UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH KELAS III MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF (STUDI DI MI MANBAUL ULUM KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 20082009)
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH
KELAS III MELALUI METODE PEMBELAJARAN
AKTIF (STUDI DI MI MANBAUL ULUM
KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI
KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008/2009)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd J )
Oleh :
SARWOKO
NIM 11407211
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH
KELAS IH MELALUI METODE PEMBELAJARAN
AKTIF (STUDI DI MI MANRAUL ULUM
KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI
KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008/2009)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
O leh:
SARWOKO
NIM 11407211
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2009
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Sarwoko
:11407211 NIM Jurusan : Tarbiyah
Progdi : Pendidikan Agama Islam : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH
Judul KELAS III MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF (STUDI DI MI MANBAUL ULUM KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008/2009). telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 8 Agustus 2009 Pembimbing
NIP. 19750211 200003 1 001 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website:
P E N G E SA H A N SK R IPSI
Skripsi Saudara : Sarwoko dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11407211 yang beijudul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQEH KELAS ffl MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF (STUDI DI M I MANBAUL ULUM KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008/2009). telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari : Sabtu, 29 Agustus 2009 M yang bertepatan dengan tanggal 08 Ram adhan 1430 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.).
Salatiga, 29 Agustus 2009 M.
08 Ramadhan 1430 H. Dewaa Penguji
Sekretaris Sidang Dra. Hi. Lilik Srivanti, M. Si Benny Ridwan, M.
NIP. 19660814 199103 2 003 NIP. 19^30520 199903 1 002 Pembimbing
H. Agus Waluvo. M. Ag NIP. 19750211 200003 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah in i: Nama Sarwoko
11407211 NIM Jurusan Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 8 Agustus 2009 Yang menyatakan,
NIM. 11407211 vi M OTTO DAN PERSEMBAHAN
M O T TO Awali harimu dengan senyuman Bekerjalah kamu untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah kamu untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok (H.R. A l Baihaqi)
PE R SE M B A H A N Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Ibunda tercinta
2. Kakakku yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepadaku
3. Temanku ( Khoironi, Nur Yanto, Siti Nur Asiyah, Yanti Fitriyana)
4. Adik Eva Yuliana yang aku cintai dan sayangi
5. Semua guru MI Manbaul Ulum Karanglangu, serta
6. A Imamater ST A IN Salatiga yang tercinta
VII
KATA PENGANTAR
______ A Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Yang berjudul “UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH KELAS III MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF (STUDI DI MI MANBAUL ULUM KARANGLANGU
KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008/2009)”.
N Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tugas yang tidak ringan, yang tidak akan tcrealisasikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, yang penulis tidak mampu menyebutkan satu persatu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. H. Agus Waluyo, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan perhatian, petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
3. Para bapak dan ibu dosen yang membina, mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama studi di STAIN Salatiga.
4. Bapak Kepala Sekolah MI Manbaul Ulum Karanglangu, yang telah memberikan ijin penelitian bagi penulis.
5. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini. viii
Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a, semoga semua amal dan kebaikan semua pihak dapat di terima dan di catat disisi Allah sebagai amal yang sholeh dan mendapatkan balasan sebaik-baiknya.
Dan penulis tidak lupa berdo’a semoga skripsi ini mempunyai nilai guna dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terakhir kalinya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan penulis dan skripsi ini.
Salatiga, 8 Agustus 2009 Penulis
IX
ABSTRAK
Sarwoko, 2009. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Kelas III Melalui
Metode Pembelajaran A k tif ( Studi di M I Manbaul Ulum Karanglangu
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009). Skripsi. Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : H. Agus Waluyo, M. Ag K ata K u n c i: Metode Pembelajaran Aktif.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan model pembelajaran aktif pada materi Fiqih kelas III di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009. Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1). Bagaimana metode pembelajaran aktif di kelas III pada mata pelajaran Fiqih ?. (2). Bagaimana hasil belajar Fiqih siswa setelah diterapkan metode pembelajaran aktif ?. (3). Bagaimana pengaruh metode pembelajaran aktif dengan hasil belajar Fiqih kelas
III ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dn evaluasi.
Peneiitian ini merupakan penelitian tindakan kelas pada kelas III MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009 dengan jumlah sample 36 siswa yang keseluruhannya dijadikan responden. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket yang diberikan kepada seluruh siswa kelas III yang beijumlah 36 siswa, sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh metode pembelajaran aktif dengan hasil belajar siswa, penulis melakukan penilaian dn evaluasi hasil belajar. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : ada pengaruh positif antara pembelajaran aktif dengan hasil belajar Fiqih kelas III MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009.
Berdasrkan hasil evaluasi atau penilaian dari nilai rata-rata ketiga siklus diketahui bahwa 75% siswa dinyatakan tuntas atau lulus. Hal ini hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
Kepada semua guru dan manajemen MI Manbaul Ulum Karanglangu dalam usaha pencapaian hasil belajar siswa yang maksimal, diharapkan : penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan materi pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
4. Visi, Misi dan Tujuan MI Manbaul Ulum Karanglangu
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Manbaul Ulum Karanglangu....................... 40 Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Manbaul Ulum Karanglangu.....................
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran III
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran IV
Daftar Angket
XV
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari pelaksanaan kurikulum.
Baik buruknya mutu pendidikan atau mutu lulusan dipengaruhi oleh mutu kegiatan belajar mengajar. Bila mutu lulusannya bagus, dapat diprediksi bahwa mutu kegiatan belajar mengajarnya juga bagus, atau sebaliknya, bila mutu kegiatan belajar mengajarnya jelek, maka mutu lulusannya juga akan jelek.
Guru sekolah dasar baik SD maupun MI selama ini disiapkan untuk mengajar siswa-siswanya yang ada di SD atau MI. Pada umumnya para siswa yang ada di SD atau MI adalah anak-anak normal yang tidak memiliki kelainan/penyimpangan yang signifikan (berarti) baik dalam segi fisik, intelektual, sosial, emosional, dan atau sensoris. Mereka pada umumnya memiliki kondisi fisik, intelektual, sosial, emosional, dan atau sensoris yang relatif homogen.
Di era sekarang ini, pendidikan mempunyai peran penting untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan zaman yang semakin komplek. Pada pembentukan kepribadian individu dapat dilakukan melalui pendidikan formal (lembaga sekolah) maupun pendidikan non formal (lingkungan masyarakat).
Sebagai lembaga pendidikan formal sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik siswanya. Untuk itu sekolah menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebagai sarana
2 mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini metode dalam memberikan pembelajaran sangat mempengaruhi hasil yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut. Apabila pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa maka prestasi belajar peserta didik pun akan meningkat.
Mengajar anak-anak yang memiliki kemampuan yang heterogen berbeda dengan mengajar anak-anak yang memiliki kemampuan homogen.
Para guru SD atau MI pada umurnnya merasa kurang mampu mengajar anak- anak yang memiliki kemampuan heterogen di kelas.
Keberbedaan siswa tidak hanya dipandang dari segi fisiknya saja, melainkan kemampuan siswa yang dibawah rata-rata juga menjadi permasalahan yang besar yang harus dihadapi oleh seorang guru, contohnya adalah anak yang lambat belajar atau hiperaktif. Sering bahkan banyak dijumpai di kelas-kelas anak yang memiliki keterlambatan belajar yang diabaikan atau tidak begitu dihiraukan oleh seorang guru. Padahal semua anak yang ada didalam kelas adalah anak yang memilki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Tidak membedakan antara anak yang normal dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) baik itu yang memiliki cacat mental, intelektual, sosial, emosional maupun sensorisnya. Sebagaimana tertuang dalam UUD Pasal 31 Ayat :1 ,2, dan 3 Amandemen III dan IV. Yaitu : (1) . Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (Amandemen ke III).
(2) . Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (Amandemen ke IV).
3 (3). Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keamanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. (Amandemen ke IV).
Pelajaran Fiqih merupakan salah satu pelajaran dibidang ilmu Pendidikan Agama Islam yang jumlah materinya cukup banyak serta materi satu dengan yang lainnya berbeda. Untuk menerapkan atau mengajar materi
Fiqih tidak cukup hanya dengan menggunakan satu metode saja. Perlu menggunakan berbagai metode dalam proses belajar mengajar, yaitu dengan cara menggunakan metode pembelajaran aktif.
Dengan menggunakan metode pembelajaran aktif, diharapkan kemampuan siswa yang heterogen dapat terakses dan meningkat dan tidak ada diskriminasi siswa yang memiliki kemampuan lebih dengan siswa yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata atau dengan kata lain pembelajaran yang merata bagi semua siswa didalam kelas. Dengan metode pembelajaran aktif ini pula diharapkan siswa yang mempunyai kemampuan dibawah rata-rata dapat meningkatkan hasil belajarnya khususnya mata pelajaran Fiqih.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH KELAS III MELALUI METODE PEMBELAJARAN AKTIF (STUDI DI MI MANBAUL ULUM KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008/2009) “.
4 B. Rum usan M asalah Pokok masalah dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana metode pembelajaran aktif di kelas III pada mata pelajaran Fiqih di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan ?
2. Bagaimana hasil belajar Fiqih kelas III pada MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan ?
3. Bagaimana pengaruh motode pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar Fiqih di kelas III pada MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan ?
C. T ujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui metode pembelajaran aktif di kelas III pada mata pelajaran Fiqih di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Fiqih siswa kelas III pada MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motode pembelajaran aktif terhadap hasil belajar Fiqih kelas III di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupten Grobogan.
5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan “ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian” (Saifiiddin Azwar, 1998 : 49). Suharsimi Arikunto mendefinisikan hipotesis “ sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul “ (Arikunto, 1997 : 64).
Menurut Sutrisno Hadi hipotesis adalah “ dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah “ (Hadi, 1980 : 63) Sedangkan menurut Iqbal Hasan hipotesis adalah “ pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris” (Hasan, 2004 : 31).
Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara pembelajaran aktif dengan hasil belajar Fiqih siswa kelas III di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten
Grobogan. Artinya pembelajaran yang aktif dapat diterapkan dengan baik kepada semua siswa tanpa membedakan karakter dan kemampuan siswa maka semakin baik pula hasil belajar Fiqih di kelas III pada MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
Sedangkan indikator keberhasilan yang penulis ajukan berdasarkan kesepakatan dengan guru mata pelajaran atau konselor adalah siswa dikatakan berhasil apabila mencapai nilai C = 60-80.
E. Kegunaan Penelitian Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan di sekolah atau madrasah.
Adapun manfaat yang diharapkan :
6
1. Manfaat Teoritis Dalam penelitian ini apabila ternyata terbukti ada pengaruh yang positif antara pembelajaran aktif dengan hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Fiqih di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan
Kedungjati Kabupaten Grobogan diharapkan dapat memberikan pemahaman dan hasil belajar yang di inginkan oleh semua pihak khususnya siswa yang mengalami lamban belajar yang cenderung diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian khusus dari guru.
2. Manfaat Praktis Sebagai bahan dan masukan bagi guru akan pentingnya pendidikan bagi semua anak khususnya siswa yang mengalami lamban dalam belajar untuk mendapatkan pengajaran yang layak sesuai dengan kebutuhannya. Serta dapat mendorong siswa yang mengalami lamban dalam belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya selayaknya siswa yang memiliki kemampuan lebih, setidak-tidaknya mereka yang mengalami lamban dalam belajar mendapatkan perhatian dan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari adanya kemungkinan yang salah dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah pokok dalam judul penelitian ini. Istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Fiqih Hasil belajar Fiqih merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah menerima pembelajaran dari seorang guru, baik itu yang bersifat tertulis
7 maupun yang tidak tertulis. Untuk mengetahui baik atau burukya hasil belajar siswa maka diperlukan sebuah penilaian.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum (Departemen Pendidikan Nasional, 2005 : 3).
Hasil belajar Fiqih disini tidak hanya hasil belajar yang bersifat nilai saja melainkan mencakup hasil belajar dalam bentuk sikap dan prilaku sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Adapun indikator dari variabel tersebut adalah hasil belajar dalam bentuk tes tertulis, tes lisan dan tes praktek yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Kategori baik dengan nilai tujuh ke atas
b. Kategori sedang atau cukup dengan nilai enam sampai tujuh
c. Kategori kurang dengan nilai dibawah enam
2. Pembelajaran Aktif Pembelajatan aktif atau CBSA adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sriyono, dkk, 1992 : 9).
Pembelajaran yang aktif menurut penulis adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran. Pembelajaran yang aktif yaitu siswa berperan aktif dalam pembelajaran, baik itu dalam bentuk praktek, diskusi maupun dalam tanya jawab. Sedangkan guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa.
8 Adapun indikator dari variabel diatas adalah :
a. Siswa berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
b. Guru menguasai situasi dan kondisi kelas pada setiap pembelajaran
c. Guru menguasai keberagaman siswa sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan bersama d. Guru merangsang peserta didik dan mengajarnya supaya belajar
e. Guru menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan
f. Guru mampu menyesuaikan metode mengajar dengan bahan pelajaran
g. Guru mampu atau menguasai tegnologi pembelajaran
h. Guru mampu menilai prestasi belajar peserta didik i. Guru mengembangkan potensi peserta didik j. Dalam proses belajar mengajar, guru tidak membeda-bedakan antara siswa yng memiliki kemampuan lebih dengan siswa yang memiliki kemampuan lebih rendah
G. Metode Penelitian
Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada hakikatnya yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan tindakan secara langsung untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Pada dasarnya metode dalam pembelajaran tidak hanya dengan menggunakan metode ceramah dan mencatat saja. Terdapat beberapa jenis metode yang sebenarnya dapat dilakukan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar yang dapat disesuaikan materi dan kemampuan yang
9 dimiliki oleh siswa, metode tersebut antara lain metode diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, praktek dan lain-lain.
2. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih selama tiga bulan yaitu mulai pada bulan april sampai bulan juni tahun 2009. Dalam penelitian ini penulis meneliti bagaimana proses atau metode yang digunakan dalam pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di Ml Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan khususnya metode pembelajaran pada kelas III. Selain meneliti bagaimana proses atau metode yang digunakan dalam pembelajaran, penulis juga melakukan pengamatan yang berkenaan dengan kondisi atau letak geografis, struktur organisasi, maupun visi dan misi dari MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan pada tahun 2008/2009.
Selama penelitian, ternyata metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswanya sering menggunakan metode ceramah dan menulis.
Adapun yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan yang berjumlah 36 siswa.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan proses belajar mengajar di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan bisa lebih berfariasi dan prestasi siswa lebih meningkat, khususnya prestasi belajar Fiqih siswa kelas III pada MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan pada tahun 2008/2009.
10
3. Langkah-langkah Langkah yang penulis lakukakan adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
1. Perencanaan Menyiapkan bahan ajar, alat peraga, serta menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang penulis laksanakan pada tanggal 6 - 1 1 april 2009.
2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 18,25 april dan 2 mei 2009.
3. Evaluasi Evaluasi hasil belajar dilaksanakan setelah proses belajar mengajar yaitu pada tanggal 18,25 april dan 2 mei 2009.
4. Tujuan Dalam siklus ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana daya serap siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi, ceramah dn tanya jawab. Evaluasi ini dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis dengan materi belajar yaitu puasa ramadhan.
b. Siklus II
1. Perencanaan Menyiapkan bahan ajar, alat peraga, serta menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang penulis laksanakan pada tanggal 1 1 -1 5 mei 2009.
11
2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 16 dan 23 mei 2009.
3. Evaluasi Evaluasi hasil belajar dilaksanakan pada tanggal 30 mei dan 6 juni 2009.
4. Tujuan Dalam siklus II ini peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi kerja kelompok dn presentasi kelompok. Evaluasi ini dilaksanakan dalam bentuk tes lisan dengan materi belajar yaitu shalat jum ’at.
c. Siklus III
1. Perencanaan Menyiapkan bahan ajar, alat peraga, serta menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang penulis laksanakan pada tanggal 8 - 12 juni 2009.
2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di laksanakan pada tanggal 13 dan 20 juni 2009.
3. Evaluasi Evaluasi hasil belajar di laksanakan pada tanggal 27 juni 2009.
12
4. Tujuan Dalam siklus III ini peneliti ingin mengetahui kemampuan perilaku siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan praktek. Evaluasi ini dilaksanakan dalam bentuk tes praktek dengan materi belajar yaiatu shalat bagi orang sakit.
4. Instrumen Penelitian Untuk mengetahui hasil belajar Fiqih kelas III pada MI Manbaul
Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009 maka dilakukan sebuah penilaian atau tes yang mencakup tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.
Langkah-langkah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a. Tes Tertulis Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam bentuk tes tertulis.
b. Tes Lisan Tes lisan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan atau untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam ber argumentasi dalam mengemukakan pendapat atau jawaban secara langsung.
c. Tes Perbuatan/Praktek Tes ini dilakukan untuk mengetahui sikap dan perbuatan siswa setelah menerima pembelajaran atau sejauh mana siswa memahami materi yang telah disampaikan.
13
5. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik angket. Teknik angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan sesuatu pertanyaan kepada responden untuk diisi. Teknik angket diberikan kepada siswa kelas 111 untuk mengetahui sejauh mana hubungan atau pengaruh pembelajaran aktif terhadap hasil belajar
Fiqih kelas III di MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009.
6. Analisis Data Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar Fiqih kelas III d? MI Manbaul Ulum Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2008/2009 melalui metode pembelajaran aktif, maka hal ini dapat dibuktikan dan dilihat dari hasil evaluasi yang telah diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif. Data hasil tes sesudah tindakan diberikan merupakan data kuantitatif yang teknik analisisnya menggunakan statistik.
Dari hasil prestasi belajar siswa dapat diketahui tingkat kemajuan dalam belajar.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian
14 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Kegunaan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah
4. Instrumen Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan Skripsi
BABII KAJIAN PUSTAKA
B. Pembelajaran Aktif
1. Pengertian Pembelajaran Aktif
2. Bentuk-bentuk Metode Pembelajaran Aktif
3. Peranan Guru
4. Tanggungjawab Guru
5. Evaluasi dan Tes
C. Pengaruh Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil Belajar Fiqih Siswa Kelas III
BAB IH PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Manbaul Ulum Karanglangu
1 • Profil Madrasah
A. Pengertian Hasil Belajar Fiqih
15
2. Struktur Organisasi Komite/Yayasan
3. Letak Geografis Desa Karanglangu
4. Visi, Misi dan Tujuan MI Manbaul Ulum Karanglangu
5. Keadaan Guru MI Manbaul Ulum Karanglangu
6. Keadaan Siswa MI Manbaul Ulum Karanglangu
B. Penyajian Data
1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Metode Pembelajaran Aktif Dikelas III B. Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Kelas III C. Faktor Kegagalan dan Keberhasilan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BA BU
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Hasil Belajar Fiqih
Hasil belajar Fiqih merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah menerima pembelajaran dari seorang guru, baik itu yang bersifat tertulis maupun yang tidak tertulis. Untuk mengetahui baik atau burukya hasil belajar siswa maka diperlukan sebuah penilaian.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru untuk pemberian nilai terhadap hasil belajar siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret/profil kemampuan siswa sesuai dengan daftar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum (Departemen Pendidikan Nasional, 2005 : 3).
Penilaian dapat dilakukan baik dalam bentuk tertulis maupun dalam bentuk penilaian sikap dan perilaku siswa sehari-hari dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Hasil belajar siswa dapat diklarifikasikan kedalam tiga ranah (domain), y aitu :
1. Domain K ognitif yaitu pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika-matematika.
2. Domain E fektif yaitu sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional.
3. Domain Psikomotor yaitu ketrampilan atau yang mencakup kecerdasan kinesik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal.
17 B. Pembelajaran Aktif
1. Pengertian Pembelajaran Aktif
Pembelajatan aktif atau CBSA adalah Suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar ( Sriyono, dkk, 1992 : 9 ).
Pengertian tersebut diatas menunjukkan bahwa CBSA menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa dipandang sebagai objek dan sebagai subjek.
Dilihat dari subjek didik, CBSA merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka belajar. Dilihat dari guru atau pengajar, CBSA merupakan bagian strategi mengajar yang menuntut keaktifan optimal subjek didik.
Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa \ang dimaksud dengan CBSA adalah salah satu strategi belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi subjek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah laku secara lebih efektif dan efisien.
2. Bentuk-bentuk Metode Pembelajaran Aktif
Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan mengajar.
Cara belajar mengajar yang lebih baik adalah mempergunakan kegiatan murid-murid sendiri secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui kerja kelompok (W. James Popham, Eva L, Baker, 1992 : 141).
18 Menurut (Sriyono, dkk, 1992 : 99-123) ada beberapa bentuk metode pembelajaran aktif, yaitu antara lain : a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan atau penjelasan guru secara lisan, dimana dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid-muridnya. Metode ini menempatkan guru pada pusat perhatian.
Gurulah yang lebih banyak berbicara sedangkan murid hanya mendengarkan dan atau mencatat hal-hal yang dianggap penting.
Manfaat penggunaan metode ceramah antara lain : 1) . Efisiensi waktu dan tenaga
2) . Mudah dilakukan dan pengaturan kelas tidak sulit 3) . Guru dapat menyampaikan pengalaman dan pengetahuannya secara maksimal tanpa melupakan tujuan utamanya (mengajar) 4) . Dapat mencakup jumlah murid yang besar dengan materi yang luas
5) . Guru dapat menguasai kelas dengan mudah bila penyajian materinya baik dan menarik 6) . Meningkatkan status guru kalau ia dapat memberikan pandangan yang luas 7) . Bila guru memiliki kepribadian yang hebat, maka metode ini dapat menggugah semangat siswa untuk terus maju, berkembang, dan meningkat
8) . Melatih murid memusatkan perhatian, terampil menyeleksi, mencatat, dan mengritik sesuatu dengan bijaksana
19 Disamping ada manfaat, metode ini juga mempunyai kelemahan, yaitu antara lain : 1) . Menahan pelajar dalam keadaan pasif
2) . Tidak memperlancar pelajar memecahkan masalah 3) . Hampir tidak memberi kemungkinan bagi guru untuk memeriksa kemajuan belajar anak
4) . Sangat memerlukan kemampuan berceramah 5) . Cenderung proses satu arah 6) . Sulit mengukur belajar anak
b. Metode Tanya Jawab Metode ini telah dipakai sejak dahulu kala. Ia berpengaruh amat besar dalam pengajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang baik akan sangat bermanfaat dan menguntungkan para siswa. Dan pertanyaan-pertanyaan itu tidak harus dari guru, bisa jadi antar siswa.
Beberapa manfaat metode tanya jawab antara lain : 1) . Mendorong siswa aktif berflkir
2) . Memberi kesempatan kepada siswa menanyakan hal-hal yang kurang jelas sehingga bapak/ibu guru dapat menjelaskan kembali.
Dalam hal ini guru dapat menyuruh siswa lain yang sudah mengerti untuk menjelaskan kepada yang bertanya 3) . Perbedaan pendapat antar siswa dapat dikompromikan atau diarahkan pada sustu diskusi
Disamping ada manfaat, metode ini juga terdapat kelemahan antara la in :
20 1) . Akan menimbulkan penyimpangan pembicaraan
2) . Dapat menghambat cara berfikir anak apabila tidak/kurang pandai membawakan c. Metode Resitasi
Metode ini digunakan terutama untuk merangsang anak tekun, rajin dan giat belajar.
Dalam memanfaatkan metode ini perlu dipertimbangkan bagaimana harus memberi tugas, apa tujuan yang hendak dicapai, bagaimana siswa harus mempelajari tugasnya. Secara individu atau kelompok, dan bagaimana siswa harus membuat laporan dari tugas yang diberikan.
Manfaat atau keuntungan metode resitasi adalah sebagai berikut: 1) . Pengetahuan siswa akan lebih luas dan sifat verbakismenya akan semakin berkurang
2) . Mengisi waktu-waktu kosong di luar kelas 3) . Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa
4) . Penghayatan pekerjaan akan lebih intensif 5) . Kreatifitas, usaha, tanggungjawab dan sikap mandiri siswa akan berkembang, apabila tugas yang diberikan itu sesuai dengan sifat individu mereka
Adapun kelemahan metode ini adalah sebagai berikut: 1) . Sulit mengetahui dan mengawasi siswa, apakah mereka benar-benar mengerjakan sendiri atau tidak.
2) . Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan masing-masing individu
21
d. Metode Demonstrasi dan Eksperimen Dua istilah ini hanya berbeda dalam sudut pandangnya. Metode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan suatu gerak atau proses kerja sesuatu. Pelaksanaannya bisa jadi guru atau orang lain yang sengaja diminta memperlihatkan proses kerja sesuatu itu. Jadi aktifitas murid lebih banyak pada mengamati apa yang didemonstrasikan.
Adapun metode eksperimen dimaksudkan sebagai suatu cara memperoleh pengetahuan atau ketrampilan dengan mencoba, berbuat atau melakukan sesuatu. Jadi aktifitas anak lebih banyak pada mempraktekkan sesuatu yang telah diamati.
Manfaat atau keuntungan metode ini adalah sebagai berikut: 1) . Pengetahuan anak tidak ferbalistis dan memberikan kemungkinan berfikir lebih kritis
2) . Memberikan pengalaman yang riil 3) . Keragu-raguan siswa dapat hilang dengan mengamati dan mengadakan eksperimen
4) . Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar mengajar Adapun kelemahan metode ini adalah sebagai berikut:
1) . Bila tidak dapat mengamati kelas secara seksama, maka metode ini menjadi tidak wajar 2) . Bila alat mengajarnya kurang memadai, maka hasilnya pun kurang memuaskan
22 3). Kemungkinan eksperimen akan berlangsung lama sehingga mengganggu pelajaran berikutnya e. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok dipakai dalam interaksi belajar mengajar agar murid-murid bisa bekerja bersama-sama atau bergotong royang membahas dan memecahkan suatu masalah. Tujuan dipakainya metode ini adalah untuk mempertinggi hasil belajar mengajar.
Metode ini dijalankan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan itu dapat dilakukan atas dasar: 1) . Perbedaan individual dalam bakat, minat atau kegemaran
2) . Hubungan keakraban 3) . Daerah tempat tinggal 4) . Hasil undian 5) . Untuk memperbesar partisipasi siswa 6) . Untuk mengatasi pelajaran yang kurang fasilitasnya 7) . Untuk membagikan tugas/pekerjaan
Berhasil tidaknya kerja kelompok ditentukan oleh berbagai faktor antara la in : 1) . Taraf kecerdasan anggota kelompok
2) . Hubungan antar anggota kelompok 3) . Pengenalan dan pengalaman anggota kelompok mengenai problem yang dihadapi 4) . Motifasi anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
23 5) . Besarnya jumlah kelompok 6) . Kemampuan pemimpin kelompok dalam memimpin anggota- anggotanya 7) . Minat, keaktifan dan ketrampilan anggota dalam menyelesaikan masalah
Sedangkan manfaat atau kebaikan metode ini adalah sebagai berikut: 1) . Murid mudah diawasi dan dibimbing, karena jumlahnya relatif kecil
2) . Murid belajar berdiskusi, bertukar fikiran dan memecahkan masalah secara demokratis 3) . Murid akan menjadi lebih dewasa, yang kurang berani atau pemalu akan lebih berani mengemukakan pendapatnya dimuka kelompok sendiri kemudian dikelompok lain yang lebih besar dan dihadapan orang banyak
4) . Membina semangat keijasama/gotong royong 5) . Pendapat kelompok menjadi lebih matang dan dapat dipertanggung jawabkan dari pada pendapat individu
6) . Mempercepat penyelesaian suatu problem atau tugas 7) . Membangkitkan semangat bersaing yang sehat antar kelompok.
Adapun kelemahan dari metode ini adalah sebagai berikut: 1) . Sulit membentuk kelompok yang dapat bekerja sama secara baik
2) . Timbul rasa kelompokisme yang kurang sehat 3) . Anggota kelompok yang malas mungkin akan menyerahkan segala- galanya kepada ketua kelompok atau rekannya yang rajin dan pandai
24 4) . Penilaian terhadap individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompok
5) . Seluruh waktu bisa jadi didominasi oleh kelompok yang pandai atau yang berani berbicara 6) . Jika terjadi pertentangan antar anggota kelompok, maka hasil pekeijaannya akan kurang baik
3. Peranan Guru
“Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai peranan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan disekolah” (Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, 1991 : 10). Peranan guru dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Guru sebagai pendidik dan p mgajar
b. Guru sebagai anggota masyarakat, yakni harus pandai bergaul dengan masyarakat c. Guru sebagai pemimpin
d. Guru sebagai suri tauladan bagi siswa
e. Guru sebagai pelaksana administrasi, yakni akan dihadapkan pada administrasi-administrasi yang harus dikerjakan di sekolah f. Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar, yakni harus menguasai berb ag i metode mengajar dan menguasai situasi belajar mengajar baik didalam maupun diluar kelas.
Menurut (Syaifiil Bahri Djamarah, 2002 : 43-48) ada beberapa peran guru antara la in :
25
a. Sebagai Korektor Guru dapat membedakan nilai yang baik dan nilai yang buruk serta mampu dalam menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku dan perbuatan peserta didik.
b. Sebagai Inspirator Guru dapat memberikan petunjuk kepada peserta didik mengenai cara-cara belajar yang baik.
c. Sebagai Informator Guru dapat memberikan informasi-informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi.
d. Sebagai Organisator Guru memiliki kegiatan pengelolaan akademik, seperti menyusun tata tertib sekolah, membuat silabus, menyususun kalender akademik, membuat jadwal pelajaran dan lain-lain.
e. Sebagai Motifator Guru hendaknya selalu memberikan dorongan dan motifasi kepada.peserta didik agar selalu aktif dan bersemangat dalam belajar.
f. Sebagai Inisiator Guru berperan sebagai pencetus ide-ide untuk kemajuan pendidikan dan pengajaran, tidak hanya mengikuti terus tanpa mencetuskan ide yang cemerlang.
g. Sebagai Fasilitator Guru hendaknya memberikan fasilitas dan kemudahan dalam proses belajar mengajar misalnya mempersiapkan ruang kelas yang
26 nyaman, meja dan kursi yang tertata rapi serta fasilitas-fasilitas belajar yang tersedia, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung secara efektif.
h. Sebagai Mediator Guru berperan sebagi penengah dalam proses belajar mengajar peserta didik. Misal, dalam diskusi kelas apabila mengalami kemacetan saat pemecahan masalah. Sebagai mediator dapat juga diartikan sebagai penyedia media. i. Sebagai Evaluator
Guru mempunyai otoritas untuk memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Penilaian intrinsik lebih menyentuh pada aspek kepribadian peserta didik. Sebagai evaluator, guru tidak hanya menilai hasil pengajaran, tetapi juga menilai proses (jalannya pengajaran).
Adapun peran guru yang lain dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai pengarah belajar.
Sebagai direktur belajar, tugas dan tanggung jawab guru menjadi lebih meningkat yang didalamnya termasuk fungsi-fungsi guru sebagai perencana pengajaran, pengelola pengajaran, penilaian hasil belajar, sebagai motivator dan sebagai pembimbing (Slameto, 1995 : 99).
4. Tanggung jawab Guru
Guru adalah seorang figur pemimpin yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik.
27 Sebagai pendidik, guru bertanggung jawab untuk memvariasikan nilai-nilai dan norma-norma kepada generasi berikutnya melalui proses pendidikan.
Menurut Wens Tanlain, guru yang bertanggung jawab memiliki bebarapa sifat (Syaiful Bahri Djamarah, 2002 : 36), antara lain : a. Menerima dan mematuhi norma, nilai-nilai kemanusian
b. Memikul tugas mendidik bukan menjadi beban
c. Sadar akan nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan serta akibat- akibat yang timbul d. Menghargai orang lain termasuk anak didik
e. Bijaksana dan hati-hati (tidak nekat, tidak sembrono dan tidak singkat akal) f. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.