ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
06 ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
12.1 KONDISI KELEMBAGAAN
Sebagai bagian dari upaya memaksimalkan pelaksanaan RPIJM Kabupaten Halmahera Tengah, maka di perlukan inventalisir lembaga pemerintah yang memiliki keterkaitan secara langsung dalam rangka pelaksanaan RPIJM, diantaranya; Bappeda,Dinas PU, Kantor Penanaman Modal Dalam Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Bagian Ekonomi dan Pemangunan dan PDAM. Hal ini dimaksud agar dapat terjadi hubungan koordinasi yang kuintinyu dalam mengawal dan mengendalikan pembangunan infrastruktur.
Untuk mewujudkan pelaksanaan RPIJM Kabupaten Halmahera Tengah maka tentunya di butuhkan adanya kerjasama yang harmonis dalam lingkup internal (kabupaten) yang dapat dituangkan dalam bentuk kerjasama dan komunikasi antar instansi sesuai dengan kewenangan masing-masing. Hal tersebut dilakukan guna tidak terjadi tupang tindih kewenangan atau terjadi penyerobotan kewenangan oleh instansi tertentu. Hasil indentifikasi kelengkapan kelembagaan yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan RPI2-JM Kabupaten Halmahera Tengah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD);
2. Dinas Pekerjaan Umum;
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);
4. Bagian Ekonomi dan Pembangunan (Sekertariat Daerah); 5. PDAM Kabupaten Halmahera Tengah.
VI - 1 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Halmahera Tengah Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Halmahera Tengah
VI - 2
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah menyelenggarakan fungsi :
8. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Susunan Organisasi Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, terdiri dari :
7. Penyusunan laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ;
6. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah ;
5. Pelaksanaan fungsi bendahara umum daerah ;
4. Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah ;
3. Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD ;
2. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD ;
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah ;
S1 : 18 Orang S2/S3 : 8 Orang
Tabel 10.1. Komposisi pegawai dalam unit kerja Bidang CKBappeda Gol I/II : 7 Orang Pria : 8 Orang < SMA : 0 Orang Jafung TBP : 0 Orang Gol III : 22 Orang Wanita : 25 Orang SMA : 7 Orang Jafung TPL : 0 Orang Gol IV : 4 Orang D3 : 0 Orang dst.
S1 : 15 Orang S2/S3 : 5 Orang
Gol III : 21 Orang Wanita : 9 Orang SMA : 18 Orang Jafung TPL : ... Orang Gol IV : 2 Orang D3 : 2 Orang dst.
5 Dinas PU Gol I/II : 15 Orang Pria : 29 Orang < SMA : ..... Orang Jafung TBP : ... Orang
4
3
2
1
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan Jabatan Fungsional
12.2 TATA LAKSANA BIDANG CIPTA KARYA
A. Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD)
1. Kepala Dinas ;
2. Sekretariat ;
3. Bidang Pendataan dan Penetapan Pendapatan ;
4. Bidang Penagihan ;
5. Bidang Keuangan ;
6. Bidang Akuntansi ;
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas ; 8. Kelompok Jabatan Fungsional.
B. Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana otonomi daerah, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada pasal 4, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum ;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pekerjaan Umum ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pekerjaan Umum ;
4. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
C. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah ;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah ;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;
4. Pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi dibidang perencanaan pembangunan ; 5. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
VI - 3 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Halmahera Tengah
12.3 RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Rencana Pengembangan Tata Laksana yaitu :
3. Meningkatkan kuantitas SDM di Bidang Pekerjaan Umum yang berkualitas melalui penerimaan PNS.
2. Mendorong dan memfasilitasi pendidikan profesi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) baik melalui seminar, maupun pelatihan ditiap sektor Pekerjaan Umum.
1. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDM dalam meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis serta pembinaannya ditiap bidang dan sub- bidang Pekerjaan Umum.
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu :
12.3.3 Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Mengedepankan kepentingan umum sesuai dengan standar pelayanan minimum
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas operasional tata laksana penyelenggaraan infrasturktur,
2. Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dengan menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan transparan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur wilayah khususnya di bidang Cipta Karya,
1. Menempatkan peranan masyarakat, swasta, LSM, dan akademisi secara proposional sesuai dengan potensi, kompetensi, dan atraktif minatnya dan tidak hanya dijadikan sebagai pelengkap.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Halmahera Tengah
VI - 4
8. Restrukturisasi BUMD dalam pelayanan umum infrastruktur yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan Umum guna meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah.
7. Meningkatkan fasilitas pendukung kantor dan operasional lapangan.
6. Pengembangan kapasitas harus bersifat “demand driven”, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi harus datang dari stakeholdernya sendiri,
5. Pengembangan kapasitas menyangkut “multiple stakeholders”,
4. Pengembangan kapasitas bersifat multi-dimensional, mencakup beberapa kerangka waktu yakni jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek,
3. Konsistensi pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur baik sebagai tupoksi maupun penyelenggara,
2. Pengembangan kapasitas organisasi mengacu pada kebijakan nasional dan kebijakan otonomi daerah,
Rencana Pengembangan Keorganisasian yaitu : 1. Pengembangan Kualitas dan Kuantitas organisasi bidang Cipta Karya.
12.3.1 Rencana Pengembangan Keorganisasian
12.3.2 Rencana Pengembangan Tata Laksana
4. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan dalam rangka penyusunan standart kompetensi SDM.
5. Pengembangan sistem informasi, kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, evaluasi dan kajian peraturanperaturan bidang Pekerjaan Umum.
Tabel.10.2. Matriks Kebutuhan Sumber daya manusia
Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai yang No Instansi Tingkat Pendidikan yang ada diperlukan
1
2
3
4
5 SMA/Sederajat Diploma
7 Orang
9 Orang
1. Bappeda
- D3 Teknik
0 Orang .................. Orang
- D3 Sekretaris
0 Orang .................. Orang - dst.
0 Orang .................. Orang S1/Sederajat
18 Orang
27 Orang
- S1 Teknik
5 Orang
6 Orang
- S1 Ekonomi
5 Orang
6 Orang
2. Dinas PU SMA/Sederajat Diploma
18 Orang .................. Orang
- D3 Teknik
1 Orang .................. Orang
- D3 Akuntansi
1 Orang .................. Orang S1/Sederajat .................. Orang .................. Orang
- S1 Teknik
14 Orang .................. Orang
- S1 Hukum
1 Orang .................. Orang S2/S3
5 Orang .................. Orang
VI - 5 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Halmahera Tengah
Penyediaan alat dan bahan kebutuhan perencanaan, pengawasan, dan
Pengembangan kapasitas bersifat multi- dimensional, mencakup beberapa kerangka waktu yakni jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
Meningkatkan fasilitas pendukung kantor dan operasional lapangan.
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur dilakukan bersumber dari bawah atau masyarakat sebagai pelaku
”, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas/luar, tetapi harus datang dari stakeholdernya sendiri,
Pengembangan kapasitas harus bersifat “demand driven
”, Pembangunan yang dilaksanakan melibatkan SKPD terkait, masyarakat, swasta, dan lembaga lain dalam proses perencanaan, pengawasan dan pembangunan
Pengembangan kapasitas menyangkut “multiple stakeholders
Pembangunan berkesinambungan dan konsisten baik dalam skala priorotas maupun skala kota atau pedesaan
Melaksanakan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan sesuai dengan rencana dan program pembangunan 5 tahunan (janga panjang, menengah, pendek)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Halmahera Tengah
Konsistensi pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur baik sebagai tupoksi maupun penyelenggara,
Melakukan sinkronisasi baik dalam kebijakan, peraturan, penataan ruang, maupun pembangunan infrastruktur dengan pemerintah pusat
Pengembangan kapasitas organisasi mengacu pada kebijakan nasional dan kebijakan otonomi daerah,
Penerimaan pegawai yang kompotensi sesuai bidang dengan tingkat pendidikan minimal strata
Pengembangan Kualitas dan Kuantitas organisasi bidang Cipta Karya.
Aspek Kelembagaan Startegi Rencana Aksi Organisasi
Tabel 10.3 Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas KelembagaanVI - 6
- – Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Halmahera Tengah
VI - 7 Aspek Kelembagaan Startegi Rencana Aksi
pembangunan infrastruktur Restrukturisasi BUMD dalam pelayanan umum infrastruktur yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan Umum guna meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah.
Subdisidi silang atau sharing pendanaan pembangunan kualitas dan kuantitas infrastruktur
Tata Laksana
Menempatkan peranan masyarakat, swasta, LSM, dan akademisi secara proposional sesuai dengan potensi, kompetensi, dan atraktif minatnya dan tidak hanya dijadikan sebagai pelengkap.
Perlibatan stakeholder dimulai sejak proses pengusulan program sampai pada tingkat pemanfaatan infrastruktur
Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dengan menciptakan iklim kompetisi yang sehat dan transparan dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur wilayah khususnya di bidang Cipta Karya,
Masyarakat dapat ikut dalam perencanaan, pendanaan dan pembangunan secara swadaya,
Meningkatkan kualitas dan kuantitas operasional tata laksana penyelenggaraan infrasturktur, Pembebanan tugas dan fungsi baik instansi maupun orang yang membidangi sesuai dengan kompetensi dan keahlian
Mengedepankan kepentingan umum sesuai dengan standar pelayanan minimum Melakukan pelayanan dan pengembangan infrastruktur yang memiliki azas manfaat dan berkelanjutan
Sumber Daya Manusia
Meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDM dalam meningkatkan kemampuan manajemen dan teknis serta pembinaannya ditiap bidang dan sub- bidang Pekerjaan Umum.
Membuat Standar Operasinal Prosedur (SOP) sesuai bidang dan kompetensi professional serta tupoksinya.
Mendorong dan memfasilitasi pendidikan profesi untuk Sumber Daya Manusia (SDM) baik melalui seminar, maupun pelatihan ditiap sektor Pekerjaan
- – Provinsi Maluku Utara Tahun 2016
VI - 8 Aspek Kelembagaan Startegi Rencana Aksi Umum.
Meningkatkan kuantitas SDM di Bidang Pekerjaan Umum yang berkualitas melalui penerimaan PNS.
Penerimaan pegawai dengan kualifikasi dan persyaratan berupa sertifikat pelatihan yang nanti dibidangi. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan dalam rangka penyusunan standart kompetensi SDM.
Melakukan studi-studi akademik terkait perencanaan dan pengendalian pembangunan infrastruktur
Pengembangan sistem informasi, kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, evaluasi dan kajian peraturan-peraturan bidang Cipta Karya.
Pembuatan website tentang informasi infrastruktur yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan.
- – Provinsi Maluku Utara Tahun 2016