MODEL MODEL PEMBELAJARAN inovatif lanjut

STUDENT CENTERED
LEARNING
(SCL)
oleh:
Dr. Soewalni Soekirno, M.Pd
PROGRAM PELATIHAN PEKERTI-AA
P3AI UNISRI SURAKARTA

Apa Student Centered Learning (SCL)?
Suatu pendekatan dan model belajar yang
berpusat (dilakukan) pada siswa
(pembelajar) sesuai dengan kebutuhan, tipe
dan gaya belajar untuk mencapai suatu
tujuan dan kompetensi.

Dasar Teori

Teori Belajar / Pembelajaran Konstruktivistik.
ÞArtinya, siswa / mahasiswa membangun
pengetahuan berdasar pengalaman nyata
yang

diperolehnya (sendiri).

A
.
3
Curiculu
m

Konsep dalam
SCL : Refeksi sistem
1. Learning
1
Learni
ng

4
Instructi
on

kepribadian siswa /

pembelajar yang
menunjukkan perilaku dan
kemampuan yang terkait
dengan tugas, kegiatan
dan pengalaman belajar
dari lingkungannya.

2. Teaching : Refeksi sistem
kepribadian guru yang
bertindak secara
profesional
2
dalam melaksanakan tugas
Teachi
dan
ng
kewajibannya.
3. Curiculum : Suatu sistem sosial yang direncanakan dan
diprogramkan untuk mendesain pembelajaran secara bertahap
dan berkesinambungan.

4. Instruction : Suatu sistem sosial yang mampu mengubah dan
menjadikan

B.

1.
Pendekatan
2. Model

1. Pendekatan Belajar-Pembelajaran :
* Suatu tinjauan awal terhaap kondisi
dan
situasi belajar–pembelajaran.
* Suatu upaya mengorganisasi/menata
komponen dan aspek belajar pembelajaran.

3. Strategi

2. Model Belajar-Pembelajaran :
Suatu kerangka konseptual sistematis

4. Metode
sebagai
pedoman belajar melalui proses
pembelajaran yang efektif.
3. Strategi Belajar-Pembelajaran :
Suatu gambaran (deskripsi) tentang kegiatan yang
direncanakan dan dilaksanakan dalam pembelajaran untuk
pencapaian kompetensi / kajian pembelajaran.
4. Metode dan Teknik Belajar-Pembelajaran :
Suatu cara yang digunakan guru/siswa dalam mempelajari
materi pelajaran dengan mudah melalui prosedur yang
benar.

Makna Student Centered Learning (SCL)
1. Belajar adalah kegiatan/aktivitas aktif.
2. Belajar adalah self-directed.
3. Belajar adalah kegiatan berbagi (sharing) antara

mahasiswa dan dengan dosen/guru.
4. Dalam belajar terjadi refeksi aktif dan

peningkatan pengetahuan.
5. Belajar dengan menentukan tujuan belajar,
metode, target, model sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan sendiri.
6. Motivasi belajar instrinsik.
7. Dalam proses belajar terjadi keutuhan sikap, skill,
dan kognitif.
8. Terjadi suatu pengalaman baru dalam
transformasi informasi.

Peran Guru/Dosen
Fasilitator

Motivator

Kolabolator

Komunikat
or


SCL vs TCL
Student Centered
Learning (SCL)
1.Belajar:
 Kegiatan aktif
 Atas prakarsa sendiri
 Inquiry
 Investigasi
 Experiential Learning

Teacher Centered
Learning (TCL)

1.Belajar:
 ditentukan oleh orang lain/
guru/dosen bukan dari diri
sendiri
 Sekedar
penerimaan
informasi

 Ekspository
 Buku Teks
2.Motivasi instrinsik.
 Materi terbatas.
3.Proses
belajar
variasi
individual,
kelompok, 2.Motivasi Ekstrinsik.
kolaborasi.
3.Proses belajar terisolasi
4.Pengetahuan Integrated.
5.Mengutamakan pengalaman, 4.Pengetahuan tertentu/terpisah
aplikasi
dan
pemecahan 5.Mengutamakan pengetahuan
masalah.
ingatan/hafalan.
6.Dosen/guru sebagai fasilitator, 6.Dosen/guru menentukan
mentor/tutor.

materi, metode untuk

Pendekatan Student Centered
Learning
1. Keseimbangan kekuatan
antara(SCL)
Harapan-Motivasi-

5 Kunci Student Centered Learning (SCL)

Hasil Kerja.

2. Fungsi Isi/Pengetahuan/Materi sebagai:
- Sumbangan (kontribusi) bertambahnya
pengetahuan.
- Pengalaman baru.
- Kemampuan untuk: kognitif, afektif dan aktivitas.
3. Karakteristik pembelajaran mengutamakan ada
aktivitas.
4. Kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa (Locus

of Control) menjadi atribut belajar sesuai dengan
gaya belajar mahasiswa.
5. Evaluasi; Proses-hasil-Ketuntasan (Mastery Learning).

SCL di Perguruan Tinggi
6 Prinsip SCL (Paul Ramsden :2002)
1. Interest and Exploration.
2. Concern and Respect for student and student
learning.
3. Appropriateassesment and feed back.
4. Independence, creatve and active
management.
5. Clear goals and intelectual challenge.
6. Learning from student and learning how to
learn.

Learning How to Learn
Self
Concept
Self

Directed

Self
Compete
nce

Learning
Style

Learning
How to
Learn

Motivatio
n of
Learning

Models
and
Strategie

s of
Learning

Learning Approach (Marton : 2008)
LEARNING APPROACH

HOW

WHAT

- Aspek struktur
- Aktivitas/makna
- Pengalaman
- Organisasi
- Struktur

Holistik
Hubungan bagian
dari keseluruhan

Atomistik
- Konsep
- Bagian
- Segmen dari
keseluruhan

- Aspek arti
- Aktivitas fsik
- Terbatas pada
tugas

Deep

Surface

Fokus pada tugas
yang diperlukan,
masalah

Fokus pada
materi, teks,
simbol, kode, kata

Dasar Pertimbangan dalam Penentuan
SCL
•Kompetensi/tujuan yang hendak dicapai.
•Karakteristik bidang studi.
•Karakteristik mahasiswa/pembelajar.
•Kemampuan dasar (ability).
•Fasilitas pendukung dan lingkungan belajar.

odel-model
Belajar
SCL
•Model belajar
kognitif (pengembangan
kemampuan
berfkir).
•Model belajar
•Model belajar
Learning).
•Model belajar
•Model belajar

motivasional.
melalui pengalaman (Experiential
self regulated learning.
accelerated learning.

 Model Belajar Kognitif
Logis
Analisis
Konver
gen
Dedukti
f

Lateral
Kreatif
Diverg
en
Indukti
f

 Model Belajar Motivasional (John Keller) “ARCS”
Attention
Satisfactio
n

Relevance
Confdenc
e

 Model Belajar Melalui Pengalaman (Experiental
Learning) [David Kolb]
Accomodation
Knowledge

Divergen
Knowledge
Concrete
Experience

Apprehention
Active
Experimentation

Extention

Intention

Observation and
Refection

Comprehention

Convergen
Knowledge

Forming
Abstract
Concept

Assimilation
Knowledge

 Model Self Regulated Learning (SRL) Ridley : 2001
Pro Aktif
Memilih,
mengatur
diri

Kondisi
Internal

Aktif
Bidang,
materi
sumber

Kreatif
Strategi
Belajar

Refektif
Motivasi
pribadi

Lingkungan
Konstruktif

Model Accelerated Learning (AL)
MASTER is faster
M
A
S
T
E
R

=
=
=
=
=
=

Mind To Success
Acquire of Fact And Information
Search Out of Meaning
Trigger The Meaning
Exhibit of Your Know
Review and Refect

BAGAN STRATEGI PEMBELAJARAN
(Reigeluth)
Strategi
Pembelajaran

 Elabor
asi
 CDT

Strategi
Pengorgani
sasi-an
Materi

Ekpositorik
Algoritmik

Strategi
Penyajian
Materi

Strategi
Pengelolaan
Hasil

Inquiry
Heuristik

Deduktif

Induktif

Struktural

Problem
Solving

Beberapa Metode / Teknik Belajar yang dapat dipilih

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mneumotechnic (Jembatan Keledai)
Teknik Loci (Tempat Penyimpanan)
Buzz-group
One Structure Summary
Role Playing
PQRST = Preview, Question, Review, Solution,
Testing.
7. SQ2R = Survey, Question, Quis, Review, and
Refect.
8. Listening Team
9. Think – Pair – Share
10. Application Card
11. Two go and two stay
12. The Learning Cell
13. Practice and Drill
14. Games (Permainan)

D
A
N
C
E

Memulai Aktivitas – START
S
T
A
R
T

=
=
=
=
=

Spesifk
Teknik dan Taktik
Akan dicapai
Relevan
Terjadwal

Berfkir Realistis
Masalah - DANCE
=
=
=
=
=

dalam

Defnition
Alternatif
Narrow Down
Choose Consequence
Efect of Activity

Pemecahan

Berfkir Kreatif – CMBSR
Conditio
n of
Thinkin
g
Regulat
ed of
Learnin
g

Structur
ed of
Model

Metaph
ora

Brain
Stormin
g

Model Pembelajaran yang perlu dikembangkan

1. Contextual Teaching Learning (CTL)
2. Problem Based Learning (PBL)
3. Cooperative and Collaborative
Learning (CCL)
4. Integrated Learning (Intel)

Mulailah segera dari yang anda senangi dari
Student Centered Learning (SCL)

MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
oleh:
Dr. Soewalni Soekirno, M.Pd

Kompetensi Dasar
→ Mengembangkan model-model pembelajaran

Indikator
1.Menjelaskan karakteristik model-model
pembelajaran
2.Mampu memilih model pembelajaran
untuk mata kuliah tertentu
3.Mampu mengembangkan model
pembelajaran pada mata kuliah tertentu

Pengertian
Model-Model Pembelajaran Inovatif
 MODEL PEMBELAJARAN
• Kerangka Konseptual → Pedoman dalam proses
pembelajaran
• Melukiskan Prosedur Sistematis
• Mengorganisasikan Pengalaman Belajar
• Tujuan/Kompetensi
• Fungsi: Perencanaan & Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajaran
 PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
• Prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar

Klasifkasi Model-Model Pembelajaran
Joyce & Weil (1996)
Kelompok
Model

Jenis Model

A

Pengolahan
Informasi
(Kognitif)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
Berfkir Induktif (Inductive Thinking)
Latihan Inkuiri (Inquiry Training)
Pemandu Awal (Advanced Organizers)
Memorisasi (Memorization)
Pengembangan Intelektual – Kemampuan Berfkir
Penelitian Ilmiah (Scientifc Inquiry)
Synectic

B

Personal

1. Pengajaran Tak Langsung (Non Directive
Learning)
2. Konsep Diri (Selfconcept)
3. Latihan Kesadaran Diri (Awarness Training)

C

Interaksi Sosial

1.
2.
3.
4.
5.

Investigasi Kelompok (Group Investigasi)
Bermain Peran (Role Playing)
Yurisprudensial (Yurisprudential Inquiry)
Latihan Laboratorium (Laboratorium Training)
Inkuiri Sosial (Social Science Inquiry)

D

Pengembangan
Perilaku

1.
2.
3.
4.
5.

Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Belajar dari Simulasi (From Simulation Learning)
Belajar Kontrol Diri (Self Control Learning)
Ketrampilan Profesional (Professional Skill

Keteran
gan

Jenis Model Pembelajaran
No

JENIS MODEL

ORIENTASI POKOK

1.

Model
Pengolahan
Informasi






Proses kognitif
Pemahaman Lingkungan
Pemecahan Masalah
Berfkir Induktif

2.

Model Pesonal






Kesadaran Individu
Unique (Keunikan)
Kemandirian
Pembinaan Kepribadian

3.

Model Sosial






Semangat Kelompok (Synergy)
Kebersamaan
Interaksi Sosial
Kerjasama antar individu

4.

Model Sistem
Perilaku






Social Learning
Koreksi Diri
Terapi Perilaku
Respon terhadap Tugas

10 Model Pembelajaran
Pilihan
1. Pencapaian Konsep
2. Latihan Penelitian
3. Sinektiks
4. Pertemuan Kelas
5. Investigasi Kelompok
6. Penelitian Jurisprudensial
7. Latihan Laboratoris
8. Penelitian Sosial
9. Kontrol Diri
10.Simulasi

MODE
L
1. PENCAPAI
AN
KONSEP

LANGKAH POKOK
Penyajia
n data

Menghadap
kan masalah

2. LATIHAN
PENELITIA
N

Pengetesan
ketercapaian
konsep

Mencari &
Mengkaji
data

Analisis
strategi
berpikir

Eksperimentas
i & Mengkaji
data
Penarikan
kesimpulan
dan
rekomendasi

MODE
L
3. SINEKTIK
S

4. PERTEMU
AN KELAS

LANGKAH POKOK
Deskripsi
kondisi saat
ini

Proses Analogi
Langsung

Proses
Analogi
personal

Analisis
Konfik

Analogi
Langsung
Lanjut

Kajian Tugas

Menyajikan
Masalah

Membuat
Keputusan Nilai
Personal

Menciptakan
suasana
yang baik
Mengidentifk
asi pilihan
tindakan

Memberi
Komentar

Menetapkan
Tindak Lanjut

MODEL
5. INVESTIGA
SI
KELOMPOK

LANGKAH POKOK
Situasi
Permasalah
an

Eksplor
asi

Perumusa
n Tugas
Belajar

Kegiata
n
Belajar
Analisis
Kemaju
an

Pengulanga
n

6. PENELITIA
N
JURISPRUD
EN-SIAL

Orienta
si
Kasus

Penyajia
n Posisi

Identifk
asi
Masalah
Pengetes
an
Asumsi

Penetapan
Posisi

Contoh
dan
Argumenta
si

MODEL
7. LATIHAN
LABORATO
RIS

8. PENELITIA
N SOSIAL

LANGKAH POKOK
Rasa
Tergantung

Dorongan
Mandiri

Pemecahan
Masalah

Rasa
Terlibat

Pembuktian

Perumusan
Generalisasi

Orientasi

Eksplorasi

Perumusan
Hipotesis

Pembukti
an

Penjelasan
Istilah

Perumusan
Generalisasi

MODEL
9. KONTROL
DIRI

LANGKAH POKOK
Perkenalan
Prinsip
Perilaku

Pembangunan
Landasan
Berpijak

Program
Kontrol Diri

Perbaikan
Program Kontrol
Diri

Orientasi

Latihan Peran

10.SIMULASI
Pematangan

Proses
Stimulasi

MODEL PEMBELAJARAN
YANG BERSIFAT UMUM

1. Model Pembelajaran Pertemuan
(Sidang umum, sidang pleno, kerja kelompok,
kelompok minat khusus, forum penyajian situasi,
penyajian konfik, penyajian skill, dll)

2. Model Diskusi Kelompok
(Brainstorming, buzz group, case study, crosser,
over group, dll)

AKTIVITAS
PEMBELAJARAN
• Langsung
(Direct Instruction)
• Tidak Langsung
(Indirect Instruction)

MODEL PEMBELAJARAN
INOVATIF
(LANJUTAN)
oleh:
Dr. Soewalni Soekirno, M.Pd

CONTEXTUAL TEACHING LEARNING
(CTL)
The Washington State Concortium For
Contextual Teaching and Learning (2001)
Contextual Teaching is teaching that enables students of reinforce,
expand, apply their academic knowledge and skills in a variety of in
school and out school setting solve simulated or real-world problems

Johnson (2002)
The CTL system is an educational process that aims to
help students see meaning in tha academic material they
are studying by connecting academic subjects with the
context of their daily lives, that is, with the context of their
personal, social, and the circumstances.

CONTEXTUAL TEACHING
LEARNING
(CTL)
• Membantu mahasiswa memberi makna pada
materi yang dipelajari
• Menghubungkan materi dengan konteks
kehidupan sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dan budaya)

PRINSIP-PRINSIP SISTEM CTL
 INTERDEPENDENCE
 DIFFERENTIATION
 SELF ORGANIZATION

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
• Making meaningful
connections
• Doing signifcant work
• Self-regulated learning
• Collaborating
• Critical & Creative Thinking
• Nurturing the individual
• Reaching high standards
• Using authentic assesment

KONTEKS BELAJAR









Konteks tujuan
Konteks isi
Konteks sumber
Konteks target
pebelajar
Konteks metode
Konteks hasil
Konteks kematangan
Konteks lingkungan

FOKUS PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL








Problem-Based Learning
Authentic Instruction
Inquiry-Based Learning
Project-Based Learning
Work-Based Learning
Service Learning
Cooperative Learning

STRATEGI UMUM
PEMBELAJARAN
CTL
 Relating
 Experiencing
 Applying
 Cooperating
 Transfering

CENTER OF
OCCUPATIONAL
RESEARCH AND
DEVELOPMENT

KOMPONEN UTAMA
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL





Constructivism
Questioning
Inquiry
Learning
Community
• Modeling
• Refection
• Authentic
Assessment

RENCANA PEMBELAJARAN
• IDENTITAS MATA KULIAH, JURUSAN/
PRODI, SMT, SKS, WAKTU
• KOMPETENSI DASAR
• INDIKATOR
• SKENARIO PEMBELAJARAN
(PENDAHULUAN-INTI-PENUTUP)
• MEDIA/SUMBER BELAJAR/ALAT
• PENILAIAN

LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
• Memilih tema
• Menentukan konesp-konsep yang dipelajari
• Menentukan kegiatan-krgiatan untuk
investigasi konsep-konsep terdaftar
• Menentukan mata kuliah terkait (dalam
bentuk diagram)
• Mereview kegiatan-kegiatan & MK/BS terkait
• Menentukan urutan kegiatan
• Menyiapkan tindak lanjut

PROBLEM BASED LEARNING
• MENEKANKAN STUDENT-CENTERED
• MAHASISWA MENENTUKAN MASALAH
• MAHASISWA MENCARI INFORMASI
• PROSES BELAJAR MANDIRI
• DEGREE OF STRUCTURE

DASAR-DASAR PROSES
PEMBELAJARAN PBL
MENGAPA PROBLEM BASED LEARNING?
• Perkembangan ilmu & teknologi sangat
cepat
• Mahasiswa harus disiapkan menjadi lifelong learner
• Perlu pemilihan bahan pembelajaran yang
relevan
• Perlu melatih belajar mandiri &
kemampuan kerjasama

KEUNTUNGAN PBL
• Membantu mahasiswa
belajar
• Memadukan materi
• Memberikan perspektif
yang berbeda
• Mengajarkan keterampilan
memecahkan masalah

KONSTRUKTIVISME
DALAM PBL
• Pengetahuan dikembangkan sendiri
oleh mahasiswa
• Mengutamakan proses belajar
• Dosen sebagai pemandu belajar
• Peran utama dosen sebagai
fasilitator & mediator
• Kurikulum disusun dengan
melibatkan mahasiswa

PROSES BELAJAR PADA
PBL







Identifkasi Masalah
Mengumpulkan Data
Analisis Data
Menghasilkan Pemecahan
Memilih Cara Pemecahan Masalah
Merencanakan Penerapan Pemecahan
Masalah
• Uji Coba
• Melakukan Kegiatan

PROSES BELAJAR MENGAJAR
DALAM PBL
• Unit satuan belajar mengajar dalam
bentuk blok
• Self directed learning
• Kelompok Kecil
• Integration Teaching

BLOK, BIDANG KAJIAN, MODUL
• Unit fungsional pendidikan terkecil
dalam kurikulum
• Mempunyai tujuan pembelajaran
• Membutuhkan waktu & proses
pendidikan tertentu
• Satuan bahasan yang merupakan
bagian dari struktur keseluruhan
• Merupakan bagian yang menunjang
program secara sistematis

SELF DIRECTED
LEARNING
• Learning to learn
• Mendidik tenaga profesional
– Kebebasan dan tanggung jawab
– Mampu mengikuti perkembangan
dan memanfaatkan IPTEK

• Pemanfaatan teknologi
dalam pendidikan

SMALL GROUP LEARNING
• Tutorial
• Training
• Praktikum
• Belajar Kelompok/
Mandiri
• Konsultasi

TUTORIAL PBL
• Skenario – Masalah – Objektif
• Masalah dipakai sebagai landasan
belajar
 Menetapkan waktu belajar
 Menetapkan domain yang
dikembangkan
 Menetapkan strategi belajar
o
o
o
o

Kesadaran kebutuhan materi belajar
Menentukan prioritas
Aktif mencari
Siap menerima

INTEGRASI
• Berbagai bidang ilmu / pengetahuan
dalam setiap modul / blok
• Belajar pada tingkat domain yang
lebih tinggi
• Belajar dengan lebih efsien
• Meningkatkan motivasi belajar
• Komunikasi staf edukatif

PROBLEM
• Dirumuskan dalam bentuk skenario
• Faktual
• Relevan
• Sarana penyadaran akan
kebutuhan belajar
• Terkait kompetensi

PROBLEM BASED LEARNING vs PROBLEM SOLVING
Perbedaan:
PROBLEM BASED LEARNING
1
2
3
4
5
6

7
8
9
1
0

Pendekatan Pembelajaran
Situasi problem kehidupan nyata
Interdicipliner Focused
Program Akademik bidang studi/MK
Pengorganisasian materi, mahasiswa
dan lingkungan
• Dengan berbagai
• Strategi-Metode
• Investigasi kelompok
• Cooperative Learning
• Problem Solving Skill
• Diskusi Skill
Evaluasi Program
Kulminasi: Exhibit, workshop,
workplace, qoloqium
Independent and Self Regulated
Learning
Fasilitas Multi Purpuse

PROBLEM SOLVING
Metode Belajar / Strategi Belajar
Problem berkaitan dengan
materi/topik
Disiplin ilmu / mata kuliah
Kompetensi dasar/indikator
Penyajian / pembelajaran Mata
Kuliah
Dengan langkah / teknik pemecahan
masalah yang tepat
• Telaah masalah
• Brainstorming
• Buzz Group
Evaluasi hasil proses belajar
Tindak lanjut penguasaan,
pengayaan, remidi

Dependentyang
Problem
Persamaan:- Berorientasi pada masalah
dihadapi
Fasilitas efektif-sederhana
- Pelaksanaan dapat Cooperative
/ Collaborative

COLLABORATIVE LEARNING



Kerjasama Dua Orang / Lebih

Memecahkan Masalah Bersama


Mencapai Tujuan Tertentu

DUA UNSUR PENTING DALAM
COLLABORATIVE LEARNING
• ADANYA TUJUAN YANG SAMA
Diskusi menentukan strategi, keputusan
bersama, persoalan milik bersama

• KETERGANTUNGAN YANG
POSITIF
Anggota berhasil bila seluruh anggota
bekerjasama

Ketergantungan Dibantu
Dengan Cara:
• Memberi peran khusus anggota,
sebagai:
→ Pengamat
→ Pengklarifkasi
→ Perekam
→ Pendorong

• Pecah tugas menjadi sub-sub tugas
yang diperlukan untuk melengkapi
keberhasilan tugas

BENTUK-BENTUK
BELAJAR COLLABORATIVE
1.STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISIONS (STAD)
• SAJIAN DOSEN
• DISKUSI KELOMPOK MAHASISWA
• TES/KUIS/SILANG TANYA ANTAR KELOMPOK
• PENGUATAN DOSEN

 LIMA LANGKAH POKOK STAD:
► Presentasi dosen, perhatian cermat mahasiswa membantu Quiz
► Tim (Kelompok)
 Fungsi Utama: Membantu anggota mengerjakan quiz dengan baik
 Anggota mengerjakan sesuatu yang terbaik untuk Tim
 Tim juga berbuat sesuatu yang terbaik untuk membantu anggota
► Satu atau dua periode presentasi dosen
► Satu atau dua periode praktek kelompok, ada quiz individual
► Mahasiswa tidak diizinkan saling bantu

 PENINGKATAN NILAI INDIVIDUAL
► Ide: Pemberitahuan pencapaian tujuan
► Setiap mahasiswa memberi sumbangan maksimal kepada
Timnya
► Tiap mahasiswa diberi “nilai dasar” (dari rata-rata nilai
performance terakhir)

PENGAKUAN TIM
TIM MEMPEROLEH
SERTIFIKAT

ATAU
PENGHARGAAN
LAIN JIKA NILAI
RATA-RAT MENCAPAI
SUATU KRITERIA
YANG DITENTUKAN

2.TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)





Identifkasi masalah
Pembahasan masalah dalam kelompok
Presentasi hasil bahasan kelompok (turnamen)
Penguatan dosen

 LANGKAH PEMBELAJARAN TGT:
 Presentasi Dosen, perhatian cermat mahasiswa
membantu Quiz
 Tim (Kelompok)
 Fungsi Utama: Membantu anggota mengerjakan quiz dengan baik
 Anggota mengerjakan sesuatu yang terbaik untuk Tim
 Tim juga berbuat sesuatu yang terbaik untuk membantu anggota

 Permainan
 Pertanyaan tentang materi yang relevan
 Pertanyaan disusun dalam kertas kerja
 Mahasiswa mengambil nomor kartu & menjawab

3.JIGSAW
• Mempersyaratkan adanya bahan ajar
• Perlu kemampuan individual sebagai peer tutor
bagi teman sekelompok
• Kelompok terdiri dari beberapa mahasiswa
dengan tingkat heterogenitas tinggi
• Lima langkah: Mahasiswa membaca, diskusi
kelompok ahli (homogen), diskusi kelompok
mahasiswa (heterogen), tes/quiz, penguatan
dosen

COOPERATIVE LEARNING vs
COLLABORATIVE LEARNING
Perbedaan:
COOPERATIVE LEARNING
1. Kerjasama dalam
mengerjakan tugas
bersama (mahasiswa
dalam kelompok)
2. Sharing Skills and Team
Building
3. Partisipasi dan interaksi
group
4. Hasil: satu kesatuan tugas
(Wholistic Task)

COLLABORATIVE LEARNING
1. Kerjasama dalam
mengerjakan tugas sesuai
dengan dasar keahlian
2. Perception Sharing
3. Problem Solving and
Communication Group
4. Hasil: berbagai pandangan
ddalam
mengatasi/memecahkan
problema
5. Keberhasilan pada hasil
penyelesaian tugas sesuai
dengan bidang keahlian

5. Pembelajaran berhasil bila
terjadi perubahan
perilaku
Persamaan:
Kerjasama
dalam mengerjakan tugas / pekerjaan
sosial yang positif

INTEGRATED LEARNING
 Strategi dimulai dengan penampilan
tema, isu, peristiwa, atau problem
 Tema sebagai payung (kerangka)
 Pembelajaran melalui kegiatan riil di
lapangan (bermakna)
 Mata kuliah yang tumpang tindih dapat
dipelajari bersama
 Mulai dari keterpaduan dua mata kuliah
sampai berbagai jenis mata kuliah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

MODEL KONSELING TRAIT AND FACTOR

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62