IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh

SITI KHOLIPAH

NIM 11111032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  

Motto

  Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berfikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama.

  

Norman Vincent Peale

  Semua mimpi kita menjadi kenyataan bila kita mempunyai keberanian untuk mengejarnya.

  

Walt Diesney

  Persembahan Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada 1.

  Orang tuaku tercinta bapak Nurwanto dan ibu Mujiati, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk putra-putrinya 2. Adikku Muhyidin yang selalu mendukungku 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si yang telah sabar membimbingku dalam penyusunan skripsi ini

  4. Teman-temanku PAI A angkatan 2011yang sama-sama berjuang dan belajar di IAIN Salatiga

  5. Semua pihak yang selalu memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu

6. Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Siti Rukhayati, selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.

  3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak M. Farid Abdullah, S.Pdi., M.Hum selaku pembimbing akademik.

  5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal pengetahuan, sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

  6. Bapak R. Sigit Purnama, S.Pd, kepala SLB-C YPPALB Magelang yang telah mengijinkan penulis mengadakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi.

  7. Bapak Margo Slamet, selaku guru Pendidikan Agama Islam, Ibu Rini Widyastuti selaku Waka Kesiswaan, dan segenap keluarga besar SLB-C YPPALB Magelang yang telah memberikan banyak informasi kepada penulis.

  8. Ibu dan Bapak penulis, yang telah memberikan dukungan dan doa restu atas penyusunan skripsi.

  9. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi.

  Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Salatiga, 25 Agustus 2015 Siti Kholipah 11111032 Abstrak Kholipah, Siti. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

  Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  

Kata Kunci: Implementasi Kurikulum 2013, Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, Anak Berkebutuhan Khusus.

  Kurikulum 2013 merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman terbaru pelaksanaan pendidikan di Indonesia yang dimulai tahun 2013. Kurikulum 2013 diimplementasikan dalam pembelajaran seluruh mata pelajaran termasuk Pendidikan Agama Islam di seluruh sekolah yang menerapkan kurikulum tersebut baik sekolah umum maupun sekolah luar biasa. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah luar biasa ini merupakan bukti tidak adanya diskriminasi bagi anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh hak pendidikannya.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus di SLB-C YPPALB Magelang 2) Apa saja faktor pendukung implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus di SLB-C YPPALB Magelang 3) Apa saja faktor penghambat implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus di SLB-C YPPALB Magelang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tehnik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dikumpulkan berdasarkan catatan lapangan, observasi dan dokumentasi kemudian data disusun menjadi data yang lengkap.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK di SLB-C YPPALB Magelang tidak seluruhnya sesuai standar dalam kurikulum 2013. Standar kompetensi lulusan yang diutamakan adalah sikap dan keterampilan. Sedangkan penguasaan materi (pengetahuan) tidak ditekankan karena keterbatasan kemampuan peserta didik. Standar isi, materi PAI disederhanakan, alokasi waktu 3x40 menit satu kali pertemuan dalam seminggu, penggunaan TIK sebagai media pembelajaran PAI. Standar proses, proses pembelajaran diutamakan langsung praktik misal shalat berjamaah, membaca al-

  Qur‟an dan hafalan, sumber pembelajarannya buku dan internet, serta pembelajaran PAI tidak hanya di kelas. Penilaian dilakukan dengan ulangan, mid semester, UAS, dan penilaian proses pembelajaran. Faktor pendukungnya adalah guru yang telaten dan sabar, sosialisasi kurikulum 2013 dari pemerintah, lingkungan yang kondusif, dan keterlibatan aktif orang tua. Sedang faktor penghambatnya adalah peserta didik sulit diberikan materi pelajaran, sarana

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i LEMBAR BERLOGO ............................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ...................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ v MOTO....................................................................................................... vi PERSEMBAHAN..................................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................. viii ABSTRAK.................................................................................................. x DAFTAR ISI .............................................................................................. xi DAFTAR TABEL .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7 E. Penegasan Istilah ........................................................................... 8 F. Metode Penelitian .......................................................................... 11

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 ............................................................................. 21 1. Pengertian Kurikulum 2013 .................................................... 21 2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................ 24 3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013................................. 25 4. Elemen Perubahan Kurikulum 2013........................................ 26 5. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013............................ 32 6. Kunci Sukses Kurikulum 2013................................................ 34 B. Pendidikan Agama Islam............................................................... 38 1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam................ 38 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam............................................. 39 3. Fungsi Pendidikan Agama Islam............................................. 40 4. Karakteristik Pendidikan Agama Islam................................... 42 C. Anak Berkebutuhan Khusus........................................................... 43 1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus.................................. 43 2. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus................................... 44 3. Tunagrahita .............................................................................. 47 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SLB-C YPPALB Magelang.............................. 51 1. Letak Sekolah........................................................................... 51 2. Identitas SLB-C YPPALB Magelang...................................... 52 3. Sejarah Berdirinya.................................................................... 52

  5. Keadaan Peserta Didik............................................................. 55 6.

  Keadaan Guru.......................................................................... 56 7. Sarana Prasarana...................................................................... 57 8. Keunggulan SLB-C YPPALB Magelang.................................. 59 B. Data Informan................................................................................. 59 C.

  Temuan Penelitian.......................................................................... 60 1.

  Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang............................................... 60

  2. Faktor Pendukung Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang.............................................................................

  69 3. Faktor penghambat Implementasi Kurikulum 2013 dalam

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang............................................................................

  70 BAB IV PEMBAHASAN A.

  Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang...............................................................

  72 B. Faktor Pendukung Implementasi Kurikulum 2013 dalam

  Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang ...............................................................................

  84 C. Faktor Penghambat Implementasi Kurikulum 2013 dalam

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB-C YPPALB Magelang ...............................................................................

  87 BAB V PENUTUP A.

  90 Kesimpulan...............................................................................

  B.

  93 Saran......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL DAN BAGAN Tabel 1 Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ..................................

  45 Bagan 1 Struktur Organisasi .................................................................

  54 Tabel 2 Daftar Peserta Didik SMPLB ...................................................

  56 Tabel 3 Pendidik SLB-C YPPALB Magelang ......................................

  57 Tabel 4 Data Sarana dan Prasarana........................................................

  58

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Nota Pembimbing Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 3 : Surat Keterangan Bukti Penelitian Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Lampiran 5 : Surat Keterangan Kegiatan (SKK) Lampiran 6 : Pedoman Wawancara Lampiran 7 : Verbatin wawancara Lampiran 9 : Dokumentasi Foto Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampian 11 : Daftar Riwayat Hidup

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting dalam segala aspek kehidupan baik untuk masyarakat, bangsa maupun negara. Karena bagaimanapun juga pendidikan akan mencetak generasi baru berkualitas yang akan dijadikan sebagai penerus keberlangsungan bangsa dan negara. Menurut Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat I “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, 2005:3).

  Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh warga Indonesia. Agama islam juga memerintahkan setiap umat untuk menuntut ilmu tanpa terkecuali sebagaimana difirmankan Allah dalam Q. S Al- Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:

                              

      Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

  

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan (QS Al- Mujadilah/58:11).

  Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa pendidikan adalah aspek yang sangatlah penting dalam kehidupan. Allah SWT berjanji akan meninggikan beberapa derajat bagi orang yang beriman dan orang yang berpengetahuan. Dari ayat tersebut terdapat makna bahwa setiap umat islam hendaknya selalu mencari pengetahuan baik itu pengetahuan tentang agamanya ataupun pengetahuan umum yang dapat dijadikan bekal dalam kehidupan sehari- hari dan niscaya Allah yang akan meninggikan derajatnya karena ilmunya.

  Dalam lembaga pendidikan formal walaupun mata pelajaran umum lebih banyak tetapi tetap diberikan Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berahlak mulia, mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

  Qur‟an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam setiap aktivitas kehidupan oleh peserta didik.

  Semua warga negara Indonesia berhak mendapat pendidikan tanpa terkecuali untuk anak berkelainan. Hal itu dibuktikan dengan adanya program pendidikan khusus. Sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 23 disebutkan bahwa pendidikan khusus (anak luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial (Efendi, 2006:1). Pasal tersebut dapat dijadikan landasan bagi anak berkebutuhan khusus karena dengan adanya Undang- undang akan memberikan perlindungan bagi anak berkebutuhan khusus bahwa semua mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

  Agama Islam juga memberikan hak belajar yang sama kepada seluruh manusia tanpa membedakan anak yang kurang secara fisik ataupun secara mental. Sebagaimana firman Allah dalam QS „Abasa ayat 1- 12 yang berbunyi:                                               

     Artinya

  : “Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah

datang seorang buta kepadanya, tahukah kamu barangkali ia ingin

membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan

pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya, adapun

orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya,

padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri

(beriman), dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera

(untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada Allah, maka

kamu mengabaikannya, sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya

ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang

menghendaki, tentulah ia memperhatikannya”.

  Dari ayat tersebut terdapat pesan yang terkandung di dalamnya bahwa Allah telah menegur Nabi Muhamad SAW karena telah bermuka masam dan berpaling kepada orang buta yang datang kepadanya dan juga terdapat pesan bagi orang yang merasa cukup maka harus memberikan pengajaran kepada mereka yang kurang. Telah jelas diperintahkan kepada umat islam untuk tetap memberikan pengajaran bagi yang merasa serba cukup kepada orang yang kurang sempurna baik secara fisik maupun mentalnya.

  Realitas yang ada saat ini, anak yang berkelainan atau yang sekarang disebut sebagai anak berkebutuhan khusus masih banyak yang belum mendapatkan hak atas pendidikannya. Adapun pengertian anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya (Smart, 2010:33). Anak berkebutuhan khusus ini tidak bisa hanya diartikan sebagai anak cacat, tetapi anak yang mempunyai karakteristik khusus. Karakteristik khusus di sini ada yang memang cacat secara fisik, mental, emosional,sosial atau bahkan mempunyai kelebihan dibanding anak normal.

  Adanya persamaan hak untuk mendapatkan pendidikan dibuktikan dengan disediakannya Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus. Dengan adanya sekolah khusus (SLB), pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus akan lebih maksimal karena peserta didik yang mempunyai karakteristik khusus akan bergabung dalam satu kelompok belajar.

  Dalam suatu satuan pendidikan tentu ada kurikulum yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan. kurikulum adalah aktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan (Nurudin dan Usman, 2003:34). Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa kurikulum adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan dari pelaksanaan pendidikan.

  Kurikulum terbaru dalam sistem pendidikan saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP) (Kurniasih dan Sani, 2014:32). Sebagian besar sekolah formal menggunakan kurikulum tersebut. Begitu pula untuk Sekolah Luar Biasa

  (SLB) yang peserta didiknya adalah anak berkebutuhan khusus juga menggunakan kurikulum 2013.

  Penulis, dalam hal ini tertarik untuk melakukan penelitian di SLB- C YPPALB Magelang khususnya pada jenjang SMPLB. Sekolah ini memberikan pelayanan pendidikan khusus kepada ABK sesuai dengan kebutuhannya dan juga menggunakan kurikulum 2013 seperti sekolah reguler lainnya.

  Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi tentang bagaimana “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

  B.

  Fokus Penelitian Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu: 1.

  Bagaimana implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang? 2. Apa saja faktor pendukung implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan

  Khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang?

  3. Apa saja faktor penghambat implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang? C. Tujuan Penelitian

  Berdasar fokus penelitian di atas maka dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran

  Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang.

  2. Untuk mengetahui faktor pendukung implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan Khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang.

  3. Untuk mengetahui faktor penghambat implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang.

  D.

  Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama

  Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sehingga dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Secara Teoretis a.

  Penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan keilmuan dalam ilmu pendidikan dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya di Jurusan Tarbiyah IAIN Salatiga b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kaum akademis yang mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru tentang penerapan kurikulum 2013 dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

  2. Secara Praktis a.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang penerapan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi anak berkebutuhan khusus SLB-C YPPALB Magelang.

  b.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus.

  E.

  Penegasan Istilah a.

  Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi merupakan kata asing yang telah dibahasa

  Indonesiakan yang beranonim dengan kata penerapan, begitupun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi berarti kurikulum, menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

  Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sekolah-sekolah di Indonesia. Kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP) (Kurniasih dan Sani, 2014:32)

  Jadi implementasi kurikulum 2013 adalah penerapan atau pelaksanaan suatu rencana dan pengaturan yang telah ditetapkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan.

  b.

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pembelajaran dapat diberi arti sebagai setiap upaya yang sistematik dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi- kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan dengan pendidik yang melakukan kegiatan membelajarkan (Sudjana, 2001: 8). Sedangkan Pembelajaran menurut (Gagne, 1977) dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan

  Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berahlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

  Qur‟an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman (Ramayulis, 2008: 21).

  Dari pengertian di atas yang dimaksud pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah upaya yang sistematik dan disengaja oleh pendidik dan peserta didik untuk menyiapkan peserta didik agar mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berahlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al- Qur‟an dan Al-Hadis.

  c.

  Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian dari anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya (Smart,

  2010:33). Keadaan khusus ini membuat mereka beda dengan yang lainnya. Namun pengertian itu tidak menunjuk pada anak yang lemah mental, emosi maupun kelainan fisik. Anak yang berpredikat ABK diantaranya adalah tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat serta anak dengan gangguan kesehatan (Santoso, 2010:127).

  Jadi yang dimaksud dalam judul penelitian ini adalah penerapan oleh pemerintah dalam kurikulum 2013 pada proses belajar mengajar mata pelajaran PAI, mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran bagi anak yang mengalami gangguan baik secara fisik, mental, emosional maupun sosial untuk mencapai tujuan pendidikannya.

  F.

  Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah kualitatif. Kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, gambar dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011:4).

  Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, dokumentasi dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas.

  Sedangkan, penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel, dalam hal ini variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain (Hasan, 2006:7). Oleh karena itu peneliti mendeskripsikan dan menginterpretasi implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang.

  2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan, ia sebagai anggota pura-pura, jadi tidak melebur dalam arti sesungguhnya (Moleong, 2011: 77).

  Peneliti ikut berperan serta menjadi pengamat dalam metode pembelajaran dan mengikuti secara pasif kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung di SLB-C YPPALB Magelang.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dijadikan objek kajian dalam penyusunan skripsi ini adalah di SLB-C YPPALB Magelang. Peneliti memilih lokasi tersebut karena ingin mengetahui secara langsung sejauh mana kurikulum 2013 dapat diterapkan di sekolah tersebut khususnya bagi anak berkebutuhan Khusus (ABK).

  4. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Primer

  Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya (Hasan, 2006:19). Adapun untuk memperoleh data dengan wawancara berkaitan dengan penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi anak berkebutuhan khusus. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, pendidik Pendidikan Agama Islam, peserta didik dan waka kesiswaan.

  b.

  Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber- sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu (Hasan, 2006:19). Sumbernya data dalam penelitian ini adalah dokumentasi SLB-C YPPALB Magelang berupa data identitas sekolah, RPP, data sarana prasarana, daftar nama pendidik, dan wawancara dengan orang tua.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang valid, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data, yaitu: a.

  Wawancara (Interview) Tehnik wawancara juga digunakan dalam proses pengumpulan data. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan tercawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

  Dengan metode ini penulis dapat memperoleh informasi atau data dari informan tentang rencana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi ABK sesuai kurikulum 2013, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi ABK sesuai kurikulum 2013, faktor pendukung penerapan kurikulum2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK, dan solusi yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi kesulitan selama proses pembelajaran menggunakan kurikulum 2013.

  b.

  Observasi (Pengamatan) Observasi (pengamatan) adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium) terhadap objek yang diteliti (populasi atau sampel) (Hasan, 2006:23). Metode observasi penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan melihat proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk anak berkebutuhan khusus dan pelaksanaan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan ilmiah. Observasi dilakukan berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan mengadakan pengamatan, pencatatan, dan mendengarkan secara cermat.

  Observasi dilakukan di lingkungan SLB-C YPPALB Magelang. Hal- hal yang diobservasi adalah proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan kurikulum 2013 untuk anak berkebutuhan khusus. Observasi ini juga bertujuan dilakukan dalam penerapan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus di SLB-C YPPALB Magelang.

  c.

  Dokumentasi Suharsimi Arikunto (2006:158-159), menyatakan bahwa

  “dokumentasi adalah mengumpulkan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda”.

  Dokumen- dokumen yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini antara lain: rencana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, data peserta didik berkebutuhan khusus, tenaga pendidik dan data- data lain yang menunjang penelitian ini.

6. Analisis Data

  Pengertian analisis data menurut Patton (1980) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar (dalam Hasan, 2006:29). Berdasarkan hasil pengumpulan data, selanjutnya penulis akan melakukan analisa dan pembahasan secara deskriptif. Dengan demikian data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dikaji dan dikupas secara runtut.

  Karena data yang diperoleh itu merupakan data kualitatif maka penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif analisis non statistikal.

  Yang dimaksud dengan analisis deskriptif kualitatif adalah suatu atau kriteria yang telah dibuat peneliti (Arikunto, 2006: 239). Artinya peneliti mencari uraian yang menyeluruh dan cermat tentang implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus di SLB-C YPPALB Magelang.

  Ada 3 kegiatan dalam analisis data yaitu a. Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing- masing informan yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian sehingga perlu dibuang atau dikurangi. Reduksi data dilakukan dengan memilih hal- hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian maka akan memberi gambaran yang lebih tajam.

  b.

  Penyajian data adalah deskripsi dari hasil pengamatan di lapangan.

  Dalam penelitian kualitatif penyajian data dengan teks yang bersifat naratif.

  c.

  Verifikasi atau menarik kesimpulan merupakan kegiatan untuk menyimpulkan berbagai hal dari data yang diperoleh selama penelitian yang dapat diuji kebenarannya.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti melakukan beberapa upaya, di samping menanyakan langsung kepada obyek, peneliti juga berupaya mencari jawaban dari sumber lain. Burhan Bungin (2004: 99) menyatakan bahwa: “Keabsahan data dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya menggunakan teknik

  (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori), pembahasan dengan sejawat melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota”.

  Untuk memperoleh keabsahan data tersebut maka tehnik yang digunakan adalalah: a.

  Triagulasi Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong, 2002:178). Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan data yang diperoleh dari mengamati dengan hasil wawancara.

  b.

  Menggunakan Bahan Referensi Penggunaan bahan referensi sangat membantu memudahkan peneliti dalam pengecekan keabsahan data, karena dari referensi yang ada dapat digunakan sebagai pendukung hasil observasi yang dilakukan peneliti.

  c.

  Tehnik Member Check Tehnik member check , menurut Lincoln dalam (Moleong,

  2002:221) yaitu dengan mendatangi kembali informasi sambil memperlihatkan data yang sudah diketik pada lembar catatan lapangan yang sudah disusun menjadi paparan data dan temuan penelitian. Serta dikonfirmasikan pada informan apakah maksud dengan member check ini apabila ada kesalahan data bisa diluruskan baik isi maupun bahasannya.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu: a.

  Tahap pra lapangan (mempersiapkan rencana penelitian dan memilih objek yang akan diteliti, mengurus permintaan izin, mengamati keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, mempersiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan (tahap penelitian dilakukan yaitu dengan berperan aktif dalam mengumpulkan data) c.

  Tahap analisis data (menyusun data secara sistematis dari data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga dapat dengan mudah diinformasikan kepada orang lain).

  d.

  Tahap pelaporan data (tahap penelitian yang sudah diselesaikan.

  Pada tahap ini data yang diperoleh disusun dalam bentuk laporan) G. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah di dalam memperlajari dan memahami pokok bahasan skripsi maka dalam menyusun skripsi ini penulis membagi menjadi lima bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut: 1.

  Bagian awal yang meliputi: Sampul, lembar berlogo, judul, tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, dan daftar pengesahan.

2. Bagian inti yang memuat:

Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah,

  fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penelitian.

  Bab II : Kajian Pustaka Pada bab 2 tentang kajian pustaka ini membahas tentang Impelementasi kurikulum 2013 yang meliputi pengertian kurikulum

  2013, kunci sukses kurikulum 2013, landasan pengembangan kurikulum 2013, tujuan pengembangan kurikulum 2013, elemen perubahan kurikulum 2013 serta kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013, kunci sukses kurikulum 2013, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang meliputi: pengertian pembelajaran Pendidikan Agama Islam, tujuan PAI, fungsi PAI, karakteristik PAI. Dan Anak berkebutuhan khusus meliputi: pengertian ABK, jenis- jenis ABK, dan tunagrahita

  Bab III: Paparan Data dan Temuan Penelitian Pada bab 3 disajikan paparan data tentang gambaran umum SLB-C YPPALB Magelang, Data Informan yang berisi tentang data diri

  2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang meliputi: standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi dan standar penilaian kurikulum 2013. Faktor pendukung pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK, serta faktor penghambat implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK di SLB-C YPPALB Magelang.

  Bab IV : Pembahasan Pada bab ini akan membahas tentang hasil data yang diperoleh dari

  penelitian yaitu tentang Implementasi kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di SLB-C YPPALB Magelang meliputi: standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi dan standar penilaian kurikulum 2013. Faktor pendukung pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK, serta faktor penghambat implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI bagi ABK di SLB-C YPPALB Magelang.

  Bab V : Penutup Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari: kesimpulan, saran dan kata penutup.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum 2013 1. Pengertian Kurikulum 2013 Dalam proses pembelajaran membutuhkan kurikulum yang dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Pengertian dari kurikulum menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Semua dalam kegiatan belajar mengajar telah diatur di dalam kurikulum yang telah ditetapkan tersebut sehingga tugas pendidik sebagai pelaksana dan juga dapat mengembangkan kurikulum yang telah ada sesuai kebutuhan peserta didik sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai.

  Pendidikan di Indonesia dari masa setelah kemerdekaan sampai sekarang terus mengalami perkembangan. Hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan kurikulum dari tahun ke tahun. Banyak sekali alasan adanya perubahan kurikulum, disamping alasan kurikulum sebelumnya harus disempurnakan karena adanya kekurangan, tetapi tersebut mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah tanpa dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Kurniasih dan Sani, 2014:31). Dengan begitu pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mencapai tujuan sesuai yang telah dicita- citakan oleh Negara Indonesia.

  Kurikulum pendidikan Indonesia telah mengalami perubahan beberapa kali dimulai setelah kemerdekaan tahun 1945 sampai saat ini.

  Perubahan Kurikulum ini dimulai sejak bernama Rentjana Pembelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 selalu dibarengi dengan argumen- argumen ilmiah, pendekatan-pendekatan mutakhir, lengkap dengan background teori- teori belajar terbaru dan rasionalisasi dari masing- masing itu yang tidak terbantahkan (Kurniasih dan Sani, 2014:31). Dari masing- masing perubahan tersebut tentu ada alasan tersendiri. Akan tetapi tentu juga tujuan perubahan itu hanya untuk memajukan pendidikan Indonesia.

  Kehidupan di era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar. Perubahan tersebut antara lain: perubahan dari pandangan masyarakat lokal ke masyarakat global, perubahan dari kohesi sosial partisipasi demokratis dan perubahan dari pertumbuhan ekonomi menjadi perkembangan kemanusiaan. Untuk melaksanakan dua basis landasan yaitu pertama, pendidikan harus diletakan pada empat pilar (belajar mengetahui, belajar melakukan, belajar hidup dalam kebersamaan dan belajar jadi diri sendiri) dan kedua, belajar sepanjang hidup. Kultur yang demikian harus dikembangkan dalam pendidikan, karena pada akhirnya aspek kultural dari kehidupan manusia, terutama berkaitan dengan pendidikan nilai dan sikap lebih penting dari pertumbuhan ekonomi (Mulyasa, 2014:2-3).

  Indonesia dikatakan sebagai negara yang gagal menurut pakar dunia. Gagal dalam memberantas korupsi, gagal dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat serta gagal dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan ada yang mengurutkan Indonesia sebagai negara gagal dalam urutan ke-64. Hal ini tidak terlepas dari kondisi politik negara yang kurang stabil yang juga berpengaruh terhadap pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (Mulyasa, 2014:3).

  Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Negara Indonesia salah satunya dengan memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia karena pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan. Upaya untuk memperbaiki pendidikan tersebut diantaranya dengan dikeluarkannya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang telah dilakukan penataan kembali dalam Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 (Mulyasa, 2014:4).

  Wujud dari pembenahan pendidikan di Indonesia adalah adanya pembenahan kurikulum yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Bedanya dengan yang sebelumnya, kurikulum 2013 lebih fokus dan berangkat dari karakter serta kompetensi yang akan dibentuk, baru memikirkan untuk mengembangkan tujuan yang akan dicapai (Mulyasa, 2014:112). Dengan begitu diharapkan pendidikan dapat memperbaiki kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Dokumen yang terkait

KOMPETENSI GURU DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR ANAK SALEH KOTA MALANG

2 24 28

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS (AUTIS) DI SDIT SAHABAT ALAM KOTA PALANGKA RAYA SKRIPSI

0 2 16

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN 11 LANGKAI PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 103

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

HUBUNGAN INTENSITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN SISWA KELAS XII SMK NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 101

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187