IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN 20152016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab) SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN
2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin
dan Tanggung Jawab)
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
USRIYA HIDAYATI
NIM 111 11 068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN
2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan
Tanggung Jawab)
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh:
USRIYA HIDAYATI
NIM 111 11 068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
MOTTO
اًقُلُخ ْمُهُنَسْحَاأًناَمْيِإ َنْيِنِم ْؤُمْلا ُلَمْكَاَو
“Dan orang mukmin yang paling sempurna Imanya adalah mereka yang
paling baik Akhlaknya “
(HR. Ahmad)
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini aku persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Sungkono dan Ibu Sri
Supatmi, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang, dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih cita-cita.2. Adikku tercinta Rif‟an Nur Fauzi yang selalu memberikan canda tawa sehingga semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Sahabatku Ria Winarni, Dwi Silvia Anggraini, Siti Masitoh, Ika Khusnul Fadhilah dan
Fakhruni Nur Kharimah, yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
4. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2011, dan teman lainnya di IAIN
Salatiga.KATA PENGANTAR
Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan
ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.5. Ibu Dr. Muna Erawati S.Psi, M.Si selaku pembimbing akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak kepala sekolah, guru dan siswa SMK Negeri 1 Bawen yang telah memberikan
izin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.
ABSTRAK
Hidayati, Usriya. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab). Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata kunci: Kurikulum 2013 dan Karakter (Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab)
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004, yang menekankan pada pendidikan karakter. Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia. Walaupun Kurikulum 2013 sudah diterapkan sejak tahun 2013 silam, namun sampai sekarang masih ada keluhan dari guru dan peserta didik tentang Kurikulum 2013 ini. Adapun fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa? (2) Faktor-faktor pendukung dan pengambat apa saja dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen? (3) Bagaimana solusi yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian diskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara, dokumentasi, dan observasi. Studi kasus ini melibatkan berbagai pihak, yaitu: kepala sekolah, waka kurikulum, guru PAI dan peserta didik.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI dalam membentuk karakter jujur tidak bisa terlepas dari guru sebagai fasilitator pembelajaran dan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, metode dan sumber belajar, serta media yang digunakan. Karakter (jujur, disiplin dan tanggung jawab) peserta didik di SMK Negeri 1 Bawen juga belum terbentuk secara maksimal, bukan karena kurang efektifnya penerapan Kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Akan tetapi, peserta didik belum terbiasa dengan Kurikulum 2013 yang diterapkan. (2) a) Faktor pendukungnya antara lain: kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, fasilitas dan sumber belajar, serta lingkungan yang kondusif. b) Sedangkan faktor penghambatnya adalah: peserta didik, proses penilaian, dan regulasi pemerintah yang berubah sewaktu-waktu. (3) solusi yang ditempuh yaitu: guru harus kreatif, melakukan IHT (In House
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR BERLOGO ................................................................................... i HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
E. Penegasan Istilah .......................................................................................... 8
F. Metode Penelitian ......................................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 21
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kurikulum 2013 A.
1. Pengertian Kurikulum 2013 ................................................................... 23
2. Metode Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................................. 25
3. Pengembangan Kurikulum 2013 ............................................................ 28
4. Standar Penilaian Kurikulum 2013 ......................................................... 33
5. Keunggulan Kurikulum 2013 ................................................................. 36
6. Kunci Sukses Kurikulum 2013...................................................... 38
7. Perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP.................................... 44
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1.
Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ................................ 46 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................................ 48 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................................................ 49 4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .............................................. 51
C. Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab
1. Jujur............................................................................................... 53
2. Disiplin.......................................................................................... 54
3. Tanggung Jawab........................................................................... 55
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data
1. Sejarah Berdirinya Sekolah........................................................... 58
2. Identitas Sekolah........................................................................... 59
3. Letak Geografis............................................................................. 60
4. Visi dan Misi................................................................................ 61
6. Sarana dan Prasarana.................................................................... 62
7. Struktur Organisasi....................................................................... 63
8. Data Guru dan Karyawan............................................................. 64
9. Keadaan Siswa.............................................................................. 64
10. Ekstrakurikuler.............................................................................. 67
B. Temuan Penelitian
1. Profil Responden .................................................................................... 69
2. Hasil Penelitian ...................................................................................... 71
BAB IV ANALISIS DATA A. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI dalam Membentuk Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab .............................................. 90
B. Faktor Pendukung dan Penghambat .............................................................. 102
C. Solusi ............................................................................................................ 106
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................... 108B. Saran ............................................................................................................. 110
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Identitas Sekolah .............................................................................. 59Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana ........................................................................ 62Tabel 3.7 Struktur Organisasi ........................................................................... 63Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan ................................................................. 64Tabel 3.9 Data Siswa Kelas X .......................................................................... 64Tabel 3.9 Data Siswa Kelas XI ........................................................................ 65Tabel 3.9 Data Siswa Kelas XII ....................................................................... 66BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Akan tetapi, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara
sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas (Mulyasa, 2013: 59).
Perubahan yang terdapat pada Kurikulum 2013 ini adalah penggabungan mata pelajaran. Selain itu pemerintah juga berencana menambah jam pelajaran agar pembelajaran lebih mengedepankan pada karakteristik siswa (Amri, 2013: 282-283).
Di era informasi dan pengetahuan yang ditandai oleh penggunaan teknologi informasi dan kemampuan intelektual sebagai modal utama dalam berbagai bidang kehidupan, ternyata disisi lain memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan karakter bangsa. Semakin hari degradasi moral, sikap dan perilaku semakin terasa diberbagai kalangan masyarakat.
Degradasi moral tersebut antara lain ditandai oleh memudarnya sikap santun, ramah, serta jiwa kebhinnekaan, kebersamaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di samping itu, perilaku anarkisme dan ketidak jujuran marak di kalangan peserta didik, misalnya tawuran dan menyontek (Zuchdi dkk, 2013: 1).
Di sekolah, terjadi penyimpangan-penyimpangan remaja tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pendidikan agama, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh pendidik di sekolah. Jika pendidikan karakter hanya dibebankan kepada guru agama, maka moralitas yang akan tumbuh hanya sebatas hafalan terhadap doktrin-doktrin agama (Budiningsih, 2004: 1-2).
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, ditegaskan bahwa salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional adalah pengembangan dan kurikulum berbasis kompetensi. Dalam pasal 35, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (Hidayati, 2013: 112- 113).
Kurikulum berbasis karakter dan kompetensi diharapkan mampu memecahkan berbagai persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan dengan mempersiapkan para peserta didik melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien dan berhasil guna. Oleh karena itu, pemeritah (Mendikbud) merevitalisasi pendidikan karakter keseluruh jenis dan jenjang pendidikan termasuk dalam pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value).
Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementsi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Implementasi Kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif tetapi menyentuh internalisasi dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari (Mulyasa, 2013: 6-7).
Implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi harus melibatkan semua komponen (stakeholders), termasuk komponen- komponen yang ada dalam sistem pendidikan itu sendiri. Komponen- komponen tersebut antara lain kurikulum, rencana pembelajaran, proses pembelajaran, mekanisme penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan pembelajaran, pengelolaan sekolah/madrasah, pelaksanaan pengembangan diri peserta didik, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan, serta etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah/madrasah.
Kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal diantara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang kompak diantara para anggota tim. Kerjasama antar para guru sangat penting dalam proses pendidikan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat pesat.
Keberhasilan Kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya. Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk; kesadaran, kejujuran, keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam bertindak, kecermatan, ketelitian dan komitmen (Mulyasa, 2013: 9-11).
SMK Negeri 1 Bawen merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang lalu, dan tahun ini merupakan tahun ke-3. Hal ini bisa dilihat dari sarana dan prasarana, fasilitas dan sumber belajar yang mendukung dan beberapa usaha yang ditempuh oleh guru-guru.
Kurikulum 2013 yang mengedepankan pada aspek sikap daripada aspek keterampilan dan pengetahuan, SMK Negeri 1 Bawen ingin menciptakan karakteristik siswa yang sesuai dengan Kurikulum 2013 ini.
Sejauh ini, guru-guru PAI di SMK Negeri 1 Bawen selalu melakukan usaha mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. Banyak sekali persiapan-persiapan yang harus dilakukan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 khususnya persiapan administrasi pembelajaran.
Salah satu persiapan tersebut adalah dengan mengadakan sosialisasi Kurikulum 2013 untuk mendukung implementasi dalam pembelajaran PAI.
Sosialisasi merupakan langkah penting yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan kurikulum. Sosialisasi ini perlu dilakukan oleh berbagai pihak yang memiliki kewenangan untuk itu, yaitu; guru, kepala sekolah, pengawas bahkan komite sekolah (Mulyasa, 2013: 10).
Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani kepada anak didik menurut agama Islam agar kelak dapat berguna bagi hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup serta berguna bagi bangsa dan negaranya. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum di sekolah atau madrasah.
Guru menjadi faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran mata pelajaran tertentu dan harus mampu merumuskan unsur- profesinya harus berdasarkan pertimbangan profesional (profesional
judgement) secara tepat dan baik (Nurdin, 2005: 13). Hal ini mengingat guru
tidak hanya sebagai pengajar atau mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik , akan tetapi sebagai tenaga profesional yang dapat menjadikan peserta didiknya mampu merencanakan, menganalisis serta menyampaikan masalah yang dihadapi.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kini berubah menjadi Pendidikan Islam dan Budi Pekerti. Waktu pembelajaran yang semula 2 jam mata pelajaran kini menjadi 3 jam mata pelajaran. Mengenai penambahan jam pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menjadi 3 jam ini bukan menjadi masalah yang besar justru dengan penambahan jam ini cukup berguna untuk membangun karakter siswa di SMK Negeri 1 Bawen.
Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana implementasi kurikulum di SMK Negeri 1 Bawen, dengan mengambil judul
“IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 1 BAWEN TAHUN AJARAN 2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter J ujur, Disiplin dan Tanggung Jawab)”. Rumusan Masalah B.
1. Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab
2. Faktor-faktor pendukung dan pengambat apa saja dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016?
3. Bagaimana solusi yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang pendukung dan pengambat dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016.
3. Untuk mengetahui bagaimana solusi yang ditempuh untuk mengatasi faktor- faktor penghambat dalam implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016.
Manfaat Penelitian D.
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bernilai ilmiah bagi para pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan implementasi kurikulum pada pembelajaran Pendidikan
Agama Islam baik bagi sekolah, termasuk guru, pengembang kurikulum, maupun untuk tujuan penelitian lebih lanjut.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari interpretasi dan kesalahpahaman pengertian batasan istilah, maka peneliti menyampaikan batasan-batasan istilah sebagai berikut :
1. Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakann praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap (Hamalik, 2013: 237).
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK
(Competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi
pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (sikap, keterampilan dan pengetahuan) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah (Mulyasa, 2013: 66).
Maka dari itu, arti dari implementasi Kurikulum 2013 disini adalah pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter (meliputi: jujur, disiplin dan tanggung jawab) siswa yang diterapkan di SMK Negeri 1 Bawen.
2. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam merupakan usaha berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani kepada anak didik menurut agama Islam. Adapun
Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik, untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman (Nurdin, 2005: 13).
Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani maupun rohani kepada peserta didik menurut agama Islam untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat serta berguna bagi bangsa dan negara.
3. Karakter (Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab) Secara terminologis, makna karakter dikemukakan oleh Thomas
Lickona. Menurutnya karakter adalah
“A reliable inner disposition to respond to situations in a moraly good way”. Selanjutnya Lickona
menambahkan,
“Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior.
” Menurut Lickona, karakter menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Dengan kata lain, karakter mengacu kepada serangkaian pemikiran (cognitives), perasaan (affectives), dan perilaku
(behaviors) yang sudah menjadi kebiasaan (habits) (Zuchdi dkk, 2013: 16-
17).Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, maupun dalam lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran, perasaan, dan perkataan serta perilaku sehari-hari berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Nilai-nilai karakter itu adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab (Suyadi, 2013: 7-9).
Namun disini penulis hanya akan mengambil 3 dari 18 nilai karakter yang telah disebutkan diatas, 3 nilai karakter itu adalah jujur, disiplin, dan tanggung jawab.
a. Jujur Jujur yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan antara mengatakan yang benar, dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat di percaya (Suyadi, 2013: 8).
Jujur sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan (dalam bentuk perasaan, kata-kata dan perbuatan) bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan sendiri. Kata jujur identik dengan benar yang lawan katanya adalah bohong. Maka jujur lebih jauh dikorelasikan dengan kebaikan (kemaslahatan) (Kesuma dkk, 2012: 16).
Indikator karakter jujur antara lain: 1) Mengemukakan apa adanya 2) Berani bertanya 3) Menunjukan fakta yang sebenarnya 4) Berani menyatakan pendapat 5) Mengakui kesalahan (Mulyasa, 2014: 148).
Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik dalam konteks persahabatan, bisnis, rekan atau mitra kerja, dan sebagainya. Karakter ini merupakan salah satu karakter pokok untuk menjadikan seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang ia lakukan.
b. Disiplin Disiplin yaitu kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala
Indikator disiplin disini adalah 1) Masuk kelas tepat waktu 2) Mengumpulkan tugas tepat waktu 3) Memakai sragam sesuai tata tertib 4) Mengerjakan tugas yang diberikan 5) Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6) Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7) Membawa buku tulis maupun teks sesuai dengan mata pelajaran
c. Tanggung Jawab Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama (Suyadi, 2013: 9).
Tanggung jawab yaitu suatu usaha seseorang yang diamanahkan, harus dilakukan.Tanggung jawab diartikan sebagai usaha manusia untuk melakukan amanah secara cermat, teliti, memikirkan akibat baik dan buruknya, untung rugi dan segala hal yang berhubungan dengan hal tersebut secara transparan menyebabkan orang percaya dan yakin.
Indikator tanggung jawab disini adalah: 1) Melaksanakan kewajiban 2) Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan 3) Menaati tata tertib sekolah
5) Menjaga kebersihan lingkungan Jadi yang dimaksud dengan judul Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Pelajaran 2015/2016 (Studi Analisis tentang Karakter Jujur, Disiplin dan Tanggung Jawab) adalah pelaksanaan atau penerapan Kurikulum 2013 dalam membentuk karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas.
F. Metode Penelitian
Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan data sesuai obyek yang dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang berkaitan dengan penelitian yaitu :
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Mengingat tujuannya adalah untuk mendapatkan data dilapangan, maka penelitian ini tidak dapat dilakukan hanya dilabolatorium, melainkan harus dilakukan di lapangan (Ali, 1993: 152).
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian diskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2004: 234).
Penelitian ini dilakukan di lapangan tanpa menggunakan prosedur analisis statistik. Dalam hal ini peneliti akan mengadakan penelitian langsung di SMK Negeri 1 Bawen guna memperoleh data-data yang akurat mengenai implementasi Kurikulum 2013 dan problematika serta solusi yang ditempuh dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 1 Bawen.
3. Sumber Data
a. Data Primer Menurut S. Nasution data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian (Nasution, 2004: 64).
Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data primer digunakan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai SMK Negeri 1 Bawen.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah kepala sekolah, waka kurikulum, guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan siswa.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber bacaan data kepada pengumpul data, baik buku-buku maupun dokumen yang resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan beberapa informan di SMK Negeri 1 Bawen.
4. Prosedur Pengumpulan Data Adapun dalam pengkajian skripsi ini peneliti ini menggunakan teknik pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut : a. Metode Wawancara
Interview atau wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan peneliti yang ingin memperoleh informasi dari seseorang dengan cara mengajukann pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Menurut Esterberg (2002), dalam Sugiyono wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam satu topik. Ia juga mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, semistruktur dan tidak terstruktur (Sugiyono, 2008: 317).
Metode ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang ada dalam pikiran dan perasaan responden. Salah satu cara yang akan ditempuh peneliti adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan subyek penelitian dengan tetap berpegang pada arah sasaran dan fokus penelitian.
1) Kepala Sekolah, materi wawancara adalah seputar kurikulum- kurikulum sebelumnya, kurikulum yang sekarang diterapkan di SMK Negeri 1 Bawen, pelaksanaan Kurikulum 2013, sarana dan prasarana terkait dengan Kurikulum 2013, dan apa saja problem yang dihadapi serta bagaimana solusi yang ditempuh dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
2) Waka Kurikulum, materi wawancara seputar kurikulum-kurikulum sebelumnya, kurikulum yang sekarang diterapkan di SMK Negeri 1 Bawen, pelaksanaan Kurikulum 2013, sarana dan prasarana terkait dengan Kurikulum 2013, dan apa saja problem yang dihadapi serta bagaimana solusi yang ditempuh dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.
3) Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, materi wawancara seputar materi pelajaran Pendidikan Agama Islam terkait dengan karaker jujur, disiplin dan tanggung jawab siswa saat di kelas, respon terhadap Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Agama Islam, bagaimana penilaian yang dilakukan terkait dengan Kurikulum 2013.
b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya (Arikunto, 1996: 6). Metode dokumentasi juga dapat diartikan sebagai metode pengumpulan data dengan cara mencari data atau informan yang sudah dicatat dalam beberapa dokumen yang ada seperti buku induk, buku pribadi dan surat-surat keterangan lainnya.
Teknik ini diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi, khususnya untuk melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
c. Observasi Metode observasi merupakan pengamatan langsung dan melihat sendiri obyek yang akan diamati. Observasi juga bisa diartikan sebagai pengamatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang diteliti. Sutrisno Hadi (1986) menyatakan dalam bukunya Dr. Sugiyono bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Obyek yang akan diamati adalah ketika guru mengajar, bagaimana kondisi pembelajarannya dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan Kurikulum 2013.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan mengumpulkann informasi mengenai implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 1 Bawen.
5. Analisis Data Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan satuan yang dapat dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam analisis ini peneliti menggunakan tiga macam analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan. Fokus analisis data ini pada ruang lingkup Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Agama Islam dan Implementasinya, problematika yang dihadapai serta solusi yang ditempuh.
a. Reduksi Data Langkah awal ini untuk memudahkan pemahaman terhadap yang sudah terkumpul, reduksi data dilakukan dengan cara mengelompokkan data berdasarkan aspek-aspek permasalahan penelitian, aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini adalah: Kurikulum 2013 dalam Pendidikan Agama Islam, implementai Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, problematika yang dihadapi serta solusi yang ditempuh.
b. Penyajian Data Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan menarik kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek masalah penelitian ini, maka susunan penyajian datanya dimulai dari ruang lingkup Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, probematika yang c. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan, sesuai dengan hakikat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan secara bertahap, pertama menarik kesimpulan sementara, namun seiring bertambahnya data, maka harus dilakukan verifikasi dengan cara mempelajari kembali data yang telah ada. Berdasarkan verifikasi data selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan akhir temuan penelitian.
6. Pengecekan Keabsahan Data Menurut Moelong “Kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu: kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian (Moelong, 2012:
37). Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya memakai 3 macam antara lain: a. Kepercayaan
Kepercayaan data dimaksudkan untuk membuktikan data yang dikumpulkan sesuai dengan yang sebenarnya.
b. Kebergantungan Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan menginterpretasikan data sehingga data yang dikumpulkan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
c. Kepastian
Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengefek data dan informan serata interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.
7. Tahap-tahap Penelitian
a. Observasi awal 1) Menyusun proposal penelitian.
2) Menentukan tempat penelitian. 3) Mengurus surat-surat perizinan.
b. Pelaksanaan Penelitian 1) Mengadakan observasi langsung ke SMK Negeri 1 Bawen.
2) Mengidentifikasi data.
c. Akhir Penelitian Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data, pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan dan pemeriksaan tentang keabsahan data dengan fenomena maupun dokumentasi untuk membuktikan kebenaran data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Sistematika Penulisan G.
Sistematika diperlukan untuk menata dan mengatur sistematika penulisan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Adapun sistematika penulisan BAB I : Pendahuluan Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar belakang masalah; (b) rumusan masalah; (c) tujuan penelitian; (d) kegunaan penelitian; (e) penegasan istilah; (f) metode penelitian; (g) sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka Merupakan kajian teoritis yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan SMK Negeri 1 Bawen. BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian Pada bab ini dipaparkan tentang definisi obyek penelitian yaitu SMK Negeri 1 Bawen. BAB IV : Analisis Data Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan. BAB V : Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pembahasan yang dilakukan serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 Pengertian Kurikulum 2013 1. Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan dalam
dunia atletik
“curere” yang berarti berlari. Istilah tersebut erat hubungannya
dengan kata
“curier” atau kurir yang berarti penghubung atau seseorang
yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat lain (Nurgiyantoro, 1988: 2). Dalam dunia pendidikan pengertian tersebut dapat diartikan sebagai bahan ajar yang sudah ditentukan kapan dimulai dan kapan diakhiri yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.
Pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Kurniasih dkk, 2014: 3).
Imas Kurniasih dan Berlin Sani dalam Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan, mendefinisikan:
“Curriculum as an idea, has its roots in the latin word for race-course, explaining the curriculum as the course of deeds and experience though which children become the adult suatu gagasan, telahmemiliki akar kata Bahasa Latin Race-Source, menjelaskan kurikulum sebagai “mata pelajaran perbuatan” dan pengalaman yang dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat dewasa (Kurniasih dkk, 2014: 3).
Hilda Taba seperti yang dikutip oleh Oemar Hamalik, mengartikan:
“Curriculum is a plan for learning” yang mempunyai arti kurikulum adalah rencana pembelajaran.
Caswell and Cambell berpendapat bahwa:
“Curriculum is all of the
experiences children have under the guidance of teacher”. Kurikulum
merupakan seluruh pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan guru.
Sedangkan Edward A. Krug memandang:
“A curriculum consist of the
means used to achieve or carry out given purposes of schooling” artinya
kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah.
Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang pernah diuji cobakan pada tahun 2004. KBK dijadikan acuan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah (Hamalik, 2007: 238).
Pengembangan sikap siswa berlangsung disemua sisi kehidupan yang dijalaninya dirumah, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya. Dan guru yang paham, akan menggunakan semua ini untuk membantu pengembangan siswa secara optimal (Sitepu, 2013: 191).
2. Metode Pembelajaran Kurikulum 2013
Ada beberapa model atau metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif dan tentunya dapat dijadikan acuan pada proses pembelajaran di kelas untuk Kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut: