Pengaruh Keaktifan Mengikuti Organisasi Seksi Kerohanian Islam Terhadap Sikap Keberagamaan Siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun 2014/2015 - Test Repository

  

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI

ORGANISASI SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI)

TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA MTs

Plus AL-Madinah SALATIGA ANGKATAN TAHUN

  

/ .”

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh :

MUHAMAD MAWAHID

NIM :

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl.Tentara Pelajar Telp. ( ) Fax Salatiga

NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : Salatiga, Eksemplar Agustus

  Hal : Naskah Skripsi Sdra. Muhammad Mawahid

  Kepada : Ketua IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh.

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama :MUHAMMAD MAWAHID NIM : Judul : PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI ORGANISASI

  SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI) TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA MTs Plus AL-Madinah SALATIGA ANGKATAN TAHUN .

  Dengan ini kami mohon kepada Bapak ketua IAIN Salatiga agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian nota pembimbing ini kami sampaikan , kemudian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

  Wassalamualaikum warohmatullah wabarokatuh.

  Pembimbing,

  Prof. Dr. H. Mansur, M. A

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl.Tentara Pelajar Telp. ( ) Fax Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MUHAMMAD MAWAHID NIM : Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Agustus

  Yang Menyatakan,

  Muhammad Mawahid NIM:

  

MOTTO

Dijalani hingga tercapai, dinikmati sampai lupa sakit dan beratnya

perjalanan menuju cita-cita, dan disyukuri dengan alhamdulillah.

  

Masih selalu ada kesempatan untuk kita mencapai cita-cita.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: . Bapak (Rusno) dan ibu (Sualti) atas semua do’a yang telah diberikan selama ini, semoga Allah SWT. meridhai.

  . Kakak (Laili Maftuhah, Muslikhun) dan adik (Khoirul Umam) yang selalu memberi semangat dan motivasi.

  . Istri (Listia Ningrum) dan anak tersayang (Aisya Nafisatun Niswa), yang selalu memberi motivasi dan inspirasi.

  . Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga . Seluruh Mahasiswa IAIN Salatiga terutama PAI kelas B tahun . Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI ORGANISASI

  

SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI) TERHADAP SIKAP

KEBERAGAMAAN SISWA MTs-Plus AL-Madinah SALATIGA

ANGKATAN TAHUN ”. Shalawat dan salam senantiasa

  tercurah kepada baginda rasul Muhammad S.A.W yang kita nantikan syafaat dan pertolongannya kelak.

  Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah IAIN Salatiga. Dengan terselesaikannya skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  . Bapak Dr. H. Rahmad Hariyadi, M. Pd. selaku Ketua IAIN Salatiga yang telah banyak berjasa dan berkenan memberikan persetujuan/pengesahan terhadap skripsi ini. . Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  (FTIK) yang telah memberikan bimbingan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

  . Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan PAI yang telah memberikan banyak bimbingan serta motivasi dalam pengambilan judul skripsi ini.

  . Prof. Dr. H. Mansur, M. Ag sebagai dosen pembimbing yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta telah berkenan meluangkan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini. . Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M. Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi.

  . Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi. . Seluruh keluargaku di rumah yang telah membantu baik materiil maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan lancar. . Siswa siswi aktifis SKI MTs Plus AL-Madinah Salatiga yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

  . Rekan-rekan PAI B angkatan tahun serta seluruh mahasiswa IAIN Salatiga angkatan tahun . Penulis berharap, skripsi ini bermanfaat bagi seluruh mahasiswa IAIN

  Salatiga pada umumnya sehingga dapat menambah kahasanah keilmuan serta bagi penulis pada khususnya. Segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

  Salatiga, Agustus

  Penulis Muhammad Mawahid NIM.

  

ABSTRAK

Mawahid, Muhammad.

  September . Pengaruh Keaktifan Mengikuti

  Organisasi Seksi Kerohanian Islam Terhadap Sikap Keberagamaan

Siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun

.

  Skripsi. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.

  Kata kunci : Keaktifan Mengikuti Organisasi, Sikap Keberagamaan

  Keaktifan mengikuti organisasi merupakan intensitas mengikuti kegiatan yang diadakan sebuah organisasi. Organisasi SKI adalah salah satu unit kegiatan siswa yang bergerak di bidang keagamaan. Siswa MTs-Plus AL- Madinah Salatiga angkatan tahun umumnya menganggap SKI didirikan bagi mereka yang berminat dibidang keagamaan, baca tulis dan hafalan Al-

  Qur’an, sehingga SKI seringkali dipandang memiliki strata tertinggi dibandingkan dengan organisasi lainnya. Banyak kegiatan SKI yang dapat meningkatkan religiusitas siswa. Skripsi ini mencoba mengkaji seberapa besar intensitas siswa dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi dalam hal ini keaktifan siswa mengikuti organisasi SKI dengan sikap keberagamaan siswa.

  Adakah pengaruh yang signifikan yang dapat dilihat dalam hubungan keseharian antara sesama siswa dan guru sehubungan dengan keaktifan siswa mengikuti organisasi terhadap sikap keberagamaan siswa di sekolah. Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket, observasi dan dokumentasi. Setelah dilakukan penelitian secara sistematik di lokasi penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti organisasi SKI dengan sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun dan terlihat dari hasil analisis statistik bahwa rxy hitung (

  ) > rxy tabel ( , ) pada taraf signifikansi dengan N= .

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................... iv MOTTO ................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................ vii ABSTRAK .............................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................... x DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................. B. Rumusan Masalah ...................................................................... C. Tujuan Penelitian ........................................................................ D. Hipotesa Penelitian ..................................................................... E. Kegunaan Penelitian ................................................................... F. Definisi Operasional ................................................................... G. Metode Penelitian ........................................................................

  . Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................... . Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................

  . Populasi dan Sampel ....................................................... . Metode Pengumpulan Data ............................................ . Instrumen Penelitian ........................................................ . Analisis Data ..................................................................

  H.

  Sistematika Penulisan Skripsi .....................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A. Keaktifan Mengikuti Organisasi SKI .......................................... B. Sikap Keberagamaan ................................................................... C. Keaktifan Mengikuti Organisasi SKI Mempengaruhi Sikap Keberagamaan Siswa MTs Plus AL-Madinah Salatiga

  angkatn tahun dan .....................................................

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan MTs Plus AL-Madinah Salatiga ................................... B. Visi dan Misi ............................................................................... C. Profil tenaga pendidik/guru ......................................................... D. Organisasi di sekolah .................................................................. E. Fasilitas sekolah .......................................................................... F. Penyajian data ............................................................................. BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pertama .......................................................................... B. Analisis Kedua ............................................................................ C. Interpretasi ...................................................................................

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. B. Saran ............................................................................................ C. Penutup .......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

LAMPIRAN- LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel :Kisi – Kisi Instrumen Penelitian ......................................... Tabel : Data Responden ................................................................. Tabel : Jawaban Angket Keaktifan Siswa mengikuti SKI ............. Tabel : Jawaban Angket Sikap Keberagamaan Siswa.................... Tabel : Skor Angket Keaktifan Mengikuti SKI.............................. Tabel : Keaktifan Mengikuti SKI ................................................... Tabel : Frekuensi Keaktifan Mengikuti SKI .................................. Tabel : Nilai Interval Keaktifan Mengikuti SKI ............................ Tabel : Berdasarkan Hitungan Keaktifan Mengikuti SKI .............. Tabel : Skor Sikap Keberagamaan Siswa....................................... Tabel : Sikap Keberagamaan Siswa ............................................... Tabel : Frekuensi Sikap Keberagamaan Siswa .............................. Tabel : Nilai interval Sikap Keberagamaan Siswa ......................... Tabel : Sikap Keberagamaan Siswa Berdasarkan Hitungan .......... Tabel : Pembantu Analisis Product Moment ..................................

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran : Daftar Riwayat Hidup

  Lampiran : Daftar Nilai SKK

  Lampiran : Surat Tugas Pembimbing

  Lampiran : Jurnal Konsultasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan wahana

  perencanaan pelaksanaan dan pengembangan ekstra kurikuler di tingkat sekolah. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) memiliki tugas pokok merencanakan dan melaksanakan ekstra kurikuler dalam bidang tertentu di antaranya, minat, bakat, penalaran, olah raga, seni sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya.

  OSIS yang diselenggarakan di MTs-Plus AL-Madinah Salatiga sangat beragam, di antaranya Pasukan Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA), Palang Merah Remaja (PMR), PRAMUKA, Organisasi Khusus yang terdapat di MTs-Plus AL-Madinah Salatiga salah satu diantaranya Seksi Kerohanian Islam (SKI). Program kerja SKI adalah mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan di lingkungan sekolah.

  SKI seringkali dipandang memiliki strata tertinggi oleh siswa dibandingkan dengan organisasi-organisasi lainnya di sekolah. Anggapan dasar yang muncul pada siswa bahwa mereka yang aktif di organisasi ini haruslah orang-orang yang tingkat religiusitasnya tinggi, ahli di bidang baca tulis Al-

  Qur’an atau setidaknya memiliki kemampuan lebih di bidang yang berkenaan dengan Kerohanian Islam. Padahal, untuk menjadi anggota SKI tidak serumit yang siswa bayangkan. Siapapun dapat menjadi anggota lembaga khusus ini.

  Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) termasuk di dalamnya SKI, disediakan bukan hanya untuk menyalurkan bakat dan minat siswa agar dapat berkembang sesuai keinginannya, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar berorganisasi, bekerja sama serta mengembangkan karakter dan sikap atau kepribadian agar menjadi siswa yang berbasis Islam. Meskipun sikap keberagamaan seseorang tidak semata-mata dipengaruhi oleh lingkungan di mana mereka bersosialisasi, namun lingkungan memiliki peranan yang tinggi dalam membentuk watak dan sikap keberagamaan seseorang.

  Sikap keberagamaan seseorang dapat dinilai dari beberapa dimensi atau cara pandang. Mudzar (dalam Suprayogo, ) mengemukakan, ada lima gejala agama yang dapat diteliti. Lima gejala tersebut pertama, scripture atau naskah-naskah atau sumber ajaran agama dan simbol-simbol agama, kedua, penganut termasuk di dalamnya pemimpin atau pemuka agama yang mencakup pemikiran, sikap, perilaku, sebagai aktualisasi ajaran dan keyakinan agama. Ketiga, ritus-ritus atau ritual keagamaan, keempat, alat-alat seperti masjid, gereja, lonceng, dan sebagainya. Kelima, organisasi-organisasi keagamaan tempat para penganut agama berkumpul dan berperan.

  Sedangkan menurut Glock dan Stark (dalam Suprayogo, ) sikap keberagamaan seseorang juga dapat dibagi menjadi lima dimensi. Dimensi keyakinan (ideologis) berkenaan dengan pandangan teologis dan pengakuan terhadap doktrin-doktrin mengenai keyakinan tersebut.

  Dimensi praktek agama mencakup perilaku pemujaan, pelaksanaan ritus formal keagamaan, ketaatan, dan hal-hal lain yang dilakukan untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya, seperti shalat, puasa, haji, do’a, wiridan, membaca ayat Al-Qur’an, perkawinan dan sebagainya. Dimensi Pengalaman berkenaan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, sensasi-sensasi yang dialami seseorang ketika berkomunikasi dengan zat supranatural. Dimensi pengetahuan agama berkenaan dengan tingkat pengetahuan penganut agama terhadap doktrin teologis, ritus-ritus, kitab suci, dan kultur keberagamaan. Terakhir adalah dimensi konsekuensi berkenaan dengan identifikasi akibat-akibat keyakian keagamaan, praktek, pengalaman dan pengetahuan keagamaan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tidak menafikan dimensi-dimensi yang lain, penulis hanya akan meneliti sikap keberagamaan siswa dari satu dimensi saja yaitu dimensi praktek agama, hal ini peneliti lakukan agar penelitian lebih fokus pada satu pokok bahasan.

  Selayaknya, siswa yang aktif di SKI memiliki cara pandang yang berbeda mengenai praktek keberagamaannya, serta bagaimana memaknai proses ritual keberagamaan dibanding siswa yang lain karena mereka telah mendapatkan satu nilai plus dalam mendalami keislaman yang di dalamnya mengatur segala aspek kehidupan, termasuk di antaranya praktek keberagamaan. Namun, kenyataan di lapangan tidak semua siswa yang mengikuti SKI dapat lebih mengerti makna yang hendak disampaikan dalam kajian keberagama’an tersebut. Mereka lebih nyaman melaksanakan ritual agama seperti biasanya dan menjadi kebudayaan belaka.

  Bertolak dari latar belakang di atas peneliti ingin meneliti tentang

  PENGARUH KEAKTIFAN MENGIKUTI ORGANISASI

  “

  SEKSI KEROHANIAN ISLAM (SKI) TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA MTs-Plus AL-Madinah

  SALATIGA ANGKATAN TAHUN ” B.

   Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: . Bagaimana keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian Islam

  (SKI) siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun ?

  . Bagaimana sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun

  / ? . Adakah pengaruh keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian

  Islam (SKI) terhadap sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL- Madinah Salatiga angkatan tahun

  ?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: . Untuk mengetahui keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian

  Islam (SKI) siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga tahun . . Untuk mengetahui sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah

  Salatiga tahun . . Untuk mengetahui adakah pengaruh keaktifan mengikuti organisasi

  Sie Kerohanian Islam (SKI) terhadap sikap keberagamaan siswa MTs- Plus AL-Madinah Salatiga tahun .

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesa berasal dari kata hipo yang berarti di bawah dan thesa yang artinya kebenaran. Dari kedua kata tersebut hipotesa dapat diartikan sebagai anggapan dasar yang menjadi teori sementara dan masih bisa diuji kebenarannya (Arikunto,

  ). Berdasarkan asumsi tersebut, maka hipotesa dalam peneltian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian Islam (SKI) terhadap sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga tahun .

  E. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan serta manfaat secara teoritis dan praktis, yakni: . Secara teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pengetahuan bagi siswa secara umum, khususnya siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun mengenai pengaruh keaktifan mengikuti SKI terhadap sikap keberagamaannya.

  . Secara praktis Penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi penulis sendiri dan khususnya siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun agar dapat menambah wawasan dan mempelajari sikap keberagamaan siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan SKI, sehingga SKI diharapkan dapat menjadi salah satu opsi bagi siswa dalam meningkatkan mutu ibadahnya.

F. Definsi Operasional

  Untuk menghindari kesalahan persepsi dan agar mendapatkan kejelasan tentang judul penelitian, kiranya penulis perlu memberikan batasan dan penegasan mengenai istilah dalam judul:

  . Pengaruh keaktifan mengikuti Seksi Kerohanian Islam Organisasi Seksi Kerohanian Islam (SKI) merupakan wahana perencaaan pelaksanaan dan pengembangan ekstra kurikuler di tingkat sekolah MTs-Plus AL-Madinah Salatiga dibidang keagamaan. Menurut Hermit (

  ) siswa yang aktif berorganisasi akan lebih matang pola berfikirnya dibandingkan dengan siswa yang apatis.

  Pengaruh keaktifan mengikuti Organisasi Seksi Kerohanian Islam

  (SKI) yang penulis maksudkan adalah intensitas mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Seksi Kerohanian Islam.

  Indikator Keaktifan mengikuti Organisasi Seksi Kerohanian Islam adalah: a.

  Mampu membagi waktu antara sekolah dan berorganisasi b.

  Mencatat hal-hal yang baru dari materi yang disampaikan c. Mampu menjelaskan hal-hal yang telah di pelajari dengan baik dan sederhana.

  d.

  Berpartisipasi baik sebagai panitia maupun peserta dalam berbagai kegiatan keagamaan yang diadakan Seksi Kerohanian Islam e. Implementasi materi dalam kehidupan sehari-hari berupa keaktifan solat berjamaah,keaktifan membaca Al- qur’an,aktif melaksanakan puasa wajib dan sunah.

  . Sikap Keberagamaan siswa Sikap keberagamaan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku siswa yang menunjukkan aktifitas atau ritual keberagamaan siswa yang mengikuti Organisasi Seksi Kerohanian Islam. Menurut Dale Canon (

  • ) sikap keberagamaan seseorang dapat dilihat dari cara mereka beragama. Dalam bukunya, di klasifikasikan menjadi enam cara salah satunya mengenai ritual- ritual keagamaan.
Indikator sikap keberagamaan diantaranya adalah sebagai berikut: a.

  Sangat peka terhadap waktu.

  b.

  Menjalankan amalan ibadah wajib seperti shalat dan puasa dengan khusyuk.

  c.

  Menjalankan ibadah amalan-amalan sunah secara tulus.

  d.

  Mengamalkan kajian keagamaan dan mengamalkan di masyarakat.

  e.

  Melafalkan do’a-do’a sebelum maupun sesudah melakukan sesuatu.

G. Metode Penelitian

  Metode adalah teknik atau cara operasional melaksanakan kegiatan penelitian. Sementara penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Jadi metode penelitian adalah teknik yang digunakan dalam penelitian dengan metode ilmiah, guna mengumpulkan data dan menemukan suatu kebenaran dalam penelitian, adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data ini diantaranya adalah sebagai berikut: . Pendekatan dan Rancangan Penelitian

  Penelitan ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi korelasional. Hal ini dikarenakan penelitian ini meneliti tentang pengaruh atau hubungan antara variable satu dengan variable yang lain.

  Penelitian ini mempunyai dua variable, keaktifan mengikuti Seksi Kerohanian Islam (SKI) sebagai variable yang pertama dan sikap keberagamaan siswa sebagai variable kedua.

  . Lokasi dan Waktu Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Sesuai objek yang hendak diteliti, kegiatan penelitian dilakukan di MTs-Plus AL-Madinah Salatiga.

  b.

  Waktu Penelitian Sesuai jadwal yang ditentukan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari

  . Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

  ). Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun yang aktif mengikuti Seksi Kerohanian Islam (SKI).

  b.

  Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini berjumlah orang yang diambil dari siswa angkatan tahun yang aktif di Seksi Kerohanian Islam (SKI).

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling. Random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

  c.

  Variabel Penelitian Variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini ada dua, yaitu keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian Islam

  (SKI) sebagi variable pertama sedangkan sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun sebagai variable kedua. . Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: a.

  Angket Metode angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandarrumsidi,

  ). Metode ini penulis gunakan sebagai metode pokok untuk mencari data tentang pengaruh keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian Islam

  (SKI) terhadap sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun .

  b.

  Observasi Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan.

  Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian, observasi adalah mendengar dalam rangka memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, mempotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis (Suprayogo dan Tabroni, ). Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mengumpulkan data tentang keadaan umum.

  c.

  Dokumen Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang (Sugiyono,

  ). Metode dokumentasi digunakan untuk memberikan bukti gambaran kegiatan yang dilaksanakan oleh Seksi Kerohanian Islam (SKI). . Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian yang penulis gunakan berupa angket yang terdapat dalam lampiran, digunakan untuk mengukur dua variable.

  Angket terdiri dari dua macam, yang pertama angket tentang keaktifan mengikuti kegiatan SKI dan yang kedua tentang sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun .

   Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian Jenis Sumber NO Variabel Dimensi Indikator Item Data Data

  a. membagi

   . Dapat

  waktu antara sekolah dan berorganisasi b.

  Merasa rugi jika Waktu tidak datang dalam satu pertemuan

  c. untuk Berusaha

  Keaktifan datang tepat waktu

  P sis rimer

  Mengikuti

  wa a.

  Mendengarkan SKI dengan seksama materi yang

  • disampaikan dalam

  Kegiatan kegiatan yang diadakan SKI.

  b. hal-hal Mencatat yang baru dari materi yang disampaikan dalam kegiatan yang diadakan SKI.

  c.

  Berpartisipasi baik sebagai panitia maupun peserta dalam berbagai kegitan yang diadakan SKI.

  d.

  Mampu memahami materi yang dipelajari dengan baik dan sederhana.

  Implementasi materi dalam kehidupan sehari-hari berupa:

  Impleme a.

  Solat

  • ntasi berjama’ah b.

  Membaca AL – QUR’AN c. Pusa sunah a. shalat

   . melakukan

  wajib tepat waktu

  b. jika Gelisah terlambat melakukan

  Amalan shalat

  • Wajib c.

  Menyempatkan waktu untuk shalat jama’ah d. Rutin melaksanakan puasa wajib

  Sikap

  a. P Mengerjakan shalat

  sis rimer

  Keberagamaa

  wa

  sunah sebelum atau n sesudah shalat fardhu.

  b. wirid membaca Amalan sesudah shalat

  • Sunnah

  c. setiap berdzikir waktu d. Berada di masjid untuk I’tikaf e.

  Rutin melaksanakan puasa-puasa sunnah a. kajian Melakukan

  Al- Qur’an dan menerapkan ilmu

  Qiroatul Qur’an

  • dalam masyarakat

  Lain-lain b.

  Melafalkan do’a- do’a sebelum dan sesudah melaksanakan sesuatu

  . Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis data statistik sebagai berikut: a.

  Untuk mengetahui pengaruh keaktifan mengikuti organisasi SKI terhadap sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL- Madinah Salatiga angkatan tahun digunakan teknik analisis data presentase dengan menggunakan rumus:

  P = F/ N x Keterangan: P : Persentase

  F : Frekuensi N : Jumlah Objek b.

  Untuk mengetahui apakah keaktifan mengikuti organisasi SKI mempunyai pengaruh terhadap sikap keberagamaan siswa digunakan statistic dengan rumus product moment r xy : Koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah subjek yang di teliti

  XY : perkalian antara x dan y X : Variabel pengaruh Y : Variabel terpengaruh H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika penulisan skripsi yang dibuat oleh penulis adalah sebagai berikut:

  Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,

  rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesa penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II Landasan Teori berisi tentang keaktifan mengikuti

  organisasi Seksi Kerohanian Islam (SKI), sikap keberagamaan, dan keaktifan mengikuti organisasi Seksi Kerohanian Islam (SKI)

     2 2 2 2

  ) ( ) ( ) )( (

  Y Y N

  X X N Y

  X XY N r xy

           

   mempengaruhi sikap keberagamaan siswa MTs-Plus AL-Madinah Salatiga angkatan tahun .

Bab III Laporan Hasil Penelitian berisi tentang keadaan MTs- Plus AL-Madinah Salatiga, organisasi Seksi Kerohanian Islam dan penyajian data penelitian. Bab IV Analisis Data berisi tentang analisis pertama, analisis kedua, analisis ketiga, analisis lanjutan dan interpretasi. Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN - LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI A. Keaktifan Mengikuti Organisasi Seksi Kerohanian Islam (SKI) Menjadi seorang siswa merupakan sebuah kebanggaan tersendiri

  bagi mereka yang sadar akan pendidikan. Siswa adalah the selected few, sedikit orang yang terpilih mendapat kesempatan untuk belajar.

  Seharusnya hal ini dipahami oleh semua siswa, karena tidak banyak orang yang mendapat kesempatan mendapat pendidikan dan berkesempatan memperbaiki bangsa ini lewat pemikirannya. Namun, siswa masa kini berbeda dengan siswa sebelum era reformasi yang lebih aktif, kritis dan berani terhadap tantangan kehidupan. Sebagian siswa sekarang lebih banyak study oriented, lebih fokus pada kegiatan mengejar nilai dan seringkali mengabaikan tanggung jawabnya sebagai agen of change. Nilai memang penting, namun dalam kenyataannya hanya dijadikan sebagai pintu masuk ke dunia kerja, selebihnya hal itu diabaikan. Menjadi agen perubahan bangsa tidaklah mudah, perlu banyak belajar dan sering bersahabat dengan tantangan. Belajar menjadi siswa yang aktif dan prestatif di internal maupun eksternal sekolah, akan memberikan bekal ketika lulus nanti.

  Pada umumnya siswa yang aktif di organisasi kesiswaan atau unit kegiatan siswa akan lebih matang intelektual dan emosinya. Selain itu, merekapun menjadi pandai bergaul, sikap tanggung jawab dan memiliki daya empatik yang lebih berkembang (Hermit,

  ). Dalam organisasi dituntut adanya kerjasama antar anggota organisasi. Mereka juga dibiasakan demokrasi dan musyawarah di mana musyawarah menjadi unsur utama dalam membangun organisasi. Dengan demikian mereka akan berlatih mengendalikan emosinya dan mengandalkan logika serta intelektualitasnya dalam menyatakan pendapat serta menerima pendapat orang lain.

  OSIS bukan saja menjadi salah satu sarana menyatukan bakat dan minat, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana menjalin sebanyak- banyaknya relasi sehingga dapat saling bertukar pengalaman. Kadang kala, solidaritas yang tinggi antar anggota organisasi masih akan terjalin meskipun tidak lagi menjadi anggota organisasi. Hal ini sangat bermanfaat ketika seseorang telah terjun dalam dunia kerja. Bahkan dari OSIS seorang siswa dapat merubah dari sekedar hobi menjadi sesuatu yang menghasilkan uang. Banyak manfaat yang diperoleh dengan menjadi siswa yang aktif mengikuti OSIS. Berorganisasi juga dapat merubah pola pikir seorang siswa yang nanti akan membedakan ia dengan siswa yang apatis terhadap organisasi kesiswaan. Cara berfikir siswa yang pernah berorganisasi biasanya lebih luwes dan logis karena apa yang ia hadapi saat itu pernah ia aplikasikan dalam organisasi, dibanding siswa yang menghabiskan waktu untuk belajar yang cenderung hanya berfikir secara teoritis.

  Banyak macam organisasi kesiswaan yang ada di MTs-Plus AL- yang bergerak dibidang keislaman. Kegiatan yang dilakukan oleh anggota SKI mengkaji tentang tata cara membaca dan menulis Al-

  Qur’an dengan baik dan benar sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu, SKI juga sering mengadakan kompetisi- kompetisi berkenaan dengan keagamaan dan seni baca tulis Al-

  Qur’an guna memberikan apresiasi bagi siswa ataupun masyarakat umum menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam seni baca tulis Al-

  Qur’an Dengan demikian diharapkan SKI dapat mendedikasikan dirinya bagi organisasi yang menaunginya serta menunjukkan kontribusinya dalam membantu mencetak generasi muda yang akrab, agamis dan berjiwa Qur’ani. Anggota yang aktif dalam organisasi SKI kelak akan menjadi

  agen of change dan merupakan harapan bagi masyarakat muslim yang

  mampu mengembangkan watak-watak ahlakul karimah dan berjiwa Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari.

B. Sikap Keberagamaan

  Agama merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Di dalam kehidupannya, manusia tak lepas dari masalah keagamaan. Untuk itu, masalah keagamaan dipandang sejajar dengan masalah-masalah kehidupan lainnya, seperti masalah sosial, ekonomi maupun politik. Masalah agama sekarang tidak lagi terbatas kepada masalah keimanan, tauhid ataupun keyakinan melainkan berkembang menjadi berbagai macam dimensi, seperti ritus, pranata sosial, maupun perilaku sosial masyarakatnya.

  Agama bukanlah sesuatu yang logis ataupun tidak logis sehingga perlu dicari sebuah alasan untuk mempercayainya. Namun, agama merupakan suatu keyakinan yang hakiki dan setiap individu bebas untuk memilih agama apa yang hendak diyakininya. Seperti di Firmankan Allah SWT (Q.S Yunus:

  ) sebagai berikut:

                           

  Artinya: Katakanlah: "Hai manusia, Sesungguhnya teIah datang

  

kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu Barangsiapa

yang mendapat petunjuk Maka Sesungguhnya (petunjuk itu) untuk

kebaikan dirinya sendiri. dan Barangsiapa yang sesat, Maka

Sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. dan aku

bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu".

  Menurut Ishaque (dalam Abd Majid, ) ayat di atas menegaskan bahwa manusia berhak memperoleh kehormatan spiritual apabila ia dengan senang hati, tanpa paksaan, memilih jalannya yang benar. Namun, perbedaan agama dan keyakinan yang ada hendaklah dijadikan sebagai salah satu sumber belajar dalam rangka memantapkan keimanan dan ketaqwaan kita.

  Pepatah mengatakan, lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya dapat juga diartikan bahwa setiap agama mempunyai cara pandang dan sistem peribadatannya masing-masing, antara agama yang satu dengan yang lain pastilah berbeda. Islam telah menetapkan sistem ritualnya, tanpa menolak terhadap sistem-sistem ritual agama yang lain (Asghar Ali,

  ) sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah: berikut:

  

      

  Artinya: dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia

  menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.

  Sebagai seorang peneliti hal tersebut dijadikan sebuah peluang yang dapat memperkaya objek penelitiannya. Jika penelitian agama hanya terpaku pada sumber-sumber agamanya saja, berbeda dengan penelitian sosial keberagamaan yang meluas pada individu yang menjalankan agama.

  Bahkan, berbagai ilmuwan mengembangkan objek penelitian sosial keberagamaan dalam berbagai aspek.

  Menurut Glock dan R.Stark dalam bukunya America Piety: The Nature of Religious Comitment, yang dikutip oleh Dadang Kahmad dalam buku yang ditulis Muhammad Fauzi (

  : - ), mengatakan bahwa perilaku keberagamaan seseorang paling tidak dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu: ideologikal, ritual, mistikal, intelektual, dan sosial.

  Dimensi ideologis (ideological dimension) atau lebih dikenal sebagai keyakinan beragama (religious belief). Dimensi ini berkaitan dengan pengakuan dan penerimaan terhadap suatu Zat yang sakral, yang Maha Besar, sebagai suatu kebenaran. Keyakinan beragama meliputi dua aspek, yaitu religius dan kosmologi. Nilai religius berkaitan dengan konsepsi tentang apa yang dipersepsikan sebagai suatu yang baik atau buruk. Sesuatu yang dianggap pantas atau tidak pantas, yang benar atau tidak benar, yang tepat atau tidak tepat dalam sebuah agama. Sedangkan kosmologi berkaitan dengan penerimaan atau pengakuan tentang penjelasan mengenai divinitas, alam ghaib, termasuk kehidupan, kematian, surga, neraka dan lain-lain yang sifatnya dogmatik.

  Dimensi ritual (ritual involvement) yang mengharuskan setiap pemeluk agama untuk menjalankan ritual agama yang dianjurkan sebagai bentuk ketaatan kepada agama yang diyakini. Perilaku ini bersifat aktif dan dapat diamati, misalnya sejauhmana orang mengerjakan kewajiban ritual dalam agama mereka. Misalnya, seorang Muslim harus melaksanakan ritual shalat, melakukan ibadah puasa, membayar zakat, berdo’a, mengucapkan ucapan-ucapan formal tertentu, membaca kitab suci, pergi ke masjid, atau umat Kristiani diharuskan pergi ke gereja, dan lain sebagainya. Fenomena ini dapat menjelaskan atau sebagi indikasi bahwa orang tersebut hidup sebagai orang yang beragama.

  Dimensi mistikal atau keterlibatan pengalaman (experimental

  

involvement) meliputi perasaan dan persepsi tentang proses kontaknya

  dengan apa yang diyakininya sebagai “The Ultimate Reality”, serta penghayatan terhadap hal-hal yang religius. Misalnya, ketika mendengar ayat-ayat Al-

  Qur’an suara azan maka terjadi proses internalisasi sehingga membentuk struktur psikis tertentu. Pengalaman keagamaan meliputi tiga aspek yaitu, kesadaran akan kehadiran Yang Maha Kuasa (cognition), keinginan untuk mencari makna hidup (concern), serta tawakal dan taqwa (trust and fear).

  Dimensi pengalaman berisikan juga tentang pengalaman seseorang yang unik dan spektakuler yang datang dari Tuhan. Misalnya, ketika seseorang pernah merasakan bahwa doanya dikabulkan Tuhan, ketika dia pernah mendapat rezeki yang tak terduga sebagai anugrah Tuhan untuknya, atau ketika dia pernah merasakan bahwa jiwanya selamat dari bahaya kerena pertolongan Tuhan, dan lain sebagainya.

  Dimensi intelektual atau disebut juga keterlibatan intelektual (intelektual involvement) menunjukkan tingkat pemahaman seseorang terhadap doktrin dan dogma agama yang dipeluknya. Artinya, orang beragama memiliki pengetahuan tentang keyakinan ritus, kitab suci, dan tradisi yang berkaitan dengan agamanya. Apakah dia mengikuti pengajian, membaca buku untuk menambah wawasan dan pengetahuan agamanya.

  Keterlibatan Konsekuensial (consequential involvement) merupakan manifestasi ajaran agama kemudian sikap itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Apakah dia menerapkan ajaran agamanya di dalam kehidupan sosial. Misalnya, apakah dia mengunjungi tetangganya yang sakit, mendermakan sebagian kekayaannya untuk membangun tempat ibadah, membantu fakir miskin dan anak yatim, dan lain sebagainya.

  Dalam bab ini, peneliti akan membahas salah satu dari beberapa dimensi agama yang telah dipaparkan di atas yaitu tentang dimensi ritual atau ritus-ritus keagamaan. Topik yang jarang diteliti tetapi berguna bagi studi tentang ritual islam. Menurut Richard Martin ( ) istilah fundamental untuk ritual islam adalah ibadah.

  Menurut Abu Yasid ( ) ibadah dalam Islam diartikan sebagai amalan suci dalam bentuk ritus-ritus agama. Amalan ini sengaja diproyeksikan sebagai simbol identitas kehambaan seorang manusia di hadapan sang pencipta. Ibadah dalam Islam juga difungsikan untuk mengingat kebesaran Tuhan setelah manusia bergelimang dengan pergulatan hidup sehari-hari. Sehingga Islam mensyariatkan jenis pelaksanaan ibadah harian seperti shalat lima waktu yang berfungsi mencegah perbuatan mungkar, seperti Firman Allah Q.S Al-Ankabut:

        

  Artinya: Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Ada pula ibadah tahunan misalnya puasa ramadhan yang efektif untuk peningkatan iman dan taqwa seperti tertuang dalam Q.S Al-Baqarah

  :

                

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu

  berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

  Pembayaran zakat demi menyangga tegaknya keadilan ekonomi, serta sejumlah ritual keagamaan lain baik yang bersifat wajib maupun sunah.

  Menurut Harun Nasution ( : ) manusia dalam faham Islam, sama halnya dalam agama monoteisme lainnya, tersusun dari dua unsur, unsur jasmani dan unsur rohani. Tubuh manusia berasal dari materi dan mempunyai kebutuhan meteril, sedangkan manusia, roh manusia bersifat immateri dan mempunyai kebutuhan spiritual. Oleh karena itu pendidikan jasmani manusia harus disempurnakan dengan pendidikan rohani. Dalam Islam ibadatlah yang memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia.