Manajemen Sekolah Dalam MeningkatkanPartisipasi Masyarakat Di Sma Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

  

MANAGEMEN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DI SMA ISLAM SUDIRMAN

AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN

  

PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegururan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Oleh:

Muslimatus Saniyah

NIM: 111 09 080

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

2016

  

MOTTO





  

  Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.

  (QS. Al Hujaraat, 11)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Bapak (Murdi.Amd) dan Ibu (Fitriyah) yang telah memberikan semangat serta mendukung demi meraih kesuksesan anaknya. Terimakasih atas semua kasih dan sayang yang telah di berikan.

  2. Bapak mertua (Tumingin) dan Ibu mertua (Sumini) yang juga telah memberikan semangat dalam mencapai kesuksesan menantunya.

  3. Suami (Redno Dwi Anggoro) dan Anakku (Fairel Athariz Kalif Anggoro) yang selalu menjadi motivasi dan penyemangat hingga sampai sekarang ini.

  4. Segenap keluarga yang juga mendoakan demi kesuksesansaya.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Khatamul Anbiya Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

SEKOLAH DALAM

  Skripsi yang berjudul “MANAGEMEN

  

MENINGKATKANPARTISIPASI MASYARAKAT DI SMA ISLAM

SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2015/2016

  ” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih sedalam dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd. selaku DekanFakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Siti Ruhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI 4. Bapak Dra.SitiAsdiqoh, M.Si.Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan tulus, ikhlas membimbing penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.

  5. Segenap dosen dan karyawan IAIN salatiga 6.

  Ibu dan Bapakku tercinta dan keluarga yang tak pernah berhenti mendo‟akan danmemberikan motivasi kepada penulis sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan lancar.

  

ABSTRAK

  Saniyah, Muslimatus. 2016.Manajemen Sekolah Dalam MeningkatkanPartisipasi

  Masyarakat Di Sma Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

  Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Dra.SitiAsdiqoh, M.Si.

  Kata Kunci: ManajemenSekolah, PartisipasiMasyarakat

  Managemen sekolah adalah urusan dari keseluruhan komposisi yang ada. Pentingnya managemen sekolah dapat pula dikaitkan dengan semakin banyaknya isuyang berupa kritik-kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produksekolah dengan kebutuhan pembangunan,adapun fungsimanagemen sekolah yang bertujuan menciptakan danmengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, lembagapendidikan, yang kegiatannya langsung ataupun tidak langsung mempunyaidampak bagi masa depan organisasi atau lembaga.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah pertama, ingin mengetahui pelaksanaan managemen sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa kabupaten Semarang Tahun 2015. Kedua, untuk mengetahui upaya managemen sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa kabupaten SemarangTahun 2015 dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Ketiga, untuk mengetahui partisipasi masyarakat di SMA Islam Sudirman Ambarawa kabupaten Semarang Tahun 2015.

  Penelitian yang penulis lakukan pada SMA Islam Sudirman Ambarawa menggunakan jenis penelitian kualititaf, yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa dasarnya menyatakan dalam keadaan sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural setting). Sedangkan berdasarkan sifat masalahnya penelitian ini menggunakanmetode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan manajemen yang dilakukan oleh SMA Islam Sudirman Ambarawa Kab. Semarang yaitu, perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan, dan pengendalian. Upaya yang dilakukan oleh menegemen sekolah sudah terbilang baik, sekolah juga mempunyai program-program yang berhubungan dengan masyarakat, selalu menjalin komunikasi dengan masyarakat agar hubungan antara sekolah dengan masyarakat selalu terjaga keharmonisannya. Karena sekolah sadar tanpa adanya partisipasi masyrakat dalam meningkatkan mutu pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal.Bentuk partisipasi masyarakat tergolong baik karena ada berbgai bentuk partisipasi yang dilakukan oleh wali murid maupun masyarakat sekitar.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................ii PENGESAHAN KELULUSAN................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ v KATA PENGANTAR ..................................................................................vi ABSTRAK..................................................................................................vii DAFTAR ISI .............................................................................................viii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................6 D. Kegunaan Penelitian................................................................................ 6 E. Penegasan Istilah ...................................................................................6 F. Metodologi Penelitian..............................................................................8 G. Sistematika Penulisan ............................................................................14 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Manajemen Sekolah...........................................................................16 1. Pengertian Manajemen Sekolah.......................................................21 2. Tujuan Manajemen Sekolah.............................................................22 3. Fungsi Manajemen Sekolah.............................................................22 4. Ruang Lingkup ManajemenS ekolah...............................................22

  B. Manajemen Hubungan Masyarakat........................................................24

  C. Partisipasi Masyarakat..........................................................................36

  BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum....................................................................................44 B. Penyajian Data Penelitian.....................................................................51 1. Pelaksanaan Manajemen Sekolah di SMA Islam Sudirman Amabarawa..................................................................... 52 2. Upaya SMA Islam Sudirman Dalam Meningkatkan Pertisipasi Masyarakat.................................................................57 3. Bentuk Partisipasi Masyarakat Di Sekitar SMA Islam Sudirman Ambarawa.................................................................. 60 BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Sekolah di SMA Islam Sudirman Amabarawa...................................................................... 64 B. Analisis Upaya SMA Islam Sudirman Dalam Meningkatkan Pertisipasi Masyarakat..................................................................... 67 C. Analisis Bentuk Partisipasi Masyarakat Di Sekitar SMA Islam Sudirman Ambarawa.......................................................................67

  BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................ 69 B. Saran-saran............................................................................................ . 71 C. Penutup................................................................................................. . 71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL 1.

  Tabel 1

  :

  Data Sarana Prasarana, Luas Tanah Dan Bangunan Sekolah 2. Tabel 2

  : Data Rombongan Belajar 3. Tabel 3

  : JumlahTenaga Pendidik 4. Tabel 4

  : Keadaan Guru 5. Tabel 5

  : Jumlah Karyawan 6. Tabel 6

  : Data Peserta Didik 7. Tabel 7

  : Anggka Yang Mengulang 8. Tabel 8

  : Prestasi Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang sangat penting dan esensial

  bagi keunggulan suatu bangsa. Pendidikan tidak akan pernah habis untuk diperbincangkan oleh siapapun terutama para pakar dan praktisi pendidikan.

  Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan

  outcome sumber daya yang unggul, yang akan mampu membangun

  wataksuatu bangsa, serta dapat menentukan keberhasilan bidang lainya seperti ekonomi, politik dan sebagainya, karena manusia sendiri merupakan subjek dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut. (Mulyasa, 2005:4)

  Pendidikan di sekolah ataupun di luar sekolah mencakup semua usahapengembangan atau peningkatan prestasi belajar siswa dari segi kognitif.

  Aspek ini bisa dikembangkan di dalam lembaga pendidikan yang kita kenaldengan sistem pendidikan nasional, di mana sistem pendidikan nasional itujuga dikenal dengan lembaga pendidikan formal dan non formal, sedangkansalah satu bentuk lembaga pendidikan formal adalah sekolah.

  Dengan tujuanyang hendak dicapai maka sistem pendidikan nasional dalam kurun waktuyang cukup lama sampai saat ini telah banyak mengalami perubahan sesuaidengan perkembangan dan kemajuan zaman. Yaitu mengembangkan potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu sehat, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU Sisdiknas no 20, 2003) Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi yang didapat, oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus menggunakan suatu sistem, artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang di dalamnya terdapat komponen- komponen terkait seperti guru-guru, staff TU, orang tua siswa, masyarakat, pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.

  Managemen sekolah adalah urusan dari keseluruhan komposisi yang ada. Pentingnya managemen sekolah dapat pula dikaitkan dengan semakin banyaknya isu yang berupa kritik-kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan kebutuhan pembangunan, bahwa lulusan sekolah merupakan produk yang tidak siap pakai, semakin membengkaknya jumlah anak putus sekolah, makin banyaknya pengangguran. Untuk memecahkan masalah tersebut bukan semata-mata merupakan tanggung jawab sekolah, dengan meningkatkan keefektifan hubungan sekolah dan masyarakat beberapamasalah tersebut dapat dikurangi. (Purwanto, 1995:189)

  Adapun fungsi managemen sekolah yang bertujuan menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga, organisasi, lembaga pendidikan, yang kegiatannya langsung ataupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi atau lembaga. (Rosady, 2003:31)

  Fungsi lain dari managemen sekolah adalah menjaga hubungan antara sekolah dan masyarakat, digambarkan bahwa hubungan keduanya bagaikan suatu bangunan yang satu komponen dengan komponen yang saling memperkokoh agar adanya timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan sekolah. Seperti di jelaskan dalam surat ash-Shaff ayat 4 sebagai berikut:

  

  “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

  ”(Qs. Ash-Shaff:4) Dan dalam sebuah hadits Nabi saw juga di jelaskan sebagai berikut.

  

دش ااننم اا نم ؤمم نم ؤم ا : صلى الله عليه وسلم الله لوسر لاق : لاق هنع الله يضر س وم يبا نع

هامع قفتم .اضعب هضعب

  ”DariAbiMusar.a.,Rasulullahsaw.Bersabda: Hubungan orang mu‟min dengan mu ‟min yang lain bagaikan bangunan yang saling memperkokoh/menguatkan satu sama lai n.” (HR.Muttafaq„alaih).(al lu'lu wal marjan, 2012: 143)

  Dengan adanya managemen sekolah dalam pendidikan, maka akan terjalin kerjasama antar semua pihak, baik warga sendiri (internal public) dan masyarakat umum (eksternal public). Sehingga hubungan yang harmonis ini akan membentuk, (1) saling pengertian antar sekolah, orang tua, masyarakat dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk dunia kerja, (2) saling membantu antar sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peran masing-masing, (3) kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa bangga dan ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah.

  (Mulyasa, 2004:166) Pengaruh masyarakat terhadap sekolah sebagai lembaga sosial, terasa amat kuat, dan berpengaruh pula kepada para individu-individu yang ada dalam lingkungan sekolah. Lingkungan di mana sekolah berada, merupakan masyarakat yang kompleks, terdiri dari berbagi macam tingkatan masyarakat yang saling melengkapi dan bersifat unik, sebagai akibat latar belakang dimensi budaya yang beraneka ragam. Karena sekolah itu harus di tengah-tengah masyarakat maka mau tidak mau harus berhubungan dengan masyarakat. (Wahjosumidjo, 2001:331). Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Hubungan serasi, terpadu, serta timbal balik yang diciptakan dan dilaksanakan agar peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan dapat saling menunjang. (Gunawan, 1996:187)

  Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Sudirman adalah salah satu SMA di daerah Ambarawa Kabupaten Semarang. Beberapa periode SMA Islam Sudirman Ambarawa mengalami peningkatan jumlah siswa yang cukup banyak.Semakin banyak siswa, maka akan semakin banyak tenaga kependidikan, sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Untuk itu SMA Islam Sudirman Ambarawa membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia atau tenaga kependidikan yang professional dan kepedulian masyarakat yang sadar akan pendidikan agar dapat meningkatkan pendidikan yang bermutu di SMA Islam Sudirman Ambarawa tersebut dengan berpartisipasi.

  Dari gambaran ini, SMA Islam Sudirman Ambarawa berupaya mempertahankan bahkan meningkatkan (bukan hanya kepercayaan dari masyarakat) kualitas pendidikan khususnya pendidikan agama Islam dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat. Yaitu dengan terbentuknya Komite Sekolah (KS) yang terdiri dari unsur masyarakat, sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah yaitu masyarakat sekitar SMA Islam Sudirman Ambarawa.

  Berkenaan dengan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Managemen Sekolah Dalam

  Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015 ”.

B. Fokus Masalah a.

  Bagaimana Pelaksanaan manajemen di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2015? b. Bagaimana Upaya Managemen Sekolah SMA Islam Sudirman Ambarawa

  Kabupaten Semarang Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat tahun 2015? c. Bagaimana partisipasi masyarakat sekitar sekolah di SMA Islam Sudirman

  Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian diselenggarakan bertujuan untuk: 1.

  Untuk mendeskripsikan pelaksanaan managemen sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa kabupaten Semarang Tahun 2015.

  2 Untuk mendeskripsikan upaya managemen sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa kabupaten Semarang Tahun 2015 dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

  3 Untuk mendeskripsikan partisipasi masyarakat di SMA Islam Sudirman Ambarawa kabupaten Semarang Tahun 2015.

D. Kegunaan Penelitian

  Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.

  Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah dalam mengetahui dan menerapkan bentuk manegemen sekolah dalam meningkatkan partisipasi masyrakat.

2. Secara Teori

  Penulis berharap agar penelitian ini bermanfaat kepada para pembaca, serta menambah wacana mengenai managemen sekolah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

E. Penegasan Istilah

  Penegasan Istilah ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata/ istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian upaya Managemen Sekolah Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun 2015. Istilah- istilah tersebut meliputi:

  1. Managemen Sekolah Menurut Stoner Manajemen secara umum yang dikutip oleh T.

  Hani Handoko (1995) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

  Sedangkan dalam konteks sekolah yaitu Manajemen sekolah menurut buku manajamen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Ketika istilah manajemen diterapkan dalam bidang pemerintahan akan menjadi manajemen pemerintahan, dalam bidang pendidikan menjadi manajemen pendidikan, begitu seterusnya.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen sekolah disamakan yaitu serangkaian proses kegiatan dengan memanfaatkan segala sumber di sekolah demi tercapainya tujuan sekolah secara efektif dan efisien.

  2. Partisipasi Masyarakat Partisipasi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah ikut serta dalam suatu kegiatan. Sedangkan masyarakat menurut Aly dan Supatra (dalam

  Yulianto, 2010) adalah eksistensi yang hidup, dinamis, dan selalu berkembang. Menurut pendapat Mubyarto (dalam Amransyah, 2012) bahwa mendefinisikan partisipasi sebagai kesediaan untuk membantu keberhasilan setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri.

  Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. (Isbandi, 2007: 27)

  Sekolah dan masyarakat merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Karena keduanya saling membutuhkan. Sekolah ada karena masyarakat. Dan masyarakatlah yang berpartisipasi dalam pendidikan di sekolah. Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan akan mempengaruhi pendidikan itu sendiri. Maka dari itu perlu adanya suatu managemen dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah.

  Agar keduanya saling berkesinambungan dalam meningkatkan atau mengembangkan mutu pendidikan.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan pada SMA Islam Sudirman

  Ambarawa menggunakan jenis penelitian kualititaf, yaitu penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa dasarnya menyatakan dalam keadaan sebenarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) dengan tidak merubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.(Nawawi dan Martini, 1996:174)

  Sedangkan berdasarkan sifat masalahnya penelitian ini menggunakanmetode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya.(Sukardi, 2003:157). Penelitian ini menggambarkan bagaimana upayamanajemen sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar sekolah.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam hal ini, kehadiran peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai pencari pengumpul data yang kemudian data tersebut dianalisis.

  Peneliti hadir langsung dalam rangka menghimpun data, peneliti menemui secara lansung pihak-pihak yang mungkin bisa memberikan informasi atau data seperti halnya kepala sekolah, humas sekolah, komite sekolah, dan masyarakat di sekitar SMA Islam Sudirman Ambarawa sebagai sampel untuk memperoleh data. Dalam melakukan penelitian peneliti bertindak sebagai pengamat penuh dan keadaan atau status peneliti diketahui oleh informan.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang.

4. Sumber Data 1.

  Data Primer Data primer adalah data yang pokok yang berkaitan dan diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. (Suharsimi, 2002:107)Yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah Waka Humas, Guru-guru, komite sekolah di SMA Islam Sudirman Ambarawa dan masyarakat.

2. Data Sekunder

  Data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dan digunakan untuk mendukung data primer. Adapun data sekunder peneliti mengambil kepustakaan meliputi profil sekolah, papan dokumentasi sekolah, serta catatan-catatan tentang apa saja yang berhubungan dengan masalah inikhususnya yang dimiliki oleh SMA Islam Sudirman Ambarawa.

5. Metode Pengumpulan Data

  Suatu proses menggandakan data primer untuk keperluan penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah. Karena pada umumnya data yang akan digunakan untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan (Meleong, 2007:3).Dan ada beberapa teknik yang dipakai dalam pengumpulan data yaitu antara lain:

  1. Interview (wawancara)

  Interview yaitu proses tanya jawab dalam penelitian yang

  berlangsung secara lisan yang mana dua orang atau lebih bertatapmuka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atauketerangan-keterangan. (Moeleong, 2009:186) Metode interview ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terhadap data-data yang berkaitan dengan fokus masalah yangditujukan kepada pihak yang berhubungan,seperti Waka humas , guru, komite sekolah dan masyarakat.

  2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Margono,

  2004:158).Observasi yang peneliti pergunakan adalah observasi non partisipasi, Observasi non partisipasi (Non Participant Observation) yaitu observer tidak mengambil bagian secara langsung didalam situasi keadaan yang diobservasi, tetapi dapat dikatakan sebagai penonton, jadi tidak sebagai pemain. Karena peneliti tidak ikut berpartisipasi didalamnya, hanya semata

  • – mata sebagai pengamat saja.

  3. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto,

  2006:231).Metode ini digunakan untuk mendapatkan data berupa sejarah berdiri, struktur organisasi, Visi dan Misi, Jumlah personil SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang, serta data-data lain yang bersifat dokumen.

6. Metode Analisis Data

  Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematiscatatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagaitemuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut, analisis perlu dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning). (Muhajir, 1996:104)

  Untuk menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, penulis menggunakan analisa deskriptif kualitatif, yaitu analisis yangmewujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk lapangan dan uraian deskriptif. Adapun cara pembahasan yang digunakan untukmenganalisa data dalam hal ini, yaitu dengan menggunakan pola pikir induktif. Yaitu berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yangbersifat empiris kemudian temuan tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu kesimpulan dan generalisasi yang bersifat umum. (Sutrisno, 2001:42)

  7. Pengecekan Keabsahan Data Hasil data atau temuan selama pelaksanaan penelitian berlangsung penting untuk diuji validitas dan kehandalannya, untuk membuktikan bahawa hasil penelitian sesuai dengan fakta dan realita yang ada.

  Uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan member check. (Sugiono, 2009:270)

  Dalam hal ini peneliti akan menggunakan teknik perpanjangan karena dengan perpanjangan pengamatan ini berarti telah

  pengamatan

  menambah keakraban antara peneliti dengan narasumber, sehingga antara narasumber dengan peneliti semakin terbuka dan cenderung transparan dan tidak akan ada yang ditutup-tutupi lagi, dari itu Validitas data akan semakin kuat, lebih lanjut dalam menguji kredibilitas data peneliti memfokuskan pada data yang telah diperoleh, apakah data yang telah diperoleh setelah dicek kembali kelapangan Valid atau tidak, apabila setelah dicek kembali tidak ada yang berubah maka data tersebut sudah kredibel dan perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

  8. Tahap - tahap Penelitian a.

  Tahap pra-lapangan Dalam tahap ini, yang dilakukan peneliti adalah menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memafaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Pada tahap ini peneliti harus mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan fisik, berpenampilan rapi dan sopan saat melakukan penelitian. Ketika memasuki lapangan, hendaknya peneliti berbaur mejadi satu dan menjaga keakraban dengan subyek agar tidak ada dinding pemisah antara keduanya. Selain itu peneliti juga harus berbahasa yang baik dan jelas agar dalam mencari informasi subyek mudah menjawabnya. Sambil berperan serta, peneliti juga mencatat data yang diperlukan.

  c.

  Tahap analisis data Analisis data menurut Patton dalam kutipan Moleong (2009:103), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini akan peneliti susun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,

  fokusmasalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka berisi tentang tinjauan teoritik atau

  kajian pustaka mengenai, managemen sekolah dan partisipasi masyarakat.

  BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Laporan hasil penelitian meliputi gambaran umum

  lokasi dan subyek penelitian serta penyajian data hasil penelitian.

  BAB IV : PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian berisi tentang analisis data yang meliputi analisis deskriptif. BAB V :PENUTUP Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran

BAB II LANDASAN TEORI A. ManajemenSekolah 1. Pengertian Managemen Sekolah Manajemen sekolah pada hakekatnya mempunyai pengertian yang

  hampir sama dengan manajemen pendidikan. Ruang lingkup dibidang kajian menajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajianmenajamen pendidikan. Komponen-komponen yang harus dikelola dengan baik menurut Mulyasa(2003: 42-43), sebagai berikut: a.

  Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran Manajemen kurikulumdan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum. Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah yang paling penting adalah bagaimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dengan kegiatan pembelajaran.

  b.

  Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan untuk mendaya gunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Sehubungan dengan hal itu, fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan, adalah menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personilguna mencapai tujuan sistem, membantu anggota mencapai posisi dan standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karier tenaga kependidikan,serta menyelaraskan tujuan individu dan organisasi. Lebih lanjut, Suryosubroto (2004:27)meyatakan: a.

  Manajemen pendidikan merupakan bentuk kerja sama personal pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan umum yang akan dicapai dalam kerjasama itu adalah pembentukan kepribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan tingkat perkembangannya pada usia pendidikan. Tujuan ini dapat dijabarkan kedalam tujuan antara lain,yaitu tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum, dan tujuan instruksional khusus. b.

  Manajemen pendidikan merupakan suatu proses yang merupakan dasar (siklus) penyelenggaran pendidikan dimulai dari perencanaan diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya.

  c.

  Manajemen pendidikan merupakan usaha untuk melakukan pengelolaan sistem pendidikan.

  d.

  Manajemen pendidikan merupakan kegiatan memimpin, mengambil keputusan serta berkomunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan.

  Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa manajemen pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam mengelola dan mengatur untuk mencapai sebuah tujuan dari sekolah itu sendiri, mulai dari pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian tentang usaha sekolah.

  Merujuk kepada Kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas dalam buku panduan Manajemen Sekolah, berikut ini adalah bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan disekolah, yang mencakup: a.

  Manajemen kurikulum.

  b.

  Manajemen kesiswaan.

  c.

  Manajemen personalia.

  d.

  Manajemen saranapendidikan e. Manajemen tatalaksanasekolah f. Manajemen keuangan g.

  Pengorganisasian sekolah h. Hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas).

  Kedelapan halter sebut boleh dikatakan sebagai delapan komponen manajemen pendidikan sekolah atau 8 bidang garapan manajemen pendidikan persekolahan. Manajemen pendidikan mengandung pengertiaan proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Prosesitu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan penilaian.

  Meskipun ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa: (1) manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; (2) manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai stun berdaya; dan (3) manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu. (Suryo subroto, 2004:30).

  Manajemen Pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumberdaya pendidikan untuk mewujudkan proses dan hasil belajar peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan dalam mengembangkan potensi dirinya. Sedangkan dalam konteks sekolah yaitu Manajemen sekolah, menurut buku manajamen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Ketika istilah manajemen diterapkan dalam bidang pemerintahan akan menjadi manajemen pemerintahan, dalam bidang pendidikan menjadi manajemen pendidikan, begitu seterusnya.

  Pada hakekatnya istilah manajemen pendidikan dan manajemen sekolah mempunyai pengertian dan maksud yang sama. Keduany asusah untuk dibedakan karena sering dipakai secara bergantian dalam pengertian yang sama. Apa yang menjadi bidang manajemen pendidikan adalah juga merupakan bidang manajemen sekolah.Demikian pula proses kerjanya ditempuh melalui fungsi- fungsi yang sama, diturunkan dari teori administrasi dan manajemen pada umumnya. (Usman, 2013:13)

  Berkaitan dengan tujuan dan manfaat manajemen pendidikan menurut Usman (2006:8) tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:

  “(1) terwujudnya suasana belajar danprosespembelajaranyangefektif; inovatif,kreatif, danmeyengkan,(2)terciptanyapesertadidikyang aktif mengembangkanpotensidirinya,(3) terpenuhinya salahsatu dari4 kompetensitenagapendidikdankependidikan,(4) tercapainyatujuan pendidikan secaraefektifdanefisien, (5) terbekalinyatenagakependidikan denganteoritentangproses dantugasadministrasipendidikan,dan(6) tertasinyamasalah mutupendidikan ”.

  Sedangkan menurut Nawawi dalam Usman (2006:82)menyatakantujuan manajemen pendidikanadalah

  “meningkatkan efesien danefektivitas penyelenggaraankegiatan operasionalkependidikan dalam mencapaitujuan pendidika n.”

  Berdasarkan pendapat diatas, dapat dipahami bahwa manajemen pendidikan sangatdiperlukan dalammeningkatkan kualitas maupun kuantitas. Adanya manajemenyang baikdalamsuatupendidikan,makapendidikanakanberjalan denganterencana,terkoordinir, teratur,terawasi,danterkendalisehingga kendala- kendala yang dapat menghambat pencapain tujuan dapat terdeteksi dan diatasi dengan baik, dan selanjutnya semua hal tersebut berguna dalam pencapain tujuan pendidikan itu sendiri agar lebih efektif dan efisien. Jadi masalah manajemen pendidikan adalah masalah yang sangat berperan dalam proses penyelenggaraan pendidikan baik sebagai sarana maupun alat penataan bagi komponen pendidikan lainnya.

2. Tujuan Manajemen Sekolah.

  f.

  Disamping itu untuk memberdayakan sekolah agar sekolah dapat

  Tujuan utama penerapan manajemen sekolah pada intinya adalah untuk penyeimbangan struktu rkewenangan antara sekolah, pemerintah daerah dan pusat pelaksanaan proses manajemen menjadi lebih efisien. Kewenangan terhadap pembelajaran diserahkan kepada unit yang paling dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu sekolah.

  h. terciptanya citra positif pendidikan.

  Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, tidak bias jender dan SARA dan akuntabel.

  g.

  Teratasinya masalah mutu pendidikan karena 80% malah mutu disebabkan oleh manajemennya.

  Pada hakekatnya tujuan manajemen sekolah sama dengan tujuan manajemen pendidikan,menurut Usman(2013:17): a.

  Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Kreatif Efektif, Menyenangkan,dan Bermakna (PAKEMB).

  e. melayani masyarakat secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut.

  Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

  d.

  Terpenuhinya salah satu dari lima kopetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kopetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer).

  c.

  Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya.

  b.

  Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan).

  Tujuan lain penerapan Manajemen sekolah adalah untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif. Lebih rincinya manajemen sekolah bertujuan untuk: a.

  Meningkatkan mutu penidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

  b.

  Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.

  c.

  Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutusekolahnya.

  d.

  Meningkatkan kompetisi yang sehat antarsekolah tentang mutu pendidikan yangakan dicapai.

3. Fungsi Manajemen Sekolah.

  Fungsi-fungsi manajemen pendidikan di sekolah adalah: a.

  Merencanakan cara dan langkah-langkah mewujudkan tujuan program b. Mengalokasikan baik sumber daya maupun kegiatan mengajar sehingga masig-masing tahu tugas dan tanggungjawab.

  c.

  Memotifasi dan menstimulir kegiatan staf pengajar sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnyadengan sebaik-baiknya. d. di

  Mengkoordinirkegiatananggotastafpengajardansetiapsatuantugas sekolahsehinggatenagadapat digunakan seefektif mungkin.

  e.

  Menilai efektifitas program dan pelaksanaan tugas pengajaran dan tujuan-tujuansekolahyang ditentukansudahtercapaiapabelum. Dan menilai pertumbuhan kemampuan mengajartiapguru.

  Fungsi manajemen sekolah dilihat dari bentuk masalahnya terdiri dari bidang- bidang substansi dan manajemen sekolah. Masalah-masalah yang merupakan bidang dari manajemen sekolah terdiri dari: a.

  Bidang pengajaran atau lebih luas disebut kurikulum.

  b.

  Bidang kesiswaan.

  c.

  Bidang personalia.

  d.

  Bidang keuangan.

  e.

  Bidang sarana.

  f.

  Bidang prasarana.

  g.

  Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat (humas) Fungsi manajemen sekolah dilihat dari akivitas atau kegiatan manajemen, meliputi: a.

  Kegiatan manajerial yang dilakukan olehpara pimpinan. Kegiatan manajerial meliputi:1) Perencanaan, 2) Pengorganisasian, 3)Pengarahan, 4) Pengkoordinasian, 5) Pengawasan, 6) Penilaian, 7) Pelaporan,8) Penentuan anggaran.

  b.

  Kegiatan yang bersifat operatif,yakni kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana. Kegiatan ini berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan. Artinya, bagaimanapun baiknya kegiatan manajerial (seperti perencanaan) tanpa didukung oleh pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan tersebut, mustahil tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik. Fungsi operatif ini meliputi pekerjaan- pekerjaan: 1) Ketatausahaan, 2) Perbekalan, 3) Kepegawaian,4) Keuangan, 5) Humas.

  Pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif dan efisien menuntut dilaksanakan beberapa fungsi manajemen tersebut,secara terpadu dan terintegrasi dalam pengelolaan bidang-bidang manajemen pendidikan.

  Jadi melalui penerapan fungsi manajemen sekolah yang efektif danefisien diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

4. Ruang LingkupManajemen Sekolah.

  Dimaksud dengan ruang lingkup dalam tulisan ini adalah luasnya bidang manajemen sekolah. Pada awal telah disebutkan bahwa dilihat dari wujud permasalahannya manajemen sekolah secara substansial meliputi beberapa bidang antaralain: a.

  Bidang kurikulum (pengajaran) b. Bidang kesiswaan c. Bidang personaliayang mencakup tenaga edukatif dan tenaga administrasi d.

  Bidang sarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara langsung pada pencapaian tujuan. e.

  Bidang prasarana, mencakup segala hal yang menunjang secara tidak langsung pada pencapaian tujuan.

  f.

  Bidang hubungan dengan masyarakat, berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapat menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar.

  Semua bidang manajemen sekolah ini harus dikelola dengan memperhatikan aktivitas-aktivitas manajerial dan didukung oleh aktivitas pelaksana. Dengan demikian akan terjadi sinergi dalam pencapaian tujuan sekolah.

B. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat 1.

  Pengertian Manajemen Hubungan Masyarakat Pada dasarnya, manajemen hubungan masyarakatmerupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang non komersial.

  Manajemen hubungan masyarakat yang merupakan terjemahan bebas dari istilah publicrelation. Kedua istilah ini akan dipakai secara bergantian itu terdiridari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.setiap orang pada dasarnya juga selalu mengalamihumas, kecuali jika ia adalah sejenis tarzan yang tidak pernahbertemu ataumenyalin kontak dengan manusia lainnya. Istilah dasar ini acap kali kabur dan tidak semua orang memahaminya. Demi menghindari salah pengertian, kita lihat saja makna baku atau definisi dari istilah humas tersebut langsung dari kamus induk yangpaling sering dijadikan acuan bagi kalangan praktisi humas. (Anggoro, 2000:1)

  Menurut definisi kamus terbitan Institutof PublicRelation, yakni sebuah lembaga hubungan masyarakat terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November1987.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 17

SUASANA KEBERAGAMAAN KELUARGADAN MOTIVASI BELAJAR AGAMA ISLAM (Studi Korelasi Pada siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa)tahun 2008/2009 - Test Repository

0 1 102

PENGARUH KEPEDULIAN ORANG TUATERHADAP PRESTASIBELAJAR ANAK (Studi pada siswa SMP Negeri 2 Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2009) - Test Repository

0 0 110

MANAJEMEN PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Komparasi Manajemen Program Pembelajaran PAI Antara SMA Islam Sudirman Ambarawa dan SMA Muhammadiyah Plus Salatiga)

0 0 210

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUDAYA JAWA (Telaah Prosesi Adat Pemakaman pada Masyarakat Pager Kec. Kaliwungu Kab. Semarang Tahun 2014) - Test Repository

0 4 163

Korelasi Antara Pemahaman Materi Pendidikan Agama Islam Dengan Perilaku Beragama Siswa Kelas XI di SMK Negeri 1 Ngablak Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 115

HubunganPersepsi Siswa tentang Kedisiplinan dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam SMK Ma’arif Darul Muhtadin Wonoroto Kec. Windusari Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 136

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui Strategi Pembelajaran Role-Playing Pada Kelas V SDN Windusari 2, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 1 132

Hubungan Keaktifan Ibu-ibu Dalam Mengikuti Pengajian AN-NUR Dengan Perilaku Sosial Masyarakat Dsn. Geneng Ds. Timpik Kec.Susukan Kab. Semarang Tahun 2016 - Test Repository

0 0 120

Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Lingkungan Melalui teknik Mind Map pada Siswa Kelas III MI Tamrinul Ulum Jetis Gentan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 156