PEMEBRIAN OBAT CAIRAN DAN MACAM MACAM P
PEMEBRIAN OBAT,CAIRAN DAN MACAMMACAM PEBERIAN OBAT
NAMA : 1. MALA ANGGELA
2. PITRIANI MANIK
3. IVON LOVE PUTRI ONE GEA
4. SANTA SARTIKA
PRODI : DIII KEBIDANAN
STIKES NAULI HUSADA SIBOLGA
2017/2018
KATA PENGGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai,yang berjudul “ PEMBERIAN OBAT,CAIRAN
DAN MACAM-MACAM PEMBERIAN OBAT’’.Dan harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah bagi para pembaca,Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
bebagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik segi susunan kaliamat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang makalah peranan mahasiswa
dalam pembangunan kesehatan untuk memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Sibolga, 16 APRIL 2018
Penulis
KELOMPOK III
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................
Kata Penggantar.....................................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Tujuan
Penelitian..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Clarity Unfamiliar..................................................................................
B. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
C .Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
D Penggunaan unit obat-obatan dalam praktik kebidanan
E Pencegahan injury pengobatan dalam praktek kebidanan
F Mengatasi seseorang dengan obat dosis tinggi atau overdosis
G. Macam-macam tingkat kesedaran..............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................................
C. Daftar pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tugas penting seorang tenaga kesehatan adalah memberikan obat yang
aman dan akurat kepaa klien, obat adalah sebuah substansi yang diberikan kepada manusia
atau binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya. Obat merupakan alat utama
terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah.
Selain keuntungannya dalam berbagai hal, kita juga harus memerhatikan pemakaian dari obat
tersebut, karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius, bahkan
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya jika aturan pakaianya tidak sesuai yang
dianjurkan. Untuk itu sebagai seorang tenaga kesehatan yang baik kita memiliki tanggung
jawab dalam memahami kerja obat, efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat,
memberikan obat dengan tepat dan membantu klien untuk menggunakannya dengan tepat dan
benar.
B. Tujuan
Tujuan pembelajaran pemberian obat dan cairan dan macam pemberian obat yaitu:
1. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
2. Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
3. Penggunaan unit dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
4. Pencegahan injury pengobatan dalam praktik kebidanan
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Clarity Unfamiliar
Kesadaran composmentis
Turgor kuit
Dosis
Intervensi
Advis
. Terapi
Obat
Alergi
Haid
. Pemberian cairan
Pencegahan alergi
Spesialis kandungan
Muntah
Keadaan umum
Pemberian dan perhitungan dosis obat
Tampak pucat
Rujukan
Bibir kering
Arrange Explanation into a tentevie solution
1. Kesadarn komposmentis adalah tingkat kesadaran normal, seseorang dapat di ajak barbicara
(berkomunikasi).
2. Tergor kulit menurun adalah elastisitas kulit kurang atau pengembalian bentuk dan warna
kulit yang lambat atau tidak tepat waktu.
3. Dosis adalah suatu takaran / ukuran susatu obat yang di berikan oleh dokter sesuai resep.
4. Intervensi adalah merencanakan asuahan secara keseluruhan (menyeluruh).
5. Advis adalah saran / nasehat / petunjuk yang di beriakan oleh dokter.
6. Terapi adalah pengobatan, perawatan, penyembuhan dengan tujuan unyuk menghilangkan /
mengurangi rasa sakit yang di derita dan meningkatkan kenyamanan seseorang.
7.
Obat adalah suatu subtansi (kandungan) yang diberiakan kepada manusia / hewan sebagai
perawatan, pengobatan terhadap gangguan dalam tubuh sesuai dengan takaran dan waktu
tertentu.
8. Alergi adalah keadaan seseorang yang rentang terhadap suatu senyawa yang bagiorang lain
tidak menimbulkan perubahan ataupun menimbulkan efek yang negatif.
9. Haid adalah suatu profesi alami yang terjadi pada perempuan akibat dari hormon yang di
produksi organ-organ kelamin perempuan sehingga mengakibatkan luruhnya sel telur dalam
rahim yang tidak di buahi.
10. Pemberian cairan adalah suatu proses memasukan cairan dalam tubuh seseorang (pasien)
dengan tujuan untuk memberi ketahanan tubuh.
11. Pencegahan alergi adalah suatu proses membendung atau mencegah agar terhidar dari efek
suatu obat dengan memperhatikan dosisnya. Dosis dibagi menjadi:
Dosis Maksimum = takaran maksimum banyak tapi tidak menimbulkan efek
Dosis Lazim
Dosis Toksik
bahaya.
= takaran yang tercantum dalam literatur / label.
=
takaran obat dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
keracunan.
Dosis Letails
= takaran obat dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
kematian pada penderita
12. Spesisalis Kandungan adalah ahli medis yang berperan memberikan peayanan kesehatan
yang menyeluruh dan paripurna bagi wanita yang berkaitan dengan kesehatan reroduksinya
saat tidak hamil, hamil, bersalin, nifas.
13. Muntah adalah suatu keadaan berupa pengeluaran isi lambung melalui mulut.
14. Keadaan umum adalah suatu keadaan seseorang pada / secara umum, meliputi :
SEHAT, SAKIT (ringan, sedang dan berat), LEMAH
15. Pemberian dan perhitungan dosis obat-obatan
Pemberian obat meliputi persiapan persiapan pemberian obat :
Tepat obat
Tepat dosis
Tepat pasien
Tepat jalur pemberian
Tepat waktu
Tepat pendokumentasian
Perhitungan dosis obat-obatan diberikan sesuai dengan rumusanya: Rumus young,
Dilling, Gaubius, Fried, Sugel, Clark, dan berdasarkan area permukaan tubuh.
16. Tampak pucat adalah keadaan pucat meliputi ciri- ciri :
Kantung mata hitam , bibir biru, konjungtiva putih, biasanya disebabkan anemia dll.
17. Rujukan adalah keputusan bidan yang dinyatakan atau diberikan kepada klien
dalam
pelayanan kesehatan pada RS yang mempunyai fasilitas lengkap.
18. Bibir kering adalah suatu kondisi dimana pada bagian bibir pecah-pecah, kekeriangan
kerena dehidrasi / kekurangan vitamin C.
B. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
1. Tepat Obat
Sebelum mempersipakan obat ketempatnya bidan harus memperhatikan kebenaran obat
sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita
asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi
apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat
kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat
membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol
dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya
tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.
Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat
perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan
kerjanya.
2.
Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes,
gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien.
3. Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur,
gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak
sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau
kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada
keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
4. Tepat cara pemberian obat/ rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengna waktu yang diprogramkan , karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau
mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk
memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam
pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat
sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan,
untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6. Tepat pendokumentasian
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa
obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat
diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
C. Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
Pembagian dosis obat pada bayi dan anak balita dibedakan berdasarkan 2 standar, yaitu
berdasarkan luas permukaan tubuh dan berat badan.
DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang berDM, tanyakan umurnya.
Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda).
Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir (FI.
Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V, CMN dan
lain-lain).
Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali
minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%.
Begitu juga untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%.
Dosis Maksimum (DM) searah : dihitung untuk sekali dan sehari.
Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
1. Young
Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :
Da = n/ n +12 x Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun
n = umur dalam tahun
2. Dilling
Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus :
Da = n / 20 + Dd ( mg )
n = umur dalam tahun
3. Gaubius
Da = 1/12 + Dd ( mg ) ( untuk anak sampai umur 1 tahun )
Da = 1/8 + Dd ( mg ) ( untuk anak 1-2 tahun )
Da = 1/6 + Dd ( mg ) ( untuk anak 2-3 tahun )
Da = 1/ 4 + Dd ( mg ) ( untuk anak 3-4 tahun )
Da = 1/3 + Dd ( mg ) ( untuk anak 4 – 7 tahun )
4. Fried
Da = m/150 x Dd ( mg )
5. Sagel
Da = (13 w + 15)/100 + Dd ( mg ) ( umur 0 – 20 minggu )
Da = ( 8w + 7)/100 + Dd ( mg ) ( umur 20 – 52 minggu )
Da = ( 3w+ 12)/100 + Dd ( mg ) ( umur 1-9 minggu )
6.Clark
Untuk umur
NAMA : 1. MALA ANGGELA
2. PITRIANI MANIK
3. IVON LOVE PUTRI ONE GEA
4. SANTA SARTIKA
PRODI : DIII KEBIDANAN
STIKES NAULI HUSADA SIBOLGA
2017/2018
KATA PENGGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Masa Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai,yang berjudul “ PEMBERIAN OBAT,CAIRAN
DAN MACAM-MACAM PEMBERIAN OBAT’’.Dan harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah bagi para pembaca,Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
bebagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik segi susunan kaliamat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang makalah peranan mahasiswa
dalam pembangunan kesehatan untuk memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Sibolga, 16 APRIL 2018
Penulis
KELOMPOK III
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................
Kata Penggantar.....................................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................
B. Tujuan
Penelitian..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Clarity Unfamiliar..................................................................................
B. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
C .Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
D Penggunaan unit obat-obatan dalam praktik kebidanan
E Pencegahan injury pengobatan dalam praktek kebidanan
F Mengatasi seseorang dengan obat dosis tinggi atau overdosis
G. Macam-macam tingkat kesedaran..............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................................
C. Daftar pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tugas penting seorang tenaga kesehatan adalah memberikan obat yang
aman dan akurat kepaa klien, obat adalah sebuah substansi yang diberikan kepada manusia
atau binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya. Obat merupakan alat utama
terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah.
Selain keuntungannya dalam berbagai hal, kita juga harus memerhatikan pemakaian dari obat
tersebut, karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius, bahkan
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya jika aturan pakaianya tidak sesuai yang
dianjurkan. Untuk itu sebagai seorang tenaga kesehatan yang baik kita memiliki tanggung
jawab dalam memahami kerja obat, efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat,
memberikan obat dengan tepat dan membantu klien untuk menggunakannya dengan tepat dan
benar.
B. Tujuan
Tujuan pembelajaran pemberian obat dan cairan dan macam pemberian obat yaitu:
1. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
2. Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
3. Penggunaan unit dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
4. Pencegahan injury pengobatan dalam praktik kebidanan
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Clarity Unfamiliar
Kesadaran composmentis
Turgor kuit
Dosis
Intervensi
Advis
. Terapi
Obat
Alergi
Haid
. Pemberian cairan
Pencegahan alergi
Spesialis kandungan
Muntah
Keadaan umum
Pemberian dan perhitungan dosis obat
Tampak pucat
Rujukan
Bibir kering
Arrange Explanation into a tentevie solution
1. Kesadarn komposmentis adalah tingkat kesadaran normal, seseorang dapat di ajak barbicara
(berkomunikasi).
2. Tergor kulit menurun adalah elastisitas kulit kurang atau pengembalian bentuk dan warna
kulit yang lambat atau tidak tepat waktu.
3. Dosis adalah suatu takaran / ukuran susatu obat yang di berikan oleh dokter sesuai resep.
4. Intervensi adalah merencanakan asuahan secara keseluruhan (menyeluruh).
5. Advis adalah saran / nasehat / petunjuk yang di beriakan oleh dokter.
6. Terapi adalah pengobatan, perawatan, penyembuhan dengan tujuan unyuk menghilangkan /
mengurangi rasa sakit yang di derita dan meningkatkan kenyamanan seseorang.
7.
Obat adalah suatu subtansi (kandungan) yang diberiakan kepada manusia / hewan sebagai
perawatan, pengobatan terhadap gangguan dalam tubuh sesuai dengan takaran dan waktu
tertentu.
8. Alergi adalah keadaan seseorang yang rentang terhadap suatu senyawa yang bagiorang lain
tidak menimbulkan perubahan ataupun menimbulkan efek yang negatif.
9. Haid adalah suatu profesi alami yang terjadi pada perempuan akibat dari hormon yang di
produksi organ-organ kelamin perempuan sehingga mengakibatkan luruhnya sel telur dalam
rahim yang tidak di buahi.
10. Pemberian cairan adalah suatu proses memasukan cairan dalam tubuh seseorang (pasien)
dengan tujuan untuk memberi ketahanan tubuh.
11. Pencegahan alergi adalah suatu proses membendung atau mencegah agar terhidar dari efek
suatu obat dengan memperhatikan dosisnya. Dosis dibagi menjadi:
Dosis Maksimum = takaran maksimum banyak tapi tidak menimbulkan efek
Dosis Lazim
Dosis Toksik
bahaya.
= takaran yang tercantum dalam literatur / label.
=
takaran obat dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
keracunan.
Dosis Letails
= takaran obat dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
kematian pada penderita
12. Spesisalis Kandungan adalah ahli medis yang berperan memberikan peayanan kesehatan
yang menyeluruh dan paripurna bagi wanita yang berkaitan dengan kesehatan reroduksinya
saat tidak hamil, hamil, bersalin, nifas.
13. Muntah adalah suatu keadaan berupa pengeluaran isi lambung melalui mulut.
14. Keadaan umum adalah suatu keadaan seseorang pada / secara umum, meliputi :
SEHAT, SAKIT (ringan, sedang dan berat), LEMAH
15. Pemberian dan perhitungan dosis obat-obatan
Pemberian obat meliputi persiapan persiapan pemberian obat :
Tepat obat
Tepat dosis
Tepat pasien
Tepat jalur pemberian
Tepat waktu
Tepat pendokumentasian
Perhitungan dosis obat-obatan diberikan sesuai dengan rumusanya: Rumus young,
Dilling, Gaubius, Fried, Sugel, Clark, dan berdasarkan area permukaan tubuh.
16. Tampak pucat adalah keadaan pucat meliputi ciri- ciri :
Kantung mata hitam , bibir biru, konjungtiva putih, biasanya disebabkan anemia dll.
17. Rujukan adalah keputusan bidan yang dinyatakan atau diberikan kepada klien
dalam
pelayanan kesehatan pada RS yang mempunyai fasilitas lengkap.
18. Bibir kering adalah suatu kondisi dimana pada bagian bibir pecah-pecah, kekeriangan
kerena dehidrasi / kekurangan vitamin C.
B. Persiapan pemberian obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
1. Tepat Obat
Sebelum mempersipakan obat ketempatnya bidan harus memperhatikan kebenaran obat
sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita
asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi
apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat
kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat
membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol
dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya
tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.
Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat
perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan
kerjanya.
2.
Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes,
gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga
perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien.
3. Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur,
gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak
sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau
kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada
keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
4. Tepat cara pemberian obat/ rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengna waktu yang diprogramkan , karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau
mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk
memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam
pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat
sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan,
untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat.
6. Tepat pendokumentasian
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa
obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat
diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
C. Perhitungan dosis obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
Pembagian dosis obat pada bayi dan anak balita dibedakan berdasarkan 2 standar, yaitu
berdasarkan luas permukaan tubuh dan berat badan.
DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang berDM, tanyakan umurnya.
Bila ada zat yang bekerja searah, harus dihitung DM searah (dosis ganda).
Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir (FI.
Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V, CMN dan
lain-lain).
Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu untuk sekali
minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%.
Begitu juga untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%.
Dosis Maksimum (DM) searah : dihitung untuk sekali dan sehari.
Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
1. Young
Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus :
Da = n/ n +12 x Dd (mg) tidak untuk anak > 12 tahun
n = umur dalam tahun
2. Dilling
Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus :
Da = n / 20 + Dd ( mg )
n = umur dalam tahun
3. Gaubius
Da = 1/12 + Dd ( mg ) ( untuk anak sampai umur 1 tahun )
Da = 1/8 + Dd ( mg ) ( untuk anak 1-2 tahun )
Da = 1/6 + Dd ( mg ) ( untuk anak 2-3 tahun )
Da = 1/ 4 + Dd ( mg ) ( untuk anak 3-4 tahun )
Da = 1/3 + Dd ( mg ) ( untuk anak 4 – 7 tahun )
4. Fried
Da = m/150 x Dd ( mg )
5. Sagel
Da = (13 w + 15)/100 + Dd ( mg ) ( umur 0 – 20 minggu )
Da = ( 8w + 7)/100 + Dd ( mg ) ( umur 20 – 52 minggu )
Da = ( 3w+ 12)/100 + Dd ( mg ) ( umur 1-9 minggu )
6.Clark
Untuk umur