PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository
PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN
ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK
DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR
KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
DEVI LAILATUL MUNIROH
NIM 111 10 011
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721Website :
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Devi Lailatul Muniroh NIM : 11110011 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN
PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014. telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, Pembimbing
Dra. Sri Suparwi, M.Si NIP.
SKRIPSI
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL
MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA
ANGKATAN 2010 TAHUN 2014.
DI SUSUN OLEH :
DEVI LAILATUL MUNIROH
NIM. 11110011
Telah dipertahankan di Depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal
…………….dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Drs. Mubasirun, M.Ag _______________ Sekretaris Penguji : Benny Ridwan, M.Hum _______________ Penguji I : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag _______________ Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd _______________ Penguji III : Drs. H. M. Zulfa M., M.Ag _______________
Salatiga, Ketua STAIN Salatiga
SKRIPSI
PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP
SIKAP TAWADHU ANAK DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014
DISUSUN OLEH
Devi Lailatul Muniroh
111 10 011
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 20 Februari 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag. : Sekretaris Penguji : Dr. M. Zulfa, M.Ag. : Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. : Penguji II : Dr. Budiyono Saputra, M.Pd. :
Salatiga, 20 Februari 2015 Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.
NIP. 19670112 199203 1 005
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Devi Lailatul Muniroh NIM : 11110011 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Yang menyatakan,
Devi Lailatul Muniroh
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan sebaliknya jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu
untuk dirimu sendiri pula” (QS. Al-Isra’: 7)Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling
mulia
PERSEMBAHAN
Orang tuaku M yusuf dan Nur Hayati yang tiada henti memberikan petuah serta nasehatnya dalam kehidupanku . Kakak-kakakku Ida Nur Nasihtaul Masyruroh dan Dina
Nur Nayyiroh yang memberikan dorongan menyelesaika skripsi ini.
Keluarga besar yang selalu memotivasi menyelesaikan skripsi ini. Ery Syahriar, Basyiroh, Rika Sefiyanti, susy Rahayu, Ufa
Nasiroh Azzi, Sugeng Wibowo, dan Mika Husyada yang selama empat tahun ini menjadi teman kuliah lebih berwarna. Keluarga besar PAI A angkatann 2010 yang selalu bersama-sama.
Dan teman spesialku yang selalu mendukungku.
Semua mahasiswa STAIN Salatiga
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Intensitas Kepemimpinan Orang Tua
Terhadap Sikap Tawadhu Anak Di Dusun Ngelosari Desa Jombor
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014 ”. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak ]akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, Selaku ketua jurusan tarbiyah 3.
Bapak Rasimin, S.pdi, M.Pd selaku ketua progdi Pendidikan Agama Islam.
4. Dr. H. M. Zulfa M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan sumbangan pemikiran dalam masa bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Dra.Siti Asdiqoh M.Pd selaku dosen pembimbing akademik
6. Segenap dosen fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama di bangku perkuliahan.
7. Bapakku M. Yusuf dan ibuku Nur Hayati yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta dengan tulus ikhlas mendoakan agar cepat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat dan seluruh pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu- persatu. Terimakasih atas segala bantuan dan do‟anya.
Atas jasa mereka penulis hanya dapat memohon do‟a semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT. Dan mendapat pahala yang lebih baik serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Salatiga,5 Desember2014 Penulis,
Devi Lailatul Muniroh 11110011
ABSTRAK
Muniroh, Devi Lailatul 2014. 11110011. Pengaruh Intensitas Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Sikap Tawadu Anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014. Pembimbing: Dr.
H. M. ZulfaM.Ag. Kata kunci: Kepemimpinan Orang Tua, Tawadhu anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) intensitas kepemimpinan orang tua di Dusun Ngelosari Desa Jombor Kec Tuntang Kab. Semarang Tahun 2014, 2) sikap tawadhu anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor Kec Tuntang Kab. Semarang Tahun 2014, 3) Ada tidaknya pengaruh Intensitas Kepemimpinan Orang Tua Terhadap Sikap Tawadu Anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014. Alat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode angket, dokumentasi, dan observasi. Yang menjadi subjek penelitian adalah orang tua dan anak yaitu 47orang, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik random
sampling .
Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis statistik, dengan menggunakan rumus chi kuadrat.Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara kepemimpinan orang tua terhadap sikap tawadhu anak di DusunNgelosari Desa Jombor kecamatan Tuntang kabupaten Semarang tahun 2014. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket cek list dari kepemimpian orang tua yang memperoleh kategori tinggi mencapai 10,64%, kategori sedang 89,36% dan kategori rendah 0%. Sedangkan hasil chek list untuk tawadhu anak yang memperoleh kategori tinggi mencapai 4,26%, kategori sedang mencapai 95,74% dan kategori rendah 0%. Dari analisis yang telah dilakukan secara sistematik diperoleh hasil akhir yaitu hasil r hitung (r h ) sebesar 0,399 berada diatas r tabel (r t ) pada tarafsignifikan 5% yaitu 0,288 dengan N = 47.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara intensitas kepemimpinan orang tua terhadap sikap tawadhu anak. Dari sini dapat disimpulkan bahwa hipotesis dapat diterima atau dibuktikan. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi civitas akademik STAIN Salatiga agar lebih meningkatkan kedisiplinan.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMANPERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5 C. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................... .. 6 D. Tujuan Penelitian ........................................................................ .. 6 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6 F. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7 G. Definisi Operasional ...................................................................... 7 H. Metode Penelitian ....................................................................... .. 14
BAB II : LANDASAN TEORI 1. Kepemimpinan Orang Tua .......................................................... 21 a. Kepemimpinan ....................................................................... 21 b.
24 Orang Tua ……………………………………… 2. Gaya dan Ciri Kepemimpinan Orang Tua ..................................... 25
a. Gaya Kepemimpinan Orang Tua ......................................... 25
b. Ciri Kepemimpinan Orang Tua ........................................... 26
1. Ciri Kepemimpinan Orang Tua Demokratis ......... 26
2. Ciri Kepemimpinan Orang Tua Otoriter ............... 28
3. Ciri Kepemimpinan Orang Tua Laissez Faire. ..... 29
c. Pola Asuh dalam Perspektif Islam ....................................... 31
d. Kiat-kiat Mendidik Anak agar Berakhlak Mulia ................. 32 3. Sikap Tawadhu Anak .................................................................. 33 a.
Pengertian .................................................................................. 33 b.
Keutamaan tawadhu………………………………………… 34 c. Perkara Yang Menafikkan Tawadhu ...................................... 35 d.
Faidah-faidah tawadhu dan pengaruhnya terhadap akhlak Seorang hamba ....................................................................... 35 4. Pengaruh Intensitas Kepemimpinan Orang Tua terhadap sikap
Tawadhu anak ............................................................................... 36
BAB III : LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Objek penelitian ........................................................... 38
2. Monografis ................................................................................ 39 B. Penyajian Data ........................................................................... 42 1.
Daftar Nama Responden Intensitas Kepemimpinan Orang Tua .................................................................................. 43 2. Hasil Jawaban Angket Intensitas Kepemimpinan
Orang Tua .................................................................................. 48 3. Daftar Nama Responden Sikap Tawadhu Anak ..................... 49 4.
Data Jawaban Angket Sikap Tawadhu Anak ............................ 52
BAB IV : ANALISA DATA A. Analisis Pertama ......................................................................... 56 B. Analisis Kedua ............................................................................ 66 C. Analisis Ketiga ............................................................................ 73 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 81 B. Saran ........................................................................................ 85 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Tabel Mata Pencaharian Penduduk Tabel2 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel3 : Jumlah Sarana danPrasarana Tabel 4 : Daftar Nama Responden Intensitas Kepemimpinan Tabel5 : Frekuensi Intensitas Kepemimpinan Orang Tua Tabel6 : Daftar Nama Responden Sikap Tawadhu Anak Tabel7 : Jawaban Angket Tawadhu Anak Tabel8 : Tabel Pengelompokan Tabel9 : Jawaban Tentang Intensitas Kepemipinan Orang Tua Tabel10 : Tingkat Presentase Intensitas Kepemimpinan Orang Tua Tabel11 : Frekuensi Intensitas Kepemimpinan Orang Tua Tabel12 : Jumlah Hasil Jawaban Tabel13 : Data Skor Dan Nominasi Sikap Tawadhu Anak Tabel14 : Tabel Frekuensi Presentase Sikap Tawadhu Anak Tabel15 : Tabel Sikap Tawadhu Anak Tabel 16 : Tabel Persiapn Tabel 17 : Tabel Frekuensi Yang Diperoleh Tabel 18 : Tabel Frekuensi Yang Diharapkan Tabel 19 : Tabel Kerja Untuk Menghitung Chi Kuadrat
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Riwayat Hidup Nota Pembimbing Skripsi Angket
Check list
Izin Penelitian Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lembar Konsultasi Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif Surat Keterangan Kegiatan Tabel Nilai Korelasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Keluarga merupakan lingkup terpenting dalam pendidikan, karena
pendidikan dasar dalam keluarga diberikan oleh orang tua. bukan pendidikan formal seperti yang diberikan di sekolah, tetapi lebih kepada pendidikan yang bersifat non formal. Seperti karakter, sikap, dan watak. Dikatakan demikian karena pada usia dini, anak sudah bisa menangkap apa yang diperlihatkan orang tua, seperti tutur kata, tingkah laku, gaya bahasa, dan bahasa tubuh. Bahkan bisa menirukan apa yang dilakukan oleh orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan nilai-nilai dasar yang baik, yang diperlukan anak untuk membentuk kepribadian yang baik.Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlakul karimah. Dalam masyarakat yang ditemui penulis banyak orang tua yang kurang menanamkan nilai-nilai dasar untuk membentuk kepribadian anak.
Tetapi ada juga orang tua yang tegas kepada anak dan mendidik anak sejak dini untuk membentuk sikap dan perilaku yang baik.
Orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga harus mampu mengarahkan dan membimbing anak-anaknya untuk menjadi anak yang berkepribadian baik. Hal ini menjadi kewajiban dan tanggun jawab orang tua yang sudah diberi amanah oleh Allah swt, yaitu dengan diberi keturunan dari mereka agar dididik dan dibimbing untuk menjadi anak yang berkualitas baik. Sebagai mana sabda Rasulullah saw :
و . ص الله لٌسر تعًس : لبق بًينع الله يضر رًع نبا نع ً
نع لٌئسيً عار وبيلاا ,وتيعر نع لٌئسي ىكهكً عار ىكهك : لٌقي
يف وتيع ار ةءرًناً ,وتيعار نع لٌئسيً و هىا ىف عار مجرناً وتيعر
نع لٌئسيً هذيس لبي ىف عار ودبخنا .بيتيعر نع ةنٌئسيً بيجًز تيب
) ويهع قفتي ( وتيعر نع لٌئسيً عار ىكهكف ,وتيعار
Artinya: dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “saya mendengar Rasulullah saw berdabda: kalian adalah pemimpin yang dimintai pertanggunga jawaban tentang kepemimpinannya. Seorang penguasa adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin terhadap rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinanmu”(HR. BukhariMuslim)
Setiap keluarga membawa kekayaan dan kekhasan nilai-nilai yang terbentuk dalam diri anak mereka. Ada keluarga yang menanamkan nilai disiplin sejak kecil, rasa menghormati kepada orang lain dan kebiasaan terhadap pendidikan anak, dan cenderung memanjakan anak dengan banyak hal karena alasan tertentu. Situasi seperti ini dapat terjadi karena tradisi dan lingkungan yang berbeda dalam keluarga.Kesibukan kerja dan dinamika kehidupan masyarakat modern sering kali memaksa orang tua meninggalkan tugas pokok mereka sebagai pendidik anak-anak ketika mereka berada di rumah. Hal ini terjadi karena kuantitas perjumpaan mereka dengan anak-anak mereka semakin sedikit (Doni Koesoema A, 2012 :146).
Perkembangan anak tergantung pada peran orang tua, bagaimana orang tua tersebut membimbing, mendidik, mengarahkan anak sehingga anak tumbuh dengan kepribadian yang baik. Maka peran orang tua didalam keluarga adalah sebagai teladan di segala bentuk perkembangan anak. Keteladan dalam pendidikan merupakan cara yang tepat untuk mempersiapkan dan membentuk aspek moral dan spiritual. Keteladanan menjadi faktor dalam menentukan perilaku baik dan buruknya anak. Jika orang tua memberikan memberikan contoh yang baik, seperti jujur, berakhlak mulia, menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama, tentu anak juga akan tumbuh dalam hal yang baik.
Kepemimpinan merupakan hasil dari organisasi sosial yang telah terbentuk atau sebagai hasil dari dinamika dari interaksi sosial. Sejak semula terbentuknya suatu kelompok sosial seseorang atau beberapa orang orang diantara warga-warganya melakukan peran yang lebih aktif dari yang lainnya. Itulah asal mula kepemimpinan yang mulanya timbul dan berkembang dalam struktur sosial yang kurang stabil.
Setiap orang dalam suatu keluarga memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda-beda. ada orang tua yang cenderung otoriter, ada orang tua yang penuh dengan demokrasi dan ada pula orang tua yang cenderung memberikan kebebasan kepada anak-anaknya.
Salah satu hal penting yan memicu diskripsi diatas adalah kurang tertanamnya nilai keagamaan dalam nilai anak. Yang mana dalam subyek pendidik ini adalah orang tua yang mendidik anak
- – anaknya. Dengan gaya kepemimpinan tertentu, anak akan tumbuh berkembang sesuai dengan hasil kepemimpinan orang tua tersebut.
Akan tetapi dalam massa yang sekarang seperti ini, kedudukan anak didalam keluarga tidak seperti anak yang seharusnya sebagai anak.
Banyak anak yang tidak bisa menempatkan posisinya sebagai anak dalam keluarga. Mereka tidak menggunakan etika yang baik sesuai dengan posisi mereka sebagai anak.
Rasa hormat serta ta‟dhim pada perkembangan anak terutama pada anak terhadap orang tua. Seperti halnya yang terjadi dalam masyarakat, banyak anak yang kurang menghormati orang tua. Hal tersebut terjadi karena anak sulit diarahkan, berbicara kotor, pergaulan yang tidak tepat dengan teman sebayanya.
Seperti halnya yang terjadi di masyarakat, peneliti mendapati kasus perilaku anak yang terjadi dalam kesehariannya. Orang tua hanya memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh anak tanpa memperhatikan perilaku anak tersebut.
Atas dasar itulah, peneliti tertarik untuk melakkan penelitian yang berjudul “ PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014” B.
Rumusan masalah Dalam kaitannya dengan judul yang penulis kemukakan diatas, maka disini ada beberapa pokok permasalahan yaitu:
1. Bagaimana intensitas kepemimpinan orang tua di Dusun Ngelosari
Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang pada tahun 2014? 2. Bagaimana sikap tawadhu anak (usia 11 – 24 tahun) di Dusun
Ngelosari Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang pada tahun 2014?
3. Adakah pengaruh intensitas kepemimpinan orang tua terhadap sikap tawadhu anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang pada tahun 2014? C.
Kerangka pikir penelitian Keluarga merupakan tempat tumbuh kembang anak pertama kali.
Orang tua sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran yang penting dalam tumbuh kembang anak. Gaya kepemimpinan orang tua sangat berpengaruh terhadap sikap hormat serta tawadhu anak terhadap orang tua.
D.
Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian adalah : 1.
Untuk mengetahui intensitas kepemimpinan orang tua di Dusun Ngelosari Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang pada tahun 2014.
2. Untuk mengetahui sikap tawadhu anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang pada tahun2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas kepemimpinan orang tua terhadap sikap tawadhu anak di Dusun Ngelosari Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang pada tahun 2014.
E.
Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritik maupun secara praktik. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a.
Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam khasanah keilmuwan khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan orang tua dan sikap tawadhu anak.
b.
Manfaat praktik Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan masyarakat mengenai perhatian orang tua, bimbingan orang tua dalam membimbing anaknya.
F.
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( Suharsimi
Arikunto, 1998: 67 ) . Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah ada pengaruh intensitas kepemimpinan orang tua terhadap sikap tawadhu anak di Dusun Ngelosari
Desa Jombor, kecamatan Tuntang, kab. Semarang Tahun 2014.
G.
Definisi Operasional Agar tidak terjadi berbagai interpretasi yang keliru dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan penelitian ini, perlu dijelaskan kata kunci yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu:
1. Pengaruh Yaitu sesuatu yang diberikan atau diperoleh satu pihak ke pihak lain sehingga dapat mengubah tindakan.
2. Intensitas Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata intensitas terbentuk dari
Intens/intens/adv 1 hebat atau sangat kuat (tentang kekuatan, efek, dsb); 2 tinggi (tentag mutu); 3 bergelora, menyala-nyala, bearpiapi, berkobar-kobar (tentang perasaan); 4 sangat emosional (tentang orang), intensitas / intensitas / n keadaan , tingkatan, dan ukuran intensnya ( Depdiknas, 2008:594). intensitas termasuk dalam kata kerja yang berarti keadaan tingkatan. Dalam hal ini kekuatan / kesungguhan dan semangat dalam menjalankan sebuah aktivitas erat kaintannya dengan motivasi. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya daya (energy) (Makmun, 2009: 38). Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa intensitas dan motivasi menggambarkan tentang adanya kekuatan / daya dalam beraktivitas atauu melakukan suatu hal. Kesamaan ini kemudian diadopsi pula dalam sebuah penelitian untuk menentukan indikator intensitas dari indikator motivasi. Untuk mengidentifikasi motivasi ini Makmun (2009:40) memberikan beberapa indikator dalam term-term tertentu, antara lain:
a) Durasinya kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan b) Frekuensinya kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu).
c) Persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan.
d) Ketabahan, keuletan,dan kemampuannya dalam menghadapi rintangan da kesulitan untuk mencapai tujuan.
e) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan.
f) Tingkat aspirasinya (maksudnya,rencana, cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
g) Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berupa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak).
h) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike, positif atau negatif).
Intensitas sendiri merupakan realitas dari motivasi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi, sebab ketik seseorang melakukan suatu usaha dengan penuh semangat biasanya karena adanya motivasi, yang berfungsi sebagai pendorong pencapaian prestasi tadi.
3. Kepemimpinan
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, berasal dari kata “pimpin” yang berarti tuntunan, bimbingan, hasil memimpin.
Kepemimpinan yaitu tindakan atau perbuatan seseorang yang menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak kearah tujuan-tujuan tertentu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila seseorang itu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain, baik dalam bentuk individu ataupun kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Ciri kepemimpinan orang tua demoktratis :
a) Hak dan kewajiban antara anak dan orang tua diberikan secara seimbang.
b) Saling melengkapi satu sama lain, orang tua yang menerima dan melibatkan anak dalam mengambil keputusan terkait dengan kepentingan keluarga.
c) Memiliki tingkat pengendalian tinggi dan mengharuskan anak-anaknya bertindak pada tingkat intelektual dan sosial sesuai usia dan kemampuan mereka.
d) Memberikan penjelasan dan alasan atas hukuman dan larangan yang diberikan oleh orang tua kepada anak.
e) Selalu mendukung apa yang dilakukan oleh anak seseuai dengan bakat dan minat, tetapi tetap mengarahkan dan Ciri kepemimpinan orang tua otoriter :
a) Memperlakukan anaknya dengan tegas.
b) Suka menghukum anak yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan orang tua.
c) Kurang memiliki kasih sayang.
d) Kurang simpatik.
e) Mudah mengalahkan segala akktivitas anak terutama ketika anak tidak ingin berlaku kreatif.
Ciri kepemimpinan orang tua laisses faire :
a) memberikan kebebasan yang seluas luasnya kepada anaknya.
b) Mereka mengambil keputusan dan menetapkan segala sesuatu sesuai dengan aturan yang ada.
c) Semua kebijaksanaan, metode dan sebagainya menjadi hak sepenuhnya dari anaknya.
d) Seluruh kegiatan yang berlansung dalam keluarga terjadi tanpa dorongan, bimbingandan pengarahan dari orang tua. Orang tua menganggap semua itu adalah hak mereka.
e) Orang tua hanya memantau dari luar kegiatan,sehingga solah olah orang tua tidak ikut campur dalam kegiatan tersebut.
4. Orang tua Kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “orang tua adalah ayah, ibu kandung, dua orang yang dianggap tua” (Kridalaksana, dkk
1996: 706). Kartono (1982 :2) mengatakan bahwa : orang tua adalah bapak / ibu yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk membesarkan anak-anaknya.
Dari kedua pengertian diatas, maka penulis simpulkan bahwa orang tua adalah bapak / ibu kandung yang mempunyai hak dan kewajiban untuk membesarkan anak-anaknya. Sehubungan dengan penelitian ini, yang dimaksud orang tua adalah ayah dan ibu dalam keluarga dari masyarakat dusun ngelosari desa jombor, kec. Tuntang tahun 2014.
5. Sikap Adapun sikap atau perilaku menurut W.J.S Poerwodarminto adalah tingkah laku, kelakuan, perbuatan yang telah dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari . sikap merupakan suatu kecenderungan yang menentukan atau suatu kekuatan jiwa yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku yang ditujukan kerah suatu obyek khusus dengan cara tertentu, baik obyek itu berupa orang, kelembagaan ataupun masalah bahkan berupa dirinya sendiri (Arifin, 2000: 104).
6. Tawadhu Adalah merendahkan diri dan berlaku hormat kepada siapa saja.
Tawadhu juga dapat diartikan sebagai seseorang merendahkan diri kepada Allah, menerima kebenaran dari yang Maha Benar dan hanya karena Nya. Orang yang tawadhu akan dapat merendahkan dirinya kepada Allah sehingga akan menjadi orang takwa ( Supiana, 2009 : 231-232),
Sikap tawadhu dalam pergaulan bermasyarakat dapat terlihat dalam bentuk-bentuk berikut ini : a.
Tidak menonjolkan diri dari orang yang level atau statusnya sama, kecuali apabila sikap tersebut menimbulkan kerugian bagi agama atau umat islam.
b.
Berdiri dari tenpat duduknya dalam satu majlis untuk menyambut orang yang lebih mulia dan lebih berilmu dari pada dirinya dan menghantarkannya ke pintu keluar jika bersangkutan meninggalkan majlis.
c.
Bergaul dengan orang awam dengan ramah, dan tidak memandang dirinya lebih dari mereka.
d.
Mau mengunjungi orang lain sekalipun lebih rendah status sosialnya.
e.
Mau duduk bersama-samm dengan fakir miskin, orang-orang cacat tubuh dan kaum dhua‟fa lainnya, serta bersedia mengabulkan f.
Tidak makan minum dengan berlebihan dan tidak memakai pakaian yang menunjukkan kemegahan dan kesombongan (Yunahar, 2005: 124).
7. Anak Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.” ( UU no 23 tahun
2002 pasal 1 butir 1 ).
H.
Metode Penelitian Penelitian adalah suatu usaha menemukan, mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dalam proses penelitian, baik pada waktu mengumulkan data, diperlikan metode yang sesuai dengan permasalahan (Asih, 2006: 6).
1. Pendekatan dan rancangan penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak - banyaknya mengenai faktor-faktor pendukung antar variabel, kemudian dianalisis untuk menemukan peranan antar variabel.
2. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah dusun ngelosari, desa jombor kecamatan tuntang, kab. Semarang. Menurut peneliti terdapat sesuatu yang menarik untuk diteliti yatu tentang intensitas kepemimpinan orang tua dan sikap tawadhu anak.
3. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian ( Suharsimi Arikunto,
2010: 115). Populasi dalam penelitian ini diambil dari orang tua dan anak di dusun ngelosari, desa jombor kecamatan tuntang, kab.
Semarang tahun 2014yang berjumlah 2 RT, kemudian diambil secara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari orang tua dan anak karena peneliti ingin mengetahui jawaban psikologis anak, dalam arti bahwa anak tersebut yang menerima dan mengalami didikan dari orang tuanya, dan orang tua sebagai orang yang menerima hasil perubahan sikap anak. sehingga dapat diambil sebanyak 47 keluarga.
4. Sampel dan teknik pengambilan sampel Menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki. (Suharsimi Arikunto,2010: 117).
Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah Random peneliti mengambil sampel dari orang tua dan anak karena peneliti ingin mengetahui jawaban psikologis anak, dalam arti bahwa anak tersebut yang menerima dan mengalami didikan dari orang tuanya, dan orang tua sebagai orang yang menerima hasil perubahan sikap anak.
5. Teknik Pengumpulan Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek darimana data diperoleh, sedangkan data adalah hasil dari penelitian yang diperoleh melalui subyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Metode observasi Observasi yaitu pengamatan dan pencacatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, hal 136).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat konkrit seperti kondisi keluarga, keadaan orang tua dan anak, dan lain-lain.
b.
Metode angket Metode angket juga sering disebut metode kuesioner. Penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai kepemimpinan orang tua dan sikap tawadhu anak dalam masyarakat.adapun caranya adalah dengan menyebarkan angket kepada orang tua dan anak. Metode dokumentasi ini digunakan penulis sebagai pelengkap dalam pengumpulan data. Dalam menetapkan mentode ini hanya digunakan untuk mengumpulkan data, yang berwujud surat
- – surat atau dokumentasi.
6. Analisis Data
Dilakukan dengan menggunakan metode statistika tergantung pada skala pengukuran variabel karena beberapa prosedur analisis hanya cocok untuk skala pengukuran tertentu. Untuk meganalisis data adalah sebagai berikut : a.
Analisis awal Data yang dikumpulkan mulai disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis dengan dua data. Dalam proses analisisnya dibagi menjadi dua tahapan. Analisis pendahuluan dengan menggunakan distribusi sederhana untuk setiap variabel dengan menggunakan criteria : a)
Jawaban alternative A
b) Jawaban alternative B
c) Jawaban alternative C
Langkah selanjutnya menentukan kualifikasi dari internal nilai dengan
P =
Keterangan : P : angka presentase F : frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N : jumlah responden b.
Analisis Lanjut Sedangkan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan, akan menggunakan rumus chi kuadrat karena sampel dan jumlah respondennya sama, sehingga teknik perhitungannya berdasar skor aslinya. Adapun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan: FO = frekuensi yang diperoleh Fh = frekuensi yang diharakan I. sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dalam skripsi ini, maka akan dikemukakan hasil yang secara garis besar dapat dilihat sebagai berikut : 1.
Bagian muka memuat : Halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, dan daftar isi.
2. Bagian isi yang berisi:
BAB I : PENDAHULUAN YANG MEMUAT A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Kerangka pikir D. Tujuan Penelitian E. Hipotesis Penelitian F. Manfaat Penelitian G. Definisi Operasional H. Metode Penelitian I. Sistematika Penulisan BAB II : KAJIAN PUSTAKA YANG MEMUAT
B.
- – factor yang mempengaruhi Factor kepemimpinan otrang tua C.
Pengertian Tawadhu
BAB III : LAPORAN PENELITIAN YANG MEMUAT A. gambaran tentang gambaran umum dan lokasi penelitian
B. jumlah penduduk Dusun Ngelosari C. jumlah anak Dusun Ngelosari
BAB IV : ANALISI DATA YANG MEMUAT A. Analisis data yang memuat analisis isi B. Analisis pendahuluan C. Analisis lanjutan D. Analisis hipotesis BAB V : PENUTUP YANG MEMUAT A. Kesimpulan B. Saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1) Kepemimpinan Orang Tua a.
Kepemimpinan Istilah pemimpin dan kepemimpinan merupakan kesamaaan kata yang sulit dipisahkan, karena tiada pemimpin tanpa kepemimpinan.
Istilah kepemimpinan secara etimologis berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) yang berarti membimbing atau menuntun. Setelah diberi awalan “pe” maka menjadi pemimpin (leader), artinya seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain melalui kewibawaan dan komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Apabila diakhiri dengan “an” Kepemimpinan (leader ship) adalah kemampuan dari seseorang (yaitu pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu orang yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut (Abu Ahmadi, 1999 :123). Sedangkan menurut Khatib Pahlawan Karyo (2005: 7) kepemimpinan secara umum adalah suatu proses etika seorang pemimpin (directs), membimbing (guides), mempengaruhi (influences) atau mengontrol (controls) pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain. Dari pengertian umum tersebut dapat dipahami bahwa kepemimpinan merupakan tindakan atau perbuatan seseorang yan menyebabkan seseorang atau kelompok lain menjadi bergerak ke arah tujuan-tujuan tertentu.
Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, maka menurut penulis kepemimpinan adalah perbuatan mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun esensi kepemimpinan menurut ajaran islam adalah wewenang dan tanggung jawab. Islam menempatkan setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban dari apa yang dipimpinnya. Manusia yang sudah dewasa diberikan wewenang oleh Allah untuk mengurus dirinya dan orang lain, terutama yang berada langsung dibawah tanggung jawabnya seperti anak dan istri. Kemudian agar proses kepemimpinan yang dilaksanakan manusia itu tertuntun dengan baik dan senantiasa berjalan yang lurus dan benar, Allah memerintahkan agar manusia memperkuat iman dan takwanya dengan akidah yang kokoh (Khatib Pahlawan Karyo, 2005: 11). Firman Allah surat al baqarah ayat 30
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Surat at tahrim ayat 6
6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.Dalam kamus besar bahasa indonesia yang dimaksud dengan orang tua adalah “ayah, ibu kandung, dan orang – orang yang dianggap tua” (Krisdalaksana, dkk, 706). Sedangkan menurut kartono, orang tua adalah bapak/ibu yang memiliki wewenang untuk membesarkan anak anaknya. Dari pengertian
- – pengertian tersebut, maka orang tua menurut penulis adalah ayah dan ibu kandung yang memiliki wewenang untuk membimbing dan mendidik anak –anaknya hingga dewasa.
Sifat
- – sifat orang tua menurut M. Tholib antara lain : Senang mempunyai anak.
Senang anak-anaknya sholih. Berusaha menempatkan anak di tempat yang baik. Sedih melihat anaknya lemah atau hidup miskin. Memohon kepada Allah bagi kebaikan anaknya. Lebih memikirkan keselamatan anaknya daripada dirinya saat terjadi bencana.
Senang mempunyai anak yang bisa dibanggakan. Menghendaki anaknya berbakti kepada orang tuanya. Sabar menghadapi perilaku baik buruknya anak. Sedangkan tipe orang tua menurut M. Tholib adalah penyantun dan pengayom, berwibawa dan pemurah, pemurah kepada istri, lemah lembut, dermawan, egois, emosional, mau menang sendiri, dan
2) Gaya dan Ciri Kepemimpinan Orang Tua a.
Gaya Kepemimpinan Orang Tua.
Setiap orang tua dalam keluarganya masing mempergunakan gaya kepemimpinan yang tidak sama. Ada orang tua yang cenderung demokrasi, otoriter bahakan ada orang tua yang menggunakan tipe laisses faire. Untuk mengetahui kesuksesan pemimpin adalah dengan mempelajari gaya
- – gayanya. Karena itu akan melahirkan berbagai tipe kepemimpinan yang dikenal dengan tipe demokratis, laissez faire dan autoktratis.
Dalam mempersoalkan gaya kepemimpinan, bahwa orang tua harus mempertahankan yang konsisten dalam semua kegiatannya, tetapi harus bersifat fleksibel dengan menyesuaikan gaya tersebut dengan situasi yang spesifik. Dengan demikian, elemen yang harus diperhatikan adalah: orang tua.
Anak.
situasi ( husna asmara, 1982 : 35).