KONSEP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd)

  

KONSEP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM

PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Gelar

Sarjana pendidikan (S.Pd)

  

Oleh

SITI NAFSATUL ROHMAH

NIM 11113081

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

MOTTO

َيِٗسهَِِّ َرُوْا بُّةِ َُّٗ َيِ٘ت نَّْنَّرا بُّةِ ُٗ َ َ نَّىِ

  

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang

mensucikan diri (Q.S AL-Baqarah :222).

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah „ala kulli hal, atas limpahan kasih sayang Sang Maha Rahmaan dan

  Rahim yang telah mengantarkan penulis pada kesempatan istimewa ini. Penulis persembahkan karya kecil ini sebagai kado bukti keseriusan kepada orang-orang terkasih yang Allah titikan untuk mendampingi hingga penghujung awal perjuangan.

  1. Terimakasih untuk Ayahanda (Muh Dohri) dan Ibunda (Siti Nur Jannah) tercinta, sang pemberi kasih tak berkesudahan. Semoga Allah memberikan balasan setimpal Surga Firdaus kepadanya.

  2. Adik Kandungku (Muhammad Nur Khamim), yang telah memberikan pelajaran berharga dalam hidup. Semoga Allah Swt menjadikan anak yang shaleh yang dapat meningkatkan derajat keluarga 3. Embah Putri (Mbah Sarah), terimakasih atas dekapan kasih sayangnya yang tulus. Semoga Allah Swt memberikan kesehatan dan panjang umur selalu.

4. Ponakan-ponakan kecilku, yang selalu memberikan keceriaan setiap harinya.

  Semoga Allah Swt menjadikan anak-anak yang sholeh dan sholekhah.

  5. Sahabat-sahabatku (Rina, Lilis, dan Inggi) yang selalu setia menjalin persahabatan dari semester satu hingga sekarang, dalam keadaan sedih, susah, maupun senang. Semoga kami diberikan Ilmu yang bermanfaat dan dapat menjadi penerus bangsa.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut asma Allah Swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji Syukur hanya layak dan pantas dipersembahkan kepada Sang Pemilik Keagungan, Allah Swt. Atas takdirNyalah, dijadikan manusia sebagai “akhsani takwiim”. Yang senantiasa berfikir, berilmu dan beriman.

  Shalawat serta salam terhaturkan kepada Nabi akhir zaman, Nabi pemimpin umat , Nabi penyempurna akhlak manusia, Nabi pemberi syafa’at kelak di dunia maupun di akhirat yaitu Baginda Agung Muhammad

  Salallahu „alaihi

wasslam . Atas wahyu yang Ia sampaikan kepada umatnya, telah mengantarkan

  manusia untuk selalu bertaqwa kepada Allah Swt.

  Skripsi ini terselesaikan bukan atas jerih payah sendiri, melainkan atas bantuan dan kebaikan dari orang-orang hebat. Maka dari itu, atas bimbingan dan arahannya, penulis ucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga; 2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  (FTIK) IAIN Salatiga; 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

  Islam (PAI) IAIN Salatiga; 4. Drs. H. Bahroni, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik;

  5. Ibu Dr. Hj. Maslikhah, S. Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga dan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini; 6. Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga, yang telah mendidik, mengarahkan dam memotivasi dari awal hingga akhir perkuliahan;

  7. Segenap civitas akademika IAIN Salatiga dan seluruh pihak yang telah membantu hingga skripsi ini selesai;

8. Teman-temanku (Remaja Putra Putri TRc) yang tidak ada henti-hentinya memberikan semangat selalu.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik konstruktof sangat dalam kesempurnaan sekripsi ini.

  Jazakumullah akhsanal jazaa‟

  Salatiga, 19September 2017 Penulis, Siti Nafsatul Rohmah NIM. 111-13-081

  

ABSTRAK

Rohmah, Siti Nafsatul. 2017.

  “Konsep Kebersihan Lingkungan dalan Prespektif Pendidikan Islam”. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Hj. Maslikhah, S. Ag., M.Si.

  Kata Kunci: Kebersihan Lingkungan, Pendidikan Islam.

  Allah SWT menciptakan manusia di bumi sebagai khalifah, karena merupakan bagian dari segala hal yang ada dalam lingkungan hidup di bumi. Antara manusia dengan segala yang ada dalam lingkungan hidup terdapat hubungan timbal balik untuk keberlangsungan hidup, karena sekarang ini lingkungan telah mengalami kerusakan yang diakibatkan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran manusia, sarana yang efektif adalah melalui jalur pendidikan. Salah satunya yaitu jalur pendidikan Islam. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah a) untuk mengetahui konsep kebersihan lingkungan dan b) untuk mengetahui konsep kebersihan lingkungan dalam perspektif pendidikan Islam.

  Skripsi ini menggunakan metode Library Research yaitu penelitian yang di lakukan di perpustakaan yang objek penelitiannya dicari lewat beragam informasi kepustakaan (buku, jurnal ilmiah, koran, majalah, koran) dan lain sebagainya. Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah literatur (kepustakaan), sehingga penelitian ini menggunakan kajian dengan cara mempelajari, mendalami, mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah data pada buku-buku yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan dengan pendidikan Islam. Setelah buku-buku terkumpul kemudian peneliti menelaah secara sistematis buku-buku yang berhubungan dengan yang akan diteliti, dari situ peneliti dapat bahan dan informasi untuk prmbuatan skripsi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) konsep kebersihan lingkungan merupakan suatu usaha untuk menghilangkan kotoran yang menjijikkan. Menjaga agar lingkungan menjadi bersih dan sehat serta terhindar dari berbagai macam penyakit dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, menyapu halaman, mengepel lantai mencuci baju, menyetrika. Hal ini menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, asri, hijau dan enak dipandang mata. b) konsep kebersihan lingkungan dalam perspektif pendidikan islam merupakan mendidik dan membimbingpotensi siwa agar memiliki kesadaran peduli lingkungan dengan cara mempraktikkan langsung dilapangan supaya dapat diingat dan bisa diaplikasikan dalam masyarakat untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.

  DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................... ii

  NOTA PEMBIMBING ........................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. v

  

MOTTO ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................. x

DAFTAR ISI .......................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ................................................................. 6 E. Metode Penelitian ..................................................................... 6 F. Penegasan Istilah ....................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan ............................................................... 9 BAB II KONSEP KEBERSIHAN DALAM ISLAM A. Konsep Kebersihan Lingkungan ........................................... 12 1. Pengertian Kebersihan Lingkungan ................................. ...12 2. Pentingnya kebersihan lingkungan...................................... 14 3. Manfaat Kebersihan Lingkungan ......................................... 15 4. Gambaran Kualirtas Kebersihan Lingkungan ..................... 15 5. Persoalan Kebersihan Lingkungan ....................................... 16

  6. Dampak Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan ............... 20 7.

  Upaya menjaga dan menciptakan Lingkungan yang Bersih ................................................................................... 22 B. Konsep Kebersihan dalam Islam ........................................... 25 1.

  Pengertian Kebersihan dalam Islam ..................................... 25 2. Cakupan Kebersihan Lingkungan ........................................ 26 3. Tuntunan Kebersihan Lingkungan ....................................... 36

  BAB III PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian pendidikan Islam .................................................... 70 B. Dasar Pendidikan Islam ........................................................... 77 C. Tujuan Pendidikan Islam ......................................................... 83 D. Prinsip-prinsip Pendidikan Islam ............................................. 85 E. Fungsi Pendidikan Islam ........................................................... 87 F. Metode Pendidikan Islam ......................................................... 88 BAB IV PEMBAHASAN A. Konsep Kebersihan Lingkungan .............................................. 93 B. Konsep Kebersihan Lingkungan dalam Perspektif Pendidikan Islam ..................................................................... 103 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 108 B. Saran ....................................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 2. 1 Perbedaan Haid dan Nifas

  60

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Skrispi Lampiran 2 lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  3 Daftar Nilai SKK Lampiran

  4 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  “Kebersihan pangkal kesehatan” sebuah pepatah yang sering kita dengar, kebersihan itu sangatlah penting untuk selalu diperhatikan karena berhubungan dengan kesehatan. Lingkungan yang bersih akan terhindar dari berbagai penyakit yang akan mengganggu aktivitas-aktivitas sehari- hari. Melaksanakan hidup bersih akan banyak manfaat yang didapatkan, seperti halnya melaksanakan kegiatan apapun tidak akan terganggu dengan badan yang sehat, tidak akan takut sakit, melaksanakan aktivitas-aktivitas pada tempat yang bersih akan berasa nyaman dan tidak akan khawatir dengan hewan-hewan menakutkan.

  Agama dan ajaran Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik itu kebersihan jasmani(fisik) maupun rohani(jiwa).

  Adapun kebersihan jasmani tersebut tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan rohani. Oleh karena itu, jika seorang muslim hendak beribadah kepada Allah SWT, wajib hukumnya untuk membersihkan jasmani dan rohaninya terlebih dahulu, karena Allah SWT memerintahkannya.

  Seseorang dalam melaksanakan ibadah Salat diwajibkan untuk selalu bersih jasmani (fisik) dan rohani (jiwa). Bersih secara jasmani (fisik) seperti bersih badan, pakaian, dan tempat salat, sedangkan bersih secara rohani (jiwa)seperti bersih dari perbuatan syirik, dan dengki.

  اًَْ٘بُّدا َجاََ٘ ْا َىُّسِثْؤُذ ْلَت ٔنَّلَصَف َِهِّتَز َنْس َسَكَذَّ ٔنَّكَصَذ ْيَه َحَلْفَأ ْدَق َٔقْتَأَّ ٌسَْ٘خ ُجَسِخ ْٙ َّ Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman). Dan dia ingat nama

  Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal (Terjemah Q.S Al A‟la (87) :14-17).

  Berdasarkan Q.S al- A’la menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan agar orang-orang selalu membersihkan diri jika akan mengerjakan suatu ibadah dan tidak mementingkan kehidupan dunia, karena kehidupan dunia hanya sementara sedangkan kehidupan akhiratlah yang lebih kekal. Orang-orang yang melakukan hal tersebut digolongkan oleh Allah Swt ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.

  Islam memperkenalkan dan memerintahkan prinsip steril yang diidentikkan dengan “bersuci” (thaharah) adalah membersihkan dan membebaskan sesuatu dari bakteri atau benda yang mengandung bakteri, sedang sesuatu yang kotor atau mengandung jamur diidentikkan dengan “najis”. Kebersihan tidak hanya pada anggota badan saja melainkan pada lingkungan juga. Kebersihan lingkungan juga perlu dijaga dengan sebaik- baiknya dengan cara merawat, membersihkan setiap hari, menyapu, menyiram tanaman supaya lingkungannya bersih dari kotoran-kotoran, debu yang mengakibatkan banyak penyakit.

  Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh badan yang sehat dan lingkungan yang bersih, untuk menjaga pola hidup sehat yang nantinya memberikan pengaruh positif bagi kesehatan seseorang. Begitu juga sebaliknya jika seseorang kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan maka dampak yang akan terjadi adanya berbagai virus atau penyakit yang akan menyerang tubuh sehingga tidak lagi merasakan kesehatan.

  Realita seseorang belum juga sepenuhnya mengaplikasikan kebersihan lingkungan, seperti halnya dikampus. Banyak sampah-sampah yang berserakan dilaci meja pada saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Sampah yang banyak di lacimengakibatkan bau busuk yang mengganggu konsentrasi dalam proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang hanya mengerti materinya saja, akan tetapi praktiknya belum bisa menjalankan dengan benar. Selain persoalan tersebut masih banyak lagi masalah-masalah lingkungan yang lain. Tercatat serentetan bencana lingkungan di alam semesta ini, seperti banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, kekeringan, pencemaran zat kimia, pencemaran udara di perkotaan, meluapnya lumpur panas. Mengajarkan seseorang mengenai kesadaran akan kebersihan lingkungan harus dibiasakan sejak dini, supaya saat dewasa mampu memecahkan persoalan-persoalan mengenai kebersihan lingkungan.

  Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang selaras dengan tujuan hidup manusia, yaitu menjadikan hamba Allah SWT yang bertaqwa (Achmadi, 1987:90). Hamba Allah SWT yang paling taqwa merupakan gelar yang akan didapatkan oleh seorang muslim yang senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Ibadah yang dimaksud yaitu mengabdikan diri kepada Allah SWT dalam berbagai aspek kehidupan agar memperoleh rido-Nya (Faridi, 1982:79). Beribadah kepada Allah SWT dalam berbagai aspek kehidupan atau disebut ibadah dalam arti luas merupakan tujuan tertinggi yang ingin dicapai pendidikan Islam, sebab pendidikan Islam menuntut keseimbangan dalam aspek duniawi ukhrawi; jasmani rohani; individu dan kemaslahatan masyarakat; ilmu agama dan ilmu duniawi; serta teori dan praktik (Hafidz dan Kastolani, 2009:58-67). Ibadah harus dipahami secara komprehensif, tidak hanya terbatas pada melakukan ritual-ritual agama secara pasif saja, melainkan juga meliputi aspek kegiatan: iman, berfikir, merasa, dan bekerja (Achmadi, 1987: 90)

  Secara komprehensif dimaklumi bahwa pendidikan Islam dapat diartikan sebagai pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam al-

  Qur’an dan al-Hadis, dan pendidikan Islam memiliki tujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, serta menumbuhsuburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan Allah SWT, manusia dan alam semesta (Daulay, 2004:153).

  Hubungan yang hermonis antara Allah SWT, manusia dan alam semesta ini akan selalu terjalin manakala manusia dapat mengembangkan secara benar dari potensi yang telah dimilikinya. Melalui ilmu pengetahuan serta pendidikan yang baik dan benar manusia dapat meraih potensi yang berkualitas.

  Oleh karena itu, untuk menjawab dan mengetahui lebih detail bagaimana konsep kebersihan lingkungan dalam prespektif pendidikan Islam, maka perlu adanya penelitian dengan judul

  “KONSEP KEBERSIHAN LINGKUNGAN DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM ”.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian mengenai bagaimana konsep kebersihan dalam prespektif Islam. Fokus penelitian ini dapat dijabarkan dalam sejumlah pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana Konsep Kebersihan Lingkungan? 2.

  Bagaimana Konsep Kebersihan Lingkungan dalam Prespektif Pendidikan Islam? C.

   Tujuan Penelitian

  Setiap kegiatan atau aktifitas yang disadari mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka dari penelitian ini mempunyai tujuan, adapun tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep kebersihan lingkungan, 2.

  Untuk mengetahui konsep kebersihan lingkungan dalam prespektif pendidikan Islam.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat Teoretis Menambah Khasanah dunia pustaka tentang konsep kebersihan lingkungan dalam perspektif pendidikan Islam.

2. Manfaat Praksis

  Mendorong terutama pembaca, pendidik agar lebih mendalami konsep kebersihan lingkungan dalam perspektif pendidikan Islam

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library

  reasearch ) dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu

  dilakaukan mencari data atau informasi melalui membaca jurnal ilmiah, buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan (Ruslan, 2010:31). Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu menjelaskan semua yang telah digali yang bersumber dari pustaka. Berkaitan dengan jenis penelitian literatur, pengumpulan data pada penulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan dari buku-buku yang berkaitan langsung dengan pokok permasalahan dimulai dengan mengumpulkan kepustakaan, pertama-tama dicari segala buku yang ada mengenai topik yang bersangkutan.

  2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku- buku tentangkebersihan lingkungan dalam prespektif pendidikan

  Islam, internet, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan judul skripsi ini.

  3. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini bersifat literatur (kepustakaan), sehingga penelitian ini menggunakan kajian dengan cara mempelajari, mendalami, mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah data pada buku- buku yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan dan pendidikan Islam.

  4. Analisis Data Menganalisis data yang telah terkumpul digunakan metode deduktif, berikut penjelasannya: a.

  Metode Deduktif Metode deduktif digunakan untuk menganalisis suatu permasalahan yang berasal dari generalisasi yang bersifat umum kemudian ditarik pada fakta yang bersifat khusus atau yang konkret terjadi (Anton, 1984: 56). Konsep kebersihan yang bersifat umum direalisasikan dalam konsepnya bersifat khusus, yaitu berupa pengertian, tujuan, dampak, upaya dan lain-lain.

F. Penegasan Istilah 1.

  Kebersihan Lingkungan Kebersihan yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada tempat-tempat yang kotor (

  Sa’di, 2008: 3). Kebersihan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di lingkungan sekitar. Kebersihan lingkungan sangat mudah dilakukan yaitu, dengan cara menyapu, mengepel lantai, menguras bak kamar mandi, mencuci peralatan masak dan membuang sampah pada tempatnya. Kebersihan pakaian dilakukan dengan cara mencuci, mengeringkan kemudian menyetrika. Sedangkan kebersihan badan dilakukan dengan cara mandi secara teratur.

  Kebersihan dalam Islam dapat disebut dengan “thaharah” yang berarti sesuci. Suci dari hadas kecil maupun hadas besar dan juga suci dari najis. Kebersihan dalam Islam sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw karena dengan melakukan kebersihan akan terhindar dari beberapa penyakit yang menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu khususnya dalam melakukan Ibadah. Seperti halnya jika hendak melaksanakan shalat maka pertama yang diperhatikan adalah bersuci terlebih dahulu baik dari badan, pakaian maupun tempat.

2. Pendidikan Islam

  Pendidikan Islam menurut Marimba (1989:23) adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim. Kepribadian muslim adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yaitu baik tingkah laku luarnya, kegiatan-kegiatan jiwanya maupun filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian dan penyerahan diri kepada Tuhan. Kesimpulannya pendidikan Islam adalah bimbingan untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim dalam hubungannya dengan Allah Swt, dengan sesama manusia, serta dengan alam sekitar.

  Daulay (2012: 3) mendefinisikan pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuhsuburkan hubungan yang harmonis setiap pribadidengan Allah Swt, manusia dan semesta.

  Pendidikan menurut Achmadi (1987: 10) adalah segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil sesuai dengan norma Islam. Insan kamil dapat diartikan perilaku baik dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama maupun alam sekitarnya.

  Pendidikan Islam dalam penelitian ini adalah usaha yang lebih khusus diterapkan untuk mengembangkan fitrah keberagaman dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah didalam mempelajari dan memahami serta mengetahui pokok bahasan skripsi, maka dalam menyusun skripsi ini, sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab, yang masing-masing bab memuat sub-sub bab.

  Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

  Bab I PENDAHULUAN Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi.

  Bab II KONSEP KEBERSIHAN DALAM ISLAM memuat tentang konsep kebersihan lingkungan, meliputi pengertian kebersihan lingkungan, pentingnya kebersihan lingkungan, manfaat kebersihan lingkungan, gambaran kualitas kebersihan lingkungan, persoalan lingkungan, dampak tidak menjaga kebersihan lingkungan, dan upaya menjaga atau menciptakan lingkungan yang bersih dan konsep kebersihan dalam Islam yang meliputi, pengertian kebersihan lingkungan dalam Islam, cakupan kebersihan lingkungan dalam Islam, dan Tuntunan Kebersihan Lingkungan dalam Islam.

  Bab III KONSEP PENDIDIKAN ISLAM Pada bab ini memuat tentangKonsep Pendidikan Islam, meliputipengertian pendidikan Islam, dasar Pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, prinsip pendidikan Islam, fungsi Pendidikan Islam, metode pendidikan Islam.

  Bab IV PEMBAHASAN Pada bab ini memuat tentang analisis konsep kebersihan lingkungan dalan prespektif pendidikan Islam. Bab V Penutup memuat simpulan dan saran.

BAB II KONSEP KEBERSIHAN LINGKUNGAN A. Konsep Kebersihan Lingkungan 1. Pengertian Kebersihan Lingkungan a. Pengertian secara bahasa Bersih menurut bahasa yaitu bebas dari kotoran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 142).

  b.

  Pengertian secara istilah Kebersihan yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada tempat-tempat yang kotor (

  Sa’di, 2008: 3). Kebersihan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada di lingkungan sekitar.

  Lingkungan yang sehat (environmental hygiene) menjadi hak bagi setiap masyarakat, yaitu meliputi lingkungan fisik (tanah, air, dan udara), lingkungan biotik (hewan, tumbuhan dan manusia), serta lingkungan sosial (sosial, ekonomi, dan budaya). Antara manusia, bibit penyakit dan lingkungan harus dalam keadaan yang seimbang, supaya didapatkan kondisi yang sehat. Apabila satu dari tiga faktor itu bergeser, maka akan terjadi ketidakseimbangan, yang dapat menyebabkan keadaan sakit (Farkhani, 2011: 81). Kebersihan lingkungan menjadi hak setiap warga masyarakat yang harus dilakukan manusia sebagai acuan untuk melaksanakannya atau justru mengesampingkan masalah kebersihan.

  Kebersihan Lingkungan merupakan suatu usaha untuk menghilangkan kotoran yang menjijikkan sehingga lingkungan menjadi bersih dan sehat serta terhindar dari berbagai macam penyakit. Kebersihan lingkungan menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, asri, hijau dan enak dipandang mata. Kebersihan dapat dilakukan dimanapun tempatnya misalkan di lingkungan sekolah, kantor maupun di tempat umum lainnya maka orang yang berada di tempat tersebut akan merasa nyaman dengan lingkungan yang bersih dan pemandangan yang hijau.

  Kesadaran terhadap lingkungan merupakan hal pertama dalam melaksanakan kebersihan peduli lingkungan. Tidak adanya kesadaran peduli lingkungan maka kebersihan tidak akan pernah tercapai. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

  Sebaliknya jika lingkungan kotor maka akan merusak keindahan tetapi juga dapatmenyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

  Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat. Setiap orang harus pandai-pandai menjaga kebersihan.

  Tidak sulit menjaga kebersihan lingkungan ada banyak macam cara untuk menjaga kebersihan lingkungan misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya, selalu membersihkan selokan air, memisahkan sampah kering dan sampah basah, rajin menyapu halaman rumah, mendaur ulang barang yang tidak terpakai dan masih banyak lagi.

  Lingkungan menjadi tidak sehat dan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari serta menyebabkan penyakit yang menganggu masyarakatapabila tidak dijaga kebersihannya, maka dari itu diharuskan selalu menjaga kebersihan lingkungan karena banyak sekali manfaatnya untuk kehidupan.

2. Pentingnya Kebersihan Lingkungan

  Kebersihan lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan sehari- hari. Perilaku hidup bersih merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya. Pola hidup bersih harus diterapkan sedini mungkin agar menjadi kegiatan yang positif (Proverawati, 2012:2). Jadi menerapkan pola hidup bersih harus dilaksanakan sedini mungkin supaya sudah terbiasa melaksanakan hidup bersih setiap saat dan tidak ada hambatan dalam melaksanakan kebersihan.

  Kebersihan lingkungan tidak hanya mencakup dalam lingkungan rumah saja melainkan dapat mencakup di lingkungan sekolah, perkantoran dan tempat umum lainnya. Menjaga kebersihan lingkungan rumah merupakan tanggung jawab semua warga rumah, kebersihan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah, dan lingkungan perkantoran juga tanggung jawab semua karyawan.

  Dimanapun tempatnya menjaga kebersihan harus tetap dijaga supaya menjadikan tempat yang bersih juga nyaman, maka dari itu melaksanakan kebersihan lingkungan itu sangatlah penting dilakukan.

3. Manfaat Kebersihan Lingkungan

  Lingkungan secara bahasa yunani yaitu oikos artinya habitat tempat tinggal atau rumah tempat tinggal. Secara istilah lingkungan berarti suatu tempat tinggal seluruh alam semesta sehingga terjadi hubungan timbal balik atau interaksi. (Asdiqoh, 2011 : 3). Lingkungan merupakan tempat seluruh ekosistem atau habitat yang dapat berhubungan timbal balik antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Lingkungan terdiri dari dua golongan, yaitu lingkungan biotik (hidup) dan abiotik (benda mati).

  Kebersihan lingkungan memberikan manfaat bagi lingkungan terhadap tempat, air, udara, dan sampah. Lingkungan menjadi nyaman untuk ditempati, terhindar dari berbagai macam penyakit, bebas polusi udara sehingga udara menjadi bersih dan segar. Air yang bersih akan bermanfaat khususnya untuk air minum, terbebas dari sampah yang bau, dan menjadikan lingkungan yang hijau sehingga enak dipandang mata.

  4. Gambaran Kualitas Kebersihan Lingkungan Manusia telah menghancurkan lingkungan hidupnya sendiri.

  Disebabkan oleh kebodohan, keserakahan dan akhlak buruk. Sehingga di waktu-waktu ke depan diperkirakan manusia akan mengalami krisis lingkungan hidup. Karena kerusakan lingkungan yang semakin parah (Sudarsono, 2007: 1). Lingkungan sekarang ini telah mengalami kerusakan akibat kecerobohan dan keserakahan manusia. Apabila tindakan manusia untuk merusak lingkungan tidak dicegah, dikhawatirkan akan membuat kerusakan yang semakin parah, sehingga generasi yang akan datang tidak dapat menikmati lingkungan yang alamiah.

  Allah SWT telah menciptakan seluruh alam dan isinya. Menjaga alam dari kerusakan supaya terus lestari dan tidak punah merupakan tugas manusia. Bukan hanya manusia yang membutuhkan makhluk lain, makhluk lainpun juga membutuhkan manusia untuk keberlangsungan hidup. Manusia tidak akan mungkin hidup tanpa adanya bantuan dari makhluk lain.

  Kualitas bersih dan tidaknya juga tergantung dari tangan manusia, lingkungan yang dijaga kebersihannya dengan baik, maka kualitas lingkungan bersih juga akan semakin meningkat. Sehingga orang-orang yang melihat lingkungan bersih akan termotivasi untuk melaksanakan kebersihan juga, baik dilakukan pada lingkungan rumah atau di tempat- tempat umum.

  Adanya kesadaran peduli lingkungan akan membawa dampak positif bagi lingkungan. Lingkungan menjadi bersih dan sehat membuat orang menjadi nyaman untuk beraktivitas. tidak adanya ketakutan untuk berada lama-lama di tempat yang lingkungannya bersih. Untuk itu manusialah yang memiliki kesadaran yang dapat membuat perubahan dalam kehidupan ini.

5. Persoalan Kebersihan Lingkungan

  Persoalan lingkungan terkadang dianggap sepele oleh masyarakat, Karena belum tahu dampak yang akan terjadi. Persoalan lingkungan yang terjadi di sekitar masyarakat, antara lain gangguan sampah, air kotor, udara, dan tanah.

  a.

  Gangguan Sampah Sampah merupakan problem yang mungkin akan terus berlangsung di tengah masyarakat dalam kesehariannya. Apalagi jenis sampah yang semakin hari semakin beragam, sehingga proses penanganannya juga beragam pula(Mangunjaya, 2007: 11).

  Munculnya produk-produk pembungkus makanan yang bervariasi ada yang menggunakan kertas, plastik, yang beraneka ragam dan terkadang dibuang ke sembarang tempat maka menimbulkan lingkungan banyak sampah yang berserakan dimana-mana.

  Di sekitar pedesaan sampah relatif mudah ditangani karena lahan pembuangan masih mudah dihasilkan, namun terkadang kecerobohan masyarakat membuat masalah ini menjadi serius. Hingga selain menimbulkan bau yang tidak sedap, berbagai penyakit pun akan timbul karena banyaknya tumpukan sampah yang akhirnya menjadi sarang nyamuk. Lain halnya masalah yang dihadapi oleh perkotaan mengenai sampah. Selain pembuangan yang sulit didapatkan, minimnya daerah resapan air membuat sampah-sampah menggunung menyumbat saluran air, mengakibatkan air menggenang dan terjadinya banjir. b.

  Air Kotor Genangan air bisa timbul karena macam sebab, mungkin disebabkan kecerobohan masyarakat yang minim tempat pembuangan

  (Mangunjaya, 2007: 12). Masih banyak masyarakat yang tidak peduli akan genangan air yang diakibatkan oleh pembuangan air yang tidak bisa mengalir dengan lancar. Padahal genangan tersebut menjadi tempat bersarangnya banyak penyakit dan akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

  Genangan air sangat berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk-nyamuk pembawa penyakit, mungkin hampir tiap tahun direpotkan dengan penyakit demam berdarah. Penyakit yang kerap sekali merenggut penderitanya.

  Jangan menyepelekan genangan air walaupun sedikit saja. Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan, supaya rutin memeriksa saluran air dan tempat penampungan air. Pastikan air yang mengalir pada saluran air, mengalir dengan lancar dan tidak menjadi genangan. Sehingga sarang-sarang nyamuk tidak akan bersarang pada tempat pembuangan air.

  c.

  Udara Udara merupakan campuran berbagai gas, uap air, dan debu. gas oksigen diperlukan untuk pernafasan dan padaumumnya memiliki kadar yang mencukupi (Soemarwoto, 2001:53). Udara merupakan kumpulan dari berbagai gas, uap air, dan debu yang selama ini dihirup. Kualitas udara yang tidak baik mempunyai efek merugikan kesehatan manusia. Menjaga kebersihan udara harus dilakukan dengan cara penghijauan.

  Penghijauan merupakan sarana alternatif yang dapat meminimalisir udara kotor. Semakin banyak pepohonan yang ditanam, akan membuat udara semakin bersih dan rindang. Orang- orang akan nyaman berjalan maupun berteduh di bawah pohon karena terhindar dari udara yang tercemar serta pemanasan global.

  d.

  Tanah Erosi merupakan masalah utama yang sampai saat ini terjadi apabila tanah tidak dilindungi. Erosi menurunkan kesuburam tanah sehingga produktifitasnya turun. Naiknya laju erosi terjadilah lahan kritis di banyak tempat. penanganannya harus dilakukan secara cepat untuk menghindari permasalahan yang lebih besar.

  Kadar partikel tanah yang tinggi menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai, danau, waduk dan saluran irigasi. Pendangkalan sungai meningkatkan bahaya banjir karena volume air yang dapat disalurkan melalui alur sungai menurun. Oleh karena itu, untuk mengurangi bahaya banjir, maka sungai harus dikeruk. Namun pada umumnya laju pengerukan lebih rendah daripada laju pendangkalan, untuk itu perlu dibuat tanggul sepanjang sungai.

  Demikian pula pada saluran irigasi yang mengalami pendangkalan terus menerus, harus segera dikeruk. Pengerukan tanah memerlukan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit, untuk menekan biaya tersebut, maka kerukan harus dibuang di sawah sehingga terbentuklah petak-petak di dalam sawah yang lebih tinggi dibandingkan dengan sawah. Petak-petak ini tidak terairi sehingga mengurangi luas tanah dan biasanya ditanami dengan palawija.

  Penebangan hutan secara liar juga dapat mengakibatkan tanah longsor, terutama didaerah perbukitan. Penebangan dilakukan secara bebas dan tidak memikirkan dampak yang akan terjadi nantinya apabila semua pohon ditebang. Tanah menjadi longsor dan bumi akan rusak karena ulah tangan manusia, sehingga generasi yang akan datang tidak dapat menikmati alam sebagaimana mestinya.

  Pentingnyakesadaran manusia untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari.

6. Dampak Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan

  Lingkungan yang bersih akan membawa pengaruh yang baik bagi lingkungannya, akan tetapi kalau tidak dijaga dengan baik juga akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Permasalahan tentang tidak menjaga kebersihan lingkungan mulai ramai diperbincangkan, karena timbulnya pencemaran air, tanah, udara oleh limbah industri, asap mobil dan pabrik serta zat kimia yang beracun, misalkan pestisida. Karena adanya pencemaran tersebut kebutuhan dasar orang untuk mendapatkan udara dan air yang bersih, makanan yang sehat dan menikmati alam sebagai rekreasi, tidak dapat lagi terpenuhi. Oleh karena itu, banyak orang yang menyangka, masalah ini hanyalah sebatas pencemaran saja dan timbul karena ulah manusia. Sementara itu masalah lingkungan lebih luas daripada pencemaran dan dapat terjadi karena tindakan manusia atupun secara ilmiah.

  Mendefinisikan masalah lingkungan tersebut juga tidak boleh berpacu bahwa segala macam persoalan lingkungan ini terjadi karena ulah manusia saja dan tidak boleh beranggapan bahwa apa yang asli atau alamiah selalu mempunyai kualitas lingkungan yang tinggi. Seperti contoh banyak lalat yang berterbangan yang hinggap pada makanan yang akan dikonsumsi manusia, lalat merupakan hewan yang jijik yang dapat menaburkan benih-benih penyakit pada makanan. Kejadian itu merupakan masalah lingkungan alami. Tugas manusia harus memberantasnya supaya tidak menyebarkan penyakit yang akan masuk kedalam tubuh manusia.

  Dampak yang disebabkan oleh manusia, salah satuanya seprti membuang sampah di sungai yang mengakibatkan pencemaran air.

  Awalnya air sungai bersih dan tak berbau. Akibat ulah manusia yang membuang sampah di sungai, maka banyak sekali akibatnya yaitu kualitas air yang tidak memungkinkan untuk kebutuhan sehari-hari karena sudah tercemar banyak sampah. Menyebabkan banjir karena aliran sungai tersumbat oleh sampah yang mengakibatkan air tidak dapat mengalir. Air menjadi keruh dan ekosistem yang ada di air akan mati.

7. Upaya Menjaga atau Menciptakan Lingkungan yang Bersih

  Kesadaran manusia (environment conciousness) merupakan sikap batin yang menjiwai dan memotifasi seseorang, masyarakat, bangsa atau negara yang memperhatikan kelestarian lingkungan(Sudarsono, 2007: 1). Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan merupakan faktor utama yang sangat penting untuk melestarikan dan menjaga lingkungan terhadap kerusakan-kerusakan. Untuk itu, kualitas kehidupan sangat tergantung pada daya dukung masyarakat terhadap lingkungan.

  Permasalahan-permasalahan lingkungan diatas harus dihilangkan dengan beberapa upaya-upaya sehingga dapat menjadikan lingkungan yang bersih dan nyaman untuk dinikmati secara bersama-sama. Upaya tersebut antara lain dengan mengontrol lokasi, kualitas air, kualitas udara, sarana prasarana dan penghijauan.

  a.

  Lokasi 1)

  Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam, seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor dan banjir; 2)

  Tidak terletak pada daerah tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan; 3)

  Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan, seperti jalur pendaratan penerbangan (Santoso, 2015: 9).

  b.

  Kualitas Air Semua makhluk hidup memerlukan air yang cukup untuk hidup secara normal. Bertambahnya penduduk menyebabkan bertambahnya keperluan akan air dengan cepat, sedangkan sumber air tidak bertambah, bahkan cenderung berkurang akibat pengolahan yang salah, kerusakan lingkungan dan pencemaran air yang semakin meningkat (Arsyad, 2008: 161). Air merupakan kebutuhan hidup yang paling utama. Manfaatnya yang sangat banyak sehingga dibutuhkan oleh manusia. Digunakan untuk air minum, mandi, masak, mencuci, dan masih banyak lainnya.

  Air yang digunakan untuk keburtuhan sehari-hari sebaiknya air yang mempunyai kualitas yang cukup baik, misalkan air PAM/air ledeng. Air ledeng/sumur merupakan air bersih yang tidak adanya pencemaran karena air tersebut muncul alami dari sumber yang bersih.

  Membuat mata air ledeng/sumur sebaiknya tidak berdekatan dengan tempat pembuangan air besar/kecil, kandang peternakan.

  Karena hal tersebut akan menimbulkan kualitas air yang dihasilkan akan tercemar oleh kotoran-kotoran tersebut yang tidak dapat dikonsimsi. Jika akan membuat sumber air sumur sebaiknya di tempat yang jauh dari kedua tempat tersebut agar air yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus.

  c.

  Kualitas Udara Gas dalam udara berasal dari berbagai sumber. Uraian dari bahan organik menghasilkan beberapa gas. Kondisi lingkungan hidup sekarang ini yang belum baik, mengakibatkan persoalan pada lingkungan (Soemarwoto, 2001: 54). Pada hakikatnya pencemaran udara diakibatkan oleh benda-benda gas yang berbahaya bagi lingkungan. Di banyak tempat masih banyak bau busuk yang diakibatkan oleh bahan organik, misalkan sampah, terutama pada tempat pembuangan akhir (TPA), dan got yang tergenang. Pembakaran sampah dan bahan bakar di rumah tangga, asap kendaraan bermotor yang berlebihan.

  Kualitas udara di lingkungan pemukiman harus bebas dari gas beracun, baik alam maupun aktivitas manusia. Maka dari itu, solusi yang tepat untuk memperoleh kualitas udara yang baik yaitu dengan cara penghijauan. Dengan penghijauan akan meminimalisir asap kendaraan yang berlebih.

  Manusia memerlukan udara bersih untuk bernafas. Udara yang bersih, membuat orang-orang yang menghirup akan nyaman dan tidak takut akan penyakit yang menimbulkan pernafasan sesak. Berada di tempat yang terdapat udara yang sejuk membuat orang akan berlama- lama untuk menikmatinya.

  d.

  Sarana dan Prasarana Lingkungan 1)

  Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan tempat yang aman dari kecelakaan; 2)

  Memiliki sarana penampungan air yang tidak menjadi tempat perindukan bibit penyakit;

  3) Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kualitas air;

  4) Pengelolaan pembuangan sampah harus pada tempatnya. Harus disediakan dua tong sampah yang memisahkan antara sampak organik dan anorganik;

5) Tidak mencoret-coret tembok .

  e.

  Penghijauan Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan dan kelestarian alam.

  Tidak hanya pepohonan saja yang ditanam melainkan dengan tanaman bunga-bunga yang indah akan membuat tempat tersebut terlihat bagus dan indah dipandang mata.

  Upaya-upaya diatas dapat dilakukan dimanapun tempatnya. Baik dilingkungan rumah maupun di tempat umum. Agar lingkungan tidak tercemar oleh berbagai permasalah lingkungan, dan menjaga lingkungan agat tetap lestari dan bersih.

B. Konsep Kebersihan dalam Islam 1. Pengertian Kebersihan dalam Islam Kebersihan menurut ajaran Islam di namakan Thaharah (suci).

  Thaharah sendiri bermakna kesucian dan kebersihan dari segala kotoran yang nyata, seperti suci dari hadas (hal-hal yang membatalkan wudu), najis , dan juga kotoran yang tidak nyata, seperti suci dari penyait-penyakit hati (Al-Faridy, 2009: 3). Jadi dapat dikatakan bahwa thaharah merupakan membersihkan badan, pakaian, dan tempat ibadah dari hadas dan najis serta pikiran-pikiran yang kotor seperti iri, dengki, maksiat, serta dari segala perbuatan dosa.

  Firman Allah SWT

  َيِٗسهَِِّ َرُوْا بُّةِ َُّٗ َيِ٘ت نَّْنَّرا بُّةِ ُٗ َ نَّ نَّىِ Artinya : “ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan ia mencintai orang-orang yang suci (bersih, baik dari jasmani maupun rohani)”. (Terjemah Q.S al-Baqarah : 222)

  Berdasarkan Q.S al-Baqarah ayat 222menjelaskan bahwa Allah SWTmencintai orang-orang yang melakukan kebersihan baik jasmani maupun rohani.

2. Cakupan Kebersihan dalam Islam

  Cakupan kebersihan dalam Islam yaitu kebersihan pakaian, tempat ibadah, badan yang lebih spesifik lagi kepada kebersihan gigi, tangan dan kepala (Qardhawi, 2003:124). Menjaga kebersihan setiap hari akan sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya dalam melaksanakan ibadah akan terasa nyaman tanpa ada gangguan-gangguan sedikitpun yang dikarenakan oleh adanya kotoran. Kebersihan pakaian, tempat ibadah, rumah, jalan, dan badan.