PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN (1)

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Oleh St. Zulfaidah Indriana di 23.51
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classrom
Action Research, diartikan penelitian dengan tindakan yang dilakukan
dikelas. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan beberapa pengertian PTK
berikut ini :
a. Menurut

Lewin (Tahir 2012:77),

PTK

merupakan siasat guru dalam

mengaplikasikan pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri
atau dengan perbandingan dari guru lain.
b. Menurut Bahri (2012:8), Penelitian Tindakan Kelas merupakan sebuah
kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas
untuk


memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkualitas

dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.
c. Menurut Suyadi,2012:18, PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata
yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati
suatu objek

tertentu dengan menggunakan prosedur

tertentu untuk

menemukan data dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian tindakan
yaitu perlakuan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan
tujuan tertentu. Dan kelas adalah tempat di mana sekelompok peserta didik
menerima pelajaran dari guru yang sama.
d. Menurut Sanjaya,2010:25, Secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan
dengan penelitian tindakan keleas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan

kelas. Pertama, penelitian adalah suatu perlakuan yang menggunakan
metologi untuk memecahkan suatu masalah. Kedua, tindakan dapat

diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki
mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada tempat berlangsungnya tindakan.
e. Menurut John Elliot, PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk
meningkatkan kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses
tersebut mencakup kegiatan yang menimbulkan hubungan antara evaluasi
diri dengan peningkatan profesional.
f. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Sanjaya,2010:25), PTK adalah gerakan diri
sepenuhnya

yang

dilakukan

oleh

peserta

didik

untuk


meningkatkan

pemahaman.
g.Menurut Arikunto (Suyadi,2012:18), PTK adalah gabungan pengertian dari
kata “penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati
suatu objek, dengan menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk
mendapatkan data yang bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi
kepentingan bersama. Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang
sengaja diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu yang dalam
penerapannya dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. Dan kelas
adalah tempat di mana sekolompok siswa belajar bersama dari seorang guru
yang sama dalam periode yang sama.
Berdasarkan

beberapa

disimpulkan

bahwa


pengamatan

yang

pemahaman

penelitian

tindakan

menerapkan

mengenai
kelas

tindakan

PTK
(PTK)


didalam

diatas

dapat

adalah

suatu

kelas

dengan

menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan
dalam beberapa periode atau siklus. Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku
para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang
dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual
seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain,

sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis
melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan
kunjungan antar kelas.
Berdasarkan

pada

pengertian

di

atas,

PTK

memiliki

karakterlistik

tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun

beberapa karakter tersebut adalah:
1. PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran
perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakantindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran
dengan

cara

melakukan

kolaborasi.

Menurut

Usman

(dalam

Daryanto,2011:2) guru dengan kompetensi tinggi merupakan seorang yang
memiliki kemampuan dan keahlian serta keterampilan dalam bidangnya.
Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan tugasnya sebagai pengajar dan

pendidik dengan maksimal.
2. Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial.
Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang
menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK
pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri. (Tahir,2012:80)

3.Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di dalam “kelas” sehingga interaksi
antara siswa dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal. “Kelas” yang
dimaksud di sini bukan hanya ruang yang berupa gedung, melainkan
“tempat” berlangsungnya proses pembelajaran antara guru dan murid.
(Suyadi,2012:6)
4. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus
menerus. PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus
mencerminkan peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan
patokan untuk siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran
yang paling baik. (Daryanto,2011:6)
5.PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru,
karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfkir Kritis dan
sistematis, membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang
dapat. Di mana semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam

pembelajaran. (Daryanto,2011:6)
6.PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas.
Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja.
(Tahir,2012:81)
7.PTK menggunakaan metode kontekstuall. Artinya variable- variable yang akan
dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data
yang diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat
digeneralisasikan dengan kelas lain. (Tahir,2012:81)

8.PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu atau
siklus. (Sukardi,2011:212)
9.PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian
semata. melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang
sedang berjalan di kelas tersebut. (Sanjaya,2010:34)
10.Menurut Ibnu (dalam Aqib,2009:16) memaparkan bahwa PTK memiliki
karakteristik dasar yaitu:
a.Dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan pada masalah yang dihadapi guru;
b. Adanya perpaduan dalam pelaksanaanya;
c.Peneliti sebagai media yang melakukan refleksi;
d.Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional;

e.Dalam pelaksanaannya terbagi beberapa siklus atau periode.

Menurut Richard Winter ada enan karakteristik penelitian tindakan kelas
(PTK), yaitu :
1.

Kritik Refleksi.
Salah satu langkah penelitian kualitatif pada umumya, dan khususnya
penelitian tindakan kelas ialah adanya upaya refleksi terhadap hasil
observasi mengenai latar dan kegiatan suatu aksi. Hanya saja, di dalam(PTK)
yang dimaksud dengan refleksi ialah suatu upaya evaluasi atau penelitian,
dan refleksi ini perlu adanya kritik sehingga dimungkinkan pada taraf
evaluasi terhadap perubahan-perubahan. Adapun menurut Schmuck (1997),
yang dimaksud refleksi disini adalah refleksi dalam pengertian melakukan

introspeksi diri, seperti guru mengingat kembali apa saja tindakan yang
telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari tindakan tersebut, mengapa
dampaknya menjadi demikian dan sebagainya.
2.


Kritik Dialektis.
Dengan adanya kritik dialektif diharapkan penelitian bersedia melakukan
kritik terhadap fenomena yang ditelitinya. Selanjutnya peneliti akan bersedia
melakukan pemerisaan terhadap :

a. Kontek hubungan secara menyeluruh yang merupakan suatu unit walaupun
dapat dipisahkan secarta jelas.
b. Struktur kontradiksi internal, maksudnya dibalik unut yang kelas yang
memungkinkan adanya kecenderungan mengalami perubahan meskipun
sesuatu yang berada di balik unit tersebut bersifat stabil.
3.

Kritik Kolaboratif.
Dalam

penelitian

tindakan

kelas

(PTK)

diperlukan

hadirnya

suatu

kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti atasan, sejawat atau kolega,
mahasiswa, dan sebagainya.
4.

Kritik Resiko.
Dengan adanya ciri resiko diharapkan dan dituntut agr peneliti berani
mengambil resiko, terutama pada waktu proses penelitian berlangsung.
Resiko yang mungkin ada diantaranya: Adanya tuntutan untuk melakukan
suatu transformasi, dan Melesetnya hipotesis.

5.

Kritik Susunan Jamak.

Pada umumnya penelitian kuantitatif atau tradisional berstruktur tunggal
karena ditentukan oleh suara tunggal, penelitiannya. Akan tetapi, PTK
memiliki struktur jamak karena jelas penelitian ini bersifat dialektis, reflektif,
partisipasitif dan kolaboratif.
6.

Kritik Internalisasi Teori dan Praktek.
Di dalam penelitian tindakan kelad (PTK), keberadaan antara teori dan
praktikbukan merupakan dua dunia yang berlainan. Akan tetapi keduanya
merupakan dua tahap yang berbeda, yang saling bergantung dan keduanya
berfungsi untuk mendukung transformasi.

Penelitian merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan atau
memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah
suatu prosedur yang sistematis dan obyektif untuk mendapatkan pengetahuan atau
pemecahan masalah. Jadi penelitian itu diawali dari sebuah masalah yang akan
diselesaikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan hasil dari perkembangan dari peneltian tindakan
(action research). Penelitian tindakan adalah penelitian yang diprakarsai untuk
memecahkan masalah langsung atau pemecahan proses reflektif masalah progresif
yang dipimpin oleh individu dengan bantuan orang lain dalam tim atau sebagai bagian
dari suatu "komunitas praktek" untuk memperbaiki cara mereka mengatasi masalah dan
memecahkan masalah. Ini kadang-kadang disebut riset aksi partisipatif. Penelitian
tindakan melibatkan proses aktif berpartisipasi dalam situasi perubahan organisasi
selama melakukan penelitian. Penelitian tindakan juga dapat dilakukan oleh organisasi
yang lebih besar atau lembaga, dibantu atau dipandu oleh peneliti profesional, dengan
tujuan untuk meningkatkan praktik strategi dan pengetahuan tentang lingkungan di
mana mereka berlatih.
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang diprakarsai untuk
memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar di kelas secara langsung.
Dengan kata lain, PTK dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki
mutu proses belajar mengajar di kelas serta membantu memberdayakan guru dalam
memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Dalam penyusunan PTK syarat yang
harus dilakukan adalah:
1. Harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran dan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Menuntut dilakukannya pencermatan secara terus menerus, ohjektif, dan
sistematis. Hasil pencermatan ini digunakan sebagai bahan untuk menentukan
tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
3. Dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan.
4. Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti
tidak mengubah jadwal yang berlaku.
5. Harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya, sehingga pihakpihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan
dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
6. Harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran
tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar.
Setiap penelitian tentu ada subyek dan obyek penelitian. Dalam PTK, yang menjadi
obyek penelitian adalah sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek
yang sedang diam dan tanpa gerak. Unsur-unsur yang dapat dijadikan sasaran/objek
PTK tersebut adalah : (1) siswa, (2) guru, (3) materi pelajaran, (4) peralatan atau
sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang dimiliki oleh siswa secara
perseorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang
disediakan dan digunakan di kelas dan di laboratorium, (5) hasil pembelajaran, (6)

lingkungan, dan (7) pengelolaan, hal yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan
misalnya cara dan waktu mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas,
pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan
peralatan milik siswa, dan lain-lain.
Penyusunan PTK harus mengacu pada prinsip-prinsip PTK. Hopkins mengemukakan
ada enam prinsip yang harus diperhatikan dalam PTK, yaitu:
1. Metode PTK yang diterapkan seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai
pengajar;
2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang
berlebihan karena dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran;
3. Metodologi yang digunakan harus reliable;
4. Masalah program yang diusahakan adalah masalah yang merisaukankan, dan
didasarkan pada tanggung jawab professional;
5. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten dan
memiliki kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan
pekerjaannya;
6. PTK tidak dilakukan sebatas dalam konteks kelas atau mata pelajaran tertentu
melainkan dengan perspektif misi sekolah secara keseluruhan.
Agar PTK mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan harapan, maka penyusunan
PTK harus melalui tahap-tahap penyusunan PTK. Tahap-tahap penyusunan PTK
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rancangan tindakan (planning/perencanaan), dalam tahap ini peneliti
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan
secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakn dan pihak yang
mengamati proses yang dijalankan.
2. Pelaksanaan Tindakan (acting), tahap ini merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
3. Pengamatan (observing), yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Dalam tahap ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa
yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus
berikutnya.
4. Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal
yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan
dan secar cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir,
peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia
menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam
kesempatan lain.

Apabila PTK dilakukan sesuai dengan konsep dan dasar-dasar penelitian yang
sebenarnya, maka hasil yang akan didapatkan pasti akan optimal. Hasil yang pasti
akan dicapai adalah pemecahan masalah yang terjadi di kelas dalam proses belajar
mengajar (PBM).

TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Oleh St. Zulfaidah Indriana di 02.44
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu cara yang strategis bagi
guru untuk memperbaiki layanan pendidikan yang harus diselenggarakan dalam
konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara
keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan tujuan Penelitian
Tindakan Kelas. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara melakukan berbagai tindakan
untuk memecahkan berbagai permasalahan pembelajaran di kelas, baik disadari
atau mungkin tidak disadari.

A. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Para Ahli
1. Kunandar (2008), dalam bukunya disebutkan bahwa tujuan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah sebagai berikut :
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dan siswa yang sedang belajar, meningkatkan
profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service,yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode
baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.

e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap
system pembelajaran yang berkelanjutanyang biasanya menghambat inovasi dan
perubahan.
f.Peningkatan hasil mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembeljaran di kelas
dengan mengembangkan berbagai jenis ketrampilan dan menningktkan motivasi
belajar siswa.
g.Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h.Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta
proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
i. Peningkatan efsiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses
pembelajran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan
juga situnjukkan untuk meningkatkan efsiensi peemanfaatan sumber-sumber daya
yang terintegrasi di dalamnya.
2.Muslich (2000). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru
dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.
3.

Suyanto (1997). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah meningkatkan
dan/atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi
pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efsiensi pengelolaan pendidikan.
Selain

itu,

Suyanto

(1999)

Tujuan

Penelitian

Tindakan

Kelas

(PTK) dapat

digolongkan atas dua jenis, yaitu :
a.

Tujuan

utama

pertama,

melakukan

perbaikan

dan

peningkatan

layanan

profesional Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat

dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba
secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara
teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain,
guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan
refleksi.
b. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak
dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya
terkait dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1)
kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh
kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan mind-on, tidak dalam
situasi artifsial, (3) produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi
pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
c. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru.
4.Daryant (2011 : 13-14). Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) harus sesuai
dan konsisten dengan permasalahan yang akan diteliti. Perumusan tujuannya
haruslah dilakukan dengan jelas, baik dan terencana. Harus jelas untuk apa dan
siapa penelitian ini ditujukan. Tujuan dari PTK disini berbeda dengan tujuan formal
yang artinya, tujuan dari PTK ini bukan dari apa yang tampak untuk diteliti
melainkan proses dan hasil yang

ingin kita capai dalam penelitian tersebut,

Misalnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam akan diterapkan strategi
proses

belajar

mengajar

yang

baru

salah

satunya

dengan

meningkatkan

pemanfaatan lingkungan sebagai medianya. Dalam hal ini pengembangan PBM
tersebut bukanlah rumusan dari tujuan PTK tetapi hasil yang akan dicapai yaitu
meningkatnya

hasil belajar peserta didik lah yang merupakan tujuan

penelitian tindakan kelas itu sendiri.

dari

5.Arikunto, dkk (2009 : 106-107). Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam
menangani proses belajar di dalam kelas. Tujuan itu dapat dicapai dengan
melaukakan tindakan alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Fokus
penelitian ini terdapat pada tindakan yang direncanakan oleh guru, yang
selanjutnya akan diterapkan pada peserta didik, kemudian dievaluasi apakah
berhasil atau tidak.
6.Grundy dan Kemmis (1982) dalam (Sanjaya,2010:30-33). Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) mencakup :
a.Peningkatan Praktik. Pada umumnya, tujuan penelitian adalah untuk menemukan
atau untuk menggeneralisasikan sesuatu yang terlepas dari kebutuhan dan
tuntutan masyarakat pada umumnya. Oleh karenanya, hasil sebuah penelitian
kadang-kadang sulit untuk diterapkan oleh para praktisi di lapangan. Hal ini
mungkin disebabkan oleh dua hal, pertama, penelitian pada umumnya lebih
banyak

berangkat dari konsep-konsep yang hanya di pahami oleh kalangan

tertentu sehiNgga tidak menyentuh kebutuhan lapangan secara real dan pasti.
Kedua, sulit memasyarakatkan atau menyebarkan hasil penelitian kepada para
praktisi dengan berbagai alasan, sehingga hasil penelitian hanya banyak menghiasi
perpustakaan perguruan tinggi yang sulit untuk dijangkau dan tidak bias
diterangkan.
b.Pengembangan Profesional. Salah satu sifat dari seorang profesional adalah
keinginannya untuk meningkatkan kualitas kinerja agar lebih baik untuk mencapai
hasil yang lebih optimal. Seorang professional tidak akan cepat puas dengan hasil
yang diperolehnya ia akan selalu mencari dan menggali informasi dari berbagai

sumber, kemudian mencoba dan mencoba sesuatu yang baru hingga hasil yang
diperoleh akan semakin sempurna. Seorang professional akan selalu tanggap
terhadap setiap perubahan baik perubahan social maupun perubahan dan
perkembangan bidang ilmu yang di gelutinya, yang kesemuannya itu akan
mempengaruhi bagaimana seharusnya ia melaksanakan tugasnya.
c.Peningkatan Situasi Tempat Praktik. Guru yang professional dalam mengerjakan
tugas mengajarnya, akan selalu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan
dan memanfaatkan berbagai rekayasa tekhnologi untuk untuk meningkatkan
kualitas mengajarnya dan kinerjanya.
7.Bahri (2012 : 10). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki
praktek dalam pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas dalam prosesnya agar
hasil belajar pun dapat meningkat, secara lebih luas PTK bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan pendidikan disekolah dan masyarakat.
8.Sanjaya (2010 : 33). Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
peningkatan kualitas proses belajar dan kualitas hasil belajar, Dimana peningkatan
itu

dilakukan

secara

praktis,

yang

artinya

pelaksanaannya

kadang

tidak

memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah tetapi lebih kepada situasi dan kondisi yang
secara nyata terjadi di lapangan.
9.Tahir (2011 : 85). Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah perbaikan
dan peningkatan keprofesionalan guru dalam PBM. Sedang tujuan sertaan dari PTK
adalah mengembangkan keterampilan guru untuk menyelesaikan segala persoalan
aktual yang terkait pembelajaran.
10.Suhadjono (2007:61). Tujuan penelitian tindakan kelas itu adalah :

a.Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran
disekolah
b.Membantu

guru

dan

tenaga

kekependidikan

lainnya

mengatasai

masalah

pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas
c.Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidika
d.Menumbuh-kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah sehingga tercipta
sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran
secara berkelanjuta (sustainable).
11.I Wayan Santyasa (2007). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan professional
Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan
melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara
sistematis berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan
praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain, guru
melakukan

perencanaan,

melaksanakan

tindakan,

melakukan

evaluasi,

dan

refleksi.
b.Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak
dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya
terkait dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1)
kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh
kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan mind-on, tidak dalam

situasi artifsial, (3) produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi
pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
c.Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru.
12.Kasihani (1999). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah :
a.Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan
oleh guru, mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan
berakibat terhadap meningkatnya tuntutan layanan pendidikan yang harus
dilakukan oleh guru. PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk
meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut.
b.Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran
di kelas hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu
pendidikan. Misal, terjadi peningkatan motivasi siswa dalam belajar, meningkatnya
sikap positif siswa terhadap mata pelajaran, bertambahnya keterampilan yang
dikuasai, adalah merupakan beberapa contoh dari tujuan antara sebagai hasil
jangka pendek dari peningkatan praktek pembelajaran di kelas. Sasaran akhirnya
adalah meningkatnya mutu pendidikan.
c.Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta
sikap

proaktif

untuk

memperbaiki

pembelajaran,

berdasar

pada

persoalan-

persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelas.
13. Asikin (2009 : 41). Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain:
a.Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
b.Untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan professional pendidik dalam
c. Menangani proses belajar mengajar di kelas.

d.Pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya.
e.Sebagai proses latihan dalam jabatan dan layanan pembelajaran yang akurat.
14. McNif (1992). Dasar utama bagi dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah untuk perbaikan. Kata perbaikan di sini terkait dengan memiliki konteks
dengan proses pembelajaran. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan berbagai
tindakan alternative dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran.
15.Borg (1996). Tujuan utama penelifan tindakan adalah untuk pengembangan
keterampilan

guru

berdasarkan

pada

persoalan-persoalan

pembelajaranyang

dihadapi guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk pencapaian
pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.

B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Berdasarkan pendapat para ahli, adapun Tujuan Penelitian Tindakan Kelas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru
demi tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru.
3. Mengidentifkasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas
agar pembelajaran bermutu.

4. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalahmasalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas
yang diajarnya.
5.Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran
(misalnya, pendekatan, metode, strategi dan media) yang dapat dilakukan oleh
guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
6.Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran
untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
7.Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar
pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata
bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
8.Memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat
kerja (Isaac, 1994:27).
9.Menemukan pemecahan masalah yang dihadapi sesorang dalam tugasnya seharihari dimana pun tempatnya, di kelas, di kantor, di rumah sakit, dan seterusnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan umum dari
penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan permasalahan yang terjadi
dalam proses pembelajaran di kelas sehinggah tercipta perbaikan dan peningkatan
mutu dan kualitas pembelajaran.
Dengan terlaksananya tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut, maka
dapat diharapkan dapat menghasilkan perbaikan dan peningkatan mutu proses dan
hasil pembelajaran, sebagai berikut :

1.Perbaikan dan peningkatan mutu isi, proses, hasil pembelajaran.
2.Perbaikan dan peningkatan terhadap prestasi belajar peserta didik di kelas atau
ruang kuliah.
3.Perbaikan dan peningkatan terhadap materi, metode, dan penggunaan media
pembelajara di kelas.
Mengacu pada tujuan Penelitian Tindakan Kelas diatas maka Output atau hasil
yang diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas proses
dan hasil pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.
3.Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan
sumber belajar lainya.
4.Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan
untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
5.Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan
kompetensi siswa (Mohammad Asrori, 2007:14)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini para guru diresahkan oleh tuntutan dari berbagai pihak untuk dapat
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Tuntutan tersebut terkait dengan kebutuhan akreditasi
sekolah, kenaikan pangkat, program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan sertifikasi sebagai
pendidik. Tuntutan tersebut pada satu sisi mendorong para guru untuk berusaha melaksanakan
penelitian di sekolahnya demi memenuhi tuntutan, namun tak sedikit guru-guru yang putus asa
karena tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut. Pada hal kebutuhan tersebut menjadi salah
satu syarat penentu untuk dapat tidaknya seorang guru yang sudah berpangkat Pembina (IVA)
naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Terkait dengan kebutuhan tersebut, tulisan ini akan membahas mengenai penelitian
tindakan kelas (PTK) terutama tujuannya sebagai sumbangan gagasan alternatif yang dapat
diterapkan oleh para guru dalam pengembangan profesinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penelitian tindakan kelas (PTK) itu ?
2. Apa tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ?
3. Manfaat apa yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) baik bagi
guru, siswa dan dampak dalam proses pembelajaran ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Hakikat serta pengertian penelitian tindakan kelas (PTK).
2.

Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) menurut beberapa para ahli dan di tinjau dari tujuan
utama PTK dan tujuan sertaan.

3.

Manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) baik bagi guru, siswa dan dampak dalam proses
pembelajaran.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action
Research sejak lama berkembang di negara-negara maju seperti Inggris. Australia dan Amerika.
Ahli-ahli pendidikan di negara tersebut menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK.
Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat indikator
keberhasilan proses pembelajaran. Dalam hal ini McNift (1992:1) seperti dikutip Suyanto
(1997:2) memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri
dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, sekolah, dan
pengembangan dalam proses belajar mengajar dll.
Penelitian Tindakan Kelas juga dapat menjebatani kesenjangan antara teori dan praktek
pendidikan. Dengan demikian guru dapat membuktikan apakah suatu teori pembelajaran dapat
diterapkan dengan baik di kelas yang dimilikinya. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok
dengan kondisi kelasnya, melalui PTK guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk
kepentingan proses atau produk pembelajaran yang lebih efektif.
Dari uraian di atas dapat didefinisikan pengertian PTK secara lebih tegas. Secara singkat
PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek
pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sebagai contoh jika guru merasa bahwa minat
siswa terhadap mata pelajaran sejarah rendah, keadaan ini sangat menghambat pencapaian tujuan
pembelajaran, maka guru dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat
belajar sejarah siswa.
B. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru untuk mencapai
kondisi yang lebih baik di lapangan. Walau demikian pelaksanaan penelitian ini sangat beragam
di lapangan. Penelitian ini disebut juga sebagai penelitian berdasarkan praktik lapangan.
Penelitian ini dianggap sebagai jalan untuk merubah dan memperbaiki keadaan di lapangan
menjadi lebih baik. (Setyosari, 2012 : 47-48)

Penelitian tindakan ini digunakan oleh para guru sebagai praktisi lapangan di- dunia
pendidikan. Penelitian ini sering digunakan guru untuk memecahkan masalah-masalah seharihari yang timbul dalam proses belajar mengajar, masalah-masalah nyata yang terjadi dikelas
akan menjadi cara untuk meningkatkan proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar
para peserta didik. (Setyosari, 2012 : 47-48)
Menurut (Daryant, 2011 : 13-14) tujuan dari penelitian tindakan kelas harus sesuai dan
konsisten dengan permasalahan yang akan diteliti. Perumusan tujuannya haruslah dilakukan
dengan jelas, baik dan terencana. Harus jelas untuk apa dan siapa penelitian ini ditujukan. Tujuan
dari PTK disini berbeda dengan tujuan formal yang artinya, tujuan dari PTK ini bukan dari apa
yang tampak untuk diteliti melainkan proses dan hasil yang ingin kita capai dalam penelitian
tersebut, Misalnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam akan diterapkan strategi proses
belajar mengajar yang baru salah satunya dengan meningkatkan pemanfaatan lingkungan sebagai
medianya. Dalam hal ini pengembangan PBM tersebut bukanlah rumusan dari tujuan PTK tetapi
hasil yang akan dicapai yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik lah yang merupakan
tujuan dari penelitian tindakan kelas itu sendiri.
Dewasa ini perkembangan masyarakat berlangsung dengan cepat, tuntutan akan
pendidikan yang berkualitas pun semakin meningkat oleh karena itu kita sebagai guru yang
dengan kata lain merupakan praktisi lapangan di dunia pendidikan dituntut dapat lebih cepat
untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Oleh
karena itu guru sebagai praktisi lapangan dituntut untuk terus- menerus mencari dan mencoba
hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui penelitian tindakan kelas,
pendidik dapat meningkatkan dan memperbaiki layananan pendidikan yang dalam hal ini adalah
segala yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam
menangani proses belajar di dalam kelas. Tujuan itu dapat dicapai dengan melaukakan tindakan
alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Fokus penelitian ini terdapat pada tindakan
yang direncanakan oleh guru, yang selanjutnya akan diterapkan pada peserta didik, kemudian
dievaluasi apakah berhasil atau tidak (Arikunto, dkk.2009 : 106-107).
Menurut Grundy dan Kemmis (1982) dalam (Sanjaya,2010:30-33) tujuan penelitian
tindakan kelas mencakup persoalan praktik, pengembangan dan peningkatan terhadap praktek

atau kegiatan, keprofesionalan dan situasi atau proses kegiatan. Atau dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. PTK bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik di lapangan. Praktek disini adalah kegiatan
yang dilaksanakan selama proses belajar mengajar.
2. Untuk meningkatkan kemampuan pendidik agar dapat selalu tanggap terhadap perubahan sosial
dan bidang ilmu yang didalaminya serta peningkatan kemampuan dalam proses pembelajaran
agar lebih professional.
3.

Meningkatkan proses selama PBM agar lebih berkualitas, sehingga peserta didik pun dapat
meningkat kemampuannya sebab tidak hanya bertumpu pada hasil yang akan diperoleh. Hal ini
tentu hanya dapat terjadi dengan meningkatnya keterampilan guru untuk menyelesaikan setiap
masalah.
Menurut Bahri (2012 : 10) penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki
praktek dalam pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas dalam prosesnya agar hasil belajar
pun dapat meningkat, secara lebih luas PTK bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
pendidikan disekolah dan masyarakat.
Menurut Sanjaya (2010 : 33). Tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses
belajar dan kualitas hasil belajar, Dimana peningkatan itu dilakukan secara praktis, yang artinya
pelaksanaannya kadang tidak memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah tetapi lebih kepada situasi
dan kondisi yang secara nyata terjadi di lapangan.
Menurut Tahir (2011 : 85) tujuan utama PTK adalah perbaikan dan peningkatan
keprofesionalan guru dalam PBM. Sedang tujuan sertaan dari PTK adalah mengembangkan
keterampilan guru untuk menyelesaikan segala persoalan aktual yang terkait pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan agar sasaran-sasaran yang hendak dicapai bisa
terwujud yaitu guru dapat meningkatkan kualitas isi, proses dan hasil belajar; meningkatkan
kemampuan untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi dalam proses belajar mengajar tetapi hal
ini bisa tercapai jika kemampuan guru dalam meneliti juga meningkat, guru dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang terjadi didalam kelas serta meningkatkan hubungan antara guru dengan
tenaga kependidikan lainnya agar masalah-masalah dalam pembelajaran bias teratasi. (Arikunto,
dkk. 2009 : 107).

Mengenai pernyataan di atas tujuan penelitian tindakan kelas dapat di jelaskan sebagai
pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas,bukan bertujuan untuk mencapai pengetehuan umun dalam suatu
bidang pendidikan. (Borg, 1996 dalam Arikonto, 2009 : 107)
Tujuan yang akan diperoleh dari penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a.

Secara kesekuruhan PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, perbaikan atau
peningkatan praktik pembelajaran dikelas merupakan tujuan antara, sedangkan tujuan akhirnya
adalah peningkatan mutu hasil pendidikan

b.

Pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk mengurangi berbagai
permasalahan pembelajaran actual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri dengan
atau tanpa masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang eksplinsit

c.

Tujuan pertama PTK adalah untuk perbaikan atau peningkatan layanan professional guru dalam
menangani proses belajar mengajar, maka tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai
tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran di kelas

d. Untuk meningkatkan atau perbaikan praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru.

C. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Para Ahli
Apabila kita mengacu pada pembahasan sebelumnya mengenai pengertian dan
karakteristik PTK maka tujuan paling inti dari penelitian tindakan kelas adalah untuk
peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran.
Menurut Mohammad Asrori (2007:13) tujuan PTK ini dapat dicapai dengan cara
melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai permasalahan pembelajaran yang
selama ini dihadapi, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Oleh karena itu fokus utama
penelitian tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan-tindakan alternatif yang dirancang oleh
guru kemudian di cobakan, dan dievaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan-tindakan
alternatif itu dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru.
Jika perbaikan dan peningkatan layanan pembelajaran dapat terwujud dengan baik
berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, menurut Suyanto (1999) ada tujuan penyerta yang

juga tercapai sekaligus dalam kegiatan penelitian itu. Tujuan penyerta yang dapat dicapai adalah
terjadinya proses latihan dalam jabatan oleh guru selama proses penelitian tindakan kelas
dilakukan.
Dalam konteks pengalaman latihan guru ini Borg (1996) menegaskan bahwa tujuan
utama penelitian tindakan adalah pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalanpersoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk
pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.
Dalam konteks tujuan penelitian tindakan kelas ini ada beberapa pendapat yang penulis
kutip dari bebagai sumber yaitu sebagai berikut ini:
1) Suhadjono (2007:61) mengatakan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas itu adalah :
a.

Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan pembelajaran disekolah

b.

Membantu guru dan tenaga kekependidikan lainnya mengatasai masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam kelas

c.
d.

Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidika
Menumbuh-kembangkan budaya akademik dilingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjuta
(sustainable).

2) Menurut I Wayan Santyasa (2007) tujuan PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama
dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
a.

Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan professional Guru dalam
menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk
mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran
alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran.
Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi,
dan refleksi.

b. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak dari kebutuhan
untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran.
Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri,
bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan

mind-on, tidak dalam situasi artifisial, (3) produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan
segi pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
c.

Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru.

3) Menurut Kasihani, (1999) tujuan Penelitian tindakan kelas adalah :
a.

Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru,
mengingat masyarakat kita berkembang begitu cepat. Hal ini akan berakibat terhadap
meningkatnya tuntutan layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh guru. PTK merupakan
cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan tersebut.

b.

Meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan atau perbaikan praktek pembelajaran di kelas
hanya tujuan antara, sedangkan tujuan akhir adalah peningkatan mutu pendidikan. Misal, terjadi
peningkatan motivasi siswa dalam belajar, meningkatnya sikap positif siswa terhadap mata
pelajaran, bertambahnya keterampilan yang dikuasai, adalah merupakan beberapa contoh dari
tujuan antara sebagai hasil jangka pendek dari peningkatan praktek pembelajaran di kelas.
Sasaran akhirnya adalah meningkatnya mutu pendidikan.

c.

Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif untuk memperbaiki pembelajaran, berdasar pada persoalan-persoalan pembelajaran yang
dihadapi guru di kelas.

4)

Menurut Ditjen PMPTK (2010:7) Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal
tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya. Tujuan khusus PTK adalah
untuk mengatasi berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas. Secara lebih rinci tujuan PTK antara lain:

a.

Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah

b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan luar kelas.
c.

Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

d.

Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.

5) Menurut Asikin (2009 : 41), tujuan PTK antara lain:
a.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

b. Untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan professional pendidik dalam
c.

menangani proses belajar mengajar di kelas.

d. Pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi guru di
e.

kelasnya.

f.

Sebagai proses latihan dalam jabatan dan layanan pembelajaran yang akurat.
Mengacu pada tujuan penelitian tindakan kelas diatas maka Output atau hasil yang
diharapkan melalui PTK adalah peningkatan atau perbaikan kualitas proses dan hasil
pembelajaran yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Peningkatan atau perbaikan kinerja siswa di sekolah.
2. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.
3. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar
lainya.
4. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur
proses dan hasil belajar siswa.
5. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.
6. Peningkatan dan perbaikan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi
siswa (Mohammad Asrori, 2007:14)
Beberapa alasan mengapa guru dipandang tepat untuk melakukan penelitian tindakan
kelas adalah :
1.

Guru adalah orang yang paling dekat dan paling akrab dengan kelas. Paling karab karena
gurulah yang setiap hari melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

2. Guru memiliki otonomi untuk menilai kinerjanya sendiri.
3.

Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik. Dikatakan unik karena ketika siswa
berinteraksi dengan guru tidak akan sama dengan ketika siswa berinteraksi dengan personal
sekolah lainnya.

4. Temuan-temuan penelitian yang bukan penelitian tindakan kelas tidak jarang sulit bisa langsung
diterapkan untuk proses perbaikan pembelajaran. Kadang-kadang temuan penelitian itu terlalu

teoritik atau terlalu rumit sehingga guru harus belajar terlebih dahulu atau dilatih terlebih dahulu
untuk bisa menerapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
5.

Keterlibatan

guru dalam berbagai

kegiatan

inovatif

yang bersifat

pengembangan

mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan penelitian tindakan kelas.
D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digolongkan atas utama dan tujuan sertaan.
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama
dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional Guru dalam
menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk
mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran
alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran.
Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi,
dan refleksi.
2. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak dari kebutuhan
untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran.
Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri,
bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan mindon, tidak dalam situasi artifisial, (3) produknyas adalah sebuah nilai, karena keilmiahan segi
pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.
3. Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan Guru.
E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ditinjau ari Manfaat Penelitian bagi siswa, bagi
guru pelaksana, bagi rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK sebagai pendidik guru.
Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) dirumuskan secara jelas, dipaparkan sasaran
antara dan sasaran akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakikat
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya. Sebagai contoh dapat
dikemukakan penelitian tindakan kelas PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan
prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan strategi pembelajaran yang dianggap
sesuai, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan lain sebagainya. Pengujian
dan/atau pengembangan strategi pembelajaran bukan merupakan rumusan tujuan penelitian
tindakan kelas PTK. Ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.

Di samping tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) di atas, juga perlu diuraikan
kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh, khususnya bagi siswa, di samping bagi guru
pelaksana penelitian tindakan kelas PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK
sebagai pendidik guru. Pengembangan ilmu, bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan
penelitian tindakan kelas PTK.
Tujuan utama PTK adalah perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam
menangani proses pembelajaran. Adapun tujuan penyerta yang sekaligus dapat dicapai adalah
terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian tindakan kelas berlangsung
sehingga guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktek
pembelajaran secara reflektif.
Tujuan PTK Penelitian tindakan kelas Dalam pelaksanaannya, PTK diawali dengan
kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi
pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang