TUGAS MAKALAH MANAJEMEN DAN PERILAKU ORG

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN DAN PERILAKU
ORGANISASI

KELOMPOK : VI
 YANYAN APRIYANA
 DEVIN KHALIQ C
 M.LUTHFIRRAHMAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN
KOMUNIKASI

BANDUNG

Kata Pengantar

Dengan puji syukur kepada tuhan kita Allah Swt YME , dzat yang maha
penguasa semesta alam . Shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW , baik saudara juga kerabatnya . Amin .
Saya selaku mahasiswa STMIK Bandung menmbuat makalah ini
tentang “Perilaku Organisasi”. Yang bertujuan menambah wawasan di
bidang perorganisasian , dengan mengetahui pengertian serta hal yang

menyangkut perilaku organisasi dan juga manajemen.
Terima kasih kepada google yang menjadi sumber makalah ini . Sekian
pengantar dari saya , bila masih ada kesalahan mohon dimaafkan karna
kesempurnaan hanya milik Allah Swt . Terima kasih

Pembuat

Yanyan Apriyana
1

Daftar Isi :
Kata
Pengantar………………………………………………………………………………………
……………..……………..1
Daftar
isi…………………………………………………………………………………………………
……………………….……2
BAB
I
:

Pendahuluan…………………………………………………………………………………
….…….………………..3
-A.
Latar
Belakang
…………………………………………………………………………….…..…………………3
-B.
Rumusan
Masalah………………………………………………………………………….…………….
………3
-C.
Tujuan
Penulisan
Makalah…………………………………………………………..….………….……….4
BAB
II
:
Pembahasan…………………………………………………………………………………..
……..….…………….4
-A.

Pengertian
Organisasi………………………………………………………………..….….…….
………….4
-B.
Pengertian
Perilaku
Organisasi………………………………………………………….…….………….5
-C.
Tujuan
Perilaku
Organisasi………………………………………………………….…………….…………7

2

-D.
Fungsi
Peran
Manajer………………………………………………………………………………………..
10
-E.

Peluang
Dan
Tantangan
Organisasi……………………………………………………….13

Perilaku

-F.
Kontribusi
Disiplin
Ilmu
Organisasi……………………………………………………….14

Perilaku

-G.
Kasus………………………………………………………………………………….
…………………….15

Study


BAB
III
:
Penutup…………………………………………………………………………………………
.…………………….16
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
…………………………………….16
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………………………
………………………….17

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya, menciptakan suatu
pengharapan, dan memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang mendedikasikan dirinya pada
suatu organisasi. Melalui organisasi seseorang dapat memperoleh imbalan baik berupa materi
maupun non materi atau kepuasan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maupun
keluarganya sampai batas tertentu sesuai aturan organisasi. Organisasi dapat dikondisikan

menjadi lingkungan tempat kehidupan manusia yang berhubungan pada setiap aspek.

3

Organisasi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan perilaku manusia dapat mengubah
organisasi dengan membentuk suatu kebiasaan yang lama kelamaan bisa menjadi suatu budaya.
Pada dasarnya perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari determinan perilaku dan
interaksi manusia dalam organisasi terkait dengan sikap dan perilaku individu, perilaku
kelompok dan struktur dalam organisasi. Perilaku organisasi dapat juga dipahami sebagai suatu
cara berpikir untuk memahami persoalan persoalan organisasi dan menjelaskan secara nyata apa
yang ditemukan dalam tingkah laku individu atau kelompok dalam organisasi berikut tindakan
pemecahan yang diperlukan. Perilaku manusia banyak menekankan aspek aspek psikologi dari
tingkah laku manusia dalam organisasi.
Perilaku manusia dalam organisasi menjadi perilaku organisasi memberikan arah dan
petunjuk bagi pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi organisasi di mana manusia itu
mendedikasikan dirinya. Misalnya organisasi bisnis, organisasi pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, organisasi pendidikan, organisasi sosial dan sejumlah organisasi lainnya sesuai
ciri dan karakteristik organisasinya. Perilaku organisasi dipengaruhi oleh ciri dan karakter setiap
organisasi dan akan ditentukan dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Mengacu pada
pemikiran tersebut, pada bagian ini akan dikaji mengenai tantangan dan peluang perilaku

organisasi yang efektif .
B. RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian organisasi
2. Apakah pengertian perilaku organisasi
3. Apakah sejarah perilaku organisasi
4. Apakah peran dan fungsi manajer
5. Peluang dan tantangan perilaku organisasi.
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH.
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian organisasi
2. Menjelaskan pengertian perilaku organisasi
3. Menjelaskan sejarah perilaku organisasi
4. Menjelaskan h peran dan fungsi manajer
5. Menjelaskan peluang dan tantangan perilaku organisasi.

4

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok , yaitu dalam arti statis dan dalam
arti dinamis[1]. Dalam pandangan statis, Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat
(tool), sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat formal, dan dipandang sebagai saluran
hirarki kedudukan yang ada dan menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang. Jadi arti
statis adalah Wadah kegiatan administrasi dengan gambaran yang jelas tentang hirarki
kedudukan atau wewenang dari suatu kelompok.
Sedangkan dalam pandangan dinamis organisasi dianggap sebagai sesuatu yang selalu bergerak
mengadakan pembagian tugas sesuai dengan sistem yang telah ditentukan dan sesuai pola
organisasi tersebut, memandang organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok orang yang
melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan organisasi itu akan mati, hal ini
merupakan tantangan yang harus diatasi.
Organisasi digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi[2].
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi
dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut

terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya[3]. Organisasi yang berhasil adalah yang
menanggapi dan menerima perubahan dengan cepat dan sukses dalam meraih tujuannya[4].
Berdasarkan tanda-tanda yang dapat diukur, organisasi mengalami masalah bila[5]:
1. Tingkat penderita sakit yang tinggi
2. Pengaturan waktu yang buruj dan tinggkat absensi yang tinggi
3. Pergantian karyawan tinggi
4. Tidak bersedia menerima tanggungjawab.
5. Tidak bersedia menerima perubahan
6. Standar kualitas yang buruk
7. Produktivitas rendah
8. Anggaran pelatihan yang rendah
9. Banyak komunikasi kebawah
10. Tujuan yang ditetapkan bertingkat rendah dan tidak menantang.
5

11. Banyak tingkat keahlian tunggal/para pekerja dengan pengalaman tunggal.
Cara mengatasi semua permasalahan diatas bisa dilakukan dengan mengamati organisasi lain.
Karena dengan cara mengamati organisasi lain bisa memanfaatkan keberhasilan organisasi lain
tersebut, selain itu dapat mempelajari apa yang berbeda sehingga bias disesuaikan.[6]

Dari pengertian organisasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi dalah struktur
social atau system kerjasama dua orang atau lebih yang menunjukan saling ketergantungan dan
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan berbagai sarana dan
prasarana yang ada.
B. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
Robbins (2005) mengemukakan bahwa perilaku organisasi adalah cara berfikir yang
meneliti dampak perilaku dari individu, kelompok, dan struktur organisasi yang bertujuan untuk
meraih pengetahuan dalam mengembangkan efektifitas organisasi[7].
Definisi tersebut menegaskan kepada kita bahwa perilaku organisasi menggabarkan sejumlah hal
sebagai berikut[8]:
1. Perilaku organisasi adalah cara berpikir. Perilaku ada pada diri individu, kelompok, dan tingkat
organisasi. Pendekatan ini menyarankan pada kita bahwa pada saat mempelajari perilaku
organisasi, maka harus diidentifikasi dengan jelas tingkat analisisnya, apakah individu,
kelompok dan/atau organisasi yang digunakan.
2. Perilaku organisasi adalah multi disiplin. Yaitu menggunakan prinsip , model, teori, dan metodemetode dari disiplin ilmu lain.
3. Perilaku organisasi berorientasi pada orientasi kemanusiaan. Manusia dan perilaku mereka,
persepsi, kapasitas pembelajar, perasaan, dan sasaran.
4. Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja. Sebuah organisasi akan berjalan sesuai harapan
apabila organisasi tersebut dapat memacu dan memaksimalkan potensi individu didalamnya
dengan baik dalam kinerja yang baik.

5. Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap perilaku organisasi.
6. Metode ilmiah sangat penting dalam mempelajari perilaku organisasi, yaitu dalam mempelajari
variable dan keterkaitanya.
Lebih lanjut Gibson (1996) mendefinisikan perilaku organisasi sebagai bidang studi yang
mencakup teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi
indivdu, nilai-nilai, kapasitas pembelajar individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam
kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat lingkungan eksternal
terhadap organisasi dan sumberdayanya, misi sasaran dan straegi[9].
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang
telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode
dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang
6

1.

2.

3.

4.

terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta
perilaku organisasi[10].
Unsur pokok dalam perilaku organisasi adalah orang, struktur, teknologi, dan lingkungan tempat
organisasi beroperasi. Apabila orang-orang berkgabung dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan, diperlukan jenis struktur tertentu. Orang-orang juga menggunakan teknologi untuk
membantu penyelesaian pekerjaan, jadi ada interaksi antara orang, struktur, dan teknologi.
Disamping itu, unsur-unsur tersebut dipengaruhi oleh lingkungan luar. Masing-masing unsur
perilaku organisasi itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
Orang ;
Orang-orang membentuk system sosail intern organisasi. Mereka terdiri dari orang-orang dan
kelompok, baik kelompok besar maupun kecil. Selain itu ada juga kelompok tidak resmi dan
informal. Orang-orang adalah makhluk hidup yang berjiwa, berpikiran, dan berperasaan yang
menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan mereka.Organisasi dibentuk untuk melayani
manusia, dan bukan sebaliknya orang hidup untuk melayani organisasi.
Struktur
Struktur menentukan hubungan resmi orang-orang dalam organisasi. Berbagai pekerjaan yang
berbeda diperlukan untuk melakukan semua aktivitas organisasi. Orang-orang ini harus
dihubungkan dengan cara tertentu yang terstruktur agar pekerjaan mereka efektif. Semua
hubungan ini menimbulkan berbagai masalah kerjasama, perundingan, dan pengambilan
keputusan yang rumit.
Teknologi
Teknologi menyediakan sumber daya yang digunakan orang-orang untuk bekerja dan sumber
daya itu mempengaruhi tugas yang mereka lakukan. Teknologi yang dihasilkan menimbulkan
pengaruh signifikan atas hubungan kerja. Teknologi yang besar berguna sebagai sarana
memungkinkan manusia melakukan lebih banyak pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik.
Tetapi teknologi juga menghambat orang-orang dalam berbagai cara. Teknologi mengandung
kerugian dan juga maslahat bagi manusia.
Lingkungan.
Organisasi merupakan bagian dari system yang lebih besar yang memuat banyak unsur lain,
seperti pemerintah, keluarga, dan organisai lainnya. Semua unsur ini saling mempengaruhi dalam
suatu system yang rumit yang menjadi corak hidup sekelompok orang. Suatu organisasi tidak
dapat menghindar dari pengaruh lingkunga luar. Lingkungan luar mempengaruhi sikap orangorang, mempengaruhi kondisi kerja, dan menimbulkan persaingan untuk memperoleh sumber
daya dan kekuasaan. Oleh sebab itu, lingkungan luar harus dipertimbangkan untuk menelaah
perilaku manusia dalam organisasi.

7

C. TUJUAN PERILAKU ORGANISASI
Menurut Robbins (2002)[11] tujuan perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga, yaitu
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan perilaku manusia.
1. Menjelaskan berarti kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui factor-faktor penyebab
perilaku seseorang atau kelompok. Penjelasan fenomena dalam manajemen merupakan hal yang
penting karena membantu para manajer atau pemimpin tim dalam melakukan sasaran kelompok
tim.
2. Meramalkan berarti perilaku organisasi membantu memprediksi kejadian organisasi pada masa
mendatang. Pengetahuan terhadap factor-faktor penyebab munculnya perilaku individu atau
kelompok membantu manajer meramalkan akibat-akibat dari suatu program atau kebijakan
organisasi.
3. Mengendalikan berarti bahwa perilaku organisasi menawarkan berbagai strategi dalam
mengarahkan perilaku individu atau kelompok. Berbagai strategi kepemimpinan, motivasi dan
pengembangan tim kerja yang efektif merupakan contoh-contoh dalam mengarahkan perilaku
individu atau kelompok.
Gerakan Hubungan Kemanusiaan (1940-1950)
Gerakan ini dalam praktek manajemen memberikan penekanan pada kerja sama dan
semangat kerja atau moral karyawan. Raymond Miles menyatakan bahwa pendekatan hubungan
kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan sebagai manusia, tidak sebagai mesin
yang dipergunakan dalam berproduksi; memahami kebutuhan-kebutuhan manusia yang ingin
dianggap ada dan merasa diperhatikan dengan cara didengarkan dan diperhatikan keluhankeluhannya jika memungkinkan, dan melibatkan mereka dalam penambilan-pengambilan
keputusan tertentu baik mengenai kondisi pekerjaannya atau masalah-masalah lainnya.
Kesemuanya ini yang kemudian akan meningkatkan semangat kerja karyawan dalam bekerja
sama untuk mencapai produksi yang lebih baik. Pada sejarah hubungan kemanusiaan ini terdapat
tiga kejadian yang memberikan kontribusinya dalam penelaahan ilmu perilaku organisasi. Tiga
kejadian itu antara lain :
a. Masa depresi
Depresi yang terjadi di sekitar tahun-tahun tiga puluhan mengakibatkan kegoncangan yang hebat
di bidang keuangan dan perekonomian pada umumnya. Produksi yang merosot, pasaran yang
lesu emwarnai kehidupan perekonomian saat itu. Para ahli ekonomi mencoba menganalisis
sebab-sebab terjadinya depresi. Mereka menyimpulkan depresi terjadi karena:
(1) menumpuknya inventaris usaha dan akumulasi stok barang baru yang besar di tangan
konsumen;
(2) konsumen menolak naiknya harga dan naiknya biaya usaha;
(3) merosotnya minat pemanfaatan invesmen;
8

(4) akumulasi dalam jumlah yang besar dari kemampuan produksi baru dan pengembangan
teknologi;
(5) jarangnya investasi yang berskala besar dan kelesuan dari cadangan bank;
(6) melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan. Dengan adanya ledakan depresi ini
menyadarkan manajemen untuk mulai menghayati bahwa produksi tidak bisa bertahan lama
sebagai unsur yang bertanggung jawab dalam manajemen. Akibatnya, timbullah pengangguran,
ketidaktentuan hidup, dan juga ketidakamanan. Ini semuanya membawa ke permukaan
persoalan-persoalan kemanusiaan yang memaksa manajer-manajer untuk menghadapinya. Di
saat itu lalu timbul gagasan-gagasan meletakkan unsur manusia sebagai unsur yang amat
dominan dalam manajemen. Sebagai hasil dari depresi, hubungan kemanusiaan tampil ke
permukaan manajemen, sekaligus perilaku kemanusiaan dan perilaku organisasi mendapat
perhatian secara seksama.
b. Gerakan serikat buruh
Gerakan serikat buruhikut memberikan sumbangsihnya terhadap gerakan hubungan
kemanusiaan. Walaupun organisasi serikat buruh telah ada di Amerika Serikat pada tahun 1972,
namun belum memberikan pengaruh yang substansial terhadap manajemen sampai dengan saat
dikeluarkannya Wagner Act tahun 1935.Organisasi gerakan buruh berkembang antara lain
karena manajer-manajer tidak mau mengenal secara tepat sumbangan manausia dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan. Gaji yang rendah, jam kerja yang tidak memamdai, kondisi tempat
kerja yang kurang patut, membuat para buruh merasa menjadi dikorbankan hanya demi
terciptanya dan meningkatkan produksi perusahaan. Pada tahun 1935, ketika serikat buruh secara
sah dan resmi diakui, banyak kaum manajerial menjadi sadar dan mulai memberikan
perhatiannya. Reaksi yang nampak adalah hampir semua manajer mencoba mendirikan unit atau
bagian kepegawaian sebagai suatu jawaban untuk menangani persoalan-persoalan kepegawaian
dan serikat buruh. Selain itu, manajer juga berusaha memberikan penekanan pada hubungan
kerja para karyawannya dengan pimpinan dan memberikan perhatiannya terhadap perbaikan gaji,
jam kerja, dan kondisi tempat kerja. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan bagian kepegawaian
menjadi lebih penting dibandingkan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.

c.

Masa penemuan howthorne
Tujuan dari penelitian Hawthorne antara lain untuk mencari sampai dimana pengaruh hubungan
antara kondisi fisik tempat bekerja dengan produktivitas karyawan. Secara khusus penelitian ini
ialah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang pengaruh faktor-faktor seperti temperatur,
kelembaban udara dan cahaya terhadap kelelahan dan gerakan berulang dari pekerja.
1) Fase pertama merupakan percobaan tentang cahaya lampu
9

a)
b)
2)

3)

Beberapa kelompok pekerja dicoba dengan memberi sejumlah penerangan cahaya lampu dalam
tempat mereka bekerja. Ada yang diberi penerangan cahaya lampu berlebihan, dan ada yang
kurang. Kemudian diamati dan dicatat perkembangannya. Hasilnya berlainan satu sama lain
yaitu terdapat kelompok yang hasilnya naik, ada kelompok yang hasilnya turun sedang terdapat
kelompot yang hasilnya tetap.
Secara umum hasil dari fase pertama ini adalah :
Cahaya penerangan lampu hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil kerja meskipun
pengaruhnya kecil sekali.
Beberapa faktor yang tidak sempat nampak, belum ada kesempatan yang baik untuk diteliti
pengaruhnya.
Fase kedua merupakan percobaan ruang istirahat.
Meneliti sekelompok kecil pekerja yang ditempatkan tersendiri dalam usaha untuk mengatasi
beraneka macam pengaruh dari tingkah laku pekerja ketika individu-individu itu mengetahui
bahwa mereka sedang diamati. Setelah diamati dan diinterview hasilnya hampir sama dengan
fase yang pertama.
Fase ketiga disebut studi tentang ruang bank tilgram
Tujuannya adalah untuk melakukan analisa pengamatan terhadap kelompok pekerja informal.
Hasil dari fase ketiga ini yaitu tidak ada kenaikan produktivitas yang berlanjut.
Implikasi dari penemuan Hawthorne terhadap pengembangan ilmu perilaku organisasi ternyata
amat besar dan penting dalam menggunakan pendekatan perilaku di dalam setiap aspek
manajemen.

4. Perilaku Organisasi Modern.
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total(total quality
management—TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen,
yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran
(lahir 1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang[15]. Deming
berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan
pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan
mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat
ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan
material; (2) produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan
10

kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat
bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin
rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat
disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Dari
teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol,
dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang
mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian
dibuat solusi dan diimplementasikan.

D. PERAN DAN FUNGSI MANAJER
1. Fungsi manajer
Menutu Henry Fayol[16] manajer menjalankan semua fungdi manajemen yaitu, merencanakan,
mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan mengendalikan (merencanakan, mengorganisasikan,
kepemimpinan dan mengendalikan)
a. Fungsi perencanaan.
Fungsi perencanaan meliputi menyusun rencana kegiatan organisasi meliputi rencana jangka
penjang, jangka menengah dan jangka pendek.
b. Fungsi pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian meliputi tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa-siapa yang
melakukan, bagaimana tugastugas itu dikelompokan, siapa yang melapor pada siapa, dimana
keputusan harus diambil.
c. Fungsi kepemimpinan
Yaitu berfungsi mengarahkan, memotivasi, memilih saluran komunikasi efektif atau memcahkan
konflik antar anggota.
d. Fungsi pengendalian.
Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. apakah perlu ada perbaikan dan lain sebagainya.
2. Peran manajer
Menurut Henry [17]Mintzerberg, seorang manajer melakukan sepuluh peran, dimana sepuluh
peran itu dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a. Peran antar pribadi
figur kepala (figur head) : manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatandiluar
organisasi.
Pemimpin (leader) : manajer mengkoordinasi,mengendalikan, memotivasi, dan mendukung
bawahan-bawahannya.
11

penghubung (liaison) : manajer menghubungkan personal-personaldi semua tingkatan
manajemen.
b. Peran informasi
Peran dari manajer sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yg
paling mutakhir dan sebagai penyebar ( disseminator) informasi keseluruh personal di organisasi.
Peran informasi lainnya adalah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yg dimilikinya.
c. Peran keputusan
yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entreprenuer, sebagai orang yg menangani
gangguan, sebagai orang yg mengalokasikan sumber-sumber dayaorganisasi, dan sebagai
negosiator jika terjadi konflik di dalam organisasi.
3. Keterampilan manajer.
Robert Katz mengidentifikasi tiga keterampilan, yaitu:
a. Keterampilan teknis
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu,
misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain.
b. Keterampilan manusiawi
Keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen
atas, menengah, maupun bawah.
c.

Keterampilan konseptual.
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide,
dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya
itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin[19] menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
12

a.

Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari
Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika
diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat
bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer,
tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang
uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

b. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah
dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling
baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

E. PELUANG DAN TANTANGAN PERILAKU ORGANISASI
Organisasi sebagai suatu kelompok dipengaruhi oleh perilaku-perilaku, baik yang datangnya dari
internal organisasi maupun dari eksternal organisasi. Dewasa ini banyak tantangan dan peluang
yang dihadapi oleh para manajer maupun pimpinan untuk menggunakan konsep perilaku
organisasi. Hal ini dikarenakan begitu cepatnya perubahan-perubahan yang terjadi dalam
organisasi baik perubahan dari dalam organisasi (internal) maupun dari luar organisasi
(eksternal). Tantangan dan peluang tersebut antara lain[20]:
1. Globalisasi
Didalam menanggapi globalisasi, supaya dapat bekerja secara efektif dengan berbagai individu,
kelompok. Hal ini membutuhkan pengertian tentang kultur, bagaimana beradaptasi dengan style/

13

gaya manajemen yang berbeda-beda sehingga dengan perbedaan tersebut dapat memodifikasi
secara praktis.
2. Keanekaragaman angkatan kerja
Keragaman angkatan kerja berarti organisasi semakin heterogen dalam hal gender, ras, usia, dan
etnik. Keragaman yang terdapat di dalam organisasi adalah membuat mereka lebih akomodatif
terhadap kelompok individu yang berbeda-beda dengan mengenali gaya hidup, kebutuhan
keluarga dan gaya kerja mereka, kergaman ini juga dapat membantu masing-masing individu
menghargai perbedaanakan berusaha membaur dan menyesuaikan diri.
3. Mempebaiki kualitas dan produktifitas
Dalam usaha perbaikan kualitas dan produktivitas. Tom Rossi menerapkan program total kualiti
manajemen (TQM). TQM adalah suatu filosofi manajemen yang menggerakkan/mencapai hasil
secara konstan yang dicapai dari pengembangan/ perbaikan kepuasan konsumen untuk proses
organisasi secara keseluruhan.
Pendekatan yang dipakai dalam TQM yaitu reenginering, dimaksud dengan reenginering adalah
mempertimbangkan kembali bagaimana pekerjaan menjadi lebih dapat dilaksanakan/dikerjakan
dan jika struktur organisasi dikreasi/dibangun dari kondisi awal mulanya.
4. Memperbaiki keterampilan menangani orang
Didalam usaha perbaikan ketrampilan manusia/orang tidak lepas dari teori dan konsep yang
relevan sehingga dapat membantu memprediksi perilaku manusia dan menerapkan/menempatkan
manusia pada posisi pekerjaan yang sesuai. Untuk itu perlu ada usaha peningkatan/perbaikan
antar personal.

5. Memperbaiki perilaku etis
Perilaku etis saat ini banyak di hadapi oleh karyawan diberbagai perusahaan dan pendidik
maupun tenaga kependidikan diberbagai organisasi jujur, objektif, adil dan memanusiakan
manusia.

F. KONTRIBUSI DISIPLIN ILMU PADA ORGANISASI

14

1.

2.

3.

4.

Perilaku organaisasi merupakan bidang ilmu terapan yang di bentuk dari sejumlah bidang yang
berkaitan dengan perilaku. Bidang-bidang yang utama adalah psikologi dan psikologi sosial,
sosiologi dan antropologi.
Psikologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mengukur, menjelaskan, dan mengubah perilaku manusia dan
makhluk lain. Psikologi industtri/organiasasi mempokuskan ddengan permasalahan rasa lelah,
bosan, dan faktor lain yang relevan dengan kondisi-kondisi kerja yang menghalangi kinerja yang
efisien, selain itu juga mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan,
keepektifan kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, proses
pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi karyawan, rancangan
kerja, dan stres karyawan.
Psikologi Sosial
Bidanng utama yang banyak di teliti oleh psikologi sosial adalah perubahan cara menerapkannya
dan cara mengurangi hambatan terhadap penerimaannya. Selain itu kita juga menemukan
psikologi, psikolog sosial yang memberikan kontribusi signifikan dalam bidang
pengukuran,pemahan, dan perubahan sikap, pola komunikasi dan pembangunan kepercayaan
Sosiologi
Sosiolog mempelajari manusia dalam kaitannya dangan lingkungan sosial dan kultur mereka.
Barang kali yang terpenting, sosiolgi telah memberikan kontribusi untuk penelitian tentang
kultur organisasi struktur dan teori organisasi formal, teknologi organisasi, komuniksi, kekuatan
dan konflik.
Antropologi
Adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktifitas-aktifitas mereka.

G. STUDY KASUS
KASUS : Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara
terhadap Triasih Wahyu Sari, seorang bidan yang bertugas sebagai verifikator program Jaminan
Persalinan Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Triasih terbukti
menyalahgunakan kesempatan ketika menjadi verifikator program Jampersal sehingga
menguntungkan dirinya sendiri. Hakim juga mewajibkan terdakwa membayar uang pengganti
kerugian negara yang besarnya Rp 695,5 juta. "Menyatakan terdakwa terbukti bersalah
melanggar pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan
15

dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,"
katanya Suprapto, Selasa (8/9). "Pada tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima
kucuran dana untuk program Jampersal yang besarnya mencapai Rp 4,1 miliar. Dari dana
tersebut, sekitar Rp 1,7 miliar dana dicairkan berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan
terdakwa," tuturnya. Sementara itu, terdakwa Triasih mengaku dana yang digelapkannya tersebut
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Atas putusan hakim tersebut, terdakwa
Triasih menyatakan menerima hukuman yang dijatuhkan kepada dirinya.
Teori jenjang kebutuhan karena dikasus tersebut Triasih memakai uang korupsi buat kebutuhan
pribadinya jadi ia ngelakuin segala cara agar bisa memuasin kebutuhan pribadinya.
ANALISIS MASALAH : dari kasus tersebut, hal itu menunjukan perilaku individu dalam
organisasi sangat berdampak pada organisasi tempatnya bekerja. dari kasus korupsi tersebut,
Triasih adalah sosok yang mementingkan kepentingan individu dan dapat mencoreng nama
organisasinya. kepercayaan yang telah diberikan kepada Triasih disalah gunakan, seharusnya ia
dapat mementingkan kepentingan organisasi/kelompok dibandingkan dengan kepentingan
pribadi. diketahui Triasih mengambil sebagian dana Dinas Kesehatan Kabupaten Blora untuk
program Jampersal pada tahun 2013 lalu. dari sisi organisasi sendiri perlu diadakan pengawasan,
evaluasi berkala dan bimbingan agar tidak terjadi kecurangan dan adanya sanksi yang tegas.
karena prilaku individu yang baik akan membawa organisasi yang baik dan sesuai dengan tujuan.

KESIMPULAN : Triasih mangaku menggelapkan dana untuk kepentingan pribadinya, atas
putusan hakim terdakwa dijatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara terhadap Triasih Wahyu Sari.
SARAN : seharusnya pribadi yang baik akan mementingkan kepentingan kelompok agar tidak
mencoreng nama baik kelompok/organisasi karena kepentingan pribadi. dan dalam suatu
organisasi ini perlulah yang namanya pengawasan yang ketat sehingga tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi organisasi
pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak universitas yang
juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula. Bidang ini sangat
berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang
mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin
16

penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya
harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik
sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis.
Setiap organisasi mempunyai budaya yang berbeda-beda. Tidak aka nada dua organisasi yang
mempunyai budaya yang sama persis. Ini biasanya sangat berpengaruh pada siapa pendirinya

DAFTAR PUSTAKA
Cane, Sheila, 1998, Kaizen Strategies for Winning Through People, (alih Bahasa Martin
Widjokongko),interaksara, Batam
Hermino, Agustinus,2013,Assesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan,PT. Gramedia, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Keterampilan_manajer
http://m.friendfeed-media.com/747282a46f5f6c356acab201aeb5a79eeb44eae0 tgl 20-03-2014,
jam 22.38 WIB.
http://rochimsidik.files.wordpress.com/2013/01/materi-perilaku-organisasi.pdf
17

http://www.referenceforbusiness.com/management/Or-Pr/Pioneers-of-Management.html
Sunyoto, Danang, 2013, Teori, Kuisioner,dan Proses Aalisis Data Perilaku Organisasi, Jakarta,
Center Academic Publishing Cervice
Veitthzal Rivai, Prof, Dr, 2012, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Press, Jakarta.
Winardi,S.E,Prof,DR, 1990, Asas-Asas Manajemen, Mandar Maju, Bandung,

18