MAKALAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.docx

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PAUD
Semester Gasal Jurusan Psikologi Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya

Disusun Oleh :
Nurul Istiqomah – 1511505338
M. Irvan Al Fauzani, Ch. – 1511505339
Bram Kristian – 1511505341
Nur Laely Fajri – 1511505347
Lindri Putri Ningrum – 1511505362

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
September 2016

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
I.


Tahapan Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget karakterisasi anak – anak berdasarkan pada tendensi – tendensi
biologis yang terdapat pada semua organisme. Tendensi – tendensi tersebut
mencakup 3 hal, sebagai berikut :
a. Asimilasi, secara harfiah artinya adalah memasukkan atau menerima. Pada anak
usia dini proses asimilasi dapat ditinjau seperti ini :
Pada awalnya seorang bayi akan mencoba berasimilasi dengan menyentuh,
meremas, bahkan merobek benda – benda yang dijangkaunya. Selanjutnya anak
akan mengasimilasi objek tersevut dengan memasukkannya ke dalam mulut
sebagai ekspresi rasa ingin tahu. Kemudian anak akan mengasimilasi dengan
dengan cara mencium, menatap lebih detail, mencoret – coretnya.
Dengan begitu anak pada usia dini memiliki pengetahuan bahwa kertas akan
kucal jika diremas, sobek jika ditarik, hancur jika terkena air, dapat dutilisi, dan
diwarnai.
b. Akomodasi, mengubah struktur diri. Dalam melihat beberapa objek, belum tentu
anak mempunyai struktur penglihatan (diri) yang memadai sehingga anak perlu
melakukan akomodasi.
c. Organisasi, menggabungkan ide – ide tentang sesuatu ke dalam sisten berpikir
yang koheren (masuk akal). Hal ini hanya bias dilakukan dengan

menggabungkan asimilasi dan akomodasi.
Tahapan perkembangan kognitif Piaget :
a. Tahap sensorimotor (0 – 18 bulan)
Anak memperoleh pengetahuan murni dari gerak dan indra secara konkrit.
Lebih lanjut, Piaget menyebut struktur aksi baya pada tahap ini dengan
istilah “skema”.
Tabel sub tahapan sensorimotor :
No
.
1.

Sub Tahapan

Usia

Gerak Refleks

0 – 1 bulan

Pencapaian Perkembangan

Sensorimotor
Bayi melakukan reflex spontan, seperti

(bawaan)
2.

3.

Sirkuler Primer
Sirkuler
Sekunder
Koordinasi

4.

Sirkuler
Sekunder

5.


Sirkuler Tersier

1 – 4 bulan

4 – 8 bulan

8 – 12
bulan
12 – 18
bulan

menguap.
Bayi melakukan reaksi berulang –
ulang, contoh : mengisap ibu jari
Bayi bereaksi melibatkan benda di luar
dirinya, contoh bermain dengan teman
sebaya
Bayi melakukan kombinasi gerakan
pada tahapan sebelumnya, contoh :
meremas, melipat, membanting

Anak mampu mencar cara baru untuk
memperoleh

keinginannya.

Contoh

memanjat

b. Tahap pra – operasional (18 bulan – 6 tahun)
Tahap ini dimulai ketika bayi berusia 18 hingga 24 bulan. Ditandai dengan
internalized

thought.

Anak

mampu

memecahkan


masalah

dengan

memikirkannya terlebih dahulu melalui kesan mental. Dan diteruskan dengan
kemampuan trial and error secara fisik.
Tabel karakteristik pada tahap pra – operasional :
No
.

1.

2.

3.

Karakteristik

Usia


Kombinasi

18 bulan –

mental

6 tahun

Persepsi pikiran
Berpikir uni
dimensi

4.

Irreversibilitas

5.

Penalaran


6.

Egosentrisme

c. Tahap opetasional (6 – 12 tahun)

Pencapaian Perkembangan PraOperasional
Anak dapat berpikir sebelum
bertindak walaupun masih sebatas
mental image. Anak mampu meniru
tindakan orang lain.
Anak bias membandingkan dua objek
tetapi belum bias membandingkan
Anak mampu memahami konsep
secara umum, tapi belum mampu
memadukan dan membedakan.
Anak dapat membongkar susunan tapi
belum mampu menyusunnya kembali.
Tahap pemikiran anak masih sebatas

mitos
Anak memandang semua benda
sebagaimana ia memandang dirinya

Anak mulai mampu berpikir logis untuk memecahkan masalah. Tapi, masih
memerlukan objek konkrit dalam belajar.
Tabel capaian perkembangan kognitif pada anak usia dini :
No

Anak Usia

.
1.

Lahir

2.

tahun
1 – 2 tahun




Capaian Perkembangan Kognitif
1

- Mengenal benda
- Mengenal bentuk
- Mengenal warna
- Mengenal rasa

3.

2 – 3 tahun

- Mengenal bilangan 1 dan 2
- Mampu mengelompokkan benda yang berbentuk
sama
- Mampu membedakan bentuk
- Mampu membedakan rasa dan warna


4.

3– 4 tahun

- Mengenal bilangan hitungan 5
- Mampu membedakan bentuk dan ukuran
- Mampu mengurutkan angka 1 – 10

5.

4– 5 tahun

- Mampu membedakan warna lebih banyak
- Menunjukkan rasa ingin tahu mengenai cara kerja
sesuatu
- Suka membongkar mainannya untuk dilihat
isinya dan kemudian merangkainya lagi

6.

5– 6 tahun

- Suka mengurut – urutkan sesuatu
- Mampu mengurutkan bilangan

1

hingga

(minimal) 50
- Senang dengan permainan otak – atik bilangan
- Menyukai permainan dalam computer
- Dengan mudah meletakkan benda sesuai dengan
kelompoknya
,

II.

Tahapan Perkembangan Sosial - Emosional
Perkembangan sosial adalah tingkat jalinan interaksi anak dengan orang lain,
mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas.
Sementara perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak

berinteraksi dengan orang lain. Jadi, perkembangan sosial – emosional adalah
kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam
kehidupan sehari – hari.
Menurut Lawrence E. Shapiro, emosi adalah kondisi kejiwaan manusia.
Karena sifatnya psikis, maka emosi hanya dapat dikaji melalui kondisi emosional
yang muncul. Kondisi emosi setiap anak pun berbeda – beda, tergantung pada sikap,
cara, dan kepribadian orang tua dalam memelihara, mengasuh, dan mendidik
anaknya. Namun, masih memiliki sisi persamaan, yaitu setiap anak akan
emosionalnya akan terangsang apabila diberi stimulus.
Menurut Hurlock, pola perkembangan emosi pada anak terbagi menjadi 9
aspek, yaitu :
No.

Pola Emosi

Rangsangan
Suara keras, gelap,

Reaksi
Lemas, tak berdaya, menangis,
dan teriak meminta tolong.
Menangis dan memalingkan muka
Wajah berperangai khawatir

1.

Takut

2.

Malu

binatang, dan rasa sakit
Orang yang belum dikenal
Melebih – lebihkan

3.

Khawatir

kekurangan dan
mengkhayalkannya

4.

Cemas

5.

Marah

6

Cemburu

7.

Duka cita

8.

Rasa ingin tahu

Pesimistis dan terpojok
Rintangan dan pembatasan
gerak
Kurangnya perhatian.
Hilangnya sesuatu yang
dicintai
Segala hal yang baru
Fisik yang sehat,

9.

Kegembiraan

oermainan, dan sesuatu
yang ganjil

Murung, gugup, dan mudah
tersinggung
Diam, berkata kasar, dan tindakan
anarkis
Tidak aman dan ragu – ragu
Menangis dan sukar tidur
Mengerutkan dahi dan membuka
mulut.
Tertawa, merangkak, berjalan, dan
berlari.

Berikut ini adalah materi pokok yang dapat diajarkan kepada anak usia dini untuk
mengembangkan kecerdasan sosial – emosionalmya :
1. Mengembangkan empati dan kepedulian.
2. Optimisme
3. Pemecahan masalah
4. Motivasi diri

Tabel Perkembangan Sosial – Emosional Anak Genius pada Usia Dini
No.
1.

Usia Anak
0 – 4 bulan

Indikator Capaian Perkembangan Sosial-Emosional
-Menangis sebagai ungkapan rasa takut, sakit, tidak senang
-Senyum ketika disentuh dan dipegang
-merespon ketika diajak bermain sederhana
-Merespon nama panggilan

2.

4 – 8 bulan

-Menangis ketika berada di tempat yang gelap, sendirian,
tempat tinggi, jauh dari orang dewasa
-Menirukan gerak – gerik orang dewasa

3.

8 – 12 bulan

-Senang bercermin
-Selalu ingin di dekat orang dewasa
-Sedih ketika dipisahkan dari orang tua

4.

12 – 18 bulan

-Meniru kebiasaan orang dewasa (batuk, bersin)
-Senang bermain kelompok dan bertepuk tangan
-Senang menirukan ekspresi orang dewasa
-Sulit berbagi mainan dengan temannya

5.

18 – 24 bulan

-Mulai bisa ngambek
-Mulai bisa merasa malu jika salah
-Memeluk dan mencium boneka mainannya
-Seringkali berpura – pura
-Mampu melakukan gerak efektif
-Seringkali berlaku agresif

6.

2 – 3 tahun

-Ketika marah mudah membanting mainannya
-Mulai tumbuh rasa cemburu
-Sudah bisa bercanda
-Mulai senang merapikan penampilan
-Senang mencari perhatian

7.
8.

3 – 4 tahun

-Cenderung memilih figure yang disukainya

4 – 5 tahun

-Sering menirukan gaya tertawa orang lain
-Menikmati bermain kelompok
-Rela antre menunggu giliran bermain
-Mampu menaati aturan bermain
-Mulai muncul rasa khawatir terhadap suatu bahaya
-Sulit membedakan percaya diri dan kenyataan
-Kadang berani berbohong

-Suka humor dan tertawa lepas
-Suka menirukan tokoh idolanya
-Mampu mengekspresikan marah secara verbal
9.

5 – 6 tahun

-Sering bersumpah untuk meyakinkan teman – temannya
-Mampu memahami perasaan orang lain
-Seringkali mengajak humor orang dewasa

III.

Tahapan Perkembangan Fisik – Motorik
 PERKEMBANGAN ANAK USIA 0 - < 6 TAHUN
Usia