RANGKUMAN KELAS 8 SEMESTER I

RANGKUMAN KELAS 8 SEMESTER I
BAB I
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
A. Hakekat Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Negara
1. Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Dasar dan Pandangan Hidup Negara
A. Perkataan pancasila mula-mula terdapat dalam ajaran budha bersumber pada
kitab suci Tri Pitaka yang kesemuanya itu merupakan ajaran moral untuk mencapai
surga. ajaran pancasila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan)
adapun isi lengkap larangan itu adalah :
- jangan membunuh, - jangan mencuri, - jangan berbuat zina; - jangan berkata
bohong atau dilarang berdusta; - janganlah minum-minuman yang memabukkan.
B. Pancasila juga tergambarkan dalam Kitab Sutasoma Karangan Empu
Tantular dengan sebuah siloka “bhineka tunggal Ika tan hana darma mangrwa”
artinya walau berbeda namun tetap satu jua.
C. Pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 BPUPKI bersidang membicarakan khusus
mengenai rancangan dasar negara atau ideologi negara untuk Indonesia merdeka
nanti.
- Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat
untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usulusul yang masuk dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno
BPUPKI.
- Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal 22 juni 1945

berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal
dengan sebutan “Piagam Jakarta”. Dimana di dalamnya rumusan dasar negara
indonesia.
- Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10-16 Juli 1945, salah satu hasil yang dicapai
adalah mengesahkan Piagam Jakarta sebagai preambul Hukum Dasar. Pada tanggal
9 Agustus dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). sehari
setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama
(1) mengesahkan rancangan Hukum Dasar dengan preambul nya dan (2) memilih
Presiden dan Wakil Presiden.
2. Pancasila sebagai dasar Negara
- Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan Negara.
- Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara adalah sebagai norma tertinggi dalam
negera serta sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan Negara
Indonesia
- Arti penting pancasila sebagai dasar Negara adalah pancasila sebagai sumber tertib
hukum di Indonesia.
3. Pancasila Sebagai Pandangan hidup
a. Pandangan Hidup (way of life), adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh oleh
bangsa Indonesia dan diyakini kebenarannya serta melahirkan tekad untuk

meujudkannya.
b. Arti Penting Pancasila sebagai pandangan hidup adalah suatu negara akan
memiliki pegangan dan pedoman dalam memecahkan maslah politik, ekonomi,
social dan budaya yang muncul.
c. Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup adalah pancasila menjadi
konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
4. Nilai Pancasila dalam kitab Negara Kertagama buatan pujangga Mpu Prapanca, yang
berisi :
1. Tidak boleh melakukan kekerasan (Ahimsa)
2. Tidak boleh mencuri (Asetya)
3. Tidak boleh berjiwa dengki (Indriyu nigraha)
4. Tidak boleh bohong (amrsawada)
5. Tidak boleh mabuk minuman keras/obat terlarang (dawa)

5. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai idiologi terbuka :
1)
Nilai dasar, merupakan sebuah nilai yang mendasar yang relatif tetap dan tidak
berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.
2)
Nilai instrumen, ialah nilai dasar yang diuraikan secara lebih dinamis seperti

dalam UUD 1945, maupun perundang-undangan lainnya yang perlu diuraikan
maknanya supaya lebih dipahami oleh masyarakat. 9baca juga: Manfaat UUD
Republik Indonesia tahun 1945 bagi warga negara serta bangsa dan negara)

3)

Nilai praktis, merupakan perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam
perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati,
bekerjasama, dan kerukunan antar sesama

6. Sikap positif pengamalan pancasila dapat diwujudkan di berbagai lingkungan seperti
keluarga, sekolah masyarakat dan Negara.

BAB II
MAKNA KEDUDUKAN DAN FUNGSI UUD 1945 DALAM SISTEM UNDANG-UNDANG NASIONAL
1.

Makna UUD 1945
a. UUD 1945 sebagai Hukum dasar (Konstitusi)

b. Kata Konstitusi beasal bahasa Latin: constitutio bahasa inggri : Constution,
bahasa Belanda : Constitute
c.
Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang membentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan
suatu Negara
d. Konstitusi Tertulis yaitu UUD
e. Konstitusi tidak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara
dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis, disebut konvensi.

2.

Pengertian UUD 1945 UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat
pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap

.

3.
4.


warga negara Indonesia dimanapun mereka berada
Kedudukan UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk

.

hukum di Indonesia
Produk Hukum di Indonesia
1) UUD 1945
2) Tap MPR
3) UUD

4)
5)
6)

PP
Kepres
Perda

5.


Fungsi UUD 1945 :
- Pedoman atau acuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Pedoman atau acuan dalam penyusunan Peraturan perundang-undangan
- alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah norma hukum yang
lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi
6. 3 kedudukan UUD 1945 yang mempunyai keistimewaan (Miriam Budiarjo)
a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa
b. UUD di buat secara istimewa maka dianggap sesuatu yang luhur
c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa Indonesia dan
merupakandasar kenegaraan suatu bangsa
d. UUD memuat garis besar tentangdasar dan tujuan Negara
7.

Tujuan Negara yang terkandung dalam UUD 1945
- melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- untuk memajukan kesejahteraan umum,
- mencerdaskan kehidupan bangsa dan
- ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social


8.

Sejarah UUD yang pernah berlaku di Indonesia
a. UUD 1945, periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
b. Konstitusi RIS, periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950
c. UUD Sementara 1950, periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
d. UUD 1945, periode 5 Juli 1959 – sekarang
 Periode 5 Juli 1959 – 1965 (orde lama)
 Periode 1965 – 1999 (orde baru)
 Periode 1999 – sekarang
9. Sistematika sebelum amandemen terdiri atas :
a. Pembukaan, terdiri 4 alinea
b. Batang Tubuh, terdiri atas 16 bab 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan, dan 2 ayat
aturan tambahan)
c. Penjelasan UUD 1945, yang disusun oleh MR Soepomo.
d. UUD 1945 setelah perubahan/Amandemen terdiri atas :

a.
b.


-

Pembukaan
Pasal-Pasal, terdiri atas 21 Bab, 73 pasal, 3 pasal aturan peralihan, 2 pasal
aturan tambahan

10. Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945 :
Sistem Pemerintahan Indonesia :
a. Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat)
b. Sistem konstitusional
c. Kekuasaan negara yang tertinggi ditangan MPR
d. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi di bawah majelis
e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
f.
Menteri negara ialah pembantu, menteri negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR
g. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
h. Lembaga negara menurut UUD 1945 adalah MPR, DPR, Presiden, MA, BPK, DPA.
11. Sifat UUD 1945 , yaitu :

c. Singkat, yaitu memuat atuarn-aturan pokok saja, sebagai unstruksi dalam
penyelenggaraan negara.
d. Supel, artinya aturan yang pokok saja sesuai dengan negara Indonesia yang
berkembanga, terus dinamis dan mengalami perubahan, sehingga tidak
ketinggalan zaman.
12. Perubahan /Amandemen UUD 1945 yaitu :
a. Perubahan Pertama, ditetapkan tanggal 19 Oktober 1999, mencakup 9 pasal
yaitu pasal 5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, dan 21.
b. Perubahan Kedua, ditetapkan tanggal 18 Agustus 2000 , mencakup 4 bab dan 25
pasal yaitu pasal 18, 18A 19, 20 ayat 5, 20A, 22A, 22B,Bab IX A, 25E, Bab X, 26
ayat 2 dan 3, 27 ayat 3, Bab XA 28A, 28B, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J,
30,bab XV , 36A,36B, dan 36C.
c. Perubahan Ketiga, ditetapkan tanggal 9 November 2001, mencakup 3 bab dan 22
pasal yaitu pasal 1 ayat 2 dan 3; 3 ayat1, 3, dan 4; 6 ayat 1 dan 2; 6A ayat 1, 2,3,
5; 7A ; 7B; 7C; 8 ayat 1, 2; 11 ayat 2, 3; 17 ayat 4; Bab VIIA, 22C, 22D, BAB VIIB;
22E; 23 ayat 1,2,3; 23A, 23C; Bab VIIIA, 23E, 23F; 23G, 24A, 24B;24C.
d. Perubahan Keempat, ditetapkan tanggal 10 Agustus 2002, mencakup 13 pasal
yaitu pasal 2 ayat 1; 6A ayat 4; 8 ayat 3; 11 ayat 1; 16; 23B; 23D; 24 ayat 3; 31 ;
32 ; 33 ayat 4 , 5; 34; 37 ; aturan peralihan pasal I,II,III; aturan tambahan pasal
I,II.


BAB III
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM SISTEM SISTEM HUKUM NASIONAL
1.

Peraturan Perundang-Undangan Adalah peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam wilayah negera dan ditujukan kepada seluruh warga Negara
2.
Hukum (menurut Imanuel Khan) adalah hukum tercipta karena adanya perjanjian
dengan masyarakat.
3.
Asas-asas Perundang-undangan nasional
a. Asas Kejelasan Tujuan
b. Asas Kelembagaan atau Pejabat Pembentuk yang Tepat
c. Asas Kesesuaian antara Jenis, Hierarki, dan Materi Muatan
d. Asas Dapat Dilaksanakan
e. Asas Kedayagunaan dan Kehasilgunaan
f. Asas Kejelasan Rumusan
g. Asas Keterbukaan
4.


Sumber hukum formal di Indonesia /Tata urut perundang-undangan di Indonesia (UU
No 10 Th. 2004)
Tata Urutan Peraturan Perundangan Indonesia ditegaskan dalam UU No 10 tahun 2004 :
a. UUD 1945
 Ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI
 MPR berwewenang mengubah dan menetapkan UUD (pasal 3 ayat 1 UUD 1945)
 Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah karena memuat kaedah fundamental
seperti tujuan, dasar, cita-cita negara.
 Bentuk negara kesatuan republik (pasal 1 ayat 1) tidak dapat diubah (pasal 37
ayat 5)
 Sistematika terdiri atas :

Pembukaan



b.

c.
d.
e.

5.

Pasal-Pasal ( 21 Bab, 73 Pasal, 140 ayat, 3 Pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal
aturan Tambahan)
Undang-Undang /Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perpu)
 DPR memegang kekuasaan membentuk UU (pasal 20 ayat 1)
 Setiap RUU harus mendapat persetujuan bersama DPR dan Presiden (pasal 20
ayat 2)
 Dalam hal ihkwal kegentingan memaksa Presiden mengeluarkan perpu (pasal 22
ayat 1)
 Perpu harus disetujui DPR dalam sidang berikutnya, jika disetujui menjadi UU
sedangkan jika tidak disetujui harus dicabut (pasal 22 ayat 2 dan 3)
Peraturan Pemerintah (PP)
 Presiden menetapkan PP untuk melaksanakan UU (pasal 5 ayat 2)
Peraturan Presiden (Perpres)
 Perpres ditetapkan oleh Presiden untuk melakanakan UUD 1945, UU, atau Perpu
untuk keperluan tertentu.
Peraturan Daerah
 Perda ditetapkan oleh Pemerintahan Daerah yaitu Kepala Daerah dan DPRD (pasal
18 ayat 6)

Proses pembuatan Undang-Undang :
f.
DPR, DPD, atau Presiden berhak mengajukan RUU
g.
Pembahasan RUU oleh DPR bersama Presiden yang terdiri atas 2 tingkat :

Tingkat I
: dilaksnakan dalan Rapat Komisi, Rapat Badan Legislasi,
Rapat Panitia Anggaran, atau Rapat Panitia Khusus

Tingkat II
: Pengambilan keputusan dalan rapat paripurna DPR
h.
RUU disetujui bersama Presiden dan DPR
i.
Pengesahan RUU oleh Presiden
j.
Pengundangan UU dalam Lembaran Negara oleh Sekretariat Negara

6.

7.

8.

9.

10.

Perkembangan perubahan tata urutan peraturan
TAP No XX/MPRS/1966
TAP No III/MPR/2000
UUD 1945
UUD 1945
Tap MPR
Tap MPR
UU/Perpu
UU
PP
Perpu
Keppres
PP
Peraturan Lainnya
Keppres
Perda

perundangan di Indonesia :
UU No 10 Tahun 2004
UUD 1945
UU/Perpu
PP
Perpres
Perda

Pengertian Peraturan Perundang-undangan menurut UU No 10 Th. 2004
adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang dan mengikat secara umum.
Arti Pentingnya peraturan perundang-undangan :
- Memberikan kepastian hukum bagi warga Negara
- Melindungi dan mengayomi hak-hak warga Negara
- Memberikan rasa keadilan bagi warga Negara
- Menciptakan ketertiban dan ketentraman

-

Landasan Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Nasional
UU No 10 Th. 2004

Norma hukum bersifat mengikat dan memaksa, sedangkan norma lain (agama,
susila, kesopanan) tidak dapat dipaksakan.Hukum bertujuan menciptakan keamanan
dan keadilan. Hukum berisi perintah, larangan, dan sanksi.

11. Hukum dapat dibagi atas ;
a.
Peraturan tertulis, yaitu peraturan yang ditulis resmi oleh lembaga berwewenang.
Cohtoh UUD, Tap MPR, UU, Keppres, dll.
b.
Peraturan tidak tertulis, yaitu peraturan yang tidak tertulis, tetapi hidup dan
terpelihara dalam masyarakat dan diakui sebagai peraturan. Contoh Konvensi yaitu
aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara
meskipun tidak tertulis. Seperti pidato Presiden tanggal 16 Agustus.
12. Prinsip-Prinsip Hukum Umum :
a.
Peraturan yang lebih tinggi menjadi dasar hukum bagi peraturan yang lebih
rendah

b.
c.
d.

Peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang
lebih tinggi
Apabila peraturan yang lebih rendah bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi, maka peraturan yang lebih rendah tidak berlaku (batal demi hukum)
Peraturan yang bersifat khusus mengabaikan peraturan yang bersifat umum

13.

Manfaat mematuhi hukum di sekolah yaitu menciptakan suasana belajar mengajar
yang aman dan tertib.
14. Perwujudan mentaati peraturan perundang-undangan
Membiasakan tertib lalulintas
Membayar PBB
Melaksankan wajib belajar
-

Tidak berbuat kerusuhan