (tujuan, bahan, metode, dan alat serta evalusi).

  d.

  Media Pembelajaran Media disebut juga dengan alat yaitu sarana yang dapat membantu PBM atau menekankan alat penilaian yang paling tepat untuk menilai sasran (anak didik) tersebut. Evaluasi Evalusi atau penilaian pada dasarnya memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dalam penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar (Arief, 2002: 89-92).

3. Tujuan Metodologi Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Muhaimin, 2008: 78).

  Pendidikan Agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan, amaliah, budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia yang taqwa kepada Allah SWT (Usman, 2002: 4).

  Tujuan Pendidikan Agama yaitu: a.

  Membina murid-murid untuk beriman kepada Allah, mencintai, mentaati-Nya dan kepribadian yang mulia. Karena anak didik terutama pada tingkat dasar akan memiliki akhlak mulia melalui pengalaman, sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang akan membina kepribadiannya pada masa depan. Oleh karena itu bidang studi pendidikan agama merupakan guru yang paling potensial dalam kebaikan untuk diri dan masyarakatnya kelak.

  b.

  Memperkenalkan hukum-hukum agama dan cara-cara menunaikan ibadah serta membiasakan mereka senang melakukan syiar-syiar agama dan mentaatinya.

  c.

  Mengembangkan pengetahuan agama mereka dan memperkenalkan adab sopan santun Islam serta membimbing kecenderungan mereka untuk mengembangkan pengetahuan sampai mereka terbiasa bersikap patuh menjalankan ajaran agama atas dasar cinta dan senang hati.

  d.

  Memantapkan rasa keagamaan pada siswa-siswa, membiasakan diri berpegang pada akhlak mulia dan membenci akhlak yang rendah.

  e.

  Membina perhatian siswa terhadap aspek-aspek kesehatan, seperti memelihara kebersihan dalam beribadah, belajar, olahraga, makanan bergizi, menjaga kesehatan dan berobat.

  f.

  Membiasakan siswa-siswa bersikap rela, optimis, percaya pada diri sendiri, menguasai emosi, tahan menderita dan berlaku sabar.

  g.

  Membimbing siswa ke arah sikap yang lebih sehat yang dapat membantu mereka berinteraksi sosial baik dan memiliki hubungan baik dengan anggota masyarakat lainnya, mencintai kebaikan untuk orang lain, suka membantu orang, rasa sayang kepada orang yang lemah dan miskin, menganggap semua orang itu sama, menghargai umum.

  h.

  Membiasakan siswa bersopan santun di rumah, sekolah dan di jalan.

  Sopan santun berkunjung, berbiacara, mendengar pembicaraan orang, berdiskusi dan pertemuan umum lainnya. i.

  Membina siswa agar menghargai kerja, meyakini kepentingan kerja baik terhadap individu maupun masyarakat serta peranannya terhadap peningkatan taraf hidup dan kemajuan bangsa. j.

  Siswa merasa bangga dengan warisan kebudayaan Islam, kemegahannya yang abadi, kepahlawanan, pemimpin-pemimpin Islam, dan karya-karya mereka di waktu perang ataupun damai. Sehingga mereka ingin mencari dalam sejarah para pahlawan yang merupakan contoh teladan yang didambakan. k.

  Menyadari bahwa ikatan yang baik pada Rasulullah dan sejarah para sahabat mengembangkan ajaran agama, membela hak milik dan tanah air kaum muslimin. l.

  Memperkuat rasa nasionalisme yang tercermin dalam kecintaan tanah air, loyal, siap berkorban, untuk memelihara kemerdekaan dan meyakini agama Islam. m.

  Siswa mengetahui bahwa agama Islam adalah agama ketertiban, persaudaraan dan kesejahteraan buat seluruh bangsa walau berbeda keyakinan, warna kulit maupun tanah air (Ahmad, 1985: 20-22).

   Pendekatan Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendekatan

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendekatan adalah: 1)

  Proses perbuatan, cara mendekati 2)

  Usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Dalam bahasa Inggris, pendekatan diistilahkan dengan

  :”approach” dalam bahasa Arab disebut dengan “madkhal”.

  Dalam proses pendidikan Islam, pendekatan mempunyai kedudukan yang paling penting dalam upaya mencapai tujuan, karena menjadi sarana yang sangat bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau diserap oleh anak didik dan menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya (Arief, 2002: 99-100).

b. Macam-Macam Pendekatan

  Pendekatan-pendekatan yang dipakai dalam pendidikan Islam adalah: 1)

Dokumen yang terkait

Kisi Kisi Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsanawiyah Tahun Pelajaran 2015 2016

0 20 7

Peran Pengawas Madrasah Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 30

Peran Pengawas Madrasah Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru Di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Modern Darul Hikmah Taman Pendidikan Islam - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 9

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGATERHADAP KESEHATAN MENTAL SISWA Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Athfal Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2005 - 2006 - Test Repository

0 0 97

PENGARUH PERILAKU IHSAN TERHADAP PERILAKU BELAJAR Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun 2009 - Test Repository

0 0 83

Hubungan Keaktifan Ibu-ibu Dalam Mengikuti Pengajian AN-NUR Dengan Perilaku Sosial Masyarakat Dsn. Geneng Ds. Timpik Kec.Susukan Kab. Semarang Tahun 2016 - Test Repository

0 0 120

Manajemen Sekolah Dalam MeningkatkanPartisipasi Masyarakat Di Sma Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 98

Pengaruh Keaktifan Mengikuti Organisasi Seksi Kerohanian Islam Terhadap Sikap Keberagamaan Siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun 2014/2015 - Test Repository

0 0 78

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA (Studi di Madrasah Tsanawiyah Sudirman Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017) - Test Repository

0 0 72

Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Dalam Perspektif Islam di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017. - Test Repository

0 1 150