STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI

PEDAGOGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK

KAB.SEMARANG TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

  

ISTIKHANA FAUZIYAH

NIM : 111 10 108

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Saat Allah mengajarkan kebahagiaan bagiku ketenangan, saat Allah

mengajarkan kesedihan bagiku adalah perjuangan untuk selalu

istiqomah dijalan- Nya”

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan penting dalam hidupnya

  1. Ayahanda Muhtarom dan Ibunda Sulastri (almarhum) tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita penulis, semoga ibunda khusnul khotimah disisi Allah.. amin. Harapannya semoga ayahanda, selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohaninya, dikaruniai rahmat dan hidayah oleh Allah Swt, ditetapkan Iman Islamnya dan kemudahan dalam menjalankan Ibadah, Hablum Minalallah dan Hablum Minannas dalam menjalankan sisa umurnya

  2. Ananda Tomi Tohiron yang tiada henti mengucurkan kesabaran, kesetian dan ketulusannya untuk menemaniku dalam suka dan duka membuat hidupku ini seindah pelangi dengan cintanya.

  3. Kakakku Mas Andy, dan Mas Fakhul yang selalu memberikan dukungan baik material maupun moril ketika dalam kondisi tertekan dan terpuruk, bagiku inilah sebuah perjuangan seorang Mas yang peduli secara totalitas kepada adiknya, semoga Allah SWT membalas kebaikannya.

  

ABSTRAK

  Fauziyah, Istikhana. 2015. Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab.

  Semarang Tahun 2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: H. Maslikhah,S.Ag.,M.Si.

  Kata Kunci: Strategi pengembangan dan kompetensi pedagogi

  Penelitian ini merupakan strategi pengembangan untuk guru PAI dalam meningkatkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak., dan (2) Apa faktor pendukung bagi guru PAI dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak., (3) Apa faktor penghambat guru PAI dalam mengembangkan kompetensi pedagogi bagi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak.,(4) Bagaiman upaya guru PAI untuk mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak.

  Metode penelitian yang dilakukan peneliti yaitu melalui pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada di SMP Islam Sudirman 1 Bancak, kehadiran peneliti sebagai pengamat dan sebagai pengumpul data, dengan cara Wawancara serta Dokumentasi.

  Hasil penelitian strategi pengembangan kompetensi pedagogi. Disusun untuk mencapai tujuan tertentu yang telah diterapkan oleh guru. Pengembangan diri yang dilakukan guru dalam mengembangkan konpetensi pedagogi dengan membaca buku, melakukan penilaian terhadap diri sendiri, motivasi terhadap diri sendiri. Pengembangan kelembagaan guru akti mengikuti organisasi keguruan seperti MGMP, workshop, seminar,studi banding, dan lain-lain. Strategi pengembangan diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru secara pedagogi. Faktor pendukungnya berdasarkan diri sendiri, siswa, serta cara-cara lain yang dikuasai oleh guru. Hambatannya sumber daya manusia dalam menjalankan strategi pengembangan kompetensi pedagogi, waktu yang minim, sarana dan prasarana yang terbatas. Mengatasi hambatan dari Sumber daya manusia dengan pembinaan yang dilakukan Kepala Sekolah, mengikuti workshop, seminar studi banding, waktu yang minim dapat dimaksimalkan dengan persiapan yang matang dan manajemen waktu yang tepat. Sarana dan prasarana terbatas guru dapat meningkatkan kreatifitas dalam mesinergikan metode dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

  KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”.

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ,bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, bapak Suwardi,

  M.Pd 3. Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga, ibu Rukhayati, M.Pd.

  4. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Ibu Muna Erawati, M. Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan pengarahan.

  6. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang dengan sengaja maupun tidak sengaja turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

  7. Bapak Mustakim, S.Pd.I selaku kepala sekolah SMP Islam Sudirman 1 Bancak yang telah memberikan izin, masukan dan bantuan untuk melakukan penelitian.

  8. Guru-guru di SMP Islam Sudirman 1 Bancak bapak Sunarto, ibu Ana Mustagfiroh, ibu Siti Zulaikhah, ibu Ely Himawati yang telah meluangkan waktu dan membantu pencarian data dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Anisa Alfi Nurjanah sahabat yang selalu menemani dalam suka maupun duka.

  10. Guru-guru yang berjuang di TK Bina Insani, Ibu Umi dan Ibu Muslikhah yang selalu memberikan dukungan dalam penulisan skripsi.

  11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amin. . .amin ya robbal

  „alamin.

  Salatiga, 6 Januari 2015 Penulis, Istikhana Fauziyah NIM. 111 10 108

  DAFTAR ISI PERSETUJUAN P EMBIMBING………………………………………........ ii

  LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN iii ……………………………….. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………….... iv MOTTO PERSEMBAHAN………………………………………………….. v KATA PENGANTAR………………………………………………………... vi ABSTRAK………………………………………………………………….... ix DAFTAR ISI……………………………………………………………….... x DAFTAR TABEL DAN GAMBAR………………………..……………….. xiii

  1 BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………...

  A.

  Latar Belakang Masalah…………………………………………….... 1 B. Fokus Penelitian…………………………………………………….... 8 C. Tujuan Penelitian……………………………………………………... 8 D.

  8 Manfaat Penelitian……………………………………………….......

  E.

  Definisi Operasional………………………………………………..... 9 F. Metode Penelitian…………………………………………………..... 10 G.

  Sistematika Penulisan………………………………………………... 16

  BAB II LANDASAN TEORI 19 ……………………………………………….

  A.

  19 Strategi guru PAI...........................................................................

  1.

  19 Strategi.................................................................................. ...

  2.

  21 Strategi guru PAI......................................................................

  3. Definisi Guru PAI........................................................................ 26

  B.

  Kompetensi Pedagogi........................................................................ 35 1.

  Pengertian kompetensi pedagogi............................................... 35 2. Indikator kompetensi pedagogi................................................. 37 3. Komponen kompetensi pedagogi............................................. 50 4. Urgensi kompetensi pedagogi.................................................... 51 C. Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogi................................ 52 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN.......................

  59 A. Paparan data................................................................................... 59 1.

  Letak Geografis SMP Islam Sudirman 1 Bancak..................... 59 2. Sejarah SMP Islam Sudirman 1 Bancak.................................... 60 3. Visi dan Misi.............................................................................. 61 4. Profil...................................................................................

  62 5. Keadaan Sarana dan Prasarana................................................... 63 6.

  Struktur Organisasi .................................................................. 64 7. Pembagian Kerja Guru............................................................

  65 8. Data Guru...............................................................................

  71 9. Keadaan Siswa........................................................................... 72 B.

  Temuan Penelitian..................................................................

  73 1. Profil Responden......................................................................

  73 2. Temuan Penelitian................................................................... 75 BAB IV PEMBAHASAN............................................................................

  A.

  Strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak.....................................................

  109

  B.

  111 Faktor pendukung dalam pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak...............................

  C.

  120 Faktor penghambat dalam pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak

  D.

  122 Upaya guru PAI untuk mengatasi hambatan dalam pengembangan kompetensi pedagogi SMP Islam Sudirman 1

  Bancak

  BAB V PENUTUP........................................................................................... 124 A.

  124 Kesimpulan .............................................................................

  B.

  127 Saran........................................................................................... 128 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. LAMPIRAN- LAMPIRAN…………………………………………………..

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 3.1 Letak geografis SMP Islam Sudirman 1 Bancak....................... 59 Gambar bagan 3.1 Struktur organisasi SMP Islam Sudirman 1 Bancak...

  65 Tabel 3.2 Profil SMP Islam Sudirman 1 Bancak.....................................

  62 Table 3.3 Sarana prasarana SMP Islam Sudirman 1 Bancak ...................

  63 Table 3.4 Sarana prasarana pelengkap SMP Islam Sudirman 1 Bancak...

  64 Table 3.5 Daftar guru dan staff pembantu SMP Islam Sudirman 1

  71 Bancak.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era modern dewasa ini perkembangan pendidikan berlangsung begitu

  cepat yang mengakibatkan terjadi berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat secara lokal maupun global. Pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa sehingga mampu bersaing dalam taraf pendidikan di era global ini. Masyarakat yang sadar akan pentingnya menghadapi tantangan masa yang akan datang, diharapkan berusaha untuk membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan.

  Dalam hal ini guru merupakan pusat utama yang mempunyai tugas mulia yang diharapkan mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Guru sebagai pengawal peradaban harus terus berada pada

  mainstream perubahan yang terjadi, bahkan menjadi lokomotif dan pelopor

  perubahan pendidikan. Guru mampu menjadi figur inspiratif dan memberikan motivasi bagi keberhasilan anak didik (Ma‟mur, 2009: 15).Dengan kata lain guru dituntut mampu berkompetisi menjawab tantangan perubahan zaman.

  Sekarang ini wacana profesionalisme guru menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, seiring dengan tuntutan pendidikan di Indonesia yang semakin meningkat.

  Hamalik (2003: 34) berpendapat masalah kompetensi profesional guru merupakan salah satu dari kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Keprofesionalan guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam pendidikan secara keseluruhan mau tidak mau guru dituntut mampu menguasai bahan ajar yang akan di ajarkan kepada anak didik, bahkan dalam penyampaian bahan ajar guru harus mampu menjadi sosok yang inspiratif.

  Peran-peran guru profesional yang paling penting diingat adalah bahwa guru yang secara langsung bertanggung jawab atas pengembangan pendidikan dari begitu banyak fikiran dan jiwa muda. Semua sadar akan adanya pengaruh sehari-hari guru pada muridnya dalam pembelajaran langsung, membuat murid tertawa atau menangis, mengajari murid belajar mandiri, menciptakan lingkungan yang peduli dan membantu, dan lebih banyak lagi. Tetapi saat guru menjadi pelayan, murid mempunyai karakteristik berbeda yang memungkinkan mereka bergerak keluar dari ruang kelas, untuk mempengaruhi cara pengaturan lingkungan pendidikan (Norlander, 2009: 151).

  Mulyasa (2008:26) berpendapat kompetensi guru merupakan peraduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, social, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesional. Bukan hanya itu tugas seorang guru tidak hanya menyampaikan ilmu yang diberikan, seorang guru juga di harapkan memberikan perhatian penuh dalam etika moral dan spiritual yang luhur serta dapat membakar semangat anak didik sehingga mereka dapat bersaing dengan sehat dan menjadi siswa yang terbaik.

  Guru profesional semata-mata tidak hanya dituntut untuk mengusai bidang ilmu tertentu, bahan ajar, metode pembelajarannya akan tetapi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang luas. Untuk menjadikan seorang guru yang mempunyai profesionalitas dalam mengajar di kelas salah satunya harus memenuhi kompetensi pedagogi. Menurut Mulyasa (2008: 75) dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogi adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evalusi hasil belajar, pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  Berdasarkan pengertian kompetensi pedagogi di atas, realitasnya permasalahan guru di Indonesia masih banyak guru yang tidak menjalankan profesiya secara keseluruhan maka dapat dikatakan kurang memahami kompetensi pedagogi itu sendiri. Guru hanya memandang yang penting sudah mengajar itu sudah dianggap menggugurkan kewajibannya. Selain itu, banyak ditemukan di lapangan pada proses pembelajaran di kelas, guru dalam penyampaian materi pembelajaran menggunakan metode yang monoton yang biasa dikenal

  “bercerita” sehingga anak didik diibaratkan seperti gelas yang

  diisi air sampai penuh oleh gurunya. Seharusnya, kemampuan pedagogi juga ditunjukkan dalam membantu, membimbing, dan memimpin peserta didik.

  Kunandar (2011: 76) berpendapat bahwa kompetensi pedagogi meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi tersebut belum dapat dikuasai secara baik oleh guru. Beberapa indikator menunjukkan guru memiliki kinerja yang lemah. Mulyasa (2008: 9) menyebutkan antara lain: rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran, kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (classroom action research), rendahnya motivasi berprestasi, kurang disiplin, rendahnya komitmen profesi serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.

  Menanggapi indikator tersebut, maka kompetensi pedagogi guru perlu ditingkatkan melalui berbagai upaya. Harapan yang diinginkan kualitas kinerja dan pencapaian target kualitas pembelajaran yang dihasilkan akan meningkat. Selain itu seorang guru hendaknya mempunyai rasa ikhlas dan mempunyai tanggung jawab moral dan intelektual. Sebagaimana, Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan yang bertugas sebagai pendidik dan Islam memuliakan mereka.

  Sehubungan dengan kompetensi pedagogi guru, maka tugas dan tanggung jawab guru di sekolah adalah sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing dan sebagai administrator kelas (Sujana, 2012:15). Guru harus mempunyai kinerja profesional terutama dalam mendesain program pengajaran dan melaksanakan proses belajar mengajar agar dapat memberikan

  ”layanaan ahli” dalam bidang tugasnya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang mampu berfikir global (thinking globally), dan mampu bertindak lokal (acting locally), serta dilandasi oleh akhlak yang mulia (akhlakul karimah).

  SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang dipercaya oleh masyarakat mampu menghasilkan out-put yang berkualitas dan berakhlakul karimah, sehingga harus mampu mengembangkan SDM khususnya guru yang berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang terhadap pendidikan.

  Menjadikan seorang guru yang mempunyai profesionalitas dalam kompetensi pedagogi di perlukan adanya pengembangan profesionalitas kompetensi pedagogi guru. Sebuah lembaga pendidikan harus memiliki strategi sebagai usaha awal yang menjadi tolok ukur yang kelak digunakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan.

  Peningkatan dalam kompetensi pedagogi guru yang lebih luas diperlukan strategi, yaitu keputusan kebijakan dari pihak sekolah maupun luar sekolah dan tindakan kegiatan yang diwujudkan dalam lima ruang lingkup yang terdapat dalam kompetensi pedagogi meliputi bentuk pengelolaan, perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi hasil serta perkembangannya yang disusun untuk mencapai tujuan. Hal ini penting karena tanpa perencanaan dan strategi yang tepat, tidak mustahil tujuan pendidikan akan sulit dicapai bahkan mutu lembaga pendidikan semakin menurun tertinggal dari lembaga pendidikan lainya.

  Setelah mendapatkan data dari lapangan berdasarkan wawancara awal dengan kepala sekolah dan waka kurikulum serta guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak usaha mengenai guru PAI dalam meningkatkan kompetensi pedagogi guru memiliki prosedur antara lain: guru ikut serta dalam organisasi guru PAI tingkat Sub Rayon (Kabupaten), mengikuti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dari pihak kepala sekolah selalu memberikan pembinaan setiap minggu, pembinaan dari pengawas sekolah akan tetapi pembinaan dari pengawas sekolah waktunya tidak tentu. Upaya ini tidak memberikan hasil yang membanggakan. Kondisi ini ditandai dengan masih lemahnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran ini menyangkut tiga fungsi manajerial yaitu perencanaan penetapan tujuan, kompetensi serta memperkirakan cara penyampainnya, akan tetapi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak masih mengabaikan hal tersebut, karena guru lebih fokus dalam perencanaan pembelajaran padahal pengelolaan pembelajaran berkaitan erat dengan perancangan pembelajaran. Perancangan pembelajaran peserta didik merupakan pokok yang paling utama dalam kompetensi pedagogi salah satunya guru harus mampu menyiapkan kurikulum, silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) akan tetapi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak memberikan alasan tentang kurikulum yang masih berubah-ubah lebih jelasnya untuk pembelajaran semester awal menggunakan kurikulum 2013 dan sekarang kembali lagi ke kurikulum yang lama hal itu membuat guru kebingungan. Selain itu, Format RPP yang digunakan guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak belum sesuai standar karena mengandalkan dari format internet, untuk pelaksanaan pembelajaran guru belum bisa menyesuaikan dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Media yang dapat menunjang proses pembelajaran belum memadai serta masih lemahnya guru dalam mengoperasikan teknologi, selain itu buku yang dapat menunjang proses pembelajaran tidak semua peserta didik memiliki. Sedangkan untuk evalusi hasil belajar peserta didik guru terkadang tidak sesuai dengan yang ditetapkan di kalender pendidikan/kalender akademik, serta pengembangan bagi peserta didik dari gurunya sendiri belum menguasai.

  Oleh karena itu, perlu perbaikan sejak dini terhadap peningkatan kualitas seorang guru di dunia pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik dalam pembelajaran maka perlu ditumbuhkan kesadaran bahwa kompetensi pedagogi sangat menentukan keberhasilan anak didik di dalam kelas. Maka diharapkan hendaklah seorang guru selalu berusaha untuk memulai dirinya sendiri dengan hal-hal yang baru yang dapat menambah penguasaan bidang studinya. Guru kurang memiliki kesadaran pentingnya strategi untuk mencapai tujuan, semangat/motivasi, guru memiliki hambatan personal dan profesional, guru memiliki kelebihan sebagai pendukung mencapai tujuan tetapi guru tidak mengetahui kelebihan yang dimiliki.

  Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang

  

“ STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU

  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK KAB. SEMARANG TAHUN 2015 ”.

  B. Fokus Penelitian

  Dalam penulisan penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahan agar mempermudah dalam penulisan penelitian sehingga terarah sesuai tujuan dan kegunaan dari penelitian tersebut. Ruang lingkup permasalahan ini yaitu Bagaimana strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang tahun 2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang Tahun 2015.

  D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoretis

  Menambah khasanah dunia pustaka tentang strategi peningkatan kompetensi pedagogi guru Pendidikan Agama Islam (PAI).

2. Manfaat Praktis a.

  Guru

  Memberikan masukan pada dunia pendidikan khususnya bagi guru SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang tentang kompetensi pedagogi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar dapat mencapai keberhasilan peserta didik secara maksimal di dalam kelas. Dengan demikian guru adalah faktor yang paling menentukan dalam proses pembelajaran di kelas.

  b.

  Sekolah

  Bagi pihak lembaga khususnya SMP Islam Sudirman Bancak, adalah dengan penelitian ini dapat memberikan gambaran untuk meningkatkan kompetensi pedagogi, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menambah kualitas kompetensi guru dan memberikan sumbangan pemikiran tentang pengembangan dalam meningkatkan kompetensi pedagogi guru. Serta sebagai bahan informasi terhadap SMP Islam Sudirman 1 Bancak dalam merencanakan strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru untuk mencapai tujuan secara optimal dimasa sekarang dan masa yang akan datang.

E. Definisi Operasioal

  Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah dengan

baik dari tujuan yang di harapkan maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut:

  1. Strategi Strategi dalam Kamus Bahasa Indonesia (2007:1092) adalah rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dalam penelitian ini strategi adalah suatu rencana yang disusun secara tepat agar mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses pembalajaran.

2. Kompetensi Pedagogi

  Kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kulitatif maupun kuantitatif. (Mujtahid, 2009: 55). Mulyasa berpendapat (2008: 75 ) dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogi adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  Jadi kompetensi pedagogi merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Penelitian ini merupakan field research dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Milles dan Michael (1992: 2) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif akan mendapatkan data kualitatif yang sangat menarik, memiliki sumber dari yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Bog dan Taylor dalam Moleong (2008: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.

  Dengan demikian peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif yaitu menggambarkan bagaimana strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Islam Sudirman Bancak Kab. Semarang, faktor pendukung dan faktor penghambat bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab.

  Semarang untuk serta upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Islam Sudirman

  1 Bancak Kab. Semarang mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi.

  2. Subjek Penelitian Mulyana berpendapat (2004: 187 ) subjek Penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan nonprobability sampling yaitu tekhnik purposive sampling (sampel bertujuan). Berdasarkan pengertian di atas, maka peneliti menentukan subyek secara sampling purposive yang meliputi guru SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang.

  3. Lokasi Penelitian Sesuai judul penelitian, lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang.

  4. Sumber Data a.

  Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data

  Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan kompetensi pedagogi guru PAI serta upaya guru PAI mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang. Adapun sumber data langsung peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala (waka) kurikulum, dan guru Pendidikan Agama Islam.

  b.

  Data Sekunder

  Data sekunder yaitu data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi dan dokumen resmi dari instansi. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat hasil temuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan.

  Arikunto (2010: 107) berpendapat bahwa sumber data dengan tiga (3) P, yaitu person, paper, place. Person terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala (waka) kurikulum dan guru yang membidangi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Paper dengan meneliti tentang administrasi kurikulum, dan place yaitu tempat di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara (interview). Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penyelidikan (Hadi, 1990: 193).

  Berdasarkan uraian tersebut, metode wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang strategi pengembangan kompetensi pedagogi, guru PAI, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan kompetensi pedagogi guru PAI serta upaya guru PAI mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang. Strategi pengembangan kompetensi pedagogi meliputi komponen pada pengelolaan pembelajaran, perancangan dan pelaksanan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan pesera didik.

  Peneliti melakukan wawancara yang mendalam untuk mendapatkan informasi yang akurat. Wawancara ini peneliti menggunakan pedoman wawancara semi structured karena bentuk wawancara ini tidak membuat kaku, melainkan lebih bebas dan luwes dalam melakukan wawancara (Yusuf, 2003:87). Meskipun demikian, peneliti tetap menggunakan pedoman wawancara yang berisi tentang strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI, faktor pendukung dan faktor penghambat guru PAI dalam mengembangkan kompetensi pedagogi serta upaya guru PAI mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman

  1 Bancak Kab. Semarang. Pedoman wawancara tersebut yang digunakan peneliti untuk mengajukan pertanyaan dengan informan. Untuk mendapatkan data yang penting, peneliti memanfaatkan handphone untuk merekam hasil wawancara dengan informan.

  Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap- tahap penelitian tersebut adalah (1) tahap pralapangan, yang meliputi menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut persoalan etika penelitian; (2) tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperan-serta sambil mengumpulkan data, (3) tahap analisis data, yang meliputi analisis selama dan setelah pengumpulan data; (4) tahap penulisan hasil laporan penelitian

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Menurut Moleong (2000:173) pengecekan keabsahan data yang digunakan didasarkan pada empat kriteria yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

  Uji derajat kepercayaan (credibility) dilakukan dengan cara melakukan pembandingan antara data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

  Keteralihan (transferability) membandingkan pendapat yang dikatakan orang di depan umum dengan yang dikatakan orang secara individual.

  Kebergantungan (dependability) dilakukan untuk mengetahui situasi dalam penelitian dengan keadaan yang akan terjadi secara terus menerus.

  Kepastian (confirmability) dilakukan untuk membandingkan hasil wawancara reponden dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

8. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN : memuat tentang latar belakang masalah rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II LANDASAN TEORI : memuat tentang strategi pembelajaran yang memuat definisi, sejarah istilah strategi, macam strategi, definisi strategi, sejarah strategi, definisi guru, pengertian guru, tugas guru, Pendidikan Agama Islam, definisi kompetensi pedagogi, indikator kompetensi pedagogi, komponen kompetensi pedagogi, urgensi kompetensi pedagogi, serta strategi pengembangan kompetensi pedagogi bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI).

  BAB III HASIL PENELITIAN : memuat tentang paparan data dan temuan penelitian yang meliputi: gambaran umum SMP Islam Sudirman Bancak 1 Kab. Semarang (letak geografis, sejarah berdiri, profil, visi, misi dan tujuan, keadaan guru, karyawan dan siswa serta sarana dan prasarana), strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI di SMP Islam Sudirman Bancak 1 Kab. Semarang, faktor-faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam mengembangan kompetensi pedagogi SMP Islam Sudirman Bancak 1 Kab. Semarang serta upaya guru PAI untuk mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman Bancak 1 Kab. Semarang.

  BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN : memuat tentang analisis data mengenai strategi pengembangan kompetensi pedagogi guru PAI dalam di SMP Islam Sudirman 1 Bancak Kab. Semarang, faktor- faktor pendukung dan faktor penghambat bagi guru PAI dalam mengembangkan kompetensi pedagogi SMP Islam Sudirman Bancak 1 Kab. Semarang serta upaya guru PAI untuk mengatasi hambatan dalam mengembangkan kompetensi pedagogi di SMP Islam Sudirman Bancak 1 Kab. Semarang.

  BAB V PENUTUP : memuat tentang kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA G. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam 1. Strategi a. Definisi Strategi

  1) Strategi Menurut Bahasa Istilah strategi (strategy ) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan

  “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan) (Majid, 2014a: 3). Selain itu strategi dari kata Yunani, juga dinamakan srategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang.

  Strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia juga dapat diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur kejadian atau peristiwa (Hardini, 2012:11).

  2) Strategi menurut Istilah Strategi dalam Kamus Bahasa Indonesia (2007:1092) adalah rencana cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

  Menurut kamus The American heritage Dictionary dalam Madjid (2014a: 3) mengemukakan bahwa strategy is the science or art of ‘military command as applied to averall planning and conduct of large- scale combat operations.

  Madjid (2014a:3) mendefinisikan strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana yang menunjang kegiatan.

  Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berkaitan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujaun yang telah digariskan (Hardini dan Puspita, 2012:11).

  Strategi dalam penelitian ini adalah suatu rencana yang disusun secara tepat agar mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses pembelajaran.

b. Sejarah Istilah Strategi

  Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan tercapai (Majid, 2014a:3).

  Sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan (selain kakuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk menang. Sebuah perang disusun dengan mempertimbangkan medan perang, kekuatan pasukan, perlengkapan perang dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, istilah “strategi” di dunia militer tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan (Suyadi, 2013: 13).

2. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) a. Strategi Kompetensi Pedagogi

  Upaya peningkatan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogi harus dilakukan oleh semua pihak, baik dari guru maupun kepala sekolah/lembaga pendidikan. Maka, ada dua upaya peningkatan kompetensi pedagogi guru yang sangat mempengaruhi satu sama lain, yaitu upaya yang dilakukan guru dan upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah/lembaga pendidikan yang bersangkutan.

  Upaya peningkatan kompetensi pedagogi guru di sekolah dalam proses belajar mengajar antara lain:

1) Guru mengikuti organisasi-organisasi keguruan.

  2) Mengikuti kursus kependidikan Upaya Lembaga Pendidikan/ Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogi guru:

  (b) Mengadakan Penataran Guru. (c)

  Memotivasi Guru untuk Membuat Karya Tulis Ilmiah (d)

  Memberikan Penghargaan (rewards) (e)

  Mengadakan Supervisi (f)

  Mengadakan Rapat Sekolah (Anisa, Jurnal Administrasi Pendidikan: 2014)

  Menurut Hendyat dalam skripsi Afifah (2010:14-16) untuk

mengembangkan profesi guru, ada dua jalan yang dapat ditempuh, yaitu

melalui pengembangan diri guru itu sendiri dan melalui pengembangan

secara lembaga.

  1) Pengembangan Diri Ada beberapa cara dan usaha yang dapat dilakukan oleh guru

dalam mengembangkan profesinya, antara lain: berusaha memahami

tujuan pendidikan dan pengajaran secara jelas dan konkrit, berusaha

memahami dan memilih bahan pengajaran sesuai tujuan. Agar profesi

guru dapat dikembangkan maka harus berusaha memahami problem

minat, dan kebutuhan dalam proses belajar subyek didik,

mengorganisasi bahan dan pengalaman belajar, berusaha memahami,

menyeleksi, dan menerapkan metode pembelajaran, berusaha

memahami dan sanggup membuat, mendayagunakan berbagai alat

pelajaran.

  Dimana guru harus berusaha membimbing dan mendorong

kemajuan pertumbuhan dan perkembangan belajar subyek didik, mampu

  Guru sebaiknya mengadakan penilaian diri sendiri (self evaluation) untuk melihat kekurangan dan keberhasilan pelaksanaan tugasnya, berusaha membaca-baca buku-buku yang relevan dengan tugas profesinya (professional reading), berusaha mengembangkan diri dengan menulis karya ilmiah di berbagai media (professional writing).

  Guru yang ingin menambah wawasannya maka guru mengadakan pertemuan antar sejawat dan dengan ahli lain dalam mengembangkan wawasan keilmuan dan wawasan proses dan strategi pembelajaran (individual conference), berusaha melakukan percobaan-percobaan atau inovasi yang ditemukan atau strategi pembelajaran baru.

  2) Pengembangan Kelembagaan Pengembangan kelembagaan dalam hal ini dimana guru itu harus

berusaha mengembangkan profesinya agar dapat bekerja secara profesional

dengan cara yaitu penugasan guru-guru dalam bidang tugasnya dan dalam

mengikuti pertemuan-pertemuan pertumbuhan jabatan (assigment of

teacher), kegiatan dan pertemuan dalam organisasi profesional (professional

organization).

  Apabila guru mengikuti pertemuan-pertemuan, guru akan bertambah

pengalamannya dan bisa terlibat secara langsung dalam suatu lembaga atau

intervisitation (perlibatan dalam kepanitiaan-kepanitiaan), mengajar yang

didemonstrasikan (demonstration teaching), kunjungan kelembagaan atau

instansi/ tempat yang dapat dijadikan medan studi bagi para guru dan

pimpinan.

  Adanya kunjungan tersebut menjadikan guru lebih paham untuk

mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sesuai dengan

kemampuannya dengan cara mengembangkan curriculum laboratory

Dokumen yang terkait

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PROFETIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 1 174

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127