PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh AJNA DINA FITRIYAH NIM 111 10 067

  KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar no 2 telp (02988) 323706, 323433 Salatiga, 50721

Websit, Email: administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 5 eksemplar skripsi Hal : Pengajuan Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama kami kirimkan naskah skripsi mahasiswi : Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM : 11110067 Jurusan/Progdi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa

  Penyandang Autis di SMPLB Negeri Salatiga Tahun

Pelajaran 2013/2014 Untuk diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa. Salatiga, 07 Oktober 2014 Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Pembimbing

  

SKRIPSI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA

PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DISUSUN OLEH

  

AJNA DINA FITRIYAH

NIM : 111 10 067

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada hari

  Selasa, tanggal 25 November 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : M. Gufron,M.Ag. Penguji 1 : Dra. Siti Asdiqoh,M.Si. Penguji II : Muna Erawati,M.Si. Penguji III : Dra. Lilik Sriyanti, M.Si.

  Salatiga, 25 November 2014 Ketua STAIN Salatiga

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ajna Dina Fitriyah NIM : 111 10 067 Jurusan : Tarbiyah Progam Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang ditulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 07 Oktober 2014 Yang menyatakan, Ajna Dina Fitriyah

  

MOTTO

           

   

  

Artinya:. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

  PERSEMBAHAN

   Untuk orang tuaku Su’aedi dan Siti Aminah tercinta

   Kepada Para dosen yang telah membimbingku

   Saudara-sudaraku, Mas Fuad, Mas Syukron, dan Ka’ Azmi yang salalu memberikan motivasi kepada penulis

   Dan sahabat-sahabat seperjuanganku dan teman-teman Angkatan 2010

   Tak lupa untuk kekasih yang selalu setia menungguku

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Penyandang Autis di SMPLB Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Ibu Dra.Lilik Sriyanti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Bapak Muhlisun M.Pd, Selaku kepala sekolah SLB Negeri Salatiga yang telah memberikan izin penelitian bagi penulis.

  4. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis

  5. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan moril dan materil dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

  Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 07 Oktober 2014 Penulis

  ABSTRAK

  Fitriyah, Ajna Dina. 2014. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa

  Penyandang Autis di SMPLB Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 . Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama

  Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra Lilik Sriyanti, M.Si

  Kata kunci : Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Siswa Autis Siswa autis merupakan anak yang mengalami hambatan baik dari segi mental, emosi, psikomotorik serta memerlukan penanganan khusus dalam proses pembelajaran. Kunci keberhasilan proses pembelajaran tersebut ditentukan oleh beberapa komponen, diantaranya guru, metode yang digunakan, dan kurikulum. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga, apa saja kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan informasi dan masukan kepada semua pihak terutama guru dan lembaga pendidikan. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan memberikan makna dan dengan makna tersebut dapat diambil kesimpulan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa autis di SMPLB Negeri Salatiga berpedoman pada kurikulum KTSP dengan modifikasi guru. Pembelajaran PAI di SMPLB Negeri Salatiga pada siswa penyandang autis adalah (1) Materi yang disampaikan ditekankan pada materi yang bersifat praktis dengan menggunakan metode ceramah, metode quantum teaching, metode tanya jawab, metode praktek, dan metode keteladanan. (2) upaya guru PAI adalah memberikan materi yang sesuai dengan kemampuan siswa. (3) hasil pembelajaran PAI menunjukkan bahwa siswa autis sudah menjalankan ritual keagamaan dalam keseharian dan berperilaku seperti tuntunan agama. Yaitu melakukan wudhu dan sholat wajib. Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam diantaranya target materi PAI tidak selesai, kurangnya jumlah guru PAI, kurang disiplinnya siswa, dan SMPLB Negeri Salatiga tidak menyediakan terapi khusus untuk

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

  …i LEMBAR LOGO STAIN SALATIGA ............................................................. …ii

  PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii PENGESAHAN ................................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... v MOTTO ............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii ABSTRAK ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... x DAFTAR TABEL DAN BAGAN ..................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1 B. Fokus Penelitian............................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian............................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6 E. Penegasan Istilah.............................................................................. 6 F. Metode Penelitian............................................................................ 8 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................... 8 2. Kehadiran Penelitian ............................................................ 8 3. Lokasi Penelitian .................................................................. 9 4.

  8. Tahap-tahap Penelitian…………………………………… 14 G. Sistematika Penulisan................................................................... 15

  2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran……………………………… 34

  1.Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam ………….. 62

  BAB III PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data SLB Negeri Salatiga…………………………… 45 B. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…………………. 62

  3. Faktor Penyebab Autis…………………………………………. 42

  2. Jenis Autis……………………………………………................39

  1. Penger tian Autis……………………………………………….. 38

  D. Penyan dang Autis………………………………………………… 38

  3. Prinsip Evaluasi Pembelajaran……………………………… 35

  1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ………………………….. 34

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Meliputi A. Perencanaan Pembelajaran ............................................................. 17

  C. Evaluasi P embelajaran………………………………………… 33

  3. Materi Pendidikan Agama Islam ………………………….. 25

  2. Tujuan Pendidikan Agama Islam …………………………. 21

  1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ……………………… 19

  B. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 19

  3. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran ............................. 18

  2. Fungsi Perencanaan Pembelajaran ........................................... 18

  1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ..................................... 17

  2.Pelaksanaan pembelaj aran pendidikan agama Islam………… 65

  BAB IV ANALISIS DATA A. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ………………… 76

  1. Perencanaan pembelaja ran pendidikan agama Islam…………. 76

  2. Pelaksanaan pembelajara n pendidikan agama Islam………….. 81

  3. Evaluasi pembelajara n pendidikan agama Islam………………. 84 B.

  Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam……………...85

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………… 87

  B. Saran-saran …………………………………………………… 88

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organ isasi Sekolah…………………………………… 51Tabel 3.2 Susunan Pengurus Komite Sekolah............................................... 52

  Bagan 3.3Denah Gedung SLB Negeri Salatiga.............................................. 55

Tabel 3.4 Data Sarana P rasarana……………………………………………… 58Tabel 3.5 Keadaan Pengajar di SLB Negeri Salatiga...................................... 60

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran anak ditengah keluarga merupakan anugerah

  terindah.Dengan kehadiran anak, orang tua merasakan kebahagiaan yang luar biasa.Bahkan orang tua berharap kelak anak tersebut tumbuh dan berkembang secara sempurna.Orang tua mengupayakan hal yang terbaik untuk perkembangan anak, dengan harapan cita-cita yang mungkin belum bisa terwujud, bisa terealisasi.

  Namun, bagaimana jika anak yang terlahir memiliki beberapa keterbatasan atau lebih dikenal dengan anak berkebutuhan khusus? Pertanyaan ini mengingatkan kepada semua pihak mengenai pentingnya pendidikan yang sesuai dengan karakteristik siswa berkebutuhan khusus.

  Untuk itu, seharusnya orang tua membimbing dan mengarahkan anak secara tepat, bukan mengisolasi keberadaan anak yang memiliki kecacatan.Solusi yang tepat adalah memberikan kesempatan kepada anak belajar di sekolah luar biasa (SLB). Bentuk dukungan ini menjadikan anak menjadi pribadi yang mandiri.

  Pada UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,dijelaskan dalam pasal 5 ayat (1) dan (2) menyatakan: (1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan memiliki kelainan sosial, sehingga telah jelas undang-undang tersebut pada pasal 5 ayat (2), menunjukkan bahwa anak autis berhak mendapatkan pendidikan.Untuk itu dukungan perkembangan dan kemajuan anak autis dapat dibekali lewat sekolah luar biasa (SLB).

  Menurut Smart (2010), pelayanan pendidikan bagi setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus tentu akan berbeda-beda, tergantung kekurangan apa yang dialami oleh anak tersebut dan seberapa parahkah kekurangan tersebut sehingga pelayanannya pun dapat sampai kepada anak tersebut dengan tepat.

  Menurut Ali (2008:40) agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan, permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau berdasarkan ajaran agama itu.Dalam hal ini anak autis semestinya mendapatkan pengarahan pembelajaran pendidikan agama tanpa adanya perlakuan diskriminasi.Hal ini sesuai dengan QS.An-nisa:9

  





Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar.

  Secara umum Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran Islam di SMPLB adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak mulia.

  Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) adalah suatu lembaga pendidikan atau sekolah lanjutan yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan untuk mencerdaskan anak didik yang berkebutuhan khusus. Berkaitan dengan hal tersebut, Hermansyah (2012:16) dalam bukunya yang berjudul PembelajaranTerstruktur menyatakan sebagai berikut: pembelajaran untuk anak autis tidak dapat disamakan dengan pembelajaran untuk anak normal pada umumnya. Pembelajaran tersebut didasarkan pada karakteristik dan pemahaman terhadap gangguan yang dialami anak. Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menangani anak autis adalah: pertama memahami konsep pembelajaran bagi anak autis. kedua memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran anak autis. Ketiga mampu melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran anak autis. Keempat memahami konsep dan pentingnya pembelajaran terstruktur bagi anak autis.

  Pengorganisasian materi Pendidikan Agama Islam merupakan upaya kegiatan mensiasati proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan rekayasa seluruh instrumental yang terkait melalui penyusunan materi secara rasional dan komprehensif. Pengorganisasian materi ini mencakup tiga tahapan kegiatan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

  Berkaitan dengan pengorganisasian materi, Fatchurrohman (2004:316) menyatakan sebagai berikut:

  Tahap pelaksanaan mencakup langkah yang dipergunakan guru untuk mengaplikasikan beberapa metode dan media dalam melakukan pembelajaran pendidikan agama Islam.

  Sedangkan tahap evaluasi menjadi pengontrol pengembangan materi pendidikan agama Islam. Dalam perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi terhadap materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, guru harus menyusun materi sedemikian rupa sehingga tingkat kesulitan dan kemudahannya sejalan dengan tingkat perkembangan kemampuan penguasaan kompetensi peserta didik, baik dari aspek kognisi, afeksi, dan psikomotoriknya.

  Pada kenyataan yang sebenarnya, masih ditemukan pembelajaran agama Islam yang diterapkan di sekolah luar biasa yang menggunakan pembelajaran agama seperti sekolah umum, tanpa memperhatikan kondisi siswa, khususnya anak autis yang memiliki keterbatasan sistem otak.

  Berangkat dari latar belakang masalah inilah, peneliti tertarik mengambil judul:

  “PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN

PELAJARAN 2013/2014”

  Untuk membatasi pokok bahasan dalam penelitian ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah sistempembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? 2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru PAIdalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pembelajaran Pendidikan

  Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk :

  1. Mengetahui sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam padasiswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.

  2. Mengetahui beberapa kendala yang dialami guru PAI dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi yang jelas

1. Secara Teoretis a.

  Diharapkan penelitian ini dapat menambahkan wawasan ilmu yang didapatkan pada perkuliahan Kapita Selekta, terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa penyandang autis.

  b.

  Diharapkan penelitian ini memberikan pengetahuan tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi anak autis.

  2.Secara Praktis a.

  Memudahkan orang tua dalam memantau perkembangan keagamaan siswa penyandang autis.

  b.

  Guru Agama Islam memberikan dukungan terhadap siswa penyandang autis untuk semangat melaksanakan ibadah.

  c.

  Siswa penyandang autis terbiasa melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari salah pengertian dan salah penafsiran pada judul di atas, perlu penulis jelaskan sesuai dengan interpretasi yang dimaksudkan: 1.

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Gagne (dalam Rusmono, 2012:6) pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya oranglain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

  Berdasarkan pendapat para ahli, penulis memberi pengertian, pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar.

  Terkait dengan pendidikan agama Islam, Muhaimin (2008:185) menjelaskan bahwa: Pembelajaran pendidikan agama Islam, sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan ajaran-ajaran Islam dan tatanan nilai hidup dan kehidupan islami, perlu diupayakan melalui perencanaan pembelajaran pendidikan agama yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan, dan pengembangan kehidupan peserta didik.

  Jadi penulis memberikan pengertian pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar dengan muatan ajaran-ajaran Islam.

2. Penyandang Autis

  Menurut Huzaemah (2010:2),penyandang autis merupakan gangguan atau kelainan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Sedangkan Smart (2010:56), autis dapat diartikan sebagai anak yang mengalami hambatan perkembangan otak terutama pada area bahasa, sosial, dan fantasi. dengan gangguan intelektual, kognitif, dan interaksi sosial yang mengakibatkan hambatan perkembangan otak.

F. Metode Penelitian

1.Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Sugiyono menjelaskan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek secara alamiah, dimana penelitian adalah sebagai instrument kunci (Sugiyono,2009:9).

  Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, foto, memo, dan dokumen resmi lainnya.

2. Kehadiran Penelitian

  Kehadiran peneliti sebagai pengamat, dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan (Moleong, 2007:77). Dalam penelitian ini, peneliti ikut berperanserta sebagai pengamat dan sebagai pendamping guru dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.

3.Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Salatiga, tepatnya berada di Jl. Hasanudin Gang III (Cakra) Banjaran - Mangunsari Salatiga, Jawa Menengah Pertama Luar Biasa),dan SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa). Objek yang digunakan peneliti adalah SMPLB Negeri Salatiga.

  4. Sumber Data

  Menurut Sugiyono (2014:308), teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

  Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data yang berlangsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, baik melalui dokumen maupun orang lain.

  Adapun dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga. Sedangkan informannya adalah Guru Pendidikan Agama Islam dan orang tua siswa.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposivesampling. Pengambilan sample dikarenakan situasi, subjek, Informan, dan waktu.

  5. Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah: a.

  Observasi tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

  Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi sekolah dan letak geografis, serta metode yang diterapkan guru pendidikan agama Islam dalam pembelajaran pada siswa penyandang autis.

  b.

  Wawancara Menurut Moleong (2009:186) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang mengajukan pertanyaan itu. Maksud Lincon dan Guba dalam (Moleong,1985:266), adalah mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, tuntunan,kepedulian, dan sebagainya.

  Lebih lanjut peneliti akan menanyakan tentang pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak autis, sedangkan nara sumbernya adalah Guru Pendidikan Agama Islam mengenai metode yang diterapkan untuk siswa penyandang autis dan menanyakan beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara terhadap aktivitas keagamaan siswa penyandang autis kepada orang tua wali siswa sebagai bukti penerapan keagamaan

  Untuk melaksanakan teknik wawancara, pewawancara harus mampu menciptakan hubungan yang baik, sehingga informan bersedia bekerjasama dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah terstruktur (tertulis), yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan. Hal ini dimaksudkan agar pembicaraan dalam wawancara lebih terarah dan fokus terhadap tujuan yang dimaksud dan menghidari pembicaraan yang terlalu melebar.Selain itu juga digunakan sebagai patokan umum dan dapat dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketika kegiatan wawancara berlangsung.

  c.

  Dokumentasi Menurut Indonesia (2007:272) dokumentasi adalah pengumpulan bukti atau keterangan, seperti kutipan, gambar,jurnal pendidikan, dan bahan referensi lain. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data mengenai informasi sekolah yang meliputi struktur organisasi, sarana dan prasarana, data guru, dan data siswa.

6. Analisis Data

  demikian data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dikupas secara runtut.

  Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data sebagaimana dinyatakan oleh Miles & Huberman (1992:16) meliputi reduksi data, dan verifikasi atau triangulasi. Pada tahap reduksi data dilakukan pemilihan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat disimpulkan. Pada tahap penyajian, data disajikan dalam bentuk teks naratif.Selanjutnya pada tahap triangulasi dilakukan guna menyamakan pandangan antar informan sehingga data bisa dan untuk menjaga keutuhan penelitian, kemudian disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti melakukan beberapa upaya, disamping menanyakan langsung kepada subjek, peneliti juga berupaya mencari jawaban dari sumber lain. Burhan Buin (2004:99) menyatakan bahwa:

  “keabsahan data dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya mengunakan teknik kehadiran peneliti di lapangan, observasi mendalam, triangulasi, (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori), pembahasan dengan sejawat melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan dibuktikan dengan dimilikinya kredibilitas temuan beserta penafsirannya, yaitu agar penemuan dan penafsirannya sesuai yang sebenarnya dan temuan disetujui oleh subjek yang diteliti. Reliabilitas diperoleh dari konsistensi temuan penelitian yang diperoleh dari para subjek / informan.

  Peneliti mengupayakan keabsahan data dengan cara mendalami wawancara secara kontinyu, sambil mengenali subjek dan memperhatikan suatu peristiwa secara lebih cermat. Hasil analisis sementara selalu dikonfirmasikan dengan informasi baru yang diperoleh dari sumber lain. Prosedur ini juga dapat dilakukan dengan penggunaan teknik yang berbeda, misalnya observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang masing-masing dibandingkan sebagai upaya pengecekan temuan.

8. Tahap-tahap penelitian a.

  Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan ini mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis.

  b. Tahap Penelitian di Lapangan Setelah mengetahui kurikulum yang dilaksanakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak penyandang autis berdasarkan buku-buku yang telah dikaji kemudian c.

  Tahap Analisis dan Pelaporan Peneliti mengkaji antara informasi yang terdapat dalam buku mengenai pembelajaran pendidikan agama Islam dengan data yang diperoleh di lapangan.

  Setelah data terkumpul maka dilakukan penilaian secara selektif dan disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.Setelah itu,dilakukan pengolahan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Menurut Miles dan Huberman (1984) juga Yin(1987) dalam Suprayogo (2003:194) menyatakan sebagai berikut:

  Tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

  A. Analisis Selama Pengumpulan Data: dapat dimulai setelah peneliti memahami fenomena sosial yang diteliti dan setelah mengumpulkan data yang dapat dianalisis. B. Reduksi Data: proses pemilihan terhadap data yang hendak dikode, mana yang dibuang, mana yang merupakan ringkasan, cerita-cerita apa yang sedang berkembang. Reduksi merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan- kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skripsi.

  BabII Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi: pengertian perencanaan, fungsi perencanaan, prinsip-prinsip perencanaan.Pelaksanaan MateriPendidikan Agama Islam: Pengertian pendidikan agama Islam,tujuan pendidikan agama Islam, materi Pendidikan Agama Islam. Evaluasi Pembelajaran: pengertian evaluasi, fungsi evaluasi, dan prinsip-prinsip evaluasi. Penyandang Autis: pengertian autis, Jenis autis, faktor penyebab autis.

  Bab III merupakan paparan data dan temuan penelitian meliputi: paparan data SLB Negeri Salatiga, sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, kendala yang dialami guru PAI dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

  Bab IV merupakan analisis data yang meliputi Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa penyandang autis di SMPLB Negeri Salatiga yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kendala yang dialami guru PAI dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

  Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Dalam proses pendidikan, perencanaan merupakan penentuan

  aktivitas yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Tanpa perencanaan pembelajaran tidak mempunyai arah dan tujuan.Sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan, perencanaan hendaknya adaptif terhadap perubahan zaman.

  Menurut Prabowo dan Nurma (2010:1), perencanaan merupakan sesuai dengan kebutuhan yang hendak dicapai dan kondisi yang memungkinkan.

  Sedangkan sebagai sebuah proses yang disengaja dilakukan atau direkayasa, proses pembelajaran memerlukan sebuah perencanaan, agar apa yang dilakukan dapat berjalan dan menghasilkan sesuatu seperti yang diharapkan. Dengan adanya perencanaan tersebut maka proses yang akan dilaksanakan dalam waktu yang panjang memiliki arah yang jelas, dapat diperkirakan sumber daya yang diperlukan.

  Jadi, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah penentuan arah pembelajaran yang diwujudkan dengan aktivitas yang hendak dilaksanakan dimasa yang akan datang. Karena pekerjaan yang ditentukan pada kegiatan perencanaan belum dilaksanakan, maka untuk dapat membuat perencanaan yang baik harus menguasai keadaan yang ada pada saat ini.Dari kondisi yang ada itulah berbagai proyeksi dapat dilakukan dan kemudian dituangkan dalam berbagai rangkaian kegiatan dalam perencanaan.

  Pada tahap perencanaan guru harus menyusun program pengajaran yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum, program satuan pembelajaran dan perencanaan program belajar.

2. Fungsi Perencanaan Pembelajaran

  a. Pertama untuk menentukan kompetensi yang akan dilakukan dari proses pembelajaran.

  b. Kedua untuk mengukur kompetensi yang telah ditentukan yang mampu memenuhi kebutuhan SDM.

3. Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran

  Menurut Prabowo dan Nurma (2010:5) beberapa prinsip pembelajaran adalah meliputi: a.

  Dilakukan oleh SDM yang tepat dan kompeten.

  Untuk merencanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka yang dapat melaksanakannya adalah orang dari jurusan Pendidikan Agama Islam. Selain itu orang yang akan melakukan perencanaan harus memahami bagaimana membuat perencanaan dengan baik.

  b. Memiliki Visibilitas.

  Dalam melakukan perencanaan harus diperhitungkan bagaimana perencanaan tersebut dilaksanakan.Oleh karena itu harus diperhitungkan proses yang akan dilalui untuk dapat mencapai kompetensi yang telah direncanakan tadi.

  c.

  Beracuan pada masa yang akan datang.

  Perencanaan yang diupayakan untuk dapat dicapai pada kurun waktu yang akan datang. kemampuan siswa sebagai stakeholder, dan kemampuan sekolah/madrasah menyediakan sumber daya.

B. Pelaksanaan Pembelajaran

  Pelaksanaan kegiatan pembelajaran merupakan komponen penting yang harus ada dalam aktivitas pendidikan. Tanpa ada kegiatan pembelajaran, aktivitas pendidikan tidak akan berjalan secara sempurna. Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari proses pembelajaran secara umum.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

  Menurut Syafaat (2008:11) pendidikan agama merupakan kata majemuk dari kata “pendidikan” dan “agama”. Menurut kamus bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti proses perubahan sikap dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

  Berbicara mengenai agama, menurut Ali (2008:35-36) perkataan agama berasal dari bahasa Sansekerta yang erat hubungannya dengan agama Hindu dan Budha. Akar kata agama adalah gam yang mendapatkan awalan a dan akhiran a sehingga menjadi a-gam-a. Agama artinya peraturan, tata cara, upacara hubungan manusia dengan raja. Sedangkan arti Islam intinya adalah berserah diri, tunduk, patuh dan taat berpedoman pada kitab suci Al- Qur’an, yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt”.

  Oleh karena itu, Sain (2001:280) memberikan pengertian Pendidikan Agama Islam yaitu:

  “Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental. Sedangkan Daradjat (2011:28) merumuskan bahwa Pendidikan

  Agama Islam sebagai berikut: “(a) Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life). (b) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam. (c) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah diyakini menyeluruh, serta menjadikan keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.” Dari pendapat yang dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbingan, dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

  Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau kegiatan selesai.Menurut Daradjat (2009:30) ada beberapa tujuan pendidikan.

  a.

  Tujuan Umum Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan. Tujuan itu meliputi sikap tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan.

  Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan pendidikan nasional negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan dan harus dikaitkan dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan pendidikan itu.

  b.

  Tujuan Akhir Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.Karena itu pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara, dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman Allah Qs.

  Ali-imran 102

  Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

  Mati dalam keadaan berserah diri kepada Allah sebagai muslim yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses pendidikan itu yang dianggap sebagai tujuan akhir.

  c.

  Tujuan Sementara Tujuan sementara adalah tujuan yang dapat dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.Tujuan operasional dalam bentuk tujuan intruksional umum dan khusus (TIU dan TIK), dapat dianggap tujuan sementara dengan sifat yang agak berbeda.

  d.

  Tujuan Operasional Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu.

  Sementara itu, tujuan Pendidikan Agama Islam menurut Ramayulis dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam tujuan melalui tahap-tahap dan tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.

  Oleh karena itu Arifin dalam bukunya Ilmu Pendidikan

  

Islam , pendidikan Islam bertujuan menumbuhkan pola kepribadian

  manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dari indera.Pendidikan itu harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara perorangan maupun secara kelompok).Dan pendidikan ini mendorong semua aspek kearah keimanan serta pencapaian kesempurnaan hidup.

  Dasar untuk semua itu adalah firman Allah dalam Qs. Al- an’am: 162

  

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

  Jadi, tujuan akhir Pendidikan Agama Islam adalah membina manusia agar menyerahkan diri kepada Allah baik secara Nya, karena pada dasarnya Allah Swt menciptakan jin dan manusia untuk menjadi hamba yang senantiasa beribadah kepadaNya. Hal ini diperjelas dalam firman Allah Swt Qs. Adz-dzariyaat:56

  

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.

  Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam, jika diringkas adalah mendidik manusia agar menjadi hamba Allah seperti nabi Muhammad Saw yang tercermin dalam sifat-sifat kepribadiannya. Diantara sifat-sifat itu, menurut Baihaqi dalam Syafaat (2008:35) adalah sebagai berikut: 1)

  Beriman dan beramal saleh untuk mencapai hasanah fiddunya dan hasanah fil akhirah.

  2) Berilmu yang dalam dan luas, bekerja keras untuk kemakmuran kehidupan di dunia.

  3) Berakhlak mulia dalam pergaulan. 4) Cakap memimpin di muka bumi. 5) Mampu mengolah isi bumi untuk kemakmuran umat manusia. 6) Dan sifat-sifat mulia Nabi Muhammad Saw yang lainnya.

  Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa kebutuhan hidup manusia yang mengambakan diri kepada Khaliknya yang dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agama.

3. Materi Pendidikan Agama Islam A.

  Wudhu 1.

  Pengetian Wudhu Menurut bahasa, wudhu berarti bersih dan indah.Sedangkan menurut syara’ wudhu berarti membersihkan muka, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki dari hadas kecil.

  Dasar Al- qur’an untuk melakukan wudhu adalah sebagai berikut:

    Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDN 11 LANGKAI PALANGKA RAYA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 103

HUBUNGAN INTENSITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN SISWA KELAS XII SMK NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 101

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PROFETIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 1 174

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

MEDIASI PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2012-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 0 88

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144